• Tidak ada hasil yang ditemukan

154926053.doc 3.86MB 2015-10-12 00:17:31

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "154926053.doc 3.86MB 2015-10-12 00:17:31"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MEWUJUDKAN RUANGAN ANTI BAKTERI

BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

Shofi Amar Erroyani 1401414412/2014 Amelia Shifa Royani 1401412149/2012 Indah Tri Astuti 1401414365/ 2014

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

2015

(2)

DAFTAR ISI

(3)

DAFTAR TABEL ...iii

RINGKASAN...iv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah...1

1.3 Tujuan ...1

1.4 Luaran yang Diharapkan...1

1.5 Manfaat...2

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Kondisi Umum Lingkungan...3

2.2 Potensi Sumber Daya...3

2.3 Analisis Ekonomi...3

2.4 Kelayakan Usaha...4

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1 Teknik Pembuatan...5

3.2 Tahapan Pekerjaan...5

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya...6

4. 2 Jadwal Kagiatan...6

DAFTAR PUSTAKA ...7

LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing...8

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan... 12

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas...14

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti...15

DAFTAR TABEL Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya...6

Tabel 2. Rencana Jadwal Kegiatan...6

Tabel 3. Peralatan Penunjang...12

Tabel 4. Bahan Habis Pakai...13

Tabel 5. Perjalanan...13

Tabel 6. Lain-lain...14

RINGKASAN

(4)

Namun dewasa ini bawang merah menjadi masalah bagi orang yang mengkonsumsinya karena bau yang dihasilkan oleh bawang sering membuat orang tidak merasa nyaman ketika menggunakannya. Jika hal itu dibiarkan saja, maka para petani bawang akan gulung tikar dan stok bawang di Indonesiapun tidak akan terpenuhi.

Berdasarkan masalah diatas maka diperlukan suatu inovasi dalam pemakaian bawang di Indonesia, tujuannya adalah agar bawang disukai dan tidak membuat orang yang menggunakannya merasa tidak nyaman serta menaikkan nilai jual bawang. Salah satu alternatifnya yaitu dengan memodifikasi bawang menjadi lilin aromaterapi dengan desain yang beragam serta bentuk yang menarik sehingga disukai oleh semua kalangan.

Dalam karya tulis ini kami akan membuat lilin aroma terapi dengan nama “LINTRI”. Lilin ini memiliki bentuk yang beranekaragam dan proses pembuatan yang sama seperti lilin pada umumnya. Jadi lilin aromaterapi yang kami usung lebih menarik dan beragam bentuk yang cocok untuk semua kalangan.

Target dari pemasaran lilin “LINTRI” adalah dari kalangan anak-anak sampai pada kalangan dewasa. Dengan bentuk dan warna yang di desain khusus, lilin ini akan disukai oleh semua kalangan dan digunakan ketika belajar, bekerja, serta saat kumpul bersama teman dan keluarga sebagai aromaterapi.

Untuk memasarkan produk ini kami akan menempuh dua cara, cara yang pertama adalah dengan cara memproduksi barang yang berkualitas dan memiliki beranekaragam bentuk. Cara yang kedua adalah dengan memasarkannya dengan bekerja sama dengan beberapa swalayan dan toko kelontong. Selain itu kami akan mengiklankannya melalui media cetak.

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bawang merah (Allium cepa L) merupakan sayuran umbi yang memiliki banyak kegunaan, seperti untuk bumbu makanan, sayuran, penyedap makanan serta sebagai obat alamiah karena kandungan dari efek antiseptik senyawa anilin dan alisin. Namun, selama ini bawang merah masih kurang diminati dalam para pengkonsumsinya yakni karena bau yang dihasilkan oleh bawang merah menyebabkan orang yang mengkonsumsinya tidak nyaman. Sedangkan tahun 2016 kita sudah memasuki pasar bebas ASEAN dimana di perlukan ide-ide baru yang kreatif supaya Indonesia mampu bersaing di pasar bebas dengan negara lain. Lilin aromaterapi “LINTRI” merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan nilai jual dari bawang merah tersebut. Inovasi lilin aromaterapi dengan beragam bentuk merupakan hal yang baru, selama ini pemakaian bawang merah hanya digunakan sebagai bumubu makanan, sayuran, penyedap makanan dan lain-lain. Bawang yang digunakan untuk pembuatan lilin aromaterapi adalah bawang yang sudah biasa beredar dipasaran. Dengan adanya inovasi membuat lilin aromaterapi dengan berbagai bentuk, maka membuat lilin aromaterapi menjadi berbeda dan nilai jual lilin aromaterapi menjadi lebih tinggi. Dari hal di atas maka permasalahan yang dibahas dalam program ini adalah cara meningkatkan pemanfaatan bawang merah agar disukai semua kalangan, penghilang bakteri, serta memiliki daya jual yang tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana lilin aromaterapi LINTRI sebagai solusi mewujudkan ruang anti bakteri?

1.3 Tujuan

Menguraikan tentang bagaimana lilin aromaterapi LINTRI sebagai solusi mewujudkan ruang anti bakteri.

1.4 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari Progran Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) berjudul “LINTRI: (Lilin Aromaterapi Antibakteri) Sebagai Solusi Mewujudkan Ruangan Anti Bakteri” yaitu:

1. Terciptanya produk lilin aromaterapi beranekaragam bentuk menarik yang dapat dipakai dalam kegiatan sehari-hari, sehingga lilin aromaterapi dalam keseharian menjadi pembasmi bakteri didalam ruangan .

(6)

1.5 Manfaat

Kegunaan PKM-K ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat membentuk team work atau tim kerja yang solid untuk berwirausaha, serta memperoleh penghasilan dari kegiatan positif yang mereka lakukan.

2. Bagi masyarakat

(7)

BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan

Indonesia mempunyai beragam sayuran yang perlu di pertahankan dan di kembangkan cara penggunaannya salah satunya adalah bawang merah yang merupakan sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan lilin aromaterapi. “LINTRI” memiliki peluang usaha yang cukup tinggi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan beberapa alasan diantaranya: (1) bawang merupakan salah satu sayuran yang harus di gunakan dan di kembangkan, sehingga bawang merah sejatinya di manfaatkan atau minimal di gunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai pembasmi bakteri dan virus didalam ruangan, namun bawang sekarang hanya di manfaatkan oleh kalangan tertentu saja disebabkan banyak orang yang tidak merasa nyaman ketika memanfaatkan bawang. Terutama karena aroma yang dikeluarkan oleh bawang merah itu sendiri yang kurang menyengat. Sehingga dengan adanya lilin aroma terapi dengan bentuk yang menarik dan berbeda-beda dapat membangkitkan usaha lilin aromaterapi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. 2) Bahan baku pembuatan “LINTRI” mudah diperoleh sehingga ketersediannya cukup terpenuhi. (3) Proses produksi tidak membutuhkan biaya besar, mudah, praktis dan efisien. (4) Dalam proses produksi diperlukan keahlian khusus supaya bentuk yang dihasilkan bervariasi. keanekaragaman hasil pembuatan lilin aromaterapi dapat dijadikan suatu peluang usaha yang baru khususnya bagi mahasiswa.

2.2 Potensi Sumber Daya

LINTRI sendiri mempunyai prospek usaha yang menjanjikan, karena di Indonesia hanya baru beberapa orang yang mencoba mengembangkan home industry lilin aromaterapi, oleh karena itu peluang pasarnya masih cukup tinggi karena didukung oleh tingginya keinginan masyarakat di Indonesia yang memperdulikan kesehatannya karena dipandang sebagai anugrah hidup yang perlu dijaga. Terlebih lagi dengan jumlah penduduk di indonesia yang sangat banyak.

2.3 Analisis Ekonomi

(8)

2.4 Kelayakan Usaha

(9)

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Teknik Pembuatan

Pembuatan lilin aromaterapi “LINTRI” menggunakan menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Agar lilin aromaterapi ini dapat di hasilkan dengan kualitas yang baik maka butuh ketelatenan dan ketelitian.

Dalam pembuatan LINTRI menggunakan bahan dan alat sebagai berikut: beeswax, essential oil (bawang merah), sumbu katun, pewarna lilin alami, cetakan lilin, panci alumunium besar, panci alumunium kecil, spatula kayu dan tusuk sate.

3.2 Tahapan Pekerjaan

Prosedur pembuatan LINTRI:

1. Menyiapkan alat dan bahan. Bahan baku berupa beeswax, essential oil (bawang merah), sumbu katun. Panaskan air pada panci alumunium besar sampai mendidih. Letakkan panci alumunium kecil diatas panci alumunium besar.

2. Masukan beeswax pada panci alumunium besar. Aduk menggunakan spatula kayu dan masukan pewarna lilin alami. Setelah beeswax mencair angkat, diamkan selama 5 menit dan campur dengan essential oil (bawang merah) aduk sampai keduanya rata.

3. Siapkan cetakan lilin dan sumbu katun yang diikat dengan tusuk sate atau lidi yang telah dipersiapkan. Kemudian tusuk sate ditaruh di atas cetakan lilin. Kemudian atur supaya sumbu katun yang terikat pada tusuk sate jatuh ke dasar dan tetap berada di tengah cetakan lilin.

(10)

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya No

.

Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang Rp. 3.549.000

2 Bahan Habis Pakai Rp. 5. 930.084

3 Perjalanan Rp. 1.020.000

4 Lain-lain Rp. 1.065.000

Jumlah Rp. 11.564.084

4.2. Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal Kegiatan

No Nama Kegiatan 1 2 Bulan ke3 4 5

1 Persiapan Kegiatan: Alat dan Bahan, Pembuatan brosur, Lokasi Penjualan 2

Pembuatan produk

3

Penjualan produk dan promosi

4

Evaluasi kegiatan

5

(11)

Daftar Pustaka

Anonim. 2014. Cara Membuat Lilin Aromaterapi.

lilin-aromaterapi.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2015)

Anonim. 2015. Irisan Bawang Merah Mampu Serap virus Bakteri Penyebab Flu.

http://www.buahatiku.com/irisan-bawang-merah-mampu-serap-virus-bakteri-penyebab-flu/. (Diakses pada tanggal 13 September 2015)

Anna. 2011. Bawang Merah. http://www.bawangmerahputih.com/index.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2015)

Saputra, Dwi. 2015. Bawang Merah Organik.

http://www.pusatorganik.co.id/2015/06/bawang-merah-organik.html.

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

1. Peralatan penunjang

Tabel 3. Peralatan penunjang

Material

(1 bulan) Rp. 100.000

Sewa

(1 bulan) Rp. 111.000 Panci

beeswax. 2 Rp. 186.000 Rp. 372.000

Penggaris

Penyusuna

n Laporan 5 Rp. 10.000 Rp. 50.000

Pisau

Memotong beeswax dan sumbu

katun 10 Rp. 5.000 Rp. 50.000

Kompor

Memasak

Air 2 Rp. 361.000 Rp. 722.000

Modem

Sumber Koneksi

Internet 2 Rp. 299.000 Rp. 596.000 Selang Gas

Regulator

Penunjang

kompor 2 Rp.85.000 Rp. 170.000

Cetakan Lilin

Pencetak

bentuk 34 Rp. 25.000 Rp. 850.000 Spatula

Kayu Pengaduk 6 Rp. 8.500 Rp. 51.000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.549.000

2. Bahan habis pakai

(18)

Material

Katun 9 kg Rp. 14.000 Rp. 126.000

essential oil

percetakan 8 Rp. 80.000 Rp. 640.000

Kertas hvs

Bahan dari proses

percetakan 1 rim Rp. 35.000 Rp. 35.000 pewarna

lilin alami

Mewarnai

lilin 21 L Rp. 19.000 Rp. 399.000

Cat Ridge(Tinta)

Alat dari proses

percetakan 3 Rp. 110.000 Rp. 330.000

Kompor Gas

Bahan Bakar

Kompor 2 Rp. 499.900 Rp. 999.800

SUB TOTAL (Rp) Rp. 5. 930.084

3. Perjalanan

Lilin 6 Rp. 150.000 Rp. 900.000 Perjalanan ke

brosur. 6 Rp. 5.000 Rp. 30.000

(19)

Tabel 6. Lain-lain

lilin 12 Rp. 20.000 Rp. 240.000 Perlengkapan

Publikasi

Penunjang

promosi 3 Rp. 275.000 Rp. 825.000 SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.065.000 Total (Keseluruhan) Rp. 6.00.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Prodi

Bidang Ilmu

Alokasi waktu

(jam/minggu) Uraian tugas

1

Shofi Amar

Erroyani PGSD Pendidikan 6 jam/minggu

Menyusun laporan

2

Amelia Shifa

Royani PGSD Pendidikan 6 jam/minggu

Menyusun Target pemasaran

3

Indah

Triastuti PGSD Pendidikan 6 jam/minggu

(20)

Gambar

Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya.............................................................6
Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya
Tabel 3. Peralatan penunjang
Tabel 5. Perjalanan
+2

Referensi

Dokumen terkait

“Peria Pokak, apa kamu sudah tidak bisa membedakan mana kayu yang baik dan kayu yang jelek?” bentak seorang bibinya.... “Aku hanya mampu mencari kayu yang seperti ini, Bi, jadi,

Baik yang memberi definisi itu adalah seorang teknik sipil, teknik pertambangan, petani, bahkan seorang pembantu rumah tangga akan memberikan definisi yang berbeda terhadap

( sistem hukum merupakan suatu perangkat operasional yang meliputi institusi, prosedur, aturan hukum, dalam konteks ini ada satu negara federal dengan lima puluh

menyelesaikan konlik antarbangsa binatang di Kerajaan Rimba Belantara yang sangat luas itu, misalnya konlik antara bangsa Semut dan Gajah, konlik Serigala dengan Kambing,

Pendidikan menurut Decroly berdasar pada semboyan :Ecole pour la vie, par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup). Anak harus didik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan

[r]

Visible peaks on the chromatogram that have different characteristics as shown in Table 6, by comparing the GC-MS spectrum of the data obtained with the standard

(2) Pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab Pejabat Publik dan tidak menjadi beban keuangan Badan Publik jika dapat dibuktikan tindakan