35
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pemahaman tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiono, 2007).
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi persepsi mahasiswa tentang efektivitas penggunaan workshop dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa program studi PTB DPTS FPTK UPI di bidang keahlian kejuruan. Terdapat beberapa desain penelitian, dan menurut (Sugiono, 2007) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
dengan variabel yang lain. 2. Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian asosiatif
dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
Menurut (Sugiono, 2007) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain:
1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
2. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar.
Berdasarkan teori diatas tersebut, maka penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan sehingga menghasilkan frekuensi dan persentase.
3.2 Waktu, Tempat, dan Partisipan Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Desember 2015, tempat yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI, jln. Dr. Setiabudi No. 207 Bandung 40154. Peneliti memilih
tempat ini sebagai lokasi penelitian atas dasar permasalahan yang penulis teliti terdapat di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI. Dan partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi PTB DPTS FPTK UPI angkatan 2012 – 2014, atas dasar pertimbangan mahasiswa telah mengikuti perkuliahan batu dan beton sehingga sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang efektivitas penggunaan workshop dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang keahlian kejuruan.
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian menurut (Arikunto, 1997) adalah jumlah keseluruhan objek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil UPI angkatan 2012 – 2014, yaitu sebanyak 120 orang.
Tabel 3.1. Jumlah Populasi dari Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
No Program Studi Angkatan Jumlah
2012 2013 2014 1 E0251-PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 31 41 48 120
(FPTK, 2015)
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel penelitian menurut (Arikunto, 1997) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan karena populasinya tidak homogeny, mengacu pada pendapat (Sugiono, 2007) bahwa,
“Proportionate Stratified Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional”. Strata yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu angkatan 2012, angkatan 2013, dan angkatan 2014.
Jumlah anggota sampel ditentukan melalui rumus Taro Yaname dan
Dimana:
n =Jumlah anggota sampel N = Jumlah Populasi d = Presisi
Presisi yang ditetapkan 10%, maka:
Sampel pada penelitian ini diambil berdasarkan masing – masing strata tersebut ditentukan kembali dengan rumus:
Keterangan :
= Jumlah sampel
= Populasi Strata
= Jumlah Populasi
= Jumlah Sampel yang Ditentukan
Tabel 3.2. Jumlah Sampel dari Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
E0251 – PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN (S1)
No Angkatan Populasi Sampel
1 2012 31 14,21 ≈ 14
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
3 2014 48 22
Jumlah 120 55
(FPTK, 2015)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sangat tergantung pada jenis data yang di inginkan peneliti. Hal ini berhubungan dengan lazim dikembangkan para peneliti untuk mengumpulkan data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer, yaitu langsung diambil dari responden dimana cara untuk memperoleh data tersebut adalah dengan membagikan kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan.
Instrument angket yang telah dibuat oleh peneliti yang disesuaikan dengan kisi – kisi instrumen dan dikonsultasikan dengan pembimbing, kemudian disebarkan kepada sampel responden yaitu mahasiswa program studi pendidikan teknik bangunan angkatan 2012, 2013, dan 2014 dengan
jumlah 55 responden. Pengolahan data dari angket ini sebelumnya dilakukan uji coba dengan jumlah sampel 20 responden, selanjutnya dilakukan uji validitas dan realibilitas, kemudian dilakukan analisa data dan setelah itu dengan menggunakan frekuensi dan persentase.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu : Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon responden sesuai dengan permintaan peneliti. Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Menurut jenis pengisiannya, angket dibagi menjadi 2 (dua) yaitu angket terbuka dan angket tertutup (Arikunto, 1997).
persepsi mahasiswa tentang efekitivitas penggunaan workshop dalam meningkatkan kemampuan berupa jawaban responden dari pernyataan – pernyataan yang diberikan oleh peneliti.
Adapun langkah – langkah dalam membuat instrumen penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Membuat kisi – kisi.
2. Menyusun item pernyataan berdasarkan kisi – kisi yang telah dibuat.
3. Kisi – kisi dan item pernyataan yang telah dibuat kemudian
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
4. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pernyataan.
Kisi – kisi setiap instrumen memuat indikator – indikator yang akan
di ukur dari variabel yang akan ditetapkan. Sumber instrumen pada
penelitian ini dilakukan dengan cara membuat sendiri dengan mengacu
kepada variabel dan kajian pustaka yang sesuai dengan permasalahan dalam
penelitian ini dan juga melihat dari sumber skripsi lain dengan
permasalahan dan tujuan yang sama.
Untuk mengukur variabel yang diinginkan, Penulis memakai skala
likert. Untuk skala likert harus nya terdiri dari lima jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), ST (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju), namun Penulis membuang jawaban RR (Ragu-Ragu)
menurut (Nasution, 2003), “Jawaban RR (Ragu-Ragu) dapat dihilangkan
dengan pertimbangan untuk menghindari central tendency effect yaitu kecenderungan untuk memilih pusat gejala”. (Nasution, 2003) juga
berpendapat, “Apabila Peneliti ingin mencegah adanya kelompok yang
netral atau tidak menunjukkan pendirian tertentu, maka Peneliti dapat
memaksa responden memilih salah satu posisi, misalnya ‘Sangat Setuju’
-‘Setuju’-‘Tidak Setuju’-Sangat Tidak Setuju”.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2007).
Untuk setiap pernyataan dalam angket disediakan empat alternatif jawaban
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Tabel 3.3. Bobot Skor Skala Likert untuk Angket
Pernyataan
Bobot Skor
SS ST TS STS
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Positif 4 3 2 1
(Sugiono, 2007)
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 1997). Dalam penelitian data yang diperoleh harus sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, alat pengumpul data harus cocok agar data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan penelitian dalam pengumpulan data.
Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala. (Sugiono, 2007) mengemukakan skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Dalam penelitian ini dipakai satu jenis instrumen, instrumen tersebut
adalah lembar angket. Tujuan penyebaran angket adalah untuk mencari informasi data yang lengkap mengenai respon mahasiswa. (Arikunto, 1997) telah menjelaskan tentang langkah – langkah dalam menyusun angket, sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner. 3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variable yang lebih
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen
yang dikenal dengan istilah “kisi – kisi”. Kisi-kisi instrumen merupakan rancangan yang berupa suatu daftar yang berbentuk matriks, didalamnya terdapat komponen – komponen yang disiapkan untuk menyusun instrumen. Kisi – kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen.
(Arikunto, 1997) mengemukakan bahwa :
Kisi – kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal – hal yang disebutkan dalam baris dengan hal – hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi – kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.
Manfaat dari kisi – kisi seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto, 1997) adalah sebagai berikut:
1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir – butir yang akan disusun,
2. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi – kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir – butir,
3. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi – kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir – butirnya,
4. Kisi – kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,
5. Dengan adanya kisi – kisi yang baik, peneliti dapat menyerahkan
tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kisi – kisi instrumen dalam penelitian ini memuat : Tabel 3.4. Kisi – Kisi Instrumen
Judul Variabel Aspek yang
Diungkap Indikator Responden
Persepsi 5. Praktikum di workshop menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah
6. Praktikum di workshop dapat menunjang materi pembelajaran
7. Berekspresi dalam menggunakan workshop
3.6 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini dimulai dari pengambilan permasalahan dan menentukan identifikasi masalah selanjutnya disesuaikan dengan teori dan studi literatur. Kemudian dirumuskan permasalahan yang akan diangkat, dan selanjutnya dibuat instrumen penelitian atas dasar teori
dari kajian pustaka. Setelah instrumen selesai, kemudian dilaksanakan penelitian dengan penyebaran angket sesuai sampel, dan setelah terkumpul
data kemudian di uji validitas, realibilitas, dan analisis data. Setelah mendapatkan hasil dari penelitian selanjutnya dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini.
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
3.7 Pengolahan Data 3.7.1 Pengujian Instrumen 1. Validitas Instrumen Angket
Menurut (Arikunto, 1997) bahwa “Validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Dapat diambil kesimpulan bahwa validitas Instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan di ukur sehingga mempunyai kevalidan yang baik.
Studi Literatur
Perumusan Masalah
Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian
Sampel
Angket
Analisis Data
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Berdasarkan teori diatas, penulis mengadakan pengujian validitas dengan cara analisis butir soal. Maka persamaan di bawah ini yang digunakan untuk menghitung korelasinya.
(Arikunto, 1997) Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi
∑XY = Jumlah perkalian antara skor suatu butir dengan skor normal
∑x = Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab 1 soal yang diperiksa validitasnya
∑Y = Jumlah total seluruh responden dalam menjawab seluruh soal pada instrument tersebut
N = Jumlah responden uji coba
Pengujian validitas dikenakan pada tiap-tiap item kemudian hasil perhitungan dikonsultasikan dengan table harga kritik product moment pada taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujian validitas adalah jika rhitung > r tabel
serta derajat kebebasannya (dk) = n-2, maka butir tersebut signifikan dan valid. Dan jika sebaliknya maka dilakukan uji t, setelah harga rxy diperoleh
kemudian disubstitusikan ke dalam rumus uji t, dengan rumus berikut :
Keterangan :
t = Uji signifikan korelasi r = Koefisien korelasi
Instrumen dinyatakan valid apabila thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi 0,05. Untuk mencari dengan menggunakan uji taraf signifikansi untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2). Sedangkan untuk membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabel
thitung > ttabel = item soal dinyatakan valid thitung < ttabel = item soal dinyatakan tidak valid
Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut.
Keterangan : rxy = koefisien korelasi suatu butir/item n = jumlah sampel/responden
x = skor suatu butir/item
y = skor total (Arikunto, 2005: 72) Nilai rkemudian dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis). Kriteria
perhitungan validitas jika rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan sebaliknya. Dengan derajat kebebasan (k = 2) pengujian adalah df = n –k dan tingkat signifikan α = 0,05. Untuk lebih jelasnya, mari kita rincikan satu persatu, melihat langsung dari perhitungan
di excel.
Tabel 3.5. Tabulasi Skor Tiap Responden
Keterangan :
1 : Nomor butir soal pada kuisioner, jika 1 berarti soal no. 1, jika 2 berarti soal no. 2, begitupula dengan selanjutnya.
Resp.1 : Responden yang mengisi kuisioner. Didalam Uji Validitas ini diambil 20 Responden.
1 2 3 4
Res. 1 4 4 3 3
Res. 2 2 2 3 2
Res. 3 4 4 3 4
No. Item (x) No.
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
1/2/3/4 : Karena pengisian data dalam kuisioner memakai jawaban sangat setuju/setuju/tidak setuju/sangat tidak setuju, maka dalam pemasukan data digunakan 4 untuk SS, 3 untuk S, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS. Tabel 3.6. Jumlah Skor Dan Total Skor Per-Responden
Keterangan :
Jumlah Skor (y) : Skor yang didapat dari jumlah per-responden (skor horizontal).
Total Skor (y2) : Skor yang didapat dari (Jumlah Skor) yang di kuadratkan.
Jumlah Skor (Σy) : Jumlah dari semua jumlah skor yang didapat dari semua responden
Total Skor (Σy2) : Jumlah dari semua total skor yang di dapat dari semua responden
(Total Skor)2 : Skor yang didapat dari jumlah skor
(Σy), lalu di kuadratkan (Σy)2
Tabel 3.7. Jumlah Skor Dan Skor Per-Item Soal
Keterangan :
Σx2 : Skor yang didapat dari jumlah data vertikal per-item soalnya yang dikuadratkan.
(Σx)2 : Skor yang didapat dari Σx lalu di kuadratkan.
Σxy : Skor yang didapat dari data vertikal per-item soal
yang dikalikan Σy per-respondennya.
Tabel 3.8. Jumlah t Hitung dan t Tabel
Keterangan :
rxy :
Dimana: rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item n = Jumlah responden
x = Skor suatu butir/item
y = Jumlah skor (Arikunto, 2005: 72)
t hitung :
t tabel : Didapat dari tabel distribusi t. dengan df = n
– k = 20 –2 = 18 dan α = 0,005 Tabel 3.9. Pernyataan Valid dan Tidak Valid
Keterangan :
“Tidak” : Butir soal yang tidak valid
“Valid” : Butir soal yang valid
Bila rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan sebaliknya.
rxy 0.671 0.778 0.668 0.758 t hitung 3.838 5.261 3.808 4.931
t tabel 1.734
Res. 1 4 4 3
Res. 2 2 2 3
Res. 3 4 4 3
t hitung 3.838 5.261 3.808 t tabel
validitas valid valid valid
no item 1 2 3
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Dari 28 soal, hanya 7 soal yang tidak valid, yaitu : 1. No.6 (Indikator 2)
2. No.7 (Indikator 2) 3. No.8 (Indikator 2) 4. No.13 (Indikator 4) 5. No.15 (Indikator 4) 6. No.23 (Indikator 6) 7. No.26 (Indikator 7)
Jadi soal yang valid setelah melakukan proses validitas berjumlah 21 soal, yang dilanjutkan dengan proses reliabilitas.
2. Reliabilitas Instrumen Angket
Reliabilitas menunjuk pada suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1997)
Untuk mengetahui tingkat relialibilitas item, maka digunakan rumus alpha (r11), yaitu dengan menghitung varians setiap butir terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Mencari harga varians tiap butir angket dengan rumus :
(Arikunto, 1997)
Keterangan :
= Harga varians total
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
(∑X)2 = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden
b. Mencari harga keseluruhan dari varians butir ( ∑αb2) yaitu dengan menjumlahkan varians dari setiap butirnya (αn2).
(Arikunto, 1997)
Keterangan :
= Harga varians total
∑ = Jumlah kuadrat skor total
(∑Y)2 = Jumlah kuadrat dari skor total N = Jumlah responden
a. Menghitung koefisien realibilitas dengan rumus Alpha :
(Arikunto, 1997)
Keterangan :
rII = Reliabilitas angket
k = Banyak item / butir angket
= Jumlah Varian item
= Harga varians total
Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan rII tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak ukur
taraf kepercayaan 95%. Dengan kriteria rhitung > rtabel sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :
Tabel 3.10. Kriteria Koefesien Realibilitas Nilai Keterangan r11 < 0,20 Sangat Rendah 0,20 < r11 < 0,40 Rendah 0,40 < r11 < 0,70 Sedang 0,70 < r11 < 0,90 Tinggi 0,90 < r11 < 1,00 Sangat Tinggi
(Ruseffendi, 2005)
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
n = banyaknya item pertanyaan atau banyaknya soal
ΣSi = jumlah varian butir/item St = varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Untuk lebih jelasnya, mari kita rincikan satu persatu, melihat langsung dari perhitungan di excel.
Tabel 3.11. Tabulasi Skor Responden
Keterangan :
1 : Nomor butir soal pada kuisioner, jika X1 berarti
soal no 1, jika X2 berarti soal no 2, begitupula dengan selanjutnya.
Resp. 1 : Responden yang mengisi kuisioner. Didalam Uji Validitas ini diambil 20 Responden.
1/2/3/4 : Karena pengisian data dalam kuisioner memakai jawaban sangat setuju/setuju/tidak setuju/sangat tidak setuju, maka dalam pemasukan data digunakan 4 untuk SS, 3 untuk S, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.
Tabel 3.12. Jumlah Skor dan Total Skor Per-Responden
1 2 3
Res. 1 4 4 3
Res. 2 2 2 3
Res. 3 4 4 3
No. Respon No. Item (x)
Keterangan :
Jumlah Skor (y) : Skor yang didapat dari jumlah per-responden (skor horizontal).
Total Skor (y2) : Skor yang didapat dari (Jumlah Skor) yang di kuadratkan.
Jumlah Skor (Σy) : Jumlah dari semua jumlah skor yang
didapat dari semua responden
Total Skor (Σy2) : Jumlah dari semua total skor yang di dapat dari semua responden
(Total Skor)2 : Skor yang didapat dari jumlah skor
(Σy), lalu di kuadratkan (Σy)2
Tabel 3.13. Skor dan Jumlah Skor Per-Item Soal
Keterangan :
Σx : Skor yang didapat dari jumlah data per-item soal (skor vertikal)
Σx2 : Skor yang didapat dari jumlah data vertikal per-item soalnya yang dikuadratkan.
(Σx)2 : Skor yang didapat dari Σx lalu di kuadratkan.
Tabel 3.14. Jumlah Varian, Varian Total, dan Realibilitas Si 0.288 0.360 0.390
ΣSi 5.450
St 39.750
r11 0.906
Realibilitas Sangat Tinggi
1270 81440
1612900
Σ 65 64 58
Σ ^2 217 212 176
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Keterangan :
Si :
n : jumlah responden
ΣSi (jumlah varian item) : Jumlah dari Si
St (Varian Total) :
r11 = reliabilitas instrument
n = banyaknya item pertanyaan atau banyaknya soal
ΣSi = jumlah varian butir/item St = varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.
Hasil r11 = 0,906, maka 0,906 > 0,6 sehingga hasil dari
realibilitasnya Sangat Tinggi.
3.7.2 Analisis Data
Seleksi data setelah data terkumpul, maka dilakukan pemilihan data yang representatif dan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Klasifikasi data yaitu mengelompokan data yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk mempermudah pengolahan data yang telah diseleksi berdasrkan tujuan untuk mempermudah pengolahan data dan pengambilan keputusan berdasarkan presentasi yang dijadikan pegangan.
Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban serta untuk mempermudah dalam membaca data.
1. Merumuskan variabel dan aspek – aspek yang diukur, seperti tercantum dalam kisi – kisi angket penelitian.
2. Membuat item – item pernyataan berdasarkan kisi – kisi angket penelitian untuk variabel.
3. Menyusun daftar alat ukur. Bobot nilai atau skor pada setiap angket adalah sebagai berikut :
Untuk pertanyaan positif, Sangat setuju = 4
Setuju = 3
Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1
4. Jawaban yang telah dikelompokkan tersebut dihitung persentasenya dengan rumus;
n f P
Keterangan :
P = Persentase jawaban f = Frekuensi jawaban n = Banyaknya responden
Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata – ratakan dan ditafsirkan dengan kriteria sebagai berikut :
Untuk menafsirkan persepsi setiap jawaban di buat pedoman tafsiran
yang diambil dari (Al-Hasyir, 2015), yaitu :
0 % = ditafsirkan tidak seorangpun
1 – 30 % = ditafsirkan sebagian kecil
31 – 49 % = ditafsirkan hampir setengahnya
50 % = ditafsirkan setengahnya
51 – 80 % = ditafsirkan sebagian besar
81 – 99 % = ditafsirkan hampir seluruhnya
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian Dan untuk mengukur kriteria tingkat efektvitas, di gunakan pedoman
yang diambil dari (Riduwan, 2013), yaitu :
81% - 100% : sangat efektif 61% - 80% : efektif 41% - 60% : cukup efektif 21% - 40% : kurang efektif 0% - 20% : tidak efektif
3.8 Penarikan Kesimpulan
Hasil penafsiran berdasarkan data yang diperlukan untuk
memberikan jawaban terhadap perumusan masalah penelitian yang
diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan kesimpulan dalam
penelitian, sehingga dapat diperoleh gambaran dari keselurah data yang