M O D U L E L E K T R O N I K A D A N M E K A T R O N I K A
F U N D A M E N T A L D I R E C T
C U R R E N T ( R E S I S T O R )
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
FUNDAMENTAL DIRECT CURRENT (RESISTOR)
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Edisi Tahun 2017
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
FUNDAMENTAL DIRECT CURRENT (RESISTOR)
Copyright © 2017, Direktorat Pembinaan SMK
All rights Reserved
Pengarah
Direktur Pembinaan SMK
Penanggung Jawab
Arie Wibowo Khurniawan, S.Si. M.Ak
Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK
Ketua Tim
Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A.
Kasi Evaluasi, Subdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK
Penyusun
Arief Wahyu Purwito (SMKN 1 Bangil)
Desain dan Tata Letak Karin Faizah Tauristy, S.Ds Rayi Citha Dwisendy, S.Ds
ISBN
Penerbit:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E, Lantai 13 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
978-602-50369-9-6
ISBN 978-602-50369-9-6
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
KATA PENGANTAR KASUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera,
Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dunia pendidikan khususnya SMK sangat terbantu karena akan terciptanya sinergi antar instansi dan lembaga terkait sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam usaha mengangkat kualitas SMK. Kehadiran Buku Serial Revitalisasi SMK ini diharapkan dapat memudahkan penyebaran informasi bagaimana tentang Revitalisasi SMK yang baik dan benar kepada seluruh stakeholder sehingga bisa menghasilkan lulusan yang terampil, kreatif, inovatif, tangguh, dan sigap menghadapi tuntutan dunia global yang semakin pesat.
Buku Serial Revitalisasi SMK ini juga diharapkan dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi para penyelenggara pendidikan Kejuruan, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang sesuai tuntuan dunia usaha dan industri.
Tidak dapat dipungkuri bahwa pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam menghasilkan manusia Indonesia yang terampil dan berkeahlian dalam bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan. Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang terus memberikan kontribusi dan dedikasinya untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan. Buku ini diharapkan dapat menjadi media informasi terkait upaya peningkatan kualitas lulusan dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di SMK yang harus dilakukan secara sistematis dan terukur.
Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 2017
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
R
Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga kependidikan merupakan tenaga profesional
yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi
pendidikan 2025 yaitu “Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Untuk itu guru
dan tenaga kependidikan yang profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
Modul Pembelajaran yang disusun ini merupakan salah satu hasil dari program “Penguatan
Kurikulum SMK Berbasis Industri Melalui Kerjasama Indonesia – Jerman 2017”. Buku ini
disajikan untuk memberikan informasi tentang materi pembelajaran yang diajarkan oleh
industri sebagai pengembangan keilmuan dan tehnologi dan sebagai salah satu bentuk bahan
dalam kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dan tenaga kependidikan
Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai
pihak yang telah memberikan kontribusi secara maksimal dalam mewujudkan buku ini,
mudah-mudahan buku ini dapat menjadi acuan dan sumber inspirasi bagi guru dan semua
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penyusunan modul hasil dari program “Penguatan
Kurikulum SMK Berbasis Industri Melalui Kerjasama Indonesia – Jerman 2017”
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan buku ini di
masa mendatang.
Penulis
KATA PENGANTAR
(%*8%6-7-F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
(%*8%6-7-KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR………..iv
DAFTAR TABEL………...vii
PETA KEDUDUKAN MODUL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 13
A. STANDAR KOMPETENSI ... 2
B. DESKRIPSI ... 5
C. WAKTU……….7
D. PRASYARAT ... 7
E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... 7
F. TUJUAN AKHIR ... 8
G. CEK PENGUASAAN STANDAR KOMPETENSI ... 9
BAB II PEMBELAJARAN ... 11
A. RENCANA BELAJAR ... 11
B. KEGIATAN BELAJAR ... 13
KEGIATAN BELAJAR 1 ANALISA RANGKAIAN DC DAN HUKUM OHM ... 13
a. Tujuan…….. ... 13
b. Indikator Pencapaian Kegiatan ... 13
c. Uraian Materi ... 14
d. Aktifikas Pembelajaran ... 16
e. Rangkuman ... 45
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR KASUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI... KATA PENGANTAR PENULIS...
i
ii
iii
v
viii
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
g. Kunci Jawaban ... 46
KEGIATAN BELAJAR 2 MEMILIH RANGKAIAN PENGUKURAN... 47
a. Tujuan... ... 47
b. Indikator Pencapaian Kegiatan ... 47
c. Uraian Materi ... 47
d. Aktifitas Pembelajaran ... 47
e. Rangkuman ... 62
f. Test Sumatif ... 63
g. Jawaban……… ... 63
KEGIATAN BELAJAR 3 RESISTOR LINEAR ... 65
a. Tujuan…….. ... 65
b. Indikator Pencapaian Kegiatan ... 65
c. Uraian Materi ... 65
d. Aktifitas Pembelajaran ... 69
e. Rangkuman ... 96
f. Kunci Jawaban ... 97
KEGIATAN BELAJAR 4 CONSTRUCTING A DC VOLTAGE SOURCE ... 98
a. Tujuan……… ... 98
b. Indikator Pencapaian Kegiatan ... 98
c. Uraian Materi ... 98
d. Aktifiktas Pembelajaran ... 99
e. Rangkuman ... 139
BAB III EVALUASI ... 143
A. Kognitif Skill ... 143
BAB IV PENUTUP ... 145 128
133
133
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
(%*8%6+%1&%6
Gambar 1 Model Alat Bantu Ajar ... 13
Gambar 2 EduTrainer® patch panel universal ... 5
Gambar 3 Unit EduTrainer® power supply Dasar ... 6
Gambar 4 Sinyal DC ... 15
Gambar 5 Pemasangan Rangkaian pada trainer ... 17
Gambar 6 Electrical circuit with resistor as consuming device ... 18
Gambar 7 Electrical circuit with lamp as consuming device ... 18
Gambar 8 Direction of current in the circuit ... 19
Gambar 9 Current measurement ... 23
Gambar 10 Indirect resistance measurement ... 24
Gambar 11 Direct resistance measurement ... 25
Gambar 12 Measuring circuit with R = 330 Ω ... 26
Gambar 13 Voltage/current characteristic, R = 330 Ω... 27
Gambar 14 Measuring circuit with different resistors... 28
Gambar 15 Pemasangan Rangkaian pada trainer ... 32
Gambar 16 Electrical circuit with resistor and lamp as consuming device ... 33
Gambar 17 Direction of current in the circuit ... 33
Gambar 18 Current Measurement... 38
Gambar 19 Voltage measurement ... 38
Gambar 20 Indirect resistance measurement ... 39
Gambar 21 Direct resistance measurement ... 40
Gambar 22 Measuring circuit with R = 330 Ω ... 41
Gambar 23 Voltage/current characteristic, R = 330 Ω... 42
Gambar 24 Measuring circuit with different resistors ... 43
Gambar 25 Measurement results graphically ... 44
Gambar 26 Voltage error circuit ... 48
Gambar 27 Voltage error circuit………..49
Gambar 28 Current error circuit……….…49
Gambar 29 Sample circuit for Kirchhoff's second law ... 51
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Gambar 31 Current Error Circuit………51
Gambar 32 Voltage Error Circuit ... 53
Gambar 33 Current error circuit ... 53
Gambar 34 Voltage error circuit ... 55
Gambar 35 Voltage error circuit dan Current error circuit ... 57
Gambar 36 Sample circuit for Kirchhoff's second law ... 58
Gambar 37 Voltage error circuit…………. ... 59
Gambar 38 Current error circuit………59
Gambar 39 Voltage Error Circuit ... 60
Gambar 40 Current error circuit ... 61
Gambar 41 Bentuk fisik, Simbol NTC, Grafik nilai tahanan NTC akibat suhu ... 66
Gambar 42 Rangkaian Karakteristik Deviasi ... 67
Gambar 43 Bentuk fisik dan simbol PTC ... 67
Gambar 44 Grafik dari PTC ... 68
Gambar 45 Bagian-bagian VDR ... 68
Gambar 46 Ukuran fisik VDR ... 69
Gambar 47 pengukuran pada NTC ... 72
Gambar 48 Voltage/current characteristic and voltage/resistance ... 74
Gambar 49 Voltage/current characteristic of a PTC resistor ... 75
Gambar 50 Rangkaian pengukuran VDR ... 77
Gambar 51 Voltage/current characteristic and voltage ... 78
Gambar 52 Measuring circuit with LDR resistor ... 79
Gambar 53 Bor Listrik ... 80
Gambar 54 Pengukuran pada NTC ... 85
Gambar 55 Pemasangan Pada Papan Rangkaian ... 86
Gambar 56 Voltage/current characteristic and voltage/resistance characteristic of the NTC resistor ... 88
Gambar 57 Voltage/current characteristic of a PTC resistor ... 89
Gambar 58 Rangkaian pengukuran VDR ... 90
Gambar 59 Voltage/current characteristic ... 92
Equivalent circuit diagram for voltage sources
Circuit with equivalent voltage source and consuming device
Circuit for the loaded voltage source with RL = 100 Ω
mbar 73 Circuit for the loaded voltage source with RL = 100 Ω
ambar 79 Circuit for the loaded voltage source with RL = 100 Ω
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Voltage Error Circuit Current error circuit Voltage error circuit
Voltage error circuit dan Current error circuit circuit for Kirchhoff's second law
Current error circuit
Voltage/current characteristic of a PTC resistor
Gambar 62 Pengaturan Tegangan pada PS ... 94
Gambar 63 Bor Tangan ... 95
Gambar 64 Circuit with VDR resistor as overvoltage protection ... 96
Gambar 65 diagram sirkuit untuk sumber tegangan DC ... 99
Gambar 66 Equivalent circuit diagram for voltage sources ... 100
Gambar 67 Circuit with equivalent voltage source and consuming device ... 112
Gambar 68 Sirkuit dengan sumber tegangan setara dan perangkat beban ... 113
Gambar 69 Sirkuit dengan sumber tegangan setara dan konsumsi perangkat. ... 115
Gambar 70 Circuit for the loaded voltage source with RL = 100 Ω ... 116
Gambar 71 Working characteristic of the voltage source ... 120
Gambar 72 Working characteristic and power curve of the DC voltage source ... 122
Gambar 73 Circuit for the loaded voltage source with RL = 100 Ω ... 124
Gambar 74 diagram sirkuit untuk sumber tegangan DC ... 125
Gambar 75 Equivalent circuit diagram for voltage sources ... 126
Gambar 76 Circuit with equivalent voltage source ... 127
Gambar 77 Sirkuit dengan sumber tegangan setara dan perangkat mengkonsumsi ... 127
Gambar 78 Sirkuit dengan sumber tegangan setara dan konsumsi perangkat ... 129
Gambar 79 Circuit for the loaded voltage source with RL = 100 Ω ... 130
Gambar 80 Membangun Rangkaian beban ... 133
Gambar 81 Working characteristic of the voltage source ... 135
Gambar 82 Working characteristic and power curve of the DC voltage source ... 136
Gambar 83 Circuit for the loaded voltage source with RL = 100 Ω ... 138
Gambar 84 Equivalent circuit diagram for voltage sources ... 139
Gambar 85 circuit diagram for voltage sources ... 141
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
(%*8%68%&)0
Tabel 1 Equipment list ... 37
Tabel 2 Measurement log: I= f(U), R = 330 Ω ... 38
Tabel 3 Equipment List ... 39
Tabel 4 Measurement log: I = f(R), U = 10 V ... 40
Tabel 5 Equipment list ... 41
Tabel 6 Measurement log: I= f(U), R = 330 Ω ... 42
Tabel 7 Equipment List ... 43
Tabel 8 Measurement log: I = f(R), U = 10 V ... 44
Tabel 9 Alat dan Bahan yang dibutuhkan ... 49
Tabel 10 Pengukuran : Voltage error circuit ... 49
Tabel 11 Hukum Khirchoff... 50
Tabel 12 Equipment list ... 52
Tabel 13 Pengukuran Voltage error circuit ... 52
Tabel 14 Pengukuran Current error circuit ... 52
Tabel 15 Karakteristik resistor NTC dan PTC ... 71
Tabel 16 Daftar Kebutuhan Pengukuran NTC ... 72
Tabel 17 Tabel Hasil Pengukuran NTC ... 73
Tabel 18 Bagian VDR ... 77
Tabel 19 Equipment list ... 77
Tabel 20 Tegangan / Arus pada suhu ruang perkiraan 25 0 ... 78
Tabel 21 Equipment list ... 79
Tabel 22 Tabel Pengukuran ... 80
Tabel 23 Karakteristik resistor NTC dan PTC ... 84
Tabel 24 Daftar Kebutuhan Pengukuran NTC ... 86
Tabel 25 Simbol VDR ... 90
Tabel 26 Equipment list ... 91
Tabel 27 Tegangan / Arus pada suhu ruang perkiraan 25 0 ... 91
Tabel 28 Equipment list ... 93
Tabel 29 Tabel Pengukuran ... 94
DAFTAR TABEL
Equipment list
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
(%*8%68%&)0
Tabel 2 Measurement log: I= f(U), R = 330 Ω
Equipment list
Tabel 6 Measurement log: I= f(U), R = 330 Ω Equipment List
Voltage error circuit
Equipment list
Voltage error circuit Current error circuit
Equipment list
Equipment list
Tabel 31 Equipment list ... 116
Tabel 32 Perhitungan Arus beban... 118
Tabel 33 Measurement log for the voltage/current working characteristic ... 118
Tabel 34 Evaluation of the measurement log ... 121
Tabel 35 Deskripsi bagian sikuit diagram ... 126
Tabel 36 Equipment list ... 131
Tabel 37 Perhitungan Arus beban... 133
Tabel 38 Measurement log for the voltage/current working characteristic ... 134
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
U U
U
PETA KEDUDUKAN MODUL
I
U U
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
U U
U
I
U U
Sistem pembelajaran Festo Didaktik untuk otomatisasi dan teknologi diarahkan
berbagai latar belakang pendidikan dan persyaratan kejuruan. Sistem pembelajaran
karena itu dipecah sebagai berikut:
paket pelatihan Teknologi berorientasi
Mekatronika dan pabrik otomatisasi
Proses otomatisasi
pabrik Hybrid belajar dan kontrol teknologi
robotika Ponsel
Sistem pembelajaran untuk otomatisasi dan teknologi selalu diperbaiki secara paralel
dengan perkembangan di bidang pelatihan dan praktek profesional.
Paket teknologi berurusan dengan berbagai teknologi termasuk pneumatik,
electropneumatics, hidrolika, electrohydraulics, hidrolika proporsional, programmable
logic controller, sensor, teknik elektro, elektronik dan listrik drive.
am ar odel lat antu ar
Desain modular dari sistem pembelajaran memungkinkan untuk aplikasi yang pergi di
atas dan melampaui keterbatasan paket pelatihan individu. Misalnya, PLC aktuasi
pneumatik, hidrolik dan listrik drive.
Semua paket pelatihan fitur komponen-komponen berikut:
• Hardware
• Media
• Seminar
F U ND A M E N T A L D IRE C T C U RRE N T ( RE S IS T O R)
R I
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (MAK)
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK ELEKTRONIKA
PAKET KEAHLIAN : SEMUA PAKET KEAHLIAN
MATA PELAJARAN : TEKNIK LISTRIK
KELAS : X
I I I I R
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2. Memahami kebesaran Tuhan
1.3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai
dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Menghayati dan
Mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok
F U ND A M E N T A L D IRE C T C U RRE N T ( RE S IS T O R)
I I I I R
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
dan melaporkan hasil percobaan.
3. Memahami,menerapkan
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
3.1 Memahami cara membaca simbol-simbol
komponen, perangkat, dan peralatan
listrik
3.2 Memahami satuan besaran dari “SI units”
pada kelistrikan
3.3 Memahami cara membaca spesifikasi
data komponen listrik
3.4 Memahami jenis-jenis beban listrik dan
sifat-sifatnya
3.5 Memahami hukum Ohm,hukum Kirchoff I
dan II dan aplikasinya
3.6 Memahami jenis-jenis alat-alat ukur
besaran listrik (tegangan, arus, tahanan,
dan daya)
3.7 Memahami sifat dan aturan rangkaian
seri, parallel dancampurandari tahanan
dan tegangan
3.8 Memahami jenis-jenis, sifat,
dangrafikkarakteristikbeban listrik
3.9 Memahami prinsip kemagnetan pada
rangkaian DCdanrangkaian AC
3.10 Memahami prinsip kemagnetan pada
trafo, relay, danmotor listrik
3.11 Memahami jenis-jenis pembangkit
R I
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
I I I I R
sumber tegangan listrik (baterai, aki, sel
surya, genset)
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan
mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
4.1 Membaca simbol-simbol
gambarkomponen, perangkat, dan
peralatan listrik
4.2 Menjelaskan satuan besaran dari “SI units”
pada kelistrikan
4.3 Menjelaskan cara membaca spesifikasi
data komponen listrik
4.4 Menentukani jenis-jenis beban listrik dan
sifat-sifatnya
4.5 Mendefinisikan hukum Ohm, hukum
Kirchoff I dan II dan aplikasinya
4.6 Menjelaskan jenis-jenis alat-alat ukur
besaran listrik (tegangan, arus, tahanan,
dan daya)
4.7 Menjelaskan sifat dan aturan rangkaian
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
I I I I R
tegangan
4.8 Menjelaskan jenis-jenis, sifat,
dangrafikkarakteristikbeban listrik
4.9 Menjelaskanprinsip kemagnetan pada
rangkaian DCdanrangkaian AC
4.10 Menjelaskan prinsip kemagnetan pada
trafo, relay, danmotor listrik.
4.11 Menjelaskan jenis-jenis pembangkit
sumber tegangan listrik (baterai, aki, sel
surya, genset).
RI I
Paket pelatihan Dasar-dasar teknologi Fundamental Elektronika. Paket pelatihan
Fundamental Elektronika terdiri dari banyak materi pelatihan individu. Ini bagian dari paket
pelatihan TP 1011 dengan dasar-dasar teknologi saat ini, komponen individu termasuk
dalam paket pelatihan TP 1011 juga dapat dimasukkan dalam paket-paket lain.
komponen penting dari TP 1011
workstation permanen dengan EduTrainer® patch panel yang universal
am ar du ra ner atc anel un ersal
Komponen ditetapkan untuk listrik rekayasa / elektronik dengan colokan jumper dan
kabel laboratorium keselamatan
Unit EduTrainer® power supply Dasar
I I I I R
l
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
am ar 3 Un t du ra ner o er su l asar
set lengkap peralatan laboratorium ( Alat ukur Tegangan Arus dan Tahanan )
ed a
The teachware untuk paket pelatihan TP 1011 terdiri dari buku teks teknis, buku meja dan
buku kerja. Buku teks jelas mengkomunikasikan dasar-dasar teknologi saat ini langsung.
Buku kerja berisi lembar kerja untuk masing-masing latihan, solusi untuk setiap lembar
kerja individu dan CD-ROM. Satu set siap digunakan latihan lembar dan lembar kerja untuk
setiap latihan disertakan dengan setiap buku kerja. Data teknis untuk komponen perangkat
keras dibuat tersedia bersama dengan paket pelatihan dan pada CD-ROM.
Program pembelajaran digital Teknik Elektro 1, Listrik rekayasa 2, Elektronik 1, Elektronik
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
rekayasa / elektronik. Konten pembelajaran yang disampaikan baik oleh deskripsi dari
topik dan oleh aplikasi menggunakan studi kasus praktis.
U
Durasi waktu yang dibutuhkan untuk kompetensi ini adalah 45 jam pembelajaran.
Dilaksanakan dalam waktu 40 jam pembelajaran.
R R
Dalam mempelajari modul ini diharapkan Anda telah mempelajari dasar elektronika
tentang hukum ohm dan mengenal hukum khirchoff 1 dan 2. Serta bahan-bahan setengah
pengantar (semikonduktor), jenis-jenis bahan semikonduktor.
U U U U
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam
skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan
modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana
pengetahuan yang telah Anda miliki.
3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 % terjawab dengan
benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti
kegiatan pemelajaran dalam modul ini.
4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk
mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai
sarana latihan.
6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan
sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu
konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.
am ar 3 Un t du ra ner o er su l asar
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada
saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi
modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.
U U IR
Tujuan dari Pembelajaran Modul Ini adalah Peserta Training / Siswa diharapkan dapat
1. Terbiasa dengan ciri-ciri dan desain utama resistor.
2. Mengukur dan menghitung nilai resistor
3. Menggunakan seri IEC standar untuk mengidentifikasi resistor.
4. Membiasa dengan simbol sirkuit dan modus operasi non-linear resistor NTC, PTC,
VDR dan LDR.
5. Melacak dan menginterpretasikan karakteristik dari resistor non-linear.
6. Memilih dan menggunakan resistor non-linear yang sesuai dengan persyaratan
teknis
7. Sirkuit dasar dan sirkuit sampel
8. Menafsirkan variabel listrik dasar tegangan, arus dan hambatan dan melakukan
perhitungan menggunakan mereka.
9. Terbiasa dengan hukum Ohm dan mampu menentukan hubungan dengan
pengukuran dan mewakilinya dengan gambar grafis.
10. Menggunakan peralatan pengukuran yang cocok untuk melakukan pengukuran.
11. Menerapkan variabel listrik dasar energi dan listrik.
12. Menyelidiki rangkaian listrik dasar dengan pengukuran dan ekstrapolasi hukum
dari variabel pengukuran ditentukan.
13. Menghitung sirkuit listrik dasar seperti sirkuit seri.
14. Menguji fungsi dari sirkuit listrik dan peralatan.
15. Menghitung sirkuit listrik dasar seperti sirkuit paralel.
16. Mengukur dan menghitung sirkuit hibrida.
17. Menggunakan sirkuit pengukuran yang cocok untuk melakukan
pengukuran.pembagi tegangan sebagai aplikasi dari sirkuit hibrida.
18. Menghitung tegangan output untuk dibongkar dan pembagi tegangan dimuat
19. Menghitung dan menerapkan karakteristik sumber tegangan.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
U R I
1. Tuliskan pengertian dari Hukum Ohm
2. Tuliskan pengertian Hukum Khirchoff 1
3. Jelaskan pengertian Hukum Khirchof 2
4. Jelaskan tentang pengukuran Tahanan langsung dan kalkulasi
5. elaskan tentang pengukuran Tegangan
6. Jelaskan tentang pengukuran Arus
7. Jelaskan tentang daya Listrik arus DC dan pengukurannya
8. Gambarkan dalam grafik perubahan tegangan arus dan tahanan.
9. Jelaskan tentang jenis jenis resistor yang bisa dirubah nilai tahanannya
10. Jelaskan pengertian tentang beban resistof dalam arus searah
FUNDAMENTAL DIRECT CURRENT (RESISTOR)
1
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
II
R
R R
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Belajar
Tanda
Tangan
Guru eg atan ela ar
Melakukan pengenalan alat praktikum
Menggambarkan hubungan dalam
sebuah rangkaian listrik.
Memasukkan variabel listrik
Menghitung resistansi dengan hukum
ohm
Menggambar fitu dan simbol alat Ukur
Mengukur Arus Tegangan dan
Tahanan
Melakukan pengukuran yang berkaitan
dengan hukum Ohm
Melakukan pengukuran yang berkaitan
dengan hukum Ohm
10 Jam
eg atan ela ar
Problem description
Memeriksa Pengukuran resistansi
tidak langsung
Membangun sirkuit kesalahan
tegangan.
Mengevaluasi hasil pengukuran.
Menggambarkan hukum pertama dan
10 Jam
BAB II
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
I R
I R I R I U U
a u uan
Ind ator enca a an eg atan kedua Kirchhoff Hukum
Mengevaluasi sirkuit kesalahan arus
dan tegangan
Evaluasi hasil pengukuran
eg atan ela ar 3
Perencanaan Langkah kerja
Masukkan resistor di tabel dan
Lengkapi colom yang terkait
Menggambarkan kerja operasi resistor
bergantung pada suhu.
Menggambarkan karakteristik NTC
resistor
Bangun rangkaian tersebut pada
papan trainer
Gambarkan arus dan perubahan
tegangan pada grafik yang disediakan
Menggambarkan perilaku dari resistor
PTC
Menentukan karakteristik untuk
resistor VDR
Pengamatan perilaku resistor LDR
10 Jam
eg atan ela ar
Menggambarkan Struktur dan
tegangan DC
Menggambarkan kasus beban untuk
sumber tegann DC
Menentukan karakteristik dari sumber
tegangan dengan pengukuran
F U ND A M E N T A L D IRE C T C U RRE N T ( RE S IS T O R) karakteristik DC
Menentukan nilai sirkuit pendek Isc
saat ini
Membuat Karaketiristik power
adaption dari tegangan Sumber
Hubungan anrata RL dan RI
Menghitung efisiensi daya
I R
I R I R I U U
a u uan
Setelah Menyelesaikan materi ini peserta training / siswa diharapkan dapat :
1. Menafsirkan variabel listrik dasar tegangan, arus dan hambatan dan melakukan
perhitungan menggunakan mereka.
2. Dengan hukum Ohm dan dapat menentukan dan mewakili hubungan dengan
pengukuran.
3. Melacak variabel listrik dengan pengukuran dan mengevaluasi nya.
4. Menggunakan peralatan pengukuran yang cocok untuk melakukan pengukuran.
Ind ator enca a an eg atan
1. Melaksakana praktikum elektroteknik dan saat mengoperasikan alat bantu prantik
dan menggunakan lembar kerja
2. Menggunakan multimeter digital dan analog dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
pengukuran.
3. Memilih alat pengukur yang tepat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan di
sirkuit DC.
4. Mencari Cari tahu bagaimana mengukur ketahanan tegangan, arus dan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
5. Melakukan pengukuran untuk pembuktian hukum Ohm dalam rangkaian listrik
sederhana.
eg atan ela ar 3
eg atan ela ar
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
c Ura an ater
DC (Direct-Current) berarti arus searah. Maksudnya adalah arus listrik yang mengalir pada suatu hantaran yang tegangannya berpotential tetap, tidak berubah-ubah. Listrik DC adalah listrik yang “original”, artinya listrik dasar yang dapat dihasilkan dari sumber-sumber susunan material alam. Muatan-muatan listrik yang terjadi akibat adanya gesekan pada dua jenis material adalah muatan listrik yang berbentuk DC. Berkumpulnya muatan listrik yang terjadi di awan hingga mencapai jutaan volt dan kemudian menjadi sambaran petir adalah muatan listrik yang berbentuk DC juga. Dan setiap baterai yang disusun dari beberapa bahan kimiawi tertentu selalu menghasilkan listrik dalam bentuk DC, tidak ada baterai yang menghasilkan tegangan listrik AC secara langsung. Begitu pun beberapa jenis hewan yang mampu mengeluarkan tegangan listrik dari ubuhnya, adalah tegangan listrik DC. DC ada di mana-mana. Pada DC tidak dikenal istilah frekwensi. Tegangan DC selamanya tetap, jika tegangan itu berpotential positif maka seterusnya positif dan jika tegangan itu berpotential negatif maka seterusnya negatif tanpa ada perubahan-perubahan yang bersifat periodik. Gambaran kurvanya adalah lurus sebagaimana digambarkan berikut 1 :
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
am ar n al
enggunaan
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Kalaupun DC digunakan untuk kelistrikan rumah tangga, maka ia merupakan system kelistrikan dengan penghasil energi listrik sendiri (dari solar-cell atau generator listrik tenaga angin) dan merupakan system kelistrikan energi terbatas.
um er
DC adalah listrik alami. Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa muatan-muatan listrik pada petir ataupun pada binatang-binatang laut yang menghasilkan sengat listrik adalah berbentuk DC. Manusia pun berusaha untuk mengambil manfaat atas keberadaan listrik DC dengan membuat peralatan yang bisa menghasilkan listrik DC. Sumber-sumber kelistrikan DC yang telah dibuat dan banyak digunakan anusia adalah : a) Accu (aki) dan segala jenis baterai
b) Generator DC (dynamo) atau unit alternator(*) pada kendaraan mobil c) Solar-cell
d) Generator listrik tenaga angin system DC e) AC/DC Adaptor(**).
d t f as em ela aran Lembar Pekerjaan Siswa
1. Melakukan pengenalan alat praktikum
melaksanakan uji coba sederhana pada alat praktik, Anda akan mulai bekerja pada
perencanaan dan implementasi sistem pencahayaan. Oleh karena itu Anda perlu
belajar tentang hukum yang mengatur rangkaian listrik sederhana dan teknologi
pengukuran terkait. Menemukan informasi yang Anda butuhkan untuk latihan dalam
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Tugas Pekerjaan
a) Hubungkan peralatan seperti pada gambar. Gunakan lembar kerja siap untuk
ini.
b) Cari tahu tentang multimeter digital dan analog dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
c) Pilih alat pengukur cocok untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan di
sirkuit DC.
d) Cari tahu bagaimana mengukur ketahanan tegangan, arus dan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
e) Ambil pengukuran untuk hukum Ohm dalam rangkaian listrik sederhana.
am ar emasangan Rang a an ada tra ner
um er
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Catatan dalam praktikum
Jangan aktifkan daya listrik sampai Anda telah membuat dan memeriksa semua
koneksi dengan benar.
Setelah Anda menyelesaikan latihan, matikan power supply lagi sebelum
membongkar komponen.
Selalu memperhatikan keselamatan kerja dan Alat
2. Menggambarkan hubungan dalam sebuah rangkaian listrik
Komponen dari sebuah rangkaian listrik, jelaskan komponen utama dari rangkaian
listrik sederhana.
selesaikan sirkuit listrik untuk menghasilkan rangkaian listrik tertutup sederhana.
3. Masukkan variabel listrik
Buat gambar rangkaiannya dan berikan tanda anak panah sebagai arah aliran
listriknya pada sirkuit.
am ar Electrical circuit with resistor as
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
4. Direction of current DC
Tegangan listrik yang dihasilkan dengan memisahkan muatan positif dan negatif. Muatan Negatif: terlalu banyak elektron
Muatan positif: terlalu sedikit electron
a) Jelaskan apa yang dimaksud dengan arah teknis saat ini dan apa yang dimaksud
dengan arah fisik saat ini.
b) Masukkan arah teknis dan fisik saat dalam diagram sirkuit diilustrasikan.
am ar Direction of current in the circuit
5. Basic electrical variables
Lengkapi tabel variabel listrik dasar. Masukkan uraian singkat, simbol dan unit fisik.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Elektrical Variabel Ura an m ol Un t
engu uran
Elektrical Current
Elektrical Voltage
Elektrical
Resistance
6. Hukum Ohm
Menggambarkan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan. Hal ini
dirumuskan dalam hukum Ohm.
Catatan
hukum Ohm hanya berlaku untuk resistensi ohmic. resistensi ohmik adalah resistensi
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Jelaskan apa resistensi ohmik adalah
Menghitung nilai resistansi lampu jika arus dari 0,062 A mengalir ketika tegangan dari 12 V diterapkan.
Informas
ola lam u se ert res stor o m setela d a t f an
Diberikan:
Tegangan U = 12 V
intensitas arus I = 62 mA
Dapat ditemukan Tahanan R pada Ω
Perhitungan ( tulis pada kotak )
7. Menggambarkan fitur dan simbol-simbol alat ukur
Anda akan mengambil pengukuran yang berbeda dalam sirkuit listrik. Anda akan perlu
menggunakan alat ukur yang sesuai untuk ini.
bel Ura an m ol Un t
engu uran
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Dua jenis alat ukur biasanya digunakan untuk mengukur tegangan DC dan arus
langsung di sirkuit listrik:
multimeter Analog
multimeter Digital
Digital Multimeter Technical Data
Layar LCD 3 3/4 digit (3999 count) dan
analog bar chart dengan 41 segmen
DC rentang tegangan Mengukur: 400 mV, 4
V, 40 V, 400 V, 1000 Resolusi V: 100 μV
Akurasi: ± (0,7% dari layar + 1 digit)
resistensi Input: 10 MQ
tegangan AC (45 Hz - 500 Hz) Mengukur
kisaran: 400 mV, 4 V, 40 V, 400 V, 750 V Resolusi: 100 μV Akurasi: ± (1,5% dari
display + 4 digit) Untuk 4 V kisaran: ± (2,0 %
dari display + 4 digit) resistensi input: 10
MQ
DC Measuring range: 400 μA, 4 mA, 40 mA, 300 mA, 10 A Resolusi: 0,1 μA Akurasi: ±
(1,0% dari layar + 1 digit)
AC (45 Hz - 500 Hz) saat Mengukur kisaran:
400 μA, 4 mA, 40 mA, 300 mA, 10 A Resolusi: 0,1 μA Akurasi: ± (1,5% dari
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Digital Multimeter Technical Data
Measuring range for voltage measurement:
0.1 V, 0.3 V, 1 V, 3 V, 10 V, 30 V, 100 V, 300 V,
1000 V =/~
Input resistance: 10 MΩ
Measuring range for current measurement: 1 μA, 3 μA, 10 μA, 30 μA, 100 μA, 300 μA, 1 mA, 3 mA, 10
mA, 30 mA, 100 mA, 1 A, 3 A, 10 A =/~
Accuracy: 1.5 =, 2.5 ~
8. Mengukur Arus Tegangan dan Tahanan
Menggunakan alat ukur akan selalu mengubah nilai-nilai yang diukur dalam sebuah sirkuit
yang ada. Oleh karena itu penting untuk dapat mengidentifikasi dan menilai pengaruh
mungkin.
a) Pengukuran arus
Ketika mengukur arus, selalu menghubungkan perangkat ukur untuk perangkat
yg diukur dalam seri. Perangkat memakan penuh arus mengalir melalui alat
pengukur.
Hambatan internal dari alat pengukur harus impedansi serendah mungkin untuk
meminimalkan pengaruh di sirkuit yang akan diukur.
am ar Current measurement
V, 400 V, 1000 Resolusi V: 100 μV
Resolusi: 100 μV Akurasi: ± (1,5% dari
DC Measuring range: 400 μA, 4 mA, 40 mA, 300 mA, 10 A Resolusi: 0,1 μA Akurasi: ±
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Jelaskan apa efek resistansi internal dari alat pengukur telah di proses pengukuran.
b) Resistance measurement
Pengukuran dari Hambatan di sirkuit DC dapat diukur secara tidak langsung atau langsung. engu uran t da langsung
pengukuran langsung melibatkan mengukur arus melalui perangkat mengkonsumsi
dan jatuh tegangan pada perangkat yang digunakan
Kedua pengukuran baik dapat dilakukan satu demi satu atau pada waktu yang sama.
resistance tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan hukum Ohm
am ar 0 Indirect resistance measurement
engu uran langsung
Lepaskan perangkat dari rangkaian listrik.
Perangkat beban tidak harus terhubung ke sumber tegangan selama pengukuran.
Mengatur modus operasi dan rentang pengukuran pada alat pengukur.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
am ar Direct resistance measurement
Jelaskan mengapa perangkat / beban tidak harus terhubung ke sumber tegangan ketika
mengukur resistensi langsung.
Prosedur untuk pengukuran dalam sebuah sirkuit listrik:
Lepaskan tegangan suplai ke rangkaian listrik.
Mengatur mode operasi yang diperlukan serta pengukuran arus atau tegangan pada
multimeter.
Dengan instrumen pointer, periksa bahwa pointer adalah nol dan menyesuaikan jika
perlu.
Pilih rentang pengukuran terluas sehingga defleksi pointer tidak melampaui skala
pada perangkat analog pengukuran.
Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika mengukur tegangan DC
dan arus searah.
Beralih pada power supply ke sirkuit listrik.
Amati defleksi pointer atau layar dan secara bertahap beralih ke rentang pengukuran
sempit.
Bila menggunakan instrumen pointer, selalu membaca layar dengan teliti untuk
menghindari kesalahan membaca. engu uran t da langsung
am ar 0
engu uran langsung
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
9. Melakukan pengukuran yang berkaitan dengan hukum Ohm
Membuktikan hubungan yang menjelaskan tentang hukum Ohm dengan cara eksperimen
yang sesuai. Untuk melakukan hal ini, kita tentukan karakteristik I = f (U) konstan
tahanannya dan I = f (R) pada tegangan konstan. Tegangan / karakteristik arus resistor
ohmik.
Pilih resistor R = 330 Ω.
Periksa resistensi yang dipilih R dengan pengukuran resistansi langsung
dalam kondisi de-energized.
Membangun sirkuit dengan R. Resistensi
a el Equipment list
Meningkatkan tegangan dari U = 0 V untuk U = 10 V di 2 V bertahap dan mengukur
intensitas saat ini saya setelah setiap kenaikan. Masukkan hasil pengukuran dalam
log pengukuran.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
a el Measurement log: I= f(U), R = 330 Ω
Gambarkan hasil pengukuran grafis. Untuk melakukan hal ini, mentransfer
nilai-nilai dari log pengukuran untuk grafik.
am ar 3 Voltage/current characteristic, R = 330 Ω Pilih resistor R = 330 Ω.
a el
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Jelaskan hubungan dari current I pada tegangan U di resistansi konstan R.
Perlawanan / karakteristik arus resistor ohmik. Melacak karakteristik I = f (R) pada
tegangan konstan. Bangun Rangkaian
am ar Measuring circuit with different resistors
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Menerapkan tegangan konstan U = 10 V ke sirkuit. Hubungkan 6 sampai 8 resistor yang
berbeda antara 100 Ω dan 1 kW ke sirkuit listrik dan mengukur intensitas saat ini saya
setelah masing-masing terhubung. Masukkan hasil pengukuran dalam log pengukuran.
Menambahkan resistor digunakan untuk daftar peralatan.
a el Measurement log: I = f(R), U = 0
Menggambarkan hasil pengukuran grafis. Untuk melakukan hal ini, mentransfer
nilai-nilai dari log pengukuran grafik.
am ar
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Lembar Pengamatan Oleh Guru
1. Melakukan pengenalan alat praktikum
Melaksanakan uji coba sederhana pada alat praktiku, Anda akan mulai bekerja pada
perencanaan dan implementasi sistem pencahayaan. Oleh karena itu Anda perlu
belajar tentang hukum yang mengatur rangkaian listrik sederhana dan teknologi
pengukuran terkait. Menemukan informasi yang Anda butuhkan untuk latihan dalam
buku teks, buku meja dan di Internet.
Tugas Pekerjaan
a) Hubungkan peralatan seperti pada gambar. Gunakan lembar kerja siap untuk
ini.
b) Cari tahu tentang multimeter digital dan analog dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
c) Pilih alat pengukur cocok untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan di
sirkuit DC.
d) Cari tahu bagaimana mengukur ketahanan tegangan, arus dan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
am ar emasangan Rang a an ada tra ner
Catatan dalam praktukum
Jangan aktifkan daya listrik sampai Anda telah membuat dan memeriksa semua
koneksi dengan benar.
Setelah Anda menyelesaikan latihan, matikan power supply lagi sebelum
membongkar komponen.
Selalu memperhatikan keselamatan kerja dan Alat
2. Menggambarkan hubungan dalam sebuah rangkaian listrik
Komponen dari sebuah rangkaian listrik, jelaskan komponen utama dari rangkaian listrik sederhana.
Setiap rangkaian listrik pada dasarnya terdiri dari
sumber tegangan,
kabel penghubung dan
peralatan ( beban )
Sumber tegangan, misalnya baterai atau soket steker, menyediakan energi listrik
dalam bentuk biaya terpisah. Rangkaian berfungsi sebagai jalur untuk energi listrik
yang mengalir antara sumber tegangan dan perangkat beban listrik. Energi yang
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
3. Masukkan variabel listrik sebagai anak panah dengan sebutan di sirkuit.
am ar lectr cal c rcu t t res stor and lam as consum ng de ce
4. Direction of current DC
Tegangan listrik yang dihasilkan dengan memisahkan muatan positif dan negatif.
Muatan Negatif: terlalu banyak elektron
Muatan positif: terlalu sedikit electron
a.Jelaskan apa yang dimaksud dengan arah teknis saat ini dan apa yang dimaksud
dengan arah fisik saat ini.
b.Masukkan arah teknis dan fisik saat dalam diagram sirkuit diilustrasikan.
am ar Direction of current in the circuit
Arah fisik Arus Listrik
Arah fisik adalah saat menggambarkan arah arus dari pembawa muatan negatif
(elektron) di logam dari terminal negatif ke terminal positif.
am ar emasangan Rang a an ada tra ner
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
⋅ � =�� � =��
Tahanan R pada Ω Arah teknis saat ini
Arah teknis saat ini secara historis ditentukan dan didasarkan pada arus pengisian
diasumsikan positif. Arah teknis saat karena itu disepakati sebagai arah dari terminal
positif ke terminal negatif.
Arah teknis arus telah ditahan untuk alasan praktis. Itulah sebabnya arah arus dalam
sirkuit masih didefinisikan sebagai dari positif ke negatif.
5. Basic electrical variables
Lengkapi tabel variabel listrik dasar. Masukkan uraian singkat, simbol dan unit fisik.
le tr cal ar a el Ura an m ol Un t
engu uran
Elektrical Current
Electrical current is a measure of the number
of free electrical
charge carriers flowing in one direction in the
circuit
I Ampere [A]
Elektrical Voltage
Electrical voltage specifies the difference
between the charge at both terminals.
Voltage sources always have two terminals
with different voltages.
U Volt [V]
Elektrical
Resistance
Electrical resistance is a measure of a
material's ability to impede the flow of
current in an electrical circuit.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
6. Hukum Ohm
a) Menggambarkan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan. Hal ini
dirumuskan dalam hukum Ohm.
Catatan
Hukum Ohm hanya berlaku untuk resistensi ohmic. Resistensi ohmik adalah
resistensi linear.
Jika tegangan diterapkan dalam rangkaian listrik sederhana dengan resistansi konstan
meningkat, arus yang mengalir dalam rangkaian juga meningkat. Arus intensitas I
sebanding dengan tegangan yang diberikan U, yaitu
Jika tegangan U naik, intensitas arus I juga naik. Jika tegangan U jatuh, intensitas arus I juga jatuh
U = R ⋅ I � =�� � =��
Jelaskan apa resistensi ohmik adalah.
b)Menghitung nilai resistansi lampu jika arus dari 0,062 A mengalir ketika tegangan
dari 12 V diterapkan.
Informasi:
Bola lampu seperti resistor ohmik setelah diaktifkan.
Diberikan:
Tegangan U = 12 V
intensitas arus I = 62 mA
Dapat ditemukan Tahanan R pada Ω
Resistensi ohmik adalah hambatan listrik khusus yang nilai resistansi tidak tergantung pada saat ini, intensitas atau frekuensi G (Siemens).
le tr cal ar a el Ura an m ol Un t
engu uran
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
10 A Resolusi: 0,1 μ
Input resistance: 10 MΩ
μA, 3 μA, 10 μA, 30 μA, 100 μA, 300 μA, 1 mA,
Perhitungan ( tulis pada Kotak )
7. Menggambarkan fitur dan simbol-simbol alat ukur
Anda akan mengambil pengukuran yang berbeda dalam sirkuit listrik. Anda akan perlu
menggunakan alat ukur yang sesuai untuk ini.
Dua jenis alat ukur biasanya digunakan untuk mengukur tegangan DC dan arus
langsung di sirkuit listrik:
Multimeter Analog
Multimeter Digital
Digital Multimeter Technical Data
Layar LCD 3 3/4 digit (3999 count) dan
analog bar chart dengan 41 segmen
DC rentang tegangan Mengukur: 400
mV, 4 V, 40 V, 400 V, 1000 Resolusi V: 100 μV Akurasi: ± (0,7% dari layar + 1
digit) resistensi Input: 10 MQ
tegangan AC (45 Hz - 500 Hz)
Mengukur kisaran: 400 mV, 4 V, 40 V, 400 V, 750 V Resolusi: 100 μV Akurasi:
± (1,5% dari display + 4 digit) Untuk 4 V
kisaran: ± (2,0 % dari display + 4 digit)
resistensi input: 10 MQ
DC Measuring range: 400 μA, 4 mA, 40 mA, 300 mA, 10 A Resolusi: 0,1 μA Akurasi: ± (1,0% dari layar + 1 digit)
AC (45 Hz - 500 Hz) saat Mengukur
kisaran: 400 μA, 4 mA, 40 mA, 300 mA, Perhitungan
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
10 A Resolusi: 0,1 μA Akurasi: ± (1,5%
dari display + 4 digit) Untuk 10
Berbagai: ± (2,5 % dari display + 4
digit)
Measuring range for voltage measurement:
0.2 V, 0.3 V, 1 V, 3 V, 10 V, 30 V, 100 V, 300 V,
1000 V =/~
Input resistance: 10 MΩ
Measuring range for current measurement: 1
μA, 3 μA, 10 μA, 30 μA, 100 μA, 300 μA, 1 mA,
3 mA, 10 mA, 30 mA, 100 mA, 1 A, 3 A, 10 A
=/~
Accuracy: 1.5 =, 2.5 ~
8. Mengukur Arus Tegangan dan Tahanan
Menggunakan alat ukur akan selalu mengubah nilai-nilai yang diukur dalam sebuah sirkuit
yang ada. Oleh karena itu penting untuk dapat mengidentifikasi dan menilai pengaruh
mungkin.
a) Pengukuran arus
Ketika mengukur arus, selalu menghubungkan perangkat ukur untuk perangkat
yg diukur dalam seri. Perangkat memakan penuh arus mengalir melalui alat
pengukur.
Hambatan internal dari alat pengukur harus impedansi serendah mungkin untuk
meminimalkan pengaruh di sirkuit yang akan diukur.
an
100 μV Akurasi: ± (0,7% dari layar + 1
400 V, 750 V Resolusi: 100 μV Akurasi:
DC Measuring range: 400 μA, 4 mA, 40 mA, 300 mA, 10 A Resolusi: 0,1 μA
kisaran: 400 μA, 4 mA, 40 mA, 300 mA,
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
d) engu uran t da langsung
am ar 0
am ar Current Measurement
Jelaskan apa efek resistansi internal dari alat pengukur telah di proses pengukuran.
b) Pengukuran tegangan
Ketika mengukur tegangan, selalu menghubungkan perangkat ukur untuk perangkat
mengkonsumsi secara paralel. Jatuh tegangan perangkat mengkonsumsi sesuai
dengan jatuh tegangan alat pengukur.
Hambatan internal dari alat pengukur harus impedansi setinggi mungkin untuk
meminimalkan pengaruh pada sirkuit yang akan diukur.
am ar Voltage measurement
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
c) Resistance measurement
Pengukuran dari Hambatan di sirkuit DC dapat diukur secara tidak langsung atau
langsung.
d) engu uran t da langsung
Pengukuran langsung melibatkan mengukur arus melalui perangkat
mengkonsumsi dan jatuh tegangan pada perangkat yang digunakan.
Kedua pengukuran baik dapat dilakukan satu demi satu atau pada waktu yang
sama. resistance tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan hukum
Ohm
am ar 0 Indirect resistance measurement
Lepaskan perangkat dari rangkaian listrik.
Perangkat beban tidak harus terhubung ke sumber tegangan selama
pengukuran.
Mengatur modus operasi dan rentang pengukuran pada alat pengukur.
Hubungkan perangkat memakan ke alat pengukur dan membacakan nilai
resistansi.
Setiap perangkat pengukuran tegangan (voltmeter) memiliki resistansi internal sendiri.
Arus yang mengalir melalui meter harus sangat kecil untuk meminimalkan distorsi dari
hasil pengukuran. Ini berarti bahwa resistansi internal dari voltmeter harus sebesar
mungkin.
am ar
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R) Pilih resistor R = 330 Ω.
am ar Measuring circuit with R = 330 Ω
a el am ar Direct resistance measurement
Jelaskan mengapa perangkat / beban tidak harus terhubung ke sumber tegangan
ketika mengukur resistensi langsung.
e) Prosedur untuk pengukuran dalam sebuah sirkuit listrik:
Lepaskan tegangan suplai ke rangkaian listrik.
Mengatur mode operasi yang diperlukan serta pengukuran arus atau tegangan
pada multimeter.
Dengan instrumen pointer, periksa bahwa pointer adalah nol dan menyesuaikan
jika perlu.
Pilih rentang pengukuran terluas sehingga defleksi pointer tidak melampaui
skala pada perangkat analog pengukuran.
Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika mengukur
tegangan DC dan arus searah.
Beralih pada power supply ke sirkuit listrik.
Amati defleksi pointer atau layar dan secara bertahap beralih ke rentang
pengukuran sempit.
Bila menggunakan instrumen pointer, selalu membaca layar dengan teliti untuk
menghindari kesalahan membaca.
Setiap perangkat pengukuran tegangan (voltmeter) memiliki resistansi internal
sendiri. Arus yang mengalir melalui meter harus sangat kecil untuk
meminimalkan distorsi dari hasil pengukuran. Ini berarti bahwa resistansi
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
9. Melakukan pengukuran yang berkaitan dengan hukum Ohm
Membuktikan hubungan yang menjelaskan tentang hukum Ohm dengan cara eksperimen
yang sesuai. Untuk melakukan hal ini, kita tentukan karakteristik I = f (U) konstan
tahanannya dan I = f (R) pada tegangan konstan.
Tegangan / karakteristik arus resistor ohmik
Pilih resistor R = 330 Ω.
Periksa resistensi yang dipilih R dengan pengukuran resistansi langsung dalam
kondisi de-energized.
Membangun sirkuit dengan R. Resistensi
am ar Measuring circuit with R = 330 Ω
a el Equipment list
Meningkatkan tegangan dari U = 0 V untuk U = 10 V di 2 V bertahap dan mengukur
intensitas saat ini saya setelah setiap kenaikan.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
a el easurement log: I= f(U), R = 330 Ω
Gambarkan hasil pengukuran grafis. Untuk melakukan hal ini, mentransfer
nilai-nilai dari log pengukuran untuk grafik.
am ar 3 Voltage/current characteristic, R = 330 Ω
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Perlawanan / karakteristik arus resistor ohmik. Melacak karakteristik I = f (R) pada
tegangan konstan. Bangun Rangkaian
am ar Measuring circuit with different resistors
a el Equipment List
Menerapkan tegangan konstan U = 10 V ke sirkuit.
Hubungkan 6 sampai 8 resistor yang berbeda antara 100 Ω dan 1 kW ke sirkuit
listrik dan mengukur intensitas saat ini saya setelah masing-masing terhubung.
Masukkan hasil pengukuran dalam log pengukuran.
Menambahkan resistor digunakan untuk daftar peralatan.
Tegangan/arus adalah garis lurus. Ini berarti:
Jika tegangan meningkat, intensitas saat ini meningkatkan pada tingkat
yang sama. Arus sebanding dengan tegangan.
a el easurement log: I= f(U), R = 330 Ω
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
e Rang uman
f est ormat f
a el Measurement log: I = f(R), U = 0
Menggambarkan hasil pengukuran grafis. Untuk melakukan hal ini, mentransfer
nilai-nilai dari log pengukuran grafik.
F
U
ND
A
M
E
N
T
A
L D
IRE
C
T
C
U
RRE
N
T
(
RE
S
IS
T
O
R)
Gambarkan pengaruh intensitas arus I pada resistansi R pada. tegangan konstan U
e Rang uman
Jika tegangan diterapkan dalam rangkaian listrik sederhana dengan resistansi
konstan meningkat, arus yang mengalir dalam rangkaian juga meningkat. Arus
intensitas I sebanding dengan tegangan yang diberikan U Tegangan + (positif)
terhadap nol volt (0V)
Resistensi ohmik adalah hambatan listrik khusus yang nilai resistansi tidak
tergantung pada saat ini, intensitas atau frekuensi G (Siemens)
Setiap alat pengukur arus (ammeter) memiliki resistansi internal, resistansi
tambahan ini mengurangi aliran arus. Untuk menjaga kesalahan pengukuran
ammeter serendah mungkin, ampere meter menggunakan resistansi internal yang
sangat kecil.
Setiap perangkat pengukuran tegangan (voltmeter) memiliki resistansi internal
sendiri. Arus yang mengalir melalui meter harus sangat kecil untuk meminimalkan
distorsi dari hasil pengukuran. Ini berarti bahwa resistansi internal dari voltmeter
harus sebesar mungkin.
Tegangan / arus adalah garis lurus. Ini berarti:
Jika tegangan meningkat, intensitas saat ini meningkatkan pada tingkat yang sama.
Arus sebanding dengan tegangan
f est ormat f
Jawablah Pertanyaan di bawah ini
1. Sebutkanlah fungsi