• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Pemanfaatan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Pada Keluarga di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Determinan Pemanfaatan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Pada Keluarga di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERNYATAAN

DETERMINAN PEMANFAATAN POS KESEHATAN DESA (POSKESDES) PADA KELUARGA DI KECAMATAN KUTALIMBARU

KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2014

Zuhrina Aidha 127032154/IKM

ABSTRAK

(2)

Poskesdes merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang didirikan untuk mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat dalam meningkatkan taraf kesehatan dan untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Poskesdes didirikan di lokasi yang mudah dijangkau masyarakat, dikelola oleh bidan desa dan kader, dan melayani masyarakat dalam bidang kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), gizi, imunisasi, dan pegobatan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan pemanfaatan pos kesehatan desa (Poskesdes) pada keluarga di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunkan metode kuantitatif dengan menggunakan metode analisis jalur (path analysis). Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner kepada 80 responden ibu yang dalam keluarga memiliki bayi/balita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% responden berusia 20-30 tahun, dan berhubungan negatif dengan pemanfaatan sebesar -0,288 (28,8%). Pendidikan responden mayoritas SMA sebanyak 48,7% dan memiliki hubungan dengan pemanfaatan sebesar 0,186 (18,6%). Pengetahuan masyarakat tentang Poskesdes baik yaitu 85% dan memiliki hubungan dengan pemanfaatan sebesar 0,222 (22,2%). Sikap responden terhadap Poskesdes baik (67,5%), sikap memiliki hubungan dengan pemanfaatan sebesar 0,494 (49,4%). Responden berpendapatan tinggi sebanyak 55%, dan memiliki hubungan negative dengan pemanfaatan sebesar -0,270 (27%). Responden memiliki dukungan keluarga kurang baik dalam memanfaatkan Poskesdes (62,5%), dan memiliki hubungan negatif dengan pemanfaatan sebesar -0,266 (26,6%). Jarak tempuh dari rumah ke Poskesdes mayoritas berjarak dekat yaitu 55%, dan berhubungan dengan pemanfaatan Poskesdes sebesar 0,246 (24,6%). Sebanyak 66,3% responden memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap Poskesdes, dan berhubungan dengan pemanfaatan sebesar 0,040 (4%).

Disarankan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam kegiatan kesehatan dan pemerian informasi sehingga masyarakat lebih memilih mengunjungi Poskesdes untuk memeriksakan kesehatan. Lebih banyak mengadakan penyuluhan dan pertemuan kepada masyarakat agar masyarakat mau mengoptimalkan Poskesdes.

Kata Kunci: Pemanfaatan, Poskesdes, Determinan Pemanfaatan, UKBM

ABSTRACT

(3)

Poskesdes (Rural Health Post) is a Community-Based Health Effort established to optimalize the potentials existing in the community to improve the health status and the utilization of health services. Poskesdes is established in a location easily accessible by the public, managed by rural midwives and the cadres, and serves the community members in the field of maternal and child health, Family Planning, nutrition, immunization and treatment.

The purpose of this quantitative study was to analyze the utilization determinant of rural health post by the families in Kutalimbaru Subdistrict, Deli Serdang District. The data for this study were obtained through questionnaire-based interview with 80 respondents comprising the mothers with babies/children under five years old.The data obtained were analyzed through path analysis method.

The result of this study showed that 50% of the respondents were of 20-30 years old and 28.8% had negative relationship with the utilization (-0.288). Majority of the respondents (48.7%) were SMA (High School) graduates and 18.6% had relationship with the utilization (0.186). The knowledge of the respondents (85%) about Poskesdes was good and 22.2% had relationship with the utilization (0.222). The attitude of the respondents (67.5%) towards Poskesdes was good and 49.4% had relationship with the utilization (0.494). 55% of the respondents had high income and 27% had negative relationship with the utilization (-0.270). 62.5% of the respondents had poor family support in utilizing the Poskesdes and 26.6% had negative relationship with the utilization (-0.266). The houses of the majority (55%) of the respondents were not far from the Poskesdes and 24.6% had relationship with the utilization of Poskesdes (0.246). 66.3% of the respondents had a high need to the Poskesdes and 4% had relationship with the utilization of Poskesdes (0.040).

It is suggested to improve the role of community members in health activities and the provision of information that the community members would prefer visiting the Poskesdes to have their health checked, to provide more extension and to hold more meetings with the community members that the community members are willing to optimalize the utilization of Poskesdes.

Keywords: Utilization, Poskesdes, Utilization Determinant, Community-Based Health Effort

KATA PENGANTAR

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

Sumber data dari penelitian ini adalah masyarakat yang memiliki dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan senjata tradisional serta merupakan penutur asli peristilahan

lima faktor yang diterapkan dalam memberi pelayanan yaitu.. kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti

 Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada

Dari tabel diatas menunjukan masing-masing variabel yaitu Work to Family Conflict memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,878 yang artinya variabel tersebut memiliki

Selain itu, manajemen Kelompok Usaha juga berharap agar pelaksanaan penggabungan usaha dapat membantu memudahkan investor pasar modal yang akan berinvestasi pada

Suatu sudut pandang psikologi yang menekankan kajian ilmiah berbagai respons. perilaku yang dapat