• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Nilai Ekonomi Usaha Tambak Nila, Bandeng dan Udang Windu terhadap Kesejahteraan Petambak di Kawasan Mangrove Kelurahan Nelayan Indah, Medan Labuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Nilai Ekonomi Usaha Tambak Nila, Bandeng dan Udang Windu terhadap Kesejahteraan Petambak di Kawasan Mangrove Kelurahan Nelayan Indah, Medan Labuhan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem Mangrove

Pengertian Mangrove

Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove. Bahasa Inggris kata mangrove digunakan baik untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut maupun untuk individu-individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Bahasa Portugis kata mangrove digunakan untuk menyatakan individu spesies tumbuhan, dan kata mangal untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut (Kusuma dkk, 2005).

Mangrove merupakan ekosistem yang unik dan rawan. Ekosistem ini mempunyai berbagai fungsi ekologis dan ekonomis bagi manusia dan organisme lainnya secara langsung maupun tidak. Perubahan ekosistem mangrove dapat dilihat dari adanya alih fungsi lahan (mangrove) menjadi tambak, pemukiman, industri dan penebangan oleh masyarakat untuk berbagai kepentingan (Rochana, 2010).

(2)

masyarakat. Fungsi fisik ialah perlindungan pantai dari hantaman gelombang tinggi, angin kencang, abrasi dan lain sebagainya (Kustanti, 2011).

Zonasi Mangrove

Hutan mangrove tumbuh subur dan luas di daerah delta dan aliran air sungai yang besar dengan muara yang lebar. Hutan mangrove merupakan ekosistem yang kompleks terdiri atas flora dan fauna daerah pantai, hidup sekaligus di habitat daratan dan air laut, antara batas air pasang dan surut. Tumbuh pada kawasan pasang surut mangrove harus beradaptasi dengan dengan kadar salinitas yang menjadi faktor pembatas utama dalam penzonasian ekosistem mangrove (Suryono, 2013).

Ada lima faktor utama yang mempengaruhi zonasi mangrove di kawasan pantai tertentu yaitu (1) gelombang yang menentukan frekuensi tergenang (2) salinitas yang berkaitan dengan hubungan osmosis mangrove (3) substrat (4) pengaruh darat seperti aliran air masuk dan rembesan air tawar; (5) keterbukaan terhadap gelombang yang menentukan jumlah substrat yang dapat dimanfaatkan (Ghufran dan Kordi, 2012).

(3)

Bruguiera sp. Zona lain adalah zona Bruguiera umumnya didominasi oleh tanaman bakau jenis Bruguiera spp. berasosiasi dengan jenis lain seperti Ceriops tagal dengan salinitas sedang. Zona paling belakang adalah zona kering dan nipa dengan salinitas airnya sangat rendah dan tanahnya keras serta kurang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, daerah ini didominasi oleh tumbuhan nipa (Nypa fruticans) (Suryono, 2013). Dari depan kebelakang zona tumbuh mangrove dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Pola Zonasi Mangrove (Bengen, 2004)

Karakteristik Mangrove

(4)

mengembangkan sistem akar nafas untuk membantu memperoleh oksigen bagi sistem perakarannya (Dahuri, 2003).

Kondisi lingkungan yang keras dan khas tanaman mangrove beradaptasi secara morfologi dan fisiologi. Adaptasi tersebut antara lain dapat dilihat pada bentuk sistem perakaran yang khas dan unik pada tumbuhan mangrove. Perakaran ini berfungsi antara lain membantu mangrove bernafas dan tegak berdiri. Ada jenis-jenis akar yang horizontal di dalam tanah dan disana sini mencuat ke luar. tegak seperti tonggak tajam seperti pada Avicennia. Ada juga akarnya yang tersembul ke permukaan dan melengkung bagaikan lutut seperti pada Bruguiera. Ada pula akarnya mencuat dari batang, bercabang-cabang mengarah kebawah dan menggantung kemudian masuk ke tanah seperti pada Rizophora (Ghufran dan Kordi, 2012).

(5)

Beberapa fungsi mangrove dapat dikategorikan kedalam tiga macam fungsi, yaitu fungsi fisik, fungsi biologis (ekologis) dan fungsi ekonomi menurut Kusuma dkk., (2013) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Fungsi Fisik

Menjaga garis pantai dan tebing sungai dari erosi/abrasi agar tetap stabil. Mempercepat perluasan lahan, mengendalikan intrusi air laut. Melindungi daerah di belakang mangrove dari hempasan gelombang dan angin kencang, mengolah limbah organik.

Fungsi Biologi

Tempat mencari makan (feeding ground), tempat memijah (spawing ground) dan tempat berkembang biak (nursery ground) berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung, sumber plasma nutfah.

Fungsi Ekonomi

Hasil hutan berupa kayu, hasil hutan bukan kayu seperti madu, obat-obatan, minuman dan makanan, tanin. Lahan untuk kegiatan produksi pangan dan tujuan lain (pemukiman, pertambangan, industri, infrastuktur, transportasi, rekreasi dan lain-lain.

(6)

mangrove sama-sama perlu perhatian serius dari semua pemangku kepentingan (Suryono, 2013).

Kegiatan Usaha Tambak

Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara. membesarkan. dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/ atau mengawetkannya. Pembudidaya ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukanpembudidayaan ikan.

Faktor yang merupakan dasar pertimbangan pemilihan lokasi untuk budidaya tambak berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 34/Men/2002 Tentang Pedoman umum Penataan Ruang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil adalah kemampuan daya dukung ruang berdasarkan besar ruang tersebut dapat berproduksi secara optimal dengan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. sehingga kelestarian produksi tetap terjamin. Lokasi pertambakan sebaiknya jauh dari pengaruh limbah indutri, pertanian, pelabuhan, pertambangan, tapi mudah memperoleh air bersih dan arus yang kuat untuk memperlancar/pengenceran pembuangan limbah. Penetapan kawasan pertambakan harus mempertimbangkan perbedaan pasang surut air laut yang ideal, pelaksanaan pembangunan pertambakan harus mampu mencegah terbentuknya sarang penyakit seperti malaria dan filariasis.

(7)

dipegang akar-akar mangrove, keanekaragaman hayati akan meningkat (termasuk bibit ikan alam dan kepiting), yang akan meningkatkan juga pendapatan petani ikan, kualitas air tambak menjadi lebih baik, karena fungsi perakaran mangrove dapat menyaring limbah padat dan mikroba akan terdapat pada lantai mangrove dan dapat mendekomposisi bahan organik yang berasal dari kegiatan budidaya.

Pengolahan tambak menurut tingkat teknologi yang digunakan menurut Rusmiyati (2014) sebagai berikut.

a. Tambak Tradisional (Ekstensif)

Tambak tradisional adalah tambak yang mengandalkan aliran air laut dan air sungai (hingga menjadi payau) secara alamiah. Tambak ini dipupuk dengan pupuk kandang dan urea agar menimbulkan biota air sebagai makanan utama dalam kegiatan tambak. Tambak tradisional berpematang tanah, dan tanpa pompa serta peralatan modern lainnya. Ciri dari tambak tradisional dibangun di lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau, atau rawa-rawa pasang surut bersemak dan rerumputan sehingga pemasukan dan pengeluaran air tergantung sepenuhnya dengan pasang surut. Bentuk dan ukuran petakan tambak tidak teratur. pembangunan tambak biasanya dengan Luasan antara 3 – 10 ha per petak namun pada kegiatan tambak ini tidak dilakukan pemupukan.

b. Tambak semi Intensif

(8)

air tidak bergantung sepenuhnya pada pasang surut. bentuk petakan umumnya teratur dengan bentuk empat persegi panjang dengan luas 1 – 3 ha per petakan.

Tambak ini terdapat saluran diagonal dengan lebar 5 – 10 m menyerong dari pintu pemasukan kea rah pengeluaran. Pada kegiatan tambak semi-intensif ini pada umumnya hasil produksinya yang dicapai lebih tinggi dari tambak sederhana.

c. Tambak intensif

Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan paling modern. Tambak modern (intensif) adalah tambak dengan aliran air laut dan air tawar dengan pompa. Pergantian air dapat dilakukan sesering mungkin sesuai dengan tingkat kepadatan biota airnya. Pemeliharaan dapat dilakukan di kolam atau tambak air payau dan pengarian yang baik. Tambak modern umumnya berpematang beton dengan peralatan modern terutama kincir untuk meningkatkan kadar oksigen air dengan menggerakkan air. Ciri-ciri tambak modern anatara lain: bentuk dan kontruksinya menyerupai tambak semi intensif bujur sangkar, lantai dasar dipadatkan sampai keras, dilapisi oleh pasir kerikil. Tanggul biasanya dari tembok, sedangkan air laut dan air tawar dicampur dalam bak pencampuran sebelum masuk ke dalam tambak, pipa pembuangan air hujan atau kotoran yang terbawa angin, dipasang mati disudut petak, terdapat aerasi untuk menambahkan kadar O2 dalam air serta kegiatan

pergantian air yang sangat sering dimungkinkan oleh penggunaan pompa dan tambak ini dilakukan pemupukan.

(9)

pembangunan sarana dan prasarana jalan, penyediaan sarana dan prasarana produksi tambak oleh masyarakat. Ketergantungan masyarakat terhadap mangrove sebagai sumber mata pencaharian dan berkembangnya usaha perikanan tambak (Wirani, 2014).

Budidaya tambak udang/ikan berpotensi sebagai penambah penyedia lapangan kerja bagi masyarakat pesisir bukan nelayan maupun nelayan tangkap. mengingat waktu produksi budidaya tambak lebih panjang dibandingkan dengan musim produksi nelayan tangkap. Pola tambak yang menempati tata ruang di kawasan pesisir panta. dapat digali potensinya menjadi salah satu daya Tarik bagi kegiatan wisata pantai yang berwawasan (Saraswati, 2005).

Tambak Udang

Udang tiger memiliki peluang usaha yang cukup baik karena memiliki banyak konsumen baik di dalam negeri atau di luar negeri. Selain karena kandungan gizi yang sangat tinggi serta memiliki kandungan lemak sedikit. dan memiliki cita rasa khas tersendiri (Rusmiyati, 2014).

Budidaya udang masih terus dikembangkan atau dibudidayakan karena udang merupakan salah satu sumber protein hewani dan mempunyai nilai ekspor yang tinggi. Tingginya nilai harga jual udang untuk ekspor maka harga udang di dalam negeri tinggi juga. Kemampuan udang bertahan terdahap perubahan lingkungan dan penyakit sangat tinggi sehingga tidak sulit dalam pengembangannya (Sumarno, 2011).

(10)

Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Class : Malacostraca Ordo : Decapoda Famili : Penaeidae Genus : Penaeus

Spesies : Penaeus monodon

Gambar 3. Udang tiger (Penaeus monodon) (Zakaria, 2010)

Beberapa manfaat mengkonsumsi udang diantaranya adalah dapat mencegah kanker, menjaga kesehatan jantung, memenuhi kebutuhan protein, memaksimalkan berbagai fungsi-fungsi organ vital tubuh. sebagi anti oksidan. mencegah anemia dan lain-lain (Rusmiyati, 2014).

Tambak Nila

(11)

Pertumbuhan ikan nila cepat dan dapat menyesuaikan diri serta dangat tahan terhadap serangan penyakit maka memiliki nilai ekonomi yang tinggi (Setyo, 2006).

Klasifikasi ikan nila menurut Setyo (2006) dapat dilihat pada Gambar 4. Kingdom : Animalia

Filum : Chordata Class : Osteichtyes Ordo : Percymorphy Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Gambar 4. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Setyo, 2006)

(12)

Tambak Bandeng

Budidaya ikan bandeng telah lama dikenal oleh petani dan saat ini telah berkembang di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan memanfaatkan perairan payau dan pasang surut. Teknologi budidaya ikan ini juga telah mengalami perkembangan yang begitu pesat mulai dari pemeliharaan tradisional yang hanya mengandalkan pasokan benih dari alam pada saat pasang sampai ke teknologi intensif yang membutuhkan penyediaan benih, pengelolaan air, dan pakan secara terencana (Reksono dkk., 2012).

Budidaya bandeng di masyarakat tidak banyak menemukan kesulitan karena ikan ini memiliki keunggulan kooperatif dibandingkan dengan ikan lainnya yaitu: teknik pembenihannya telah dikuasai sehingga pasokan benih tidak tergantung dari alam, teknologi budidaya relatif mudah, bersifat toleran tdengan perubahan salinitas tinggi (euryhaline), bersifat herbivora dan taggap terhadap pakan buatan. formulasi pakan buatan untuk ikan bandeng relatif mudah, tidak bersifat kanibal dan mampu hidup dalam kondisi berjejal, dapat dibudidayakan secara polikultur dengan spesies lainnya seperti baronang, meskipun dagingnya bertulang, tetapi rasanya lezat dan di beberapa daerah memiliki referensi konsumsi yang tinggi, dan dapat digunakan sebagaiumpan bagi industri penangkapan tuna (Mansyur dan Tonnek, 2004)

(13)

Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class : Pisces

Ordo : Malacopterygii Famili : Chanidae Genus : Chanos

Spesies : Chanos chanos

Gambar 5. Ikan Bandeng (Chanos chanos) (Susanto (2010))

Budidaya tambak udang/ikan banndeng berpotensi sebagai penambah penyedia lapangan kerja bagi masyarakat pesisir bukan nelayan maupun nelayan tangkap, memngingat waktu produksi budidaya tambak lebih panjang dibandingkan dengan musim produksi nelayan tangkap (Saraswati, 2005).

Analisis Nilai Ekonomi Usaha Tambak

(14)

keuntungan yang diperoleh serta beberapa lama kemungkinan modal investasi tersebut dapat dikembalikan (Adi, 2011).

Menurut Adi (2011), biaya adalah sesuatu atau sejumlah uang yang dikeluarakan/dikorbankan guna mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut dapat diartikan sebagai pengorbanan barang atau jasa. Adapun dilihat secara khusus biaya tersebut dapat dibagi menjadi 2 (dua) investasi yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost):

a. Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak akan dipengaruhi oleh tingkat operasi pada periode waktu tertentu. Biaya ini harus dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan teknis meskipun tidak operasional. Adapun biaya tetap adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan peralatan-peralatan yang akan dipergunakan untuk operasional budidaya tersebut, misalnya: sewa tambak. pompa air, perbaikan konstruksi tambak, pembuatan pintu air.

b. Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya bervariasi mengikuti secara proposional dengan jumlah produk yang dihasilkan, biaya variabel akan nol/tidak ada apabila produksinya nol atau tidak dilakukan kegiatan usaha. Biaya variabel ini adalah biaya yang habis dalam satu periode pemeliharaan. Pembiayaan tergantung dari tingkat produksi yang akan dihasilkan serta tingkat teknologi yang diterapkan.

(15)

oleh petani dalam proses produksi. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam usahatani dikenal dua macam biaya yaitu: (1) biaya berupa uang tunai, misalnya upah tenaga kerja, biaya pengadaan sarana produksi perikanan, dan (2) biaya berupa barang misalnya bagi hasil panen (Yasin, 2013).

Menurut Abidin (2010), analisis usaha tambak meliputi permodalan. pembiayaan. produksi dan penerimaan. Selanjutnya dilakukan analisis jangka pendek dan panjang untuk mengetahui profitabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan usaha tambak.

Analisis manfaat biaya (Benefit Cost Ratio) merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta keleyakan suatu usaha. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu usaha. Analisis ini mempunyai kepekaan dalam memperhitungkan tingkat keuntungan dan kerugian dalam suatu usaha dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat yang akan dicapai. Dalam menentukan manfaat harus dilihat secara luas pada mafaat biaya sosial dan tidak hanya pada individu tapi kepentingan luas (Hafidh, 2010).

Pendapatan usaha tambak menurut Adi (2011), menyatakan adalah hasil penjualan produk yang hampir semuanya jenis ikan atau udang. Tingkat usaha ada 3 indikator untuk mengukur tingkat keuntungan yaitu: keuntungan operasional, pendapatan bersih dan keuntungan bersih.

a. Keuntungan Operasional

(16)

b. Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh dengan mengurangi biaya tetap kedalam keuntungan operasional. Besarnya pendapatan bersih ini akan bisa dipergunakan untuk apa saja tanpa mempengaruhi operasional jangka panjang.

c. Keuntungan Bersih

Keuntungan bersih dihitung dari pendapatan kotor dikurangi dengan biaya total. Keuntungan bersih ini dianggap sebagai indikator keuntungan dan prospek operasi dalam jangka panjang. Keuntungan bersih adalah syarat utama yang akan menjamin pengoperasian tambak dalam jangka panjang. Pengertian pendapatan bagi para petani tambak adalah dari hasil penjualan produknya (ikan atau udang).

Payback period merupakan jangka waktu yang diperoleh untuk membayar kembali atau mengembalikan semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam suatu usaha. analisis payback period menghitung berapa investasi yang digunakan dapat kembali. Hasil perhitungan payback period diatas dikali 30 hari dari hasil perhitungan di ambil kriteria penilaian. Payback period lebih kecil dari waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut dapat diterima dan Payback period lebih besar dari waktu maksimum, maka usulan usaha tersebut ditolak Hernanto (1989) diacu Diatin (2007).

Analisis Sosial Masyarakat

(17)

memanfaatkan mangrove sesuai dengan kebutuhan hidup dan kemampuan mereka. Pengelolaan dan pemanfaatan mangrove digunakan menjadi kegiatan tambak, pemukiman, lahan pertanian, lahan perkebunan, industri atau lainnnya (Wirani, 2014).

Gambar

Gambar 2. Pola Zonasi Mangrove (Bengen, 2004)
Gambar 3. Udang tiger (Penaeus monodon) (Zakaria, 2010)
Gambar 4. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Setyo, 2006)
Gambar 5. Ikan Bandeng (Chanos chanos) (Susanto (2010))

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuvita et al., (2014), yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model POE dapat mempengaruhi

Berdasarkan analisis awal dari sistem SOLAP pada penelitian Wipriyance (2013), jumlah titik panas yang ada pada data warehouse mencapai 473 892 titik sedangkan jumlah titik yang

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ STRATEGI GURU DALAM MENGEMBANGKAN INSTRUMEN EVALUASI SKALA SIKAP PADA

Citra medis hasil implementasi metode ITF ini memiliki intensitas yang lebih tinggi yang terlihat dengan gambar yang lebih terang dan batas antar objek

Apa kaitan desainer

Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam proses pembinaan karakter dan disiplin santri di pesantren IMMIM Putra Makassar meliputi kegiatan a) Kegiatan pembelajaran (pengenalan

Akan tetapi, nilai hasil pengujian tersebut ; nilai kekuatan tarik dan modulus elastisitas belum dapat digunakan sebagai serat penguat dalam pembuatan kulit badan

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS DOLAR PLUS dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Penjualan Kembali