• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur Pada Klien Diabetes Melitus Di Kelurahan Harjosari Lingkungan Vii Kecamatan Medan Amplas Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur Pada Klien Diabetes Melitus Di Kelurahan Harjosari Lingkungan Vii Kecamatan Medan Amplas Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gangguan tidur adalah kondisi yang jika di obati, secara umum akan

menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya salah satu dari

gejala insomnea yaitu gerakan atau sensasi abnormal dikala tidur atau ketika terjaga

di tengah malam atau rasa mengantuk yang berlebihan di pagi dan siang hari.

Gangguan pola tidur adalah keadaan ketika individu mengalami atau berisiko

mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola istirahatnya yang

menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya.

Kebanyakan gangguan tidur tak bisa dihindari, tetapi bisa dihubungkan dengan

kondisi kesehatan, yang bisa lebih dihindari. Misalnya, banyak penderita DM yang

menyerang manusia baik anak-anak, dewasa sampai tua, yang diakibatkan oleh kadar

glukosa yang berlebihan dan OSA yang ternyata memiliki berat badan berlebih. "Jika

berat badan bisa dikurangi, gangguan tidur yang diderita pun bisa diatasi. Yang jelas,

pola tidur yang baik merupakan pencegahan terbaik.

Olahraga dan diet sehat juga membantu tidur Anda menjadi berkualitas. Jika

gangguan tidur sudah tergolong parah, pengobatan bisa dilakukan dengan obat, alat,

operasi, atau life therapy (perilaku). Pada gangguan tertentu, dilakukan terapi sinar.

Tetapi tentu saja, cara yang paling mudah adalah dengan mengubah gaya hidup serta

menambah pengetahuan tentang tidur. Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu

penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan

gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh

kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolut. Pada umumnya dikenal 2

tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 (tergantung insulin), dan diabetes tipe 2 (tidak

tergantung insulin). Ada pula diabetes dalam kehamilan, dan diabetes akibat

malnutrisi. Diabetes tipe 1 biasanya dimulai pada usia anak-anak sedangkan diabetes

tipe 2 dimulai pada usia dewasa pertengahan (40-70 tahun).

Kasus diabetes dilaporkan mengalami peningkatan di berbagai negara

berkembang termasuk Indonesia. Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada

tahun 2003, jumlah penderita DM mencapai 194 juta jiwa dan diperkirakan

(2)

2

tersebut terjadi dinegara berkembang, termasuk negara Indonesia. Angka kejadian

DM di Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia yaitu 8,4 juta

jiwa.Penderita DM di RSUD Kota Semarangberdasarkan data dari instalasi Rekam

Medik pada tahun 2011 terdapat 663 jiwa yang menderita DM, 613 jiwa diantaranya

mengalami komplikasi tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan

meningkatdi tahun mendatang. Jumlah populasi yang meningkat tersebut berkaitan

dengan hal faktor genetika, urbanisasi yang merubah pola hidup tradisional ke pola

hidup modern, dan kegiatan fisik kurang. DM perlu diamati karena sifat penyakit

yang kronik progresif, jumlah penderita semakin meningkat dan banyak dampak

negatif yang ditimbulkan. Distribusi penyakit ini juga menyebar pada semua

tingkatan masyarakat dari tingkat sosial ekonomi rendah sampai tinggi, pada setiap

ras, golongan etnis dan daerah geografis.

Gejala DM yang bervariasi yang dapat timbul secara perlahan - lahan sehingga

penderita tidak menyadari akan adanya perubahan seperti minum yang lebih banyak,

buang air kecil lebih sering ataupun berat badan yang menurun, gejala tersebut

berlangsung lama tanpa memperhatikan diet, olah raga, Pengobatan sampai orang

tersebut memeriksakan kadar gula darahnya, akibat dari DM tersebut pasien

mengalami gangguan pola tidur sehingga pasien setiap hari tidak merasa nyaman.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis ketika dilapangan studi kasus keluhan

utama yang muncul pada Tn R dengan DM adalah gangguan pola tidur. Gangguan

pola tidur adalah gangguan jumlah dan kualitas tidur yang dibatasi oleh waktu dalam

kualitas dan kuantitas tidur (NICNOC, 2007).

Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan yang

baik dengan nutrisi yang baik dan olahraga yang cukup. Tiap individu membutuhkan

jumlah yang berbeda untuk istirahat dan tidur. Kesehatan fisik dan emosi tergantung

pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tanpa jumlah istirahat

dan tidur yang cukup kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, dan

berpartisipasi dalam aktivitas harian akan menurun, dan meningkatkan iritabilitas

(Potter dan Perry : 2005). Berdasarkan dari latar belakang tersebut diatas penulis

tertarik untuk melakukan pengelolaan kasus ke dalam penulisan ilmiah dengan judul

“Asuhan Keperawatan Pada Tn. R dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar

Gangguan Tidur pada klien diabetes melitus di Kelurahan Harjosari Lingkungan VII

(3)

3 1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan umum

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini untuk memberikan asuhan

keperawatan pada Tn. R dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur

pada klien diabetes melitus di Kelurahan Harjosari Lingkungan VII Kecamatan

Medan Amplas.

1.2.2. Tujuan khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Tn. R dengan prioritas masalah

Kebutuhan Dasar Gangguan Tidur pada klien diabetes mellitus, maka penulis

mampu :

1. Untuk dapat melaporkan kasus gangguan tidur pada Tn. R dengan diabetes

melitus di Kelurahan Harjosari Lingkungan VII Kecamatan Medan Amplas.

2. Untuk dapat melakukan pengkajian gangguan tidur pada Tn. R dengan diabetes

melitus di Kelurahan Harjosari Lingkungan VII Kecamatan Medan Amplas.

3. Untuk dapat menganalisa data gangguan pola tidur pada Tn. R dengan diabetes

melitus di Kelurahan Harjosari Lingkungan VII Kecamatan Medan Amplas.

4. Untuk dapat merumuskan diagnosa keperawatan gangguan tidur pada Tn. R

dengan diabetes melitus di Kelurahan Harjosari Lingkungan VII Kecamatan

Medan Amplas.

1.3. Manfaat

1.3.1. Bagi masyarakat (lapangan)

Hasil penulisan karya tulis ilmiah yang diperoleh dapat dijadikan sebagai

masukan dalam memberikan informasi tentang asuhan keperawatan khususnya

masalah Gangguan Tidur dengan diabetes melitus.

1.3.2. Bagi penulis

Penulisan karya tulis ini sangat berguna untuk menambah wawasan penulis

tentang asuhan keperawatan mengenai masalah Gangguan Tidur dengan diabetes

melitus dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah serta

pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan

(4)

4 1.3.3. Bagi institusi

Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan untuk menambah masukan

dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya mengenai asuhan keperawatan dengan

masalah Gangguan Tidur dengan diabetes mellitus.

1.3.4. Bagi pendidikan keperawatan

Penulisan karya tulis ilmiah ini diperoleh sebagai bahan masukan dan

informasi bagi perawat yang ada dirumah sakit dalam upaya meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan khususnya pada kasus Gangguan Tidur dengan diabetes

Referensi

Dokumen terkait

The estimated turning points of the quadratic and cubic models indicate that per capita emissions of nitrogen oxides reached a peak at an income level close to $9000, while per

When the per-acre timber value of the forest is relatively low, without an anticipatory investment in harvest capacity the forester’s threat position is rather weak because, in case

MAYJEN SUTOYO NO.805-939 , CILILITAN, KRAMATJATI, JAKARTA

The history of bookkeepers presented in this paper is intended to give a space to the many workers in the accounting industry who have to date been rendered practically invisible by

minor has ability to oxidase and methylate with antioxidant role as defensive activities against iAs, but it also needs more than 14 days to recover in high level

Within the constraints of the production focus of NedCar, the control focus of the commercial partners must be said to be quite broad because MMC and VCC do not con®ne their

It was concluded that both methods of karyotyping are considered as valuable protocol for genetic normal-abnormal base on the number of chromosomes. This study

This paper considers two types of potentially dysfunctional consequences of a rigid budgetary control style: budget slack creation and managerial short-term orientation.. Slack