• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Arsip Pada Kantor Camat Medan Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Arsip Pada Kantor Camat Medan Baru"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGELOLAAN ARSIP

1. Pengertian Arsip

Kearsipan merupakan surat pekerjaan kantor atau pekerjaan tata usaha

yang banyak di lakukan oleh setiap badan usaha baik dalam pemerintahan maupun

usaha swasta. Kearsipan menyangkut pekerjaan yang berhubungan dengan

penyimpanan warkat atau surat- surat dan dokumen- dokumen lainya. Kearsipan

inilah yang selanjutnya disebut kearsipan.

Menurut undang-undang No. 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan- Ketentuan

Pokok Kerarsipan,arsip adalah :

1) Naskah yang dibuat dan di terima oleh lembaga- lembaga negara dan

badan pemerintahandalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan

tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan

pemerintah.

2) Naskah–naskah yang dibuat dan ditrima oleh badan-badan swasta atau

perorangan dalam bentuk corak apa pun,baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok,dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan

(SularsoMuiyono:24)

1). Pengertian Arsip Dinamis

Menurut Wursanto,IG(1991:103) “Arsip dinamisadalah arsip yang masih

digunakan sacara langsung dalam proses penyenggaraan kegiatan adminitrasi dan

manajemen, baik di kalangan pemerintah maupun swasta”.Untuk mempelancar

kegiatan organisasi diperlukan arsip dinamis atau arsipyang masih di gunakan

secara langsung oleh suatu intansi atau lembaga .Sedangakan menurut Wursanto,

(2)

1) Undang-undang No. 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok

kearsipan arsip dinamis yang di pergunakan secara langsung dalam

perencanaan, pelaksanaan,pelenggaraan kehidupan kebangsaan pada

umumya atau dipergunakaan secara langsung dalam adminitrasi negara.

2) Arsip Nasional RI memberikan defenisi asip dinamis adalah arsip-arsip

yang masih sering digunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran

sehari-hari.

3) Departemen Pendidikan dan Kebudayan memberikan arsip yang sama

dengan pengertian yang di berikan oleh arsip nasional.Didalambuku

departemen pendidikan dan kebudayan terdapat pengertian arsip dinamis,

adalah berkas yang masi dipergunakan secara langsung dalam perencanaan

.pelakasanaa kegiatan pada umumya atau dalam peyelenggaraan

ketatausahaan perguruan tinggi.

4) Dalam buku pengurusan surat dan kearsipan yang dikeluarkan

(Departemen Pendidikan dan Kebudayan,1980) arsip dinamis adalah arsip

yang dipergunakan secara langsung dalam prencanaan, pelaksanaan,

penyelenggaraan adminitrasi negara.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan arsip dinamis adalah arsip yang

masih dipergunakan secara langsung berbagi keperluan dalam penyusunan

rencana dan pengambilan keputusan ,serta pengendalian yang dilakuan oleh suatu

intansi lembaga.

2). Pengertian arsip aktif

Arsip dinamis aktif adalah arsip dinamis yang masih berbeda dalam proses

penyelesaian sehingga masih sering digunakaan dalam penyelenggaraan

adminitrasi suatu organisasi. Pada umumnya arsip aktif digunakan sedikitnya

sekali sebulan pada peraturan pemerintah No.34 Tahun 1971dinyatakan bahwa

arsip aktif adalah arsip dinamis yang aktif secara terus- menerus diperlukan

(3)

3). Pengertian arsip dinamis in- aktif

Arsip in-aktif adalah arsip dinamis yang secara tidak langsung dan tidak

menerus- menerus diperlukan dan digunakan dalam penyelenggaraan adminitrari

sehari-hariserta dikelola oleh pusat arsip.Penertian arsip in-aktif digunakan

sekurang –kurangnya sepuluh tahun.

4). Pengertian arsip statis

Arsip Statis yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk

perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun

penyelenggaraan administrasi negara.

Saat menangani suatu arsip diperlukan sebuah sistem penyusunan khusus

sehingga arsip mudah ditemukan kembali dengan cepat ketika diperlukan. Arsip

juga hadir karena adanya kumpulan surat menyurat yang terjadi karena transaksi

tindak tanduk dokumen yang disimpan.

Dalam buku kearsipan 1,(Wursanto1991: 26-237) terdapat beberapa

kutipan mengenai kutipan pengertian arsip statis sebagai berikut:

1) Undang-undang No 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok

kearsipan arsip dinamis yang di pergunakan secara langsung dalam

perencanaan, pelaksanaan,pelenggaraan kehidupan kebangsaan pada

umumya atau dipergunakaan secara langsung dalam adminitrasi negara.

2) Dalam buku pedoman pelayanan tata usaha untukperguruan tinggi di

pendidikan dan kebudayaan, diberikan suatu urusan bahwa arsip statis

adalah berkas yng tidak digunakan secara langsung untuk

perencanaan,pelaksaan kegiatan untukmenyelenggarakan pelayanan

tatausahaan.

3) Dalam buku Dasar- dasar kearsipan,yang dimaksud dengan arsip statis

arsip yang tidak digunakan secara langsung untuk perencanaan,

(4)

pengurusan surat dan kearsipan,arsipstatis ialah arsip yang tidak digunakan

secara langsung untuk perencanaan,penyelenggaraan adminitrasi negara.

2. Fungsi arsip

Menurut Barthos(2007:11),fungsi arsip dibedakan:Arsip dinamis yang

dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan

kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam

penyelenggaraan administrasi negara. Arsip statis, yang tidak diperguakan secara

langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan, kehidupan kebangsaan pada

umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara.

Dilihat dari pentingnya kegunaan arsip, oleh karena itu arsip dapat juga

difungsikan dengan baik secara mikro maupun makro dalam kesatuan sistem

kearsipan,yakni:

1) Arsip sebagai sumber informasi

2) Arsip sebagai sumber pendidikan

3) Arsip sebagai sumber sejarah

4) Arsip sebagai sumber ingatan

5) Arsip sebagai sumber komunikas

6) Arsip sebagai pengambil keputusan

7) Arsip sebagai alat pembuktian(A.W.Widjaya 1990:103)

Arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh dan terus berkembang

sejalan dengan tata kehidupan masyarakat dan pemerintahan sehingga diperlukan

pengelolaan yang baik dan benar agar efektif dalam penggunaan nya dan sesuai

dengan tujuan arsip tersebut.

3. PeranaanArsip

Arsip sangat berperan besar sebagai sumber informasi yang di butuhkan

oleh organisasi saat pengambilan keputusan, laporan, analisa, dan pertanggung

jawaban pimpinan organisasi. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

(5)

sumber dokumentasi, sebagai sumber informasi maka arsip akan membantu

mengingatkan petugas yang lupa mengenai suatu masalah, sebagai sumber

dokumentasi arsip dapat dipergunakan oleh pimpinan organisasi untuk mengambil

keputusan secara tepat mengenai suatu masalah yang sedang dihadapi”

4. Tujuan arsip

Pengarsipan mempunyai tujuan agar pemilik suatu perusahaan baik negara

maupun swasta memiliki landasan dasar maupun bahan pertanggung jawaban

dalam setiap keputusan yang telah diambil.Kegiatan yang dilakukan merupakan

sebuah wujud kerja kearsipan yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Kegiatan

pengarsipan memungkinkan untuk dilakukan setiap hari sehingga memberikan

kegunaan bagi setiap lembaga swasta maupun pemerintah.

5. Faktor Kearsipan Yang Baik

Penggunaan sistim penyimpanan secara tepatSistim penyimpanan arsip

adalah suatu angkain tata carayang teratur menurut suatu pedoman tentu untuk

menyusun/ menyimpan warkat- warkat hingga bila diperlukan dapat temukan

kembalidaritempat penyimpanan setiap benda arsip.

Ada beberapa kearsipan yang baik antara lain :

1. Sistem Abjad (Alphabetical Filing System)

Sistem abjad berarti metode penyimpanan dan penemuan kembali

arsip secara alphabetis(kode huruf), atau dengan kata lain disebut Direct

Filing System dimana petugas arsip mencari arsip yang diinginkan ke

tempat penyimpanan hanya berdasarkan alphabet. Biasanya sistem ini

digunakan untuk mengelola arsip aktif, dimana penyusunannya

berdasarkan nama orang, nama lembaga, indstansi, dan perusahaan.

Sebuah organisasi profesi pada bidang Record management bernama

ARMA (the Association of Records Management and Administrators)

membuat suatu standar pemberkasan agar terjadi konsistensi dalam

(6)

a) Abjadlah dengan mengatur berkas ke dalam tata urutan unit

per unit dan berurutan abjad dalam masing-masing unit.

b) Masing-masing unit berkas dalam segmen berkas harus

diperhatikan dalam melakukan pemberkasan, hal ini juga

mencakup kata depan, kata sambung, dan kata sandang.

c) Berkaslah sesuai prinsip “Nothing before something”

artinya segmen unit tunggal mendahului unit jamak.

d) Dalam mengabjad, abaikan semua tanda baca seperti: titik,

koma, tanda sambung, tanda hypen dianggap sebagai satu

unit.

e) Angka romawi disejajarkan sebelum huruf, semua angka

arab mendahului angka romawi.

f) Akronim, singkatan dan nama stasiun televisi/radio

diberkaskan sebagai satu unit.

g) Berkaskanlah pada nama atau gelar yang lazim.

h) Standar tentang peraturan-peraturan dimaksud telah

ada,sehingga setiap organisasi tidak perlu bersusah payah

menentukan lagi peraturan-peraturan yang diperlukan,

karena hal ini tidak merupan yang mudah.

2. Sistem Pokok Soal (Subject Filing System)

Sistem subjek adalah sistem penyimpanan arsip dengan menyusun

berdasarkan topik permasalahan dari arsip tersebut, lalu mengelompokkan

nya menjadi satu subjek dan sub subjek.Seorang arsiparis harus

menentukan terlebih dahulu inti topik dari berkas tersebut,kemudian

mengelompokkannya menjadi satu pokok soal(subjek), selanjutnya inti

topik itu dijadikan sub subjek. Arsiparis harus telah menentukan terlebih

dahulu pokok-pokok soal (subjek) apa saja yang biasanya menjadi inti

(7)

Contoh : Kepegawaian

a) Jabatan

b) Lamaran

c) Pelatihan

d) Cuti, dsb. Barthos (2007:45)

3. Sistem Nomor Atau Angka ( Numerical Filing System )

Sistem nomor adalah sistem penyimpana arsip berdasarkan

“Nomor” yang terlebih dahulu telah ditetapkan pada berkas arsip sebagai

kode.Sistem nomor ini biasanya digunakan organisas yang bergerak pada

bidang tertentu yang menginginkan sistem penyimpanan dan temu-balik

arsip klien nya berdasarkan angka. Misalnya: nomor anggota, Nomor

Induk, Rekening dsb.Menurut Amsyah ( 2001: 105 ) sistem numerik

mengenal tiga metode, yakni :

a) Consequtive numbering method

Yaitu memberi kode arsip dengan nomor berurutan. Nomor dapat

diambil dari satu digit( 0, 1, 2, 3, 4, dsb ) atau dua digit ( 00, 10, 20, 30,

dsb ), atau labih dari tiga digit.

Contoh : 100 Kepegawaian

100.01 Jabatan

100.02 Lamaran

100.03 Pelatihan

100.04 Cuti

b) Non Consequtive Numbering

Memberikan kode arsip dengan cara yang tidak berurutan, terbagi

(8)

1. Terminal Digit

Metode ini biasanya digunakan untuk arsip yang lebih dari lima

digit,agar menghindari kesalahan dalam pengarsipan karena keterbatasan

sumber daya manusia dan sering terjadi kekeliruan dalam mengingat

nomor yang hampir sama. Contoh : 221101

Angka 01 kode laci ( dua digit dari belakang )

Angka 11 kode guide ( dua digit dari tengah )

Angka 22 kode folder ( dua digit pertama )

2. Middle Digit

Perbedaan antara Middle Digit dan Terminal Digit hanyalah pada

penentuan nomor laci . Untuk Middle Digit, nomor laci nya diambil dari

tengah, nomor guide adalah dua digit di depan dan nomor folder dua digit

dari belakang.

3. Nomor berlompat lompat ( Skip Numbering)

Cara penyimpanan arsip yang menggunakan penyusunan nomor

yang tidak berurutan, berlompat- lompat dan biasanya terdapat jarak untuk

setiap nomor. Cara penyimpanan seperti ini biasanya digunakan untuk filr

yang berjumlah banyak, karena cara ini dapat mengantisipasi pertambahan

arsip.

4. Kode Blok

Cara penyimpanan yang memberikan nomor berjarak pada kategori

tertentu, setiap divisi, yang menjadi pengenal kategori tersebut. Contoh :

Nomor 100-120 digunakan untuk Kepegawaian

(9)

5. Kode Kelompok

Hampir mirip dengan cara kerja DDC, metode ini juga

membentukkesatuan kode yang digunakan untuk topik utama, dan sub-sub

bagian nya.

Contoh :

22101000 Kepegaiwaian

22101002 Penggajian

22101003 Libur pegawai

22101004 libur cuti hami

22101005 libur ambil cuti

4. Sistem Wilayah atau Daerah

Sistem wilayah merupakan suatu sistem yang menyimpan arsip dan

mengaturnya berdasarkan tempat atau daerah asal arsip. Hal ini dilakukan

agar setiap surat yang berasal dari daerah yang sama, dapat disimpan

ditempat yang sama pula. Sistem ini juga disebut sebagai sistem

penyimpanan berdasarkan nama tempat. Contoh untuk sistem wilayah atau

daerah adalah nama – nama provinsi din indonesia:

Daerah Istimewa Aceh

Sumatera utara

Jawa Tengah

Bali

Daerah Istimewa Yogjakarta

5. Sistem Tanggal ( Chronological Filling System )

Sistem ini digunakan untuk menyimpan bahan – bahan yang

(10)

untuk menyimpan bahan – bahan yang disusun berdasarkan kapan surat itu

diterima atau saat surat itu dikeluarkan tanpa melihat masalah atau perihal

dari surat tersebut.Biasanya arsip tersebut dikelompokkan berdasarkan

tanggal, bulan, dan tahun. Apabila kegiatan dari organisasi tersebut sudah

mencakup banyak hal,maka disarankan agar mencari sistem penyimpanan

yang lain yang dianggap sesuai karena sistem ini, hanya digunakan untuk

organisasi yang memiliki topik kegiatan yang sama atau sedikit sama

sekalidisusun berdasarkan kapan surat itu diterima atau saat surat itu

dikeluarkan tanpa melihat masalah atau perihal dari surat

tersebut.Biasanya arsip tersebut dikelompokkan berdasarkan tanggal,

bulan, dan tahun. Apabila kegiatan dari organisasi tersebut sudah

mencakup banyak hal,maka disarankan agar mencari sistem penyimpanan

yang lain yang dianggap sesuai karena sistem ini, hanya digunakan untuk

organisasi yang memiliki topik kegiatan yang sama atau sedikit sama

sekali.

6. Penyimpanan Arsip(Sroeig)

Sebagian diketahui bahwa penyimpanan arsip dengancepat dan tepat

meupakaan dari penataan arsip. Setiap pegawai akan merasa tertunda

penyelesaian pekerjaan,apabila arsip dibutuhkan tidak akan dapat ditemukan pada

waktu yang diperlukan.Menyimpan arsip pada tempat teratur, belum dapat

menjamin bahwa arsip dimaksud dapat ditemukan dengan mudah .

a. Penempatan(placing)

Yang dimaksud dengan penempatan adalah tempat menyimpan arsip-

arsip yang harus di susun oleh suatu badan pemerintah atau swasta,tempat

menyimpan dapat berupa ruangan,bangunan atau gedung (gedung arsip-

archive stroge),rak arsip,lemari terlepas dari jenis bentuk yang digunakan pada

dasarnya sistem kearsipan yang dilakukan jangan terlalu banyak memakan

(11)

b. Penemuankembaliarsip

Penemuan kembali arsip adalah cara bagai mana sesuatudokumen atau

arsip dapat dengan mudah ditemukan dengan waktu cepat dan tepat.

Penemuan kembali dokumen atau arsipbukanlah sekedar menemukan berkas-

berkas dari tempat penyimpananya, tetapi akan tetapi yang lebih penting ialah

informasi yang terkandung dalam dokumen itu dapat di temukan guna sesuatu

tindakan pengambilan keputusan.Yang menjadipersoalan ialah hubungan

antara “pertanyaan dan jawaban’’. Hubungan antara jawaban ini menjadi dasar

pengembangan sistim penemuan kenbali arsip. Sering juga kita temukan

dalam praktek masalah mencari dan menemukan sesuatu arsip yangselalu

pertanyan ialah nomor dan tanggal surat,memang nomor surat dan tangagal

dan kode suratdapat dipakai sarna dalam pencarian dan penemuan arsip,akan

tetapi nomor surat atau kode surat hendaklah mempunyai ciri-ciri tertentu

yang memudahkan baik pemakai maupun pegawai yang melayani

,(adminitrasi kearsipan 1993:171-172).

Dalam buku adminitrasi kearsipan karangan A.W.WIDJAJA 1993:171-17

menemukan tiga sarana penemuan kembali arsip yaitu sebagai berikut :

1) Indeks ialah kata tangap (capiton,catech,word) yang dapat berupa

nama orang,nama badanatau organisasi,masalah (subject) dan

nama tempat , negara,propinsi,kota kabupaten,desa dan jalan

selainnya

2) Kode dapatberupa angka,kombinasi angka dengan huruf, huruf

dengan tanda-tanda yang lainya yang mengandung suatu

pengertian tertentu.

3) Petunjuk silang dipergunakan dalm hubungan kata tangkap yang

berupa masalah ,namaorang, nama badan atau organisasi,dan nama

tempat petunjuk siang ini mengandung pengertian bahwakata

(12)

7. Pemiliharan arsip

Arsip merupakan warisan masa lalu yag harus dilestarikan sebagai bahan

pembelajaran dan introspeksi diri, oleh karena itu dalam pemeliharaan nya

diperlukan cara yang baik demi menjaga kelangsungan arsip.Menurut Martono,

Boedi (1990: 66) upaya pemeliharaan arsip pada dasarnya menyangkut 2 ( dua )

aspek, yaitu :

a) Pemeliharaan terhadap bahan arsip yang secara langsung

bersentuhan dengan berbagai musuh arsip.

b) Pemeliharaan terhadap lingkungan penyimpanan arsip.

Sedangkan menurut A.W.Widjaya (1990:74) pemeliharaan arsip dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pengaturan Ruangan

Ruangan penyimpanan arsip harus diatur dengan cara sebagai berikut :

a) Ruangan penyimpanan arsip jangan terlalu lembab

b) Ruangan harus terang dan terkena sinar matahari.

c) Ruangan diberi ventilasi yang cukup

d) Ruangan terhindar dari serangan api.

e) Ruangan terhindar dari serangan banjir.

f) Memeriksa ruangan untuk mengetahui adanya talang, saluran air

atau gedung yang bocor.

g) Ruangan hendaknya terhindar dari serangan hama.

h) Lokasi ruangan bebas dari lokasi industri yang menyebabkan

polusi udara.

i) Ruangan hendaknya terpisah dari ruangan-ruangan kantor yang

lain, dilihat dari sifat2 kerahasiaannya.

j) Ruangan disesuaikan dengan bentuk arsip yang disimpan

(13)

2) Kebersihan

Kebersihan ruangan penyimpanan arsip perlu juga diperhatikan untuk

menjaga arsip tersebut terhinda dari kerusakan, baik yang berasal dari manusia

atau yang diakibatkan oleh alam itu sendiri.

3) Pemeliharaan Tempat Penyimpanan Arsip

Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip antara lain rak

arsip dan almari arsip, usaha pemeliharaan arsip berupa melindungi,

mengatasi, mencegah dan mengambil langkah – langkah yang bertujuan

Referensi

Dokumen terkait

Simarmata : Sistem Penggolongan Arsip In-Aktif Pada Kantor Camat Medan Baru Kota Medan, 2004... Simarmata : Sistem Penggolongan Arsip In-Aktif Pada Kantor Camat Medan Baru Kota

Meilinda Sihotang : Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Pada Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Bagian Utara, 2002... Meilinda Sihotang : Sistem Pengelolaan Arsip

1) Arsip aktif (dinamis aktif), yaitu yang secara langsung masih digunakan dalam proses kegiatan kerja. Arsip aktif ini disimpan di unit pengolah karena sewaktu diperlukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) pengelolaan arsip dinamis, 2) hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis, 3) upaya dalam mengatasi hambatan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara secara langsung, dapat disimpulkan pengelolaan arsip dinamis dalam memudahkan temu kembali arsip khususnya di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip dinamis di Kantor BKKBN provinsi DIY belum dilaksanakan secara optimal disebabkan oleh : (1) Pengurusan atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan arsip dinamis pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Tenggara masih dilakukan secara manual selain

mengetahui melalui arsip. Pengambilan arsip dari tempat penyimpanannya disebut peminjaman arsip.Peminjaman arsip dinamis aktif di Kantor Perpustakaan Arsip dan