LAMPIRAN 1
DATA HASIL PENELITIAN
L1.1 Kadar Abu
Tabel L1.1 Data Hasil Analisa Kadar Abu Briket
Kadar
Tabel L1.2 Data Hasil Analisa Kadar Air Briket
L1.3 Kadar Zat Volatil
Tabel L1.3 Data Hasil Analisa Kadar Zat Volatil Briket
Kadar
L1.4 Nilai Kalor
Tabel L1.4 Data Hasil Analisa Nilai Kalor Briket
Kadar perekat Perbandingan Nilai Kalor
L1.5 Kerapatan
Tabel L1.5 Data Hasil Analisa Nilai Kerapatan Briket
Kadar
L1.6 Laju Pembakaran
Tabel L1.6 Data Hasil Analisa Laju Pembakaran Briket
L1.7 Kuat Tekan
Tabel L1.7 Data Hasil Analisa Kuat Tekan Briket
Kadar
perekat Perbandingan EG : TK
Diameter (cm)
F (kgf)
Luas
Penampang Kuat Tekan
(%) (cm2) (kg/cm2)
5 1 : 4 3 80 7,065 11,3234
10 1 : 4 3 130 7,065 18,4006
LAMPIRAN 2
CONTOH PERHITUNGAN
L2.1 Perhitungan Uji Kadar Abu Briket
Perhitungan kadar abu briket dihitung dengan menggunakan persamaan
(SNI 06-3730-1995 [3]) :
Kadar abu (%) = (A/B) x 100%
A = berat abu (gram)
B = berat sampel (gram)
Contoh perhitungan kadar abu briket eceng gondok dan tempurung kelapa pada
perbandingan 1:1 dengan kadar perekat tapioka 5% :
Dik : Berat cawan kosong = 12,7619 gr
Berat cawan setelah dipanaskan = 12,9525 gr
Berat sampel = 1,0009 gr
Berat abu = berat cawan setelah dipanaskan – berat cawan kosong = (12,9525 – 12,7619) gr
= 0,1906 gr
Kadar abu =
= 19,0429 %
L2.2 Perhitungan Uji Kadar Air Briket
Perhitungan kadar air briket dihitung dengan menggunakan persamaan
(SNI 06-3730-1995 [3]) :
Dimana :
W0 = berat cawan kosong + berat sampel sebelum pemanasan (gram)
Contoh perhitungan kadar air briket eceng gondok dan tempurung kelapa pada
perbandingan 1:1 dengan kadar perekat tapioka 5% :
Dik : Berat cawan kosong = 13,1821 gr
L2.3 Perhitungan Uji Kadar Zat Volatil Briket
Perhitungan kadar zat volatil briket dihitung dengan menggunakan
persamaan (SNI 06-3730-1995 [3]) :
Dimana :
W0 = Berat sampel awal (gram)
W1 = Berat sampel setelah pemanasan (gram)
Contoh perhitungan kadar zat volatil briket eceng gondok dan tempurung
kelapa pada perbandingan 1:1 dengan kadar perekat tapioka 5% :
Dik : Berat cawan kosong = 13,0187 gr
Berat cawan setelah dipanaskan = 13,8825 gr
Berat sampel = 1,0003 gr
Berat sampel setelah pemanasan = (13,8825-13,0187) gr
= 0,8638 gr
L2.4 Perhitungan Uji Kerapatan Briket
Perhitungan kerapatan briket dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut :
Kerapatan Briket :
Volume Briket :
Contoh perhitungan kerapatan briket eceng gondok dan tempurung kelapa pada
perbandingan 1:1 dengan kadar perekat tapioka 5% :
Dik : Berat briket = 30,3621 gr
L2.5 Perhitungan Uji Laju Pembakaran Briket
Perhitungan laju pembakaran briket dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
Dimana :
W0 = Berat sampel awal (gram)
W1 = Berat sampel akhir (gram)
Contoh perhitungan laju pembakaran briket eceng gondok dan tempurung kelapa
pada perbandingan 1:1 dengan kadar perekat tapioka 5% :
Dik : Berat sampel awal = 30,3621 gr
Berat sampel akhir = 1,8007 gr
t = 7140 detik
= 4,00 x 10-3 gr/detik
L2.6 Perhitungan Uji Kuat Tekan Briket
Perhitungan kuat tekan briket dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
perbandingan 1:4 dengan kadar perekat tapioka 5% :
LAMPIRAN 3
FOTO HASIL PENELITIAN
L3.1 Penyiapan Dan Karbonisasi Bahan Baku
Gambar L3.1 Eceng Gondok Gambar L3.2 Tempurung Kelapa
Yang Telah Dikeringkan Yang Telah Dikeringkan
Gambar L3.5 Penggilingan Gambar L3.6 Screeningdengan
Tempurung Kelapa Vibrator
L3.2 Pembuatan Briket
Gambar L3.8 Perekat Tapioka Gambar L3.9 Pencampuran Arang Dan Perekat
Gambar L3.12 Pengeringan Briket Gambar L3.13 Briket Yang Diperoleh
L3.3 Analisis Karakteristik Kualitas Briket
L3.3.1 Pengujian Kadar Abu
Gambar L3.16 Pendinginan Dalam Gambar L3.17 Penimbangan Sampel Desikator Setelah Dipanaskan
L3.3.2 Pengujian Kadar Air
Gambar L3.18 Penimbangan Sampel Gambar L3.19 Pemanasan Dengan
Gambar L3.20 Pendinginan Gambar L3.21 Penimbangan Sampel Dalam Desikator Yang Telah Dikeringkan
L3.3.3 Pengujian Kadar Zat Volatil
Gambar L3.24 Pendinginan Gambar L3.25 Penimbangan Sampel
Dalam Desikator Setelah Pemanasan
L3.3.4 Pengujian Nilai Kalor
L3.3.5 Pengujian Kerapatan
Gambar L3.27 Penimbangan Briket Gambar L3.28 Pengukuran Dimensi
L3.3.6 Pengujian Laju Pembakaran
L3.3.7 Pengujian Kuat Tekan
LAMPIRAN 4
SPESIFIKASI PERALATAN
L4.1 F urnace
L4.2 Hammer Mill
Type : AL-E6 Crucible
Furnace
Tahun Produksi : 1984
Produksi : Isuzu Seisakusho
LTD
Tokyo, Japan
Type : 7305 A
Tegangan : 380 V
Tahun Produksi : 1984
Produksi : Seisakusho
LTD
L4.3 Screening
L4.4 Neraca Analitis
Type : PL-27
Tegangan : 200 V
No Produksi :1170
Produksi : Isuzu Seisakusho
LTD
Tokyo, Japan
Kapasitas :210 gr
Readability :0,0001 gr
Dimensi :19,6 x 28,7 x 32 cm
Gross weight : 10 lb
L4.5 Tensile Test
L4.6 Oven
Type : MR-20.CT
No. Produksi : 6592
Tahun Produksi : 1984
Produksi : Maekawa
Testing Machine
MGF CO
Tokyo,Japan
Type : Oven memert UN 75
Dimensi : 400 x 400 x 330 mm
Berat Netto : 57 kg
Berat Gross : 69 kg
Temperatur : 300 oC
Daya : 230 V, 50/60 Hz
L4.7 Bomb Calorimeter
Type : Parr 6200 Calorimeter
Oxygen Fill dan
Bucket Fill
Waktu analisa sampel : 15 menit
Ukuran :
Panjang : 57 cm Lebar : 40 cm Tinggi : 43 cm Distributor : Thermalindo