• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA BERDASARKAN GENDER PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MAN KUNIR BLITAR TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STATISTIKA BERDASARKAN GENDER PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MAN KUNIR BLITAR TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Dengan memperhatikan fokus penelitian pada BAB I serta hasil

pembahasan pada BAB IV maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa tingkat

berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal statistika berdasarkan gender

pada siswa kelas XI IPA 1 MAN Kunir Blitar tahun ajaran 2016/2017 adalah

sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian tingkat berpikir kreatif siswa laki-laki dalam

menyelesaikan soal statistika di kelas XI IPA 1 MAN Kunir Blitar tahun

ajaran 2016/2017 yakni memiliki tingkat berpikir yang kreatif dan cukup

kreatif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan prestasi siswa dan penelitian bahwa

tingkat berpikir kreatif siswa laki-laki yang berkemampuan tinggi dalam

menyelesaikan soal statistika. Siswa mampu menuliskan apa yang diketahui

dan apa yang ditanya pada soal dengan bahasanya sendiri, mampu membuat

perencanaan dan langkah-langkah dengan jelas dan lengkap sesuai dengan

konsep yang telah dipelajari, mampu menyelesaikan cara yang berbeda,

benar dan lancar dalam menyampaikan jawaban. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa siswa laki-laki yang berkemampuan tinggi mampu menyelesaikan

soal dengan memenuhi dua indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu

kefasihan dan fleksibilitas menurut pendapat Silver. Yang mana dapat

(2)

siswa termasuk dalam kategori tingkat berpikir kreatif mencapai tingkat 3

(kreatif).

Sedangkan tingkat berpikir kreatif siswa laki-laki yang berkemampuan

rendah dalam menyelesaikan soal statistika yakni memiliki tingkat berpikir

kreatif mencapai tingkat 2 (cukup kreatif). Kebanyakan siswa mampu

menyelesaikan cara yang berbeda dan benar. Namun, siswa tidak mampu

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal dengan

bahasanya sendiri,tidak mampu membuat perencanaan dan langkah-langkah

dengan jelas dan lengkap sesuai dengan konsep yang telah dipelajari, dan

tidak dapat menarik kesimpulan dalam menyelesaikan soal tersebut. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki yang berkemampuan rendah hanya

mampu menyelesaikan soal dengan memenuhi satu indikator kemampuan

berpikir kreatif yaitu fleksibilitas menurut pendapat Silver. Yang mana

dapat dikelompokkan dalam tingkat berpikir kreatif menurut Siswono

bahwa siswa termasuk dalam kategori tingkat berpikir kreatif mencapai

tingkat 2 (cukup kreatif).

2. Berdasarkan penelitian tingkat berpikir siswa perempuan dalam

menyelesaikan soal statistika di kelas XI IPA 1 MAN Kunir Blitar tahun

ajaran 2016/2017 yakni memiliki tingkat berpikir kreatif yang mencapai

tingkat 4 (sangat kreatif). Hal ini dapat dilihat berdasarkan prestasi siswa

danpenelitian tingkat berpikir kreatif siswa perempuan yang berkemampuan

tinggi dalam menyelesaikan soal statistika. Siswa mampu menuliskan apa

yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal dengan bahasanya sendiri,

(3)

lengkap sesuai dengan konsep yang telah dipelajari, mampu menyelesaikan

cara yang berbeda, benar, unik dan lancar dalam menyampaikan jawaban

serta tidak mengalami kebingungan saat penyelesaiakan soal. Dapat dilihat

dari penyelesaian soal bahwa siswa mampu menyelesaikan soal dengan

memenuhi ketiga indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan

kebaruan menurut pendapat Silver. Yang mana dapat dikelompokkan dalam

tingkat berpikir kreatif menurut Siswono bahwa siswa termasuk dalam

kategori tingkat berpikir kreatif yang mencapai tingkat 4 (sangat kreatif).

Sedangkan tingkat berpikir kreatif siswa perempuan yang berkemampuan

rendah dalam menyelesaikan soal statistika yakni memiliki tingkat berpikir

kreatif mencapai tingkat 2 (cukup kreatif). Kebanyakan siswa mampu

menyelesaikan cara yang berbeda dan benar. Namun, siswa tidak mampu

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal dengan

bahasanya sendiri,tidak mampu membuat perencanaan dan langkah-langkah

dengan jelas dan lengkap sesuai dengan konsep yang telah dipelajari, dan

tidak dapat menarik kesimpulan dalam menyelesaikan soal tersebut. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa siswa perempuan yang berkemampuan rendah

hanya mampu menyelesaikan soal dengan memenuhi satu indikator

kemampuan berpikir kreatif yaitu fleksibilitas menurut pendapat Silver.

Yang mana dapat dikelompokkan dalam tingkat berpikir kreatif menurut

Siswono bahwa siswa termasuk dalam kategori tingkat berpikir yang cukup

kreatif.

Dari kesimpulan diatas terdapat irisan mengenai tingkat kemampuan

(4)

perempuan yang berkemampuan rendah yaitu,dalam menyelesaikan soal statistika

di kelas XI IPA 1 MAN Kunir Blitar tahun ajaran 2016/2017 dari nomor 1 sampai

3 siswa laki-laki maupun siswa perempuan yang berkemampuan rendah mereka

memeliki tingkat berpikir kreatif yang dapat dikategorikan tingkat 2 (cukup

kreatif). Karena kebanyakan siswa hanya mampu menyelesaikan cara yang

berbeda, benar. Namun, siswa tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan

apa yang ditanya pada soal dengan bahasanya sendiri, tidak mampu membuat

perencanaan dan langkah-langkah dengan jelas dan lengkap sesuai dengan konsep

yang telah dipelajari, dan tidak dapat menarik kesimpulan dalam menyelesaikan

soal tersebut. Jadi, dapat disimpilkan bahwa siswa laki-laki maupun siswa

perempuan yang berkemampuan rendah hanya mampu menyelesaikan soal

dengan memenuhi satu indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu fleksibilitas

menurut pendapat Silver. Yang mana dapat dikelompokkan dalam tingkat berpikir

kreatif menurut Siswono bahwa siswa tersebut dalam kategori tingkat berpikir

yang cukup kreatif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dengan ini

diberikan beberapa saran antara lain:

1. Bagi sekolah

Dengan adanya penelitian ini hendaknya dapat dijadikan masukan dan

pertimbangan untuk memperhatikan tingkat berpikir kreatif siswa dalam

menyelesaikan masalah terutama pelajaran matematika ataupun dalam mata

(5)

2. Bagi guru matematika

Dengan mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa, guru dapat

memperbanyak menggunakan metode-metode mengajar yang dapat

menunjang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Salah

satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan tingkat berpikir

kreatif siswa yaitu dengan metode penyelesaian masalah.

3. Bagi siswa

Untuk mengembangkan tingkat berpikir kreatif siswa diharapkan lebih aktif

dan lebih banyak berlatih menyelesaikan masalah-masalah matematika dari

yang penyelesaiannya sederhana sampai yang kompleks. Selain itu

diharapkan siswa aktif membaca, mencari reverensi lain, bertanya dan

berdiskusi dengan guru atau teman sejawatnya mengenai kesulitan yang

dialami.

4. Bagi peneliti lain

Hendaknya penelitian ini dijadikan sebagai kajian dan pengembangan

penelitian lanjutan pada tempat maupun subyek lain dengan tema yang sama

atau berbeda. Dengan catatan kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini

hendaknya direfleksikan untuk diperbaiki. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan sedikit sampel, sehingga memungkinkan belum memberikan

gambaran yang akurat dalam menggali tingkat berpikir kreatif siswa

berdasarkan gender. Oleh karena itu, penelitian lanjutan sangat

dimungkinkan untuk melakukan kajian ulang terhadap tingkat berpikir

kreatif siswa berdasarkan gender dalam menyelesaikan masalah-masalah

Referensi

Dokumen terkait

Forum Kajian sebagai salah satu cara pembinaan kader yang dilakukan secara. berkelompok, Hal di maksudkan untuk memberikan asupan nutrisi berupa wacana

lahan pertanian pangan berkelanjutan di luar Pulau Jawa yang dinilai. cukup potensial untuk menutupi penyusutan lahan pertanian

Perempuan adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang indah begitu banyak kelebihan yang diberikan oleh-Nya disamping kekurangan yang diberikan.Di Indonesia sosok

keamanan data dan informasi yang disimpan oleh si pengguna layanan

Sehingga dalam ini pendidikan bagi perempuan menjadi sangat penting agar. harkat dan martabatnya kembali seperti semula dan tanpa

Perbedaannya dengan adanya beberapa unit fungsional memungkinkan prosesor untuk mengeksekusi aliran instruksi secara paralel, satu aliran untuk setiap pipeline,

Dengan begitu, diharapkan mereka memiliki wawasan ilmu keislaman sesuai dengan spesifikasi keilmuan yang dimilikinya sehingga kelak menjadi bekal baginya sebagai guru

Khusus untuk di Indonesia, keberagaman kepemilikan media massa televisi dapat dilihat dengan dimungkinkannya beberapa bentuk penyelenggaraan jasa penyiaran yang dicantumkan dalam