• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perilaku Konsumen Buff Headwear

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Perilaku Konsumen Buff Headwear"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Perilaku Konsumen: Buf

Headwear

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Advanced

Marketing Management

Rahardianto 120120110063

Tri Febrianti

120120110061

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

(2)

Consumer wants and needs

Penutup kepala dan leher adalah salah satu perlengkapan yang wajib dibawa bagi mereka yang menyukai kegiatan outdoor, kelemahannya adalah perlengkapan tersebut terdiri dari beberapa jenis, mulai dari beanie (kupluk), scarf, bandana, blindfold (penutup mata) dan lain sebagainya. Membawa terlalu banyak benda saat kegiatan outdoor dinilai oleh banyak orang sebagai hal yang menyulitkan, mengingat kondisinya sangat berbeda dengan jika kita hanya bepergian biasa. Konsumen menginginkan produk penutup kepala yang lebih simpel, dan tentunya multifungsi, sehingga akan mempermudah mereka dalam beraktifitas. Selain itu, konsumen juga menginginkan bahwa sebuah produk untuk perlengkapan outdoor, tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki cita rasa fashion. Buff headwear merupakan produk yang muncul untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan tersebut.

Cost to satisfy

Konsumen selalu menginginkan agar mereka dapat memenuhi needs and wants

dengan biaya yang seminimal mungkin. Harga yang ditawarkan oleh Buff Headwear sepintas terlihat mahal, akan tetapi kenyataannya harga yang ditawarkan tersebut merupakan biaya yang dinilai rasional bagi konsumen untuk memenuhi harapan mereka. Kebutuhan mereka akan adanya penutup kepala yang simpel dan multi fungsi,serta keinginan mereka akan sebuah produk perlengkapan outdoor dengan cita rasa fashion dapat terpenuhi.

Convenience to buy

Konsumen menginginkan adanya kemudahan bagi mereka untuk membeli produk, dimana mereka dapat memilih variasi produk yang ditawarkan dan melakukan pembelian tanpa harus bepergian. Buff headwear sejak awal fokus kepada pemasaran secara on line.

Khusus untuk kasus di Indonesia, dimana Buff belum memiliki online store untuk wilayah asia, maka penjualan masih dilakukan dengan menggunakan cara lama, yaitu melalui toko yang menjual perlengkapan outdoor. Hal ini sebenarnya juga didasarkan pada beberapa hal seperti:

- Tidak semua masyarakat Indonesia yang terbiasa melakukan kegiatan belanja secara online

- Konsumen untuk produk ini masih terbatas, dan terkonsentrasi pada pelaku kegiatan outdoor (pendaki gunung, offroad, motocross dll), dimana mereka pada umumnya memiliki komunitas atau pekumpulan sendiri yang seringkali berhubungan atau bekerja sama dengan toko yang menjual peralatan outdoor

Selain itu, apabila memang harus melakukan online shopping, maka ada beberapa hal yang akan menjadi pertimbangan mereka, yaitu:

(3)

- Akan memakan waktu yang cukup lama sejak dilakukannya transaksi hingga barang tersebut diterima

Communication

Membangun komunikasi dua arah dengan konsumen merupakan hal yang paling krusial, saat ini tuntutan konsumen telah bergeser, mereka tidak lagi hanya terpikat oleh komunikasi satu arah seperti iklan kreatif atau promosi besar-besaran saja, akan tetapi mereka lebih mengutamakan adanya interaksi dengan produsen. Buff berupaya membangun komunikasi ini khususnya secara online, sesuai dengan langkah awal mereka dalam memasarkan produk. Segala bentuk informasi yang dibutuhkan oleh konsumen maupun calon konsumen disediakan dalam situs mereka. Bahkan mereka membuat dua situs resmi untuk membagi wilayah pemasaran untuk memudahkan pelanggan, www.buffwear.com untuk wilayah Amerika dan www.buffwear.co.uk untuk wilayah Eropa. Dalam situs ini disediakan semua bentuk informasi akan produk, mulai dari variasi produk hingga harga. Selain itu dalam situs ini juga telah disusun FAQ (frequently asked questions) yang didalamnya menampung informasi yang sifatnya mendasar dan juga Buff Spain. Hal ini juga dilakukan mengingat banyak konsumen yang bukan berasal dari negara yang berbahasa Inggris, sehingga mereka akan lebih mudah dan nyaman jika berkomunikasi menggunakan bahasa nasional mereka masing-masing. Strategi seperti ini terbukti efektif dalam mendekatkan diri dengan konsumen, karena mereka dapat berinteraksi lebih mudah dengan produsen.

Cultural factor

Berdasarkan faktor budaya, mungkin produk Buff Headwear diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas. Hal ini didasarkan dari kelas sosial, karena umumnya orang-orang kelas menengah atas menyukai kegiatan outdoor.

(4)

Produk ini dibuat berdasarkan kelompok yang menyukai kegiatan outdoor, karena mereka memiliki komunitas yang memiliki minat dan hobi yang sama (reference group) sehingga untuk memasarkan produk ini lebih mudah karena sudah terbentuk kelompok yang jelas yaitu para pecinta kegiatan outdoor.

Personal factor

Dari faktor pribadi, faktor yang paling mempengaruhi para konsumen memilih Buff Headwear dikarenakan kepribadian dan konsep diri. Orang-orang yang suka akan kegiatan outdoor umumnya memiliki konsep diri yang sederhana dan praktis, mereka tidak menyukai sesuatu yang menyulitkan mereka. Produk ini menunjukkan sisi tersebut tampak dari desain yang dibuat sederhana dan multifungsi.

Psychologycal factor

Referensi

Dokumen terkait

Keanekaragaman jenis mamalia di Taman Nasional Sebangau Resort Habaring Hurung terdapat 46 Spesies, terdiri dari 22 Famili yang

Cerai gugat dengan alasan taklik talak harus dibuat sejak awal diajukan gugatan, agar selaras dengan formal laporan perkara (Buku II, Edisi Revisi 2010, Pedoman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Marketing Communication berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customer Satisfaction Go-Food (Studi Pada Mahasiswa Jurusan

Hidangan autentik Jepang dan keramahtamahan yang menenteramkan dengan cita rasa Tokyo yang disukai para pengunjung ternama. Dikenal sebagai `Picasso kue', Pierre Hermé mendapat

Menurut pendapat Setiati dkk, (2014) bahwa Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan penyakit yang menyebabkan penurunan dari kinerja ginjal secara bertahap dan

bahwa dengan dilantiknya pegawai dan pejabat berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 9

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dalam mengumpulkan data dan analisis datanya. Metode studi kasus peneliti gunakan untuk mengkaji peristiwa kontemporer yang