• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA MELALUI PEND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA MELALUI PEND"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI DAN PENGARUHNYA DALAM PENCAPAIAN TUJUAN

PENDIDIKAN NASIONAL

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER Filsafat Pendidikan Jasmani Dan Olahraga yang dibina oleh Bapak Dr. Roesdiyanto, M.Kes

Oleh:

Yoga Danu Prawiro Sukarjo 100611404463

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ...1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...4 C. Tujuan...4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendidikan Nasional...5 B. Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan Jasmani

...6

BAB III METODE PENELITIHAN

A. Metode Penelitian dan Pengembangan...9 B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan...9

(3)

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

dan tujuan.

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menerangkan tentang tujuan umum dari Bangsa Indonesia yaitu “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Adapun dalam Undang-Undang dasar tersebut disebutkan salah satu tujuan dari bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang dimana hal ini dapat diwujudkan dalam Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, pendidikan yang merata serta diimbangi dengan mutu pendidikan yang baik akan membuat berjalannya tujuan dari Undang-Undang Dasar dan warga negara Indonesia dapat memiliki keterampilan hidup sehingga memiliki kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya.

(4)

1) meningkatkan iman, takwa, akhlak mulia, 2) meningkatkan sensitifitas dan kemampuan ekspresi estetis 3) meningkatkan kualitas jasmani, 4) meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang mandiri, bermutu, terampil, ahli dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, serta memiliki kecakapan hidup yang dapat membantu dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan.

Berdasarkan fungsi yang disebutkan dalam Undang-Undang dan Renstra tersebut yaitu salah satunya meningkatkan karakter dari peserta didik yang dimana diharapkan yaitu berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Adapun salah satu upaya untuk membentuk karakter adalah melalui pendidikan jasmani.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN), pasal 1 ayat 11 menerangkan bahwa olahraga pendidikan atau pendidikan jasmani merupakan “pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani”. Sedangkan menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 486) menyatakan sebagai berikut:

Pendidikan jasmanai olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangakan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengetahuan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dirancang secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan menurut Bucher (dalam Dwiyogo, 2010: 214) menyatakan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan adalah “bagian integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan untuk perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial melalui aktivitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya.

(5)

sistematis sesuai dengan kurikulum. Adapun juga dari pengertian tersebut juga menjelaskan bahwa pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah sebuah pendidikan yang membentuk karakter dari peserta didik. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan nasional pendidikan jasmani dapat dijadikan suatu upaya yang tepat agar karakter dari bangsa Indonesia semakin baik sesuai dengan tujuan Undang-Undang dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang dimana memiliki kecerdasan dalam jasmani dan rohaninya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Karakter?

2. Bagaimana pembentukan karakter dalam pendidikan jasmani untuk menunjang tujuan pendidikan Nasional

C. Tujuan

1. Penulis atau mahasiswa dapat mengetahui pengaruh pendidikan jasmani dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

Pada Bab II diuraikan mengenai pendidikan nasional, karakter dan pendidikan karakter dalam pendidikan jasmani.

A. Pendidikan Nasional

Menurut Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menerangkan tentang tujuan umum dari Bangsa Indonesia yaitu “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Adapun dalam Undang-Undang dasar tersebut disebutkan salah satu tujuan dari bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yang dimana hal ini dapat diwujudkan dalam Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, pendidikan yang merata serta diimbangi dengan mutu pendidikan yang baik akan membuat berjalannya tujuan dari Undang-Undang Dasar dan warga negara Indonesia dapat memiliki keterampilan hidup sehingga memiliki kemampuan untuk mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya.

(7)

1) meningkatkan iman, takwa, akhlak mulia, 2) meningkatkan sensitifitas dan kemampuan ekspresi estetis 3) meningkatkan kualitas jasmani, 4) meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang mandiri, bermutu, terampil, ahli dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, serta memiliki kecakapan hidup yang dapat membantu dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan.

Berdasarkan fungsi yang disebutkan dalam Undang-Undang dan Renstra tersebut yaitu salah satunya meningkatkan karakter dari peserta didik yang dimana diharapkan yaitu berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

B. Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Karakter Dalam Pendidikan Jasmani

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN), pasal 1 ayat 11 menerangkan bahwa olahraga pendidikan atau pendidikan jasmani merupakan “pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani”. Sedangkan menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 486) menyatakan sebagai berikut:

Pendidikan jasmanai olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangakan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengetahuan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dirancang secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan menurut Bucher (dalam Dwiyogo, 2010: 214) menyatakan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan adalah “bagian integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan untuk perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial melalui aktivitas jasmani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya.

(8)

mengembangkan aspek-aspek manusia secara jasmani, sosial, mental, emosi, dan keterampilan berpikir kritis melalui suatu aktivitas gerak yang terencana dan sistematis sesuai dengan kurikulum. Adapun juga dari pengertian tersebut juga menjelaskan bahwa pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah sebuah pendidikan yang membentuk karakter dari peserta didik.

Pada saat ini pendidikan jasmani sudah banyak yang jauh konsep pendidikan jasmani dan tujuan pendidikan dari pendidikan jasmani dan pendidikan nasional. Adapun hal ini dapat terlihat dari banyaknya guru-guru dari setiap satuan pendidikan yang mengarahkan atlit kepada kecabangan tanpa mengindahkan konsep dari pendidikan jasmani. Menurut bapak Dr. Roesdianto, M.Kes dalam mata kuliah Filsafat pendidikan jasmani menjelaskan bahwa, “Hal yang utama dalam pendidikan jasmani adalah peserta didik dapat melakukan gerak yang dimana cabang-cabang olahraga digunakan sebagai media peserta didik bergerak untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Jadi, dalam hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pendidikan jasmani bukan yang dinilai bukan dari seberapa terampil peserta didik dalam melakukan salah satu keterampilan, tetapi bagaimana membina jasmani dari peserta didik, karena jika peserta didik sudah memiliki kebugaran jasmani yang baik seperti dalah hal kekuatan, kelentukan kelincahan, maka secara otomatis akan dengan mudah untuk melakukan gerakan-gerakan dari setiap cabang olahraga. Adapun hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya dalam setiap teknik selalu ada komponen penunjang agar dapat dilakukan dengan baik yaitu seperti dalam kekuatan otot, ketahanan, kelentukan, dan sebagainya.

(9)

melakukan gerak yang mengharuskan peserta didik berkerja sama dalam kelompok. Hal ini akan menyebabkan peserta didik memiliki karakter berkerja sama, bertanggung jawab atas kelompoknya. 2) Pada saat peserta didik melakukan gerakan kelenturan seperti senam, pada saat itu peserta didik akan dimunculkan karakter berani, disiplin, percaya diri, mandiri. 3) Pada saat peserta didik melakukan permainan traditional, pada saat melakukan permainan tersebut maka peserta didik akan dimunculkan karakter kreatif, inovatis, mandiri.

(10)

BAB III PENUTUP

Pada Bab II diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang penting untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional dan UUD 1945 untuk mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan nasional pendidikan jasmani dapat dijadikan suatu upaya yang tepat agar karakter dari bangsa Indonesia semakin baik sesuai dengan tujuan Undang-Undang dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang dimana memiliki kecerdasan dalam jasmani dan rohaninya.

B. Saran

(11)

DAFTAR RUJUKAN

BNSP. 2006. Badan Nasional Pendidikan Standar Isi Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Dwiyogo. Wasis. 2010. Dimensi Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Renstra-Depdiknas. 2005. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Tim Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmia. Edisi kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Menurut Irwan Prayitno (2008), secara normatif dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh umumnya kita sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang

Menurut Ms Ernawati (40 tahun) Cara penanaman karakter pada anak usia dini di Kelompok Bermain Pelita Harapan Bangsa melalui penjelasan arti/ makna lagu nasional

Upaya mensinergikan antara pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan pembangunan karakter bangsa bisa dilakukan degan menjadikan agama sebagai sumber nilai untuk

Dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan YME dapat menjadi rujukan pembentukan karakter bangsa Indonesia, karena pembangunan karakter bangsa terangkum

Semakin sempurna penerapan model project citizen dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), semakin memberikan dorongan terhadap pengembangan karakter bangsa

untuk memperoleh data tentang bentuk karakter siswa, upaya membangun karakter siswa, faktor yang menghambat dan mendukung upaya membangun karakter siswa di SD Negeri

Pendidikan Kewarganegaraan juga mengajarkan peserta didik untuk terus berperilaku sesuai dengan nilai nilai budaya yang dapat membentuk karakter bangsa, contohnya dalam pendidikan