• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Perhitungan Bea Masuk dan Pajak di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cara Perhitungan Bea Masuk dan Pajak di"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Cara Perhitungan Bea Masuk dan

Pajak di Bea Cukai

bagi yang pertama kali berurusan dengan Bea dan Cukai mungkin sering mengalami kebingungan terhadap barang impor, barang kiriman paket atau barang bawaan penumpang yang kita bawa saat baru pulang dari luar negeri. Tidak hanya terkait prosedur atau tata cara pengeluaran, tetapi juga bagaimana cara untuk menghitung pungutan bea masuk, cukai, dan pajak-pajak lainnya seperti PPN, PPh, dan PPnBM.

Sebelum kita langsung membahas tentang tata cara perhitungan pungutan berupa Bea Masuk (atau yang biasa disingkat BM, dan Pajak (PPN, PPh, PPnBM), ada baiknya kita mengetahui pengertian dari istilah-istilah yang biasa digunakan dalam perhitungan

kepabeanan.

Pengertian

Berikut adalah pengertian dari beberapa istilah yang akan digunakan dalam artikel ini:

 Bea Masuk: adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang impor. Pengertian tentang Bea Masuk selengkapnya bisa klik disini: Bea Masuk.

 Harga barang: adalah nilai dari barang tersebut, disebut sebagai "cost" (C)

(2)

 Ongkos kirim: adalah biaya yang dikenakan oleh pihak jasa

pengiriman dan selanjutnya disebut "freight" (F)

 PDRI: merupakan singkatan dari Pajak Dalam Rangka Impor

yang terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh pasal 22 Impor), dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

NDPBM

Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk yang selanjutnya disingkat NDPBM adalah nilai tukar yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan Bea Masuk. Dalam menghitung bea masuk, maka persentase tarif Bea Masuk, PPN, dan PPh akan dikalikan dengan NDPBM yang sudah ditetapkan sebelumnya. Rumus penetapan NDPBM dan cara menghitung Bea Masuk beserta PPN dan PPh adalah sebagai berikut:

Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk (NDPBM)

= Cost + Insurance + Freight = CIF

1. Untuk barang impor yang tidak melalui Perusahaan Jasa Titipan:

(3)

portal INSW (Indonesia National Single Window), atau langsung klik disini: HS Code Information.

o PPN (Pajak Pertambahan Nilai) = (CIF + bea masuk) * 10%

o PPh (Pajak Penghasilan) = (CIF + bea masuk) * 7.5% (bisa kena 2,5% bila punya API, atau 15% bila tidak punya NPWP)

2. Untuk barang impor melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT) atau kantor pos, tata cara perhitungan sama dengan formula diatas, hanya sebelumnya harga barang dikurangi dengan nilai yang diberikan pembebasan terlebih dahulu, yakni sebesar FOB (Freight On Board) USD 50,00:

Untuk barang yang nilainya (harganya) di bawah USD 50 (dolar Amerika) dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan PDRI alias gratis / free tidak bayar bea masuk dan pajak.

o Bea Masuk = (CIF) * tarif bea masuknya

o PPN = (CIF + bea masuk) * 10%

o PPh = (CIF + bea masuk) * 7.5%

Contoh Kasus:

(4)

Ongkir $50 --- CIF = 450 + 50 = 500, jenis barang = Handphone (tarif bea masuk dlm BTKI = 0%)

o Bea Masuk = ( 500 ) * 0% = 0

o PPN = (500 + 0) * 10% = 50 dolar

o PPh = (500 + 0) * 7,5% = 37.5 dolar

Sehingga total tagihan = 50 + 37.5 = 87.5 dolar * 10.232,75 = Rp.

896.000,- (pembulatan).

NDPBM (kurs 1 usd = 10.232,75 berlaku tgl 13 s.d. 19 juli 2009.

Info kurs yang berlaku hari ini dapat dilihat di website resmi Bea dan Cukai atau langsung klik disini: [Kurs Pajak] - Data Kurs Pajak.

2. Untuk mengetahui tentang aturan dan tanya jawab mengenai pembawaan barang melalui pesawat udara bisa dilihat disini Official Website Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - FAQ Barang Bawaan Penumpang Sarana Pengangkut Udara.

(5)

4. Untuk mengetahui persentase pembeaan, peraturan mengenai barang larangan pembatasan, termasuk juga untuk mengetahui tarif Bea Masuk, PPN, PPh, dan PPnBM dengan memasukkan kata kunci berdasarkan nomor pos tarif (HS Code) atau Nama Barang dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di link HS Code Information yang sudah diberikan di atas (angka 1).

5. Untuk mengetahui tentang aturan mengenai sertifikat postel terutama untuk pasal 6 (perkecualian sertifikat ditjen postel) bisa dibaca disini Penjelasan Kementerian Kominfo.

6. Tatacara pengeluaran barang di Perusahaan Jasa Titipan (disingkat PJT):

o Barang datang dari luar negeri

o Dokumen diperiksa oleh customs

o Apabila barang tersebut:

o Harganya diragukan, maka akan nilai pabean ditetapkan ulang oleh pejabat pemeriksa Bea dan Cukai,

(6)

1. Dokumen yang telah disetujui oleh Bea dan Cukai kemudian ditetapkan pembayarannya

2. Barang dikeluarkan dari gudang PJT

3. PJT diberi kesempatan 3 hari setelah barang keluar untuk melunasi pembayaran pajak dan Bea Masuk

1. Tata cara pengeluaran barang yang dokumen Pencacahan Pembeaan Kiriman Pos (disingkat PPKP)-nya ditetapkan di Kantor Pos Soekarno Hatta (Soetta):

a. Barang datang dari luar negeri;

b. Barang ditetapkan oleh pihak pos sebagai barang 'held by customs' yang menandakan bahwa paket kiriman pos tersebut harus melalui pemeriksaan petugas Bea dan Cukai terlebih dahulu;

c. Barang diperiksa oleh customs didampingi oleh petugas pos;

d. Barang dibungkus ulang oleh petugas pos dan diberi seal atau segel oleh pihak pos;

e. Petugas customs menetapkan nilai pabean dan pengenaan bea masuk dan pajaknya untuk barang dengan nilai diatas 50 dolar;

f. Customs menuangkan hasil perhitungannya ke dalam PPKP;

(7)

h. Bila barang bebas bea langsung dikirim ke alamat penerima;

i. Untuk barang yg terkena bea, petugas pos memberitahukan ke penerima untuk melunasi pungutan yang tercantum dalam PPKP.

2. Bila merasa keberatan dengan penetapan harga oleh petugas Bea dan Cukai, bisa mengajukan keberatan dengan dilampiri dokumen pembelian seperti bukti transfer, invoicedari pihak penjual atau seller, kuitansi pembelian yang dikeluarkan oleh seller yang didalamnya dirinci daftar uraian barang yang dikirim.

3. Untuk membaca lebih lengkap mengenai petunjuk pelaksanaan atau panduan umum tentang barang kiriman melalui jasa titipan bisa klik link berikut ini: Panduan Impor Umum/Panduan Impor -Perorangan - Barang Kiriman - Melalui PJT.

4. Tata cara pengeluaran barang penumpang di terminal kedatangan: a. Penumpang mengisi Customs Declaration (CD) berisi

jumlah, jenis dan nilai pabean barang impor yang dibawa dan menyerahkannya kepada petugas customs dan dapat memilih jalur hijau atau jalur merah.

(8)

barang kena cukai dalam jumlah tidak melebihi ketentuan pembebasan cukai.

 Jalur merah: melakukan pemeriksaan fisik barang,

mencatat hasil pemeriksaan fisik berupa jumlah, jenis, merek, klasifikasi, pembebanan (tarif), nilai pabean dan menghitung bea masuk dan pajak impor pada CD, serta memberikan persetujuan pengeluaran setelah pungutan negara dilunasi.

2. Petugas yang menerima pembayaran menerbitkan kuitansi pembayaran dan membukukan data CD yang dikenakan pembayaran kedalam buku catatan pabean untuk CD.

(9)

4. Barang penumpang yang tiba tidak bersama dengan penumpang, harus dapat dibuktikan dengan paspor, bagage claim tag, dan tiket yang bersangkutan. 5. Barang penumpang pada butir (d) di atas yang:

 terdaftar dalam manifest diselesaikan dengan

dokumen PIBK.

 terdaftar sebagai barang lost and found diselesaikan

dengan CD.

2. Dalam hal terdapat kecurigaan, petugas dapat memeriksa barang bawaan penumpang yang lewat jalur hijau.

3. Terhadap barang yang dilarang atau dibatasi impornya, petugas melakukan pencegahan dan penyerahan bukti pencegahan kepada pemilik barang.

(10)

2. Tata cara pengeluaran barang pindahan:

-Pemilik barang mengajukan pemberitahuan impor barang khusus kepada kepala kantor pabean dengan melampirkan:

- Rincian jumlah dan jenis barang yang dimintakan pembebasan bea masuk beserta nilai pabeannya.

Surat keterangan yang diperlukan berkaitan dengan kepindahan pemilik barang

Fotokopi paspor.

Persyaratan lain; barang tersebut tiba bersama pemiliknya, atau paling lama 6 (enam) bulan sesudah atau sebelum pemilik barang tiba di indonesia.

Untuk membaca peraturan Menteri Keuangan tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Pindahan bisa di-download disini: PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.04/2008 tentang Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Pindahan.

Kontak:

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Soekarno Hatta

Cargo Area Bandara Soekarno-Hatta Kotak Pos 1023, cengkareng 19111 Tlp. (021) 5502072, 5502056, 5507056 Fax. (021) 5502105

Nomor Telepon Pusat Kontak Layanan (Call Center) Bravo Bea Cukai: 1500225

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat pengaruh yang signifikan antara tarif bea masuk, volume impor, dan nilai impor terhadap penerimaan bea masuk pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea

Pengeluaran Barang Impor Untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat, Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-14/BC/2016 tentang Tata Laksana Pengeluaran Barang Impor

Tarif bea masuk ditetapkan dalam lampiran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-. undang ini bersama-sama dengan daftar jenis-jenis barang

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe madya Pabean C Mataram sudah melaksanakan mekanisme pengawasan lalu lintas barang baik ekspor maupun impor dengan tetap

Selain fasilitas pungutan impor tersebut terhadap barang pribadi penumpang yang berupa barang kena cukai, diberikan pembebasan bea masuk, pajak dalam rangka impor, dan cukai

Surat permohonan pembebasan bea masuk atas impor buku ditujukan kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal bea dan cukai, yaitu Kantor Pelayanan Pajak Bea dan

- Periksa fisik terhadap barang ( UU Kepabean pasal 82 ). Pejabat bea dan cukai berwenang melakukan pemeriksaan pabean atas barang impor atau barang ekspor setelah

Siklus pendapatan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor atas barang impor yang masuk melalui kargo pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ngurah Rai dimulai dari