PENGEMBANGAN APLIKASI GAME INTERAKTIF
UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN
LOGIKA MATEMATIKA ANAK
JENNYFER SURYA PRAYOGO UNG
MOH. SOFYAN S. THAYF
MISNAWATY USMAN
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK KHARISMA MAKASSAR
PENGEMBANGAN APLIKASI GAME INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK
Jennyfer Surya PrayogoUng1
, Moh. Sofyan S. Thayf2, Misnawaty Usman3
Teknik Informatika, STMIK KHARISMA Makassar
1
jennyfer.ung@gmail.com, 2sofyan.thayf@kharisma.ac.id, misnawatyusman@kharisma.ac.id3
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu meningkatkan kecerdasan logika matematika pada anak melalui game interaktif.Untuk mendukung penelitian ini, maka digunakan software Adobe Flash yang dapat menghasilkan tampilan animasi yang interaktif bagi anak-anak dan didukung dengan bahasa pemograman ActionScript untuk membangun sistem game ini.Untuk penyimpanan datanya digunakan software xampp dan server localhost.Sebagai metode pengujian, penulis menggunakan metode Black Box. Pengujian
black box berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada interface perangkat lunak. Penulis
telah berhasil membangun sebuah game interaktif yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan logika matematika anak sebanyak 21,8%. Hasil dari pengujian ini mungkin belum menunjukkan peningkatan karena jumlah objek yang masih sedikit dan kecenderungan penghafalan.
Kata Kunci:Kecerdasan Logika Matematika, Game Interaktif, Flash
1.
Pendahuluan
Kecerdasan logika matematika merupakan salah satu jenis kecerdasan yang pada umumnya dikenal sebagai kecerdasan yang sangat berhubungan dengan kemampuan berhitung.Pentingnya seseorang memiliki tingkat kecerdasan logika matematika yang tinggi dikarenakan kenyataan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari apa yang disebut dengan matematika. Saat masih dalam usia anak-anak, mereka belum menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sebenarnya secara tidak langsung berhubungan dengan matematika, bahkan permainan yang sering mereka mainkan pun berhubungan dengan matematika.
Untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki tingkat kecerdasan logika matematika yang cukup tinggi atau tidak, maka perlu dilakukan pengukuran. Dalam penelitian ini, penulis akan mengukur tingkat kecerdasan logika matematika seorang anak melalui media
game. Penulis akan menyediakan sebuah game yang dibangun dan dikembangkan
2.
Landasan Teori
Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola berpikir logis dan ilmiah[2]. Shearer, menyatakan bahwa “Kecerdasan logika-matematika meliputi keterampilan berhitung juga berpikir logis dan keterampilan pemecahan masalah.” [1].
Menurut Gardner, siapapun yang dapat menunjukkan kemampuan berhitung cepat, menaksir, melengkapi permasalahan aritmatika, memahami atau membuat alasan tentang hubungan-hubungan antar angka, menyelasaikan pola atau melengkapi irama bilangan, dan membaca penanggalan atau sistem notasi lain sudah merupakan ciri menonjol dari kecerdasan logika-matematika[1].
3.
Analisis dan Desain Sistem
3.1 Analisa Kondisi AwalKecerdasan logika matematika merupakan salah satu jenis kecerdasan yang pada umumnya dikenal sebagai kecerdasan yang sangat berhubungan dengan kemampuan berhitung.Berdasarkan hasil interview dan bedah pustaka, diketahui bahwa kecerdasan logika matematika meliputi kemampuan seseorang berpikir logis dan menyimpulkan sebab akibat dari suatu masalah yang dihadapi.
Dari hasil bedah pustaka, diketahui bahwa meningkatkan kecerdasan logika matematika anak adalah dengan mengembangkan konsep angka, mengembangkan konsep pola dan hubungan, mengembangkan konsep geometri dan ruang, serta mengembangkan konsep pengukuran.
Sedangkan berdasarkan hasil observasi, penulis melihat bahwa TK Kharisma Makassar memberikan beberapa permainan yang bisa mengasah kecerdasan si anak, tapi permainan ini belum berupa aplikasi game interaktif.Salah satunya adalah permainan balok kayu berbagai bentuk, dimana si anak diminta membuat bangunan baru dengan balok-balok tersebut sesuai dengan imajinasinya.
Pada saat ini, tes inteligensi yang berupa tes IQ banyak digunakan oleh orang tua untuk mengukur seberapa tinggi tingkat kecerdasan anak mereka.Dalam dunia pendidikan dan psikologi sekarang ini telah ditemukan bahwa kecerdasan seseorang tidak dapat diukur hanya dengan pengukuran tunggal.
Alasan mengapa diperlukannya pula game yang bisa membantu meningkatkan serta mengukur tingkat kecerdasan anak terutama yang berfokus pada kecerdasan logika matematika adalah:
1. Banyaknya jenis tes kecerdasan seperti tes IQ yang membutuhkan banyak biaya.
3.2 Rancangan Sistem
Arsitektur aplikasi dari Fun Logic Game yang ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Diagram Arsitektur Aplikasi
Use case diagram dari Fun Logic Game yang ditunjukkan pada gambar 2.
Entity relationship diagram (ERD) dari Fun Logic Game yang ditunjukkan pada
gambar 3.
Gambar 3. Entity Relationship Diagram (ERD)
3.3 Hasil Rancangan
Game interaktif ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kecerdasan logika
matematika anak. Adapun spesifikasi yang dibutuhkan pada game interaktif ini adalah:
1. Terdapat tiga buah level dalam game ini dimana pembagian level akan mengikuti perkembangan usia anak mulai dari 4-6 tahun. Screenshoot aplikasi dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Pembagian Level
Gambar 5. Game Membandingkan Ukuran Benda
3. Adanya permainan menyusun benda mengikuti pola warna yang diminta guna membantu mengembangkan konsep pola & hubungan pada anak. Screenshoot aplikasi dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Game Menyusun Benda Mengikuti Pola Warna
4. Adanya permainan mengelompokkan benda geometri yang bentuknya sama guna membantu mengembangkan konsep geometri & ruang pada anak. Screenshoot aplikasi dapat dilihat pada gambar 7.
5. Adanya permainan menghitung banyak benda untuk mengisi sebuah wadah hingga penuh guna membantu mengembangkan konsep pengukuran pada anak. Screenshoot aplikasi dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Game Menghitung Banyak Benda Untuk Mengisi Sebuah Wadah
6. Tiap kali game over maka pemain harus mengulang permainan dari level awal.
7. Adanya score yang disimpan ketika pemain sudah game over sehingga dapat terlihat adanya peningkatan kecerdasan atau tidak. Teknik scoring yakni dengan memberikan poin berbeda di masing-masing permainan tergantung pada tingkat kesulitannya. 8. Soal akan diacak apabila pemain mengulangi permainan dari level awal.
9. Adanya fasilitas berupa grafik untuk melihat progress dari permainan si anak. Di grafik inilah dapat dinilai apakah ada peningkatan kecerdasan logika matematika pada si anak atau tidak. Jika grafik makin lama makin naik atau lebih banyak menunjukkan nilai yang tinggi maka anak tersebut bisa dikatakan mengalami peningkatan kecerdasan logika matematika selama memainkan game interaktif ini dan begitu pula sebaliknya. Screenshoot aplikasi dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Menampilkan Grafik Perkembangan Anak
3.4 Implementasi Sistem
Setelah selesai menguraikan perancangan sistem yang dibuat, maka tahapan selanjutnya yaitu mengimplementasikan sistem yang dibuat agar dapat diuji apakah dapat berinteraksi dengan baik sebagaimana mestinya.Tahapan implementasinya yaitu, melakukan kompilasi aplikasi, kemudian melakukan pengujian apakah proses-proses dalam aplikasi berfungsi dengan baik.
Dalam proses pengembangan aplikasi, digunakan hardware dan software dengan spesifikasi sebagai berikut.
1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Ultimate 32-bit.
2. Notebook dengan processor Intel® Core™ i5-2410M @ 2.30GHz
3. RAM dengan kapasitas 2GB. 4. Harddisk dengan kapasitas 500GB. 5. Adobe Flash CS6.
Selama proses pengembangan, aplikasi dapat berjalan dengan baik pada komputer dengan spesifikasi di atas. Untuk implementasi sistem diharapkan menggunakan komputer dengan spesifikasi minimal sebagai berikut.
1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional with Servis Pak 2. 2. PC dengan processor Pentium 4, 1.7GHz.
3. RAM dengan kapasitas 512MB.
4. Harddisk dengan kapasitas minimal 500MB. 5. Flash Player versi 10 ke atas.
4.
Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian kepada responden mengenai aplikasi yang dibuat yaitu sebagai berikut.
1. Jumlah responden yang diuji atau yang mencoba menggunakan aplikasi ini adalah berjumlah sembilan orang. Hasil uji coba dapat dilihat pada tabel 1.
2. Pada awal menggunakan aplikasi game interaktif ini, ke sembilan responden mengalami
game over yang artinya mereka tidak dapat melanjutkan ke level berikutnya dan harus
mengulang dari level pertama.
Nilai hasil pengujian pertama hingga keempat diperoleh dari hasil score game yang dimainkan oleh kesembilan responden. Sedangkan persentase kenaikan diperoleh dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan sebagai berikut.
�� =�0(�+�)�
(�+�)� = ��
(�+�) = ���
Hasil Uji Coba Aplikasi
No. Nama
Berdasarkan data pada tabel 1, maka diperoleh persentase kenaikan rata-rata sebagai berikut.
Persentase Kenaikan Rata−rata
=15,2% + 15,2% + 38,6% + 38,8% + 2,3% + 42,8% + 41,4% + 1,7% + 0,5%
9
=196,5%
9 =��,�%
5.
Penutup
Berdasarkan hasil pembahasan dan informasi yang diperoleh, maka penulis dapat menarik kesimpulan, antara lain adalah:
1. Penulis telah berhasil membangun sebuah game interaktif dengan menggunakan model fungsi berupa function partitioning dan use case diagram, model data berupa entity
relationship diagram dan class diagram, serta model behavior berupa activity diagram.
2. Setelah melakukan uji coba aplikasi, efek yang dihasilkan adalah rata-rata anak mengalami peningkatan kecerdasan logika matematika (21,8%).
3. Masih kurang beragamnya objek untuk dijadikan bahan belajar dalam game interaktif ini. Hasil dari pengujian ini mungkin belum menunjukkan peningkatan karena jumlah objek yang masih sedikit dan kecenderungan penghafalan.
Penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat dikembangkan ke penelitian lanjutan guna memperbaiki kekurangan dalam penelitian dan pengembangan game interaktif.Pengembangan yang dapat dilakukan pada penelitian ini adalah membuat aplikasi yang menyediakan fasilitas untuk penambahan objek bagi guru maupun orang tua.
6.
Daftar Pustaka
[1] Nuh, Muhammad. 2010. Konsep Kecerdasan Majemuk Menurut Gardner.
http://asahannews.com/2010/01/konsep-kecerdasan-majemuk-menurut-gardner/. 01 Januari 2014.
[2] Sitirohana. 2011. Kecerdasan Matematis-Logis.