• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Data Curah Hujan di Kabupaten Simalungun Dengan Metode Arima Box-Jenkins

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan Data Curah Hujan di Kabupaten Simalungun Dengan Metode Arima Box-Jenkins"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Salah satu komponen lingkungan penentu keberhasilan usaha budidaya tanaman adalah iklim. Iklim ekstrem dapat berakibat buruk bagi pertumbuhan dan kualitas tanaman budidaya, khususnya tanaman semusim seperti tanaman pangan. . Salah satu indikator iklim adalah curah hujan. Mengingat pentingnya peranan curah hujan dalam penentuan musim tanam untuk mencapai hasil yang maksimal dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan nasional, maka perlu dilakukan prediksi curah hujan di masa yang akan datang yang dalam hal ini penulis melakukan penelitian di Kabupaten Simalungun. Untuk meramalkan curah hujan, penulis menggunakan metode ARIMA Box – Jenkins yang merupakan salah satu metode peramalan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data periode Juli 2012 sampai dengan Juni 2017. Dalam penelitian ini model yang tepat yaitu model ARIMA (2,0,2) dengan yang digunakan untuk meramalkan curah hujan 12 periode ke

depan. Pemilihan tersebut didasarkan atas nilai MSE (rata-rata kuadrat kesalahan) terkecil yaitu sebesar 0,033401954 dan RMSE (akar nilai rata-rata kuadrat

kesalahan) terkecil yaitu sebesar 0,001115691 dan MAPE (rata-rata absolute persentasi kesalahan) terkecil yaitu sebesar -0,00801773. Jumlah curah hujan hasil peramalan bulan Juli 2017 sebesar 141 mm dan peramalan untuk bulan Juni 2018 sebesar 132 mm Model peramalan ini dapat digunakan selama tidak terjadi perubahan pola dasar dari data.

Kata Kunci : Peramalan, ARIMA Box – Jenkins, Curah Hujan

(2)

v ABSTRACT

One of environment component determining the succes of the cultivition of plants is climate. The extreme climate can consequence bad fot plants and the quality of the plants cultivition especially the seasonal of plants food’s plant. One of the indicators of climate are precipitation to remind the important of precipitation for determining the seasonal of plants to reach the best result in draft of enough needed food’s national, that is why, we must do the precipitation’s prediction for the future, who in this context the author conducted research in the district of Simalungun. In this case the author tries to predict the rainfall in Simalungun district in 2017 – 2018 with ARIMA Box – Jenkins method which is one of the quantitative forecasting method. The data which is used is data from July 2012 to June 2017. In this study the exact model is ARIMA (2, 0, 2) with

model which is

used to predict the rainfall 12 periods ahead. The election is based on samallest MSE Value (Mean Square Error) which is 0, 033401954 and the smallest RMSE (root of Mean Square Error) which is 0,001115691 and the smallest MAPE (Mean

Absolute Presentase Error) which is -0,00801773. The amount of rainfall forecasting result in July 2017 is 141 mm and the prediction in June 2018 is 132 mm. Its prediction model can be used as long as there is no change in arche type of data.

Key word : Forecating, ARIMA Box – Jenkins, Rainfall

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan plot curah hujan tersebut, model sementara data yang dibedakan adalah ARIMA (1,1,1). Pendugaan parameter-parameter model ARIMA dari Box-Jenkins

Artificial Intellegence yaitu teknologi jaringan syaraf tiruan maka identifikasi pola data dari sistem peramalan curah hujan dapat dilakukan dengan metode

bulan Desember, curah hujan maksimum rata- rata bulanan sebesar 80 mm, sedangkan pada puncak hujan kedua bulan April 60 mm. Pada saat musim kemarau curah hujan

Berdasarkan perbandingan MSE dan RMSE dari model ARIMA dan RBFNN, dapat dikatakan bahwa pada kasus pemodelan curah hujan di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2011-2015, metode

Berdasarkan perbandingan MSE dan RMSE dari model ARIMA dan RBFNN, dapat dikatakan bahwa pada kasus pemodelan curah hujan di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2011-2015, metode

Dari kriteria yang disebutkan diatas, diperoleh informasi bahwa dari hasil peramalan tahun 2017-2018 menunjukkan bahwa pada Bulan Januari dan Februari memiliki

Pada tugas akhir ini hanya meramalkan curah hujan bulanan yang akan datang (bulan Januari 2011–Desember 2011) dengan menggunakan data curah hujan bulanan pada bulan

Gambar 6 menunjukkan bahwa curah hujan ( ݕො) tertinggi untuk kota Semarang Timur terjadi pada bulan januari 2014 yatu sebesar 877.97 mm per tahun sedangkan curah hujan terendah