• Tidak ada hasil yang ditemukan

jbptsttippp syafrizaln 233 1 laporan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jbptsttippp syafrizaln 233 1 laporan"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

SKRIPSI

Disusun Oleh :

SYAFRIZAL 1211443

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNGPINANG

TANJUNGPINANG

(2)

MENGGUNAKAN METODE

WEIGHTED PRODUCT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana program studi teknik informatika

Disusun oleh :

SYAFRIZAL 1211443

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNGPINANG TANJUNGPINANG

(3)

MENGGUNAKAN METODE

WEIGHTED PRODUCT

S K R I P S I

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana program studi teknik informatika

Disusun oleh : SYAFRIZAL

1211443

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Skripsi Tanggal : 07 September 2013

Tim Penguji,

1. Ketua : Drs. H. Mohd. Saleh H. Umar : ... .

2. Penguji I : Said Thaha Ghafara, S.Kom, M.SI : ... . 3. Penguji II : Ricak Agus Setiawan, ST, M.SI : ... .

Mengetahui :

Pembimbing I Pembimbing II

Wan Hendra Manihuruk, M.SI Liza Safitri, ST

NIDN.1004128201 NIDN.1015058701

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(4)

Nama Lengkap : Syafrizal

NIM : 1211443

Judul Tugas Akhir : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEGAWAI TELADAN PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

MENGGUNAKAN METODEWEIGHTED

PRODUCT

Pembimbing I : Wanhendra Manihuruk, M.SI Pembimbing II : Liza Safitri, ST

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan sejujurnya berdasarkan berdasarkan norma akademik dan bukan merupakan plagiat. Adapun kutipan dalam penulisan ini telah saya sertakan nama pembuatnya atau penulisnya dan telah saya cantumkan kedalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan jika dikemudian hari ternyata saya melanggar pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku.

Tanjungpinang, September 2013 Yang Membuat Pernyataan,

(5)

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.

Karya tulis ini ku persembahkan buat Orang tuaku, Saudaraku dan istriku tercinta yang selalu memberikan doa

(6)

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan secara khusus penulis sampaikan kepada :

1. Bapak H. M. Louis Frederick, SE, SH, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang.

2. Ibu Ade Winarni, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Tehnik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang.

3. Bapak Wanhendra Manihuruk, M.SI, selaku pembimbing I, yang telah banyak membantu dalam memberikan ide, saran, motivasi, bimbingan selama perkuliahan dan pengerjaan skripsi ini.

4. Ibu Liza Safitri, ST, selaku selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dalam perancangan, penelitian dan penulisan skripsi . 5. Dosen-dosen Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia Tanjungpinang yang ikut

memberikan dukungan dan semangatnya bagi penulis.

(7)

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang harus disempurnakan dari penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.

Tanjungpinang, 07 September 2013

(8)

weighted product Delphi 7 sql

server database

(9)

done by using a model that can determine an exemplary employee in accordance with established criteria.

In this thesis made a software that can help in the decision-making model municipal election officials Tanjungpinang weighted using the product with the programming language Delphi 7 and sql server as database.

(10)

'x

HALAMAN PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN KEASLIAN... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

/012 3 /4 2... viii

DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL DIAGRAM HUBUNGAN ENTITAS xv DAFTAR SIMBOL ALIR DOKUMEN . xvi DAFTAR SIMBOL DATA FLOW DIAGRAM xvii BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Perumusan Masalah... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.6.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 4

1.6.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 10

2.1 Sistem Informasi ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem ... 10

(11)

x

2.6 Pengambilan Keputusan ... 17

2.7 Konsep Dasar Perancangan Proses ... 18

2.7.1 Flowchart ... 18

2.7.2 Data Flow Diagram ... 19

2.8 Metode Weighted Product... 19

2.9 Borland Delphi ... 21

2.9.1 File-file Delphi ... 22

2.9.2 Tools-tool pada Delphi ... 24

2.9.2.1 IDE Delphi ... 24

2.10 Microsoft Windows XP ... 29

2.11 Microsoft SQL Server 2000 ... 29

BAB III ANALISIS SISTEM ... 31

3.1 Analisis Sistem ... 31

3.2 Analisis Aspek Kriteria Penilaian ... 31

3.3 Algoritma Weighted Product ... 35

3.4 Contoh Kasus ... 37

3.5 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 41

3.6 Analisis Kelemahan Sistem... 43

3.7 Gambaran Sistem yang Diusulkan ... 43

3.8 Analisis Kebutuhan Data... 43

3.9 Analisis Kebutuhan Sistem ... 44

3.9.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ... 44

3.9.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 44

3.9.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 45

3.10 Analisa Antar Komponen... 45

BAB IV PERANCANGAN SISTEM ... 47

(12)

xi

4.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 2 ... 52

4.7 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses 3 ... 53

4.8 Flowchart Pengambilan Keputusan dengan Metode Weighted Product ... 54

4.9 Kamus Data... 54

4.10 Permodelan Data ... 55

4.10.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 55

4.10.2 Database ... 56

4.11 Desain Interface ... 59

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM... 65

5.1 Implementasi Sistem 65 5.2 Implementasi Perangkat Sistem 65 5.2.1 Implementasi Perangkat Keras (Hardware) ... 65

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak (Software) ... 66

5.3 Implementasi Antar Muka... 66

5.4 Pengujian Perangkat Lunak... 70

BAB VI PENUTUP ... 74

6.1 Kesimpulan ... 74

6.2 Saran ... 75

(13)

xii

Tabel 3.2 Bobot Kriteria Masa Kerja ... 32

Tabel 3.3 Bobot Kriteria Ketaatan ... 33

Tabel 3.4 Bobot Kriteria Kecakapan ... 33

Tabel 3.5 Bobot Kriteria Pengalaman ... 33

Tabel 3.6 Bobot Kriteria Ketrampilan ... 34

Tabel 3.7 Bobot Kriteria Hasil Kerja Yang diperoleh ... 34

Tabel 3.8 Bobot Kriteria Moral dan Prilaku ... 34

Tabel 3.9 Bobot Kriteria Kerja Sama... 35

Tabel 3.10 Bobot Kriteria Kreativitas dan Inovasi ... 35

Tabel 3.11 Bobot Contoh ImplementasiIJKLMN JOPQ ROSTN... 37

Tabel 3.12 Bobot Preferensi... 38

Tabel 3.13 Rating Kecocokan Alternatif... 38

Tabel 3.14 Perbaikan Bobot ... 39

Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Vektor S pada setiap Alternatif ... 39

Tabel 3.16 Hasil Perhitungan Vektor V pada setiap Alternatif... 40

Tabel 3.17 Analisa Antar Komponen ... 45

Tabel 4.1 Tabel Kamus Data ... 55

Tabel 4.2 Rancangan Tabel Standar ... 57

Tabel 4.3 Rancangan Nabel Nilai ... 58

(14)

xiii

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 14

Gambar 2.2 Konfigurasi SPK ... 16

Gambar 2.3 Tampilan IDE Delphi ... 25

Gambar 2.4 Tampilan Component Palette... 26

Gambar 2.5 Tampilan Form Designer ... 26

Gambar 2.6 Tampilan Code Editor ... 27

Gambar 2.7 Tampilan Object Inspector... 28

Gambar 2.8 Tampilan Object TreeView... 29

Gambar 3.1 Tahapan pengambilan keputusan dengan Weighted Product... 36

Gambar 3.2 Flow Map Sistem yang berjalan... 42

Gambar 4.1 Flowmap Sistem Pendukung Keputusan yang Diusulkan ... 49

Gambar 4.2 Diagram Konteks ... 50

Gambar 4.3 DFD Level 0... 51

Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses 1.0 Pengolahan Data Standar ... 52

Gambar 4.5 DFD Level 1 Proses 2.0 Pengolahan Data Penilaian ... 53

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 3.0 Pengolahan Proses Penilaian ... 53

Gambar 4.7 Flowchart Pengambilan Keputussan dengan Metode Weighted Product ... 54

Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram... 56

Gambar 4.9 Struktur Menu ... 59

Gambar 4.10 Struktur Program ... 60

Gambar 4.11 Rancangan Menu Utama ... 60

Gambar 4.12 Rancangan Menu Kriteria ... 61

Gambar 4.13 Rancangan Input Data Nilai ... 62

Gambar 4.14 Rancangan Menu Proses ... 62

Gambar 4.15 Rancangan Menu Laporan Dalam Bentuk Grafik... 63

(15)

xiv

Gambar 5.4 Tampilan Proses SPK... 68

Gambar 5.5 Tampilan Hasil SPK... 68

Gambar 5.6 Tampilan Grafik Nilai Pegawai ... 69

Gambar 5.7 Tampilan Grafik Nilai Pegawai ... 69

(16)
(17)

…‹ˆ ƒŒ ‰

‘Ž… Œ

ƒ‰ˆ †

‘Ž… Œ

 …ŽŒ

‘Œ ƒŒŽ‚‹  ‰

†‚ ސ 

Ž‚‘

ƒŒ ‰ˆ ‰’ ˆ ‹‹ ‰…‹ˆƒŒ ‰‚ ‰‘ˆ & OUTPUT BAIK

UNTUK PROSES MANUAL / KOMPUTERISASI

MENUNJUKKAN PROSES KEGIATAN SECARA MANUAL

MENUNJUKKAN KEGIATAN DARI OPERASI PROGRAM KOMPUTER

TEMPAT PENYIMPANAN DATA

PROSES PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN SECARA MANUAL

MENUNJUKKAN ALUR DATA YANG MENGALIR

(18)
(19)

1.1. Latar Belakang

¤¥¦§¨§© ª ¥«¬­§® §¯ °¬§±¬ ²§®± ³« ´§ ¯ ¦ ° §¯ ¦§± ­ ¥¯± ©¯¦ µ§¶ § ª

® ¥· ¥ «¶§¯ ¦° ¬¯ ¦§¯ ° ¬§±¬ ³«¦§¯©° § ° ©¸ ¤¥¦§ ¨§© ´§ ¯ ¦ ·¥«® ¬§¶ ©± § ° §® § ¯ ª ¥ ª¬µ § ¹® § ¯

³«¦§¯© ° §° ©µ§¶ § ªª ¥ ¯º § ­ §© ±¬»¬§¯¯´§¸¼ ¯±¬®ª ¥ª §º¬­¥¦§¨§©· ¥®¥«»§¶¥· ©¹·§©® ½

ª §® § ³ «¦§¯© ° § °© µ § ­ §± ª ¥ ª· ¥« © ® § ¯ ­ ¥¯ ¦¹§«¦§ § ¯ ® ¥­§µ § ­§«§ ­ ¥¦§¨§© ´§ ¯ ¦

µ © §¯ ¦ ¦§­ ª¥ª ©¶ ©®© ±¥¶§µ§¯ ´§ ¯ ¦ ·§©®¸ ¤¥¯¦¹ §«¦§ §¯ · © ° § ·¥« ¬­§ ª §±¥«© ª§¬­¬¯

¯³ ¯ª§± ¥«©§±§ ¬ ´§ ¯ ¦¶§©¯ ¯´§ ½´§ ¯¦µ§­ §±ª¥ ª·¥« ©° ¥ ª§ ¯¦§±® ¥ ­§µ §­¥ ¦§ ¨§ © ¸

¾§¶§ ªª ¥¯ ¥ ¯±¬® § ¯¬«¬±§¯ ­¥ ¦§¨§© ± ¥¶§µ§ ¯ ·¥«­«¥°± §° © ° ¥«© ¯ ¦ ª ¬¯º ¬¶

°¬·´¥®±© ²©±§° µ §« © ­§«§ ­¥¯¦§ ª·©¶ ® ¥­¬±¬° § ¯¸ ¼ ¯±¬® ª¥ ¯¦¹© ¯µ §« © ¹§¶ ± ¥« ° ¥· ¬± ½

­¥¯ ¥¯±¬§ ¯ ­¥ ¦§¨§© ±¥¶§ µ§ ¯ µ § ­ §± µ ©¶§® ¬® § ¯ µ ¥ ¯¦§ ¯ ª ¥¯ ¦¦¬¯ §® §¯ ª³ µ ¥¶ ´§ ¯ ¦

µ § ­§± ª¥¯¥ ¯±¬® § ¯ ­¥ ¦§¨§© ±¥ ¶§ µ§¯ ´§¯¦ ° ¥°¬§© µ ¥¯ ¦§ ¯ ®« ©±¥« ©§ ´§¯ ¦ µ © ±¥± § ­®§¯

³¶¥¹ ³«¦§¯©°§° © §± §¬ ­ ¥¯¦§ ª· ©¶ ® ¥­¬±¬° § ¯¸ ¿§¶§¹ ° §±¬ ª¥±³µ¥ ´§ ¯ ¦ µ§­ §±

µ © ¦¬¯§® § ¯§µ§¶§¹ª¥±³µ¥ ÀÁÂÃÄtÁÅ PrÆÅuÇt¸

È©® § ª¥± ³µ ¥ ÀÁÂÃÄtÁÅ PrÆÅuÇt µ ©±¥« § ­® §¯ µ§¶§ ª ­ ¥¯¥¯±¬§¯ ­ ¥¦§¨ §© ± ¥¶§µ§ ¯½ ª§® § ¹ §¶ ©¯© °¬¶ ©± ¬¯±¬® µ ©¶§® ¬® § ¯® §« ¥ ¯ § ·§¯´§® ¯´§ ­ ¥«¹©±¬¯¦§¯ µ §¶§ª

ª³µ ¥¶ ©¯© ¸ ɶ¥ ¹ ® §«¥¯§ ©±¬½ ­¥¯¬¶ © ° ±¥«±§« ©® ª ¥¶§®¬®§¯ ­ ¥¯ ¥¶ ©±© § ¯ µ¥¯ ¦§¯ » ¬µ¬¶

Ê ËÂ Ì Í Á Î ÏÁÐÅÑ Ò ÑÐ Ã Ó Á Ô ÑÍÑÌ ÕÐ ÏÁ ÎÂ ÖÂÄÕÐ ÏÁÃÕ ×ÕÂ ØÁÖ Õ ÅÕÐ ÏÁÎ Á Ù ÂÐÍÕÄ Ó Æ ÍÕ

Ø Õ ÐÚÑÐÃÔÂ ÐÕ Ð Ã Menggunakan Metode Weighted Product ¸

¾¥¯ ¦§¯­ ¥ ¯¬¶© °§¯§ ­¶©® §° ©©¯©µ ©¹§« § ­® §¯­§« §­ ¥ ¯¦§ ª·©¶® ¥­¬±¬° § ¯§® § ¯

µ ¥¯¦§ ¯ ª ¬µ §¹ µ§¶§ ª ª¥¯¥¯±¬® §¯ ¬«¬±§¯ ­ ¥ ¦§¨ §© ±¥¶ §µ§¯ µ © Û© ¯ ¦®¬¯¦§¯

(20)

1.2. Indentifikasi Masalah

ßàáâ ãäãáå ãæ çã èã á é àçã åãæê ë ã äã çãì è àáä àéí è âî ã èã ä èîëéí çï àá ëã äã çãìã æ

ðã æ êâîì ã âãïîïã âãï àæî ç ãîã æï àêã ñãîè àçã âã æðã î èíò

óô õ àæàæèíã æï àëî çî ìã æïàêãñãîèàç ã âãæä àçã ëãîæîëã äîìë àæêêí æãåã æöãáã

ëã æíã ç ô

Þô õ àæê÷ çãì ã æ âãèã ä à öãá ã ëã æíã ç ðã æê ä ãã è îæî ëãäîì çãëéã è âã çã ë

ëàæàæèí åãæìã äî çã åìîá ô

øô õ àæêìî èí æêãæ æî çãî åáî èàá îã ðã æê âîçã åí åã æ ä à öã áã ëã æíã ç ëàëí æêåî æåã æ

èàáùã âîæ ðãåàä ã çãìã æðã æ êë àáí êîåãæöã ç÷ æïàêã ñ ãîèàçãâã æ

1.3. Rumusan Masalah

ßàáâ ãäãáå ãæ çã èãá é àç ãåã æê ëãäã çãì âã æ îâ àæèî úîåãäî ëã äã çãì û ëã åã

áí ëí äã æëã äãçãìãâã çãìäàéã êãîé àáî åí è ò

óô ßã êãî ëãæã ë àáã æöã æê äàéíãì äî ä èàë ï àæâí âí åíæêå àïí èí äã æ ðã æê âãïãè

âîêí æã åã æ âãçã ë ëàëî çîì ï àêãñ ãî è àçã âã æ âî üî æêåí æêã æ õ àë àáîæèãì

ý÷ èãþã æùí æêïîæã æê

Þô ÿïã åãì äî ä è àëï àæâí åí æê åàïí èí äã æ ðã æê ã åã æ âî éíãè âãïã è ëàæàæèí åã æ

ìã äîçã åìî áâàæêã æçàéî ìöàïã èâãáîï àæê÷ çãìã æâãèãä àöã áãëãæí ã ç ô

øô ßã êãî ëãæã äî ä èàë ðã æê ã åã æ âîéíã è âãïã è ë àçã åí åã æ ï àáìî èí æêãæ æî çãî

(21)

!

!

"

# !

$ ! %

# &

1.5. Tujuan Penelitian

'

!

(

'

)

(22)

+, -./0123 4 51612 7 .8 .91 :1; 12 <1. =1 > 7?3 1 @12 A 42 98 ;2129 61 B1/

/.2 91 /0 ;BC.8 434D128. 2.318128.91 :1 ;3 . B16 12 ,

1.6. Metodologi Penelitian

-.3?6 ?B?9; 8.2 . B ;3;12 E12 9 6 ;942 1C12 6 1 B1 / /.2E4D 42 DC= ;8D; ;2 ; 161B 1 >

/.3?6. 121 B;D;D 6.DC= ;83 ;FG E129 0 .=34A412 4234C /.261813 C12 91 /0 1=1 2 E129

A. B1D3 .23129>1B H>1 BE1 296 ;8.= B 4C 12 G/. B1 B4;31 >1812D .0191 ;0.= ;C 43I

1.6.1 Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara

-.B1C 4C128.=3 12E1 12H8 .=312E1 12D. J1 =1B129D 4296.29128 ;>1CKLM NrLOP ;2D 3 12D; 61 B1 / /.294/8 4BC12 6131 6 12 ;2F ?=/1D; /.2 9.2 1 ; C.0 434>12

8= ?9=1 / 18 B;C1D ; E1 29 1 C126 ;012942 612 A 4 91 6 .2 912 ?= 129 E129 1C12

0.=3;261C D .01 91 ; ?8.=1 3 ?= E129 1C 12 /.29942 1C12 8= ? 9=1 / 18 B ;C1D ;

3.=D .0 43,

2. Observasi

-.2 91 /13 ; D .J1=1 B129D42 9 C ;2 .=A1 ?8 .=13 ?= 61 B1 / /.29?B1 > 612

/.2 9. B ?B16131942 18.294/8 4B126131E129B.0 ;>.F.C3;F ,

3. Studi Pustaka

Q346 ; 8 4D3 1C1 161 B1 > 8. 2 94/8 4B12 613 1 D . J1=1 3. ?= ;3;D 61= ; 0 4C 4 H0 4C4

(23)

STUVW TX YTX Z TS[ T\TX ]TX Z ^ _` TU YT\a TbT ]TXZ c_`Td Ya ` TWVW TX VX cVW

S_X ]V UVXb _X _` a ca TX e

1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

f_cgY_ b_X Z_S[TX ZTX b_\ TX ZWTc `VX TW ]TX Z YaZVX TWTX b_XV`aU YT`TS

b_X _`acaTXUW\abUaa Xa hS_XZZVX TWWTXfgY_`i _WV_X Ua T`jaXa_\e fgY_`i _WV _X Ua T`

jaXa_\h c_\WTYTXZ Ya U _[Vc ^VZT Y_X ZTX Ua W`V U W _daYV bTX W` TUaW TcTV SgY_` Ta\

c_\^VX h YaSTX T SgY_` a Xa S _X]T\ TXW TX b _X Y_WTcTX UaU c_STca U [ _\V\V cTX VX cVW

b_XZ _S[ TX ZTX b _\TX ZWT c `VX TW ]TX Z Y a SV` Ta bTYT caXZW Tc UaU c_S YTX W _ ST^V TX

S_`T`VaTX T` a Ua U hY_UTa X hZ_X_\ TUaW gY _hb_X ZV^ a TXYTXYVWVXZ TXe

k TS[ T\lelfgY_`i _WV_X UaT`ja Xa _\ m

n gX U _b b_\S gY_` TX Ua U c_S bTYT SgY _` U _WV_X UaT`` aXa_\ U _b_\ca c_\` ad Tc b T YT

k TS[ T\lelS _` a bV cac Td TbTXocTd Tb TXU _[ TZ Ta[ _\aWV c p

q

(24)

1. Rekayasa Sistem/Informasi

‡ˆ‰ˆ Š‹Œ‹‰ Œ ˆŽ‹ ދЋ‰ ‘ ‰Š‘ ˆ ’‘‹ ˆ“ˆ ’ ˆ ‰ ”ˆ“ˆ ’ˆ ‰  • Šˆ’ –‹‰

’ˆ ‰—‹“ ˜‹ • ‹‰™ ˆ™ˆŽ ‹Œ ‹suš›œtsuš›œt–‹Ž•ŒˆŽ‹ Ž ‹Š‹ ‰‘ ‰Š‘Œˆ Ž‹ ‰ —‹ Š “‘ ‰‹ žŸ‹ ‰–‹ ‰ —‹ ‰ •  Šˆ ’• ‰• ‹ ‰ —‹ ŠŒˆ ‰Š• ‰ — ˆ Š• ‹ ŒˆŽ ‹ ‰ —‹Š“‘ ‰‹  ‹ Ž‘

™ˆŽ•‰ŠˆŽ‹• –ˆ‰ —‹ ‰ ‘ ‰ ‘Ž”‘ ‰‘Ž “‹• ‰‰‹ ˆŒˆ Ž Š• ŒˆŽ‹‰ —‹ Š ˆ Ž‹ ¡ ˜Ž‹ ‰ —¡

–‹ ‰¢£¤£ 𣠛œ ž¥‘ ¦‘‹‰–• “‹‘‹ ‰ Š‹ ‹Œ • ‰•¡‹—‹ŽŒˆ ‰—ˆ ’™ ‹‰—™ˆ ‰‹Ž”™ˆ ‰‹ Ž

’ˆ ‰—ˆŽ Š• Šˆ ‰Š‹ ‰— • Šˆ ’ ‹ ‰ — ‹‹‰ –• ™‘‹ Š¡ “‹ ‰ —‹  ˆŽ Š‹ ˆ™• ¦‹‹ ‰ ‹Œ ‹

 ‹¦‹‹‰ —ŠˆŽ ‹• Š–ˆ ‰ —‹‰Œˆ ‰—ˆ ’™‹‰ —‹ ‰ •Šˆ ’ŠˆŽ  ˆ™‘ Š ž

2. Analisis

¥‘ ¦‘‹‰–• “‹‘‹ ‰‰ ‹Š‹  ‹Œ‹ ‰‹“• • ‹–‹“‹ ‘ ‰Š‘ ’ˆ ’‹ ‹ ’•  • Šˆ ’‹ ‰ —

‹–‹ Œ‹– ‹  ‹ ‹Š • ‰• ‹—‹ Ž –‹Œ‹ Š ’ˆ ‰–ˆ §• ‰• • ‹ ‰ ŒˆŽ ’‹ ‹“‹ ‹ ‰  •  Šˆ ’

 ˆ •‰——‹ ˆ“ ‹ ‰¦‘ Š ‰‹ –‹ Œ‹ Š ’ˆ ‰ˆ ‰Š‘‹ ‰ ˆ™‘ Š‘  ‹ ‰  • Šˆ’  ˆ¨‹Ž‹ —‹Ž• 

™ˆ‹Ž ˆ™ ‹—‹•Œˆ Ž •‹Œ‹ ‰ ˆŠ‹ ‹Œ–ˆ‹•‰ž

3. Desain

©ˆ ‹ •‰ Œ ˆ Ž‹‰ — ‹Š “‘‰‹ ˆ ™ ˆ‰‹ މ ‹ ‹ – ‹ “‹   Œ Ž˜ ˆ  ’ ‘ “Š• “ ‹‰ — ‹ 

‹‰— ™ ˆ ާ˜  ‘  Œ ‹ – ‹ ˆ’Œ ‹Š ˆ “ˆ ’ ˆ‰ ‹ ‰— ™ˆŽ ™ ˆ– ‹ ‹ŠŽ •™ ‘Š – ‹ Ž •  ˆ ™ ‘ ‹ 

Œ Ž ˜—Ž ‹ ’¡ ‹ •Š ‘ ª Š Ž‘ Š ‘Ž –‹ Š ‹¡ ‹ Ž•Šˆ Š ‘ Ž Œ ˆ Ž ‹‰ — ‹Š “‘‰‹  ¡ Žˆ Œ Ž ˆ  ˆ‰ Š ‹ •

‹‰ Š ‹ Ž ”’‘  ‹¡ –‹ ‰ Œ Ž˜ˆ – ‘ Ž ‹ “ (algoritma) – ˆŠ ‹ • “ž Ÿ Ž ˜  ˆ  – ˆ ‹ •‰

’ ˆ‰ˆ Ž ¦ ˆ’‹    ‹‰  ˆ™‘Š‘   ‹‰ ’ ˆ‰ ¦ ‹ –• Ž ˆ Œ Ž ˆ  ˆ‰ Š ‹  • – ‹ Ž• Œ ˆ Ž‹‰ — ‹ Š

“‘‰‹  ‹‰— – ‹ Œ ‹Š – •‰•“‹ • ‘‰ Š ‘   ‘ ‹ “ •Š ‹ ˆ ™ ˆ“ ‘ ’ Š ‹  ‹ Œ —ˆ‰ˆ Ž‹  •  ˜ – ˆ

(25)

4. Generasi Kode

¬­®­¯°± ² ³´µ­ ¶ ­¯·¸° ³° ® ¹°º° ¸ µ²¶° ®° µ­±°²® º° ¯·± µ² ¹­¯» ­¶°º ³° ®

³­µ°¼° ¶ ½­®¹·³ ¶­± ²® ¾° ®¿ µ° ¸° ¹ µ²½° À°Á ² ³° µ ­±° ² ® µ²¼° ³·³° ® ± ­À°¯°

¯²®À²Ã¿ ­®­¯°± ²³´µ­µ° ¸°¹µ²± ­¼ ­±°² ³° ®±­À° ¯°¶­³° ®²±Á

5. Pengujian

Ä ¯´±­± ¸­®¿·»²° ® ½ ­ ¯Å´ ³·± ¸° µ° ²®¹ ­¯®°¼ ¼ ´¿²± µ° ¯² ¸­¯°®¿³° ¹ ¼ ·®° ³Ã

¶­¶° ±¹ ²³° ®½°º ư± ­¶ ·°¸­¯®¾°¹° ° ®¹­¼ °º¹ ­¼ °ºµ² ·»²µ° ®¸° µ°­³± ¹­¯®°¼

Å ·®¿± ² ´®°¼ ¾°²¹ · ¶­¼ °³ ·³° ® ¹ ­± ·®¹ ·³ ¶­®¿· ®¿³° ¸ ³­±°¼ °º °® µ° ®

¶­¶° ±¹ ²³° ® ½°º ư ² ®¸·¹ ¾° ®¿ µ²µ­Å ²®² ±² ³° ® °³° ® ¶ ­®¿º° ± ²¼³° ® º° ±²¼

¾° ® ¿° ³¹ ·°¼± ­± ·° ²µ­®¿°®¾° ®¿µ²½ ·¹·º ³° ®Á

6. Dukungan.

Ç ­¹­¼ °º µ² ±° ¶ ¸° ²³° ® ¸°µ° ¸­¼ °®¿¿° ®Ã ¸­ ¯° ®¿³° ¹ ¼·®° ³ ° ³° ® ¶­®¿°¼° ¶ ²

¸­¯·½°º° ®Á Ä ­ ¯·½°º°® °³° ® ¹­¯»° µ² ³­¹² ³° ³­±°¼°º° ® µ²¹ ­¶ ·³° ®Ã ³° ¯­®°

¸­¯° ®¿³° ¹ ¼·®°³ º°¯·± µ²± ­± ·° ²³° ® ·®¹·³ ¶ ­®¿° ³´¶´µ °± ² ¸­¯·½°º ° ®

µ°¼° ¶ ¼ ² ®¿³·®¿° ® ­³± ¹­¯®°¼ ¶ ²±°¼ ®¾° ¸­ ¯·½° º° ® µ²¸­¯¼ ·³° ® ³° ¯­®°

´¸­¯° ± ² ½°¯· ±² ± ¹­¶ °¹° · ³° ¯­®° ¸ ­¼ ° ®¿¿° ® ¶­¶½ ·¹ ·º ³° ® ³²®­¯»°

¸­¯° ®¿³° ¹¹° ¶½ °º° ®Á

1.7. Sistematika Penulisan

È ®¹·³ ¼­½ ²º ¶­¶·µ°º ³°® µ°¼ ° ¶ ¸­¶°º°¶° ® µ°® ¹·» ·°® µ° ¯² ¸­®¾·±·®°®

(26)

ÊËÊ ÌËÍ ÎÏÐÌÑÐÑ ÌËÐ Ñ ÊÏ ÊÏÐËÒ Ë ÓÔ Ê ÊËÊ ÌÑ ÌËÕ ËÖ Í×Ë Ø Ù ÌËÒÔ Í Ó ÑÓ ÎÏÖ ËÎÑÚ Ë

ÒÏ ÍÔÕ Ñ ÓËÍÍ×ËËÌËÕËÛÓÏÊË ÜËÑÊÏÐ ÑÚÔ ÎÝ

Bab I PENDAHULUAN

ÞÏÍßÏÕ ËÓÚ ËÍ ÓÏàËÐ Ë Ô ÖÔ Ö ÎÏ ÍÎËÍÜ Õ ËÎ ËÐ ÊÏÕ ËÚ Ë ÍÜ Ö ËÓËÕËÛ á Ñ ÌÏ ÍÎÑâÑÚ ËÓ Ñ

ÖËÓ ËÕ ËÛ áÊËÎËÓËÍ Ö ËÓ ËÕËÛ áÒÏÐÔ ÖÔ ÓËÍÖ ËÓËÕ ËÛ á ÎÔ ßÔ ËÍÒÏ ÍÏÕÑÎÑ ËÍ áÖËÍâ Ë ËÎ

ÒÏ ÍÏÕ Ñ ÎÑ ËÍÌËÐÑÎÔÜËÓËÚÛ Ñ Ð áÖÏÎã ÌãÕã ÜÑÒÏ ÍÏÕÑÎ ÑËÍáÓ ÑÓ ÎÏÖ ËÎ ÑÚ ËÒÏ ÍÔÕ Ñ Ó ËÍ Ø

Bab II LANDASAN TEORI

äËÊ ÑÍÑ ÖÏ Í ÜÏ ÍËÑ ÌËÓËÐ ÒÏÖ ÊÔ ËÎ ËÍ ÒÏ ÍÏÕ Ñ ÎÑ ËÍ ÌËÍ ÎÏãÐ ÑåÎ ÏãÐÑ ×ËÍ Ü

ÌÑÎÏÐËÒÚ ËÍ ÌËÕ ËÖ ÒÏÍ ÏÕÑÎ ÑËÍ ØæÏ ÒÏÐ ÎÑ ÒÏ ÍßÏÕ ËÓ Ë Í ÎÏ ÍÎËÍÜ ÎÏãÐ Ñ ×ËÍ Ü

ÊÏÐÛÔ ÊÔ Í ÜËÍÌÏ Í ÜËÍËÒÕÑÚ ËÓ ÑÊËÑÚÑÎÔÓÏ àËÐ ËÊ ËÛ Ë ÓËÒÏÖÐãÜÐËÖËÍáÊËÛÚËÍ

ÎÏãÐ Ñ ÌËÓ ËÐ ÓÏÐ ÎË çèé êëèéì ×ËÍ Ü ÖÏ ÍÔ ÍßËÍ Ü ËÒÕ ÑÚ ËÓÑ ÎÏÐÓÏ ÊÔ Î ØíËÍÌËÓ ËÍ

ÎÏãÐ ÑÑ ÍÑËÚ ËÍÌÑÒËÚ ËÑÒË ÌËÎ ËÛ ËÒËÍ ËÕ Ñ Ó ËÓ Ñ ÓÎÏÖ Ø

Bab III ANALISIS SISTEM

äËÊ ÑÍÑ ÊÏÐ ÑÓ Ñ ÎÏ ÍÎËÍ Ü ÎÏÛ ÍÑÚ ÒÏ Ö ÊÔ ËÎËÍ ÌË Í ËÍËÕÑÓ ÑÓ ÚÏ ÊÔ ÎÔÛ ËÍ ÒÏÐËÍ ÜÚ ËÎ Õ Ô Í ËÚ ÌËÍ ÒÏÐËÍÜÚËÎ ÚÏÐ ËÓ Ø ÞÏ ÖÊËÛË Ó ÎÏ ÍÎ ËÍÜ ÒÏÐ Ï ÍàËÍËËÍ

ÌËÍÒÏ ÖÊÔ ËÎËÍ Ó ÑÓ ÎÏ ÖÓ ÏàËÐË ÚÏ ÓÏÕ ÔÐÔÛ ËÍØîËÌË Ê ËÊ Ñ ÍÑáÛ ËÓ ÑÕ ÒÏ ÍÏÕ Ñ ÎÑ ËÍ

ÌÑß ËÊËÐÚ ËÍ Ì ËÕËÖ ÓÔ ËÎÔ ÒÏÐ ËÍà ËÍÜËÍ Ó Ñ ÓÎÏ Ö ÌËÍ àËÐ Ë ÚÏÐß Ë Ó ÑÓ ÎÏ Ö ×Ë Í Ü

ÌÑÊÔ ËÎÊËÑÚÒÏÐËÍ ÜÚËÎÕ Ô ÍËÚÌËÍÒÏÐËÍ ÜÚ ËÎÚÏ ÐËÓ Í ×ËØ

Bab IV PERANCANGAN SISTEM

äËÊ Ñ ÍÑ ÖÏÍß ÏÕ ËÓÚ ËÍ ÓÑ Ó ÎÏ Ö ÑÍâãÐÖ ËÓÑ ÊËÐÔ ÌËÍ ÒÏÐ ËÍà ËÍ ÜËÍ ÒÏÐËÍÜÚ ËÎ

ÚÏÐËÓ (Prosedure Design), ÒÏÐËÍà ËÍ ÜËÍ ÒÏÐ Ë ÍÜÚ ËÎ ÕÔ ÍËÚ (Software

design) Ó ÏÐÎ Ë ÌËÎ Ë âÕãï ÌÑ ËÜÐËÖá ÚÏÖ ËÖÒÔ ËÍ ËÒÕÑÚ ËÓ Ñ ÖÏÕ Ñ ÒÔ ÎÑ Û ËÕ ËÖ ËÍ

(27)

ñòóôó õòö÷øù õøú õóø öû ø ÷ø (ü ýü)þû õø ÿó ø ôö÷ òù ( )þü

( t )þ ÷ó÷ ó óôÿóø þûø öDesign Interface

Bab V IMPLEMENTASI SISTEM

ø ñ õ öõ ñ òóõùõ ÷ òö÷ø öÿ õ ú ò òö÷øù õ ø ö÷øó ø þ õ úò òö÷øù õ ûø ÷ø ñøù òþ

òöÿ õøö òóø öÿø ÷ ú öø ûøö òñ÷ø ö ùõù÷ò ø öÿ òöû ö ÿ

ûøúø ò ñø ÷ø öòóø ö ø öÿø öøú õ øùõ

Bab VI PENUTUP

!òöòóø öÿøö ÷ òö÷ø öÿ òù õ ú ø ö øù õú ø öøú õù øþ òóø ö ø öÿøöþ

òöÿ ò ñø öÿø öùõù÷ò ù òó ÷ø ùøó øö ö÷ òó ñø õøöù õù ÷ ò ù òõöÿÿø úòñõ

ñø õ

Daftar Pustaka

òóõùõø ö ñø ø ö óò"òó òöù õ ø öÿ ûõ òó ôúò ûø óõ ñ #ñ ûøö ú õ ÷òóø÷ ó

÷òö÷ø öÿ ÷úõù ø ö# ÷úõù ø ö ø öÿ òöû öÿ ûøú ø òú øù ø öø ø ö ÷ÿøù ø õó

ùòó ÷øûøó õù ñòóûø ÷øøöÿúø õöùòòó÷ õinternet

Daftar Lampiran

òóõùõ ú ø õóø ö#úø õóøö ø öÿ ó òú ò$ø ö û òöÿø ö øõø ö òó øù øúø ø ö

(28)

10

012 + 34 567' 8 9 :; 7<43

Sistem informasi merupakan jantung bagi sebagian besar organisasi.

Sistem informasi tersebut mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis,

dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan khusus1.

01212=68 >6; 53<8+ 34 567

Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu kelompok dari

bagian-bagian tertentu yang saling berhubungan guna mencapai suatu tujuan

tertentu.

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari

dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan 2.

Sistem didefinisikan sebagai kumpulan objek, ide, berikut saling

keterhubungannya dalam mencapai tujuan bersama 3.

Pendekatan sistem yang menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan

komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih

luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu sistem dapat

terdiri dari dari beberapa subsistem. Komponen-komponen atau

subsistem-subsistem dalam sustu sistem tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi

1

Turban, E., dkk.2005.?@cisionAupport Aystems BndCnteligent AystemsD Prentice Hall Inc

2

Jogianto, 1995. Pengenalan komputer. Andi Offset 3

(29)

dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran

sistem tersebut dapat tercapai.

EFGFEHIJ K ILMNOJPJQ RLSOT N

Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian (event ) yang nyata dan digunakan untuk pengambilan keputusan 4. informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang

penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan dapat digunakan

untuk mengambil keputusan, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang

akan datang 5.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah :

1. Data yang sudah diolah

2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima

3. Mempunyai nilai yang nyata

4. Digunakan untuk mengambil keputusan

EFE UIQIJNTNV NTMISHIJW X Y X J KZI[XM XTOJ

Menurut Michael S. Scott Morton dan Gorry (1970-an) berpendapat

bahwa DSS merupakan Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para

pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk

memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur.

4

\bid . p. 27

5

(30)

Menurut Keen dan Scott Morton (1978) DSS memadukan sumber daya

intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan

kualitas keputusan. DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para

pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak

terstruktur (Turban, dkk 2005: 19).

Sedangkan menurut Little (1970), mendefinisikan DSS sebagai

sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna

membantu para manajer mengambil keputusan. Dia menyatakan bahwa untuk

sukses, sistem tersebut haruslah sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif,

lengkap dengan isu-isu penting, dan mudah berkomunikasi.

Jadi, berdasarkan definisi di atas, mereka mendefinisikan DSS sebagai

sistem yang dapat diperluas untuk mampu mendukung analisis data dan

pemodelan keputusan, berorientasi terhadap perencanaan masa depan, dan

digunakan pada interval yang tidak reguler dan tak terencana (Turban, dkk 2005:

137).

]^_ `a bca d ed-komponen Sistem Pendukung Keputusan

Suatu SPK memiliki tiga subsistem utama yang menentukan kapabilitas

teknis SPK tersebut yaitu:

1. Subsistem Manajemen Basis Data (Data base Management Subsystem)

Dalam hal ini, terdapat perbedaan antara database untuk SPK dan

non-SPK. Pertama, yakni sumber data SPK lebih kaya dari pada non-SPK dimana

(31)

dan kedua SPK membutuhkan proses ekstraksi dan DBMS yang dalam

pengelolaannya harus cukup fleksibel untuk memungkinkan penambahan dan

pengurangan secara cepat.

fg h i j k lk mnopqr qsnonrt qkl kpuv nw(Model Base Management Subsystem)

Salah satu keunggulan SPK adalah kemampuan untuk mengintegrasikan

akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan

menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang

menggunakan database sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara

model-model

3. Subsistem Perangkat Lunak Penyelanggara Dialog (Dialog Generation and

Management Software)

Fleksibilitas dan kekuatan karakteristik SPK timbul dari kemampuan

interaksi antara sistem dan pemakai, yang dinamakan subsistem dialog. Dimana,

subsistem dialog ini terbagi menjadi tiga bagian yakni: Bahasa aksi, Bahasa

(32)

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Sprague,1982)6

xyz { |}|-ciri dan Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Sudirman dan Widjajani (1996), mengemukakan ciri-ciri SPK yang

dirumuskan oleh Alters Keen, sebagai berikut:

1. SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur

dan umumnya dihadapi oleh para manajer yang berada di tingkat puncak

2. SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan

data

3. SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara

manusia dengan komputer

4. SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan

yang terjadi

6

Dr.Ir, Kadarsah Suryadi, Ir.M. Ali Ramdhani,M.T.,~istemkunguden€eputusn‚ Rosda 2000

(33)

Berikut ini adalah uraian atas beberapa karakteristik Sistem Pendukung

Keputusan, yaitu:

1. Kapabilitas interaktif

SPK memberi pengambil keputusan akses cepat ke data dan informasi yang

dibutuhkan.

2. Fleksibilitas

SPK dapat menunjang para manajer membuat keputusan di berbagai bidang

fungsional (keuangan, pemasaran, operasi produksi, dan lain-lain)

3. Kemampuan menginteraksikan model

SPK memungkinkan para pembuat keputusan berinteraksi dengan

model-model, termasuk memanipulasi model-model tersebut sesuai kebutuhan.

4. Fleksibilitas output

SPK mendukung para pembuat keputusan dengan menyediakan berbagai

macam output, termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas

(34)

Ilustrasi konfigurasi SPK dapat dilihat pada gambar 2.2

ƒ„ …†„ ‡ˆ‰ˆŠ‹Œ  Ž‡„‘ Ž’“Š(Levin et.al., 1995)

7

2.5 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Adapun tujuan dari Sistem pendukung Keputusan antara lain (Turban,

2005):

1. Membantu manajer dalam mengambil keputusan atas masalah semi terstruktur.

2. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajer dan bukannya

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisienya.

7

(35)

4. Kecepatan komputasi, dimana komputer memungkinkan para pengambil

keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya

rendah.

5. Peningkatan produktivitas. Dalam hal ini, membangun satu kelompok

pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.

6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang

dibuat.

7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.8

•–— ˜™š ›œ ž Ÿ œš¡™¢ £ ¤£¥œš

Pengambilan keputusan adalah proses memilih tindakan diantara berbagai

alternatif untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. Sedangkan

pengambilan keputusan dalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses

komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.

Menurut Simon (1997) terdapat 3 fase utama dalam proses pengambilan

keputusan antara lain:

1. Fase Inteligensi

Inteligensi dalam hal ini yakni mencakup berbagai aktivitas yang menekankan

identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Inteligensi dalam

pengambilan keputusan meliputi scanning (pemindaian) lingkungan, entah

secara intermiten ataupun terus-menerus.

8

(36)

2. Fase Desain

Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak.

Desain dalam hal ini meliputi penemuan atau mengembangkan dan

menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Sebuah model masalah

pengambilan keputusan dikonstruksi, dites, dan divalidasi.

3. Fase Kriteria (Pilihan)

Fase pilihan adalah fase dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil

suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Fase pilihan meliputi

pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk

model. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses

pengambilan keputusan9.

°±² ³´µ ¶ ·¸¹º¶ º»¼· »ºµ½ º µ¾ ºµ¼»´¶·¶

°±²±¿ Flowchart

Bagan alir (flowcÀÁÂ Ã ) adalah bagan (cÀÁÂÃ ) yang menunjukan alir (flow ) di

dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama

untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi10. Untuk merancang bagan

alir pada sistem ini digunakan bagan alir sistem.

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan

secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut- urutan dari

prosedur-9

Turban, E., dkk.2005.ÄÅcisionÆupport Æystems ÇndÈnteligent ÆystemsÉ Prentice Hall Inc,

halaman 53 10

(37)

prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukan apa yang

dikerjakan di sistem.

2.7.2 Data Flow Diagram

Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di

dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.

Diagram yang menggunkan notasi notasi ini untuk menggambarkan arus dari data

sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data ( ÊËÌËflow diËÍÎË m atau

DFD).11

ÏËÌ ËÐ ÑowÏiËÍÎË Ò (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan dengan secara

logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

(misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan.

ÓÔÕ ÖרÙÚ×Weighted Product

Metode Ûeighted ÜÎ ÝÊÞßt (WP) Merupakan metode pengambilan

keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana

rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang

bersangkutan. ÛeightedÜÎ ÝÊÞßt adalah salah satu analisis multi-kriteria

keputusan multi àcriteriË decisionË áË Ñysis (MCDA) yang sangat terkenal /

metode multi-kriteria pengambilan keputusan ultim àËcriteri n mdecisioË âing

11

(38)

(MCDM). Hal ini mirip dengan model jumlah tertimbang weighted sum model

(WSM). Perbedaan utama adalah bahwa penambahan dalam operasi matematika

utama sekarang ada perkalian. Seperti semua / MCDA metode MCDM, yang

diberikan adalah satu set terbatas dari alternatif keputusan yang dijelaskan dalam

hal sejumlah kriteria keputusan. Setiap alternatif keputusan dibandingkan dengan

yang lain dengan mengalikan sejumlah rasio, satu untuk setiap kriteria keputusan.

Setiap rasio diangkat ke kekuasaan setara dengan berat relatif dari kriteria yang

sesuai. Preferensi Ai di rumuskan :

Dimana : ãj = ãj ä ãj

ãj=1

Keterangan:

S : Preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor S

X : Nilai kriteria

W : Bobot criteria/subkriteria

i : Alternatif

j : Kriteria

n : Banyaknya kriteria

(39)

Keterangan :

V : Preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor V

X : Nilai kriteria

W : Bobot kriteria/subkriteria

i : Alternatif

j : Kriteria

n : Banyaknya kriteria

* : Banyaknya kriteria yang telah di nilai pada vektor S

WP seringkali disebut analisis berdimensi karena struktur matematis

menghilangkan unit ukuran. Oleh karena itu, WP dapat digunakan dalam tunggal

dan multi-dimensi / MCDA masalah MCDM. Artinya, pada masalah keputusan

mana alternatif yang dijelaskan dalam istilah yang menggunakan unit pengukuran

yang berbeda. Keuntungan dari metode ini adalah bahwa alih-alih nilai yang

sebenarnya dapat digunakan yang relatif.

åæç Borland Delphi

èéêë ìíî ïelphi merupakan bahasa pemograman visual dan berorientasi

obyek, ïelphi merupakan lanjutan pemrograman ðìñ òìë, ïelphi dibuat oleh

èéêë ìíî ónteê íìôiéíìë õéê ðéê ìôion pada bulan februari 1995, secara umum

komponen dalam èéêë ìíî ïelphi 7 terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu

komponen visual dan komponen non-visual. Dinamakan komponen visual karena

(40)

u

ser . Dinamakan komponen non-visual karena komponen ini hanya tampak pada saat mendesain anatar muka program (design time ) dan pada saat program dijalankan komponen ini tidak terlihat.

Seluruh komponen tersebut terdapat di öom÷øùúnt û üýlúttú . Komponen

komponen tersebut mempunyai nilai properti þúÿ ü ýt dari úlphi . Pengubahan

nilai properti dapat dilakukan baik dalam þúsin timú atau pun run timú sesuai

kebutuhan program aplikasi. Antara satu komponen dengan komponen yang lain

dimungkinkan ada beberapa properti yang sama.

File-fileDelphi

Sebuah proyek adalah sekumpulanÿilú yang diperlukan untuk membangun

sebuah aplikasi. Beberapa ÿilú ini akan dibuat pada saat proses mendesain

aplikasi,sedangkan beberapa lainnya dibuat saat proses kompilasi ø ú ø þú.

Sebuah proyek úlphi akan terdiri dari berberapa ÿilú . Ada ÿilú yang menyimpan

program dan ada ÿilú lain yang menyimpan binari, gambar. Karena setiap aplikasi

terdiri dari beberapaÿilú . Sangat disarankan agar menyimpan sebuah aplikasi pada

sebuah ÿolþúr . Berbagai jenis ÿilú yang dibuat saat membangun aplikasi

menggunakan úlphi adalah sebagai berikut:

1. û øú tün.dpr

le ini berisi program utama dari aplikasi. Semua kode program yang yang

ada dalam file ini secara otomatis akan dibuat oleh elphi sesuai dengan

(41)

menuliskan beberapa baris program pada file ini, seperti untuk membuat

reen atauform pembuka, atau melakukansetting awal dari program.

2. ectn.

le ini berisi kode program kita yang biasanya berhubungan dengan form.

Misalnya, ketika kita menuliskan kode program untuk kejadian lick pada

form atau komponen lain, maka kode tersebut akan disimpan kedalam file

yang berekstensi ini. Biasanya, tidak semua kode dalam file ini ditulis

secara langsung oleh pemrogram. Sebab elphi telah menggene !e dan

membuat semacam kerangka program. Namun pada kasus-kasus tertentu,

terutama ketika file unit tersebut tidak berhubungan dengan form manapun,

maka pemrogram harus menuliskan sendiri seluruh kode dalam unit tersebut.

3. ectn.dfm

le ini berisi daftar komponen yang Anda gunakan dalam form serta beberapa

setting properti dari komponen tersebut juga terdapat padafile ini.

" ectn.res

le ini berisi info versi resource dan icon dari aplikasi, atau bisa juga

digunakan untuk menyimpan resource lain yang akan digunakan dalam

aplikasi seperti kursor, bitmap dll. Untuk melihat atau mengedit file ini,

elphi menyediakan utilit #m$% edit yaitu pada menu elphi pilih &ools |

#m$% '(t . Atau pada desktop wswodin , pilih menu !! | ) l $ *s |

+ ( elphi ,-#m$e ' (tor.

5. ectn.cfg

(42)

Anda. ./le tersebut memiliki nama yang sama denganfile proyek Anda tetapi

dengan ekstensi berbeda. Mula-mula compiler 0elphi akan mencari file

d

cc3123fg di directory dari pilermco tersebut, kemudian di direktor y current

(direktori yang aktif), dan baru kemudian mencari file dengan nama yang

sama dengan nama proyek, namun dengan ekstensi 423fg yang terletak di

direktori proyek.

52 6789ect:;/n.dof

./le ini berisi se tting dari proyek atau aplikasi kita, seperti se tting dari

compiler danlinker ,se tting direktori dsb. ProjectMain.dcu./le ini merupakan

file hasil dari kompilasi file unit Anda yang akan digunakan untuk membuat

file execu;<=t e.

7. 6789ect:;/n.exe

./le ini merupakan file execu;<=t e atau file program kita. Untuk menjalankan

file ini Anda bisa mengklik dua kali file ini, maka Anda akan melihat form

yang baru Anda buat dengan 0elphi muncul. Pada Aplikasi sederhana, file

inilah yang nantinya akan didistribusikan, Anda tidak perlu menyertakan file >

file lain untuk memperlihatkan aplikasi Anda pada orang lain.

?@A@? Tools-ToolsB CD CDelphi

?@A@?@EIDE Delphi

F0G atau FnteH 7 ;Ied0evelopmGJKent ironment adalah tempat untuk

membuat aplikasi mulai dari mendesain antarmuka, menulis kode program

(43)

dan menyebarluaskan aplikasi yang dibuat (deploy ). Adapun IDE diLelphi dibagi

atas 6 bagian, seperti gambar dibawah ini :

MN OPNQRSTU N OV W XNYZ [\Delphi

1. ]enu^_` danaool ^_`

Menu bar merupakan tempat menggulung (pull bdown ) menu menu

perintah. Sebuah menu terdiri dari beberapa daftar perintah (menu command). Di

sebelah kiri masing-masing perintah terdapat sebuah ikon yang menggambarkan

fungsinya. aool ^_` adalah sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk

melakukan suatu perintah. Fungsi aool ^_` sama dengan ]enu^_` , namun

keunggulannya adalah cepat diakses untuk menjalankan perintah tertentu.

cd eompof _gnent ette

eompof _gnent ette digunakan untuk mengumpulkan komponenLelphi yang

(44)

dibagi menjadi dua jenis, yaitu komponen visual dan komponen non visual.

Komponen visual adalah komponen yang terlihat pada saat proses mendesain

aplikasi maupun setelah aplikasi dijalankan. komponen non visual adalah

komponen yang hanya terlihat pada saat proses mendesain aplikasi, namun tidak

dapat terlihat pada saat aplikasi dijalankan.

hi jkilmnopi jq r s itu v jqvt wtxyiswxxw

3. z{|}~neresig

z{|} ~esigner atau z{|} adalah tempat meletakkan

komponen-komponen yang diambil dari compo€nent ette saat membuat desain antarmuka

aplikasi. Ketika anda menjalankan ~elphi secara default maka akan tampil form

secara otomatis.

(45)

ƒ„ …ode † ‡ˆtor

…ode † ‡ˆtor adalah btempat untuk menuliskan kode kode program.

Didalam …ode † ‡ˆto r telah ada beberapa baris yang dibuat ‰elphi secara

otomatis. Ditempat inilah menyisipkan atau menuliskan kode kode program

secara lengkap.

Š‹ Œ‹Ž‘ ’ ‹ Œ“ ” •‹–—˜™š›™ ” œ˜Ž

5. bject žnspector

bject žnspector digunakan untuk mengubah properti komponen terpilih

yang berada dalam di Ÿorm . Ada dua bagian utama pada bject žnspector , yaitu

properties danevent . Pada setiap bagian tersebut terdapat dua buah kolom. Kolom

(46)

disebelah kanan adalah nilai nilai yang diisikan pada properti atau event yang

bersangkutan.

 ¡ ¢£¡¤¥¦§ ¨ ¡ ¢© ª« ¡¬­ £®¯°±² ¬ ³ © ¯°±´¤

µ¶ ·bject ¸¹ºree ew

·bject ¸ree¹ ºew berfungsi untuk menampilkan berbagai komponen yang

digunakan pada saat membuat aplikasi. Komponen komponen ditampilkan

(47)

»¼ ½¾¼ ¿ÀÁ8 Tampilan Object TreeView

2.10 Microsoft Windows XP

Âicrosoft Ãindows XÄ di reÅÆese tahun 2000, sistem operasi ini

merupakan sistem operasi berbasis arsitektur Ãindows ÇÈ dengan banyak

pembaharuan di berbagai hal. Arsitektur dariwindows XÄ ini menggantikan basis

DOS yang sebelumnya masih banyak digunakan dengan sistem el wkernindows

ÇÈ. Kelebihan dari versi ini adalah performanya yang semakin baik dan lebih

terintegrasi dengan aplikasi jaringan.Ãindows XÄ memiliki tampilan yang diemas

berbeda dari windows Éwindows generasi pendahulunya, dengan kemasan tampilan

baru tersebut diharapkan memberi keleluasaan bagi pengguna rumahan dan bisnis

yang ingin menikmati petualangan menarik di dunia digital. Memiliki fitur yang

lengkap dan dapat digunakan untuk akses Internet ataupun intranet secara lebih

terintegrasi. Ãindows XÄ dirancang memiliki tiga seri yaitu Ãws Xinod Ä Êome

ËÌÍtÎÏÐÄÑÎÒesiÎÏ ÅÆ , danÈÅÆnicech Óomputing.

2.11 Microsoft SQL Server 2000

Âicrosoft ÔÕÖ Ô×rver merupakan salah satu dÅ tÅØÅÙ × relÅÚiÎÏ ÅÆ yang

(48)

perintah ÝÞß ( Ýàre ructuÞuery ß áâãäáãå) . Ý Þ ß Ýårver merupakan salah satu

contoh produk RDBMS (æålá àiçâáè éá àá êá ëåìáâáãåment Ýístem ) yang banyak

digunakan di perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. Ý Þß Ýårver

dirancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitektur clientîserver . Microsoft

SQL Server memiliki3 interfáïe utama yaitu

ðñ Ýårvice ìáâáãår

Merupakan salah satu group program yang berfungsi untuk mengatur service ò

service yang terdapat padaÝÞßÝårver .

óñ ôâ àerprise ìáâáãår

Merupakan program utama dariìicrosoft ÝÞßÝårver .

3. Þuery õâáèyzer

Merupakan láíer editor untuk menuliskan perintah-perintah yang

(49)

31 ÿ ÷ û

Sistem yang dibuat pada studi kasus pemilihan pegawai teladan

dilingkungan pemerintah kota Tanjungpinang ini, ditujukan untuk menangani

pemilihan pegawai teladan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalan

Peraturam Walikota Tanjungpinang Nomor 14 Tahun 2013.

Penyusunan SPK ini didasarkan pada pengembangan hubungan-hubungan

logis persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis dan model informasi,

yang mencerminkan hubungan antara faktor-faktor yang terlibat.

ÿ ÷ ÷

Pada perhitungan pemilihan pegawai teladan dilingkungan kota

Tanjungpinang, ada beberapa aspek kriteria penilaian yang telah ditentukan

berdasarkan Peraturam Walikota Tanjungpinang Nomor 14 Tahun 2013, yang jika

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Disiplin, suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan pegawai

terhadap peraturan organisasi. Berikut adalah Tabel yang menunjukan bobot

(50)

Tabel 3.1 Bobot Kriteria Disiplin

Hadir 100 % Baik Sekali 95

Hadir 90 % Baik Sekali 85

Hadir 80 % Cukup 75

Hadir 70 % Kurang 65

Hadir 60 % Kurang Sekali 55

2. Masa kerja, lamanya pegawai mengabdikan diri di pemerintahan kota

Tanjungpinang. Berikut adalah Tabel penilaian berdasarkan masakerja yang

dihitung berdasarkan tahun.

Tabel 3.2 Bobot Kriteria Masa Kerja

!

> 27 Thn Baik Sekali 95

21-26 Thn Baik Sekali 85

15-20 Thn Cukup 75

9-14 Thn Kurang 65

3-8 Thn Kurang Sekali 55

3. Ketaatan dalam melaksanakan tugas, aspek yang berkaitan dalam usaha

penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan

(51)

Tabel 3.3 Bobot Kriteria Ketaatan

"#$%%$% & "#$ #'% & (% & )*+ *$,.%

-Sangat baik Baik Sekali 95

Baik Baik 80

Cukup Cukup 65

4. Kecakapan, kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas

dalam suatu pekerjaan

Tabel 3.4 Bobot Kriteria Kecakapan

"#/%0%1% & "#$ #'% & (% & )*+ *$,.%

-Sangat baik Baik Sekali 95

Baik Baik 80

Cukup Cukup 65

5. Pengalaman

Tabel 3.5 Bobot Kriteria Pengalaman

2#& (%.%3% & "#$ #'% & (% & )*+ *$,.%

-Sangat baik Baik Sekali 95

Baik Baik 80

(52)

6. Keterampilan

Tabel 3.6 Bobot Kriteria Ketrampilan

45678 9:;<8= 4 5657 8= > 8= ? @A @6B ;< 8;

Sangat baik Baik Sekali 95

Baik Baik 80

Cukup Cukup 65

7. Hasil Kerja yang diperoleh

Tabel 3.7 Bobot Kriteria Hasil Kerja Yang diperoleh

C8D;<457E8 4 5657 8= > 8= ? @A @6B ;< 8;

Sangat baik Baik Sekali 95

Baik Baik 80

Cukup Cukup 65

8. Moral dan Prilaku

Tabel 3.8 Bobot Kriteria Moral dan Prilaku

F@7 8<G8=H7 ;<8I J 45657 8= > 8= ? @A @6B;<8;

Tidak pernah Dihukum Disiplin Baik Sekali 95

Hukuman Disiplin Ringan Baik 80

Hukuman Disiplin Sedang Cukup 65

(53)

9. Kerja sama, tingkat kemampuan bekerja secara kooperatif dan bertindak

sesuai prosedural standar. Berikut adalah Tabel bobot penilaian dilihat dari

aspek kerjasama yaitu sangat baik, baik dan cukup.

Tabel 3.9 Bobot Kriteria Kerja Sama

Kerja Sama KLM LNOP QOP RST S MUV W OV

Sangat baik Baik Sekali 95

Baik Baik 80

Cukup Cukup 65

10. Kreativitas dan Inovasi, mampu mengekspresikan ide dan pemikiran untuk

menciptakan sesuatu yang baru, sehingga bisa bermanfaat untuk dirisendiri

dan lingkungan.

Tabel 3.10 Bobot Kriteria Kreativitas dan Inovasi

KN LOMVXVMOYZOP[PSXOYV

KLM LNOPQOP RST S MUVWOV

Sangat baik Baik Sekali 95

Baik Baik 80

Cukup Cukup 65

\]\ ^W QS NV M_O`abcd e afg hifj ke(lm)

Algoritma dari metodenop qrsotuv wtxys (WP) adalah sebagai berikut:

1. Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai

pangkat positif untuk atribut manfaat dan bobot berfungsi sebagai pangkat

negatif pada atribut biaya

2. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap

(54)

3. Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah yang sama seperti pada

langkah satu, hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut

tertinggi untuk setiap atribut manfaat dan nilai terrendah untuk atribut

biaya

4. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang

menghasilkan R

5. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.

Berikut adalah tahapan tahapan yang dilakukan untuk menentukan

keputusan dengan algoritmaz{| }~ {€‚ ƒ€ „… (WP) adalah sebagai berikut:

Mulai

Input Nilai Alternati, Kriteria, , Nilai Kriteria, Bobot (W)

Proses menggunakan metode Weighted Product

Proses Pembobotan

Wj =Wj

Wj

Proses Alternatif Keputusan

Output Alternatif Keputusan

Selesai

(55)

Ÿ ¡¢£¤ ¥£¦§¨© ª©

Contoh implementasi«¬ ­®¯° ¬±²³ ´±µ¶° secara manual. Terdapat 10 orang

calon Pegawai teladan sebagai berikut :

Tabel 3.11 Contoh Implementasi«¬­®¯°¬±²³ ´±µ¶°

Kriteria

menentukan pegawai teladan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Tanjungpinang.

Adapun kriterianya adalah :

X1 = Disiplin

X8 = Moral dan Prilaku

X9 = Kerja sama

X10 = Kreativitas dan Inovasi

Adapun tingkat kepentingan yang nantinya akan dibobotkan di setiap

kriteria adalah sebagai berikut :

(56)

85 < x ≥ 80 : Baik

80 < x ≥ 75 : Cukup

75 < x ≥ 65 : Kurang

x < 65 : Sangat Kurang

x : kriteria

»¼½ ¾¿ ¼À(Á)

Selanjutnya pengambilan keputusan memberikan Bobot Preferensi untuk

masing-masing kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.12 Bobot Preferensi

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

W= 95 75 95 65 65 65 80 95 80 80

W= 795

»¼½g¿ ¼À (Â)

Berdasarkan data alternatif dapat dibentuk rating kecocokan dari setiap alternatif

pada setiap kriteria yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.13 Rating Kecocokan Alternatif

Kriteria

Alternatif X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

A1 95 75 65 80 95 95 80 80 65 65

A2 95 75 65 80 95 95 65 65 80 95

A3 85 95 65 65 80 80 80 55 80 65

A4 85 85 80 65 80 80 95 80 95 65

A5 75 75 80 65 65 95 65 80 85 80

A6 85 65 95 95 95 95 65 65 80 80

A7 95 75 65 95 95 80 80 65 95 95

A8 65 95 80 95 80 65 80 65 65 65

A9 75 85 95 80 65 80 95 95 65 65

(57)

Sebelumnya dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu seperti sehingga w = 1,

diperoleh W sebagai berikut :

Tabel 3.14 Perbaikan Bobot

ÃÄÅ ÆÇ ÄÈ(É) ÊHitung Vektor S dengan menggunakan persamaan

Hasil secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.15 Hasil Perhitungan Vektor S pada setiap Alternatif

NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 VEKTOR S

Kriteria 0,12 0,09 0,12 0,08 0,08 0,08 0,10 0,12 0,10 0,10

(58)

ÕÖ× ØÙ ÖÚ(Û)Ü Hitung Vektor V, yang dipergunakan untuk perengkingan

Hasil secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.16 Hasil Perhitungan Vektor V pada setiap Alternatif

NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 VEKTOR S VEKTOR V

Vektor S = 785,16

(59)

ÝÞß àá Þâ (ã)ä Langkah terakhir adalah proses perengkingan. Hasil perengkingan

menunjukan V7 memiliki nilai V yang terbesar sehingga V7 adalah alternatif yang

terpilih sebagai alternatif terbaik.

åæç Aß Þèé êéêëéêìíîïÞßg SíðÞßg BíñòÞèÞß

Bidang pembinaan pegawai mengedarkan surat pengusulan calon pegawai

teladan kepada setiap unit kerja. Unit kerja setelah menerima surat pengusulan

pegawai teladan memberikan daftar nama masing-masing calon pegawai teladan

beserta dengan kelengkapan berkas yang akan dijadikan acuan penilaian. Bidang

pembinaan pegawai mengecek kelengkapan berkas jika sudah lengkap Bidang

pembinaan pegawai menyerahkan berkas tersebut ke Tim penilai. Tim penilai

melakukan penilaian dari berkas-berkas yang ada, kemudian membuat laporan

hasil penilaian pegawai teladan yang akan diserahkan kembali ke Bidang

pembinaan pegawai. Bidang pembinaan pegawai membuat Surat Keputusan untuk

diberikan ke pada masing-masing Unit kerja dan Kepala BKD Kota

(60)

Prosedur penyampaian persyaratan administrasi yang diusulkan

(61)

Berdasarkan hasil analisi diperoleh beberapa kelemahan dan kekurangan dalam

sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu, penilaian masih dilakukan secara

manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, kemudian aspek

penilaian tidak terukur dengan jelas. Sehingga perlu dibuat sebuaah sistem yang

dapat menangani masalah tersebut.

Sistem pendukung keputusan pemilihan pegawai teladan dengan

menggunakan metode !"#$ % &' (%)*$, dimana setiap kriteria yang menjadi penilaian sudah ditentukan, sehingga penilaian bersifat objektif. Sistem yang akan

dibuat tinggal meginputkan data calon pegawai teladan sesuai dengan kriteria

penilaian, penilaian dilakukan secara otomatis oleh sistem.

+ ,

Data yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem ini adalah:

1. Data Kriteria

Merupakan data kriteria sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturam

Walikota Tanjungpinang Nomor 14 Tahun 2013. Diantaranya adalah

disiplin, masa kerja, ketaatan dalam melaksanakan tugas, kecakapan,

pengalaman, keterampilan, hasil kerja, moral dan prilaku, kerja sama,

(62)

2. Profil Pegawai

Merupakan data pegawai yang direkomendasikan oleh masing-masing

devisi, diantaranya adalah nip, nama dan nilai dari setiap kriteria yang

telah ditetapkan pada data kriteria.

-./01 234 545678 9 :9; 21<45:7=

-./.>01 234 545678 9 :9; 21?7 @21AB2:67@25(Hardware)

Analisis perangkat keras yang dibutuhkan,sehingga sistem dapat berjalan

dengan baik. Spesifikasi perangkat keras adalah sebagai berikut :

1. Harddisk minimum 20 GB.

2. RAM (Random Access Memory) minimal 128 MB.

3. CDEFGH HE D minimal pentium 4 MMX.

4. IGJKEL DM

5. NEO HG

6. NEPQ RE D

-./.S01 234 545678 9 :9; 21?7 @21gB2:T91 2B

Aplikasi yang dibangun akan berjalan diatas suatu sistem operasi,

menimbangkan sistem operasi yang sudah umum digunakan, maka sistem yang

akan dibangun merupakan sistem operasi UQF DE HEV R WQ P MEW. Perangkat lunak

(HEVRWL DG) yang dibutuhkan dalam pembangunan aplikasi ini adalah XGYZ[ Q\ dan

(63)

_`a`_bc def gfghij k lkm dcni c ookc d

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna

yang terlibat dalam proses sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan

teladan sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna

terhadap komputer. Dalam sistem yang sedang berjalan melibatkan Bidang

Pembinaan Pegawai dan Tim penilai.

1. Tim Penilai dapat melakukan input data calon pegawai teladan, nilai

kriteria dan otomatis mendapatkan hasil dari proses perhitungan yang

sesuai dengan kriteria penilaian yang diinputkan.

2. Sub Bidang Pembinaan, cukup mencetak surat keputusan.

_`pq

bc def gfg

b cldrhstu sci c

Untuk melakukan analisis antar komponen maka uraian SWOT dari setiap

komponen dikelompokkan dan dipetakan kedalam masing-masing katagori

SWOT yaitu: Kekuatan (S), Kelemahan (W), Kesempatan (O) dan Ancaman (T)

seperti pada Tabel 3.17 berikut.

Tabel 3.17 Analisa antar komponen

v wv xyzy { (S) vE|E}AHA{ (~) 1. Pengambilan keputusan dalam

menetukan pegawai teladan sudah sesuai dengan kriteria penilaian yang terdapat pada Peraturan Walikota Tanjungpinang No. 14 Tahun 2013. 2. Pengambilan keputusan dalam

menentukan pegawai teladan tidak lagi bersifat subyektifitas, karna data yang diimputkan sesuai dengan data yang diberikan oleh masing-masing unit

(64)

kerja.

3. Membantu sistem penilaian kepegawaian lainnya yang tidak memiliki penilaian untuk mengetahui kinerja ataupun disiplin

€‚ƒ„ … (†) A„CA‡A„ (T) 1. Sistem bisa dikembangkan dengan

mengintegrasikannya dengan sistem kepegawaian yang ada, sehingga data pegawai tidak lagi diinputkan secara manual tetapi langsung mengambil dari sistem kepegawaian.

(65)

¡¢£˜¤ ¥¦§ ¨¦§ ©¦§ž ª« ¬¤­

®¯°± ²³²°´ ²µ²µ²¶ ·³ ·³¸²µ ¹º¯¶²»±·¼¯¶²³ ´²µ½ ²±²¾²¾º ·¹ ²¿½²±²¾ ²¾·µ ·²´ ²µ

±·¼ ¯¶²³ ´²µ À¯µ¹¯µ²· Á ÂÃÂÄ ÅÆÇ DÈ ÂÉÊ ÂË (DÄÁ)¿³ ½¯³·Ì·´²³·½°Í ¹ °²À ¿ °²µ βµ ¹²µ

²µº²°ÀÏ ´²³·³ º¯ À±²µÐÑà ÈÃÒÓÔ ÅÂÃ ÈÆ ÑÕÖ È×ÕDÈÂÉÊÂË (ÐÓD) ¸²µ ¹±·¹Ïµ²´²µÏµºÏ ´

À¯µ¹¹ ²À¾ ²°´²µ ³·³ º ¯À ½¯µ ±Ï ´Ïµ ¹ ´¯ ½Ïº ϳ ²µ ½¯ À·¶ ·» ²µ ½¯ ¹ ²Ø ²· º¯¶ ²±²µ

±·¶·µ¹´Ïµ¹ ²µ´Íº ²Ù ²µ¼Ï µ¹½·µ ²µ ¹Ú

¡¢Û ÜÝ Þßàá➪« ¬¤­˜¤§ã äå ä§ ©æ¤çä ¬ä «¦§è ¦§ ©é ªä «äêå ¦§

Ä ÅÆÇ Ë Â× ³·³ º ¯À ½¯µ ±Ï ´Ïµ¹ ´¯½Ïº ϳ²µ ½ ¯À ·¶·» ²µ ´²°¸²Ø²µ º¯¶ ²±²µ ¸²µ ¹

±·Ï³ ϶ ´²µ³ ¯¾ ²¹²·¾¯ °· ´Ïºë

ì Ú ®·±²µ ¹ ½¯ À¾ ·µ ²²µ ½¯ ¹ ²Ø ²·À¯µ¹¯±²°´ ²µ ³Ï °²º ½¯µ¹Ï³Ï¶²µÎ ²¶ ͵½¯ ¹²Ø²·

º¯¶ ²±²µ ´ ¯½²±² ³ ¯º · ²½ ϵ ·º ´¯ °¼²Ú íµ ·º ´¯ °¼² ³¯º ¯¶²» À¯µ¯°·À ² ³ ϰ²º

½¯µ¹Ï³ ϶²µ ½¯ ¹ ²Ø²· º¯¶²±²µ À¯ À¾ ¯ °·´²µ ± ²Ìº ² ° µ ²À ² Î ²¶Íµ ½¯ ¹²Ø ²·

º¯¶ ²±²µ ¾¯³ ¯°º ² ±¯µ ¹²µ ´¯¶¯µ ¹´²½²µ ¾ ¯°´²³ ¸²µ ¹ ²´ ²µ ±·¼ ²±·´²µ ²Îϲµ

½¯µ ·¶ ²· ²µ Ú

î Ú ®·±²µ ¹ ½¯ À¾ ·µ ²²µ ½¯ ¹ ²Ø²· À¯µ ¹¯ ί ´ ´¯¶ ¯µ ¹´ ²½²µ ¾¯ °´ ²³ ¼·´² ³ Ï ±²»

¶¯µ¹´ ²½®·±²µ ¹ ½¯ À¾ ·µ ² ²µ½¯ ¹ ²Ø²· À¯µ¸¯° ²» ´²µ¾¯ °´ ²³ º¯ °³ ¯¾Ïº ´¯ Ù · À

½¯µ ·¶ ²· Ú

ï Ú Ù ·À ½¯µ ·¶²· À¯µ¹·µ ½Ïº ´²µ ±²º ² β¶Íµ ½¯ ¹²Ø²· º¯¶ ²±²µ ±²µ À¯¶²´Ï ´²µ

(66)

õó ö÷øùú ûüõý ùúþ ùÿ øú÷ ú ø÷ ÿ ÷ú ø÷ ú ÷÷ú

ùúþùÿ ÷ ÷ þ ÷ ÷ú úÿ ùú÷ú þ÷ ö ÷úùú ú÷ú ö ú ÷

÷ÿ ÷ú úþ÷ÿ ÷ ÷ú ø÷ ú ÷÷ú ÷ú÷ÿ ù÷ ÷ú ÿ ÷ ÷ ú ÷ÿ ÷ ú

÷øÿ ÷úÿ ÷ ÷ ÷ ÷ ÷ú ÷þù ÷ ÿ ÷ ú ÷ ÷÷

ó ÷ú ú÷÷ú ÷ ÷ ú þ÷ÿ ù÷þ ÿ ùþù ÷ú ùúþ ùÿ ÷ ÷

þ ÷ ÷úùúþùÿ ÷øÿ÷úÿ ÷ ÷ùú þÿ ÷

÷ú ú÷÷ú ÷ ÷ ú ÷ÿ÷ú ù ÷þ úùù ÷ ú ÷ ú ÷÷

þ ÷ ÷ú ÿ ÷ ÷ þ ÷ ùúþ ÿ ÷ úþ ÿ ÷ þ ÷ø ú ÷ ù ÷þ

úù ù ÷ú ÷÷ þ ÷ ÷ú ÿ ÷ú ÷þ÷ ú÷ ÷ ÷ ú ÷ ú

÷ ú ÷÷ þ ÷ ÷ú þ÷ ú ÷ú ÿ ú ÿ÷ ÷ú ÿ÷ ÷ ú ÷ÿ ÷ú

÷ ÿ ÷ú ÷ù÷ú ú ÷÷ú ÷ú ú÷ ÷ú ÷ ÷ ú ÿ

ÿ ú ÿ ÷ ÷ú ÿ ÷ ÿ÷ ù ÷ø ú ÿ ÷ ÷ ú ú÷÷ú ÷ ÷

ú ÷øÿ÷ú ÿ÷þ ùþÿ ö ú ÷

ö ú ÷ úú ùþÿ ÷ú ÷þ÷ ÷ ú ÷÷ þ ÷ ÷ú ùúþ ùÿ

ø ú÷ ú ø÷ ÿ ÷ú ø ÷ ú ÷ ÷úùúþùÿ ÷ ÷þ ÷ ÷úö ú ÷

ú þ ÷ÿ ÷ ÷ú ø÷ ú ÷ ÷ú ÷ú ú÷÷ú ÷ ÷ ú þ ÷ÿ

(67)
(68)

=>?@ ABCDB EFGH IJK L(MontNxt DiOPQ Om )

R STUVTW XYZ[\]^ W \ V_` T] TZ aS TUVTW bTZU W\ZUUTW c TV]TZ Td S VTZ aT[T

^\ eTVT UTVS ^ c\ ^TVf RST UV TW SZ S W\W `\ Vd Sg T[ ]TZ aT[ T bTZU WT^_] ]\ ^ S^[\W

c\^\ V[T ^ _Wc\VZbT ^ \ V[ T SZ hY VWT^S bTZU aS gT^ Sd]TZ ^ S^[ \W f R ST UVTW XYZ[ \ ]^

^S ^[ \W `\Z a_]_Z U ]\` _[_^ TZ `\WSdSg TZ `\UT i TS [\d TaTZ aT`T[ aSdSg T[ `TaT

j TW cTVkflf

maEbaD=> n@AagDaE KGH IeK L

j TW cTV kfl aST[T^ W \Z_Zo_]TZ cTg iT ^ S^[\W `\Z a_]_Z U ]\ `_[_^ TZ `\WSdSg TZ

]TVbTi TZ [\d TaTZ c\VSZ[\ VT]^ S a\ZUTZ p qrs qt uvw qu sx sy z bTS[_ {Z S[ X\ VoT|

}\W \ VSZ[ Tg XY[T ~TZo_ZU`SZ TZU aTZ X\ `Td T X Rf {Z S[ X\VoT W\W T^ _] TZ aT[ T

c\V_`Ta T[T] TVbTiTZ a TZ aT[T c\V]T^ `\Z Sd TSTZ ]\ aTdTW ^S ^[\W|^\ a TZU] TZ aT[T

]VS[\ VST T[ T_ ^[TZ aTV `\ Z SdTS TZ c\ VT^TVd aTVS }\V T[ _VTZ €TdS]Y[T ~TZo_ZU`SZ TZU

YWY V ‚k ~Tg _Z l< ‚p bTZU aS ]\d _T V]TZ Yd\g }\W \VSZ[Tg XY[T ~TZo_ZU`SZ TZ U

^\ cT UTS c Tg TZ Te_ TZ a TdTW `\Z Sd TS TZ `\UT iTS [ \ d TaTZf ƒT`YVTZ g T^ Sd `\ W SdSg TZ

(69)

†‡ ˆ‡ ‰Š‹Œ ‰Š ‰ Ž‘‡‰’“ ‰ ”•’ – ‰—Œ ‰ ŠŽ‡‰ ‰ Š  Ž‘• ˆ “ ˜Œ‘’ ‹ ŽŒ’Œ ˜ ‰

˜ ™Š‡“ ˜‡ ˆŽŠ š‡’ ˆ †  ‰›

œœž Ÿ Ÿ¡¢ £¤ž ¥ag¦a§

¨ ™‘ ©›ª † ˆ“ « ¬« ­® ˆ ¯ † ‘‡ ˜‡ ˜’ Ž ‰†Œ‹Œ ‰ Š ‹ŽŒ’Œ ˜ ‰

Ž ‡ ˆ‡ “ ‰Ž Š š‡’  ˆ† ‰›

Gambar

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Sprague,1982) 6
Tabel 3.1 Bobot Kriteria Disiplin
Tabel 3.3 Bobot Kriteria Ketaatan
Tabel 3.7 Bobot Kriteria Hasil Kerja Yang diperoleh
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ovaj i prethodni rezultat ukazuju, buduæi se radi o uèenicima prvih razreda koji su još uvijek pod utjecajem osnovne škole, da je nastava u osnovnim škola u veæoj mjeri

Hipotiroid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari Hipotiroid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat

Informasi keuangan konsolidasian di atas disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak pada tanggal dan untuk periode tiga bulan

Dipilihnya teknologi komunikasi dalam bentuk SMS ini dikarenakan lebih praktis, murah, dan efisien untuk menyampaikan informasi.Short message service (SMS) adalah teknologi

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ) dengan jenis penelitian kualitatif. Data di peroleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara

Data yang dianalisis terlebih dahulu adalah data hasil tes pada tahap pre-test, setelah dilakukan analisis data pre- test jika diperoleh hasil tidak menunjukan

Interpretasi data ini dilakukan dengan cara menentukan hubungan antara beberapa regulasi yang mengatur mengenai hukum lingkungan seperti Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Gambar 3 menunjukkan retensi filler hasil pengolahan dengan guar gum lebih tinggi dari filler contoh yang diperoleh dari industri, sedangkan filler dengan penambahan