• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komisi B PERSIAPAN UJI PUBLIK PERMEN ORMAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komisi B PERSIAPAN UJI PUBLIK PERMEN ORMAWA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERSIAPAN UJI PUBLIK DRAFT

PERATURAN MENTERI TENTANG

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

(2)

AGENDA

Latar Belakang

Perlunya Kehadiran Permen Ormawa

UU Pendidikan Tinggi vs Kepmendikbud vs

Permen Ormawa

Tentang Naskah Akademik (NA)

(3)

LATAR BELAKANG

Kepmendikbud

Nomor 155/U/1998 Tentang

Pedoman

Umum Organisasi Kemahasiswaan di

Perguruan Tinggi.

Sudah Berusia hampir 20 Tahun

Dalam Perjalanannya lebih dari sepuluh tahun

terakhir tidak lagi menjadi pedoman oleh mahasiswa

dalam berorganisasi (Sudah Tidak efektif)

Beberapa Pedoman sudah tidak sesuai dengan

perkembangan zaman.

Telah ada upaya dari Belmawa Dikti 10 tahun

(4)

Perlunya Kehadiran PERMEN ORMAWA

Kepmendikbud 155/U/1998 perlu dicabut agar

jelas statusnya. (sekarang ini berlaku tidak,

dicabut pun tidak)

Faktor Kebutuhan dan amanah beberapa hasil

keputusan Rembuknas Pimpinan Bidang

Kemahasiswaan se-Indonesia.

Adanya Lompatan Hirarki Peraturan di Bidang

Kemahasiswaan sehingga hanya diatur yang

bersifat umum saja. (UU Dikti,

PP-Perppu,

(5)

UU Pendidikan Tinggi vs Kepmendikbud vs

Permen Ormawa

Pasal 14 UU Pendidikan Tinggi

(1)

Mahasiswa mengembangkan bakat, minat, dan

kemampuan dirinya melalui kegiatan kokurikuler

dan ekstra kurikuler sebagai bagian dari proses

Pendidikan.

(2)

Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat

dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan.

(6)

Paragraf 3 Organisasi Kemahasiswaan

Pasal 77 UU Dikti

(1)

Mahasiswa dapat

membentuk organisasi

kemahasiswaan.

(2)

Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki

fungsi untuk; a, b, c, d

(3)

Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan organisasi intra Perguruan

Tinggi.

(4)

Perguruan Tinggi menyediakan sarana dan prasarana

serta dana untuk mendukung kegiatan organisasi

kemahasiswaan.

(7)

Kepmendikbud Nomor 155/U/1998

Tentang Pedoman Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi

Pasal 2

Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselelenggarakan dari, oleh, dan

untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasan lebih besar kepada mahasiswa.

(Ketentuan ini dapat membuat lemahnya kontrol dari Pimpinan Bidang Kemahasiswaan)

Pasal 3

(1)Di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan.

(Saat ini BEM, DPM, UKM posisinya adalah sejajar)

Pasal 7

(2)Pengurus organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi pada masing-masing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum, sekretaris dan anggota pengurus.

(8)

Draft Permen Ormawa

Pasal 2

Organisasi Kemahasiswaan berasaskan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(Membentengi Ormawa dari Ideologi lain yang tidak

sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945)

Pasal 7

(3) Ormawa PT dapat berbentuk DPM, BEM, dan atau UKM

atau penamaan lainnya sesuai dengan peraturan PT

(4) Kepengurusan inti Ormawa PT terdiri atas Ketua, Wakil

Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan dapat ditambah sesuai

kebutuhan.

(9)

Pasal 12

Organisasi Mahasiswa Dilarang; 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Pasal 13

Setiap kegiatan kemahasiswaan di PT harus mendapat persetujuan dan dipertanggungjawabkan kepada Pemimpin PT

Pasal 15

(5) Penyandang dana dan/atau sponsor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilarang berasal dari partai politik, perusahaan rokok, minuman keras, dan produk-produk lain yang tidak sesuai bagi dunia pendidikan.

(Pada Draft awal termasuk afiliasinya, yayasan dan sejenisnya... , draft akhir afiliasi dan yayasannya dihilangkan)

Pasal 17

(2) Dengan berlakunya Permen ini, maka Kepmendikbud Nomor 155 tentang Pedoman Umum Ormawa di PT dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(10)

Tentang Naskah Akademik (NA)

Penjelasan dan maksud kata demi kata dalam

pasal-pasal dapat ditelusuri dalam naskah akademik dan

hasil-hasil pembahasan (

memorie van toeclichting

)

Undang-Undang Wajib dan Harus punya naskah

akademik (perlu ada landasan flosofs, yuridis dan

sosiologis), sementara Peraturan-peraturan lain

yang membahas satu isu yang lebih sempit tidak

menjadi suatu keharusan.

Untuk Permen Ormawa, NA nya dapat diambilkan

dari inti diskusi yang telah berlangsung sekitar 11

kali pertemuan, disusun dengan baik, agar jelas

(11)

Kehadiran Sebuah Peraturan

1.

Perintah Undang-Undang Dasar

2.

Perintah dari suatu Undang-Undang.

3.

Terkait dengan pengesahan perjanjian internasional

tertentu. (Ratifkasi dll)

4.

Tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

5.

Terkait dengan pemenuhan kebutuhan hukum

dalam masyarakat.

(1,2,3,4....Tidak terpenuhi, sedangkan nomor 5 dapat

dijadikan landasan perlunya kehadiran Permen

Ormawa yang baru dan sesuai perkembangan

(12)

Persiapan Uji Publik

Mengundang Perwakilan Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan

dalam suatu diskusi (Unsur Dewan Perwakilan Mahasiswa,

Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa)

Mengundang Pimpinan Bidang Kemahsiswaan yang

Mahasiswanya terundang.

Keterwakilan dengan merujuk 14 Wilayah Kopertis (Unsur PTN

dan PTS)

Unsur dari Belmawa Dikti

Sekitar +/- 60 Peserta

Menyampaikan secara tertulis dan via email Draft Permen

Ormawa ke 11 Per 16 Nov 2017 di Surabaya kepada

Pihak-pihak yang dimaksud, paling lambat 3 minggu sebelum

pelaksanaan diskusi untuk dapat diberikan asupan dan koreksi

dalam rangka penyempurnaan Draft ini.

Pada Workshop ini agar dibagikan kepada semua yang hadir

(13)
(14)

Referensi

Dokumen terkait

ASEAN region has at least four main forms of micro and area based schemes usually implemented by local communities, including micro insurance, agricultural insurance, social funds,

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari metode ekstraksi pelarut berbantuan ultrasonik untuk recovery minyak dari limbah cair PKS dengan melihat pengaruh variabel-variabel

Pengamatan pengukuran tinggi ke- 10 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian 5 kg limbah brassica yang dikombinasikan dengan limbah sawi putih (B1S2) merupakan hasil

model belajar Make A Match Berbantuan Media Semi Konkret terhadap hasil belajar PKn Siswa di Sekolah Dasar.. Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Rata- rata nilai ketepatan yang diperoleh dari penelusuran menggunakan kata kunci bidang Ilmu Perpustakaan mendapatkan nilai ketepatan rendah yaitu sebesar Google (0,68) dan

Gajah (9,06), pada rataan diameter ubikayu tertinggi terdapat pada genotipe.. Valencia (37,08 mm) dan terendah pada genotipe Gajah (26,79 mm),

Berikut uraian hasil penelitian pada siklus 2 : Pada tahap persiapan dilakukan persiapan pembelajaran sebagai hasil refleksi pembelajaran siklus 1 yaitu menyiapkan Silabus

Hal yang bisa dilakukan agar mengetahui apa yang diinginkan konsumen yaitu melakukan survey kepuasan konsumen dengan membagikan kuesioner, memberikan arahan kepada