• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga di dalam

sebuah perusahaan dan memiliki peran yang sangat besar dalam setiap

kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bidang industri.

Dengan sumber daya manusia yang berkualitas maka akan mencerminkan kualitas

dari perusahaan tersebut. Sumber daya manusia harus dapat dilindungin oleh

perusahaan tersebut dari segala kemungkinan yang ada yang dapat mengakibatkan

berkurangnya kualitas dari sumber daya manusia tersebut.

Di dalam lingkungan industri banyak terdapat berbagai potensi bahaya

yang ada, resiko terjadinya kecelakaan, serta belum terukurnya secara lengkap

potensi bahaya (ha za rds) yang ada. Potensi bahaya (ha za rds) adalah salah satu

problematika yang ada di perusahan karena merupakan sumber resiko yang

berpotensial mengakibatkan kerugian baik material, lingkungan, maupun manusia.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun Bab II

Pasal 5 disebutkan bahwa : “Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang

ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat

mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan

(2)

mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya

tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Evaluasi / audit terhadap implementasi program sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) merupakan hal rutin yang harus

dilaksanakan oleh setiap perusahaan, untuk mengetahui sejauh mana program

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) telah

diimplementasikan di perusahaan. Disamping itu perusahaan juga wajib meninjau

secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (SMK3). Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja

tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja, sumber dan proses

produksi, dan lingkungan kerja yang aman dan sehat, perlu penerapan SMK3. Hal

ini seiring dengan perkembangan sistem manajemen yang begitu pesat dalam era

globalisasi perdagangan.

PKS Torgamba merupakan salah satu unit produksi yang dimiliki oleh PT.

Perkebunan Nusantara III yang bergerak dalam pengolahan buah kelapa sawit

menjadi Inti dan CPO. PKS Torgamba merupakan pabrik yang menggunakan

banyak mesin-mesin dan peralatan di setiap stasiun yang memiliki potensi bahaya

yang besar bagi pekerja jika dalam penggunaan mesin dan peralatan tersebut tidak

sesuai dengan standar yang ada. Beberapa mesin / peralatan dan stasiun yang

memiliki potensi bahaya, yaitu: mesin sterilizer, mesin conveyor , hoisting cra ne,

mesin boiler, mesin thresher, power pla nt / turbin uap, stasiun cla rifica tion, dan

(3)

Unit PKS Torgamba memiliki bagian yang menangani masalah K3 yaitu

bagian Pengawas dan Pelaksanan K3 (P2K3) yang telah menjalankan beberapa

program-program K3 pada unit ini. Program-program kerja K3 yang ada pada unit

pabrik ini antara lain adalah: Program Penanggulangan Bencana, Program

Simulasi Kebakaran, Program Bulan K3, Program Pengadaaan Alat Pelindung

Diri, Program Pelatihan K3, Program Pengadaan Rambu-Rambu Bahaya, dan

Program Pengawasan K3. Di dalam menjalankan program K3, perusahaan telah

bekerja dengan baik untuk setiap program-program K3 yang ada, tetapi dalam

penerapan dan pelaksanaannya belum terlihat maksimal. Hal ini dapat terlihat

dengan terjadinya beberapa kecelakaan kerja dalam kurun waktu 3 tahun da n

ditemukannya beberapa pelanggaran dalam penggunaan alat pelindung diri pada

karyawan di lantai produksi.

Tabel 1.1. Rekapitulasi Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2010-2012

Tahun. Jumlah Kecelakaan

2010 0

2011 1

2012 2

(Sumber: PKS Torga mba)

Untuk itu, karena dalam proses produksinya PKS Torgamba menggunakan

banyak mesin dan peralatan yang memiliki potensi bahaya yang besar bagi

pekerja dan perusahaan memiliki data kecelakaan kerja setiap tahunnya, serta

belum maksimalnya pelaksanaan dan penerapan program K3 di perusahaan,

(4)

mengidentifikasi dan pengendalian potensi bahaya (ha za rds) dengan pendekatan

risk a ssessment pada salah satu unit PT. Perkebunan Nusantara III ini untuk

persiapan perusahaan dalam pelaksanaan audit SMK3.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan

sebelumnya, rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu pengukuran tingkat

penerapan program manajemen K3 dan menganalisis tingkat penerapan program

manajemen K3 di PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III berdasarkan

SMK3 (PP. Republik Indonesia No.50 Tahun 2012) dan perankingan ha za rds

serta pengendaliannya dengan pendekatan risk a ssessment.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengukur

tingkat penerapan program manajemen K3 dan memberikan usulan untuk

pengendalian ha za rds dengan pendekatan risk a ssessment untuk meningkatkan

program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perusahaan serta mengurangi

angka kecelakaan kerja yang terjadi.

Adapun tujuan khususnya adalah:

1. Menghitung tingkat pencapaian penerapan program K3 berdasarkan persepsi

karyawan terhadap program manajemen K3.

(5)

3. Menghitung tingkat keberhasilan penerapan program SMK3 dengan audit

SMK3 sesuai dengan PP. Republik Indonesia No.50 Tahun 2012.

4. Menentukan dan perankingan Ha za rds serta pengendaliannya dengan

pendekatan risk a ssessment.

1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah yang digunakan yaitu:

1. Penelitian dilakukan di PKS Torgamba, PT. Perkebunan Nusantara III

(Persero)

2. Identifikasi Ha za rds hanya pada bagian lantai produksi.

3. Pengukuran tingkat pencapaian penerapan program manajemen K3 dilakukan

di bagian lantai produksi.

Asumsi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diterapkan

oleh PKS Torgamba tidak mengalami perubahan selama pernelitian

berlangsung.

2. Tidak terjadi perubahan sistem produksi selama penelitian ini berlangsung.

3. Kondisi fisik unit pabrik di PKS Torgamba yang diukur belum mengalami

perubahan.

4. Tidak ada penambahan mesin dan peralatan baru selama penelitian

(6)

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori dan

metode ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dengan

mengaplikasikannya di lapangan.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui tingkat penerapan

program K3 serta potensi dan pengendalian Ha za rds yang ada

c. Bagi Departemen Taknik Industri

Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik

Industri, Fakultas Teknik USU dan untuk menambah literatur perpustakaan.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan sasaran penelitian, ruang lingkup dan asumsi

penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, bab ini berisi sejarah dan

gambaran umum perusahaan, organisasi dan manajemen serta proses

(7)

BAB III LANDASAN TEORI, bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam

analisis pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN, bab ini berisi tahapan-tahapan

penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan tugas

akhir.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA, bab ini berisi

data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta

pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH, bab ini berisi analisis hasil

pengolahan data dan pemecahan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN, bab ini berisi kesimpulan yang

didapat dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang diberikan

kepada pihak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 1.1. Rekapitulasi Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2010-2012

Referensi

Dokumen terkait

Setiap  penanggung  jawab  usaha  dan  atau  kegiatan  pertambangan  bijih  timah  wajib  melakukan pengolahan  air  limbah yang  berasal  dari  kegiatan 

(2) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, PIHAK KEDUA memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis dalam waktu paling lambat

Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return

Manufacturing, Instrumentation- 1 (Proposal 1 dalam penelitian Efek Slipstream Propeller Terhadap Karakteristik Aerodinamika Pesawat Udara R80 Prediksi & Pengujian – Tahun

CAPM merupakan suatu model yang bisa menunjukkan hubungan tingkat return yang diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang

Currently, an imaging spectrometer is integrated in the UAS as a new payload, which enables the recording of hyperspectral data in more than 200 spectral bands in the visible and

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa praktikan dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi piperin dari Piperis nigri fructus atau Piperis albi fructus beserta analisis

Penelitian ini merupakan action research yang bertujuan untuk mengungkapkan apakah pembelajaran melalui program terpadu (test kecil (kolaborasi test), tatap muka