• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Dan Implementasi Layanan Sms Reminder Dalam Kepatuhan Minum Obat Pasien Penyakit Tbc Di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Dan Implementasi Layanan Sms Reminder Dalam Kepatuhan Minum Obat Pasien Penyakit Tbc Di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Short Message Service (SMS)

Short Message Service (SMS) merupakan cara berkomunikasi melalui sebuah ponsel atau perangkat lainnya untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Layanan SMS menggunakan kanal atau jalur teks dalam proses penyimpanannya. Sehingga meskipun sang penerima SMS sedang melakukan kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat diterima (Sadeli, 2012).

Short Message Service atau lebih dikenal orang dengan istilah SMS merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks. Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, di antaranya:

1. Biaya relatif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan catatan nomor dalam keadaan aktif. Selain itu, waktu pengiriman juga cepat, bandingkan jika kita menggunakan pak pos untuk mengirimkan pesan.

(2)

3. Layanan SMS ini mudah digunakan, dapat dipastikan orang bukan dari latar belakang IT (Information Technology) pun dapat memahami cara penggunaannya (Saputra, 2013).

2.1.1 Alur Pengiriman SMS

Kebanyakan orang awam tahu, alur dari SMS adalah kirim SMS, ditangkap satelit kemudian diteruskan ke nomor handphone tujuan. Kenyataannya, tidaklah demikian. Setiap kita mengirimkan pesan melalui SMS, pesan tersebut tidak langsung sampai ke nomor handphone tujuan, tapi melewati beberapa proses terlebih dahulu. Yaitu pesan akan di tangkap oleh Base Transceiver Station (BTS) terlebih dahulu, dilanjutkan ke Base Station Controller (BSC) kemudian akan sampai ke tahap Mobile Switching Center (MSC). Mobile SwitchingCenter (MSC) selanjutnya akan meneruskan atau mem-forward pesan tersebut ke Short Message Service Center (SMSC). Pada tahap inilah, pesan disimpan untuk sementara jika nomor tujuan yang ditujukan sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan. Jika nomor tujuan sudah aktif maka akan diteruskan melewati MSC, BSC kemudian diterima oleh jaringan BTS nomor tujuan, lalu dikirimkan kepada pengguna nomor handphone tersebut (Saputra, 2013).

2.1.2 SMS Gateway

(3)

sangat cocok dijadikan sebagai SMS center organisasi atau institusi tertentu (Sadeli, 2012).

SMS Gateway merupakan komunikasi dua arah, mengirim dan menerima, digunakan untuk SMS keyword, polling ataupun informasi lainnya. SMS ini biasanya digunakan menggunakan kartu GSM, dan tarifnya pun sesuai dengan kartu tersebut (Saputra, 2013).

SMS Gateway adalah pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunakan SMS. Dengan SMS gateway pengguna dapat menyebarkan pesan ke beberapa nomor secara otomatis dan cepat tanpa harus mengetik pesan berulang- ulang. Pengguna cukup memasukkan nomor-nomor tujuan ke dalam suatu database. SMS gateway memudahkan pengguna untuk membuat pesan broadcast, announcement, reminder, voting, dan polling. Cara kerja SMS Gateway sama dengan cara kerja SMS, pada umumnya, hanya berbeda dalam hal perangkat yang digunakan. Pada SMS Gateway, perangkat pengirimannya bukan lagi perangkat telepon genggam, melainkan modem yang menggunakan jaringan provider, modem ini yang akan dikendalikan oleh komputer untuk penyebaran dan pemindahan informasi (Tarigan, 2012) .

2.1.3 SMS Reminder

(4)

2.2 Database MySQL

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin pada tahun 2005 database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan skunder lainnya. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database. Kumpulan/ gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management system (DBMS). DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.

MySQL adalah suatu database populer dengan pengembangan Web (Web developers). Kecepatan dan ukuran yang kecil membuatnya ideal untuk Web site. Ditambah lagi fakta bahwa MySQL adalah open source, yang berarti gratis (Simarmata, 2006).

(5)

interaktif dalam mengolah data. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak kalah dibandingkan database-database besar lainnya. Keunikan dari MySQL adalah sebuah database akan memiliki satu direktori data yang berdiri sendiri, tidak bercampur dengan database-database lainnya yang ada didalam server tersebut. Nama sebuah database akan menjadi nama dari direktori data tersebut. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server (Arbie, 2004).

2.3 Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman adalah intruksi standar untuk memerintah computer yang memiliki fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini adalah satu set aturan sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefenisikan program komputer. Bahasa pemrograman komputer seperti Java, Visual Basic, C++, HTML, CSS, PHP, Net dan ratusan bahasa lain. Para perancangan layanan SMS reminder ini peneliti menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS dan PHP.

2.3.1 Hyper Text Markup Language (HTML)

(6)

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa pendeskripsi halaman yang menciptakan dokumen-dokumen hypertex atau hypermedia. HTML memasukkan kode-kode pengendali dalam sebuah dokumen pada berbagai poin yang dapat di spesifikasikan, yang dapat menciptakan hubungan (hyperlink) dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan dokumen lain yang berada di World Wide Web.

Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buah tag, yaitu: 1. <HTML> sebagai tanda awal dokumen HTML

2. <HEAD> sebagai informasi page header. Di dalam tag ini kita bisa meletakkan tagTITLE, BASE, LINK, SCRIPT, STYLE, dan META.

3. <TITLE> sebagai titel atau judul halaman. Kalimat yang terletak di dalam tag ini akan muncul pada bagian atas browser Anda (pada title bar).

4. <BODY> sebagai isi (yang nampak) pada halaman web, dapat berupa teks, grafik, dan lain-lain.

Untuk membuat kode HTML kita dapat menggunakan editor notepad dan menyimpannya dengan ekstensi .htm atau .html (Simarmata, 2006).

2.3.2 Cascading Style Sheet (CSS)

(7)

dan layout. CSS multi platform, maksudnya dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi dan web browser. Secara umum, yang dilakukan oleh CSS adalah pengaturan layout, kerangka, teks, gambar, warna, tabel, spasi dan lain sebagainya (Saputra, 2013).

2.3.3 Hypertext Preprocessor (PHP)

Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu web site dinamis. PHP menyatu dengan HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance. PHP berjalan pada sisi server, sehingga PHP disebut juga sebagai bahas Server Side Scripting, artinya bahwa dalam setiap menjalankan PHP, wajib membutuhkan web server dalam menjalankannya. PHP ini bersifat open source, sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma, dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux.

PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache (Saputra, 2013). Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web PHP

(8)

seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan.

2.4 Flowchart

Menurut Al-Bahra Ladjamudin, 2005 flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Flowchart disusun oleh simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses didalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni sebagai berikut:

 Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/ alur)

 Processing Symbol (Simbol Proses)

 Input-output Symbol (Simbol Input-output)

2.5 Gammu

(9)

2.6 Tuberkulosis 2.6.1. Defenisi

Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (dan kadang-kadang oleh M. bovis dan M. africanum) yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) dan percikan ludah, penyakit ini juga merupakan penyakit menahun, bahkan dapat seumur hidup. Setelah seseorang terinfeksi kuman tuberkulosis, hampir 90% penderita secara klinis tidak sakit, hanya didapatkan test tuberkulin positif, 10% akan sakit. Penderita yang sakit, bila tanpa pengobatan, setelah 5 tahun, 50% penderita TB Paru akan mati, 25% sehat dengan pertahanan tubuh yang baik dan 25% menjadi kronik dan infeksius (Jusuf et al, 2010).

Tuberkulosis (TBC) yang dahulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian kuman tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). Tuberkulosi dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. Tuberkulosis dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien tuberkulosis akan meninggal setelah 5 tahun (Kemenkes RI, 2009).

2.6.2 Pengobatan Tuberkulosis

(10)

karena tuberkulosis dan dampak buruk selanjutnya, mencegah terjadinya kekambuhan tuberkulosis, menurunkan penularan tuberkulosis dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengobatan tuberkulosis adalah merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman tuberkulosis. Pengobatan yang adekuat harus memenuhi prinsip:

 Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat mengandung

minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi  Diberikan dalam dosis yang tepat

 Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas

Minum Obat) sampai selesai pengobatan

 Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap

awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan 2.6.3 Tahap pengobatan tuberkulosis

Pengobatan tuberkulosis harus selalu meliputi pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan dengan maksud:

1. Tahap awal

(11)

pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya penularan sudah sangat menurun setelah pengobatan selama 2 minggu.

2. Tahap lanjutan

Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang penting untuk membunuh sisa sisa kuman yang masih ada dalam tubuh khususnya keman persister sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Pengobatan diberikan setiap 3 kali seminggu selama 4 bulan.

2.6.4 Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan tuberkulosis. Puskesmas Terjun menggunakan panduan paket Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama.

Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama

Jenis Sifat Efek samping

Isoniazid (H) Bakterisidal Neuropatik perifer, psikosis toksik, gangguan fungsi hati, kejang

Rifampisin (R) Bakterisidal Flu syndrome, gangguan gastrointestinal, urine berwarna merah, gangguan fungsi hati, trombositopeni, demam, skin rash, sesak napas, anemia hemolitik

Pirazinamid (Z) Bakterisidal Gangguan gastrointestinal, gangguan fungsi hati, gout artritis

Streptomisin (S) Bakterisidal Nyeri di tempat suntikan, gangguan keseimbangan dan pendengaran, renjatan anafilaktik, anemia, agranulositosis, trombositopeni

(12)

Panduan paket OAT yang digunakan di Puskesmas Terjun

Panduan paket OAT yang digunakan oleh Puskesmas Terjun adalah:  Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3

 Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

 Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat.

Panduan OAT kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT). Tablet OAT KDT ini terdiri dari kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan berat badan pasien. Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam bentuk paket, dengan tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Panduan paket OAT ini untuk digunakan oleh satu pasien tuberkulosis sampai selesai masa pengobatannya yaitu sejak pengobatan tahap intensif/awal sampai tahap lanjutan.

a. Kategori-1 : 2(HRZE) / 4(HR)3

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis, pasien tuberkulosis paru terdiagnosis klinis dan pasien tuberkulosis ekstra paru

3 kali seminggu selama 16 minggu HR(150/150)

(13)

b. Kategori -2: 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3)

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya (pengobatan ulang): Pasien kambuh, pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya dan pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up).

Tabel 2.3 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2: Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu 30 – 37 kg 2 kaplet 4KDT +

• Untuk perempuan hamil lihat pengobatan tuberkulosis pada keadaan khusus.

• Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan

aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg).

• Berat badan pasien ditimbang setiap bulan dan dosis pengobatan harus

(14)

c. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat adalah obat yang dikirim dari rumah sakit yang merujuk pasien ke puskesmas terjun.

2.6.5 Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Minum Obat

Kepatuhan minum obat adalah tindakan penderita untuk meminum obat tuberkulosis paru secara teratur untuk kesembuhan terutama untuk memutuskan rantai penularan. Kepatuhan minum obat dikategorikan teratur minum obat apabila tidak pernah lalai atau lupa minum OAT setiap hari pada fase awal (2 bulan) dan 3 kali seminggu pada fase lanjutan (4 bulan). Tidak teratur apabila penderita pernah lalai atau lupa minum OAT pada fase awal dan pada fase lanjutan (Kemenkes RI, 2011).

Kepatuhan Terhadap Dosis Obat Anti Tuberkulosis adalah kepatuhan terhadap rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita untuk satu kali pemberian dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan (Yulius, 2014).

2.6.6 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Ketidakpatuhan Minum Obat

(15)

akan membuat penderita mau minum obat secara teratur. Apabila penderita sudah memahami tentang keteraturan minum obat tuberkulosis paru secara benar maka penderita akan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui sikap yang positif. Sikap merupakan faktor pendorong untuk terjadinya suatu perilaku seseorang, maka sikap negatif atau kurang setuju terhadap suatu pengobatan akan mendorong penderita tersebut untuk berperilaku tidak patuh dalam berobat, baik dalam berobat ulang atau dalam hal minum obat, dengan pengetahuan yang baik tentang tuberkulosis paru, penderita akan melakukan sikap yang baik tentang pengobatan tuberkulosis paru, dengan demikian akan termotivasi untuk minum obat secara teratur.

Ketidakpatuhan pasien dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain pengetahuan pasien, Pertimbangan kerugian biaya atau waktu dalam masa pengobatan, pertimbangan mengenai keuntungan/efektivitas pengobatan, demografi pasien tuberculosis (usia, jenis kelamin, sosio-ekonomi), sikap terhadap pengobatan, kepribadian pasien tuberkulosis juga mempengaruhi ketidakpatuhan pasien. Faktor eksternal antara lain komunikasi antara dokter dan pasien, regimen obat (lamanya pengobatan yang harus dijalani pasien tuberkulosis, efek samping obat, jumlah obat yang harus dimakan), dukungan sosial/keluarga, dukungan petugas medis (Yuliani, 2012).

2.6.7 Dampak Teratur dan Tidak Teratur Minum Obat

(16)

Gambar

Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama Jenis Sifat Efek samping
Tabel 2.3 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan Aplikasi ini dikarenakan tidak adanya aplikasi kuis pada tabloid-tabloid yang berinteraksi langsung kepada konsumen dan juga tampilan yang animatif

Definisi, lingkup, dan syarat kerja sama Gelar Bersama, Gelar Ganda, Kegiatan Alih atau Ambil Kredit wajib mengikuti Panduan Penyelenggaraan Program Kerja Sama Perguruan

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

Assuming that the inter-image homographies between all other images and the fronto-parallel image approximate the view-to- world homographies, it is possible to compute estimates

Diharapkan dari penelitian ini menjadi bahan pertimbangan untuk pemerintah atau instansi kesehatan dalam mencanangkan program pemanfaatan starter tape, nasi basi

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI “M” DENGAN ASFIKSIA BERAT DI RUMAH SAKIT.. IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR TANGGAL 28

Sistem Pembelian Bahan Baku : Bagian Gudang mengecek persediaan bahan baku,jika ada bahan baku yang habis atau dibutuhkan nantinya akan tampak pada pencatatan di