1
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI
PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015
SKRIPSI
Oleh :
DEBI DARYANI NIM. 111000231
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI
PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015
Skripsi ini diajukan sebagai
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh : DEBI DARYANI
NIM. 111000231
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERANCANGAN
DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER DALAM
KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Medan, Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
SMS Reminder merupakan fitur pesan yang bisa membantu setiap orang mengingat sesuatu yang biasanya terdapat di handphone atau media catatan penting lainnya. Ketidakpatuhan untuk minum obat bagi penderita tuberkulosis paru tetap menjadi hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi. SMS reminder dapat mempermudah petugas tuberkulosis di puskesmas terjun dalam mengingatkan dan mengawasi minum obat anti tuberkulosis (OAT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan dan mengimplementasikan suatu layanan SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015.
Dalam mengembangkan sistem layanan SMS reminder dibuat perancangannya dengan metode daur hidup pengembangan sistem/ SDLC. Sasaran dalam implementasi perancangan program SMS reminder adalah petugas TB di Puskesmas Terjun. Materi pelatihan kepada petugas berupa keuntungan dan kerugian layanan SMS reminder, tips dan trik dalam menggunakannya.
Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan adalah diperlukan sebuah layanan SMS Reminder yang fungsinya mengingatkan pasien minum obat tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Layanan SMS Reminder minum obat tuberkulosis ini berfungsi dan dapat diterapkan pada Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki pasien tuberkulosis, bermanfaat bagi pasien tuberkulosis, terutama bagi pasien yang memiliki kesibukan yang cukup banyak dan dapat dioperasikan dengan baik oleh petugas tuberkulosis setelah mendapatkan pelatihan.
Diharapkan kepada puskesmas untuk menyediakan biaya untuk berjalannya sistem SMS Reminder dan untuk pihak yang akan mengembangkan layanan ini bisa dikembangkan dengan membuat aplikasi didalam smartphone agar dapat dibawa kemana-mana dan menambahkan info obat dan info perkembangan penyakit tuberkulosis.
ABSTRACT
SMS Reminder was a messaging features that can help everyone to remember something usually found in mobile phones or other important media notes. Disobedience to taked medication for patients with pulmonary tuberculosis remains an obstacle to achieving a high cure rate. SMS reminder can facilitated tuberculosis officer at the Terjun health center reminding and monitoring anti-tuberculosis medication consumption. The aim of this study was to draft and implement an SMS service reminder in medication adherence of patients of tuberculosis in Terjun Health Centre Medan Marelan district in 2015.
In developing the SMS reminder service system, method of system development life cycle was designed. The targets in the implementation of SMS reminder program design is TB officer in Terjun Health Centre. Training materials to TB officer were profits and losses of SMS reminder service, trip and tricks to use.
Results of the research that has been done was SMS Reminder service whose function was to remind patients to take tuberculosis medication in Terjun Health Centre was required. This services was working and can be applied to health centers and hospitals that have the tuberculosis patients, its useful for patients with tuberculosis, especially for patients who have high activity and can be operated either by officers of tuberculosis after training.
Providing funding for the passage of SMS Reminder system by health centers was expected, and for those who will develop these services can be developed by making an application in smartphones that can be taken anywhere and add the info of medications and tuberculosis disease progression.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER
DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI
PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015”, Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang harus
diperbaiki dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh bimbingan,
dukungan, bantuan, saran, dan kritik dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar –
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, M.S. selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Heru Santosa, M.S., Ph.D., selaku Ketua Departemen
Kependudukan dan Biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat
3. Bapak Drs. Abdul Jalil A. A., M. Kes. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, masukan
dan pengarahan untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Ibu Maya Fitria, SKM., M.Kes.selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan dan
saran kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak dr. Ria Masniari Lubis, M.Si. dan Ibu Dr. Rahayu Lubis, M.Kes.,
PhD selaku Dosen Penguji skripsi yang telah banyak memberikan kritik
dan saran kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes. selaku Dosen Penasehat Akademik
yang telah banyak memberikan bimbingan akademik selama penulis
menjalani perkuliahan.
7. Para Dosen dan Staf di FKM USU, khususnya Departemen Kependudukan
dan Biostatistika yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama
perkuliahan.
8. Bapak dr. Surya Syahputra Pulungan, M.Kes selaku Kepala Puskesmas
Terjun, kakak Elika, Ibu Nur selaku petugas tuberkulosia dan seluruh
petugas kesehatan di Puskesmas Terjun yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Seluruh keluarga besar penulis yang telah sabar memahami penulis
melalui kata-kata motivasi dan doa yang sangat luar biasa untuk
10.Yang Teristimewah Agung Gumara Samosir yang memberi dukungan,
kata-kata motivasi dan doanya dari jauh untuk kelancaran penyelesaian
skripsi ini.
11.Sahabat yang sangat penulis sayangi Tetra Golaq (Ridha Anggraini,
Dahlia Syah Putri dan Aldila Yosa Sukri) dan Devi Amelia Sari yang telah
mendukung, memberikan semangat dan doanya kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
12.Sahabat-sahabat yang sangat penulis sayangi: Aya, Utet, Lulu, Erizka,
Berkah, Bayu, Hastri, Awil, Asih, Amita, Dita, Wiwid, Aa, dan Ita yang
telah mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dari awal
kuliah sampai sekarang serta mendoakan penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
13.Seluruh Pengurus HmI Komisariat FKM USU dan Pengurus KOHATI
HMI FKM USU Periode 2014-2015 yang sangat penulis sayangi,
terkhusus Ketua Umum dan Kabid seperjuangan (Haris, Wahana, Mansur,
Ali, Mutiara (utet), Lindra dan Widya Nazrah yang memberi dukungan
dan doanya dalam penyelesaian skripsi ini.
14.Teman-teman stambuk 2011 FKM USU khususnya Departement
Biostatistika khususnya Rani Azhari dan Wilda Try Wahyuni yang telah
membantu dalam proses penulisan dan pengerjaan skripsi ini, dan
teman-teman yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah berjuang
15.Seluruh abang-abang dan kakak-kakak senior terkhusus abangda (Putra
Apriadi Siregar, Faisal Rachmat, Ziad Husaini, Adelia Bastian, Siti
Kurniawati dan Fauzi Ariansya) yang telah memberikan motivasi,
bimbingan dan semangatnya kepada penulis selama berkuliah di FKM
USU.
16.Seluruh adik-adik stambuk 2012,2013 dan 2014 terkhusus adinda (Febri
Ramadhan, Ayu Hadiatin Nisa, Rany Sucicha, Artika Sari, Rahayu Novita,
Nurul Husna Azria dan seluruh adik-adik HMI Komisariat FKM USU
yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah memberikan motivasi
dan doanya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Secara spesial penulis mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada
Yang Tak Tergantikan Mama dan Papa yang sangat disayangi dan dicintai penulis
(Hj. Syamsidar Pangaribuan, SE dan H. Ir. Benni Azis) atas segala kasih sayang,
doa, pengorbanan, kesabaran dan motivasi yang diberikan dengan segenap cinta
yang tulus hingga detik ini. Adik-adik yang sangat disayangi dan dicintai penulis
(Rizkika Daryani, Akmalia Daryani dan Salsabila Daryani) yang selalu
mendoakan, mengingatkan, membantu dan menyemangati penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membutuhkan, dan memberikan kontribusi dalam kemajuan Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Indonesia.Aamiin.
Medan, Agustus 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
2.6.2 Pengobatan Tuberkulosis ... 15
2.6.3 Tahap Pengobatan Tuberkulosis ... 16
2.6.4 Obat Anti Tuberkulosis ... 17
2.6.5 Kepatuhan Tuberkulosis Minum Obat ... 20
2.6.6 Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Ketidakpatuhan Minum Obat ... 20
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 23
3.1 Metode Perancangan Sistem ... 23
3.1.1 Analisi ... 23
3.1.2 Perancangan/ Design ... 24
3.1.3 Implementasi ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Hasil Penelitian ... 41
4.2 Pembahasan ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAH ... 51
5.1 Kesimpulan ... 51
5.2 Saran ... 51
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) LiniPertama ... 17
Tabel2.2 DosisPanduanObat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3 ... 18
Tabel2.3 DosisPanduanObat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 ... 19
Tabel3.1 Identitas Pasien ... 25
Tabel3.2 Identitas Petugas/ Admin ... 26
Tabel3.3 Jadwal Minum Obat Pasien ... 26
Tabel3.4 Balasan ... 26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.3 TampilanTambahPasien ... 44
Gambar 4.4 Tampilan Data Pasien ... 45
Gambar 4.5 TampilanInputJadwal ... 46
Gambar 4.6 Tampilan Data Jadwal ... 47
Gambar 4.7 Tampilan History SMS ... 48
DAFTAR ISTILAH
OAT-KDT Obat Kombinasi Dosis Tetap
SDLC Systems Development Life Cycle
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Debi Daryani
Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 12 Juli 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 1 dari 4 bersaudara
Alamat Rumah : Jln. H. Adam Malik, Kab. Labuhanbatu, Kec.
Rantau Utara, Kel. Padang bulan
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 1998-1999 : TK Kenanga Rantauprapat
2. Tahun 1999-2005 : SD Negeri 112143 Rantau Utara
3. Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 1 Rantau Utara
4. Tahun 2008-2011 : SMA Negeri 2 Rantau Utara
5. Tahun 2011-2015 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara
Riwayat Organisasi
1. Tahun 2012-2013 : Departemen Bidang Eksternal KOHATI HMI
Komisariat FKM USU
2. Tahun 2012-2013 : Wakil Sekretaris KOHATI HMI Komisariat FKM
USU
3. Tahun 2012-2013 : Ketua Bidang Eksternal KOHATI/Departemen PP
4. Tahun 2012-2013 : Sekretaris Umum KOHATI/ Wakil Sekretaris
HMI Komisariat FKM USU
5. Tahun 2014-2015 : Ketua Umum KOHATI/Ketua Bidang PP HMI
ABSTRAK
SMS Reminder merupakan fitur pesan yang bisa membantu setiap orang mengingat sesuatu yang biasanya terdapat di handphone atau media catatan penting lainnya. Ketidakpatuhan untuk minum obat bagi penderita tuberkulosis paru tetap menjadi hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi. SMS reminder dapat mempermudah petugas tuberkulosis di puskesmas terjun dalam mengingatkan dan mengawasi minum obat anti tuberkulosis (OAT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan dan mengimplementasikan suatu layanan SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015.
Dalam mengembangkan sistem layanan SMS reminder dibuat perancangannya dengan metode daur hidup pengembangan sistem/ SDLC. Sasaran dalam implementasi perancangan program SMS reminder adalah petugas TB di Puskesmas Terjun. Materi pelatihan kepada petugas berupa keuntungan dan kerugian layanan SMS reminder, tips dan trik dalam menggunakannya.
Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan adalah diperlukan sebuah layanan SMS Reminder yang fungsinya mengingatkan pasien minum obat tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Layanan SMS Reminder minum obat tuberkulosis ini berfungsi dan dapat diterapkan pada Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki pasien tuberkulosis, bermanfaat bagi pasien tuberkulosis, terutama bagi pasien yang memiliki kesibukan yang cukup banyak dan dapat dioperasikan dengan baik oleh petugas tuberkulosis setelah mendapatkan pelatihan.
Diharapkan kepada puskesmas untuk menyediakan biaya untuk berjalannya sistem SMS Reminder dan untuk pihak yang akan mengembangkan layanan ini bisa dikembangkan dengan membuat aplikasi didalam smartphone agar dapat dibawa kemana-mana dan menambahkan info obat dan info perkembangan penyakit tuberkulosis.
ABSTRACT
SMS Reminder was a messaging features that can help everyone to remember something usually found in mobile phones or other important media notes. Disobedience to taked medication for patients with pulmonary tuberculosis remains an obstacle to achieving a high cure rate. SMS reminder can facilitated tuberculosis officer at the Terjun health center reminding and monitoring anti-tuberculosis medication consumption. The aim of this study was to draft and implement an SMS service reminder in medication adherence of patients of tuberculosis in Terjun Health Centre Medan Marelan district in 2015.
In developing the SMS reminder service system, method of system development life cycle was designed. The targets in the implementation of SMS reminder program design is TB officer in Terjun Health Centre. Training materials to TB officer were profits and losses of SMS reminder service, trip and tricks to use.
Results of the research that has been done was SMS Reminder service whose function was to remind patients to take tuberculosis medication in Terjun Health Centre was required. This services was working and can be applied to health centers and hospitals that have the tuberculosis patients, its useful for patients with tuberculosis, especially for patients who have high activity and can be operated either by officers of tuberculosis after training.
Providing funding for the passage of SMS Reminder system by health centers was expected, and for those who will develop these services can be developed by making an application in smartphones that can be taken anywhere and add the info of medications and tuberculosis disease progression.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini perkembangan teknologi komunikasi tumbuh dengan
pesat mulai dari radio, televisi, telepon, telepon seluler/handphone, komputer,
internet sampai dengan alat komunikasi lainnya. Dengan cepatnya perkembangan
teknologi komunikasi, telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Disamping itu, teknologi komunikasi mampu dalam memperpendek jarak,
menghemat biaya, serta mampu menembus ruang dan waktu (Saputra, 2013).
Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur dari handphone
yang banyak digunakan. Short Message Service atau yang lebih dikenal orang
dengan istilah SMS merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam
format teks. SMS ini dapat dinikmati oleh seluruh pengguna handphone (Saputra,
2013).
SMS Reminder merupakan fitur pesan yang bisa membantu setiap orang
mengingat sesuatu yang biasanya terdapat di handphone (Wilieyam, 2013).
Wilieyam dan Nina pada tahun 2013 pernah melakukan penelitian tentang
Aplikasi Reminder Pengobatan Pasien Berbasis SMS Gateway yang bermanfaat
membantu pihak rumah sakit untuk meningkatkan kinerja rumah sakit dalam
mengontrol atau mengawasi pasien yang sedang dalam kondisi rawat jalan. Selain
itu juga dapat membantu proses pengobatan pada pasien yang menderita sakit
yang memerlukan pengobatan secara rutin, seperti pasien tuberkulosis, tekanan
pengobatannya dari awal karena lupa meminum obatnya. Penggunaan reminder
berbasis SMS ini juga pernah dilakukan oleh Riyadi dan Dianty pada tahun 2012
tentang Layanan SMS Pengingat Minum Obat KB dan Info Obat yang
bermanfaat untuk masyarakat khususnya wanita yang sedang menggunakan
program Pil KB. SMS Reminder berbasis SMS Gateway merupakan solusi
meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam mengontrol dan mengawasi pasien
yang sedang dalam kondisi rawat jalan dan yang memerlukan pengobatan rutin
secara langsung.
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang
yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Penyakit ini memerlukan waktu
pengobatan selama 6 bulan. Penatalaksanaan pengobatan dengan meminum obat
anti tuberculosis (OAT) secara rutin selama 6 bulan dan tidak boleh terputus
(Kemenkes RI, 2013).
Pada tahun 2013 ditemukan jumlah kasus baru BTA positif (BTA+)
sebanyak 196.310 kasus, menurun bila dibandingkan kasus baru BTA+ yang
ditemukan tahun 2012 yang sebesar 202.301 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang
dilaporkan terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa
Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Kasus baru BTA+ di tiga provinsi tersebut
hampir sebesar 40% dari jumlah seluruh kasus baru di Indonesia. Menurut jenis
kelamin, kasus BTA+ pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan yaitu hampir
1,5 kali dibandingkan kasus BTA+ pada perempuan. Pada masing-masing
dibandingkan perempuan. Disparitas paling tinggi antara laki-laki dan perempuan
terjadi di Sumatera Utara, kasus pada laki-laki dua kali lipat dari kasus pada
perempuan. Menurut kelompok umur, kasus baru yang ditemukan paling banyak
pada kelompok umur 25-34 tahun yaitu sebesar 21,40% diikuti kelompok umur
35-44 tahun sebesar 19,41% dan pada kelompok umur 45-54 tahun sebesar
19,39% (Kemenkes RI, 2013).
Menurut hasil Riskesdas 2013 dalam Kemenkes RI 2013, prevalensi
Tuberkulosis berdasarkan diagnosis sebesar 0,4% dari jumlah penduduk. Dengan
kata lain, rata-rata tiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 400 orang yang
didiagnosis kasus Tuberkulosis oleh tenaga kesehatan. Penyakit Tuberkulosis paru
ditanyakan pada responden untuk kurun waktu ≤ 1 tahun berdasarkan diagnosis
yang ditegakkan oleh tenaga kesehatan melalui pemeriksaan dahak, foto toraks
atau keduanya. Hasil Riskesdas 2013 tersebut tidak berbeda dengan Riskesdas
2007 yang menghasilkan angka prevalensi Tuberkulosis paru 0,4%. Prevalensi
Tuberkulosis paru berdasarkan gejala batuk ≥ 2 minggu secara nasional sebesar
3,9% dan prevalensi Tuberkulosis paru berdasarkan gejala batuk darah sebesar
2,8%.
Penyakit Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kasus Tuberkulosis Paru di Kota Medan
tahun 2012 secara klinis terjadi peningkatan dari tahun 2011. Tuberkulosis paru
klinis pada tahun 2011 sebesar 11.179 kasus sedangkan pada tahun 2012 sebesar
21.079. Selain itu BTA+ paru juga mengalami peningkatan dimana tahun 2011
tuberkulosis ini masih tetap ada, yaitu masih rendahnya kepatuhan pasien
tuberkulosis dalam minum obat anti tuberculosis (OAT), sehingga mengakibatkan
tidak sembuh atau kuman menjadi resisten/kebal dengan pengobatan standar
(Dinkes Kota Medan, 2013).
Dari gambaran di atas bisa dibayangkan ketidakpatuhan untuk minum obat
bagi penderita tuberkulosis paru masih menjadi hambatan untuk mencapai angka
kesembuhan yang tinggi. Ketidakpatuhan berobat akan mengakibatkan tingginya
angka kegagalan pengobatan penderita tuberkulosis paru dan menyebabkan makin
banyak ditemukan penderita tuberkulosis paru dengan BTA yang resisten dengan
pengobatan standar. Hal ini akan mempersulit pemberantasan penyakit
tuberkulosis paru di Indonesia serta memperberat beban pemerintah.
Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan, Puskesmas Terjun merupakan salah
satu yang memberikan pelayanan pengobatan tuberkulosis yang ada di Kota
Medan. Angka kesembuhan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Terjun
tahun 2012 (97%), dari jumlah pasien tuberkulosis paru BTA+ yang diobati
sebanyak 59 orang, yang dinyatakan sembuh 57 orang dan tahun 2013 angka
kesembuhan (96,88%), dari jumlah pasien tuberkulosis paru BTA+ yang diobati
sebanyak 64 orang dan yang dinyatakan sembuh 62 orang. Hal ini menunjukkan
angka kesembuhan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Terjun sudah
melebihi target yang ditetapkan WHO yaitu 85%. (Dinkes Kota Medan, 2014).
Berdasarkan hasil survey awal pada bulan Januari tahun 2015 yang
dilakukan peneliti di Puskesmas Terjun jumlah pasien tuberkulosis setiap bulan
menggunakan metode PMO (pengawas minum obat). Petugas tuberkulosis juga
Dari kedua permasalahan di atas peneliti tertarik untuk memanfaatkan
fasilitas SMS yang dimiliki handphone agar berguna dalam bidang kesehatan dan
memudahkan pelayanan kepada masyarakat terkhusus dalam kepatuhan minum
obat pasien tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Yaitu ingin membangun sebuah
aplikasi berbasis layanan Short Message Service (SMS) reminder dalam
kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Dalam
membangun sebuah aplikasi berbasis layanan Short Message Service (SMS)
reminder ini peneliti menggunakan jenis aplikasi sms gateway yaitu komunikasi
dua arah. SMS remainder dapat mempermudah petugas tuberculosis di puskesmas
terjun dalam mengingatkan dan mengawasi minum obat anti tuberculosis (OAT)
pasien dan diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kepatuhan minum
obat pasien dan menurunkan tingkat kegagalan atau resisten obat dalam
pengobatan tuberkulosis (TBC).
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang
SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis (TBC)
di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan dan
implementasi suatu layanan SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien
penyakit tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menghasilkan layanan sms reminder minum obat untuk pasien
tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun
2. Meningkatkan kualitas sumber daya tenaga kesehatan di Puskesmas
Terjun terutama kualitas dalam pemanfaatan teknologi
3. Memudahkan dalam penyampaian informasi minum obat pasien
tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun
4. Memberikan dukungan terhadap kepatuhan minum obat pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Short Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan cara berkomunikasi melalui
sebuah ponsel atau perangkat lainnya untuk mengirim atau menerima pesan-pesan
pendek. Layanan SMS menggunakan kanal atau jalur teks dalam proses
penyimpanannya. Sehingga meskipun sang penerima SMS sedang melakukan
kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat
diterima (Sadeli, 2012).
Short Message Service atau lebih dikenal orang dengan istilah SMS
merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks.
Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, di
antaranya:
1. Biaya relatif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan
catatan nomor dalam keadaan aktif. Selain itu, waktu pengiriman juga
cepat, bandingkan jika kita menggunakan pak pos untuk mengirimkan
pesan.
2. Dengan layanan ini, pengguna juga dapat mengirimkan pesan secara
fleksibel. Dalam artian, pengguna dapat mengirim pesan kapan pun dan di
3. Layanan SMS ini mudah digunakan, dapat dipastikan orang bukan dari
latar belakang IT (Information Technology) pun dapat memahami cara
penggunaannya (Saputra, 2013).
2.1.1 Alur Pengiriman SMS
Kebanyakan orang awam tahu, alur dari SMS adalah kirim SMS,
ditangkap satelit kemudian diteruskan ke nomor handphone tujuan.
Kenyataannya, tidaklah demikian. Setiap kita mengirimkan pesan melalui SMS,
pesan tersebut tidak langsung sampai ke nomor handphone tujuan, tapi melewati
beberapa proses terlebih dahulu. Yaitu pesan akan di tangkap oleh Base
Transceiver Station (BTS) terlebih dahulu, dilanjutkan ke Base Station
Controller (BSC) kemudian akan sampai ke tahap Mobile Switching Center
(MSC). Mobile SwitchingCenter (MSC) selanjutnya akan meneruskan atau
mem-forward pesan tersebut ke Short Message Service Center (SMSC). Pada tahap
inilah, pesan disimpan untuk sementara jika nomor tujuan yang ditujukan sedang
tidak aktif, atau berada di luar jangkauan. Jika nomor tujuan sudah aktif maka
akan diteruskan melewati MSC, BSC kemudian diterima oleh jaringan BTS
nomor tujuan, lalu dikirimkan kepada pengguna nomor handphone tersebut
(Saputra, 2013).
2.1.2 SMS Gateway
SMS Gateway merupakan jenis aplikasi SMS dua arah, dengan keunikan
semua tarif yang diperlakukan adalah tarif SMS normal sesuai dengan apa yang
sangat cocok dijadikan sebagai SMS center organisasi atau institusi tertentu
(Sadeli, 2012).
SMS Gateway merupakan komunikasi dua arah, mengirim dan menerima,
digunakan untuk SMS keyword, polling ataupun informasi lainnya. SMS ini
biasanya digunakan menggunakan kartu GSM, dan tarifnya pun sesuai dengan
kartu tersebut (Saputra, 2013).
SMS Gateway adalah pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan
menggunakan SMS. Dengan SMS gateway pengguna dapat menyebarkan pesan
ke beberapa nomor secara otomatis dan cepat tanpa harus mengetik pesan
berulang- ulang. Pengguna cukup memasukkan nomor-nomor tujuan ke dalam
suatu database. SMS gateway memudahkan pengguna untuk membuat pesan
broadcast, announcement, reminder, voting, dan polling. Cara kerja SMS
Gateway sama dengan cara kerja SMS, pada umumnya, hanya berbeda dalam hal
perangkat yang digunakan. Pada SMS Gateway, perangkat pengirimannya bukan
lagi perangkat telepon genggam, melainkan modem yang menggunakan jaringan
provider, modem ini yang akan dikendalikan oleh komputer untuk penyebaran
dan pemindahan informasi (Tarigan, 2012) .
2.1.3 SMS Reminder
SMS reminder berbasis pada waktu yang telah dijadwalkan. Sistem akan
mengirimkan SMS secara otomatis ke beberapa nomor telepon yang sebelumnya
sudah dimasukkan dalam database. SMS dikirim secara broadcast. Waktu
pengiriman SMS harus sesuai dengan penjadwalan yang sudah ditentukan
2.2 Database MySQL
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin pada tahun 2005 database adalah
sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan
dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan
skunder lainnya. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau
diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user (baik
menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan
menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain
dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.
Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan
pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar
dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database.
Kumpulan/ gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis
database tersebut dinamakan Database Management system (DBMS). DBMS
merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer
(utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.
MySQL adalah suatu database populer dengan pengembangan Web (Web
developers). Kecepatan dan ukuran yang kecil membuatnya ideal untuk Web site.
Ditambah lagi fakta bahwa MySQL adalah open source, yang berarti gratis
(Simarmata, 2006).
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relation
database management system) yang bersifat terbuka (open source). MySQL
interaktif dalam mengolah data. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan
ketangguhan yang tidak kalah dibandingkan database-database besar lainnya.
Keunikan dari MySQL adalah sebuah database akan memiliki satu direktori data
yang berdiri sendiri, tidak bercampur dengan database-database lainnya yang ada
didalam server tersebut. Nama sebuah database akan menjadi nama dari direktori
data tersebut. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan
dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti
MySQL Server (Arbie, 2004).
2.3 Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman adalah intruksi standar untuk memerintah computer
yang memiliki fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini adalah satu set aturan
sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefenisikan program komputer.
Bahasa pemrograman komputer seperti Java, Visual Basic, C++, HTML, CSS,
PHP, Net dan ratusan bahasa lain. Para perancangan layanan SMS reminder ini
peneliti menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS dan PHP.
2.3.1 Hyper Text Markup Language (HTML)
Hyper Text Markup Language (HTML) yaitu suatu bahasa pemrograman
hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format
web berbasis html. HTML bisa disebut bahasa yang digunakan untuk
menampilkan dan mengelola hypertex. Html digunakan untuk menampilkan
berbagai informasi di dalam sebuah penjelajahan web Internet dan formatting
hypertext sederhana yang ditulis ke dalam berkas format ASCII agar dapat
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa pendeskripsi
halaman yang menciptakan dokumen-dokumen hypertex atau hypermedia. HTML
memasukkan kode-kode pengendali dalam sebuah dokumen pada berbagai poin
yang dapat di spesifikasikan, yang dapat menciptakan hubungan (hyperlink)
dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan dokumen lain yang berada
di World Wide Web.
Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buah tag, yaitu:
1. <HTML> sebagai tanda awal dokumen HTML
2. <HEAD> sebagai informasi page header. Di dalam tag ini kita bisa
meletakkan tagTITLE, BASE, LINK, SCRIPT, STYLE, dan META.
3. <TITLE> sebagai titel atau judul halaman. Kalimat yang terletak di dalam
tag ini akan muncul pada bagian atas browser Anda (pada title bar).
4. <BODY> sebagai isi (yang nampak) pada halaman web, dapat berupa teks,
grafik, dan lain-lain.
Untuk membuat kode HTML kita dapat menggunakan editor notepad dan
menyimpannya dengan ekstensi .htm atau .html (Simarmata, 2006).
2.3.2 Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan suatu bahasa pemrogramer web
yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam
web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam. CSS saat ini
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan menjadi bahasa
standar dalam pembuatan web. CSS difungsikan sebagai penopang atau
dan layout. CSS multi platform, maksudnya dapat dijalankan pada berbagai
macam sistem operasi dan web browser. Secara umum, yang dilakukan oleh CSS
adalah pengaturan layout, kerangka, teks, gambar, warna, tabel, spasi dan lain
sebagainya (Saputra, 2013).
2.3.3 Hypertext Preprocessor (PHP)
Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman
yang difungsikan untuk membangun suatu web site dinamis. PHP menyatu
dengan HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai
pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan
sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan
sangat mudah di-maintenance. PHP berjalan pada sisi server, sehingga PHP
disebut juga sebagai bahas Server Side Scripting, artinya bahwa dalam setiap
menjalankan PHP, wajib membutuhkan web server dalam menjalankannya. PHP
ini bersifat open source, sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma, dan mampu
lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux.
PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache (Saputra, 2013).
Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web PHP
oleh client kepada browser. Berdasarkan alamat internet atau URL (Uniform
Resource Locator), web server akan mencarikan berkas PHP yang diminta dan
setelah didapatkan web server segera mengirimkan isinya ke mesin PHP, mesin
inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke
browser. Selanjutnya, browser menyampaikan ke client. Salah satu kelebihan dari
seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain. Dengan demikian,
menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan
hal yang mudah untuk diimplementasikan.
2.4 Flowchart
Menurut Al-Bahra Ladjamudin, 2005 flowchart adalah bagan-bagan yang
mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Flowchart
disusun oleh simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses
didalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok, yakni sebagai berikut:
Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/ alur)
Processing Symbol (Simbol Proses)
Input-output Symbol (Simbol Input-output)
2.5 Gammu
Gammu adalah sebuah aplikasi cross-platform yang digunakan untuk
menjembatani/ mengomunikasikan antara database SMS Gateway dengan SMS
devices. Aplikasi Gammu berupa daemon yang berjalan secara background.
Setiap saat, gammu memonitor SMS devices dan database SMS gateway. Saat
ada SMS masuk ke SMS devices, maka gammu langsung memindahkannya ke
dalam inbox dalam database SMS gateway. Sebaliknya saat aplikasi pengirim
SMS memasukkan SMS ke dalam outbox dalam database SMS gateway, maka
gammu mengirimkannya melalui SMS devices, dan memindahkan SMS ke
2.6 Tuberkulosis 2.6.1. Defenisi
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis (dan kadang-kadang oleh M. bovis dan M.
africanum) yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) dan percikan ludah,
penyakit ini juga merupakan penyakit menahun, bahkan dapat seumur hidup.
Setelah seseorang terinfeksi kuman tuberkulosis, hampir 90% penderita secara
klinis tidak sakit, hanya didapatkan test tuberkulin positif, 10% akan sakit.
Penderita yang sakit, bila tanpa pengobatan, setelah 5 tahun, 50% penderita TB
Paru akan mati, 25% sehat dengan pertahanan tubuh yang baik dan 25% menjadi
kronik dan infeksius (Jusuf et al, 2010).
Tuberkulosis (TBC) yang dahulu dikenal dengan TBC adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium
tuberculosis). Sebagian kuman tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi dapat
juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit,
dll). Tuberkulosi dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif
bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. Tuberkulosis dapat menyebabkan kematian.
Apabila tidak diobati, 50% dari pasien tuberkulosis akan meninggal setelah 5
tahun (Kemenkes RI, 2009).
2.6.2 Pengobatan Tuberkulosis
Menurut Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis pada tahun 2014
pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk menyembukan pasien, memperbaiki
karena tuberkulosis dan dampak buruk selanjutnya, mencegah terjadinya
kekambuhan tuberkulosis, menurunkan penularan tuberkulosis dan mencegah
terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengobatan
tuberkulosis adalah merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah
penyebaran lebih lanjut dari kuman tuberkulosis. Pengobatan yang adekuat harus
memenuhi prinsip:
Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat mengandung
minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi
Diberikan dalam dosis yang tepat
Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas
Minum Obat) sampai selesai pengobatan
Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap
awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan
2.6.3 Tahap pengobatan tuberkulosis
Pengobatan tuberkulosis harus selalu meliputi pengobatan tahap awal dan
tahap lanjutan dengan maksud:
1. Tahap awal
Pengobatan diberikan setiap hari. Panduan pengobatan pada tahap ini
adalah dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan jumlah kuman
yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari
sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum
pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan tahap awal pada semua
pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya penularan
sudah sangat menurun setelah pengobatan selama 2 minggu.
2. Tahap lanjutan
Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang penting untuk
membunuh sisa sisa kuman yang masih ada dalam tubuh khususnya
keman persister sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah
terjadinya kekambuhan. Pengobatan diberikan setiap 3 kali seminggu
selama 4 bulan.
2.6.4 Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam
pengobatan tuberkulosis. Puskesmas Terjun menggunakan panduan paket Obat
Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama.
Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama
Jenis Sifat Efek samping
Isoniazid (H) Bakterisidal Neuropatik perifer, psikosis toksik, gangguan fungsi hati, kejang
Rifampisin (R) Bakterisidal Flu syndrome, gangguan gastrointestinal, urine berwarna merah, gangguan fungsi hati, trombositopeni, demam, skin rash, sesak napas, anemia hemolitik
Pirazinamid (Z) Bakterisidal Gangguan gastrointestinal, gangguan fungsi hati, gout artritis
Streptomisin (S) Bakterisidal Nyeri di tempat suntikan, gangguan keseimbangan dan pendengaran, renjatan anafilaktik, anemia, agranulositosis, trombositopeni
Panduan paket OAT yang digunakan di Puskesmas Terjun
Panduan paket OAT yang digunakan oleh Puskesmas Terjun adalah:
Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3
Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat.
Panduan OAT kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket
obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT). Tablet OAT KDT ini terdiri dari
kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan
berat badan pasien. Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam
bentuk paket, dengan tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin
kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Panduan paket OAT ini
untuk digunakan oleh satu pasien tuberkulosis sampai selesai masa pengobatannya
yaitu sejak pengobatan tahap intensif/awal sampai tahap lanjutan.
a. Kategori-1 : 2(HRZE) / 4(HR)3
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien tuberkulosis paru
terkonfirmasi bakteriologis, pasien tuberkulosis paru terdiagnosis klinis dan
pasien tuberkulosis ekstra paru
3 kali seminggu selama 16 minggu HR(150/150)
30 – 37 kg 2 kaplet sekali minum 4KDT 2 tablet sekali minum 2KDT
38 – 54 kg 3 kaplet sekali minum 4KDT 3 tablet sekali minum 2KDT
55 – 70 kg 4 kaplet sekali minum 4KDT 4 tablet sekali minum 2KDT
b. Kategori -2: 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati
sebelumnya (pengobatan ulang): Pasien kambuh, pasien gagal pada pengobatan
dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya dan pasien yang diobati kembali
setelah putus berobat (lost to follow-up).
Tabel 2.3 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2:
Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu
30 – 37 kg 2 kaplet 4KDT +
• Untuk perempuan hamil lihat pengobatan tuberkulosis pada keadaan khusus.
• Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan
aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg).
• Berat badan pasien ditimbang setiap bulan dan dosis pengobatan harus
c. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat.
Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat
adalah obat yang dikirim dari rumah sakit yang merujuk pasien ke puskesmas
terjun.
2.6.5 Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Minum Obat
Kepatuhan minum obat adalah tindakan penderita untuk meminum obat
tuberkulosis paru secara teratur untuk kesembuhan terutama untuk memutuskan
rantai penularan. Kepatuhan minum obat dikategorikan teratur minum obat
apabila tidak pernah lalai atau lupa minum OAT setiap hari pada fase awal (2
bulan) dan 3 kali seminggu pada fase lanjutan (4 bulan). Tidak teratur apabila
penderita pernah lalai atau lupa minum OAT pada fase awal dan pada fase
lanjutan (Kemenkes RI, 2011).
Kepatuhan Terhadap Dosis Obat Anti Tuberkulosis adalah kepatuhan
terhadap rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita untuk satu kali
pemberian dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan efek terapeutik yang
diinginkan (Yulius, 2014).
2.6.6 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Ketidakpatuhan Minum Obat
Menurut Wayan pada tahun 2015, Faktor yang berhubungan dengan
keteraturan minum obat adalah pengetahuan dan sikap penderita tuberkulosis.
Pengetahuan (knowledge) sangat penting peranannya pada penderita tuberkulosis
paru karena dengan mengetahui, memahami tentang pengobatan dan penyakit
akan membuat penderita mau minum obat secara teratur. Apabila penderita sudah
memahami tentang keteraturan minum obat tuberkulosis paru secara benar maka
penderita akan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui sikap yang positif.
Sikap merupakan faktor pendorong untuk terjadinya suatu perilaku seseorang,
maka sikap negatif atau kurang setuju terhadap suatu pengobatan akan mendorong
penderita tersebut untuk berperilaku tidak patuh dalam berobat, baik dalam
berobat ulang atau dalam hal minum obat, dengan pengetahuan yang baik tentang
tuberkulosis paru, penderita akan melakukan sikap yang baik tentang pengobatan
tuberkulosis paru, dengan demikian akan termotivasi untuk minum obat secara
teratur.
Ketidakpatuhan pasien dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal antara lain pengetahuan pasien, Pertimbangan kerugian biaya atau
waktu dalam masa pengobatan, pertimbangan mengenai keuntungan/efektivitas
pengobatan, demografi pasien tuberculosis (usia, jenis kelamin, sosio-ekonomi),
sikap terhadap pengobatan, kepribadian pasien tuberkulosis juga mempengaruhi
ketidakpatuhan pasien. Faktor eksternal antara lain komunikasi antara dokter dan
pasien, regimen obat (lamanya pengobatan yang harus dijalani pasien
tuberkulosis, efek samping obat, jumlah obat yang harus dimakan), dukungan
sosial/keluarga, dukungan petugas medis (Yuliani, 2012).
2.6.7 Dampak Teratur dan Tidak Teratur Minum Obat
Menurut Amelia pada tahun 2010, mengatakan pengobatan hanya akan
efektif jika penderita mematuhi aturan dalam penggunaan obat, jika pasien teratur
Sebaliknya ketidakteraturan minum obat menyebabkan timbulnya resistensi
kuman terhadap OAT sehingga kuman akan semakin kuat dan memperparah
keadaan penyakit serta memerlukan pengobatan. Pengobatan pasien akan diulang
dari awal, pengobatan ini menjadi lebih mahal, lebih toksik dan lebih lama.
Ketidakteraturan minum obat juga berdampak kepada keluarga dan masyarakat
sekitar lingkungan penderita tuberkulosis. Penderita dapat menularkan bakteri
tuberkulosis kepada keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan penderita
sehingga penderita penyakit tuberkulosis semakin bertambah dan semakin
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Perancangan Sistem
Dalam mengembangkan sistem layanan SMS reminder pada pasien
tuberkulosis di Puskesmas Terjun maka terlebih dahulu dibuat perancangannya
dengan metode daur hidup pengembangan sistem/ SDLC (Systems Development
Life Cycle). Secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama yaitu: analisis,
perancangan/design dan implementasi (Ladjamudin, 2005).
3.1.1 Analisis
Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan.
Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara
baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya,
perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan dapat melakukan
identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya dengan
professional.
a. Analisis Ruang Lingkup Pekerjaan
Peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui pelayanan yang
dilakukan dan mempertimbangkan kemungkinan yang bisa dilakukan dan yang
tidak bisa dilakukan di lokasi tersebut. Juga berinteraksi dengan petugas
puskesmas/ admin sebagai langkah awal dalam merancang informasi sesuai
b. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan di Puskesma Terjun adalah sistem PMO
(pengawas minum obat) dimana sistem ini menggunakan satu orang yang dekat
dengan pasien untuk mengingatkan pasien minum obat.
c. Identifikasi Masalah
Masalah adalah faktor utama yang menyebabkan tujuan tidak dapat
dicapai dengan baik. Oleh karena itu, pada tahapan analisis harus dilakukan
proses identifikasi mengenai masalah-masalah yang terjadi. Adapun permasalahan
yang terjadi adalah kelemahan yang terdapat pada sistem PMO (pengawas minum
obat). Kelemahan yang ada pada sistem PMO adalah faktor kesibukan PMO yang
membuat mereka melewatkan waktu dalam mengingatkan minum obat pasien.
Berdasarkan literatur yang ada bahwa jadwal minum obat pasien tuberkulosis
tidak boleh terputus walapun satu kali minum obat selama 6 bulan. Apabila pasien
lupa minum obat satu kali harus mengulang proses pengobatan dari awal.
d. Analisis Kebutuhan Sistem
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka terdapat beberapa
spesifikasi kebutuhan dalam pengembangan sistem pengawas minum obat (PMO)
di Puskesmas Terjun. Menurut analis sistem yang dibutuhkan oleh Puskesmas
Terjun adalah sistem yang dapat mengingatkan dan mengawasi pasien minum
obat tuberkulosis secara langsung kepada pasien tuberculosis.
3.1.2 Perancangan/ Design
Tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendisain sistem
dilakukan dalam tahap perancangan ini meliputi perancangan input, proses dan
output .
1. Perancangan Masukan (Input)
Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data masukan, yang
akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data-data masukan tersebut dapat
berupa formulir-formulir, faktur, dan lain-lain yang berfungsi memberikan data
masukan bagi pemrosesan sistem. Rancangan input pada layanan sms reminder
dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis di Puskesmas Terjun
ini meliputi identitas pasien, identitas petugas/ admin, jadwal minum obat pasien,
history SMS dan Balasan.
a. Tabel identitas pasien
Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data identitas pasien
tuberkulosis yang tersimpan di dalam database MySQL. Identitas pasien ini
berupa data demografi pasien. Berikut ini struktur tabel identitas pasien:
Tabel 3.1 Identitas Pasien
No Field Data type Size Description 1 Id_pasien Integer 4 Primary key 2 Nama Varchar 100 Nama Pasien 3 Alamat Varchar 100 Alamat Pasien 4 Jenkel Varchar 100 Jenis Kelamin Pasien 5 Umur Varchar 100 Umur pasien
6 No_handphone Varchar 100 No Handphone Pasien
b. Tabel identitas petugas/ admin
Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data identitas petugas/ admin
yang tersimpan di dalam database MySQL. Identitas petugas ini berupa data
Tabel 3.2 Identitas Petugas/ admin
No Field Data type Size Description 1 Id_user Integer 10 Primary key
2 Username Varchar 100 Nama petugas/ admin
3 Password Varchar 100 Password yang valid dengan user 4 Status Varchar 100 Status
c. Tabel Jadwal minum obat pasien
Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data jadwal minum obat yang
tersimpan di dalam database MySQL. Berikut ini struktur tabel jadwal minum
obat pasien:
Tabel 3.3 Jadwal Minum Obat Pasien
No Field Data type Size Description 1 Id_jadwal Integer 4 Primary key 2 Id_pasien Integer 4 Fhoren key 3 Tanggal_input Date Tanggal input
4 Pesan Text Isi pesan pengingat minum obat 5 Jam Varchar 10 Waktu jadwal minum obat 6 Brp_hari Varchar 200 Lama jadwal minum obat
d. Tabel Balasan
Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data ada atau tidak jawaban sms
yang tersimpan di dalam database MySQL.
Tabel 3.4 Balasan
No Field Data type Size Description 1 Id_balas Integer 4 Primary key 2 Id_history Integer 4 Foreign key
e. Tabel History
Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data history yang tersimpan di
dalam database MySQL. Berikut ini struktur tabel history:
Tabel 3.5 History
No Field Data type Size Description 1 Id_history Integer 4 Primary key 2 Id_pasien Integer 4 Foreign key 3 Id_jadwal Integer 4 Foreign key
4 Tgl_kirim Date Tanggal pengiriman pesan 5 Status_pesan Varchar 10 Status pesan
2. Proses
Proses pada tahapan ini dilaksanakan oleh pembuat program atau yang
dikenal dengan istilah programmer. Proses dalam hal ini berkaitan dengan
bagaimana langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program yang
disebut dengan flowchart. Menurut Ladjamudin pada tahun 2005 ada dua macam
flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer yaitu system flowchart
dan program flowchart. Dalam pembuatan layanan SMS reminder di tahapan
START
INPUT USERNAME
& PASSWORD
CEK APAKAH USERNAME ADA
?
TIDAK
DASHBOARD ADMIN
STOP
a. System Flowchart Login
START
PILIH MENU
DATA PASIEN
STOP DASHBOARD
DATA SMS DATA JADWAL
HISTORY JADWAL
PASIEN
b. System Flowchart Menu Utama
START
APAKAH TAMBAH DATA ?
PROSES INPUT
STOP DATA PASIEN
YA
TIDAK
c. System Flowchart Pasien
START
APAKAH TAMBAH DATA ?
PROSES INPUT
STOP DATA JADWAL
YA
TIDAK
d. System Flowchart Jadwal
START
APAKAH DIBALAS ? CEK APAKAH JADWAL SEKARANG
?
TIDAK
YA CEK APAKAH JADWAL HARI INI
? DATA JADWAL
YA
TIDAK
SEND SMS
STOP
e. System Flowchart SMS
START
INPUT USERNAME
& PASSWORD
CEK DATABASE
IF
USERNAME = = db PASSWORD = = db
TAMPIL WARNING
DASHBOARD
STOP YA
TIDAK
f. Program Flowchart Login
START
READ DATA PASIEN
INPUT ?
INPUT DATA
MASUK KE DATABASE
STOP
TIDAK
YA
g. Program Flowchart Pasien
START
READ DATA JADWAL
INPUT ?
INPUT DATA
MASUK KE DATABASE
STOP
TIDAK
YA
h. Program Flowchart Jadwal
Selamat Datang di Layanan
SMS
Reminder
3. Perancangan Keluaran (Output)
Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan
digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan-tampilan layar, dan
juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan. Dalam layanan SMS reminder
ini output yang telah dirancang terdiri dari tampilan input.
1. Form Login
Form login digunakan untuk memasukkan username petugas/ admin dan
password yang sudah terdaftar.
2. Form Home
Form Home adalah halaman yang muncul saat pertama kali aplikasi
dijalankan.
Login
Username
Password
Login
Logo
3. Form Pasien
Form Pasien digunakan untuk memasukkan data pasien tuberkulosis.
3.1.3 Implementasi
Tahapan implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan
kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari
layanan SMS reminder yang akan dibangun, lalu mengimplementasikan layanan
SMS reminder tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman yang paling
sesuai. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah
programming dan testing, training dan system changeover.
1. Programming dan testing
Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma. Setelah selesai
pembuatan algoritma, maka dibuatlah layanan SMS reminder dengan
menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, PHP dan MySQL. Setelah
layanan SMS reminder selesai dibuat maka perlu dilakukan testing, dengan
mengentri sejumlah data ke dalam program tersebut dan dilihat hasilnya. Setelah
testing dilakukan maka layanan SMS reminder ini sudah bisa di gunakan. Untuk
itu puskesmas terjun perlu mempersiapkan komputer/ laptop khusus untuk
petugas tuberkulosis. Sehingga dapat dilakukan instalasi software layanan SMS
reminder ke komputer atau laptop yang ada di puskesmas terjun.
2. Training
Petugas tuberkulosis/ admin yang akan mengoperasikan layanan SMS
reminder tersebut perlu dilatih secara keseluruhan oleh peneliti. Setelah itu
peneliti mensosialisasikan layanan SMS reminder kepada pasien tuberkulosis
berupa keuntungan dan kerugian layanan SMS reminder, trip dan trik dalam
menggunakannya.
3. System Changeover (Pergantian Sistem)
Setelah seluruh sistem siap dioperasikan, admin selesai dilatih, dan
pasien sudah di sosialisasikan, maka pada tahap selanjutnya kepala puskesmas
dapat mengambil keputusan dalam pergantian sistem yang lama dengan sistem
yang baru. Apabila kepala puskesmas ingin melakukan pergantian sistem lama
dengan system baru bisa secara perlahan/ bertahap atau secara keseluruhan. Yaitu
dengan mempersiapkan komputer/laptop, modem, sim card, biaya sms khusus
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan adalah diperlukan sebuah
layanan SMS Reminder yang fungsinya mengingatkan pasien minum obat
tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Maka dari itu, untuk membuat layanan berbasis
SMS Reminder pada Puskesmas Terjun dilakukan mulai dari pembuatan database
pada PHP MyAdmin, Sublime Text sebagai editor, instalasi XAMPP untuk
menjalankan SQL dan Apache, instalasi Mozilla Firefox atau Crome sebagai
browser, instalasi Modem, serta instalasi Gammu/Now SMS sebagai server SMS.
Selain itu juga dilakukan pembuatan tampilan aplikasi dan coding pada Adobe
Dreamweaver CS3 dengan coding yang digunakan adalah PHP. Untuk
menjalankan sistem ini, pihak Puskesmas membutuhkan sebuah computer/ laptop
khusus petugas tuberkulosis dengan sistem operasi minimal Windows XP
Professional, XAMPP versi minimal 1.7.4 dan Gammu/ Now SMS dan Modem.
4.2 Pembahasan
a. Cara Kerja Layanan SMS Reminder
Setelah selesai dirancang, langkah pertama yang dilakukan adalah
memastikan XAMPP, Modem dan Gammu sudah terinstal dengan benar pada
komputer yang akan digunakan. Sim Card yang akan digunakan sudah ada di
Membuka layanan SMS Reminder pertama kali dengan mengaktifkan
XAMPP, kemudian buka browser dengan mengetik localhost/debi, maka akan
terbuka tampilan Login Form. Tampilan Login Form seperti gambar 4.1 dibawah
ini :
Gambar 4.1 Tampilan Login Form
Pada Gambar 4.1 tampilan Login Form diatas Admin akan memasukkan
username dan password miliknya yang sudah dimasukkan dalam database admin
untuk masuk ke dalam aplikasi layanan SMS reminder. Jika username dan
password salah atau tidak sesuai dengan database, maka akan muncul pesan
langsung menuju ke halaman utama aplikasi layanan SMS reminder dan dapat
membuka semua menu di aplikasi layanan SMS reminder.
1. Menu Utama (Home Page)
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama
Pada Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama diatas memuat beberapa pilihan
menu yaitu HOME, PASIEN, JADWAL, HISTORY SMS dan BALASAN. Menu
HOME adalah tampilan menu utama, menu PASIEN yang membawa Admin
Admin dapat melihat seluruh jadwal pasien tuberculosis, menu HISTORY SMS
yang membawa Admin dapat melihat status sms yang dikirim dan menu
BALASAN untuk melihat status sms masuk. Admin dapat membuka semua menu
yang ada pada menu utama aplikasi layanan SMS reminder.
2. Menu Pasien
Menu Pasien merupakan menu tempat master data dan form untuk
menambahkan data yang berkaitan dengan identitas pasien tuberculosis. Menu ini
terdiri dari pilihan tambah pasien dan tampilan data identitas pasien yang sudah
dimasukkan. Berikut ini tampilan dari tambah pasien dan data keseluruhan pasien
tuberculosis yang sudah dimasukkan.
Pada menu tambah pasien ini ditampilkan form isian yang terdiri dari
Nama Lengkap pasien, Alamat, Pilihan Jenis Kelamin, Umur dan No. Handphone.
Selanjutnya dibawah No. Handphone terdapat menu pilihan simpan. Pada menu
tambah pasien ini Admin dapat menambahkan pasien baru tuberculosis. Apabila
Admin selesai menambahkan pasien baru tuberculosis, maka system akan
membawa ketampilan data keseluruhan pasien tuberculosis. Tampilan data
keseluruhan pasien seperti gambar 4.4 dibawah ini :
Pada Gambar 4.4 Tampilan Data Pasien diatas Admin dapat melihat
keseluruhan identitas pasien tuberculosis yang sudah dimasukkan. Pada menu data
pasien ini terdapat empat pilihan, yaitu tambah pasien, edit, hapus, jadwal dan
manual. Admin dapat menambahkan data pasien baru, mengedit data identitas
pasien, menghapus data pasien, memasukkan jadwal minum obat pasien dan dapat
mengirim pesan secara manual. Tampilan Jadwal seperti gambar 4.5 dibawah ini :
Gambar 4.5 Tampilan Input Jadwal Pasien
Pada menu input jadwal ini ditampilkan form isian yang terdiri dari Nama
Lengkap Pasien, Pesan, Jam, Hari dan tanggal. Pada tanggal terdapat pilihan
menu select date dan dibawah tanggal terdapat menu pilihan simpan. Pada form
pasien. Apabila Admin selesai mengisi data jadwal minum obat pasien
tuberculosis, maka system akan membawa ketampilan data jadwal keseluruhan
pasien tuberculosis dan system akan secara otomatis mengirimkan sms kepasien
sesuai dengan jadwal yang dimasukkan. Tampilan data jadwal keseluruhan
pasien seperti gambar 4.6 dibawah ini :
3. Menu Jadwal
Menu Jadwal merupakan menu tempat master data jadwal, menu ini terdiri
dari tampilan data jadwal.
Pada Gambar 4.6 Tampilan Data Jadwal diatas Admin dapat melihat
keseluruhan jadwal minum obat pasien tuberculosis beserta isi pesan minum obat
yang sudah dimasukkan. Pada menu data jadwal pasien ini terdapat pilihan menu
delete. Untuk menghapus data apabila diperlukan.
4. HISTORY SMS
Gambar 4.7 Tampilan History SMS
Pada menu history SMS ini Admin dapat melihat dan mengawasi status
sms terkirim atau tidak. Pada menu history sms ini kita dapat melihat status sms
5. Menu BALASAN
Gambar 4.8 Tampilan SMS Balasan
Pada menu balasan ini admin dapat melihat pasien yang membalas sms
dan dapat mengontrol dan mengawasi pasien yang sudah meninum obat dan yang
belum minum obat.
b. Pengujian Layanan SMS Reminder
Pengujian Layanan SMS Reminder ini dilakukan terhadap petugas
tuberkulosis. Petugas diajarin cara penggunaan Layanan SMS Reminder ini mulai