• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Dan Implementasi Layanan Sms Reminder Dalam Kepatuhan Minum Obat Pasien Penyakit Tbc Di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Dan Implementasi Layanan Sms Reminder Dalam Kepatuhan Minum Obat Pasien Penyakit Tbc Di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

DAFTAR PUSTAKA

Arbie., 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.

Amelia F., 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Klien TBC Untuk Melakukan Penatalaksanaan TBC I Puskesmas Talawi Kecamatan

Talawi Kota Sawahlunto Tahun 2010.

http://repository.unand.ac.id/17946/1/6.pdf. Diakses 22 Juli 2015.

Danusantosa H., 2010. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Edisi Kedua. Jakarta: ECG Dinkes Kota Medan., 2013. Profil Kesehatan Kota Medan 2012. Medan

Dinkes Kota Medan., 2014. Profil Kesehatan Kota Medan 2013. Medan

Jusuf M.W., Winariani., Hariadi., S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru 2010. Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair-RSUD Dr. Soetomo. Kemenkes RI., 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta

Kemenkes RI., 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2011. Jakarta Kemenkes RI., 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta

Kemenkes RI., 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2014. Jakarta Kemenkes RI., 2000. Program Penanggulangan Tuberkulosis 2000. Jakarta

Ladjamudin A.B., 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riyadi G.P.,& Dianty R., 2012. Perancangan dan Implementasi Layanan SMS

Pengingat Minum Obat KB dan Info Obat.

http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi09.02.7565.pdf. Diakses 2 Desember 2014.

Sadeli M., 2012. Aplikasi SMS dengan Visualbasic 6.0 dan Visualbasic 2010. Palembang: Maxikom.

(9)

Simarmata J., 2006. Aplikasi Mobile Commerce menggunakan PHP dan MySQL. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.

Tarigan., Edison D., 2012. Membangun SMS Gateway Berbasis Web dengan Codeigniter. Yogyakarta: Lokomedia.

Wayan N. A., Rattu A. J. M., Rataq B., 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/download/7184/6822. Antidiabetes serta Factor-factor yang mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan PKU Muhammadiyah Bantul. http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t34150.pdf. Diakses 20 Juli 2015.

Yulius Y. I., Putu I. A. W., Putu N. D. W., 2014. The Relation Of Patient’s Discipline Attitude Who Suffered Pulmonary Tuberculosis While Consuming Anti Tuberculosis Medicine Towards Out Patient’s Relapse In Work Area Of Puskesmas II Denpasar Barat. http://www.triatma-mapindo.ac.id/ojsstikes/index.php/JDK3/article/download/30/23. Diakses 20 Juli 2015.

(10)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Perancangan Sistem

Dalam mengembangkan sistem layanan SMS reminder pada pasien tuberkulosis di Puskesmas Terjun maka terlebih dahulu dibuat perancangannya dengan metode daur hidup pengembangan sistem/ SDLC (Systems Development Life Cycle). Secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama yaitu: analisis, perancangan/design dan implementasi (Ladjamudin, 2005).

3.1.1 Analisis

Tahapan analisis digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan. Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Seorang analis perlu mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan ditanganinya, perlu memahami sistem yang sedang berjalan saat ini, dan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah yang muncul dan mencari solusinya dengan professional.

a. Analisis Ruang Lingkup Pekerjaan

(11)

b. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan di Puskesma Terjun adalah sistem PMO (pengawas minum obat) dimana sistem ini menggunakan satu orang yang dekat dengan pasien untuk mengingatkan pasien minum obat.

c. Identifikasi Masalah

Masalah adalah faktor utama yang menyebabkan tujuan tidak dapat dicapai dengan baik. Oleh karena itu, pada tahapan analisis harus dilakukan proses identifikasi mengenai masalah-masalah yang terjadi. Adapun permasalahan yang terjadi adalah kelemahan yang terdapat pada sistem PMO (pengawas minum obat). Kelemahan yang ada pada sistem PMO adalah faktor kesibukan PMO yang membuat mereka melewatkan waktu dalam mengingatkan minum obat pasien. Berdasarkan literatur yang ada bahwa jadwal minum obat pasien tuberkulosis tidak boleh terputus walapun satu kali minum obat selama 6 bulan. Apabila pasien lupa minum obat satu kali harus mengulang proses pengobatan dari awal.

d. Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka terdapat beberapa spesifikasi kebutuhan dalam pengembangan sistem pengawas minum obat (PMO) di Puskesmas Terjun. Menurut analis sistem yang dibutuhkan oleh Puskesmas Terjun adalah sistem yang dapat mengingatkan dan mengawasi pasien minum obat tuberkulosis secara langsung kepada pasien tuberculosis.

3.1.2 Perancangan/ Design

(12)

dilakukan dalam tahap perancangan ini meliputi perancangan input, proses dan output .

1. Perancangan Masukan (Input)

Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data masukan, yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data-data masukan tersebut dapat berupa formulir-formulir, faktur, dan lain-lain yang berfungsi memberikan data masukan bagi pemrosesan sistem. Rancangan input pada layanan sms reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis di Puskesmas Terjun ini meliputi identitas pasien, identitas petugas/ admin, jadwal minum obat pasien, history SMS dan Balasan.

a. Tabel identitas pasien

Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data identitas pasien tuberkulosis yang tersimpan di dalam database MySQL. Identitas pasien ini berupa data demografi pasien. Berikut ini struktur tabel identitas pasien:

Tabel 3.1 Identitas Pasien No Field Data type Size Description 1 Id_pasien Integer 4 Primary key

2 Nama Varchar 100 Nama Pasien

3 Alamat Varchar 100 Alamat Pasien 4 Jenkel Varchar 100 Jenis Kelamin Pasien

5 Umur Varchar 100 Umur pasien

6 No_handphone Varchar 100 No Handphone Pasien b. Tabel identitas petugas/ admin

(13)

Tabel 3.2 Identitas Petugas/ admin No Field Data type Size Description 1 Id_user Integer 10 Primary key

2 Username Varchar 100 Nama petugas/ admin

3 Password Varchar 100 Password yang valid dengan user 4 Status Varchar 100 Status

c. Tabel Jadwal minum obat pasien

Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data jadwal minum obat yang tersimpan di dalam database MySQL. Berikut ini struktur tabel jadwal minum obat pasien:

Tabel 3.3 Jadwal Minum Obat Pasien No Field Data type Size Description

1 Id_jadwal Integer 4 Primary key 2 Id_pasien Integer 4 Fhoren key 3 Tanggal_input Date Tanggal input

4 Pesan Text Isi pesan pengingat minum obat

5 Jam Varchar 10 Waktu jadwal minum obat 6 Brp_hari Varchar 200 Lama jadwal minum obat

d. Tabel Balasan

Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data ada atau tidak jawaban sms yang tersimpan di dalam database MySQL.

Tabel 3.4 Balasan No Field Data type Size Description 1 Id_balas Integer 4 Primary key 2 Id_history Integer 4 Foreign key

(14)

e. Tabel History

Tabel ini dibuat untuk menyimpan master data history yang tersimpan di dalam database MySQL. Berikut ini struktur tabel history:

Tabel 3.5 History No Field Data type Size Description 1 Id_history Integer 4 Primary key 2 Id_pasien Integer 4 Foreign key 3 Id_jadwal Integer 4 Foreign key

4 Tgl_kirim Date Tanggal pengiriman pesan 5 Status_pesan Varchar 10 Status pesan

2. Proses

(15)

START

INPUT USERNAME

& PASSWORD

CEK APAKAH USERNAME ADA

?

TIDAK

DASHBOARD ADMIN

STOP a. System Flowchart Login

(16)

START

PILIH MENU

DATA PASIEN

STOP DASHBOARD

DATA SMS DATA JADWAL

HISTORY JADWAL

PASIEN b. System Flowchart Menu Utama

(17)

START

APAKAH TAMBAH DATA ?

PROSES INPUT

STOP DATA PASIEN

YA

TIDAK c. System Flowchart Pasien

(18)

START

APAKAH TAMBAH DATA ?

PROSES INPUT

STOP DATA JADWAL

YA

TIDAK d. System Flowchart Jadwal

(19)

START

APAKAH DIBALAS ? CEK APAKAH JADWAL SEKARANG

?

TIDAK

YA CEK APAKAH JADWAL HARI INI

? DATA JADWAL

YA

TIDAK

SEND SMS

STOP

e. System Flowchart SMS

(20)

START

INPUT USERNAME

& PASSWORD

CEK DATABASE

IF

USERNAME = = db PASSWORD = = db

TAMPIL WARNING

DASHBOARD

STOP YA

TIDAK f. Program Flowchart Login

(21)

START

READ DATA PASIEN

INPUT ?

INPUT DATA

MASUK KE DATABASE

STOP

TIDAK

YA g. Program Flowchart Pasien

(22)

START

READ DATA JADWAL

INPUT ?

INPUT DATA

MASUK KE DATABASE

STOP

TIDAK

YA h. Program Flowchart Jadwal

(23)

START

(24)

Selamat Datang di Layanan

SMS

Reminder

3. Perancangan Keluaran (Output)

Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan-tampilan layar, dan juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan. Dalam layanan SMS reminder ini output yang telah dirancang terdiri dari tampilan input.

1. Form Login

Form login digunakan untuk memasukkan username petugas/ admin dan password yang sudah terdaftar.

2. Form Home

Form Home adalah halaman yang muncul saat pertama kali aplikasi dijalankan.

Login

Username

Password

Login

Logo

(25)

3. Form Pasien

Form Pasien digunakan untuk memasukkan data pasien tuberkulosis.

(26)

3.1.3 Implementasi

Tahapan implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari layanan SMS reminder yang akan dibangun, lalu mengimplementasikan layanan SMS reminder tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman yang paling sesuai. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah programming dan testing, training dan system changeover.

1. Programming dan testing

Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma. Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah layanan SMS reminder dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, PHP dan MySQL. Setelah layanan SMS reminder selesai dibuat maka perlu dilakukan testing, dengan mengentri sejumlah data ke dalam program tersebut dan dilihat hasilnya. Setelah testing dilakukan maka layanan SMS reminder ini sudah bisa di gunakan. Untuk itu puskesmas terjun perlu mempersiapkan komputer/ laptop khusus untuk petugas tuberkulosis. Sehingga dapat dilakukan instalasi software layanan SMS reminder ke komputer atau laptop yang ada di puskesmas terjun.

2. Training

(27)

berupa keuntungan dan kerugian layanan SMS reminder, trip dan trik dalam menggunakannya.

3. System Changeover (Pergantian Sistem)

(28)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan adalah diperlukan sebuah layanan SMS Reminder yang fungsinya mengingatkan pasien minum obat tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Maka dari itu, untuk membuat layanan berbasis SMS Reminder pada Puskesmas Terjun dilakukan mulai dari pembuatan database pada PHP MyAdmin, Sublime Text sebagai editor, instalasi XAMPP untuk menjalankan SQL dan Apache, instalasi Mozilla Firefox atau Crome sebagai browser, instalasi Modem, serta instalasi Gammu/Now SMS sebagai server SMS. Selain itu juga dilakukan pembuatan tampilan aplikasi dan coding pada Adobe Dreamweaver CS3 dengan coding yang digunakan adalah PHP. Untuk menjalankan sistem ini, pihak Puskesmas membutuhkan sebuah computer/ laptop khusus petugas tuberkulosis dengan sistem operasi minimal Windows XP Professional, XAMPP versi minimal 1.7.4 dan Gammu/ Now SMS dan Modem. 4.2 Pembahasan

a. Cara Kerja Layanan SMS Reminder

(29)

Membuka layanan SMS Reminder pertama kali dengan mengaktifkan XAMPP, kemudian buka browser dengan mengetik localhost/debi, maka akan terbuka tampilan Login Form. Tampilan Login Form seperti gambar 4.1 dibawah ini :

Gambar 4.1 Tampilan Login Form

Pada Gambar 4.1 tampilan Login Form diatas Admin akan memasukkan username dan password miliknya yang sudah dimasukkan dalam database admin untuk masuk ke dalam aplikasi layanan SMS reminder. Jika username dan password salah atau tidak sesuai dengan database, maka akan muncul pesan

(30)

langsung menuju ke halaman utama aplikasi layanan SMS reminder dan dapat membuka semua menu di aplikasi layanan SMS reminder.

1. Menu Utama (Home Page)

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama

(31)

Admin dapat melihat seluruh jadwal pasien tuberculosis, menu HISTORY SMS yang membawa Admin dapat melihat status sms yang dikirim dan menu BALASAN untuk melihat status sms masuk. Admin dapat membuka semua menu yang ada pada menu utama aplikasi layanan SMS reminder.

2. Menu Pasien

Menu Pasien merupakan menu tempat master data dan form untuk menambahkan data yang berkaitan dengan identitas pasien tuberculosis. Menu ini terdiri dari pilihan tambah pasien dan tampilan data identitas pasien yang sudah dimasukkan. Berikut ini tampilan dari tambah pasien dan data keseluruhan pasien tuberculosis yang sudah dimasukkan.

(32)

Pada menu tambah pasien ini ditampilkan form isian yang terdiri dari Nama Lengkap pasien, Alamat, Pilihan Jenis Kelamin, Umur dan No. Handphone. Selanjutnya dibawah No. Handphone terdapat menu pilihan simpan. Pada menu tambah pasien ini Admin dapat menambahkan pasien baru tuberculosis. Apabila Admin selesai menambahkan pasien baru tuberculosis, maka system akan membawa ketampilan data keseluruhan pasien tuberculosis. Tampilan data keseluruhan pasien seperti gambar 4.4 dibawah ini :

(33)

Pada Gambar 4.4 Tampilan Data Pasien diatas Admin dapat melihat keseluruhan identitas pasien tuberculosis yang sudah dimasukkan. Pada menu data pasien ini terdapat empat pilihan, yaitu tambah pasien, edit, hapus, jadwal dan manual. Admin dapat menambahkan data pasien baru, mengedit data identitas pasien, menghapus data pasien, memasukkan jadwal minum obat pasien dan dapat mengirim pesan secara manual. Tampilan Jadwal seperti gambar 4.5 dibawah ini :

Gambar 4.5 Tampilan Input Jadwal Pasien

(34)

pasien. Apabila Admin selesai mengisi data jadwal minum obat pasien tuberculosis, maka system akan membawa ketampilan data jadwal keseluruhan pasien tuberculosis dan system akan secara otomatis mengirimkan sms kepasien sesuai dengan jadwal yang dimasukkan. Tampilan data jadwal keseluruhan pasien seperti gambar 4.6 dibawah ini :

3. Menu Jadwal

Menu Jadwal merupakan menu tempat master data jadwal, menu ini terdiri dari tampilan data jadwal.

(35)

Pada Gambar 4.6 Tampilan Data Jadwal diatas Admin dapat melihat keseluruhan jadwal minum obat pasien tuberculosis beserta isi pesan minum obat yang sudah dimasukkan. Pada menu data jadwal pasien ini terdapat pilihan menu delete. Untuk menghapus data apabila diperlukan.

4. HISTORY SMS

Gambar 4.7 Tampilan History SMS

(36)

5. Menu BALASAN

Gambar 4.8 Tampilan SMS Balasan

Pada menu balasan ini admin dapat melihat pasien yang membalas sms dan dapat mengontrol dan mengawasi pasien yang sudah meninum obat dan yang belum minum obat.

b. Pengujian Layanan SMS Reminder

(37)

cara pengiriman pesan pengingat minum obat kepada pasien. Setelah selesai peneliti bertanya seputar tingkat efisiensi dan efektifitas aplikasi, jawaban yang diberikan dapat disimpulkan bahwa petugas tuberkulosis merasa layanan SMS remainder pengingat minum obat ini dapat membantu pihak Puskesmas untuk mengawasi kepatuhan minum obat pasien tuberculosis, bermanfaat bagi pasien tuberculosis yang memiliki kesibukan, lebih efektif dari Pengawas Minum Obat (PMO) karena dapat secara langsung mengawasi minum obat pasien cukup fleksibel dalam penyampaian pesan karena tidak tergantung pada suatu merek dan jenis handphone tertentu, serta dapat menjangkau pasien dimanapun mereka berada selama masih berada dalam jangkauan sinyal.

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Layanan SMS Reminder minum obat tuberkulosis ini berfungsi dan dapat diterapkan pada Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki pasien tuberculosis.

2. Layanan SMS Reminder minum obat tuberculosis ini bermanfaat bagi pasien tuberkulosis, terutama bagi pasien yang memiliki kesibukan yang cukup banyak.

3. Layanan SMS Reminder minum obat tuberculosis dapat dioperasikan dengan baik oleh petugas tuberculosis setelah mendapatkan pelatihan. 4. Layanan SMS Reminder minum obat tuberculosis ini cukup fleksibel

dalam penyampaian pesan karena tidak tergantung pada suatu merek dan jenis handphone tertentu, serta dapat menjangkau pasien dimanapun mereka berada selama masih berada dalam jangkauan sinyal.

5.2 Saran

1. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk dapat mengembangkan layanan SMS Reminder ini, untuk mengganti sistem Pengawas Minum Obat (PMO) dengan menyediakan biaya untuk berjalannya sistem SMS Reminder.

(39)
(40)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Short Message Service (SMS)

Short Message Service (SMS) merupakan cara berkomunikasi melalui sebuah ponsel atau perangkat lainnya untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Layanan SMS menggunakan kanal atau jalur teks dalam proses penyimpanannya. Sehingga meskipun sang penerima SMS sedang melakukan kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat diterima (Sadeli, 2012).

Short Message Service atau lebih dikenal orang dengan istilah SMS merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks. Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, di antaranya:

1. Biaya relatif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan catatan nomor dalam keadaan aktif. Selain itu, waktu pengiriman juga cepat, bandingkan jika kita menggunakan pak pos untuk mengirimkan pesan.

(41)

3. Layanan SMS ini mudah digunakan, dapat dipastikan orang bukan dari latar belakang IT (Information Technology) pun dapat memahami cara penggunaannya (Saputra, 2013).

2.1.1 Alur Pengiriman SMS

Kebanyakan orang awam tahu, alur dari SMS adalah kirim SMS, ditangkap satelit kemudian diteruskan ke nomor handphone tujuan. Kenyataannya, tidaklah demikian. Setiap kita mengirimkan pesan melalui SMS, pesan tersebut tidak langsung sampai ke nomor handphone tujuan, tapi melewati beberapa proses terlebih dahulu. Yaitu pesan akan di tangkap oleh Base Transceiver Station (BTS) terlebih dahulu, dilanjutkan ke Base Station Controller (BSC) kemudian akan sampai ke tahap Mobile Switching Center (MSC). Mobile Switching Center (MSC) selanjutnya akan meneruskan atau mem-forward pesan tersebut ke Short Message Service Center (SMSC). Pada tahap inilah, pesan disimpan untuk sementara jika nomor tujuan yang ditujukan sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan. Jika nomor tujuan sudah aktif maka akan diteruskan melewati MSC, BSC kemudian diterima oleh jaringan BTS nomor tujuan, lalu dikirimkan kepada pengguna nomor handphone tersebut (Saputra, 2013).

2.1.2 SMS Gateway

(42)

sangat cocok dijadikan sebagai SMS center organisasi atau institusi tertentu (Sadeli, 2012).

SMS Gateway merupakan komunikasi dua arah, mengirim dan menerima, digunakan untuk SMS keyword, polling ataupun informasi lainnya. SMS ini biasanya digunakan menggunakan kartu GSM, dan tarifnya pun sesuai dengan kartu tersebut (Saputra, 2013).

SMS Gateway adalah pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunakan SMS. Dengan SMS gateway pengguna dapat menyebarkan pesan ke beberapa nomor secara otomatis dan cepat tanpa harus mengetik pesan berulang- ulang. Pengguna cukup memasukkan nomor-nomor tujuan ke dalam suatu database. SMS gateway memudahkan pengguna untuk membuat pesan broadcast, announcement, reminder, voting, dan polling. Cara kerja SMS Gateway sama dengan cara kerja SMS, pada umumnya, hanya berbeda dalam hal perangkat yang digunakan. Pada SMS Gateway, perangkat pengirimannya bukan lagi perangkat telepon genggam, melainkan modem yang menggunakan jaringan provider, modem ini yang akan dikendalikan oleh komputer untuk penyebaran dan pemindahan informasi (Tarigan, 2012) .

2.1.3 SMS Reminder

(43)

2.2 Database MySQL

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin pada tahun 2005 database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan skunder lainnya. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database. Kumpulan/ gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management system (DBMS). DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.

MySQL adalah suatu database populer dengan pengembangan Web (Web developers). Kecepatan dan ukuran yang kecil membuatnya ideal untuk Web site. Ditambah lagi fakta bahwa MySQL adalah open source, yang berarti gratis (Simarmata, 2006).

(44)

interaktif dalam mengolah data. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak kalah dibandingkan database-database besar lainnya. Keunikan dari MySQL adalah sebuah database akan memiliki satu direktori data yang berdiri sendiri, tidak bercampur dengan database-database lainnya yang ada didalam server tersebut. Nama sebuah database akan menjadi nama dari direktori data tersebut. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server (Arbie, 2004).

2.3 Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman adalah intruksi standar untuk memerintah computer yang memiliki fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini adalah satu set aturan sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefenisikan program komputer. Bahasa pemrograman komputer seperti Java, Visual Basic, C++, HTML, CSS, PHP, Net dan ratusan bahasa lain. Para perancangan layanan SMS reminder ini peneliti menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS dan PHP.

2.3.1 Hyper Text Markup Language (HTML)

(45)

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa pendeskripsi halaman yang menciptakan dokumen-dokumen hypertex atau hypermedia. HTML memasukkan kode-kode pengendali dalam sebuah dokumen pada berbagai poin yang dapat di spesifikasikan, yang dapat menciptakan hubungan (hyperlink) dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan dokumen lain yang berada di World Wide Web.

Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buah tag, yaitu: 1. <HTML> sebagai tanda awal dokumen HTML

2. <HEAD> sebagai informasi page header. Di dalam tag ini kita bisa meletakkan tag TITLE, BASE, LINK, SCRIPT, STYLE, dan META.

3. <TITLE> sebagai titel atau judul halaman. Kalimat yang terletak di dalam tag ini akan muncul pada bagian atas browser Anda (pada title bar).

4. <BODY> sebagai isi (yang nampak) pada halaman web, dapat berupa teks, grafik, dan lain-lain.

Untuk membuat kode HTML kita dapat menggunakan editor notepad dan menyimpannya dengan ekstensi .htm atau .html (Simarmata, 2006).

2.3.2 Cascading Style Sheet (CSS)

(46)

dan layout. CSS multi platform, maksudnya dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi dan web browser. Secara umum, yang dilakukan oleh CSS adalah pengaturan layout, kerangka, teks, gambar, warna, tabel, spasi dan lain sebagainya (Saputra, 2013).

2.3.3 Hypertext Preprocessor (PHP)

Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu web site dinamis. PHP menyatu dengan HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance. PHP berjalan pada sisi server, sehingga PHP disebut juga sebagai bahas Server Side Scripting, artinya bahwa dalam setiap menjalankan PHP, wajib membutuhkan web server dalam menjalankannya. PHP ini bersifat open source, sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma, dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux.

PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache (Saputra, 2013). Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web PHP

(47)

seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan.

2.4 Flowchart

Menurut Al-Bahra Ladjamudin, 2005 flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Flowchart disusun oleh simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses didalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni sebagai berikut:

Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/ alur)

Processing Symbol (Simbol Proses)

Input-output Symbol (Simbol Input-output)

2.5 Gammu

(48)

2.6 Tuberkulosis

2.6.1. Defenisi

Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (dan kadang-kadang oleh M. bovis dan M. africanum) yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) dan percikan ludah, penyakit ini juga merupakan penyakit menahun, bahkan dapat seumur hidup. Setelah seseorang terinfeksi kuman tuberkulosis, hampir 90% penderita secara klinis tidak sakit, hanya didapatkan test tuberkulin positif, 10% akan sakit. Penderita yang sakit, bila tanpa pengobatan, setelah 5 tahun, 50% penderita TB Paru akan mati, 25% sehat dengan pertahanan tubuh yang baik dan 25% menjadi kronik dan infeksius (Jusuf et al, 2010).

Tuberkulosis (TBC) yang dahulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian kuman tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). Tuberkulosi dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. Tuberkulosis dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien tuberkulosis akan meninggal setelah 5 tahun (Kemenkes RI, 2009).

2.6.2 Pengobatan Tuberkulosis

(49)

karena tuberkulosis dan dampak buruk selanjutnya, mencegah terjadinya kekambuhan tuberkulosis, menurunkan penularan tuberkulosis dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengobatan tuberkulosis adalah merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman tuberkulosis. Pengobatan yang adekuat harus memenuhi prinsip:

 Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat mengandung

minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi

 Diberikan dalam dosis yang tepat

 Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas

Minum Obat) sampai selesai pengobatan

 Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap

awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan 2.6.3 Tahap pengobatan tuberkulosis

Pengobatan tuberkulosis harus selalu meliputi pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan dengan maksud:

1. Tahap awal

(50)

pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya penularan sudah sangat menurun setelah pengobatan selama 2 minggu.

2. Tahap lanjutan

Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang penting untuk membunuh sisa sisa kuman yang masih ada dalam tubuh khususnya keman persister sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Pengobatan diberikan setiap 3 kali seminggu selama 4 bulan.

2.6.4 Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan tuberkulosis. Puskesmas Terjun menggunakan panduan paket Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama.

Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama

Jenis Sifat Efek samping

Isoniazid (H) Bakterisidal Neuropatik perifer, psikosis toksik, gangguan fungsi hati, kejang

Rifampisin (R) Bakterisidal Flu syndrome, gangguan gastrointestinal, urine berwarna merah, gangguan fungsi hati, trombositopeni, demam, skin rash, sesak napas, anemia hemolitik

Pirazinamid (Z) Bakterisidal Gangguan gastrointestinal, gangguan fungsi hati, gout artritis

Streptomisin (S) Bakterisidal Nyeri di tempat suntikan, gangguan keseimbangan dan pendengaran, renjatan anafilaktik, anemia, agranulositosis, trombositopeni

(51)

Panduan paket OAT yang digunakan di Puskesmas Terjun

Panduan paket OAT yang digunakan oleh Puskesmas Terjun adalah:

 Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3

 Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

 Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat.

Panduan OAT kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT). Tablet OAT KDT ini terdiri dari kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan berat badan pasien. Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam bentuk paket, dengan tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Panduan paket OAT ini untuk digunakan oleh satu pasien tuberkulosis sampai selesai masa pengobatannya yaitu sejak pengobatan tahap intensif/awal sampai tahap lanjutan.

a. Kategori-1 : 2(HRZE) / 4(HR)3

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis, pasien tuberkulosis paru terdiagnosis klinis dan pasien tuberkulosis ekstra paru Tiap hari selama 56 hari

HRZE (150/75/400/275)

Tahap lanjutan

3 kali seminggu selama 16 minggu HR(150/150)

(52)

b. Kategori -2: 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3)

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya (pengobatan ulang): Pasien kambuh, pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya dan pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up).

Tabel 2.3 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Berat Badan

Tahap Intensif 1 kali minum tiap hari HRZE (150/75/400/275) + S

Tahap lanjutan 3 kali seminggu HR (150/150) + E (400) Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu 30 – 37 kg 2 kaplet 4KDT +

• Untuk perempuan hamil lihat pengobatan tuberkulosis pada keadaan khusus. • Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan

aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg).

• Berat badan pasien ditimbang setiap bulan dan dosis pengobatan harus

(53)

c. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat adalah obat yang dikirim dari rumah sakit yang merujuk pasien ke puskesmas terjun.

2.6.5 Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Minum Obat

Kepatuhan minum obat adalah tindakan penderita untuk meminum obat tuberkulosis paru secara teratur untuk kesembuhan terutama untuk memutuskan rantai penularan. Kepatuhan minum obat dikategorikan teratur minum obat apabila tidak pernah lalai atau lupa minum OAT setiap hari pada fase awal (2 bulan) dan 3 kali seminggu pada fase lanjutan (4 bulan). Tidak teratur apabila penderita pernah lalai atau lupa minum OAT pada fase awal dan pada fase lanjutan (Kemenkes RI, 2011).

Kepatuhan Terhadap Dosis Obat Anti Tuberkulosis adalah kepatuhan terhadap rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita untuk satu kali pemberian dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan (Yulius, 2014).

2.6.6 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Ketidakpatuhan Minum

Obat

(54)

akan membuat penderita mau minum obat secara teratur. Apabila penderita sudah memahami tentang keteraturan minum obat tuberkulosis paru secara benar maka penderita akan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui sikap yang positif. Sikap merupakan faktor pendorong untuk terjadinya suatu perilaku seseorang, maka sikap negatif atau kurang setuju terhadap suatu pengobatan akan mendorong penderita tersebut untuk berperilaku tidak patuh dalam berobat, baik dalam berobat ulang atau dalam hal minum obat, dengan pengetahuan yang baik tentang tuberkulosis paru, penderita akan melakukan sikap yang baik tentang pengobatan tuberkulosis paru, dengan demikian akan termotivasi untuk minum obat secara teratur.

Ketidakpatuhan pasien dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain pengetahuan pasien, Pertimbangan kerugian biaya atau waktu dalam masa pengobatan, pertimbangan mengenai keuntungan/efektivitas pengobatan, demografi pasien tuberculosis (usia, jenis kelamin, sosio-ekonomi), sikap terhadap pengobatan, kepribadian pasien tuberkulosis juga mempengaruhi ketidakpatuhan pasien. Faktor eksternal antara lain komunikasi antara dokter dan pasien, regimen obat (lamanya pengobatan yang harus dijalani pasien tuberkulosis, efek samping obat, jumlah obat yang harus dimakan), dukungan sosial/keluarga, dukungan petugas medis (Yuliani, 2012).

2.6.7 Dampak Teratur dan Tidak Teratur Minum Obat

(55)
(56)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini perkembangan teknologi komunikasi tumbuh dengan pesat mulai dari radio, televisi, telepon, telepon seluler/handphone, komputer, internet sampai dengan alat komunikasi lainnya. Dengan cepatnya perkembangan teknologi komunikasi, telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Disamping itu, teknologi komunikasi mampu dalam memperpendek jarak, menghemat biaya, serta mampu menembus ruang dan waktu (Saputra, 2013).

Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur dari handphone yang banyak digunakan. Short Message Service atau yang lebih dikenal orang dengan istilah SMS merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks. SMS ini dapat dinikmati oleh seluruh pengguna handphone (Saputra, 2013).

(57)

pengobatannya dari awal karena lupa meminum obatnya. Penggunaan reminder berbasis SMS ini juga pernah dilakukan oleh Riyadi dan Dianty pada tahun 2012 tentang Layanan SMS Pengingat Minum Obat KB dan Info Obat yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya wanita yang sedang menggunakan program Pil KB. SMS Reminder berbasis SMS Gateway merupakan solusi meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam mengontrol dan mengawasi pasien yang sedang dalam kondisi rawat jalan dan yang memerlukan pengobatan rutin secara langsung.

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Penyakit ini memerlukan waktu pengobatan selama 6 bulan. Penatalaksanaan pengobatan dengan meminum obat anti tuberculosis (OAT) secara rutin selama 6 bulan dan tidak boleh terputus (Kemenkes RI, 2013).

(58)

dibandingkan perempuan. Disparitas paling tinggi antara laki-laki dan perempuan terjadi di Sumatera Utara, kasus pada laki-laki dua kali lipat dari kasus pada perempuan. Menurut kelompok umur, kasus baru yang ditemukan paling banyak pada kelompok umur 25-34 tahun yaitu sebesar 21,40% diikuti kelompok umur 35-44 tahun sebesar 19,41% dan pada kelompok umur 45-54 tahun sebesar 19,39% (Kemenkes RI, 2013).

Menurut hasil Riskesdas 2013 dalam Kemenkes RI 2013, prevalensi Tuberkulosis berdasarkan diagnosis sebesar 0,4% dari jumlah penduduk. Dengan kata lain, rata-rata tiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 400 orang yang didiagnosis kasus Tuberkulosis oleh tenaga kesehatan. Penyakit Tuberkulosis paru ditanyakan pada responden untuk kurun waktu ≤ 1 tahun berdasarkan diagnosis yang ditegakkan oleh tenaga kesehatan melalui pemeriksaan dahak, foto toraks atau keduanya. Hasil Riskesdas 2013 tersebut tidak berbeda dengan Riskesdas 2007 yang menghasilkan angka prevalensi Tuberkulosis paru 0,4%. Prevalensi Tuberkulosis paru berdasarkan gejala batuk ≥ 2 minggu secara nasional sebesar 3,9% dan prevalensi Tuberkulosis paru berdasarkan gejala batuk darah sebesar 2,8%.

(59)

tuberkulosis ini masih tetap ada, yaitu masih rendahnya kepatuhan pasien tuberkulosis dalam minum obat anti tuberculosis (OAT), sehingga mengakibatkan tidak sembuh atau kuman menjadi resisten/kebal dengan pengobatan standar (Dinkes Kota Medan, 2013).

Dari gambaran di atas bisa dibayangkan ketidakpatuhan untuk minum obat bagi penderita tuberkulosis paru masih menjadi hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi. Ketidakpatuhan berobat akan mengakibatkan tingginya angka kegagalan pengobatan penderita tuberkulosis paru dan menyebabkan makin banyak ditemukan penderita tuberkulosis paru dengan BTA yang resisten dengan pengobatan standar. Hal ini akan mempersulit pemberantasan penyakit tuberkulosis paru di Indonesia serta memperberat beban pemerintah.

Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan, Puskesmas Terjun merupakan salah satu yang memberikan pelayanan pengobatan tuberkulosis yang ada di Kota Medan. Angka kesembuhan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Terjun tahun 2012 (97%), dari jumlah pasien tuberkulosis paru BTA+ yang diobati sebanyak 59 orang, yang dinyatakan sembuh 57 orang dan tahun 2013 angka kesembuhan (96,88%), dari jumlah pasien tuberkulosis paru BTA+ yang diobati sebanyak 64 orang dan yang dinyatakan sembuh 62 orang. Hal ini menunjukkan angka kesembuhan penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Terjun sudah melebihi target yang ditetapkan WHO yaitu 85%. (Dinkes Kota Medan, 2014).

(60)

menggunakan metode PMO (pengawas minum obat). Petugas tuberkulosis juga mengungkapkan bahwa terdapat 2 orang pasien tuberkulosis mdr dan 3 orang pasien yang putus obat. Dari hasil survey peneliti, dapat dilihat bahwa penderita tuberkulosis setiap tahun nya meningkat di Puskesmas Terjun. Oleh karena itu, peneliti berpikir bahwa hal ini bisa saja dikarenakan pasien yang putus obat memperbesar resiko penularan penyakit tuberkulosis.

Dari kedua permasalahan di atas peneliti tertarik untuk memanfaatkan fasilitas SMS yang dimiliki handphone agar berguna dalam bidang kesehatan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat terkhusus dalam kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Yaitu ingin membangun sebuah aplikasi berbasis layanan Short Message Service (SMS) reminder dalam kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Dalam membangun sebuah aplikasi berbasis layanan Short Message Service (SMS) reminder ini peneliti menggunakan jenis aplikasi sms gateway yaitu komunikasi dua arah. SMS remainder dapat mempermudah petugas tuberculosis di puskesmas terjun dalam mengingatkan dan mengawasi minum obat anti tuberculosis (OAT) pasien dan diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kepatuhan minum obat pasien dan menurunkan tingkat kegagalan atau resisten obat dalam pengobatan tuberkulosis (TBC).

1.2 Rumusan Masalah

(61)

SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan dan implementasi suatu layanan SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus

1. Membuat Form Login 2. Membuat Form Home 3. Membuat Form Pasien 4. Membuat Form Jadwal SMS 5. Membuat Form History SMS 6. Membuat Form Balasan 1.4 Manfaat Penelitian

1. Menghasilkan layanan sms reminder minum obat untuk pasien tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun

2. Meningkatkan kualitas sumber daya tenaga kesehatan di Puskesmas Terjun terutama kualitas dalam pemanfaatan teknologi

3. Memudahkan dalam penyampaian informasi minum obat pasien tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun

(62)

ABSTRAK

SMS Reminder merupakan fitur pesan yang bisa membantu setiap orang mengingat sesuatu yang biasanya terdapat di handphone atau media catatan penting lainnya. Ketidakpatuhan untuk minum obat bagi penderita tuberkulosis paru tetap menjadi hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi. SMS reminder dapat mempermudah petugas tuberkulosis di puskesmas terjun dalam mengingatkan dan mengawasi minum obat anti tuberkulosis (OAT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan dan mengimplementasikan suatu layanan SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015.

Dalam mengembangkan sistem layanan SMS reminder dibuat perancangannya dengan metode daur hidup pengembangan sistem/ SDLC. Sasaran dalam implementasi perancangan program SMS reminder adalah petugas TB di Puskesmas Terjun. Materi pelatihan kepada petugas berupa keuntungan dan kerugian layanan SMS reminder, tips dan trik dalam menggunakannya.

Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan adalah diperlukan sebuah layanan SMS Reminder yang fungsinya mengingatkan pasien minum obat tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Layanan SMS Reminder minum obat tuberkulosis ini berfungsi dan dapat diterapkan pada Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki pasien tuberkulosis, bermanfaat bagi pasien tuberkulosis, terutama bagi pasien yang memiliki kesibukan yang cukup banyak dan dapat dioperasikan dengan baik oleh petugas tuberkulosis setelah mendapatkan pelatihan.

Diharapkan kepada puskesmas untuk menyediakan biaya untuk berjalannya sistem SMS Reminder dan untuk pihak yang akan mengembangkan layanan ini bisa dikembangkan dengan membuat aplikasi didalam smartphone agar dapat dibawa kemana-mana dan menambahkan info obat dan info perkembangan penyakit tuberkulosis.

(63)

ABSTRACT

SMS Reminder was a messaging features that can help everyone to remember something usually found in mobile phones or other important media notes. Disobedience to taked medication for patients with pulmonary tuberculosis remains an obstacle to achieving a high cure rate. SMS reminder can facilitated tuberculosis officer at the Terjun health center reminding and monitoring anti-tuberculosis medication consumption. The aim of this study was to draft and implement an SMS service reminder in medication adherence of patients of tuberculosis in Terjun Health Centre Medan Marelan district in 2015.

In developing the SMS reminder service system, method of system development life cycle was designed. The targets in the implementation of SMS reminder program design is TB officer in Terjun Health Centre. Training materials to TB officer were profits and losses of SMS reminder service, trip and tricks to use.

Results of the research that has been done was SMS Reminder service whose function was to remind patients to take tuberculosis medication in Terjun Health Centre was required. This services was working and can be applied to health centers and hospitals that have the tuberculosis patients, its useful for patients with tuberculosis, especially for patients who have high activity and can be operated either by officers of tuberculosis after training.

Providing funding for the passage of SMS Reminder system by health centers was expected, and for those who will develop these services can be developed by making an application in smartphones that can be taken anywhere and add the info of medications and tuberculosis disease progression.

(64)

1

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI

PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015

SKRIPSI

Oleh :

DEBI DARYANI NIM. 111000231

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

(65)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI

PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015

Skripsi ini diajukan sebagai

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

DEBI DARYANI NIM. 111000231

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

(66)

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PERANCANGAN

DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER DALAM

KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Medan, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

(67)
(68)

ABSTRAK

SMS Reminder merupakan fitur pesan yang bisa membantu setiap orang mengingat sesuatu yang biasanya terdapat di handphone atau media catatan penting lainnya. Ketidakpatuhan untuk minum obat bagi penderita tuberkulosis paru tetap menjadi hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi. SMS reminder dapat mempermudah petugas tuberkulosis di puskesmas terjun dalam mengingatkan dan mengawasi minum obat anti tuberkulosis (OAT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rancangan dan mengimplementasikan suatu layanan SMS reminder dalam kepatuhan minum obat pasien penyakit tuberkulosis (TBC) di Puskesmas Terjun Kec. Marelan Medan 2015.

Dalam mengembangkan sistem layanan SMS reminder dibuat perancangannya dengan metode daur hidup pengembangan sistem/ SDLC. Sasaran dalam implementasi perancangan program SMS reminder adalah petugas TB di Puskesmas Terjun. Materi pelatihan kepada petugas berupa keuntungan dan kerugian layanan SMS reminder, tips dan trik dalam menggunakannya.

Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan adalah diperlukan sebuah layanan SMS Reminder yang fungsinya mengingatkan pasien minum obat tuberkulosis di Puskesmas Terjun. Layanan SMS Reminder minum obat tuberkulosis ini berfungsi dan dapat diterapkan pada Puskesmas dan Rumah Sakit yang memiliki pasien tuberkulosis, bermanfaat bagi pasien tuberkulosis, terutama bagi pasien yang memiliki kesibukan yang cukup banyak dan dapat dioperasikan dengan baik oleh petugas tuberkulosis setelah mendapatkan pelatihan.

Diharapkan kepada puskesmas untuk menyediakan biaya untuk berjalannya sistem SMS Reminder dan untuk pihak yang akan mengembangkan layanan ini bisa dikembangkan dengan membuat aplikasi didalam smartphone agar dapat dibawa kemana-mana dan menambahkan info obat dan info perkembangan penyakit tuberkulosis.

(69)

ABSTRACT

SMS Reminder was a messaging features that can help everyone to remember something usually found in mobile phones or other important media notes. Disobedience to taked medication for patients with pulmonary tuberculosis remains an obstacle to achieving a high cure rate. SMS reminder can facilitated tuberculosis officer at the Terjun health center reminding and monitoring anti-tuberculosis medication consumption. The aim of this study was to draft and implement an SMS service reminder in medication adherence of patients of tuberculosis in Terjun Health Centre Medan Marelan district in 2015.

In developing the SMS reminder service system, method of system development life cycle was designed. The targets in the implementation of SMS reminder program design is TB officer in Terjun Health Centre. Training materials to TB officer were profits and losses of SMS reminder service, trip and tricks to use.

Results of the research that has been done was SMS Reminder service whose function was to remind patients to take tuberculosis medication in Terjun Health Centre was required. This services was working and can be applied to health centers and hospitals that have the tuberculosis patients, its useful for patients with tuberculosis, especially for patients who have high activity and can be operated either by officers of tuberculosis after training.

Providing funding for the passage of SMS Reminder system by health centers was expected, and for those who will develop these services can be developed by making an application in smartphones that can be taken anywhere and add the info of medications and tuberculosis disease progression.

(70)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI LAYANAN SMS REMINDER

DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PENYAKIT TBC DI

PUSKESMAS TERJUN KEC. MARELAN MEDAN 2015”, Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh bimbingan, dukungan, bantuan, saran, dan kritik dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, M.S. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

(71)

3. Bapak Drs. Abdul Jalil A. A., M. Kes. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Ibu Maya Fitria, SKM., M.Kes.selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak dr. Ria Masniari Lubis, M.Si. dan Ibu Dr. Rahayu Lubis, M.Kes., PhD selaku Dosen Penguji skripsi yang telah banyak memberikan kritik dan saran kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan akademik selama penulis menjalani perkuliahan.

7. Para Dosen dan Staf di FKM USU, khususnya Departemen Kependudukan dan Biostatistika yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama perkuliahan.

8. Bapak dr. Surya Syahputra Pulungan, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Terjun, kakak Elika, Ibu Nur selaku petugas tuberkulosia dan seluruh petugas kesehatan di Puskesmas Terjun yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

(72)

10.Yang Teristimewah Agung Gumara Samosir yang memberi dukungan, kata-kata motivasi dan doanya dari jauh untuk kelancaran penyelesaian skripsi ini.

11.Sahabat yang sangat penulis sayangi Tetra Golaq (Ridha Anggraini, Dahlia Syah Putri dan Aldila Yosa Sukri) dan Devi Amelia Sari yang telah mendukung, memberikan semangat dan doanya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Sahabat-sahabat yang sangat penulis sayangi: Aya, Utet, Lulu, Erizka, Berkah, Bayu, Hastri, Awil, Asih, Amita, Dita, Wiwid, Aa, dan Ita yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dari awal kuliah sampai sekarang serta mendoakan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Seluruh Pengurus HmI Komisariat FKM USU dan Pengurus KOHATI HMI FKM USU Periode 2014-2015 yang sangat penulis sayangi, terkhusus Ketua Umum dan Kabid seperjuangan (Haris, Wahana, Mansur, Ali, Mutiara (utet), Lindra dan Widya Nazrah yang memberi dukungan dan doanya dalam penyelesaian skripsi ini.

(73)

15.Seluruh abang-abang dan kakak-kakak senior terkhusus abangda (Putra Apriadi Siregar, Faisal Rachmat, Ziad Husaini, Adelia Bastian, Siti Kurniawati dan Fauzi Ariansya) yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan semangatnya kepada penulis selama berkuliah di FKM USU.

16.Seluruh adik-adik stambuk 2012,2013 dan 2014 terkhusus adinda (Febri Ramadhan, Ayu Hadiatin Nisa, Rany Sucicha, Artika Sari, Rahayu Novita, Nurul Husna Azria dan seluruh adik-adik HMI Komisariat FKM USU yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan doanya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Secara spesial penulis mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada Yang Tak Tergantikan Mama dan Papa yang sangat disayangi dan dicintai penulis (Hj. Syamsidar Pangaribuan, SE dan H. Ir. Benni Azis) atas segala kasih sayang, doa, pengorbanan, kesabaran dan motivasi yang diberikan dengan segenap cinta yang tulus hingga detik ini. Adik-adik yang sangat disayangi dan dicintai penulis (Rizkika Daryani, Akmalia Daryani dan Salsabila Daryani) yang selalu mendoakan, mengingatkan, membantu dan menyemangati penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan, dan memberikan kontribusi dalam kemajuan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Indonesia.Aamiin.

Medan, Agustus 2015 Penulis,

(74)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

2.6.2 Pengobatan Tuberkulosis ... 15

2.6.3 Tahap Pengobatan Tuberkulosis ... 16

2.6.4 Obat Anti Tuberkulosis ... 17

2.6.5 Kepatuhan Tuberkulosis Minum Obat ... 20

2.6.6 Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Ketidakpatuhan Minum Obat ... 20

(75)

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 23

3.1 Metode Perancangan Sistem ... 23

3.1.1 Analisi ... 23

3.1.2 Perancangan/ Design ... 24

3.1.3 Implementasi ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.2 Pembahasan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAH ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

(76)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) LiniPertama ... 17

Tabel2.2 DosisPanduanObat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3 ... 18

Tabel2.3 DosisPanduanObat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 ... 19

Tabel3.1 Identitas Pasien ... 25

Tabel3.2 Identitas Petugas/ Admin ... 26

Tabel3.3 Jadwal Minum Obat Pasien ... 26

Tabel3.4 Balasan ... 26

(77)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 System Flowchart Login ... 28

Gambar 3.2 System Flowchart Menu Utama ... 29

Gambar 3.3 System Flowchart Pasien... 30

Gambar 3.4 System Flowchart Jadwal ... 31

Gambar 4.3 TampilanTambahPasien ... 44

Gambar 4.4 Tampilan Data Pasien ... 45

Gambar 4.5 TampilanInputJadwal ... 46

Gambar 4.6 Tampilan Data Jadwal ... 47

Gambar 4.7 Tampilan History SMS ... 48

(78)

DAFTAR ISTILAH

Singkatan Singkatan dari

SMS Short Message Service CNR Case Notivication Rate PMO Pendamping Minum Obat

TBC Tuberkulosis

IT Information Technology BTS Base Transceiver Station BSC Base Station Controller MSC Mobile Switching Center SMSC Short Message Service Center DBMS Database Management system SQL Structure Query Language HTML Hyper Text Markup Language CSS Cascading Style Sheet

W3C World Wide Web Consortium PHP Hypertext Preprocessor URL Uniform Resource Locator BTA Basil Tahan Asam

(79)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

(80)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Debi Daryani

Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 12 Juli 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak ke : 1 dari 4 bersaudara

Alamat Rumah : Jln. H. Adam Malik, Kab. Labuhanbatu, Kec. Rantau Utara, Kel. Padang bulan

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1998-1999 : TK Kenanga Rantauprapat 2. Tahun 1999-2005 : SD Negeri 112143 Rantau Utara 3. Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 1 Rantau Utara 4. Tahun 2008-2011 : SMA Negeri 2 Rantau Utara

5. Tahun 2011-2015 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Riwayat Organisasi

1. Tahun 2012-2013 : Departemen Bidang Eksternal KOHATI HMI Komisariat FKM USU

2. Tahun 2012-2013 : Wakil Sekretaris KOHATI HMI Komisariat FKM USU

(81)

4. Tahun 2012-2013 : Sekretaris Umum KOHATI/ Wakil Sekretaris HMI Komisariat FKM USU

Gambar

Gambar 1. Pengajaran Tips dan Trik menggunakan  Layanan SMS Reminder
Gambar 2. Sosialisasi kepada pasien tuberculosis tentang Layanan SMS Reminder
Tabel 3.1 Identitas Pasien Size 4
Tabel 3.2 Identitas Petugas/ admin Size  10
+7

Referensi

Dokumen terkait

Unlike other 3D acquisition techniques, photogrammetry allows a multiscale approach with a single device; it is possible to identify objects of different dimensions,

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

Other factors include material faults (presence of bark, large knots in wood), water damage as result of capillary actions, unsatisfactory ventilation, poor design and

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

Assuming that the inter-image homographies between all other images and the fronto-parallel image approximate the view-to- world homographies, it is possible to compute estimates

Resiko Likuditas (Liquidty Risk) adalah risiko likuiditas yang terjadi akibat adanya variabilitas likuiditas, yang mana jika variabilitas likuiditas ini semakin tinggi,

[r]

Untuk menjamin bahwa pengembangan Politeknik Indonusa Surakarta selaras dengan pembangunan nasional dalam penahapannya, peta jalan menuju tercapainya Visi tersebut