• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan dengan Dividen Kas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan dengan Dividen Kas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan memerlukan berbagai kekayaan untuk menjalankan

kegiatan operasinya. Kegiatan operasi tersebut membutuhkan sumber dana.

Perolehan sumber dana itulah yang akan dikelola oleh perusahaan untuk

kelancaran kegiatan operasinya. Pengelolaan kegiatan keuangan perusahaan

dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam manajemen

keuangan meliputi perencanaan keuangan, analisis keuangan dan pengendalian

keuangan. Orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut dinamakan manajer

keuangan (Husnan dan Pudjiastuti, 2006 : 4). Kegiatan kegiatan keuangan yang

dilakukan oleh manajer keuangan dibagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu

penggunaan dana dan pencarian dana. Berdasarkan dua kegiatan utama tersebut,

menghasilkan fungsi-fungsi keuangan yakni, meliputi keputusan investasi,

keputusan pendanaan, kebijakan dividen. Fungsi keuangan tersebut dilakukan

dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan.

Kebijakan dividen merupakan bagian dari keputusan pendanaan (Van

Horne and Wachowicz, 2005 : 270). Kebijakan dividen merupakan suatu

keputusan mengenai pembagian laba perusahaan. Kebijakan dividen merupakan

suatu keputusan yang sulit bagi pihak manajemen perusahaan. Pembagian dividen

di satu sisi akan memenuhi harapan investor untuk mendapatkan return sebagai

hasil dari investasinya, sedangkan di satu sisi pembagian dividen diharapkan tidak

(2)

2 dapat membuat suatu kebijakan dividen yang optimal berarti kebijakan tersebut

harus menghasilkan semacam keseimbangan antara kepentingan pemegang saham

melalui dividen dan kepentingan perusahaan dalam hal pertumbuhannya.

Bagi perusahaan, pembagian dividen akan mengurangi kas perusahaan

sehingga dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasi maupun investasi

akan berkurang. Bagi pemegang saham, dividen merupakan satu bentuk

pengembalian atas investasi mereka. Sedangkan bagi kreditur, pembagian dividen

merupakan salah satu signal positif bahwa perusahaan mempunyai kemampuan

untuk membayar bunga dan pokok pinjaman. Masyarakat umum juga memandang

bahwa perusahaan yang mampu membayar dividen sebagai perusahaan yang

memiliki kredibilitas. Oleh sebab itu perusahaan senantiasa dihadapkan pada

permasalahan mengenai bagaimana memperoleh, menggunakan, mengembalikan

dana yang diperoleh tersebut dengan suatu tingkat pengembalian yang dapat

memuaskan pihak pemberi dana.

Ketika menanamkan modal di suatu emiten. Investor mempunyai dua

tujuan utama dalam menanamkan dananya terhadap emiten tersebut yaitu untuk

mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa capital

gain maupun dividen. Capital gain merupakan return yang diperoleh dari selisih

harga beli dan harga jual dari transaksi saham yang dilakukan oleh investor

Sedangkan dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan

untuk pemegang saham perusahaan tersebut. (Gordon dalam Sartono, 1998: 366)

menyatakan bahwa shareholder lebih memilih deviden pada saat ini dibandingkan

(3)

3 dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas.

Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada

pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen kas merupakan masalah yang

sering kali menjadi topik pembicaraan yang hangat di antara para pemegang

saham dan juga pihak manajemen perusahaan emiten bahkan cenderung terjadi

kontroversi antara pemegang saham dan perusahaan emiten. Kontroversi yang ada

adalah antara pendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai

perusahaan, yang diajukan oleh Miller dan Modigliani (MM) yang sering disebut

teori irrelevansi dividen, sementara argumen lain menyatakan bahwa dividen yang

tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang sering disebut teori relevansi

dividen, dan argumen terakhir yang menyatakan bahwa dividen yang rendah yang

akan meningkatkan nilai perusahaan (Hanafi, 2004). Dividen non kas adalah

dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Contoh

dividen non kas adalah dividen saham (stock dividend) dan dividen aktiva.

Dalam penetapan kebijaksanaan mengenai pembagian deviden, faktor

yang menjadi perhatian manajemen adalah besarnya laba yang dihasilkan

perusahaan. Ada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, yaitu laba akuntansi

dan total arus kas. Penelitian ini menggunakan laba akuntansi sebagai pengukur

kinerja akuntansi perusahaan.

Menurut pengertian akuntansi konvensional dinyatakan bahwa laba

akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yang

dihasilkan dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan

(4)

4 sesungguhnya dari laba melainkan hanya merupakan penjelasan mengenai cara

untuk menghitung laba (Muqodim, 2005 : 114).

Laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara

pendapatan yang direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan

berhubungan dengan biaya historis (Belkaoui, 2000 : 332). Laba akuntansi

merupakan ukuran yang baik dari kinerja suatu perusahaan dan juga dapat

berfungsi sebagai alat untuk memprediksi arus kas masa depan perusahaan. Selain

menggunakan nilai laba akuntansi dalam menentukan besarnya dividen yang akan

dibagikan, seringkali perusahaan juga mempertimbangkan laba tunai yang pada

dasarnya merupakan laba akuntansi setelah diperhitungkan dengan beban-beban

non kas dalam hal ini; beban penyusutan dan amortisasi. Depresiasi dan

amortisasi merupakan biaya non kas, artinya biaya tersebut tidak lagi memerlukan

pengeluaran kas sekarang ataupun di masa depan.

Selain kedua ukuran kinerja keuangan tersebut di atas, ukuran perusahaan

dan umur perusahaan juga mempengaruhi besarnya dividen yang dibagikan

kepada pemegang saham (Stice Skousen, 2004) . Ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditujukkan oleh total

aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata aktiva (Ira, 2008).

Semakin besar ukuran perusahaan tersebut maka modal yang dimiliki

untuk operasi perusahaan juga akan semakin besar, termasuk modal sahamnya.

Dengan demikian akan mengakibatkan bahwa perusahaan akan membayarkan

jumlah dividen kas yang semakin besar untuk setiap periode pembayaran dividen.

(5)

5 perusahaan yang bersangkutan, namun umur perusahaan dalam penelitian yang

dilakukan diukur berdasarkan tanggal first issue (listed) perusahaan tersebut di

pasar modal (Owusu dan Ansah, 2000 dalam Catrinasari, 2006). Dengan umur

perusahaan yang lebih lama menandakan bahwa perusahaan mampu

menghasilkan laba dari tahun ke tahun dan mampu meminimalisasikan kerugian

perusahaan sehingga perusahaan mampu membayarkan dividen kas kepada

stakeholders dalam perusahaan mereka, demi kesejahteraan para pemegang

saham. Perusahaan yang sudah lama dan stabil membayar sebagian labanya untuk

dividen.

Dalam era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi dan

kondisi persaingan yang sangat ketat yang menuntut perusahaan untuk

menjalankan usahanya dengan lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan

perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut manajemen perusahaan harus

dapat mengkoordinir secara rasional sumber-sumber daya yang dimiliki oleh

perusahaan. Setiap pemilik perusahaan menginginkan kesinambungan hidup

perusahaan. Untuk tercapainya kesinambungan hidup (going concern) tersebut,

haruslah berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja tersebut dapat

dilihat melalui laba yang sering digunakan sebagai ukuran kinerja, yang disajikan

dalam laporan laba rugi. Informasi laba merupakan di dalam laba rugi perusahaan

yang bertujuan untuk menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan

informasi laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas

earning power perusahaan dimasa yang akan datang. Laba yang diperoleh

(6)

6 dibagikan sebagai dividen. Dividen ada beberapa bentuk, umumnya yang biasa

dibagikan berbentuk dividen saham (stock dividend) dan dividen kas (cash

dividend). Jumlah dividen yang dibayarkan kepada investor tergantung kebijakan

dividen masing-masing perusahaan.

Dividen kas umumnya lebih sering dibagikan pada pemegang saham,

biasanya dalam sekali setahun bahkan lebih dari satu kali setahun. Kebijakan

manajemen membagikan dividen dalam bentuk kas biasanya ditentukan dalam

rapat pemegang saham, yang merupakan keputusan perusahaan tertinggi pada

perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Untuk memutuskan

kebijakan pembagian dividen tersebut ada beberapa faktor yang dipertimbangkan

oleh perusahaan. Besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan kepada investor

tergantung kebijakan perusahaan.

Sejumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia membagikan

dividen kepada pemegang saham dengan jumlah dividen yang berbeda-beda,

tergantung laba yang diperoleh dan kecukupan dana untuk membagikan dividen.

Hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor yang ingin memiliki sejumlah

saham yang nantinya investor mengharapkan sejumlah dividen maupun gain.

Beberapa perusahaan memiliki jumlah laba yang besar tetapi dividen yang

dibagikan tidak sebanding dengan laba yang diperoleh. Secara umum disebabkan

oleh jumlah kas yang terbatas maupun likuiditas perusahaan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan

oleh Sihombing (2006), Sitepu (2010), Galaxy (2010), dan Purba (2012) yang

(7)

7 merupakan sub bidang dari industri konsumsi dasar, dan perusahaan sektor

infrastructure, utilities and transportation. Hasil penelitian terdahulu

menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara laba akuntansi, laba

tunai, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap dividen kas. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu tahun yang diamati yaitu tahun

2010, 2011, 2012, dan 2013 serta perusahaan yang dijadikan sampel yaitu

perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan-perusahaan yang telah go public di BEI tersebut tersebar

kedalam sembilan sektor, namun pada penelitian ini difokuskan pada sektor Real

Estate dan Property. Alasan peneliti mengambil sektor ini adalah bahwa :

Pertama, Indonesia adalah negara berkembang, artinya bahwa kegiatan yang

berkaitan dengan pembangunan fisik seperti pembangunan gedung-gedung,

pembukaan pemukiman baru, atau masih membutuhkan tersedianya sarana dan

prasarana untuk menunjang aktivitas ekonomi dan kemajuan dalam bidang

lainnya. Kedua, Indonesia adalah negara kepulauan artinya diperlukan fasilitas

yang memadai untuk menunjang kegiatan perdagangan atau kegiatan

perekonomian antara wilayah baik dalam satu pulau maupun antar pulau,

kelancaran dalam aktivitas ini bisa memacu peningkatan PDB (Produk Domestik

Bruto), dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga yang secara

otomatis pembangunan infrastruktur dan suprastruktur menjadi sektor bisnis yang

(8)

8 Dari uraian diatas maka peniliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran

Perusahaan, dan Umur Perusahaan dengan Dividen Kas pada Perusahaan Real

Estate dan Property yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas dan hasil

penelitian-penelitian terdahulu maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apakah laba akuntansi, laba tunai, ukuran perusahaan dan umur perusahaan

memiliki hubungan secara parsial maupun simultan dengan dividen kas yang di

bayarkan pada perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan

antara laba akuntansi, laba tunai, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan dengan

dividen kas baik secara parsial dan simultan pada perusahaan Real Estate dan

Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3.2 Manfaat penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah

(9)

9 2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memjadi

bahan masukan tentang kebijakan dividen agar mampu

memaksimalkan nilai perusahaan.

3. Bagi investor, dapat menjadi bahan masukan dalam

mempertimbangkan rencana investasinya terkait tingkat

pengembalian berupa dividen.

4. Bagi pihak-pihak lain, khususnya almamater Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Belas, kami selaku Pokja Pengadaan Barang/Jasa Satker MAN 14 Jakarta Kementerian Agama Provinsi DKI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna Pronomina Penunjuk Lokatif Bahasa Tolaki.Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan

signifikan dari senam nifas terhadap kecepatan involusi uterus pada ibu nifas di BPS Sri Jumiati pada dasarnya selaras dengan landasan teori, seperti yang

Pada hari ini Rabu tanggal tiga puluh bulan November tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini

Menerima, menelaah dan menyetujui konsep laporan pelaksanaan evaluasi kegiatan pengumpulan, penerimaan, penyimpanan, dan peminjaman dokumen perpajakan

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B5, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

Menugaskan Pelaksana Seksi Pengumpulan dan Penerimaan Dokumen untuk mengumpulkan bahan penyusunan konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja dan

2 informan primer dan 3 informan sekunder di panti rebahilitasi YPI Nurul Ichsan Al-Islami Purbalingga yang telah bersedia membantu selama proses penelitian, serta