• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Propolis Secara Topikal Terhadap Proses Reepitelisasi Epidermis pada Luka Bakar Mencit (Mus musculus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Propolis Secara Topikal Terhadap Proses Reepitelisasi Epidermis pada Luka Bakar Mencit (Mus musculus)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS SECARA TOPIKAL

TERHADAP PROSES REEPITELISASI EPIDERMIS

PADA LUKA BAKAR MENCIT (Mus musculus)

Oleh:

RAUDHAH SARI

120100143

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS SECARA TOPIKAL

TERHADAP PROSES REEPITELISASI EPIDERMIS

PADA LUKA BAKAR MENCIT (Mus musculus)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

RAUDHAH SARI

NIM : 120100143

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)
(4)

ABSTRAK

Luka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Penanganan yang efektif sangat diperlukan dalam mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Propolis adalah salah satu produk lebah yang memiliki kandungan flavonoid tinggi. Propolis berperan sebagai antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, dan mempercepat regenerasi jaringan. Propolis dapat menstimulasi pembentukan vitronektin, laminin, dan heparan sulfat/heparin yang berperan dalam proses reepitelisasi epidermis.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis topikal 5% terhadap proses penyembuhan luka bakar, khususnya proses reepitelisasi epidermis.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post-test

only control group dengan menggunakan mencit (Mus musculus) galur Double

Distsch Webster (DDW). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

24 ekor mencit jantan dan dibagi secara acak menjadi 6 kelompok: 3 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Semua mencit diberikan luka bakar derajat II pada bagian punggung. Pada kelompok perlakuan diberikan propolis topikal 5% sebanyak 2 kali/hari, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan dasar salep (vaselin album dan adeps lanae). Pengambilan jaringan kulit dilakukan pada hari ke-1, ke-4, dan ke-21 dan dilakukan pengukuran ketebalan reepitelisasi epidermis dengan menggunakan mikroskop.

Hasil uji statistik one way-ANOVA diikuti uji post-hoc LSD terhadap ketebalan epitel pada kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan perbedaan bermakna (p=0.0001) pada hari pengamatan ke-21 dengan rata-rata±SD (K21=38.88±5.41 µm, P21=75.14±9.45 µm). Hal ini membuktikan bahwa pemberian propolis dapat meningkatkan ketebalan epitel pada luka bakar sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa propolis topikal 5% berkhasiat dalam proses penyembuhan luka bakar derajat II sehingga dapat digunakan sebagai terapi alternatif dalam penanganan luka bakar.

(5)

iii

ABSTRACT

Burn injury is a public health problem with high morbidity and mortality rate in the world. Effective treatment is needed in accelerating wound healing process. Propolis is the bee product with high flavonoid content and act as an antimicrobial, anti-inflammatory, antioxidant, and improve tissues regeneration. Propolis can stimulate accumulation of vitronectin, laminin, and heparan sulfate/heparin, which play an important roles during reepithelization of epidermis.

The aim of this study was to determine the effect of topical propolis 5% on burn wound healing, especially reepithelization of epidermis.

An experimental study with post-test only control group design used epidermis was assessed by measuring epithelial thickness on day 1, 4, and 21 after injury.

Results of one way-ANOVA followed by LSD Post Hoc test on epithelial thickness between treatment and control groups showed a significant difference (p<0.0001) with mean±SD (K21=38.88±5.41 µm and P21=75.14±9.45 µm). It proved that administration of topical propolis can increase the epithelial thickness compared with placebo.

In conclusion, topical propolis 5% have beneficial effects in burn healing, hence it might be used as an alternative therapy of burns.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Penulisan KTI ini diajukan untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Judul yang penulis ajukan

adalah “Pengaruh Pemberian Propolis Secara Topikal Terhadap Proses

Reepitelisasi Epidermis Pada Luka Bakar Mencit (Mus musculus)”.

Proses penyelesaian KTI ini dapat berjalan dengan lancar karena adanya

bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Dosen pembimbing dalam penulisan KTI ini, dr. Yunita Sari Pane, M.Si, yang

dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk mendukung,

membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan KTI ini.

3. dr. Esther Sitorus, Sp.PA, yang telah membimbing dan mengarahkan penulis

dalam proses pengambilan data di laboratorium histologi FK USU.

4. Drs. Awaluddin Saragih, M.Si., Apt, selaku kepala laboratorium obat

tradisional Fakultas Farmasi USU, yang telah meluangkan waktunya untuk

dapat membimbing dalam pembuatan sediaan propolis topikal.

5. dr. Raka Jati P, M.Ked(An), Sp.An, dr. Rina Amelia, MARS, dan dr. Hiro

Hidayah Danial Nst, M.ked(OG), Sp.OG selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dalam memperbaiki penelitian ini.

6. Keluarga tercinta, orang tua penulis, Drs. Kamal Syah dan Nurmaliah, S.Pd, dan kakak penulis, Rika Yulia Fitri, S.Pd, yang selalu memberikan do’a, dukungan, dan semangat untuk menyelesaikan penelitian ini.

7. Teman satu dosen pembimbing, Rauzatul Fitri dan Nor Hafizah, atas kerja

(7)

v

8. Sahabat-sahabatku, Putri Nahrisa Nst, Riski Hakiki, Khairatul Ummah, Dyan

Riza Indah Tami, Santri Mei, dan Syaida Masyarah Panjaitan, yang telah

memberikan motivasi dan inspirasi sehingga penulis semangat dalam

menyelesaikan penelitian ini.

9. Teman-teman sejawat stambuk 2012 FK USU, UKM SCORE PEMA FK

USU, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca sebagai sarana evaluasi kedepannya.

Medan, 15 Desember 2015

Penulis

Raudhah Sari

(8)

DAFTAR ISI

2.2.4. Proses Penyembuhan Luka Bakar ……… 12

2.3. Propolis ……….. 14

2.3.1. Komposisi Propolis ………. 15

(9)

vii

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ……. 18

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ……….. 18

3.2. Kerangka Teori Penelitian ……….. 18

3.3. Variabel Penelitian ………. 19

3.3.1. Variabel Dependen……… 19

3.3.2. Variabel Independen ………. 19

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian……….. 23

4.3.1. Populasi Penelitian……… 23

4.7.1. Pembuatan Sediaan Propolis Topikal ……….. 25

4.7.2. Penyiapan Hewan Coba……… 26

4.7.3. Pembuatan Luka Bakar ……… 26

4.7.4. Perawatan Luka Bakar ………. 27

4.7.5. Pembuatan Sediaan Jaringan Histopatologi Kulit ……… 27

(10)

4.8. Pengolahan dan Analisis Data ……… 28

4.8.1. Pengolahan Data ……….. 28

4.8.2. Analisis Data ……… 28

4.9. Alur Penelitian ……… 29

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 30

5.1. Hasil Penelitian ………... 30

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ………. 30

5.1.2. Gambaran Mikroskopis Ketebalan Reepitelisasi Kulit … 30 5.1.3. Hasil Pengukuran Ketebalan Reepitelisasi Kulit ………. 31

5.1.4. Analisis Data ……… 33

5.2. Pembahasan ……… 34

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ………. 38

6.1. Kesimpulan ……… 38

6.2. Saran ……….. 38

DAFTAR PUSTAKA ………. 39

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Komposisi propolis ……….……….. 15

3.1. Definisi operasional ……….. 19

5.1. Nilai rata-rata dan standar deviasi pengukuran ketebalan epitel…… 32

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Histologi kulit ……… 8

2.2. Klasifikasi luka bakar berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan ………. 11

2.3. Proses penyembuhan luka ………. 14

4.1. Skema pembagian hewan coba ……….. 22

4.2. Alur penelitian ……….. 29

5.1. Gambaran histopatopatologis kulit mencit dengan pewarnaan HE …… 31

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup Peneliti

Lampiran 2 Ethical Clereance

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Selesai Penelitian

Lampiran 5 Tahap Pembuatan Sediaan Histopatologi

Lampiran 6 Output Data Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan: Membuktikan pengaruh lendir bekicot (Achatina fulica) topikal terhadap kecepatan penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus putih (Rattus Norvegicus)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian propolis Indonesia merek “X” secara topikal dapat mempercepat penyembuhan luka pada mencit jantan

Skripsi berjudul Efek Pemberian Propolis Secara Topikal terhadap Pertumbuhan Jaringan Granulasi pada Luka Sayat Tikus telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Penyembuhan luka yang sangat baik pada propolis dapat dibandingkan oleh K1(kontrol) dan K2 (etakridin laktat), walaupun dari ke 3 penyembuhan luka dapat terjadi secara alami

PENGARUH GEL GETAH POHON PISANG TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II DANGKAL PADA HEWAN COBA MENCIT (mus musculus) Strain Balb/C..

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun alpukat konsentrasi 20%, 35% dan 50% memiliki aktivitas terhadap penyembuhan luka bakar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak daun pisang (Musa paradisiaca) terhadap waktu penyembuhan luka bakar derajat II pada

Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakuan, dapat disimpulkan bahwaEkstrak Metanol Biji Pala Myristica fragrans dapat berperan dalam penyembuhan luka bakar pada mencit