vii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Performance measurement is one of the most important factor for company. That measurement, can be used to estimate the success of the company as the base for organize the company’s benefit. Life.Industries focuses only on corporate responsibility activities which based on the financial performance after all this time. This research aims to determine how is the company’s performance if the company use the Balanced Scorecard. By using the Balanced Scorecard, the company is expected to be able to develop the financial and non-financial aspects to do the performance measurement , so that the company is expected to provide satisfaction for the customers, the employees are highly committed and then will generate sufficient surplus. This research used descriptive analysis method, which includes the method of interview to the parties concerned. The research has done by taking the data from 2013 to 2014. Based on the results of research and discussion, the authors conclude that the implementation of the Balanced Scorecard concept give an influence for more comprehensive performance measurement, from the financial aspect, the customer aspect, the internal business process aspect, and the learning and growth aspect.
viii
ABSTRAK
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Selama ini Life.Industries hanya berfokus pada pertanggungjawaban kegiatan perusahaan yang mendasarkan pada kinerja finansial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan apabila menggunakan Balanced Scorecard. Dengan menggunakan Balanced Scorecard diharapkan perusahaan dapat mengembangkan aspek keuangan dan non keuangan dalam melakukan pengukuran kinerja, sehingga nantinya diharapkan perusahaan mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen, karyawan yang berkomitmen tinggi dan kemudian akan menghasilkan surplus yang memadai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, yang meliputi metode wawancara kepada pihak yang bersangkutan. Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari tahun 2013 sampai 2014. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyimpulkan bahwa penerapan konsep Balanced Scorecard sangat berperan dalam melakukan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif, baik dari aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek proses bisnis internal, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan.
ix
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PENGESAHAN………... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. iii
KATA PENGANTAR... iv
ABSTRACT……….……… vii
ABSTRAK………. viii
DAFTAR ISI……….……. ix
DAFTAR GAMBAR………. xii
DAFTAR TABEL………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv
BAB I PENDAHULUAN……….………... 1
1.1 Latar Belakang ...………….…..……….……... 1
1.2 Identifikasi Masalah………. 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….………..….……. 4
1.4 Kegunaan Penelitian………...…………..….... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 6
2.1 Kajian Pustaka……….….... 6
2.1.1 Akuntansi Manajemen………..……... 6
2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen………... 6
x
2.1.2 Pengukuran Kinerja………...……….7
2.1.2.1 Pengertian Pengukuran Kinerja dan Tujuan Pengukuran Kinerja……... 7
2.1.2.2 Pengertian Pengukuran Kinerja Tradisional... 9
2.1.2.3 Manfaat Pengukuran Kinerja...10
2.1.3 Balanced Scorecard... 11
2.1.3.1 Konsep Balanced Scorecard...11
2.1.3.2 Pengertian Balanced Scorecard... 11
2.1.3.3 Perspektif di dalam Balanced Scorecard... 13
2.1.3.4 Keunggulan Balanced Scorecard... 26
2.1.3.5 Manfaat Balanced Scorecard... 28
2.2 Kerangka Pemikiran...….. 29
BAB III METODE PENELITIAN……….……... 30
3.1 Objek Penelitian……….…………...……….. 30
3.2 Struktur Organisasi ……….…………...………. 30
3.3 Tugas dan Tanggung Jawab ………...……… 31
3.4 Sumber Data………...………... 32
3.5 Metode Penelitian………... 32
3.5.1 Jenis Penelitian... 33
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data... 33
3.5.3 Variabel Penelitian... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 35
xi
Universitas Kristen Maranatha 4.1.1 Profil Singkat Perusahaan………... 35
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan...……… 35
4.2 Pembahasan………... 36
4.2.1 Penilaian Kinerja Life.Industries……….………... 36
4.2.2 Perspektif Keuangan………... 37
4.2.2.1 Rasio Likuiditas………... 38
4.2.2.2 Rasio Solvabilitas………... 41
4.2.2.3 Rasio Rentabilitas………... 43
4.2.3 Perspektif Pelanggan………... 45
4.2.4 Perspektif Proses Bisnis Internal…...………. 48
4.2.5 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan... 49
4.2.6 Hasil Pengukuran Balanced Scorecard... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………..……….……….. 57
5.1 Simpulan………... 57
5.2 Saran………. 59
DAFTAR PUSTAKA………... 61
LAMPIRAN……….………. 62
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Wawancara Mengenai Perspektif Keuangan....………...37
Tabel II Hasil Perhitungan Current Ratio...………...………..39
Tabel III Hasil Perhitungan Quick Ratio...40
Tabel IV Hasil Perhitungan Account Receivable Turnover Ratio...41
Tabel V Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio...42
Tabel VI Hasil Perhitungan Debt to Asset Ratio...43
Tabel VII Hasil Perhitungan Net Profit Margin Ratio...44
Tabel VIII Hasil Perhitungan Gross Profit Margin Ratio...44
Tabel IX Rasio Keuangan Life.Industries………...45
Tabel X Wawancara Mengenai Perspektif Pelanggan...46
Tabel XI Wawancara Mengenai Perspektif Proses Bisnis Internal...48
Tabel XII Wawancara Mengenai Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan...50
Tabel XIII Retensi Karyawan...51
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan industri yang semakin meningkat menuntut perusahaan agar dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah dan mampu melakukan perubahan-perubahan untuk mencapai tingkat efektivitas dan efesiensi dalam proses produksi dalam rangka merebut pangsa pasar dan memenangkan persaingan
(http://elibrary.mb.ipb.ac.id).
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Selama ini pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitikberatkan pada sisi keuangan (Azhar, 2009:51).
Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan memerlukan sistem manajemen yang didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan usahanya, karena dengan menggunakan sistem manajemen yang sesuai dengan tuntutan lingkungan usaha maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik.
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar penyusunan imbalan dalam perusahaan. Selama ini pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitikberatkan pada sisi keuangan (http://Fejournal.unri.ac.id).
Manajer yang berhasil mencapai tingkat keuntungan yang tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik dari perusahaan. Padahal dalam menghadapi dunia bisnis yang semakin kompleks, pengukuran berdasarkan aspek keuangan sudah tidak memadai lagi, karena adanya kelemahan dalam sistem pengukuran tersebut.
Kelemahannya adalah terbatas dengan waktu, mengungkapkan prestasi keuangan yang nyata tanpa dengan adanya suatu pengharapan yang dapat dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya prestasi itu sendiri, dan ketidakmampuan dalam mengukur kinerja harta tak berwujud (intangible asset) dan harta intelektual (sumberdaya manusia) perusahaan. (
http://www.scribd.com )
Agar sukses setiap perusahaan harus menginvestasikan dan mengelola asset intelektual mereka. Hal ini disebabkan karena harta intelektual memampukan perusahaan untuk membangun hubungan baik dengan konsumen yang akan memelihara kesetiaan dari konsumen dan area pasar yang baru dapat dilayani dengan efektif dan efisien, Mampu memproduksi produk dan jasa yang berkualitas tinggi sehingga dapat memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diinginkan oleh target segmen konsumen.
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha menegaskan bahwa pelaksanaan Indikator Kinerja Utama (IKU) lebih ditekankan sebagai alat ukur pengukuran kinerja dan digunakan sebagai alat manajemen untuk memandu pencapaian kinerja terbaik sebagai perwujudan akuntabilitas dan transparansi kepada publik. Harapan atas pengelolaan IKU berbasis balanced
scorecard melalui sistem evaluasi implementasi strategik yang efektif dan efisien
adalah mengupayakan peningkatan kinerja dan layanan Depkeu secara kontinu serta dapat dipertanggungjawabkan kepada para stakeholder dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan kredibel. (http://finance.detik.com)
Akuntansi manajemen sebagai penyedia informasi bagi pihak internal perusahaan mengembangkan suatu alat analisis yang disebut balanced scorecard,
Balanced scorecard berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan
antara performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan
performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT LIFE.INDUSTRIES)
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini :
1. Bagaimana sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan PT. LIFE.INDUSTRIES ?
2. Bagaimana kinerja manajemen PT. LIFE.INDUSTRIES diukur dengan menggunakan Balanced Scorecard ?
3. Mengetahui kendala-kendala dan manfaat dalam penggunaan Balanced
Scorecard ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan PT. LIFE.INDUSTRIES
2. Mengetahui penggunaan Balanced Scorecard terhadap penilaian kinerja manajemen LIFE.INDUSTRIES
3. Mengetahui kendala-kendala dan manfaat dalam penggunaan Balanced
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard dapat memberikan gambaran kinerja secara menyeluruh dilihat dari hasil penilaian masing-masing perspektif dalam Balanced Scorecard. Dari hasil penelitian tersebut, diharapkan dapat digunakan PT LIFE.co sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan perusahaan lebih lanjut.
2. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan bukti empiris mengenai kinerja perusahaan swasta yang diukur berdasarkan konsep
Balanced Scorecard.
3. Bagi Peneliti
Memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard terutama pada perusahaan swasta. 4. Bagi Pembaca
Manfaat bagi pembaca dapat memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai
Balanced Scorecard terutama untuk pengukuran kinerja serta menjadi bahan
57 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah penulis melakukan penelitian dan pembahasan terhadap kinerja pada Life.Industries, maka dalam bab ini penulis akan memberikan simpulan dan saran. Hasil penelitian ini adalah gambaran kinerja perusahaan dalam kurun waktu 2 tahun, yaitu tahun 2013 dan 2014. Hal tersebut dimaksudkan agar menjadi masukan kepada pihak manajemen Life.Industries, agar dapat dilaksanakan pada proses selanjutnya melalui kebijakan-kebijakan dan perencanaan strategis yang sedang dan akan dijalankan, sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang baik dan dapat terus bersaing di bidang clothing.
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan dan uraian yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, penulis mengambil simpulan sebagai berikut:
1. Life.Industries selama ini melakukan penilaian kinerja manajemen dengan menyusun dan melaporkan sebuah laporan kinerja dalam bentuk Laporan Akuntabilitas. Laporan kinerja yang disampaikan berfokus pada pertanggungjawaban kegiatan perusahaan yang mendasarkan pada kinerja finansial atau keuangan saja.
2. Hasil pengukuran kinerja manajemen Life.Industries diukur dengan menggunakan Balanced Scorecard adalah:
• Hasil pengukuran kinerja untuk perspektif keuangan, yaitu rasio
Bab V Simpulan dan Saran 58
Universitas Kristen Maranatha bahwa kinerja perusahaan tahun 2014 bisa dikatakan baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
• Hasil pengukuran kinerja untuk perspektif pelanggan, terhadap
tingkat retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan menunjukkan tingkat kinerja yang baik karena mengalami peningkatan, sedangkan tingkat kinerja terhadap kepuasan pelanggan sudah baik.
• Hasil pengukuran kinerja untuk perspektif proses bisnis internal,
yaitu inovasi perusahaan, operasional dan layanan purna jual, secara keseluruhan perusahaan menunjukkan hasil yang baik.
• Hasil pengukuran kinerja untuk perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran, terhadap retensi karyawan cukup baik, dilihat dari tidak adanya karyawan yang keluar dari 2 tahun terakhir. Pada pelatihan, pihak perusahaan telah melakukan dengan baik dengan adanya diskusi rutin pada saat evaluasi bulanan dengan cara, diskusi mengenai cara – cara inovatif dan kreatif untuk meningkatkan penjualan. Untuk absensi karyawan juga sudah berjalan dengan baik. 3. Manfaat dan kendala-kendala dalam penggunaan Balanced Scorecard pada
Life.Industries adalah: • Manfaat
Bab V Simpulan dan Saran 59
Universitas Kristen Maranatha dan pertumbuhan. Perusahaan juga dapat mempelajari serta memperbaiki strategi yang diterapkan di perusahaan.
• Kendala
Pada dasarnya perusahaan Life.Industries sudah mempunyai sistem manajemen sendiri serta terdapat pengaruh-pengaruh hubungan pertemanan yang sangat dekat sehingga menjadi hambatan bagi usaha untuk menerapkan Balanced Scorecard. Perusahaan ini juga lebih bertumpu pada orang daripada sistem, motivasi dan perusahaan ini belum memiliki Standard Operating Prosedures (SOP) yang lengkap, karena pada dasarnya Balanced Scorecard merupakan sebuah sistem manajemen strategi dan implementasi yang terdiri dari peta strategi organisasi, lengkap dengan ukuran, target dan inisiatif strategisnya.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dan simpulan yang diperoleh, saran-saran yang diajukan terhadap kinerja Life.Industries adalah :
1. Bagi perusahaan
• Pihak manajemen sebaiknya mempertimbangkan menggunakan
konsep Balanced Scorecard untuk mengimplementasikan dan mengintegrasikan perencanaan strategis perusahaan.
• Bila metode Balanced Scorecard digunakan pada Life.Industries,
maka perlu dilakukan sosialisasi mengenai perencanaan Balanced
Scorecard ke seluruh bagian divisi, sehingga kesalahpahaman dalam
Bab V Simpulan dan Saran 60
Universitas Kristen Maranatha • Perusahaan sebaiknya memiliki perencanaan finansial sebagai
pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan juga perlu menjaga konsistensi finansial , agar di tahun berikutnya perusahaan dapat terus meningkatkan pendapatan dan tidak kembali mengalami kerugian.
• Perusahaan sebaiknya lebih intens untuk meningkatkan jumlah
pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan-pelanggan lama untuk mengukur sejauh mana loyalitas pelanggan dan kemampuan perusahaan dalam memahami kebutuhan pelanggan, sehingga perusahaan dapat lebih unggul dalam persaingan clothing.
• Perusahaan harus terus melakukan inovasi produk, teknologi, sistem
informasi untuk mengembangkan kualitas produk serta menghasilkan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien.
2. Bagi peneliti lain
• Masih diperlukan konsep penelitian yang sama untuk meneliti
konsistensi dari penelitian ini, karena penelitian ini baru pertama kali diadakan.
• Masih menggunakan data yang terbatas, sehingga untuk penelitian
berikutnya diharapkan dapat menggunakan data yang lebih lengkap. • Sebaiknya peneliti berikutnya menggunakan lebih banyak rasio untuk
62
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian
Manajemen. Edisi 1. Diterjemahkan oleh: Kurniawan Tjakrawala. Salemba
Empat. Jakarta.
Aurora, Novella. 2010. Penerapan Balanced Scorecard sebagai Tolak Ukur
Pengukuran Kinerja pada RSUD Tugerejo Semarang. Fakultas Ekonomi.
Universitas Dipenogoro, Semarang.
Azhar, Al. 2009. Pengukuran Kinerja Melalui Just in Time dan Balanced Scorecard.
Pekbis Jurnal, 1(1), hal. 51-57.
Brigham, E.F. dan J.F. Houston. 1999. Manajemen Keuangan: Fundamental
Manajemen Keuangan. Edisi 8. Diterjemahkan oleh: Herman Wibowo.
Erlangga. Jakarta.
Daniel, Wahyu. 2009. Kontrak Kinerja Menjaga Komitmen Eselon 1 Depkeu.
http://finance.detik.com/read/2009/07/16/160547/1166396/781/kontrak-kinerja-menjaga-komitmen-eselon-i-depkeu pada tanggal 22 Maret 2013.
Garrison, Noreen, dan Brewer. 2007. Akuntansi Manajerial. Edisi 11. Diterjemahkan oleh: Nuri Hinduan dan Edward Tanujaya. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Salemba Empat. Jakarta.
Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menerapkan
Strategi Menjadi Aksi. Erlangga. Jakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk
Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.
Purnama, Intan. Balanced Scorecard, Definisi, Konsep dan Perspektif.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/balanced-scorecard-definisi-konsep-dan.html pada tanggal 22 Maret 2013.
Putri, Dhika Pratiwi. 2008. Analisis Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced
Scorecard pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. Fakultas
Ekonomi. Universitas Muhammadiyah, Surakarta.