x ABSTRACT
Nation branding is now become a concern to countries as a competitive advantage. Many countries around the world began to embrace their nation branding to differentiate their country internationally and to strengthen their economy. In this study, researchers continuing the exploratory study conducted previously by Mardyah & Magdalena (2013) entitled "Study of early exploration: Forming Nation Branding Indonesia as the Unite of Entrepreneur
Image”. Furthermore, this study aims to explore and find out the forming
factors of Indonesian nation branding. This study used exploratory factor analysis data method. The results of this study is finding sixteen forming factors of Nation Branding Indonesia, the sixteen factors are originality, integrity, vision, infrastructure, transformation, pleasant, value, promotion, attractive, heritage, innovation, pride, commitment, authenticity, brand and competitive. Furthermore, researchers summarize them into the proposed model of Nation Branding by perception of citizen who live in Bandung which is called Forming Factors of Indonesian Nation Branding by dimensions of Authenticity, Competitiveness, Transform ation and Vision.
xi
ABSTRAK
Nation branding menjadi perhatian negara-negara sebagai keunggulan bersaing. Semakin banyak negara di seluruh dunia mulai merangkul nation branding
untuk membedakan dirinya dalam panggung dunia internasional dan untuk menguatkan perekonomian.. Dalam penelitian ini, peneliti melanjutkan penelitian eksploratori yang dilakukan sebelumnya oleh Mardyah & Magdalena (2013) yang berjudul “Studi Awal Eksplorasi Pembentukan Nation Branding
Indonesia Sebagai Langkah Awal Pemersatu Citra Wirausaha Indonesia”. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui faktor pembentuk nation branding Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis data exploratory factor analysis. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan enam belas faktor pembentuk Nation Branding Indonesia yaitu:
originality, integrity, vision, infrastructure, transformation, pleasant, value, promotion, attractive, heritage, innovation, pride, commitment, authenticity, brand dan competitive. Selanjutnya, peneliti meringkas menjadi usulan model
Nation Branding Indonesia persepsi warga negara yang menetap di kota Bandung yang disebut Forming Factors of Nation Branding Indonesia dengan dimensi Authenticity, Competitiveness, Transformation, dan Vision.
xii
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Pengesahan
Pernyataan Keorisinalitas Laporan Penelitian
Penyataan Publikasi Laporan Penelitian Kata Pengantar
ABSTRACT... .i
ABSTRAK ... ..ii
Daftar Isi ... . Daftar Tabel ... ... Daftar Gambar ... ... Daftar Lampiran ... ... Bab I Pendahuluan ... .1
1.1 Latar Belakang ... .1
1.2 Identifikasi Masalah ... .8
1.3 Tujuan Penelitian ... .9
1.4 Kegunaan Penelitian ... .9
Bab II Kajian pustaka, Rerangka teoritis, Rerangka pemikiran, dan Penelitian terdahulu .... 13
2.1 Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Pengertian Brand ... 13
2.1.2 Branding ... 17
2.1.3 Nation Branding ... 20
2.1.4 Brand Identity ... 24
xiii
2.1.6 Anholt’s theory of competitive identity ... 27
2.2 Penelitian Terdahulu ... 29
2.3 Rerangka Teoritis ... 33
2.4 Rerangka Pemikiran ... 34
Bab III Metode Penelitian ... 35
3.1 Jenis Penelitian ... 35
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 38
3.3 Instrumen Penelitian ... 41
3.4 Metode pengumpulan data ... 44
3.5 Metode Analisis data ... 47
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 50
4.1 Analisa Hasil Pengumpulan Data ... 50
4.1.1 Penyebaran Kuesioner ... 50
4.1.2 Profil Responden... 51
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kebangsaan ... 52
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan waktu atau lama tinggal di Indonesia ... 53
4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Tinggal di Indonesia ... 53
4.2 Hasil Penelitian ... 54
4.2.1 Asumsi Analisis Faktor ... 54
4.2.2 Hasil Penelitian Menggunakan Uji Exploratory Factor Analysis ... 55
4.3 Pembahasan ... 63
4.3.1 Originality ... 63
xiv
4.3.3 Vision ... 88
4.3.4 Infrastructure ... 90
4.3.5 Transformation ... 94
4.3.6 Pleasant ... 101
4.3.7 Value ... 104
4.3.8 Promotion ... 109
4.3.9 Attractive ... 110
4.3.10 Heritage ... 113
4.3.11 Innovation ... 117
4.3.12 Pride ... 123
4.3.13 Commitment ... 128
4.3.14 Authenticity ... 129
4.3.15 Brand ... 138
4.3.16 Competitiveness ... 140
4.4 Usulan DOV ... 141
4.5 Usulan Model Penelitian Nation Branding Indonesia ... 152
Bab V Simpulan, Keterbatasan Penelitian dan Saran ... 153
5.1 Simpulan ... 153
5.2 Implikasi Manajerial ... 154
5.3 Keterbatasan Penelitian... 154
5.4 Saran ... 155
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan antara corporate dan product brand ... 19
Tabel 4.1 Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 51
Tabel 4.2 Kebangsaan responden ... 52
Tabel 4.3 Lama tinggal responden ... 53
Tabel 4.4 Kota tinggal responden ... 53
Tabel 4.5 Tabel KMO and Bartlett’s Test ... 55
Tabel 4.6 Pengelompokan variabel faktor pembentuk nation branding Indonesia ... 56
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Evolusi Cakupan Branding ... 18
Gambar 2.2 Nation Brand Hexagon ... 28
Gambar 2.3 Rerangka Teoritis ... 33
Gambar 2.4 Rerangka Pemikiran ... 34
Gambar 3.1 Factor Analysis Decision Diagram ... 48
Gambar 4.1 Gunung Bromo Di Probolinggo Jawa Timur ... 64
Gambar 4.2 Wisatawan Menunggangi Kuda Saat Liburan Di Gunung Bromo ... 65
Gambar 4.3 Hutan Lindung Di Kalimantan ... 66
Gambar 4.4 Wisatawan Menjelajahi Hutan Kalimantan ... 66
Gambar 4.5 Orang Utan Di Hutan Kalimantan ... 67
Gambar 4.6 Wisata Alam Di Kalimantan ... 67
Gambar 4.7 Hutan Di Kalimantan ... 68
Gambar 4.8 Keindahan Alam Danau Toba Di Sumatera ... 69
Gambar 4.9 Pemandangan Danau Toba, Indonesia ... 69
Gambar 4.10 Pendapat Wisatawan Mancanegara Ketika Berlibur Di Pulau Komodo ... 70
Gambar 4.11 Komodo Di Pulau Komodo Yang Eksotis ... 70
Gambar 4.12 Pulau Komodo Di Indonesia ... 71
Gambar 4.13 Pesona Laut Di Raja Ampat ... 72
Gambar 4.14 Kuliner Indonesia Masuk Daftar 50 Besar Makanan Terlezat Di Dunia ... 73
xvii
Gambar 4.16 Peta Persebaran Kebun Kopi Luwak Di Indonesia ... 75
Gambar 4.17 Patung Budha Di Candi Borobudur ... 76
Gambar 4.18 Candi Borobudur ... 77
Gambar 4.19 Wisatawan Saat Berada Di Candi Borobudur ... 77
Gambar 4.20 Bhiksu Sedang Berdoa Di Candi Borobudur ... 78
Gambar 4.21 Pendapat Dari Wisatawan Mancanegara Tentang Candi Borobudur ... 78
Gambar 4.22 Tari Kecak Yang Berasal Dari Bali ... 79
Gambar 4.23 Karapan Sari Dari Madura ... 80
Gambar 4.24 Lamborghini Madura, Yang Terinspirasi Dari Budaya Karapan Sapi Di Madura ... 81
Gambar 4.25 Pementasan Wayang ... 82
Gambar 4.26 Wayang Asli Buatan Indonesia ... 83
Gambar 4.27 Patung Wayang Buatan Indonesia Yang Berada Di Sebuah Museum Di Luar Negeri ... 83
Gambar 4.28 Seniman Menghias Perak Jogja ... 84
Gambar 4.29 Hiasan Yang Merupakan Perak Jogja ... 84
Gambar 4.30 Wisatawan Yang Berbelanja Produk Kerajinan Asli Buatan Indonesia ... 85
Gambar 4.31 Pendapat Wisatawan Mancanegara Yang Mengunjungi Indonesia ... 86
Gambar 4.32 Peraturan Tempat Wisata Yang Bertujuan Untuk Ketertiban Umum ... 87
Gambar 4.33 Tata Tertib Yang Perlu Ditaati Demi Kenyamanan Bersama ... 87
Gambar 4.34 Perkembangan Peringkat Perekonomian Indonesia Dalam Urutan Dunia ... 89
Gambar 4.35 Data Pertumbuhan Perekonomian Indonesia 2005-2011 ... 89
Gambar 4.36 Data Perbandingan Kualitas Infrastruktur Di Asia ... 91
xviii
Gambar 4.38 Data Infrastruktur Yang Dimiliki Indonesia ... 92
Gambar 4.39 Kerjasama Infrastruktur Indonesia – Amerika Serikat ... 93
Gambar 4.40 Sebuah Taman Kota Di Indonesia Yang Dipelihara Dengan Baik Oleh Daerah Setempat ... 95
Gambar 4.41 Taman Kota Yang Dikunjungi Oleh Masyarakat Umum ... 96
Gambar 4.42 Taman Kota Di Pinggiran Kali Ciliwung Jakarta, Indonesia ... 96
Gambar 4.43 Taman Kota Di Jakarta ... 97
Gambar 4.44 Taman Kota Situlembang ... 98
Gambar 4.45 Karya Tex Saverio Pada Paris Fashion Week 2013 ... 100
Gambar 4.46 Karya Tex Saverio Untuk Penyanyi Top Dunia Lady Gaga ... 100
Gambar 4.47 Pendapat Wisatawan Mancanegara Yang Senang Berkunjung Ke Indonesia ... 101
Gambar 4.48 Masyarakat Indonesia Yang Menggambarkan Keramahan ... 102
Gambar 4.49 Keadaan Cuaca Di Indonesia ... 103
Gambar 4.50 Keadaan Iklim Indonesia Di Kuta Bali ... 103
Gambar 4.51 Peta Daerah Penghasil Tambang Di Indonesia ... 106
Gambar 4.52 Kekayaan Alam Batu Bara Di Indonesia ... 107
Gambar 4.53 Pertambangan Oleh Pt Freeport ... 108
Gambar 4.54 Promosi Tiket Pesawat Murah Tujuan Indonesia ... 112
Gambar 4.55 Promosi Penerbangan Murah Ke Indonesia Dengan Kuwait Airways ... 112
Gambar 4.56 Desain Batik Yang Bercitra Khas Amerika Serikat ... 114
Gambar 4.57 Orang Asing Mempelajari Budaya Indonesia Di Bern, Swiss ... 115
xix
Gambar 4.59 Wisatawan Mancanegara Mempelajari Budaya Indonesia Di Bali ... 116
Gambar 4.60 Website Damn I Love Indonesia ... 118
Gambar 4.61 Website Peter Says Denim ... 119
Gambar 4.62 Desainer Indonesia Ardistia New York ... 121
Gambar 4.63 Artikel Penjelasan Inovasi Oleh Brand Ardistia New York ... 122
Gambar 4.64 Lompat Batu Dari Nias ... 124
Gambar 4.65 Kebudayaan Bela Diri Pencak Silat ... 125
Gambar 4.66 Kebudayaan Bela Diri Pencak Silat ... 125
Gambar 4.67 Aktor Iko Uwais Memeragakan Jurus Pencak Silat Yang Dikuasai ... 126
Gambar 4.68 Aktor Iko Uwais Dalam Sebuah Majalah ... 127
Gambar 4.69 Desain Lambroghini Madura ... 128
Gambar 4.70 Pura Di Bali ... 130
Gambar 4.71 Warga Bali Sedang Berdoa ... 131
Gambar 4.72 Patung Di Bali ... 131
Gambar 4.73 Pantai Di Bali ... 132
Gambar 4.74 Penari Di Bali ... 132
Gambar 4.75 Menampilkan Pertunjukan Budaya Bali ... 133
Gambar 4.76 Upacara Ngaben Di Bali ... 133
Gambar 4.77 Ornamen Khas Bali ... 134
Gambar 4.78 Warga Bali Berdoa Di Pantai ... 134
Gambar 4.79 Ornamen Khas Bali ... 135
Gambar 4.80 Masyarakat Bali ... 135
Gambar 4.81 Authenticity Bali ... 136
xx
Gambar 4.83 Presdir Garuda Indonesia menerima penghargaan dari Skytrax ... 139
Gambar 4.84 Penghargaan Garuda Indonesia sebagai world airline ... 140 Gambar 4.85 Usulan Model Nation Branding Indonesia ... 152
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Hasil Wawancara
Lampiran 2 Kuesioner Indonesia Lampiran 3 Kuesioner Inggris
Lampiran 4 Jumlah Penyebaran Kuesioner
Lampiran 5 Kebangsaan Responden Lampiran 6 Lama Tinggal
Lampiran 7 Kota Tinggal
BAB I - PENDAHULUAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang MasalahNation branding adalah strategi mempresentasikan sebuah negara dengan sasaran menciptakan nilai-nilai reputasi lewat turisme, keadaan sosial ekonomi,
kemasyarakatan dan investasi. Dalam perencanaan nation branding terkait faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah negara diperlukan studi dan riset-riset untuk menemukan identitas negara tersebut sebagai dasar perencanaan
nation branding. Gudjonson (2005) menyatakan nation branding tercipta ketika pemerintah atau sebuah private company menggunakan kekuatan untuk
membujuk siapapun yang memiliki kemampuan untuk merubah image negara. Dinnie (2008:13) dalam Hansen (2010) menyatakan nation branding
merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena hanya terdapat sedikit teori
mengenai nation branding, tetapi lebih banyak dilakukan dalam bentuk praktik. Hal ini juga didukung oleh Fan (2006) yang berpendapat nation
branding lebih berfokus pada mengaplikasikan teknik branding dan marketing communication untuk mengangkat citra atau image negara.
Szondy (2007) menjelaskan “Alive with possibility” adalah positioning
platform untuk membentuk citra dari negara Afrika Selatan, “The authentic
still exist” dari Bolivia, “The best small country in the world” dari Skotlandia,
“Amazing Thailand” dari Thailand dan “Truly Asia” dari Malaysia
BAB I - PENDAHULUAN
2
diantara negara-negara lainnya. Dengan brand yang dibangun berdasarkan
indentitas negara, pesan-pesan mengenai keadaan sebuah negara akan tersampaikan dengan tepat dan ideal. Dengan demikian, positioning negara
merupakan hal yang perlu dicermati sebagai strategi pemasaran negara.
Positioning merupakan kekuatan yang dapat menciptakan sebuah citra atau gambaran mengenai suatu hal dalam benak seseorang. Menurut Kotler &
Keller (2009), positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran.
Melalui positioning sebuah brand dapat menjelaskan nilai yang ingin ditawarkan pada konsumennya, seperti dikemukakan oleh Kotler & Keller (2009) yang menyatakan bahwa positioning didefinisikan dan
dikounikasikannya kemiripan dan perbedaan antara merek.
Setiap brand dapat memiliki positioning sesuai kebutuhan untuk
menciptakan image yang diinginkan brand tersebut. Alasannya, Kotler & Keller (2009) menjelaskan positioning bertujuan untuk menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi brand
tersebut.
Menurut Mardyah & Magdalena (2013) bukan hanya barang dan jasa
yang perlu memiliki citra, namun negara juga perlu menciptakan citra karena negara juga merupakan suatu brand yang perlu ditawarkan sehingga
memberikan keuntungan jangka panjang.
Negara berasal dari bahasa latin yaitu status atau statum yang berarti keadaan yang tegak dan tepat atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak
BAB I - PENDAHULUAN
3
sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut dan
berdiri secara independen. Menurut Soltau dalam Murti (2012) negara didefinisikan sebagai alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
Syarat utama sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat, sedangkan syarat sekunder perlu
mendapat pengakuan dari negara lain (Wikipedia, 2013). Bila kedua syarat tersebut terpenuhi, maka terciptalah negara. Suatu negara perlu mendapatkan
pengakuan dari negara lain. Dalam panggung dunia internasional, negara perlu memiliki karakteristik dan citra yang khas atau unik yang dapat membedakan negara tersebut dengan negara lain.
Fan (2006) dalam Mardyah & Magdalena (2013) menjelaskan setiap negara memiliki nama unik dan image berbeda dari negara lainnya, maka
negara tersebut memiliki brand tersendiri dibenak warga negara, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Layaknya sebuah produk, jasa ataupun
corporate, sebuah negara juga memerlukan pencitraan. Hal ini didukung oleh Priyono (2011) dalam Mardyah & Magdalena (2013) yang mengungkapkan bahwa melalui citra atau reputasi negara dapat mempengaruhi setiap hubungan
suatu negara dengan dunia luar. Citra sebuah negara juga dapat mempengaruhi bagaimana warga negara diperlakukan ketika pergi ke luar negeri untuk
belajar, bekerja, atau melakukan bisnis. Di pasar global, citra negara digambarkan dari karakter masyarakat dan produk yang dihasilkan.
Menurut Risen (2005), masyarakat dunia telah melihat perkembangan
BAB I - PENDAHULUAN
4
dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan citra atau reputasi negara
adalah melalui branding. Branding adalah sebuah proses memperkenalkan
brand sampai bagaimana lingkungan memberikan penilaian pada brand
tersebut (Fan, 2006).
Saat ini, branding bukan hanya bisa dilakukan untuk produk atau jasa perusahaan, tetapi branding juga dapat dilakukan untuk suatu negara. Hal ini
didukung oleh Dinnie (2008) yang menjelaskan ruang lingkup branding
meningkat secara bertahap dari kegunaan asal mulanya untuk produk dan jasa,
kemudian berevolusi menjadi branding untuk perusahaan dan organisasi, dan akhirnya branding dapat digunakan untuk negara yang lebih dikenal dengan istilah nation branding.
Papadopoulos & Heslop (2002) menyatakan Nation branding
mempelajari efek dari citra negara pada produk yang dibeli dan sudah
berlangsung beberapa dekade. Nation branding menjadi perhatian karena negara-negara mulai menggarap sumber daya yang dimiliki dalam mengembangkan nation-brand. Semakin banyak negara di seluruh dunia mulai
merangkul nation branding untuk membedakan dirinya dalam panggung dunia internasional dan untuk menguatkan perekonomian negara (Dinnie, 2008).
Saat ini, negara-negara di dunia berfokus untuk mengangkat citra negara melalui apapun yang dapat membedakan dirinya di panggung dunia
internasional, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan yang memberikan dukungan positif bagi dunia entertainment untuk mengangkat citra Korea Selatan di dunia internasional, hal serupa juga dilakukan oleh
BAB I - PENDAHULUAN
5
citra Malaysia di dunia internasional dan untuk membedakannya dengan
negara lain yang berada di kawasan Asia, Thailand juga tidak mau kalah
dengan slogan pariwisata yaitu “Amazing Thailand”. Semua hal yang
dilakukan oleh negara-negara tersebut adalah demi terpenuhinya tujuan nation branding yang ingin dicapai oleh negara.
Menurut Dinnie (2008) dalam Mardyah & Magdalena (2013), tujuan
dilakukan nation branding adalah merangsang pertumbuhan ekspor, meningkatkan pemasukan melalui pariwisata, menarik investor asing,
meningkatkan pengaruh politik internasional, dan mengelola stereotip negatif. Keller (2008:25) menyatakan bahwa kota, negara bagian, wilayah maupun negara saat ini aktif melakukan promosi melalui iklan, direct mail ataupun
melalui alat komunikasi lainnya, kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan
awareness dan image yang menyenangkan dari sebuah lokasi sehingga dapat
mengundang orang untuk berkunjung. Berbagai tujuan ini berperan untuk membangun identitas merek dan citra merek negara.
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk melanjutkan penelitian
eksploratori yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Mardyah & Magdalena (2013) yang membahas mengenai nation branding Indonesia. Peneliti tertarik
untuk melanjutkan penelitian eksploratori mengenai nation branding yang pernah dilakukan, karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang perlu diuji
lebih lanjut.
Peneliti terdahulu menggunakan metodologi penelitian eksploratori kualitatif, dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan individual depth
BAB I - PENDAHULUAN
6
mengumpulkan data. Setelah itu data yang terkumpul dianalisis menggunakan
metode analisis data kualitatif gabungan antara illustrative method dan analytic comparison dengan method of agreement.
Menurut Neuman (2000), illustrative method adalah peneliti mengaplikasikan teori ke dalam situasi sosial yang nyata atau mengorganisasikan data berdasarkan teori sebelumnya. Analytic comparison
adalah peneliti mengembangkan ide dengan cara membuat perbandingan dari hasil data kualitatif. Method of agreement adalah peneliti berfokus pada
kesamaan dalam setiap kasus dan akan mengeliminasi faktor-faktor yang tidak sama dalam setiap kasus.
Dalam hal ini, penelitian kualitatif memiliki beberapa kelemahan yang
perlu diuji lebih lanjut, karena menurut Cooper & Schindler (2011:143), riset eskploratori terkait dengan bias klasik riset kualitatif yaitu: subjektivitas,
ketidakterwakilkan dan desain yang sistematis. Adapun kelemahan riset kualitatif lain diungkapkan oleh Denzim & Lincoln (2009:5) karya para peneliti kualitatif dianggap tidak ilmiah atau sekedar berciri eksplanatoris atau
bahkan murni pribadi dan penuh bias.
Dengan adanya kelemahan-kelemahan tersebut peneliti bermaksud untuk
melanjutkan penelitian eksploratori kualitatif yang pernah dilakukan sebelumnya, hal ini didukung oleh pemaparan Papadopoulos & Heslop
BAB I - PENDAHULUAN
7
untuk memahami gambaran masalah-masalah yang berbeda sebelum nantinya
membentuk sebuah teori.
Dengan demikian, peneliti melakukan riset lanjutan, karena dengan
melanjutkan riset eksploratori ini diharapkan dapat membantu mengklarifikasi isu nyata yang perlu di teliti lebih jauh (Crask, Fox & Stout, 1995).
Peneliti melanjutkan penelitian yang berjudul “Studi Awal Eksplorasi
Pembentuk Nation Branding Indonesia Sebagai Citra Wirausaha Indonesia” yang dilakukan oleh Mardyah & Magdalena (2013) dan dipublikasikan dalam
seminar nasional Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha 2013. Penelitian tersebut merupakan tahap awal riset eksploratori yang dilakukan hanya untuk mengetahui persepsi negara Indonesia dari sudut pandang warga
negara yang berada di Indonesia baik domestik maupun internasional sehingga menjadi salah satu masukan bagi seluruh warga negara Indonesia agar dapat
mendorong terciptanya nation branding Indonesia (Mardyah & Magdalena, 2013). Riset kualitatif tersebut menghasilkan beberapa persepsi mengenai negara Indonesia yang dihasilkan berdasarkan persepsi warga yang menetap di
Indonesia baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.
Penelitian selanjutnya, peneliti mengembangkan hasil penelitian tersebut
menjadi suatu faktor yang dapat mendukung penelitian berikutnya, karena melalui riset eksploratori dapat diperoleh informasi-informasi yang dapat
digunakan untuk riset lebih lanjut (Suliyanto, 2006). Dalam penelitian sebelumnya belum dilakukan uji hipotesis karena dalam penelitian eksploratori hipotesis belum dapat ditentukan di awal riset, maka saat ini penelitian ini
BAB I - PENDAHULUAN
8
menjadi teori jika banyak penelitian semacam yang mendukung hipotesis
alternatifnya (Jogiyanto, 2010:42).
Penelitian ini dimaksudkan sebagai awalan untuk membentuk nation
branding Indonesia menggunakan hasil riset kualitatif berupa hasil wawancara yang masih bersifat subjektif dituangkan kedalam kuesioner dan diukur sehingga menghasilkan hasil yang lebih objektif dari sebelumnya dan dapat
dijadikan landasan atau dasar untuk penelitian selanjutnya, seperti yang peneliti kemukakan sebelumnya hal ini dilakukan karena adanya beberapa keterbatasan
dalam riset kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan timbulnya kebutuhan nation
branding berubah menjadi teknik brand manajemen yang tujuannya adalah untuk berkompetisi secara efektif di dunia internasional (Dinnie,2008), serta gencarnya aktivitas nation branding yang dilakukan setiap negara dalam
memperkenalkan nation brand kepada dunia internasional, menjadikan alasan peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menganalisis faktor-faktor pembentuk nation branding Indonesia, dengan Judul “Studi Awal
Eksplorasi: Faktor Pembentuk Nation Branding Indonesia”.
1.2. Identifikasi Masalah
Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah, Sekaran &
Bougie (2009:45) mendefinisikan riset sebagai suatu investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistematik, berbasis data, kritikal terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya.
BAB I - PENDAHULUAN
9
adalah faktor pembentuk nation branding Indonesia. Adapun permasalahan
yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor pembentuk nation branding Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah diajabarkan sebelumnya maka tujuan
penelitian ini untuk menggali dan mengetahui faktor pembentuk nation branding Indonesia.
1.4 Kegunaan Penelitian
Riset yang baik harus mempunyai kontribusi atau manfaat kepada pemakai
hasil riset. Pemakai riset dapat terdiri dari: pemerintah, wirausahawan, dan akademisi. Dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa
pihak antara lain:
Manfaat bagi akademisi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan literatur dan referensi untuk mendukung berkembangnya dunia ilmu pengetahuan di era
globalisasi, khususnya dalam memperluas pengetahuan mengenai nation branding untuk Indonesia, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan
bagi para peneliti lain yang akan mengembangkan hasil penelitian ini di waktu yang akan datang.
Riset lanjutan diperlukan mempertimbangkan bahwa pada konteks tugas
BAB I - PENDAHULUAN
10
responden dan populasinya, batasan waktu dan biaya sehingga riset bisa lebih
berkembang di kalangan akademisi sebagai input untuk lembaga-lembaga lainnya yang berkepentingan dengan nation branding.
Metode penelitian pada riset ini juga menarik untuk dikembangkan para akademisi karena dari beberapa sumber literatur metode penelitian eksploratori
qualitative dapat dilanjutkan oleh peneliti berikutnya, dengan harapan akan
adanya usaha-usaha akademis untuk menemukan teori-teori baru atau tambahan dari teori yang sudah ada dan penelitian ini dapat menjadi sumber
literatur yang bermanfaat dimasa akan datang.
Manfaat bagi pemerintah
Penelitian ini ditujukan untuk pemerintah, agar dikaji lebih dalam mengenai kegunaan nation branding dalam konteks peraturan-peraturan atau kebijakan
pemerintah yang dapat mendukung pencitraan positif mengenai image negara Indonesia khususnya di dunia internasional.
Pemerintah sebagai regulator negara akan sangat berperan dalam
perancangan nation branding. Penelitian ini maupun penelitian selanjutnya akan bermanfaat bila ditindak lanjuti yang akhirnya bisa menjadi
regulasi-regulasi tepat guna dalam rangka mengangkat citra negara melalui nation branding.
Penelitian ini dan penelitian-penelitian berikutnya dapat mempermudah pemerintah untuk merancang konsep place branding untuk objek-objek wisata dalam negeri, city branding untuk pencitraan sebuah kota dan nation branding
BAB I - PENDAHULUAN
11
Regulasi pemerintah tentang nation branding dapat menentukan
positioning Indonesia di mata internasional yang harapannya akan mendatangkan investor dan wisatawan melalui pencitraan yang baik tentang
Indonesia.
Diharapkan pemerintah dapat bekerja sama dengan para akademisi dan pelaku dunia usaha untuk bersinergi merancang brand yang kuat untuk
Indonesia berbicara di dunia internasional, salah satunya dengan sumber-sumber literatur seperti penelitian ini dan penelitian-penelitian lanjutannya.
Manfaat bagi dunia usaha
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu dunia bisnis baik perusahaan
ataupun wirausahawan yang bergerak secara global ke pasar internasional, sehingga dapat lebih baik dalam menghadapi pesaing dan memiliki
pemahaman yang baik tentang strategi pemasaran sebelum melakukan bisnis mereka khususnya ketika membawa nama Indonesia di pasar global.
Dunia usaha di Indonesia saat ini sudah banyak berbicara dan
berkontribusi di mancanegara. tentunya dengan pencitraan yang ideal tentang dunia usaha dalam negeri, apa yang sudah dicapai saat ini akan menjadi lebih
baik dan berkembang. Nation branding dapat menjadi sebuah faktor yang penting membantu produk dan jasa dalam negeri untuk bersaing di dunia usaha
mancanegara.
Penelitian ini dapat dikembangkan dengan melibatkan populasi para pelaku dunia usaha bekerjasama dengan pemerintah untuk menghasilkan
BAB I - PENDAHULUAN
12
Penelitian ini juga dapat menjadi inspirasi dunia usaha dalam negeri
BAB V – SIMPULAN DAN SARAN
153
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan menganalisis faktor pembentuk nation branding Indonesia. Berdasarkan tujuan penelitian maka
simpulan hasil pengelompokan faktor dalam penelitian ini dengan menggunakan exploratory factor analysis atau EFA adalah bahwa terdapat 16 faktor yang merupakan faktor pembentuk nation branding Indonesia. 16 faktor
tersebut yaitu, originality, integrity, visual, infrastructure, change, pleasant, value, promotion, attractive, heritage, innovation, pride, commitment, genuine,
brand dan competitive advantage. 16 faktor tersebut dikelompokkan kembali berdasarkan kesamaan fokus tiap dimensi, menjadi empat variabel besar yaitu
Authenticity, Competitiveness, Transformation, dan Vision dalam sebuah
usulan model nation branding Indonesia yang mana peneliti beri nama
Forming Factors of Nation Branding Indonesia.
Pemberian nama baru untuk masing-masing faktor bersifat subyektif (Ghozali, 2011), peneliti terinspirasi untuk memberikan nama pada 16 faktor tersebut berdasarkan kaidah-kaidah pemberian nama brand. Menurut Wheeler
(2009), pemberian nama yang tepat harus timeless yang berarti tanpa batas waktu, tireless yang berarti tidak mengenal lelah, easy to say and remember
yang berarti mudah disebut dan diingat, dan it stands for something yang
BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 154
5.2 Implikasi Manajerial
Penelitian ini dapat memberikan implikasi bahwa nation branding Indonesia dapat dibentuk berdasarkan 16 faktor yang telah dikelompokan oleh peneliti.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk menciptakan
positioning yang unik bagi negara Indonesia yang dapat membedakan Indonesia diantara negara-negara lainnya khususnya negara-negara di kawasan
Asia Tenggara yang terdiri dari: tagline, logo, symbol, juga umbrella brand dan pada akhirnya dapat menghasilkan image positif untuk Indonesia di mata dunia
internasional yang dapat mempengaruhi bagaimana warga negara Indonesia diperlakukan di luar negeri, yang diharapkan mampu menarik wisatawan maupun investor asing untuk mengunjungi Indonesia dan juga mampu
mengangkat citra brand lokal yang ingin berekspansi ke pasar global dengan menggunakan nation branding untukIndonesia.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini merupakan studi awal eksplorasi, penelitian ini memiliki
subyektifitas tinggi, karena studi awal eskplorasi merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat sebagai human instrument yaitu peneliti
yang menentukan instrument-instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, sehingga penelitian faktor pembentuk nation branding Indonesia yang sudah
BAB V – SIMPULAN DAN SARAN 155
Selain itu, keterbatasan penelitian lainnya adalah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan sampel yang diambil dalam skala wilayah yang masih sempit yaitu kota Bandung. Sedangkan di Indonesia terdapat 97 kota
secara keseluruhan yang perlu diteliti. Dalam hal ini, persepsi dari sampel yang diambil oleh peneliti belum dapat mewakili persepsi masyarakat yang menetap di Indonesia secara keseluruhan baik persepsi oleh domestik maupun asing
mengenai nation branding Indonesia. Keterbatasan lainnya, yaitu belum ada uji instrumen yang dilakukan pada penelitian ini, serta proses reduksi yang
dilakukan untuk keempat variabel besar masih bersifat subjektif.
5.4 Saran
a. Sebaiknya tetap menggunakan metode exploratory untuk mengeksplor faktor-faktor lain yang dapat dijadikan sebagai faktor pembentuk nation
branding Indonesia.
b. Menguji faktor-faktor yang telah ditemukan oleh peneliti, baik dengan uji reliabilitas maupun menggunakan uji validitas sehingga faktor-faktor
yang bersifat subyektif tersebut dapat menjadi lebih obyektif
c. Sebaiknya mengambil sampel di kota yang berbeda yaitu, diluar kota
Bandung, agar persepsi mengenai nation branding Indonesia dapat terkumpul dari seluruh penjuru wilayah kota di Indonesia.
d. Sebaiknya mencari literatur tambahan yang berhubungan dengan faktor pembentuk nation branding Indonesia.
156
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, A., 1997. Building Strong Brands, Free press, New york.
Aaker, A., Kumar V. & Day G.S. (2001). Marketing Research, Seventh edition,
Penerbit: John Wiley&Sons, Inc, New york.
Anholt, S. (2005). brand papers: Branding nations. 2005, October). Brand
Strategy.
Anholt, S. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management for Nations,
Cities and Regions. Palgrave Macmillan.UK.
Buchholz, A. & Wordmann. A. 2000. What Makes Hidden Method Behind the
World’s Most Successful Brands. Chicester:John Wiley and Sons. Hal 10.
Cooper, D.R. & Schindler, P.S. 2011. Business Research Methods. 8th ed., New York: McGraw-Hill Irwin.
Costello, A.B & Osborne, J.W.2005. Best Practices in Exploratory Factor
Analysis : Four Reccomendations for Getting the Most From Your Analysis. Practical Assessment, Research & Evaluation. Volume 10. North
Carolina State University
Crask, M., Fox, R.J & Stout, R.G. 1995. Marketing Research Principles and
Applications. New Jersey:Prentice Hall.
Denzim, N.K & Lincoln, Y. S . 2009. Handbook of Qualitative Research.
Penerbit : Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hal 5
157
Fan, Y. 2008. Soft power: the power of attraction or confusion. Place branding
and public Diplomacy.
Fan,Y. 2010. Branding The Nation: Towards A Better Understanding. Journal of
Vacation Marketing. Brunel Business School. England. pp.2-4.
Fan, Y. 2006. Branding the nation: what is being branded?. Journal of Vacation Marketing. 12(1):5-14.
Fetscherin, M. 2010. The Determinants and Measurement of a Country Brand: The Country Brand Strength Index. Rollins College. pp.3-5.
Gudjonsson, H. 2005. Nation Branding:Place Branding. Icelandic. 1(3): 283-298 Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19. Hair, J.F, Black. W.C, Babin. J. B & Anderson, R.E. 2010. Multivariate Data
Analysis : A Global Perspective. Seventh Edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.
Hahn, D. 2007. Building a Strong Brand: The ID Branding Framework. Diakses pada 17 Oktober 2013 dari
http://www.allaboutbranding.com/index.lasso?article=439
Hansen, H. 2010. Australia’s image in Denmark – How to measure a nation-brand image?. International Business Communication Copenhagen
Business School. pp. 38-55.
Hassman, R. 2008. The Israel Brand Nation Marketing Under Constant Conflict.
Harold Hartog School of Government and Policy.Tel Aviv University pers. pp. 11-13.
158
Iqbal, Hasan. (2002). Metode Penelitian dan Aplikasinya. Cetakan pertama.
Penerbit: Ghalia Indonesia, Jakarta.
Jenes, B. (2005): Possibilities of shaping country image. Corvinus University of
Budapest
Jenes, B. (2008). Reconsidering the measurement of country image - theory and practice. Corvinus University of Budapest, Marketing and Media
Institute.66-68
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Penerbit: BPFE, Yogyakarta.
Keller,K.L. 2003. Strategic Brand Management. : Building, Measuring, and
Managing brand Equity. second Edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.
Keller, K.L. 2008. Strategic Brand Management : Building, Measuring, and
Managing brand Equity. Third Edition. Pearson Education International. Upper Saddle River: New Jersey.
Kleppe, I. A. (2002), “Country images in marketing strategies: conceptual issues
and an empirical Asian illustration”, Journal of Brand Management. 61-74 Kotler, P. & Gertner, D. (2002). Country as brand, product and beyond. The
Journal of Brand Management.
Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Penerbit:
Prenhallindo, Jakarta.
159
Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi:Bagaimana Meneliti
dan Menulis Tesis. Penerbit: Erlangga:Jakarta.
Lake, L. 2009. What is branding and how important is it to your marketing
strategy?
Diakses pada 17 Maret 2013 dari
http://marketing.about.com/cs/brandmktg/a/whatisbranding/html
Mardyah , H. F. & Magdalena, N. 2013. Studi Awal Eksplorasi: Pembentukan Nation Branding Indonesia Sebagai Langkah Awal Pemersatu Citra
Wirausaha di Indonesia. Perkembangan Kewirausahaan dan Tantangannya dalam Menghadapi Perekonomian Indonesia di Masa yang
akan datang. Bandung
Morgan, N., Pritchard, A., & Pride, R. (2004). Introduction. In Morgan, N., Pritchard, A., & Pride, R. (Eds). Destination branding: Creating the unique
destination proposition. United Kingdom: Elsevier Butterworth-
Heinemann.
Marzuki, (2002). Metodologi Riset, Penerbit: BPFE UII, Yogyakarta.
Murti, H. 2012. Pengertian negara. Diakses pada 31 Oktober 2013 dari http://herrypkn.blogspot.com
Neuman, W.L. 2000. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 4th ed., New York: Allyn & Bacon.
Papadopoulos, N. & Heslop L. 2002. Country equity and country branding: problems and prospects. Journal of Brand Management. 9:(4–5):294–314. Risen, C. 2005. Re-branding America. Marketing gurus think they can help
160
Diakses dari
http://www.boston.com/news/globe/ideas/articles/2005/03/13/re_branding_ameri ca/ pada tanggal 20 Oktober 2013
Rufaidah, P. 2007. Branding the nation: Indonesia as a brand. Center For Management and Business Studies (LMFE) Department of Management and Business, Padjadjaran University.
Sekaran U & Bougie R. Research Methods For Business 5th ed 2011. New York:John Willey & Sons, Inc.
Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2009. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Penerbit: Alfabeta, Bandung.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Jogyakarta:CV. Andi Offset.
Szondi, G. (2007). The role and challenges of country branding in transition
countries: The Central European and Eastern European experience. Place Branding and Public Diplomacy.3(1): 8-20
Szondi, G. 2009. The Role and importance of country branding-how to manage
the reputation of countries. Leeds Business School.
Volvic, Z. & Andrejevic, M. 2011. Nation Branding in the Era of Commercial
Nationalism. International Journal of Communication. Centre for Critical and Cultural StudiesUniversity of Queensland. 5:598–618.
Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Pengertian Negara. diakses pada 30 Oktober 2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Negara
Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Pengertian brand. diakses pada 24 Desember
161
Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Tari Kecak. diakses pada 5 Desember 2013.
Dari http://id.wikipedia.org/wiki/tarikecak
Wikipedia bahasa Indonesia. 2013. Karapan sapi. diakses pada 5 Desember
2013. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/karapansapi
Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Competitiveness. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/competitiveness
Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Authenticity. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/authenticity
Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Transformation. diakses pada 10 Desember 2013. Dari http://en.wikipedia.org/wiki/transformation
Wikipedia bahasa Inggris. 2013. Originality. diakses pada10 Desember 2013.
Dari http://en.wikipedia.org/wiki/vision
Wikipedia bahasa Indonesia. 2013.Mata Angin diakses pada 12 Desember 2013.
Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Mataanign
Yee, F. W. 2009. Nation branding: A case study of singapore. UNLV:Las vegas. hal.35-55.
Yuswohadi. 2008. Crowd : Marketing become Horizontal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
www.beritabatik.wordpress.com/2011/12/26/desain-batik-rasa-amerika/
www.kapanlagi.com
http://m.inilah.com/read/detail/1889496/garmen-indonesia-kalahkan-cina-di-tingkat-ekspor
162
www.indonesia.travel
www.anotherasia.com
www.google.com/kalimantantourism
www.paradiseintheworld.com
www.themisanthropesjournal.blogspot.com www.merdeka.com
www.kopiluwak.org
www.obyekwisataindonesia.com
www.elvis1.blogspot.com
www.jujubandung.wordpress.com www.commons.wikimedia.org
www.google.com/lamborghinimadura www.google.com/wayangindonesia
www.library.ohio.edu www.Secaprana.com
www.silver-jogja.blogspot.com
www.twitter.com/Sharon_Corr
www.google.com/peraturantempatwisata
www.pena.gunadarma.ac.id
www.pharmacommunity.blogspot.com
www.bisniskeuangan.kompas.com www.forum.kompas.com
www.kompas.com
163
www.google.com/tamankotaindonesia
www.detikhot.com www.chic.com
www.unikapik.blogdetik.com www.Soalcpns.com
www.google.com/hasiltambangindonesia
www.rovicky.wordpress.com www.google.com/freeportindonesia
www.Antaranews.com www.Indonesiancabin.com www.kuwaitairways.com
shass.mit.edu
www.balinesedance.org
www.cintabahasa.com
www.damniloveindonesia.com www.petersaysdenim.com
www.Tribunnews.com www.palingindonesia.com
www.bubblews.com www.zimbio.com
www.Kompas.com www.google.com/Bali www.presidenri.go.id
164
www.garuda-indonesia.com
www.jakartaconsulting.com www.inilah.com