• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Air Seduhan Bekatul Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Wistar Yang diberi Diet Tinggi Lemak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Air Seduhan Bekatul Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Wistar Yang diberi Diet Tinggi Lemak."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI

DIET TINGGI LEMAK

Ivanna Valentina, 2012; Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M. Kes. Pembimbing II : Dr. Hana Ratnawati, dr.,M.Kes, PA(K)

Bekatul adalah bahan alam yang baru diketahui mempunyai manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat bekatul adalah efeknya sebagai antihiperlipidemia. Serat pangan, gamma oryzanol, asam ferulat dan zat antioksidan yang terkandung dalam bekatul diduga dapat menurunkan kadar trigliserida serum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian bekatul terhadap kadar trigliserida serum pada tikus wistar yang diberi diet tinggi lemak dalam mencari obat anti hiperlipidemia.

Metode penelitian dengan desain Post Test Only Control Group Design dilaksanakan terhadap tikus wistar yang telah diberi diet tinggi lemak. Subjek penelitian ini adalah 36 ekor tikus jantan wistar yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok perlakuan ketiga (kontrol) tidak diberi perlakuan, kelompok perlakuan pertama diberi diet tinggi lemak dan kelompok perlakuan kedua diberi diet tinggi lemak dan bekatul dengan dosis 1,89gr/kgBB dua kali sehari selama 21 hari. Data yang diukur adalah kadar trigliserida serum yang menggunakan metoda Colorimetric Enzimatic Test (GPO-PAP). Analisis data menggunakan Uji One Way Anova dilanjutkan dengan Tukey HSD. Kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05.

Hasil Penelitian menunjukkan rerata kadar trigliserida kelompok ketiga (P3) = 65,58 mg/dl, kelompok perlakuan pertama(P1) = 189,50 mg/dl dan kelompok perlakuan kedua(P2) = 124,08 mg/dl. Uji One Way Anova menunjukkan ada perbedaan bermakna (p=0.000). Uji Tukey HSD P2 dibandingkan dengan P1 sangat bermakna (p=0.000).

Simpulan dari penelitian adalah Air Seduhan Bekatul (ASB) menurunkan kadar trigliserida pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

(2)

v ABSTRACT

The effect of Bekatul extract water to Wistar’s Triglyceride Level which giving high lipid diet

Ivanna Valentina, 2012; Tutor 1st : Dr. Meilinah Hidayat, dr.,M. Kes.

Tutor 2nd : Dr. Hana Ratnawati, dr.,M.Kes, PA(K)

Bekatul has known as natural substance that has effect on human health. It has been known as antihiperlipidemic. Fibers, gamma oruzanol, ferulic acid and antioxidant substance in bekatul may decrease triglyceride serum level. The purpose of this research is to determine the effect of giving bekatul diet to triglyceride level in Wistar which given high lipid diet in finding anti hiperlipidemia drug.

The research method used on true experimental research with randomized Post Test Only Control Group Design was carried out to wistar rats which has been given highly fat diet. Subject of this research are 36 male wistar rats were divided into three groups. The Third treatment (Control) group was not given intervention, first treatment group was given higly fat diet and second treatment group was given highly fat diet and 1,89gr/kgBW bekatul twice a day for 21 days. Data will be measured is triglyceride serum level using Enzymatic Colorimetric methods (GPO-PAP). Data analysis using one way anova then tested with Tukey HSD. The meaning of p value < 0.05.

Research results The mean of triglyceride serum level was in control group (P3)= 65,58 mg/dl, first treatment group(P1)= 189,50 mg/dl and second treatment group(P2)= 124,08 mg/dl. One Way Anova show significant difference (p=0.000). The result of Tukey HSD P2 test compared with P1 is significant (p=0.000).

The conclusions of the research is bekatul bolied water can reduce triglyceride level on male wistars that giving high lipid diet.

(3)

viii

1.5 Kerangka Pemikiran... 4

1.6 Hipotesis Penelitian... 5

1.7 Metodologi Penelitian... 5

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... ... 6

2.1 Lipid... 6

2.1.1 Definisi dan Fungsi... 6

2.1.2 Pencernaan dan Transport Lipid dalam Tubuh Manusia.. 6

(4)

ix

2.1.4 Hiperlipidemia... 10

2.1.5 Aterosklerosis... 12

2.2 Penyakit Jantung koroner... 15

2.3 Bekatul... 18

2.3.1 Definisi... 18

2.3.2 Mekanisme kerja... 19

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Alat, bahan, dan Subjek Penelitian... 21

3.1.1 Alat – Alat penelitian... 21

3.1.2 Bahan – Bahan penelitian... 21

3.1.3 Subjek Penelitian... 22

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian... 22

3.3. Metode Penelitian... 22

3.3.1 Desain Penelitian... 22

3.3.2 Variabel Penelitian... 23

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel... 23

3.3.2.2 Definisi Operasional variabel... 24

3.3.3 Besar Sampel Penelitian... 24

3.4 Prosedur Penelitian... 25

3.4.1 Pengumpulan Bahan... 25

3.4.2 Persiapan Hewan Coba... 25

3.4.3 Persiapan Alat... 25

3.4.4 Pelaksanaan Penelitian... 25

3.4.4.1 Diet Tinggi Lemak... 25

3.4.4.2 Pemberian Air Seduhan Bektul... 26

3.5 Cara Pemeriksaan... 26

3.5.1 Pengambilan Serum Hewan Coba... 26

3.5.2 Pemeriksaan Kadar Trigliserida... 26

3.5.3 Alur Penelitian... 28

(5)

x

3.6.1 Analisis Deskriptif... 29

3.6.2 Uji Hipotesis... 29

3.7 Aspek Etik Penelitian... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 31

4.1 Hasil Penelitian... 31

4.2 Pembahasan... 33

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 36

5.1 Simpulan... 36

5.2 Saran... 36

DAFTAR PUSTAKA... 37

LAMPIRAN... 39

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Trigliserida menurut NCEP ATP III 2001... 9

Tabel 2.3 Kandungan Gizi Bekatul... 20

Tabel 4.1 Rerata Kadar Trigliserida... 31

Tabel 4.2 Hasil Uji One Way Anova... 32

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kandungan Lemak 10%... 38 Lampiran 2 Dosis Air Seduhan Bekatul... 40 Lampiran 3 Kadar Trigliserida Tikus Wistar dengan diet

tinggi lemak... 41 Kadar Trigliserida Tikus wistar dengan diet

Tinggi lemak dan bekatul... 41 Kadar Trigliserida Tikus Wistar Kontrol... 42 Lampiran 4 Analisis Statistik Data Penelitian Pengaruh Bekatul

terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Wistar

yang diberi Diet Tinggi Lemak... 43 Lampiran 5 Dokumentasi Pembuatan Bekatul... 46 Lampiran 6 Dokumentasi Prosedur Kerja Penelitian... 47

(9)

39 Lampiran 1

Kandungan Lemak 10% (Hermanto, 2005)

Energy 205 kj

Lemak 2,8 g

Lemak jenuh 1,136 g

Lemak trans 0,179 g

Lemak tak jenuh ganda 0,096 g

Lemak tak jenuh tunggal 1,219 g

Kolesterol 18 mg

Protein 5,6 g

Karbohidrat 0 g

Serat 0 g

Gula 0 g

Sodium 18 mg

(10)

40

Lampiran 2

Dosis Air Seduhan Bekatul

Dosis pemakaian air seduhan bekatul pada manusia dewasa (50 kg) adalah 15 gram dalam 200ml air (Nursalim, 2007). Faktor konversi dosisi menggunakan ketentuan dari Laurence & Bacharach yaitu faktor konversi dosis dari manusia (70kg) ke tikus 200 gr adalah 0,018 ( Laurence & Bacharach, 2001).

Dosis tikus = 70/50 x 15 x 0,018 = 0,378 g / 200 grBB = 1,89 mg/grBB = 1,89 gr/kgBB

(11)

41

Lampiran 3

Kadar Trigliserida Tikus Wistar dengan diet tinggi lemak

(12)

42

(13)

43

Lampiran 4

Analisis Statistik Data Penelitian Pengaruh Bekatul terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Wistar yang diberi Diet Tinggi Lemak

(14)

44

(15)

45

(16)

46

Lampiran 5

Dokumentasi Pembuatan Bekatul

Padi Padi masih dengan kulit ari

Kulit ari yang telah diolah menjadi

(17)

47

Lampiran 6

Dokumentasi Prosedur Kerja Penelitian

Tikus Wistar jantan pada kandang

individual

Pengambilan darah melalui vena orbitalis mata

Mengambil darah pada sinus orbitalis dengan menusukkan pipet

(18)

48

Darah ditampung pada tabung eppendorf

Serum tikus wistar jantan yang akan yang akan di sentrifus

(19)
(20)

49

RIWAYAT HIDUP

- Nama : Ivanna Valentina

- Nomor Pokok Mahasiswa : 0910039

- Tempat dan Tanggal Lahir : Purwokerto, 5 Maret 1991

- Alamat Asal : Jl. S. Parman No 56, Purwokerto

53141

- Alamat di Bandung : Batununggal Indah III No 2

- Riwayat Pendidikan:

TK Santa Maria, Purwokerto, lulus tahun 1997 SD Santa Maria, Purwokerto, lulus tahun 2003 SMP Susteran, Purwokerto, lulus tahun 2006 SMA Aloysius (BN), Bandung, lulus tahun 2009

(21)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penyakit jantung koroner (PJK) sudah menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di negara maju. Di Amerika Serikat (USA) dan negara-negara Eropa, 33,3% -50% kematian disebabkan oleh penyakit jantung dan 70% dari kematian

karena penyakit jantung disebabkan oleh PJK.PJK juga masih menjadi masalah

di Indonesia karena insidensi penyakit ini masih cukup tinggi. Aterosklerosis berperan dalam patogenesis, dan PJK mempunyai penyebab yang multifaktorial yang disebut sebagai faktor risiko. Faktor risiko utama (primer) adalah hiperlipidemia, merokok, dan hipertensi (Sargowo, 2005).

Fenomena yang terjadi saat ini pada masyarakat adalah pola makan yang tidak sehat, cenderung mengandung tinggi lipid dan rendah serat. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya hiperlipidemia, yang secara tidak langsung meningkatkan risiko terjadinya PJK. Hiperlipidemia adalah keadaan terdapatnya akumulasi berlebih salah satu atau lebih lipid utama dalam plasma, sebagai manifestasi kelainan

metabolisme atau transportasi lipid.Kadar lipid yang meningkat adalah kolesterol,

Trigliserida, kolesterol VLDL, kolesterol LDL. Kadar lipid yang berlebihan ini dapat mengendap pada pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga aliran darah menuju organ terganggu. Mekanisme inilah yang mendasari terjadinya penyakit jantung koroner (Arif, 2000).

(22)

2

plak,yang menyebabkan darah yang mengandung oksigen sulit untuk mencapai jantung (Anonymus1, 2005).

Sindroma metabolik merupakan kumpulan dari berbagai gangguan metabolisme penyebab berbagai penyakit degenerasi dan kardiovaskuler. Seseorang dikatakan mengalami sindroma metabolik jika memiliki setidaknya tiga kondisi sebagai berikut yaitu memiliki tekanan darah tinggi, kegemukan, kadar gula darah tinggi, dan tingginya kadar lipid dalam darah. Ketika kondisi-kondisi tersebut berada pada waktu yang sama pada satu orang, maka orang tersebut memiliki resiko menderita penyakit jantung koroner, stroke dan diabetes (Purnamasari, 2009).

Sampai saat ini masyarakat melakukan berbagai macam cara untuk mencegah maupun mengobati hiperlipidemia. Saat ini terdapat bermacam-macam obat untuk menurunkan kadar lipid, namun obat-obat tersebut mempunyai efek samping misalnya miositis, rhabdomyolisis dan hepatitis serta harganya yang relatif mahal. Berdasarkan fenomena tersebut, masyarakat mulai mencari alternatif lain yaitu kembali ke alam dengan mempergunakan bahan-bahan alam yang mudah didapat dan relatif murah sebagai pencegahan maupun pengobatan hiperlipidemia (Levy, 2006).

(23)

3

1.2Identifikasi Masalah

Apakah air seduhan bekatul (ASB) menurunkan kadar trigliserida pada tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak ?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh bekatul terhadap kadar trigliserida serum tikus Wistar yang diberi diet tinggi lemak dalam mencari obat anti hiperlipidemia untuk masa mendatang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Menganalisis manfaat bekatul terhadap kadar trigliserida serum tikus Wistar yang diberi diet tinggi lemak.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Membuktikan manfaat bekatul untuk mencegah hiperlipidemia

b. Mengetahui pengaruh bekatul terhadap kadar trigliserida dalam darah

c. Sebagai sumber acuan yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya bagi

(24)

4

1.5. Kerangka Pemikiran

Pemberian diet tinggi lemak dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol, trigliserida, dan LDL hal ini dikarenakan terdapatnya kandungan asam lemak bebas yang tinggi. Tingginya kadar kolesterol, trigliserida, dan LDL dalam darah ini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya PJK. Bekatul diyakini dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah karena adanya kandungan asam ferulat dan gamma oryzanol didalamnya, sehingga secara tidak langsung bekatul dapat berfungsi untuk menurunkan terjadinya PJK (Nursalim, 2007).

Gamma oryzanol merupakan campuran asam ferulat dan alcohol triterpen.

Gamma oryzanol berfungsi sebagai antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa gamma oryzanol dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Gamma oryzanol adalah sebuah golongan lipid yang tidak tersabunkan yang terdapat di dalam bekatul. Beberapa penelitian terhadap marmot telah dilakukan dan disimpulkan bahwa oryzanol adalah komponen yang berperan dalam bekatul untuk menurunkan kadar kolesterol (Blum, 2006).

Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga karena efek antioksidan dari asam ferulat melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor dan mencegah proses oksidasi lipid. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase, suatu enzim yang bertanggungjawab dalam proses

(25)

5

Selain itu bekatul juga mengandung serat yang dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol serum. Mekanisme serat dalam menurunkan kadar trigliserida adalah dengan mengurangi penyerapan lemak di lumen usus dengan memutus siklus enterohepatik, sehingga lemak akan ikut terbuang bersama feses (Nursalim, 2007).

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan Post Test only Control Group Design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok,

yaitu kelompok eksperimental dan kelompok kontrol, dengan randomisasi sederhana menggunakan komputer. Penelitian hanya dilakukan pada post-test, dengan membandingkan hasil observasi pada kelompok eksperimental dan kontrol. Data yang diukur adalah kadar trigliserida serum yang menggunakan metoda Colorimetric Enzimatic Test (GPO-PAP). Analisis data menggunakan Uji One Way Anova dilanjutkan dengan Tukey HSD dengan α = 0,05. Kemaknaan

berdasarkan nilai p ≤ 0,05 menggunakan program komputer.

1.8 Lokasi dan waktu penelitian

(26)
(27)

36 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

ASB 1,89 gr/kgBB menurunkan kadar trigliserida pada tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian bekatul pada tikus hiperlipidemia dengan beberapa tingkat dosis.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengetahui efek samping dari pemberian bekatul.

Perlu dilakukan penelitian dengan pemberian bekatul dikombinasi dengan obat anti hiperlipidemia standar.

(28)

37

DAFTAR PUSTAKA

Adam M.F.J. 2006. Dislipidemia. In: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu-Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1948-54

Anonymus1. 2005. Total cholesterol (CHOD-PAP) , HDL Cholesterol, LDL cholesterol,-Trigliserid-GPO-PAP.Available-in-URL http://www.valtex

diagnostic.com. 12 Maret 2012

Anonymus2. 2006. Lipid. Available in URL: http//medicastore.com/nutra care.com. 7 April 2012

Anonymus3. 2006. Khasiat bekatul. Available in URL http://beranda.blog some. com. 12 September 2011

Anonymus4. 2007 . Ferrulic Acid . In : Phytochemical. Available in URL http//phytochemicals.info. 4 Desember 2011

Ardiansyah. 2007. Sehat dengan mengkonsumsi bekatul. Available in URL http//beritaiptek.com. 17 November 2011

Arif M. 2000. Metabolik Endokrin. Kapita selekta ed 3. Jakarta: Media Aescaliptus. p.588

Blum C.B. dan Levy R.I. 2006. Current therapy for hypercholesterolemia. In: Journal of the American Medical Association. Volume xxv : 238-276

Dahlan S.M. 2004. Statistika untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Bina Mitra Press. Hal.284-87

Ganong,W. F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta:

EGC

(29)

38

Hermanto S. 2005. Profil dan Karakteristik Lemak Hewani. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif hidayatuloh. 22 Juni 2012

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip Percobaan dan Perancangannya.

Rancangan Percobaan Aplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang

Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri, dan Hayati. Edisi 1. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. h.10-12

Mayes P.A. 2003. Pengangkutan dan penyimpanan lipid. Biokimia Harper. Penerjemah: Hartono A. Jakarta: EGC. p.254-69

Noram K.R. 1992. Dietary Fat and Blood Lipid, In: Nutr nev.

Nursalim Y. 2007. Bekatul makanan yang menyehatkan. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Purnamasari D. 2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam:Sindroma Metabolik, Jilid III, Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Sargowo D. 2005. Peranan kadar trigliserida dan lipoprotein sebagai factor

resiko-Penyakit Jantung Koroner. Available from: URL:

http//medicastore.co.id. 7 desember 2011

Sastroasmora S. 1995. Dasar-dasar metodelogi penelitian klinis. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.p.109-25

Suyatna F.D. dan Handoko S.T. 1995. Hipolipidemik, Farmakologi dan Terapi. edisi 4. Dalam: Ganiswara Sulistis G, editor. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.p.371-79

Yamada N. 2001. Control of triglyceride, In: Asian Medical Journal. Volume xxi :154 - 158

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi sistem prediksi menggunakan metode Single Exponential Smoothing yang dapat digunakan untuk memprediksikan jumlah

Ke- simpulan dari penelitian ini adalah informan masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit kusta dan memahaminya sebagai penyakit kulit akibat makanan serta

Berdasarkan hasil yang diperoleh, genotip Talaga Bodas pada kondisi tumpangsari dan monokultur lebih efisien digunakan sebagai sorgum penghasil nira dan biji

Zakat merupakan kewajiban yang hanya dibebankan kepada orang yang beragama Islam, karena salah satu rukun Islam adalah zakat. Oleh sebab itu hendaknya harta

Stunting yang telah tejadi bila tidak diimbangi dengan catch-up growth (kejar tumbuh) mengakibatkan menurunnya pertumbuhan, masalah stunting merupakan

Pengumuman Pasangan Calon Resmi - PAKET Rp - ……….. 2.16 Verifikasi dan Rekapitulasi

Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan shooting dalam permainan bola

Hal ini diartikan bahwa dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen- komponen pendidikan itu sendiri,