ix
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Pengaruh Pengalaman dan Sikap Profesional Auditor terhadap Pengumpulan Bukti Audit
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji baik secara bersama-sama maupun secara parsial pengaruh dari pengalaman dan sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif explanatory dengan mengunakan pendekatan survey. Responden yang menjadi sampel adalah auditor yang bekarja pada 9 Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Objek dalam penelitian ini adalah pengalaman auditor dan sikap profesional auditor sebagai variabel independen serta bukti audit sebagai variabel dependen. Pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur. Hasil yang diperoleh bahwa pengalaman dan sikap profesional secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit dan secara individual, pengalaman auditor memberi pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit. Sedangkan sikap profesional auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa auditor yang bekerja pada 9 Kantor Akuntan Publik yang diteliti, pengalaman dan sikap profesional auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengumpulan bukti audit.
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The impact of Auditor’s Experience and Professional Behavior Toward in
Collecting Audit Evidence
The objective of this research is to find and analyze simultaneously and
partially the impact of auditor’s experience and professional behavior toward in
collecting audit evidence.
This research is an explanatory descriptive one based on a survey method. Where population taken from auditor who worked in 9 Public Accountan Firm in Bandung. Data were collected through questionnaires. The object of this research
is auditor’s experience and auditor’s professional behavior as independent
variable also competence audit evidence as dependen variable. The research hypothesis were tested using path analysis. The result of the test showed that
auditor’s experience and professional behavior simultaneously have significant
impact toward in collecting audit evidence. In partially, auditor’s experience have
significant impact toward in collecting audit evidence. Whereas the auditor’s
professional behavior do not have significant impact partially toward in collecting audit evidence.
The research concludes that auditor who work in 9 Public Accountant
Firm in Bandung, auditor’s experience and professional behavior have significant
impact toward in collecting audit evidence.
xi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PENGESAHAN………. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… iii
KATA PENGANTAR………. iv
ABSTRAK……… vii
ABSTRACT……….. viii
DAFTAR ISI……………... ix
DAFTAR TABEL…………….. xiv
DAFTAR GAMBAR……….. …….. xvi
DAFTAR LAMPIRAN……………... xviii
BAB I PENDAHULUAN……………... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian……… 1
1.2 Identifikasi Masalah………..……... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..………...7
1.4 Kegunaan Penelitian……… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 9
2.1 Kajian Pustaka... ... 9
Universitas Kristen Maranatha
2.1.1.1 Pengertian Auditing………... 10
2.1.1.2 Jenis-jenis Audit………... 12
2.1.1.3 Proses Audit……….. 14
2.1.1.4 Jenis-jenis Auditor………. 17
2.1.2 Akuntan Publik……… 19
2.1.2.1 Profesi Akuntan Publik………. 19
2.1.2.2 Hirarki Organisasi Kantor Akuntan Publik………. 20
2.1.2.3 Jasa yang diberikan Kantor Akuntan Publik……… 23
2.1.3 Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)………. 29
2.1.4 Pengalaman Auditor………. 33
2.1.5 Sikap………. 41
2.1.6 Profesionalisme………. 43
2.1.6.1 Pengertian Profesionalisme……… 43
2.1.6.2 Sikap Profesional Auditor... 46
2.1.7 Bukti Audit………... 49
2.1.7.1 Pengertian Bukti Audit……….. 49
2.1.7.2 Pengumpulan dan Keputusan Bukti Audit………... 50
2.1.7.3 Jenis-jenis bukti audit……… 53
xiii
Universitas Kristen Maranatha 2.1.9 Hubungan Pengalaman dan Sikap Profesional
Auditor dengan Pengumpulan Bukti Audit
yang Kompeten... 59
2.2 Kerangka Pemikiran……….………66
2.3 Pengembangan Hipotesis………... ……... 67
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... ... 68
3.1 Objek Penelitian... 68
3.2 Metode Penelitian... ... 69
3.2.1 Jenis Penelitian... 69
3.2.2 Penentuan Populasi... ... 70
3.2.2.1 Penentuan Sampel... ... 71
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data... ... 71
3.2.4 Rancangan pengujian Hipotesis……….... ……... 72
3.2.5 Operasionalisasi Variabel………. ……... 73
3.2.6 Teknik Pengembangan Instrumen... 76
3.2.7 Pengujian Instrumen... ... 76
3.2.7.1 Uji Validitas... ... 77
3.2.7.2Uji Reliabilitas... 78
3.2.8 Transformasi data... 78
Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 87
4.1 Analisis Hasil Pengolahan Data……….. 87
4.1.1 Gambaran Umum Responden……… 88
4.1.2 Pengujian Data……….. 89
4.1.2.1 Demografi Responden………... 78
4.1.2.2 Pengujian Validitas……… 97
4.1.2.3 Pengujian Reliabilitas……… 101
4.1.3 Deskriptif Data Penelitian………. 101
4.1.3.1 Analisis Deskriptif Tanggapan Responden atas Variabel Pengalaman Auditor (X1)……….. 102
4.1.3.2 Analisis Deskriptif Tanggapan Responden atas Variabel Sikap Profesional (X2)……….……... 106
4.1.3.3 Analisis Deskriptif Tanggapan Responden atas Variabel Bukti Audit Yang Kompeten (Y)……… 110
4.1.4 Pengujian Hipotesis………. 116
xv
Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 128
5.1 Kesimpulan……….. 128
5.2 Saran……… 129
5.2.1 Saran untuk pihak KAP dan auditor-auditornya………...……... 129
5.2.2 Saran untuk peneliti selanjutnya... 130
DAFTAR PUSTAKA... ... 131
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat dan Tanggung Jawab Staf……….….. 22
Tabel 3.1 Data Responden KAP di Bandung………. 74
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel X... 75
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Y... 83
Tabel 3.4 Tingkat keeratan Hubungan Korelasi... 72
Tabel 4.1 Daftar Kuesioner Yang Kembali………... 87
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia……….. 89
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 90
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan………91
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja……… 92
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Menempuh Pendidikan Berkelanjutan... 93
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jabatan/Level Auditor……….. 94
xvii
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengalaman Melakukan Tugas Audit……….. 96 Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Variabel Pengalaman Auditor……….. 98 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Variabel Sikap Profesional……… 99 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Variabel Bukti Audit Yang Kompeten……….. 99 Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas……… 101 Tabel 4.14 Skor Jawaban Responden
Atas Variabel Pengalaman Auditor…………..………. 103 Tabel 4.15 Distribusi Skor Tanggapan Responden
Atas Variabel Pengalaman Auditor………... 104 Tabel 4.16 Skor Jawaban Responden
Atas Variabel Sikap Profesional Auditor……….. 107 Tabel 4.17 Distribusi Skor Tanggapan Responden
Atas Variabel Sikap Profesional……… 108 Tabel 4.18 Skor Jawaban Responden
Atas Variabel Bukti Audit Yang Kompeten……….. 111 Tabel 4.19 Distribusi Skor Tanggapan Responden
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tipe Auditing, Auditor, dan Pekerjaan Mereka……… 17 Gambar 2.2 Hubungan Antara Standar Auditing,
Jenis Bukti, dan Keempat Keputusan Bukti Audit… ……... 66 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran……… 57
Gambar 3.1 Model Diagram Jalur Pengujian Hipotesis Penelitian... 71 Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Usia……….. 90 Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin………. 91 Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pendidikan……….. 92 Gambar 4.4 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Lama Bekerja……… 93 Gambar 4.5 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Status Menempuh Pendidikan Berkelanjutan... 94 Gambar 4.6 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jabatan/Level Auditor……… 95 Gambar 4.7 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Lama Menduduki Jabatan………... 96 Gambar 4.8 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
xix
Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.9 Diagram Konseptual Analisis Jalur……….. 116
Gambar 4.10 Bagan Koefisien Jalur
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: KUESIONER PENELITIAN……… 134
Lampiran 2: DATA ORDINAL HASIL PENELITIAN……… 142
Lampiran 3: DATA INTERVAL………... 143
Lampiran 4: HASIL PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS……….. 144
Lampiran 5: HASIL PERHITUNGAN OUTPUT SPSS……….. 146
Lampiran 6: CRITICAL VALUES t (Two-Tailed)………... 152
Lampiran 7: CRITICAL VALUES F(0,05)……….. 157
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Tumbuh berkembangnya profesi auditor di dalam suatu negara akan
seiring dengan tumbuhnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum
perusahaan di negara tersebut. Perusahaan tumbuh sedemikian rupa sehingga
tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya saja akan tetapi mulai
memerlukan modal kreditur maka timbul berbagai perusahaan berbentuk badan
hokum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat. Untuk itu jasa
auditor mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi auditor inilah calon
kreditor dan investor begitu membutuhkan jasa audit yang tiada lain adalah kantor
akuntan publik, ini dikarenakan kantor akuntan publik terdiri dari para auditor
independen yang artinya bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan
oleh manajemen perusahaan dalam mempertanggungjawabkan keuangan yang
bersangkutan.
Fenomena yang dapat diambil adalah melihat kasus Enron, membawa
beberapa KAP beserta partnernya yang terlibat telah dikenakan sanksi oleh United
State Securities Exchange Commision (US.SEC), kejadian di Amerika memicu
Direktorat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Departemen Keuangan Republik
Indonesia melakuukan peer review dan berhasil melakukan pemeriksaan terhadap 45 akuntan publik dengan 30 kantor akuntan publik (KAP) dari 879 akuntan
Universitas Kristen Maranatha Profesional Akuntan Publik (SPAP). Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut
terdapat 40 persen akuntan publik dan 26 persen KAP yang diperiksa tahun 2003
dan telah dikenakan sanksi peringatan, 11 persen sanksi pembekuan dan 2 persen
sanksi pencabutan izin praktik (IAI,2003:30)
Keadaan yang terjadi di Indonesia mengalami adanya perilaku auditor
disfungsi karena melakukan kesalahan dalam proses audit dan melakukan audit
tidak sesuai dengan standar profesional akuntan publik yang berlaku. Hal itu
menyebabkan pembekuan izin untuk beberapa akuntan publik papan atas,
Pembekuan tersebut atas putusan majelis penghormatan Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI). Nama-nama akuntan publik yang dibekukan tersebut yaitu:
1. Andi B. Surya, pemimpin Kantor Akuntan Publik (KAP) Andi
Iskandar dan rekan.
2. Roy Alanus Salaki (KAP Salaki & Salaki)
3. Johan Yoranouw (KAP Johan, Malonda, dan rekan)
4. Arief Hendrawinata (KAP Hendrawinata dan rekan)
(sumber: Bisnis Indonesia. Senin, 18 November 2002)
Auditor adalah seorang yang dianggap ahli oleh masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan keuangan sebuah perusahaan. Sebagai seorang ahli,
auditor harus memiliki kemampuan yang memadai tentang teknik-teknik
pemeriksaaan. Perubahan lingkungan yang dinamis di abad ke-21 ini menuntut
profesi auditor untuk segera dapat mengantisipasikan diri dan organisasinya,
Bab 1 Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha penyempurnaan pola pendidikan akuntansi, peningkatan kerja sama akademisi
dan praktisi, dan selalu mencoba melakukan harmonisasi praktisi profesi auditor
sesuai dengan tujuan ekonomi masyarakatnya.
Pendidikan formal auditor independen dan pengalaman profesionalnya
saling melengkapi satu sama lain. Setiap auditor independen yang menjadi
penanggung jawab suatu perikatan harus menilai dengan baik kedua persyaratan
profesional ini dalam menentukan luasnya supervisi dan review terhadap hasil kerja para asistennya. Perlu disadari bahwa yang dimaksudkan dengan pelatihan
seorang profesional mencakup pula kesadarannya untuk secara terus menerus
mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesinya, ia harus
mempelajari, memahami, dan menerapkan ketentuan-ketentuan baru dalam
prinsip akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia.
Dalam Pernyataan Standar Auditing No. 4 (PSA No. 4; 2001) Standar
Umum pertama menyatakan “audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih
yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor”. Standar
umum pertama menegaskan bahwa betapa pun tingginya kemampuan seseorang
dalam bidang-bidang lain, termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia tidak
dapat memenuhi persyaratan yang dimaksudkan dalam standar auditing ini, jika ia
tidak memiliki pendidikan serta pengalaman memadai dalam bidang auditing.
Kepercayaan memakai jasa akuntan mendorong akuntan publik untuk
dapat mempertahankan kualitas pekerjaannya. Ukuran dalam keberhasilan
Universitas Kristen Maranatha berapa banyak jumlah kecurangan yang berhasil ditemukan oleh akuntan publik.
Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, seorang auditor dituntut untuk
mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan tersebut.
Bukti-bukti yang dikumpulkan harus cukup memadai untuk meyakinkan auditor dalam
memberikan pendapatnya. Di samping itu juga dia harus mempertimbangkan
tingkat kesesuaian bukti-bukti tersebut, menentukan kriterianya sesuai dengan
standar yang berlaku umum.
Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan pendapat,
auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi
dan dalam bidang auditing, pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan
pendidikan formalnya, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman
selanjutnya dalam praktik audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang
profesional, auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Pelatihan ini
harus secara memadai mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Asisten
junior, yang baru masuk ke dalam karir auditing harus memperoleh pengalaman
profesionalnya dengan mendapatkan supervisi memadai dan review terhadap hasil pekerjaan tersebut harus meliputi keanekaragaman praktik yang luas. Auditor
independen yang memikul tanggung jawab akhir atas suatu perikatan, harus
menggunakan pertimbangan matang dalam setiap tahap pelaksanaan supervisi dan
dalam review terhadap hasil pekerjaan dan pertimbangan-pertimbangan yang
Bab 1 Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha Dalam Pernyataan Standar Auditing No.7 (PSA No.7; 2001) Standar
Pekerjaan Lapangan ketiga menyatakan “bukti audit kompeten yang cukup harus
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan”. Keputusan utama yang dihadapi auditor adalah penentuan jumlah bukti
yang memadai yang harus dikumpulkan untuk memastikan bahwa laporan
keuangan auditor telah disajikan dengan wajar. Hal ini yang perlu
dipertimbangkan mengingat dibutuhkannya biaya yang dikeluarkan sangat besar
untuk mengaudit secara rinci dari laporan keuangan sehingga auditor diharapkan
untuk yakin sepenuhnya, bahwa pendapat yang diberikan telah benar. Dia harus
berpendirian bahwa pendapatnya benar, tanpa keragu-raguan sedikitpun. Dengan
menggabungkan seluruh bukti audit secara keseluruhan, auditor dapat
memutuskan untuk mengeluarkan laporan audit jika sudah tidak ada keraguan lagi
di pihaknya. Jadi dengan demikian, auditor harus membuat keputusan mengenai
barang bukti suatu audit dan harus dipertimbangkan baik kemampuan diberikan
kesimpulan maupun biayanya.
Pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif menuntut auditor
mempertimbangkan kompetensi dan kecukupan bukti tersebut. Oleh karena bukti
dikumpulkan dan dinilai selama proses audit, skeptisme profesional harus
digunakan selama proses tersebut. Faktor pengalaman juga sangat menentukan
kualitas pekerjaan dan sekaligus kualitas opini yang akan diberikan oleh auditor,
dan dengan asumsi tidak ada faktor meyimpang yang menyebabkan kualitas
Universitas Kristen Maranatha auditor yang profesional dengan latar belakang pengalaman dan patuh terhadap
profesi.
Harrel & Wright (1990) menyatakan bahwa kinerja para auditor dapat
diukur oleh beberapa kriteria sikap pendukung guna menunjang auditor dalam
melaksanakan tugas auditnya yang terdiri atas : (Technical an Analytical Skills),
(Communication Skills), dan (Professional Characteristic). Dengan kinerja auditor meningkat, maka kualitas bukti audit yang dikumpulkan diharapkan akan
semakin baik.
Dengan demikian, semakin auditor tersebut berpengalaman dan memiliki
sikap profesional maka bukti audit yang dikumpulkan akan semakin kompeten.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
dalam rangka menyelesaikan skripsi Universitas Kristen Maranatha Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi dengan judul “Pengaruh Pengalaman dan Sikap
Profesional Auditor Terhadap Pengumpulan Bukti Audit”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh secara simultan baik pengalaman maupun sikap
profesional auditor terhadap pengumpulan bukti?
2. Bagaimana pengaruh secara parsial pengalaman auditor terhadap
Bab 1 Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha 3. Bagaimana pengaruh secara parsial sikap profesional auditor terhadap
pengumpulan bukti audit?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan guna mencapai tujuan yaitu mengetahui:
1. Pengaruh secara simultan pengalaman dan sikap profesional auditor
terhadap pengumpulan bukti audit.
2. Pengaruh secara parsial pengalaman auditor terhadap pengumpulan bukti
audit.
3. Pengaruh secara parsial sikap profesional auditor terhadap pengumpulan
bukti audit.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Kantor Akuntan Publik, dapat mengambil kesimpulan dari hasil
penelitian dengan mengetahui ada tidaknya pengaruh pengalaman dan
sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit yang
kompeten, sehingga dapat menjadi masukan untuk menentukan rencana
selanjutnya.
2. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan sebagai
Universitas Kristen Maranatha publik.
3. Bagi pihak lain, khususnya bagi perguruan tinggi, memberi tambahan
pengetahuan untuk memperluas pandangan mengenai profesionalisme
akuntan publik dan kualitas bahan bukti audit, serta dapat memberikan
128 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi masalah, hasil penelitian, pengujian hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan atau bersama-sama terdapat pengaruh pengalaman dan sikap profesional auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori rendah. Berarti pengalaman dan sikap profesional auditor memiliki pengaruh namun tidak terlalu banyak terhadap pengumpulan bukti audit. Bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan sikap profesional auditor, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial terdapat pengaruh pengalaman auditor terhadap pengumpulan bukti audit dengan kategori sangat rendah. Berarti pengalaman auditor memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap pengumpulan bukti audit yang kompeten, baik secara langsung maupun tidak langsung yang melalui sikap profesional auditor. 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial tidak terdapat
Universitas Kristen Maranatha
yang kompeten, baik secara langsung maupun tidak langsung yang melalui sikap profesional auditor.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk pihak KAP dan auditor-auditornya
Bab V Kesimpulan dan Saran 130
Universitas Kristen Maranatha 5.2.2 Saran untuk peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti topik ini secara lebih mendalam, maka peneliti menyarankan beberapa hal berikut:
1. Memperluas populasi penelitian agar hasil penelitian dapat lebih representatif.
2. Mencari dan menggunakan indikator lain untuk mengukur variabel-variabel yang telah ditetapkan.
3. Memperluas serta mengevaluasi secara lebih tepat pernyataan-pernyataan dalam kuesioner, agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili secara tepat variabel-variabel yang hendak diukur.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Amrih, Pitoyo. 2002. Menanggapai Profesionalisme, [online]
,(http://www.pitoyo.com/ pitoyoamrih/index.php?option =com_
content&view=article&id=46 :menanggapi-profesionalisme&catid=36.htm. Diakses tanggal 22 April 2011).
Arens, Alvin. A., Randal J. Elder & Mark S. Beasley. 2008. Auditing and
Assurance Service. 12th Edition. USA: Pearson Education. Alih bahasa:
Herman Wibowo. 2008. Auditng dan Jasa assurance: Pendekatan
Terintegrasi. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Bagus, Lorens, 1991. Metafisika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Boyton, W.C & Walter G. Kell. 2001. Modern Auditing. 7th Edition. New York:
John Willey & Son Inc. Alih bahasa: Gina Gania. 2002. Modern Auditing.
Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Guy, Dan M., C. Wayne Alderman & Alan J. Winters. 1999. Auditing. 5th Edition.
USA: Harcourt Inc. Terjemahan Oleh: Sugiyarto, S.E., M.Sc & Ichan Setiyo
Budi, S.E.. 2002. Auditing. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Hughes, Richard L. 2009. Leadership: Enchancing The Lessons of Experience.
Boston: The McGraw-Hill Companies.
Suraida, Ida. 2003: Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, Risiko Audit
terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan ketepatan Pemberian Opini akuntan Publik, Disertasi tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesionalisme Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Edisi 2004. Yogyakarta: BPFE.
Kaplan, Robert M. 1993. Psychological Testing, Principles, Application and
issues, 3th Edition, University of California, Brooks/Cole Publishing Comp, San Diego.
132
Universitas Kristen Maranatha
McMillan, Jeffrey J & Richard. W., “Auditor”s Belief revision and Evidence Search: the Effect of Hyphotesis Frame, Confirmation Bias, and
Proffesional Scepticism”, The Accounting Review Vol. 66 No. 3, July 1993
pp 443-465 .
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi, Kanaka Puradireja. 1998. Auditing. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Nazir Moh. 1999. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta: Ghala Indonesia.
Nirwana SK, Sitepu. 1994. Analisis Jalur. Fakultas MIPA UNPAD. Bandung.
Tubs, Richard M. 1992. “The Effect of Experience On The Auditors Organization
and Amount of Knowledge”, The Accounting Review, Vol.67 No.2
Shelton, Waller. 1998. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant Evidence
in Auditor Judgement. The Accounting Review. Vol.74 No.2.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Susilo, Y. Sri, Mampukah IAI Menjadi Salah Satu “Pillars of Integrity?”, [online]
,(http://www.transparansi.or.id/artikel/artikel_pk/artikel_02.html) staf
pengajar dan peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)
Syukur , Nico. 2001. Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta: Kanisius.
Tuanakotta, Theodarus M. 1997. Auditing. Petunjuk Pemeriksaam Akuntan
Publik, Jakarta Lembaga Penerbit FE-UI.
Umar, Husein . 1998. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT.