• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI MENGENAL KEGIATAN MUSYAWARAH MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI MEMBACA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI NURUL HUDA NGAMPEL SARI CANDI SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI MENGENAL KEGIATAN MUSYAWARAH MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI MEMBACA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI NURUL HUDA NGAMPEL SARI CANDI SIDOARJO."

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI MENGENAL KEGIATAN

MUSYAWARAH MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI

MEMBACA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI NURUL HUDA

NGAMPEL SARI CANDI SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh:

LAILATUL KASANAH NIM. D77212083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Lailatul Khasanah, NIM D77212083, tahun 2006. “Peningkatan Pemahaman

Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah Melalui Strategi Membaca Gambar Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi Sidoarjo.

Kata Kunci: Peningkatan Pemahaman, Strategi Membaca Gambar.

Latar belakang penelitian ini adalah, rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada mata pelajaran PKN yang disampaikan oleh guru di dalam kelas. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang belum tuntas KKM . Dari jumlah siswa yag terdapat dalam kelas II, yaitu sebanyak 30 siswa hanya 12 siswa yang mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 70. Sedangkan 18 siswa belum menyacapai KKM. Selain itu proses pembelajaran PKn di sekolah yang umumnya bersifat teoritis dan pembelajaran yang disampaikan guru juga monoton sehingga tidak membuat siswa aktif dalam proses belajar.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana penerapan strategi Membaca Gambar dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan Musyawarah kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?, (2) Bagaimana peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah dengan penerapan strategi Membaca Gambar pada siswa kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kurt Lewin. Dalam satu siklus terdapat empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari, Candi-Sidoarjo yang terdiri dari 30 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan strategi Membaca Gambar untuk meningkatkan pemahaman siswa materi mengenal kegiatan musyawarah mata pelajaran PKn. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan tes.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

MOTTO ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR GRAFIK ... xix

DAFTAR RUMUS ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tindakan yang Dipilih ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

(8)

F. Lingkup Penelitian ... 8

G. Devinisi Operasional ... 9

H. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman ... 14

2. Tingkat-tingkat dalam Pemahaman ... 15

3. Evaluasi Pemahaman ... 16

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ... 18

5. Cara untuk Meningkatkan pemahaman ... 21

B. Pembelajaran PKn 1. Pengertian PKn ... 22

2. Tujuan PKn tingkat SD/MI ... 24

3. Ruang Lingkup dab Materi PKn tingkat SD/MI ... 26

4. Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah ... 28

C. Strategi Membaca Gambar 1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 29

2. Pengertian Strategi Membaca Gambar ... 32

3. Prosedur Penerapan Strategi Membaca Gambar ... 33

(9)

B. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian ... 36

C. Variabel yang Diteliti ... 37

D. Rencana Tindakan ... 37

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Validasi Instrumen ... 56

G. Analisis Data ... 57

H. Indikator Kinerja ... 60

I. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN A. Hasil Penelitian Peningkatan Pemahaman Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah melalui Strategi Membaca Gambar pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi Sidoarjo ... 63

B. Pembahasan Hasil Temuan Tindakan ... 122

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 127

B. Saran ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 130

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 132

RIWAYAT HIDUP ... 133

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan wajib

bagi setiap warga negara yang dilaksanakan oleh masing-masing negara,

karena dalam pendidikan kewarganegaraan akan mendidik warganya menjadi

warga negara yang baik. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata

pelajaran wajib yang diberikan di sekolah mulai dari tigkat dasar hingga

tingkat tinggi. Dalam pembelajaran PKn memiliki tiga fungsi pokok, yaitu

mengembangkan kecerdasan warga negara, membina tanggung jawab warga

negara, dan mendorong partisipasi warga negara1. Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan yang mempunyai tujuan menciptakan generasi penerus

menjadi warga negara yang baik sejatinya dimulai sejak dini dari lingkungan

keluarga dan dilanjutkan dengan pendidikan formal di sekolah.

Menurut Malik Fajar yang dikutip oleh Zubaedi menyatakan bahwa

PKn memiliki peranan penting sebagai wahana untuk mengembangkan

kemampuan, karakter, dan watak warga negara yang berdemokrasis dan

bertanggung jawab2. Pembelajaran PKn di tingkat rendah berisi tentang

1

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm. 19

2

(11)

2

individu sebagai warga masyarakat yang hidup di lingkungan sosial mulai dari

keluarga, sekolah hingga lingkungan masyarakat. Dalam hal ini materi yang

diajarkan sangat sederhana namun menjadi landasan pokok untuk membangun

karakter peserta didik untuk menjadi warga negara dan individu yang baik.

Materi yang disampaikan misalnya kegiatan musyawarah, sikap rukun,

gotong-royong, cinta terhadap lingkungan dan lain sebagainya. Oleh karena

itu pembelajaran PKn sangatlah penting dan dibutuhkan oleh peserta didik

untuk bisa menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.

Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami

materi yang terdapat dalam pembelajaran PKn guru harus mampu merancang

pembelajaran yang bervariatif sehingga memudahkan siswa dalam memahami

materi pelajaran. Dalam menyampaikan materi, guru tidak hanya berfokus

pada bacaan dalam buku paket dan mengulang penjelasan yang sudah ada.

Namum, guru juga harus bisa memberikan contoh secara nyata bukan hanya

lisan. Terutama pada siswa kelas rendah yang memiliki kemampuan nalar

yang masih rendah. Guru harus memberikan contoh secara jelas dan

sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa dapat

dengan mudah memahami materi yang disampaikan karena guru

mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan hal tersebut,

seperti yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Ngampel Sari

(12)

3

terdapat banyak permasalahn yang dihadapi dalam pelajaran PKn. Dapat

diketahui bahwa dalam proses pembelajaran PKn pada materi Mengenal

Kegiatan Musyawarah terdapat permasalahan pada tingkat pemahaman siswa.

Hal ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah

ditetapkan. Dari 30 Siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampel Sari

Candi-Sidoarjo hanya 12 siswa yang mampu mencapai KKM sementara 18 siswa

lainnya belum mencapai KKM yakni 70. Jika diprosentasekan sebanyak 40%

siswa mencapai KKM dan 60% siswa belum mencapai KKM3.

Pembelajaran PKn yang sangat dekat dengan kehidpan sehari-hari

siswa dianggap hanya bersifat teoritis saja karena guru tidak memberikat

contoh dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa

kurang tertarik dalam proses belajar mengajar. Siswa akan merasa jenuh jika

penyampaian materi hanya berpusat pada buku paket sehingga dapat

menyebabkan siswa kurang aktif. Hal tersebut berdampak pada rendahnya

tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran PKn yang disampaikan

oleh guru. Karena salah satu ciri pengajaran yang berhasil dapat dilihat dari

kadar kegiatan siswa dalam belajar. Jika semakin tinggi kegiatan belajar

siswa, maka semakin tinggi pula peluang berhasilnya pengajaran4.

3

Hasil wawancara dengan Ibu Chum guru mata pelajaran PKn kelas 2 di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo

4

(13)

4

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, penulis

berdiskusi dengan guru mata pelajaran PKn kelas 2 untuk mencari solusi

dalam memecahkan masalah tersebut. Penulis dan guru mata pelajaran PKn

kelas 2 sepakat bahwasanaya pemilihan strategi pembelajaran yang tepat

dalam proses belajar mengajar dapat membuat siswa lebih tertarik dan aktif

dalam proses belajar, sehingga dengan hal ini akan meningkatkan pemahaman

siswa pada materi pelajaran PKn yang disampaikan guru. Apabila pemahaman

siswa meningkat, akan meningkatkan pula nilai yang didapat oleh siswa

sehingga jumlah siswa yang mencapai nilai KKM akan bertambah.

Strategi yang dipilih untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran PKn harusnya dapat memberikan kemudahan bagi

siswa dalam memahami materi dan contoh secara sederhana yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini bertujuan untuk lebih

menyederhakan pemahaman siswa pada materi pelajaran. Strategi yang

digunakan bisa menggunakan gambar yang dapat menarik perhatian siswa

sehingga siswa dapat aktif dan tertarik dalam proses belajar mengajar. Karena

semakin siswa tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran maka perhatian

siswa pada materi yang diajarkan juga akan meningkat, sehingga tujuan

pembelajaran akan lebih mudah dicapai. Strategi yang dapat mencakup itu

semua adalah strategi membaca gambar.

Strategi membaca gambar merupakan suatu cara yang dapat

(14)

5

tentang materi yang disampaikan. Dalam strategi ini siswa diminta untuk

membaca gambar melalui penjelasan yang terdapat pada gambar tersebut dan

menambahkan penjelasan lain dari siswa berdasarkan gambar. Strategi ini

akan mengubah proses pembelajaran yang pasif menjadi aktif. Sehingga

meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara dan memahami contoh

yang jelas melalui ilustrasi gambar. Dalam strategi ini siswa akan didorong

untuk berfikir secara logis melalui penjelasan sederhana yang terdapat pada

gambar. Strategi ini sangat cocok diterapkan pada siswa kelas bawah karena

akan ditampilkan gambar sebagai contoh secara langsung untuk memperkuat

penjelasan guru.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka penulis

terdorong untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul

judul “Peningkatan Pemahaman Materi Mengenl Kegiatan Musyawarah

Mata Pelajaran PKn melalui Strategi Membaca Gambar pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi, Sidoarjo .

Penelitian dengan menggunakan strategi membaca gambar sudah

pernah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian ini dilaksanakan oleh Nining

Suratihningsih dengan judul “Pengaruh Strategi Membaca Gambar dalam

Meningktkan Kemampuan Membaca pada Kelompok B di TK. Dalam

penelitian ini siswa sulit untuk belajar membaca dan menulis, namum dengan

(15)

6

siswa untuk lebih aktif dan mudah dalam belajar membaca. Sehingga dapat

meningkatkan kemampuan membaca siswa5.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah

yang akan dicari jawabannya dalam penelitian mengenai penerapan strategi

pembelajaran ini. Permasalaha yang dirangkum dalam rumusan masalah yakni

:

1. Bagaimana penerapan strategi Membaca Gambar dalam rangka

meningkatkan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan Musyawarah

kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah dengan penerapan strategi Membaca Gambar pada siswa

kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo?

C. Tindakan Yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dihadapi

dalam peningkatan pemahaman belajar PKn kelas II MI Nurul Huda

Ngampelsari Candi-Sidoarjo yaitu dengan menerapkan strategi Membaca

5

(16)

7

Gambar. Dengan menerapkan strategi ini diharapkan peningkatan pemahaman

siswa pada pelajaran PKn dapat meningkat.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan strategi strategi Membaca Gambar dalam

rangka meningkatkan pemahaman siswa materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah dengan penerapan strategi Membaca Gambar pada siswa

kelas II di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi guru

Diharapkan dapat menambah inspirasi guru dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa dikelas serta membantu guru dalam menentukan strategi

pembelajaran yang tepat pada proses belajar mengajar di kelas.

2. Bagi siswa

(17)

8

melalui penerapan strategi Membaca Gambar, sehingga materi yang

disampaikan dapat dipahami dengan baik dan pemahaman siswa semakin

meningkat.

3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peran guru dalam

meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn.

F. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini tuntas dan terfokuskan, penelitian ini dibatasi pada

hal-hal sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari

candi-Sidoarjo semester genap tahun pelajaran 2015/2016, karena kelas ini

terdapat kesulitan pada mata pelajaran PKn terutama pada pemahaman

materi Mengenl Kegiatan Musyawarah. PTK ini dilakukan sebanyak 2

Pertemuan, tiap pertemuan sebanyak 2 jam pelajaran.

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran PKn kelas II semester genap

materi Mengenal Kegiatan Musyawarah dengan menggunakan penerapan

strategi Membaca Gambar.

3. Standart Kompetensi

3. Menampilkan sikap demokratis.

(18)

9

3.1Mengenal kegiatan bermusyawrah.

5. Indikator

1. Menjelaskan pengertian musyawarah.

2. Menjelaskan sikap yang baik dalam bermusyawarah.

G. Definisi Operasional

Untuk mengarahkan peneliti mengambil data, maka perlu adanya

batasan operasional dalam penelitian, yakni:

1. Pemahaman

Tingkat kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami

arti atau konsep, situasi atau fakta yang diketahuinya serta dapat

memberikan contoh tentang materi atau konsep tersebut. Dalam hal ini,

pemahaman yang dimaksud adalah upaya untuk menambah nilai

kemampuan peserta didik dalam pemahaman materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah

2. Strategi membaca gambar

Merupakan strategi yang memanfaatkan gambar sebagai medianya. Dalam

strategi membaca gambar, siswa mendeskripsikan gambar melalui

penjelasan yang terkandung di dalam gambar. Hal ini merupakan upaya

untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi Mengenal

Kegiatan Musyawarah. Pada Penelitian ini, indikator pemahaman

(19)

10

c.Mengklasifikasi, d.Menyimpulkan, e.Menduga, f.Membandingkan, dan

g. Menjelaskan6.

3. Mata Pelajaran Pkn

Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran wajib bagi sekolah mulai

dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. PKn merupakan mata pelajaran

yang diajarkan di MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo. Mata

Pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang membahas tentang

kehidupan warga negara dalam menjalankan tugas dan kewajibannya

sebagai warga negara yang baik dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Pada penelitian ini difokuskan pada materi

mengenal kegiatan musyawarah dalam kehidupan sehari-hari

4. Materi Mengenal kegiatan musyawarah

Yaitu materi pelajaran PKn kelas II SD/MI semester genap. Hal ini sesuai

dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran PKn yakni, “3.1 Mengenal

kegiatan bermusyawarah”.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam proposal yang berjudul Peningkatan

Pemahaman Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah melalui Strategi

6

(20)

11

Membaca Gambar pada Siswa Kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari

Candi-Sidoarjo akan dijabarkan sebagai berikut.

Pada Bab I proposal ini akan berisi Pendahuluan, yang meliputi: latar

belakang masalah, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, lingkup penelitian, definisi operasional, dan sistematika

pembahasan. Rumusan masalah saat penerapan dan setelah penerapan strategi

Membaca Gambar, Tindakan yang dipilih yaitu dengan menerapkan strategi

Membaca gambar. Tujuan Penelitian ini menjawab dari rumusan masalah saat

penerapan dan setelah penerapan strategi Membaca Gambar. Manfaat

Penelitian bagi guru, siswa, dan peneliti. Lingkup Penelitian yaitu siswa kelas

II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo, pelajaran PKN materi

mengenal kegiatan musyawarah dengan menggunakan strategi Membaca

Gambar SK, KD, dan Indokator. Definisi Operasional yang menjabarkan isi

dari bab I sampai bab V.

Bab II berisi kajian teori yang meliputi Pemahaman, Pembelajaran

PKn, dan strategi Membaca Gambar. Teori pemahaman berisi tentang

pengertian pemahaman, tingkatan dalam pemahaman, evaluasi pemahaman,

faktor yang mempengaruhi pemahaman, dan cara untuk meningkatkan

pemahaman. Pembelajaran PKn meliputi teori pengertian PKn, Tujuan PKn

pada tingkat SD/MI, Ruang lingkup dan materi PKn tingkat SD/MI, dan

(21)

12

pengertian strategi pembelajaran, pengertian strategi membaca gambar, dan

prosedur penerapan strategi membaca gambar.

Pada Bab III berisi Metode dan Rencana Penelitian yang meliputi

metode penelitian, setting dan subjek penelitian, variabel yang diteliti, rencana

tindakan, data dan teknik pengumpulan data, validasi instrumen, analisis data,

indikator kinerja, dan tim peneliti dan tugasnya. Metode Penelitian berisi

tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Setting penelitian meliputi tempat

penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK, sedangkan subjek penelitian

adalah siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo tahun

ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa. Variabel yang diselidiki yaitu

variabel input, variabel proses, dan variabel output. Rencana Tindakan yang

meliputi persiapan PTK, Persiapan partisipan dan pelaksanaan. Data meliputi

sumber data, yaitu peserta didik, guru, dan teman sejawat. Teknik

Pengumpulan Data berupa observasi dan wawancara. Validasi Instrumen yang

berisi observasi di dalam kelas. Analisis Data Indikator Kinerja berisi tentang

hasil dari proses pembelajaran. Tim Peneliti dan Tugasnya yaitu guru dan

peneliti.

Bab IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang meliputi hasil

penelitian per siklus, hasil wawancara, dan pembahasan temuan hasil

(22)

14

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PEMAHAMAN

1. Pengertian Pemahaman

Beberapa definisi tentang pemahaman telah diungkapkan oleh para

ahli. Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar.7 Benjamin

S. Bloom mengatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah

kemampuan sesorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah

sesuatu itu diketahui dan diingat8. Dengan kata lain pemahami dapat

diartikan mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai

segi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sesorang siswa dikatan memahami

sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang lebih

rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya

sendiri.

Hasil belajar pada pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe

hasil belajar pengetahuan yang sifatnya hafalan. Karena pada tingkat

pemahaman memerlukan kemampuan untuk menangkap makna atau arti

dari sebuah konsep. Oleh karena itu diperlukan adanya hubungan antara

7

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995),

hal. 24 8

(23)

15

konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut9. Namun, bukan

berarti pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk memahami perlu

terlebih dahulu mengetetahui atau mengenal10.

2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman

Menurut Bloom, kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat

kepekaan dan derajat penyerapan materi dapat dibagi ke dalam tiga

tingkatan yaitu :11

a. Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa

yang satu ke dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang

diperoleh dari konsep tersebut. Dapat juga diartikan dari konsepsi

abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang

mempelajarinya. Dengan kata lain, menerjemahkan berarti sanggup

memahami makna yang terkandung di dalam suatu konsep. Contohnya

yaitu menerjemahkan dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia,

mengartikan arti Bhineka Tunggal Ika, mengartikan suatu istilah, dan

lain-lain

b. Menafsirkan (interpretation)

9

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013) hlm 51

10

Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani), hlm. 57

11

(24)

16

Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan,

kemampuan ini untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat

dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan

pengetahuan lain yang diperoleh berikutnya. Contohnya:

menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan

sebenarnya, serta membedakanyang pokok dan tidak pokok dalam

pembahasan.

c. Mengeksplorasi (extrapolation)

Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih

tinggi karena seseorang harus bisa melihat arti lain dari apa yang

tertulis. Membuat perkiraan tentang konsekuensi atau mempeluas

presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

Ketiga tingkatan pemahaman terkadang sulit dibedakan, hal ini

tergantung dari isi dalam pelajaran yang dipelajari. Dalam proses

pemahaman, seseorang akan melalui ketiga tingkatan secara berurutan.

3. Evaluasi Pemahaman

Pembelajaran sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk

membuat siswa belajar, tentu menuntut adanya kegiatan evaluasi. Menurut

Tim Dipdiknas, evaluasi adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

(25)

17

yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan12. Evaluasi

dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan (pemahaman) siswa

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran. Penilaian

pada proses menjadi hal yang seharusnya diprioritaskan dari pada hasil,

maka evaluasi hasil belajar memiliki sasaran ranah-ranah yang terkandung

dalam tujuan yang diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu :13

a. Ranah Afektif (Affective Domain), berisi prilaku-prilaku yang

menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,

nilai-nilai, apresepsi, dan cara penyesuaian diri.

b. Ranah Kognitif (Cognitive Domain), berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek intelektual yang berhubungan dengan ingatan atau

pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan

keterampilan intelektual. Menurut Taksonomi Bloom penggolongan

ranah kognitif ada enam tingkatan, yaitu: pengetahuan (knowladge),

pemahaman (comprehension), aplikasi (pplication), analisis

(analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation).

c. Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain), berisi prilaku-prilaku yang

menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan,

mengetik, berenang dan mengoperasikan mesin.

12

Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012) hlm. 4

13

(26)

18

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

a. Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai gagasan sasaran

yang akan tercapai dalam kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan

akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru

sekaligus mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini tujuan

yang dimaksud adalah pembuatan Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

yang mengacu pada Tujuan Intruksional Umum (TIU). Tujuan

instruksional umum mengharapkan peserta didik dapat meningkatkan

wawasan mengenai diri, tugas, siswa, serta memiliki kompetensi

profesional yang tercermin melalui penguasaan akademis.14 Tujuan

intruksional (TIK) ini dinilai sangat penting dalam proses belajar

mengejar, dengan alas an : 15

1) Membatasi tugas dan menghilangkan segala keburukan dan

kesulitan di dalam pelajaran.

2) Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian

yang tepat dalam menepatkan kualitas dan efektifitas

pengalaman belajar siswa.

3) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal

untuk keberhasilan belajar.

14

J. J Hasibuan. Proses Belajar Mengajar, (Bandung:: Remaja Rosdakarya, 1995) hal 35

15

(27)

19

4) Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang diberikan

sekaligus pedoman awal dalam belajar.

b. Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan pada peserta didik disekolah. Guru adalah orang yang

berpengalaman dalan bidang profesinya. Didalam satu kelas peserta

didik satu berbeds dengan lainnya, untuk itu setiap individu berbeda

pula keberhasilan belajarnya.16

Peserta didik

Peserta didik adalah orang yang dengan sengaja datang

kesekolah untuk belajar bersama guru dan teman sebayanya. Merekaa

memiliki latar belakang yang berbeda, bakat, minat dan potensi yang

berbeda pula. Sehingga dalam satu kelas pasti tersdiri dari peserta

didik yang bervariasi karakteristik dan kepribadiannya.

c. Kegiatan Pengajaran

Kegiatan pengajaran adalah proses interaksi antara guru

dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran

ini merujuk pada proses pembelajaran yang diciptakan guru dan

dipengaruhi olehketerampilan guru dalam mengolah kelas.

d. Suasana evaluasi

16

(28)

20

Keadaan kelas yang aman, tenang, nyaman dan disiplin juga

berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik pada soal ujian

yang mereka kerjakan. Mempengaruhi bagaimana siswa memahami

soal berarti mempengaruhi jawaban yang diberikan siswa. Jika hasil

belajar siswa tinggi, maka tingkat keberhasilan proses belajar

mengajar akan tinggi pula.

e. Cara dan Alat Evaluasi

Cara/teknik evaluasi merupakan cara-cara yang digunakan

dalam menyajikan bahan evaluasi. Misalnya dengan memberikan tes,

wawancara, pengamatan, dan lain-lain. Sedangkan alat/instrumen

evaluasi dipilih berdasarkan cara/teknik evaluasi yang telah dipilih,

contohnya butir soal, pedoman wawancara, pedoman pengamatan, dan

lain-lain. Dalam penggunaannya guru bisa memilih satu cara dan alat

evaluasi atau menggunakan lebih dari satu cara dan alat evaluasi.

Selain faktor-fakor di atas, terdapat beberapa faktor lain, yaitu:

1) Faktor internal: jasmaniah, psikologis, pematangan fisik dan psikis

2) Faktor eksternal (dari luar diri): Faktor sosial, Faktor budaya

3) Faktor lingkungan fisik: Faktor lingkungan spiritual (keagamaan)

5. Cara untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

a. Memperbaiki proses pengajaran

b. Adanya kegiatan bimbingan belajar

(29)

21

d. Pengadaan umpan balik (feedback) dalam belajar

e. Motivasi Belajar

f. Pengajaran perbaikan (remidial teaching)

g. Keterampilan mengadakan variasi

6. Indikator Pemahaman

a. Mengartikan

b. Memberikan contoh

c. Mengklasifikasi

d. Menyimpulkan

e. Menduga

f. Membandingkan

g. menjelaskan17

B. Pembelajaran PKn 1. Pengertian PKn

Pendidikan kewarganegaraan berasal dari kepustakaan asing yang

memiliki dua istilah, yakni:

a. Civic education, diartikan sebagai mata pelajaran dasar di sekolah

yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara agar dapat

17

(30)

22

berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

b. Citizenship education,pengalaman belajar di sekolah maupun di luar

sekolah. Seperti yang terjadi di lingkungan keluarga, dalam organisasi

keagamaan, dalam organisasi kemasyarakatan, dan dalam media yang

membantu untuk menjadi warga negara seutuhnya.

Dari kedua istilah tersebut, Civic education cenderung digunakan

untuk mata pelajaran PKn di sekolah yang memiliki tujuan membentuk

warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,

terampil, dan berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan pancasila dan

UUD 1945.18 Menurut Sumatri, warga negara yang baik adalah warga

negara yang tau, mau, dan mampu berbuat baik untuk negaranya dalam

kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Winataputra, warga negara

yang baik adalah warga negara yang mengetahui, menyadari, dan

melaksanakan hak dan kewajiban sebagi warga negara.

PKN dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan

generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai

warga negara, dan secara khusus peran pendidikan termasuk di dalamnya

18

Ali mustafa dan Irfan Tamwifi, Materi dan Pembelajaran IPS/PKN MI, (Surabaya: LTPK IAIN Sunan

(31)

23

persekolahan, pengajaran, dan belajar dalam proses penyiapan warga

negara tersebut.19

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan suatu mata

pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga

negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berfikir aktif dalam

masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan merupakan program pendidikan

yang materi pokoknya adalah demokrasi politik yang ditujukan pada

peserta didik atau warga negara yang bersangkutan.

Beberapa ahli menjelaskan tentang pengertian PKn, salah satunya

menurut Zamroni, pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan

demokratis yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat

berfikir kritis dan bertindak demokratis melalui aktifitas menanamkan

kesadaran kepada generasi baru tentang kesadaran bahwa demokrasi

adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak

warga masyarakat. Adapun menurut tim ICCE UIN Jakarta, pendidikan

kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan dimana seseorang mempelajari orientas, sikap dan perilaku

politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowladge,

awareness, attitude, political participation, serta kemampuan mengambil

keputusan politik secara rasional.

19

(32)

24

2. Tujuan PKn tingkat SD/MI

Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Kurikulum

Nasional, Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD/MI

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:20

a. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

serta anti korupsi

c. Berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karaktermayarakat Indonesia agar hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lain.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan mamanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.

Selain itu PKn juga bertujuan untuk membangun karakter

bangsa Indonesia, membentuk kecakapan pertisipasif warga yang

bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan bangsa Indonesia,

menjadikan warga negara Indonesia yang yang cerdas, aktif dan kritis

20

(33)

25

dan demokratis namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan

dan integritas bangsa serta membangun kultur demokratis yang

berkeadaban yaitu kebebasan, persamaan, toeransi dan bertanggung

jawab.21

Berdasarkan tujuan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam

pembelajaran PKn bukan hanya sekedar menyampaikan teori, namun

hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat

mengembangkan pengetahuan dan kemampuan memahami serta

menghayati nilai-nilai pancasila dan sumpah pemuda dalam rangka

pembentuan sikap dan perilaku sebagai individu dan anggota

masyarakat.

3. Ruang Lingkup dan Materi Pkn Tingkat SD/MI

Materi dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

merupakan bidang kajian yang bersifat interdisipliner, artinya meterinya

dijabarkan dari berbagai disiplin ilmu lain, yaitu; ilmu politik, ilmu

negara, ilmu hukum tata negara, hukum, negara, ekonomi, moral, dan

filsafat. Sedangkan untuk kepentinga pembelajaran, materi tersebut

diorganisasikan secara psikologis dan ilmiah22. Materi pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dikemas dalam tiga bagian, yaitu

pengetahuan kewarganegaraan, nilai kewarganegaraan, dan keterampilan

21

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya, Civic Education, (Surabaya:SAP, 2012), hal 10-11

22

(34)

26

kewarganegaraan yang pada dasarnya sejenis dengan kognitif, afektif, dan

[image:34.612.147.520.216.666.2]

psikomotor.

Tabel 2.1

Pemetaan ruang lingkup dan materi Belajar PKn SD/MI.23

No Ruang Lingkup Materi

1. Persatuan dan

Kesatuan Bangsa

Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah pemuda, Keutuhan NKRI, Parisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap NKRI, Keterbukaan dan Jaminan keadilan

2. Norma Hukum ,

dan Peraturan

Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di

masyarakat, Peraturan-peraturan daerah,

norma-norma yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan Peradilan internasional

3. Hak Asasi

Manusia

Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota keluarga dan masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, penghormatan dan perlindungan HAM

23

Winarno, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), hlm.

(35)

27

4. Kebutuhan Warga

Negara

Hidup bergotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,

menghargai keputusan bersama,

kemerdekaan mengeluarkan pendapat,

prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar konstitusi dan negara

6. Kekuasaan dan

Polotik

Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi,

Pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi

menuju masyarakat madani, sistem

pemeritahan, pers dalam masyarakat

demokrasi

7. Pancasila Proses perumusan pancasila sebagai dasar

negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

8. Globalisasi Globalisasi di lingkngannya, politik luar

(36)

28

4. Materi Mengenal Kegiatan Musyawarah

Musyawarah merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia.

Bahkan, kegiatan musyawarah tercantum dalam pancasila sebagai ideologi

bangsa yaitu sila ke-4. Dalam materi mengenal kegiatan musyawarah ini

akan membahas mengenai arti musyawarah, tata cara dalam

bermusyawarah, tata cara mengambil keputusan alam bermusyawarah, dan

contoh-contoh kegiatan musyawarah yang dilakukan di rumah, sekolah,

maupun masyarakat.

C. Strategi Membaca Gambar

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Istilah strategi berasal dari kata benda dan kata kerja dari bahasa

Yunani. Sebagai kata benda strategos merupakan gabungan kata stratus

(militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja stratego berarti

merencanakan (to plan). Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan

ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.

Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi

(37)

29

Sedangkan secara sederhana, istilah pembelajaran dapat diartikan

sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang

melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan

kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat

pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar.

Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimeni kegiatan

(belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan,

serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah

kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar.

pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan/

merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Oleh sebab itu kegaiatan pembelajaran akan bermuara pada

dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan

perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua, bagaimana orang

melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan

mengajar.

Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu

(38)

30

untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari

pandangan falsafah atau teori belajar tertentu. Berikut pendapat para ahli

mengenai pengertian strategi pembelajaran24:

a. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

b. Kozma, secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap kegiata yang dipilih, yaitu yang dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju

tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

c. Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah

cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran

dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan

oleh mereka bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat,

lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan

pengalaman belajar kepada peserta didik.

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi

pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan)

yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber

daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai

24

(39)

31

tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi

adalah pencapaian tujuan.

Dalam strategi pembelajaran terdapat lima komponen, yaitu

kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi

peserta didik, tes dan kegiatan lanjut25. Strategi pembelajaran merupakan

merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian

materi pelajaran, peserta didik, peralatan dan bahan, serta waktu yang

digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Pengertian Strategi Membaca Gambar

Membaca gambar adalah mendeskripsikan gambar melalui

penjelasan mengenai apa yang terkandung dalam gambar tersebut.

Nukilan Thomas Armstrong, mengemukakakn bahwa strategi

pembelajaran multiple intelligences adalah suatu cara mengakses

informasi melalui delapan jalur kecerdasan yang ada pada masing-masing

siswa. Namun untuk mengeluarkannya kembali seluruh kecerdasan

bersinergi dalam satu kesatuan yang sesuai dengan kebutuhan. Sehingga

siswa mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran dengan cara

yang benar. Merujuk pendapat Armstrong, strategi membaca gambar

merupakan aplikasi pembelajaran pada jalur kecerdasan spasial visual.

25

(40)

32

strategi membaca gambar berupa kemampuan siswa mendeskripsikan

gambar melalui penjelasan logis terhadap konten yang terkandung dalam

gambar tersebut. Gambar adalah bentuk pola spasial , namun gambar

mengandung pola deskripsi tertentu yang dapat disampaikan secara lisan.

Kemampuan tersebut merupakan sinergitas antara jalur kecerdasan

spasial-visual dan jalur kecerdasan linguistik dan matematis-logis. Tentu

secara teknis, ini dapat dilihat dari langkah-langkah pembelajaran yang

dibuat guru saat menyusun pembelajaran.

3. Prosedur Penerapan Strategi Membaca Gambar

Dalam prosedur penerapan strategi Membaca Gambar dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memilih tema atau materi ajar yang mengandung gambar gambar atau

bisa menggunakan gambar dalam proses pembelajarannya.

b. Guru memberikan penjelasan atau penjabaran tentang materi yang

akan diajarkan sebagai bekal untuk siswa dalam membaca gambar.

c. Memilih gambar dengan tingkat kompleksitas tinggi agar dalam

penerapan proses strategi Membaca.

d. Sebaiknya gambar-gambar dibuat dalam ukuran besar dengan cara

[image:40.612.149.532.231.615.2]
(41)

33

e. Dari setiap gambar yang ditampilkan, guru dapat memilih siswa untuk

memberikan deskripsi gambar tertentu melalui pnejelasan siswa.

f. Siswa lain dapat memberikan tanggapan atau masukan pada siswa

yang membaca gambar di depan kelas.26

26

(42)

34

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK).

PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas

pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan prestasi belajar di MI Nurul

Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

mengetahui apa yang terjadi di dalam kelasnya. Informasi yang didapatkan oleh

guru ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang

berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan. PTK ini bertujuan

untuk meningkatkan profesionalisme guru, dan peningkatan pemahaman siswa

materi Mengenal Kegiatan Musywarah mata pelajaran PKn.

Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.27

Penelitian kualitatif mengkaji perpektif partisipan dengan berbagai strategi.

Strategi yang digunakan bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi

partisipan, wawancara, dokumen-dokumen, serta teknik-teknik pelengkap berupa

foto maupun rekaman. Sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan data

27

Nana Syaodih S., Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),

hlm. 94

(43)

35

berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa

yang ingin kita ketahui.

Dalam pelaksanaannya penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model

Kurt Lewin. Menurut Kurt Lewin konsep pokok action research terdiri dari

empat komponen, yaitu:

1. perencanaan (planning),

2. tindakan (acting),

3. pengamatan (observing), dan

[image:43.612.139.483.222.599.2]

4. refleksi (reflecting).

(44)

36

Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus28. Untuk

mengatasi permasalahan di dalam kelas mungkin diperlukan lebih dari satu

siklus. Siklus-siklus tersebut saling berkaitan dan berkelanjutan. Apabila pada

siklus pertama belum berhasil, maka dilakukan siklus kedua.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

a. Tempat penelitian

Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di

MI Nurul Huda Ngampelsari Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 3 dan 10 Mei

2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

madrasah. Karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memerlukan beberapa

siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

c. Siklus PTK

Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus

dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan

(action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Melalui kedua

siklus tersebut dapat diamati pemahaman materi “Mengenal Kegiatan

Musyawarah” dengan penerapan strategi Membaca Gambar.

28

(45)

37

2. Subjek penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Nurul

Huda Ngampelsari Candi-Sidoarjo tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah

siswa sebanyak 30, 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

C. Variable yang Diteliti

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab

pemasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas II MI Nurul Huda Ngampelsari Candi

2. Variabel Proses : Penerapan strategi Membaca Gambar

3. Variabel Output :Peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah

D. Rencana Tindakan

Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

modal Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat

langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan (Action), (3)

Pengamatan (Observation), dan (4) Refleksi (Reflection).

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa:

1. Rencana tindakan

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan

(46)

38

a. Persiapan pelaksanaan PTK

Dalam hal ini, peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi untuk

melaksanakan penelitian tindakan kelas.

b. Persiapan partisipan

Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan dan

melakukan konsolidasi dengan guru tentang cara melakukan penelitian

dan pembagian tugas. Persiapannya meliputi:

1) Menyusun instrumen dan skenario penelitian

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrument pengumpulan

data yang akan digunakan dalam penelitian

4) Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam

penelitian

5) Menyiapkan alat evaluasi

2. Pelaksanaan

Penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin dan direncanakan

menggunakan dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan

sebagai berikut:

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan

c. Pengamatan atau observasi

(47)

39

Secara umum, berikut adalah table pokok-pokok rencana tindakan pada

[image:47.612.149.506.170.698.2]

tiap siklus yang akan dilaksanakan oleh peneliti:

Tabel 3.1

Pokok-pokok Rencana Kegiatan Penelitian

Siklus I

Perencanaan:

Identifikasi

masalah dan

menetapkan alternatif pemecahan masalah

a. Menyusun RPP

b. Membuat jadwal kunjungan kelas

c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana

pendukung yang diperlukan di kelas

d. Menyiapkan sumber belajar dan media

pembelajaran

e. Menyiapkan instrumen penilaian

f. Menyiapkan lembar kerja siswa

g. Mengembangkan format observasi

Pelaksanaan Tindakan

Mengacu pada RPP selama pembelajaran berlangsung, diantaranya:

Kegiatan Awal:

a. Memulai dengan salam dan berdo’a

(membaca do’a hendak belajar)

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengecek kehadiran

c. Apersepsi, mengajukan pertanyaan

yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari “Mengenal Kegiatan

Musyawarah”

d. Motivasi, membangkitkan minat dan

semangat belajar siswa

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran

(48)

40

Kegiatan Inti:

a. Guru menjelaskan secara singkat

tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

b. Siswa membentuk kelompok menjadi 6

kelompok besar yang terdiri dari 5-6 orang siswa untuk melakukan diskusi

c. Guru membagikan LK kelompok pada

masing-masing kelompok.

d. Guru menunjukkan tugas kelompok

yang akan diberikan dan menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut.

e. Tiap kelompok diminta untuk

mendeskripsikan gambar yang telah diterimanya. Setiap siswa harus bisa menjelaskan setiap gambar. Karena guru akan menunjuk siswa untuk maju ke depan kelas untuk membaca gambar

f. Tiap kelompok ditunjuk seorang

perwakilan utuk membaca gambar yang telah diterima kelompoknya di depan kelas.

g. Masing-masing kelompok mengamati

hasil kerja kelompok lain dan kemudian memberikan penilaian

h. Guru memberikan kesempatan kepada

(49)

41

mengenai gambar yang telah dibaca

i. Guru menyimpulkan dengan

memberikan tanya jawab kepada siswa

tentang kegiatan yang baru saja

dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

a. Guru mengecek pemahaman siswa

dengan melakukan umpan balik (tanya jawab)

b. Guru memberikan penguatan dan

membuat kesimpulan dari proses

pembelajaran pada hari itu

c. Guru memberikan pekerjaan rumah

(tugas individu) kepada siswa untuk mengerjakan soal latihan

d. Guru memotivasi siswa agar

mempelajari materi berikutnya

e. Guru menutup pelajaran dengan

membaca hamdalah

f. Guru mengucapkan salam

Pengamatan Pada tahap pengamatan ini hal-hal yang diperhatikan yaitu sebagai berikut:

a. Situasi kegiatan belajar mengajar

dengan menggunakan Strategi

Membaca Gambar

b. Keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran

(50)

42

kelompok

d. Kemampuan siswa dalam membuat dan

meyelesaikan tugas kelompok

e. Kemampuan siswa dalam menjawab

soal individu.

Refleksi a. Mencatat kendala yang terjadi selama penerapan strategi Membaca Gambar

b. Melakukan diskusi dengan guru

kolabolator untuk mengevaluasi

tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi efisiensi dan waktu dari setiap tindakan

c. Melakukan dengan tindakan perbaikan

sesuai evaluasi untuk dilakukan siklus berikutnya

d. Evaluasi tindakan pada siklus I

Siklus II

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik

Untuk mendapatkan data tentang peningkatan pemahaman materi

Mengenal Kegiatan Musyawarah mata pelajaran PKn.

(51)

43

Untuk melihat tingkat keberhasilan peneraan strategi Membaca Gambar

pada peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah

mata pelajaran PKn.

c. Teman sejawat/kolaborator

Teman sejawat/kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data untuk

melihat implementasi PTK secara komperhensif, baik dari siswa maupun

guru.

2. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti

observasi, wawancara, tes, non tes dan dokumentasi. Teknik pengumpulan

data ini ditujukan kepada guru dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk

memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini. Dalam teknik

pengumpulan data ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Teknik Pengumpulan data kualitatif yang meliputi:

1) Observasi

Observasi ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pelaksanaan

tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, proses yang terjadi

yang diharapkan menuju sasaran. Dengan observasi,, diharapkan

gejala ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat

diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi

rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Hal-hal yang diamati

(52)

44

 Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan penerapan

strategi Membaca Gambar.

Rumus 3.1

Penilaian Instrumen Aktivitas Guru

Nilai Akhir = x 100

 Aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran dengan

penerapan strategi Membaca Gambar.

Rumus 3.2

Penilaian Instrumen Aktivitas Siswa

[image:52.612.149.525.207.528.2]

Nilai Akhir = x 100

Tabel 3.2

Instrumen observasi aktivitas guru

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4 I Persiapan

Persiapan guru dalam mengajar

Mempersiapkan perangkat pembelajaran RPP Mempersiapkan strategi pembelajaran

II Pelaksanaan

(53)

45

Guru mengucap salam untuk membuka pelajaran Guru membaca doa untuk memulai pelajaran Guru menanyakan kabar siswa dan meminta siswa untuk merapikan posisi duduknya

Guru mengabsen kehadiran siswa.

Guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya yaitu

“Memelihara Lingkungan Sekitar” dengan materi

yang akan disampaikan yaitu “Mengenal

Kegiatan Musyawarah ”

Guru memotivasi siswa, dengan melafalkan pancasila untuk membangkitkan minat dan semangat belajar siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti

Guru menjelaskan materi tentang mengenal kegiatan musyawarah

Guru membentuk 6 kelompok.

Guru menunjukkan beberapa gambar pada siswa dan memberikan contoh cara membaca gambar Guru menunjukkan tugas kelompok yang diberikan dan menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut (membagi LK). Guru mengamati siswa ketika berdiskusi.

Guru meminta perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru mengamati siswa yang maju membacakan jawaban hasil diskusi.

(54)

46

kelompok yang sudah maju ke depan kelas (tepuk

tangan).

Guru memberikan penguatan dan pembenaran tentang materi

Kegiatan akhir

Guru merefleksi dan menyimpulkan materi pada pembelajaran hari itu.

Guru meberikan 5 buah soal kepada siswa.

Guru memginforkan kepada siswa agar

mempelajari materi berikutnya yaitu sifat yang baik saat musyawarah

Guru meminta siswa untuk merapikan tempat duduk dan mengambil sampah di sekitarnya

Guru menutup pelajaran dengan bacaan Al-Ashr

Guru menutup pelajaran dan mengucap salam.

III Pengelolaan Waktu

Ketepatan waktu dalam belajar mengajar. Ketepatan memulai dan menutup pelajaran. Kesesuaian dengan RPP.

IV Suasana Kelas

[image:54.612.139.507.109.585.2]

Kelas Kondusif. Kelas hidup.

Tabel 3.3

Instrumen observasi aktivitas siswa

No Aspek yang diamati

Skor

(55)

47

I Persiapan

Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Persiapan perlengkapan belajar.

Persiapan performansi siswa.

II Pelaksanaan Kegiatan Awal

Siswa menjawab salam guru saat membuka pelajaran.

Siswa berdoa bersama-sama untuk memulai pelajaran

Siswa menjawab kabar dengan semangat dan merapikan posisi duduknya.

Siswa menjawab pertyanyaan guru terkain temannya yang tidak masuk

Siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru pada kegiatan apersepsi.

Siswa mengikuti motivasi yang diberikan oleh guru.

Siswa memperhatikan guru dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran dan melaksanakannya.

Kegiatan Inti

Siswa mendegarkan penjelasan guru tentang materi Mengenal Kegiatan Musyawarah Siswa membentuk kelompok menjadi 6 kelompok besar.

(56)

48

menunjukkan gambar dan memberikan contoh cara membaca gambar

Siswa memperhatikan penjelasan guru terkait cara mengerjakan tugas tersebut. Siswa mengerjakan tugas sesuai petunjuk dari guru secara berkelompok.

Perwakilan siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka.

Siswa bertepuk tangan setelah semua perwakilan kelompok maju ke depan kelas

untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

Siswa mendengarkan penguatan yang

disampaikan oleh guru dan melakukan tanya jawab dengan guru terkait kegiatan yang baru saja dilaksanakan.

Kegiatan Akhir

Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran pada hari itu. Siswa mengerjakan 5 soal yang telah diberikan guru

Siswa mendengarkan informasi yang

diberikan guru tentang pelajaran selanjutnya

Siswa merapikan tempat duduk dan

membersihkan sampah disekitar bangkunya.

Siswa membaca surat Al-Ashr untuk

(57)

49

Siswa menjawab salam guru.

Aspek yang diamati untuk diberikan penilaian terhadap aktivitas siswa

dalam kelompok meliputi:

 Keaktifan baik dalam kelas maupun kelompok

Keaktifan siswa baik dalam kelas maupun kelompok sangat berperan

pada keberhasilan pembelajaran. Siswa yang pasif akan sulit

menerima pesan dan informasi yang disajikan guru.

 Kekompakan dengan anggota kelompok

Kerjasama yang baik atau kekompakan dalam setiap anggota

kelompok sangat membantu terciptanya rasa antusias pada

pembelajaran yang dilakukan.

 Motivasi

Motivasi dalam diri manusia sangat berpengaruh dalam berbagai

kegiatan termasuk pembelajaran. Motivasi yang tinggi terhadap

pembelajaran akan mendukung peserta didik dalam mencapai

keberhasilan pembelajaran.

 Disiplin

Kedisiplinan sangat penting dalam pembelajaran. Kedisiplinan siswa

dalam mengikuti pembelajaran adalah wujud sikap yang menunjukkan

keseriusan belajar siswa terhadap suatu materi pembelajaran.

(58)

50

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang kendala

siswa dalam belajar, prestasi belajar siswa, metode yang diterapkan

guru dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah

panduan wawancara.

Tabel 3.4

Format panduan wawancara guru sebelum menerapkan strategi

Membaca Gambar

Tanggal:

Nama Guru:

1. Apa sebelumnya anda mengalami kendala saat mengajarkan

mata pelajaran PKn kepada siswa?

2. Apa saja kendala yang dialami saat kegiatan pembelajaran

PKn khususnya materi Mengenal kegiatan musyawarah?

3. Bagaimana pemahaman siswa pada pembelajaran tersebut?

4. Apa yang menjadi penyebab munculnya kendala tersebut?

5. Menurut anda solusi apa yang tepat untuk menangani

[image:58.612.156.512.201.605.2]

masalah tersebut?

Tabel 3.5

Format panduan wawancara guru setelah menerapkan strategi

Membaca Gambar

Tanggal:

Nama Guru:

(59)

[image:59.612.159.516.98.679.2]

51

Gambar dalam kegiatan pembelajaran?

2. Menurut pendapat anda bagaimana aktivitas siswa selama

praktik pembelajaran dengan menggunakan strategi

Membaca Gambar berlangsung?

3. Bagaimana kesan anda terhadap praktik pembelajaran yang

telah dilakukan?

4. Menurut anda apa yang masih perlu diperbaiki pada

pembelajaran yang telah dilakukan?

5. Apa saran anda untuk perbaikan praktik pembelajaran

selanjutnya?

Tabel 3.6

Format panduan wawancara siswa sebelum menerapkan strategi

Membaca Gambar

Tanggal:

Nama Siswa:

1. Apa yang kalian pikirkan tentang mata pelajaran PKn?

2. Apa yang kalian rasakan saat pembelajaran PKn di kelas?

3. Apakah kalian suka dengan materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah?

4. Apa kalian merasa kesulitan dalam pembelajaran PKn pada

materi mengenal kehiatan musyawarah?

5. Apa kesulitan yang kalian rasakan saat mempelajari materi

(60)

[image:60.612.159.509.168.497.2]

52

Tabel 3.7

Format panduan wawancara siswa setelah menerapkan strategi

Membaca Gambar

Tanggal:

Nama Siswa:

1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran PKn tadi?

2. Apakah kalian masih mengalami kesulitan untuk memahami

materi mengenal kegiatan musyawarah?

3. Apakah kalian merasa lebih mudah memahami materi

setelah pembelajaran PKn dengan menggunakan strategi Membaca Gambar?

4. Bagaimana kesan kalian terhadap strategi membaca gambar

yang telah dipaktikkan?

a) Teknik pengumpulan data kualitatif

1). Tes

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan

peningkatan pemahaman materi Mengenal Kegiatan Musyawarah

pelajaran PKn dengan melihat nilai yang diperoleh siswa. Tes

tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam

penerapan pembelajaran dengan menggunakan strategi Membaca

Gambar

Tes yang digunakan adalah tes tulis. Skor tes ini juga

(61)

53

Musyawarah, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat

prestasi dan keaktifan siswa terhadap materi Mengenal Kegiatan

Musyawarah melalui penerapan strategi Membaca Gambar

Instrumen yang digunakan adalah butir-butir soal tes tulis.

Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:

Tabel3.8

Kisi-kisi Penilaian Siklus I

Mata Pelajaran : PKn Bentuk soal : Isian

Kelas/Semester : II/2 Jumlah soal : 5 butir

No Unsur yang Diukur

Indikator Bentuk Penilaian

Teknik Penilaian

Instrumen Penilaian

1. Menjelaskan Peserta

didik dapat menjelaskan pengertian musyawarah

Uraian Tes Tulis Butir Soal

( 2 butir)

2. Menjelaskan Peserta

didik dapat menjelaskan sikap yang baik dalam musyawarah

Uraian Tes Tulis Butir Soal

(3 butir)

Tabel 3.9

Kisi-kisi Soal Siklus I

(62)

54

Kelas/Semester : II/2 Jumlah soal : 5 butir

No Indikator Kompetensi Indikator Butir Soal Bentuk Penilaian Nomor soal Skor

1. Menjelaskan

pengertian musyawarah

 Dijasikan materi

berupa bacaan,

siswa mampu

menjelaskan pengertian musyawarah

[image:62.612.133.509.109.698.2]

 Disajikan sebuah

tabel, siswa

mampu

menuliskan contoh

masalah yang

dijadikan permasalahan dalam musyawarah Uraian Uraian 1 2 15 15

2. Menjelaskan

kegiatan musyawarah

 Disajikan sebuah

gambar, siswa

mampu menjelaskan

kegiatan pada

gambar tersebut

 Dijasikan materi

berupa bacaan ,

Uraian

Uraian

(63)

55

siswa mampu

menyebutkan tugas pemimpin

musyawarah

 Dijasikan materi

berupa bacaan ,

siswa mampu

menyebutkan sifat-sifat yang harus

dimiliki oleh

peserta musyawarah

Uraian

4

5

15

30

3) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar,

majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Untuk mendapat kebenaran

data yang valid maka peneliti perlu melihat arsip-arsip dari

administrasi guru mata pelajaran yang meliputi data mulai dari

sebelum siswa belajar sampai sesudahnya.

Dokumentasi dala

Gambar

Tabel 2.1
gambar tersebut. Gambar adalah bentuk pola spasial , namun gambar
Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin
 Tabel 3.1 Pokok-pokok Rencana Kegiatan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan urai-uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Pada Siswa Kelas III MI Inklusi AL-Falah Tolitoli

pemahaman siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak materi mengenal hari akhir kurang karena pada proses pembelajaran tidak menggunakan model atau strategi yang bervariasi dan

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode suku kata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca dikelas I