• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Co-Branding Brand Awareness pada Sikap, Minat Beli, Expected Price: Kampanye Cause Related Marketing sebagai Variabel Control.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Co-Branding Brand Awareness pada Sikap, Minat Beli, Expected Price: Kampanye Cause Related Marketing sebagai Variabel Control."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini menunjukan bahwa sebuah visualisasi co-branding cocok dan dianjurkan dalam pelaksanaan kegiatan Cause Related Marketing (CRM) yang mendukung kesempatan untuk reconceptualise kegiatan CRM, bergerak dari strategi brand yang bertujuan untuk meningkatkan performance perusahaan profit dan yang menonjolkan pentingnya perusahaan environment dalam co-branding kampanye cause related marketing.. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh co-branding brand awareness pada sikap, minat beli, dan expected price: kampanye cause related marketing sebagai kontrol variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen 2 (non environment orientation brand high-low) X 2 (environment orientation brand high-low). Hasil penelitian dengan menggunakan teknik Manova dan kampanye cause related marketing sebagai variabel kontrol menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh co-branding brand awareness pada sikap dan minat beli serta terdapat pengaruh co-branding brand awareness pada exepected price.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………. i

ABSTRAK ………. iv

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR TABEL ………. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………. xii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………. 10

1.3 Tujuan Penelitian ………. 10

1.4 Manfaat Penelitian ………. 11

BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN ………... 2.1 Perilaku Konsumen ……….. 12

2.1.2 Model Perilaku ……….. 14

2.1.3 Stimulus ……….. 30

2.1.4 Marketing Mix ……….. 32

2.1.5 Strategi Marketing ……….. 32

2.1.6 Produk ……….. 34

2.1.7 Atribut Produk ……….. 35

2.1.7.1 Unsur Atribut Produk ……….. 36

2.1.7.2 Pendekatan Atribut Produk ……….. 41

(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.1.8.1 Manfaat Merek ……….. 44

2.1.9 Strategi Brand Management ………... 47

2.1.9.1 Penentuan Strategi Merek ……….. 49

2.1.10 Co-Branding ……….. 52

2.1.11 Brand Equity ……….. 58

2.1.12 Brand Awareness ……….. 60

2.1.12.1 Pengertian Brand Awareness ………... 60

2.1.12.2 Tingkatan Brand Awareness ……… 61

2.1.12.3 Peran Brand Awareness ……… 62

2.1.13 Komunikasi Pemasaran ……… 65

2.1.14 Corporate Sosial Responsibility ……… 68

2.1.14.1 Definisi Corporate Sosial Responsibility ……… 68

2.1.14.2 Konsep dan Prinsip Corporate Sosial Responsibility……... 69

2.1.14.3 Keuntungan Penerapan CSR bagi Perusahaan………. 75

2.1.14.4 Tahapan Corporate Sosial Responsibility …………. 79

2.1.14.5 Implementasi Corporate Sosial Responsibility …………. 80

2.1.15 Cause Related Marketing ………. 83

2.1.15.1 Definisi Cause Related Marketing ………. 83

2.1.15.2 Kampanye Cause Related Marketing ………. 87

2.1.16 Harga ………. 90

2.1.17 Metoda Penerapan Harga ………. 97

2.1.17.1 Metoda Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan……….. 97

2.1.17.2 Metoda Penetapan Harga Berdasarkan Biaya……… 101

2.1.17.3 Metode Penetapan Harga Berdasarkan Laba………. 103

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.1.18 Performance………. 105

2.1.19 Respon Konsumen………. 104

2.1.20 Sikap……….. 105

2.1.21 Minat Beli……….. 114

2.1.22 Expected Price………... 115

2.2 Kerangka Teoritis……… 121

2.3 Kerangka Pemikiran……… 122

2.4 Pengembangan Hipotesis………. 123

2.5 Model Penelitian……….. 123

2.6 Penelitian Terdahulu……… 124

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 3.1 Jenis Penelitian ……….. 134

3.2 Partisipan……… 135

3.3 Treatment……… 136

3.4 Manipulasi Check……… 140

3.5 Definisi Operasional Variable………. 142

3.6 Teknik Pengumpulan Data……….. 146

3.7 Uji Pendahuluan………. 147

3.7.1 Uji Validitas………. 147

3.7.2 Uji Reliabilitas………. 149

3.8 Metode Analisis Data………. 150

3.8.1 Uji Homogenity of Variance ……….. 150

(6)

ix Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Partisipan………152

4.2 Hasil Uji Asumsi Homogenity Of Variance………... 153

4.3 Pengujian Hipotesis……… 154

4.3.1 Pengaruh Co-Branding Brand Awareness pada Sikap: Kampanye Cause Related Marketing Sebagai Kontrol Variabel……… 154

4.3.2 Pengaruh Co-Branding Brand Awareness pada Minat beli : Kampanye Cause Related Marketing Sebagai Kontrol Variabel………. 155

4.3.3 Pengaruh Co-Branding Brand Awareness pada Expected Price: Kampanye Cause Related Marketing Sebagai Kontrol Variabel……… 156

4.4 Pembahasan……… 158

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……… 166

5.2 Keterbatasan Penelitian……….. 166

5.3 Saran………. 167

5.3.1 Saran Teoritis………. 168

(7)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Strategy Brand Management……… 47

Gambar 2.2 Konsep Brand Equity………..……… 59

Gambar 2.3 Piramida Kesadaran Merek………. 61

(8)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Model Perilaku Konsumen……… 14

Tabel 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen……… 22

Tabel 2.3 Empat tipe Co-Branding……… 53

Tabel 2.4 Co-Branding Strategis……… 56

Tabel 2.5 Tahapan Komunikasi……….148

Tabel 3.1 Hasil Pretest Treatment………. 137

Tabel 3.2 Treatment Penelitian……….. 139

Tabel 3.3 Contoh Penerapan No.Undian………. 147

Tabel 3.4 Kecukupan Sampel……… 148

Tabel 3.5 Validitas………. 148

Tabel 3.6 Reliabelitas……….. 149

Tabel 4.1 Karakteristik Responden……….………...….152

Tabel 4.2 Homogenity of Variance………...………. 153

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Co-Branding Brand Awarenes pada Sikap : Kampanye Cause Related Marketing Sebagai kontrol Variable…...155

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Co-Branding Brand Awarenes pada Minat Beli: Kampanye Cause Related Marketing Sebagai kontrol Variabel……. 156

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Co-Branding Brand Awarenes pada Expected price: Kampanye Cause Related Marketing Sebagai kontrol Variabel……. 157

(9)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penurunan kualitas lingkungan terjadi akibat musibah dan kecelakaan yang yang disebabkan oleh kalangan industri yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menyebabkan perubahan lingkungan baik alam dan masyarakat. Perubahan yang terjadi mendorong para pelaku bisnis untuk berpikir bagaimana pengelolaan bisnis yang mampu menghadapi perubahaan tersebut. Pelaku bisnis dinyatakan berhasil apabila pengelolaan bisnis tersebut mampu menghadapi perubahaan. Hal ini didukung oleh Kasali (2009) yang menyatakan bahwa perusahaan harus mampu menghadapi perubahan dan perubahan dapat diprediksi oleh keberhasilan perusahaan yang menjadikan perubahan tersebut menjadi sebuah potensi (Kasali, 2009).

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha (menciptakan profit demi kelangsungan bisnis) melainkan juga tanggung jawab sosial termasuk lingkungan.

Berbagai perubahan ini yang menjadi potensi dan salah satu alasan perlunya kesadaran perusahaan mengenai Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan adanya CSR maka adanya keseimbangan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar yang mana menuntut para perilaku bisnis untuk menjalankan usaha dengan semakin bertanggung jawab. Dengan fenomena tersebut maka perusahaan semakin menyadari bahwa CSR juga diperlukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kepentingan stakeholders (Rachman, Effendi & Wicaksana, 2011).

Menurut Ali1, Rehman,Yilmaz, Nazir1, & Ali2 (2010), CSR menjadi perhatian manajemen bisnis terkemuka seluruh dunia. Sebagian besar perusahaan multinasional melakukan tindakan CSR (Unilever, Lever Brothers, Nestle, Siemens, Pepsi, dan Coca-Cola).

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha yang semestinya diranah sukarela, sekarang digiring ke ranah wajib (Rachman, Efendi, Wicaksana, 2011).

CSR dilakukan untuk optimasi konsepTriple Bottom Line (TBL) concept of sustainability management yaitu konsep penting untuk menciptakan dampak positif (keberlanjutan perusahaan dan reputasi manajemen) dari bisnis organisasi dalam masyarakat, lingkungan, dan komunitas bisnis yang mana bertujuan untuk mencapai keberlanjutan menyeimbangkan ekonomi, lingkungan, dan sosial(Ali1, Rehman,Yilmaz, Nazir1, & Ali2, 2010).

Dalam aktivitas CSR, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatan kesejahteraan masyarakat (Kartini, 2009).

Kotler & Lee (2005:22) menjelaskan bahwa dalam aktivitas CSR, terdapat 6 (enam) pilihan inisiatif perusahaan yaitu: Cause Promotions,.

Cause-Related Marketing, Corporate Social Marketing, Corporate

Philanthropy, Community Volunteering, Socially Responsible Business. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pilihan inisiatif dengan cara Cause-Related Marketing (CRM) yang mana perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilan untuk sesuatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Kegiatan ini didasarkan pada penjualan produk tertentu, untuk jangka tertentu, serta untuk aktivitas derma tertentu (Kartini, 2009).

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha menguntungkan untuk kedua belah pihak dan bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan tingkat penjualan produk tertentu sekaligus memberikan dukungan finansial untuk badan amal yang bersangkutan (Kotler & Lee, 2005). Asumsi kegiatan CRM ini adalah sarana (means and an end) organisasi nirlaba mengumpulkan dana untuk tujuan sosial organisasi dan untuk keuntungan perusahaan yang akhirnya secara positif meningkatkan citra dan reputasi. Kegiatan CRM juga merupakan akhir untuk keuntungan perusahaan karena kegiatan ini tidak hanya tertarik pada keuntungan perusahaan tetapi juga multi-tujuan sistem (Adkins, 1999).

Menurut Arifswa (2012), kegiatan CRM lebih dekat dengan usaha memperkuat brand daripada pengaruh terhadap penjualan langsung. Walaupun kegiatan ini lebih banyak dikaitkan dengan benefit bagi pelaku usaha dalam meningkatkan positive public relation, coorporate image, dan usaha memperkuat brand, tetapi juga bisa secara langsung berpengaruh pada peningkatan penjualan.

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Di balik nilai positif CRM atau CSR, ada pula yang kurang tanggap mengenai kegiatan ini. Menurut Ali1, Rehman,Yilmaz, Nazir1 & Ali2 (2010), penelitian menemukan tingkat kesadaran yang sangat rendah pada pelanggan tentang Kegiatan CSR. Tidak ada hubungan yang ditemukan antara kegiatan CSR dengan niat pembelian konsumen. Namun di balik semua itu, beberapa studi kasus pemasaran yang telah dipaparkan bahwa membuktikan bahwa CSR berpengaruh positif dalam evaluasi konsumen dan niat pembelian produk (Ellen et.al, 2006; Lichtenstein et.al, 2004; Mohr & Webb, 2005; Sen & Bhattacharya, 2001 dalam Tian, Wang & Yang, 2011).

Beberapa studi memperkuat pendapat bahwa terdapat korelasi dari CRM terhadap peningkatan penjualan. Cone Communication, (2008) mengkonfirmasi bahwa CRM mampu secara signifikan meningkatkan penjualan. Baghi & Gabrielli (2012) telah menekankan perlunya persembahan CRM untuk menarik konsumen, tidak hanya sebagai kegiatan sosial namun mampu menghasilkan preferensi. Berbagai penelitian telah mulai menerapkan cara pandang pemasaran untuk kegiatan sosial khususnya untuk program CRM. Dengan melihat pentingnya tindakan perusahaan yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan maka perusahaan perlu mengadopsi sebuah pendekatan yang lebih strategis untuk upaya community-involvement. Perusahaan perlu mencari tindakan apa yang sesuai dengan keinginan masyarakat dan peluang untuk mendapat keuntungan (Wymer & Sargeant, 2006).

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha perusahaan dapat menciptakan program sosial yang ditetapkan dalam suatu mode dengan perusahaan atau dengan merek produk (self-branded cause strategy misalnya, Ronald McDonald House Charities). Strategi kedua menunjukkan bahwa merek perusahaan atau produk dapat dikaitkan dengan ada non-profit merek (co-branding strategy e.g., Patagonia and Save the Planet). ).Strategi ketiga bahwa perusahaan dapat menghubungkan mereknya dengan general-social-cause yang tidak memiliki identitas pasti dan tidak memiliki strategi branding (jointly branded strategy, e.g., American Express melawan kelaparan). Hoeffler & Keller (2002.) menunjukkan bahwa strategi co-branding adalah cara yang paling tepat untuk melengkapi citra merek dengan asosiasi tertentu memanfaatkan dari cause dan merek.

Wymer & Sargeant (2006) juga menyatakan bahwa upaya strategis tersebut tidak hanya adanya satu merek tetapi juga adanya dua merek melalui Co-Branding di dalam program-program CRM. Motivasi ini menunjukkan bahwa mengadopsi CRM dapat memberikan kepercayaan terhadap suatu merek atau produk yang memungkinkan untuk menggabungkan organisasi profit (non-environment orientation) dengan proyek amal yang didukung oleh organisasi non-profit atau environment orientation (Till & Novak, 2000; Andersean, 1996 dalam Baghi & Gabrielli, 2012).

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha Dengan demikian, penelitian ini lebih menekankan pada strategi co-branding untuk menciptakan branding suatu social cause sehingga perusahaan perlu memahami konsep co-branding.

Rao & ruekert (1994) menggambarkan co-branding sebagai brand aliansi. Kegiatan ini dapat secara fisik diwakili (bundled paket dua atau lebih merek ) atau secara simbolis (sebuah iklan) dengan asosiasi nama merek atau logo. Menurut Aaker (1996), bentuk pertama co-branding yang cocok ketika satu merek menjadi bagian dari sebuah merek produk, berkontribusi untuk membedakan yang mengubah inti karakteristik produk dan untuk memberikan kualitas tinggi. Bentuk kedua dari co-branding baru adalah untuk menulis sebuah merek yang bersama-sama mengungkapkan adanya dua ada merek. Bundling dua merek memberikan tambahan manfaat konsumen, bahwa dengan cara ini dua master merek bisa mencapai positif “rubber band effect” yaitu, keuntungan khusus dari dua merek yang dihubungkan bersama-sama dapat mencapai hasil yang lebih besar daripada dilakukan akan dengan secara terpisah. Dinamika ini sangat relevan ketika sebuah keinginan perusahaan untuk memasuki bidang lain (merek ekstensi). Kegiatan amal cukup jauh dari perusahaan core-profit jadi strategi penggabungan merek yang dapat mewakili kesempatan yang baik. (Helmig et al., 2008).

(17)

BAB 1 PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha Simonin 2003; Lafferty et.al. 2004 dalam Baghi & Gabrielli (2012) yang menyatakan bahwa co-branding dapat menciptakan efek positif pada aliansi CRM.

Namun, co-branding cause related marketing campaign tidak selalu mendapatkan respon baik. Menurut Peter & Olson (1996) menyatakan bahwa hambatan paling utama praktek pemasaran adalah keterlibatan etika (ethical influences) dan aturan pribadi (self-regulation) para pemasar. Ellen (2006) dalam Tian, Wang & Yang (2011) menemukan bahwa motif yang mendasari program sosial dipandang merugikan. Menurut Kurniawan & Magdalena (2012), dalam penelitian yang tidak dipublikasikan menyatakan bahwa dari 100 responden mahasiswa Maranatha Fakultas Ekonomi Manajemen sebagai pengguna jasa bioskop XXI merasa dirugikan dalam program CSR yang dilakukan oleh XXI Cinemaplex yang di co-brandingkan dengan PMI dalam kegiatan sosial. Hal ini menujukkan bahwa ada konsumen memiliki sikap kurang peduli mengenai kegiatan perusahaan yang etis.

(18)

BAB 1 PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi (Nugroho, 2003).

Menurut Effendy, 2001 yang dikutip oleh Herlina (2011: 49-65), purchase intention atau minat beli konsumen adalah penggunaan atau pembelian kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.

Expected price adalah harga dalam benak konsumen yang digunakan untuk melakukan perbandingan ini disebut harga referensi internal (internal reference price). Referensi harga internal merupakan harga yang dianggap oleh konsumen sebagai harga pasar yang rendah atau harga pasar yang tinggi. Pada dasarnya referensi harga internal bertindak sebagai penuntun dalam mengevaluasi apakah harga yang ditetapkan dapat diterima konsumen apa tidak. (Peter & Olson, 2000), sehingga ini dapat dikatakan expected price.

(19)

BAB 1 PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha awareness dapat menjelaskan karakteristik produk High atau Low (Baghi & Gabrielli, 2012).

Dalam penelitian sebelumnya dalam co-branding menjadi sangat rentan jika mitra nya memiliki image yang buruk di mata konsumen., memberikan efek negatif dari mulut ke mulut, tidak akan melakukan pembelian ulang dan efek ini menjadi kekhawatiran bagi perusahaan (Montgomery & Wernerfelt 1992; Wernerfelt 1988 dalam Baghi & Gabrielli, 2012). Jadi Brand awareness dalam sebuah co-branding ini harus di perhatikan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti terdorong melakukan penelitian ini dengan judul Pengaruh Co-Branding Brand Awareness pada Sikap, Minat beli, dan Expected Price: Kampanye

Cause Related Marketing sebagai Variabel Kontrol.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah terdapat pengaruh co-branding brand awareness pada sikap, minat beli, dan expected price: kampanye cause related marketing sebagai variabel kontrol?

1.3 Tujuan Penelitian

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN 11

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan yang bermanfaat bagi kalangan sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi: untuk memberi masukan mengenai respon konsumen (sikap, minat beli, expected price) setelah adanya program co-branding brand awareness: cause related marketing campaign di sebuah perusahaan. Dengan kata lain, adakah peningkatan performance ketika melakukan program ini di sebuah perusahaan.

2. Bagi praktisi bisnis: mengemukakan manfaat yang bisa diperoleh antara lain: membantu para manajer dalam pengambilan keputusan, memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis konsumen, membantu legislator dan regulator dan menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan dan jasa, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan masukan bagaimana menguatkan performance marketing terhadap strategi pemasaran yang berkonsentrasi pada konsumen. Agar program yang dilakukan oleh perusahaan tepat sasaran sesuai dengan harapan,dan dapat diwarnai dengan pelaksanaan CSR. Perusahaan harus peduli dan komit terhadap CSR, yang dapat diwujudkan dengan Co-branding Brand awareness: Cause related marketing campaign.

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

166 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh co-branding brand awareness pada sikap, minat beli, dan expected price: kampanye cause related marketing sebagai variabel kontrol.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Tidak adanya pengaruh Co-Branding Brand awareness pada sikap

konsumen: kampanye Cause Related Markteing sebagai variabel control.  Tidak adanya pengaruh Co-Branding Brand awareness pada minat beli

konsumen: kampanye Cause Related Markteing sebagai variabel control  Adanya pengaruh Co-Branding Brand awareness pada expected price:

kampanye Cause Related Markteing sebagai variabel control 5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam pelaksanaannya antara lain:

 Expected price masi menggunakan single item sehingga peneliti belum dapat

menguji konsistensis jawaban responden (uji validitas dan uji reabilitas)  Masi uji eksperiment labolatorium sehingga dalam kelemahanya tidak dapat

(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 167

Universitas Kristen Maranatha  Tidak adanya ukuran Treatment yang berupa Action berupa tampilan video

sehingga tidak bisa memperkuat sisi penting nya CSR atau tingkatan Brand Awareness High / Low lebih mendalam.

 Peneliti belum menguji demografi konsumen yang sebenarnya memiliki

pengaruh perbedaan respon konsumen. (Magdalena, 2005)memberikan hasil yang signifikan pada perilaku membeli dan mengkonsumsi. Perbedaan karakteristik individu (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan)mempengaruhi perilaku membeli dan mengkonsumsi. Dengan kata lain,karakteristik individu (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan) merupakan main effect atau pengaruh langsung pada perilaku membeli dan mengkonsumsi. Sehingga ini perlu diperhatikan jika ingin program CSR nya mendapat response dari konsumen.

5.3 Saran

5.3.1 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti mengajukan saran untuk peneliti berikutnya

 Pertama, penelitian selanjutnya dapat diterapkan ke bidang yang lebih luas,

seperti melakukan eksperimen lapangan, dengan begitu dapat menyelesaikan permasalahan permasalahan praktis. Hal ini karena situasi penelitian yang melatar belakangi bersifat realistis

 Kedua, dalam studi berikutnya, peneliti berharap untuk menyelidiki

kesimpulanya dapat diterapkan pada situasi umum.

 Ketiga, dalam Expected price item pertanyaanya harus lebih banyak agar

(23)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 168

Universitas Kristen Maranatha  Keempat, tambahkan variable dependennya sehingga penilaian dalam

perilaku konsumennya dapat lebih mendalam. 5.3.2 Saran Praktisi

Sebagai simpulan, untuk saran praktisi:

 Pertama, praktisi pemasaran harus mempertimbangkan, jika praktisi ingin

melakuan co-branding brand awareness cause related marketing praktisi harus dapat merumuskan program co-branding brand awareness cause related marketing dengan sematang-matang nya, dalam tahap perencaannya, pengimplementasianya, sampai dengan evaluasi untuk membuat program ini menjadi sebuah independen dalam produk, dan pada akhir nya menghasilkan nilai tambah gabungan dari masing masing kelebihannya sehingga dapat memuaskan konsumen, untuk mendorong konsumen untuk membuat benar-benar memiliki Attitude yang baik, Willingness to buy, dan Expected price dalam pembelian dan sadar akan kegiatan CSR.

 Kedua, praktisi harus memikirkan strategi pemasaranya untuk mengurangi

atau menghilangkan sinisme publik terhadap cause related marketing yang ternyata dengan co-branding brand awareness pun belum dapat mengreconceptualise program CRM.

 Ketiga, bagaimana praktisi membantu menyadarkan bahwa program CRM

itu bermanfaat untuk lingkungan dan social, agar program co-branding cause related marketing tidak di anggap negatif, merugikan dan buruk.

 Keempat. Perusahaan yang ingin mengadopsi program Co-branding Cause

(24)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 169

Universitas Kristen Maranatha  kelima dalam Penelitian ini pun mengingatkan para perusahaan dan manager

(25)

171 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A. Shimp Terence. (2003), Periklanan Promosi, Jakarta : Erlangga Aaker, DA (1996) Building strong brand. The Free, New York

Adkins, S (1999). Cause related marketing: who cares wins. Elsevier, Burlington Adkins, Sue. 2004. Cause Related Marketing: Who Cares Wins.

Butterworth-Heinemann, Oxford.

Ali, Imran. Rehman, Ur Kashif. Yilmaz, Ayse Kucuk. Nazir, Sajid. Ali, Jawaria Fatima. (2010) Effects of corporate social responsibility on consumer retention in cellular industry of Pakistan, African Journal of Business Management.

Alma, Buchari. 1992. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa: jilid 4. Bandung: Alfabeta

Ambadar, Jackie. (2008). Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Praktik di Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Arief Sugiono, Edi Untung. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo

Assael, Henry, 1995. Costumer Behavior And Marketing Action, Keat Publishing Company, Boston.

Atmosudirdjo, Prajudi. (1989). Pengawasan Masyarakat dalam Pemerintahan dan Pembangunan. Jakarta: LAN-RI.

Azwar, Saifuddin. (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar

(26)

172

Universitas Kristen Maranatha the importance of linking two strong brands, pringer-Verlag.

Berlo, David K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice. Holt, Rinehart and Winston, New York

Budianto, Arif. (2012) Sektor Riil. Sindonews.com

Bilson, Simamora. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Brink, D. V. D., Pauwels, P., & Schroder, G. O. (2006). The Effect Of Strategic And Tactical Cause-Related Marketing On Consumers' Brand Loyalty. The Journal of Consumer Marketing. Santa Barbara: 2006. Vol. 23, Iss. 1; pg. 15, 11pg

Chen Z., Dubinsky A.J. A (2003): Conceptual Model of Perceived Customer Value in E-Commerce: A Preliminary Investigation. Psychology & Marketing, Vol. 20, No. 4, pp. 323-347.

C.M Lingga, Purnama. (2004). Strategic Marketing Plan, Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Cravens, D. W. (1996). Strategic Marketing, irwin, Texas.

Craven, D. W. Piercy, Niegel F. (2006). Strategic Marketing. New York: McGraw-Hill

Creswell, John W. 2002. Desain Penelitian. Jakarta: KIK Press.

Cone Communication (2010) Cause marketing remains strong: 2010 Cone Cause Evolution Study. Boston

(27)

173

Universitas Kristen Maranatha Durianto, Damadi. Sugiarto. Sitinjak, Tony. (2004) Strategi Menaklukan Pasar

melalui Riset Ekuisitas dan Prilaku Merek, Jakarta: Gramedia.

Dwiyanto, Agus. (2006). Reformasi Birokrasi Publik. Yogyakarta Gadjah Mada University Press.

Elkington, J. 1997 Cannibal with Forks, the Tripple Bottom Line of Twentieth Century Business, Capstone Publishing Ltd, London.

Engel, James F. (1994). Perilaku Konsumen (Jilid 1). Jakarta: Binarupa Aksara. Engel, J. Blackweel and R. Miniard W P.1992. Perilaku Konsumen. Binarupa

Aksara. Jakarta.

George R. Terry. (1962). Office Management and Control, Fourth Edition. Homewood, Ilinois: Richard D. Irwin Inc.

Ghozali, Iman. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Griffin, Jill (1995). Customer Loyalty: How to Earn it, How to Keep it. Lexington Books; Singapore

Fandy, Tjiptono. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Fenger, Louise. Carl, SM. (2010). The Future of Co-branding– A Study of Cross-border Brand Alliances. International Business Studies – Cand.Merc.Ibs Copenhagen Business School

Filino. (2010) Psikologi Eksperimen. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

(28)

174

Universitas Kristen Maranatha Hair, Joseph F, Black, William C, Babin Barry J and Anderson Rolph E. ( 2010).

Multivariate Data Analysis A Global Perspective.Seventh Edition. Pearson. Haryadi, Rudi. (2009) Pengatuh Strategi Green Marketing Melalui Pendakatan

Marketing mix. Semarang. Thesis

Hawkins et al.(2004). Consumer Behavior. New York: Mc Graw Hill

Hanna, Nessim. Wozniak, Richard. (2001) Consumer Behavior: An Applied Approach. (2th Edition). New Jersey: Prentice Hall.

Hendri, Ma’ruf,2005 Pemasaran Ritel,Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Helmig, B, Huber, Jan Alexander & Leeflang, Peter S.H. (2008). Co-Branding : The State of Art. Schmalenbach Business Review, 60, 359-377.

Herlina. (2011). Pengaruh Iklan Graphis Produk Kosmetik Viva terhadap Minat Beli pada Konsumen Wanita di Perumahan Bukit Kencana Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Gema,1(2): 49-65.

Hoeffler S, Keller KL (2002) Building Brand Equity Through Corporate societal marketing. Jpublic policyMark 21: 34-36

Imasari, Kartika (2012) Odd Price: Harga, Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Purchase Decision Making. Jurnal Manajemen, 11 (2). ISSN 1411-9293

Irawan, A., Pane, A. (2011). Pengaruh Segmentasi Pasar terhadap Minat Beli pada Perumahan Citra Garden Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Gema,1(2): 66-79. J, Bernardin. J, Russell. (1993), Human Resource Management, Mc Graw-Hill

International Edition.

J. Setiadi, Nugroho, 2003. “Perilaku Konsumen”. Penerbit PT. Kencana Prenanda

Media, Jakartra

(29)

175

Universitas Kristen Maranatha Kapferer, Jean-Noel. (2008). New Strategic Brand Management: Creating And Sustaining Brand Equity Long Term 4th Edition. London and Philadelphia: Kogan Page Limited.

Kartini, Dwi (2009) Corporate Social Responsibility. Bandung: PT Refika Aditama Kasali, Rhenald (2009) Change!. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Keban, Yeremias. T. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep, Teori, dan Isu. Yogyakarta. Gava Media.

Keller KL (2001) Building customer-based brand equity. Mark Manag July/August: 15–19

Keller KL (2008) Strategic Brand Management. USA : Pearson Prentice Hall Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip. Armstrong, Gary, (1997). Principles of Marketing, Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kotler, Philip. Armstrong, Gary, (2001). Principles of Marketing, Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kotler, Philip. Armstrong, Gary, (2004). Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall , New Jersey.

(30)

176

Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip. Lee, Nancy (2005). Corporate Social Responsibility: Doing The Most

Good For Your Company and Your Case. John Wiley & Sons.

Kotler, Philip, Lee, Nancy. (2005) Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, Best practices from Hewlett-Packard, Ben & Jerry’s, and other lead- ing companies, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey, USA,

Kurniawan, Irwan. Magdalena, Nonie. (2012) Co-branding Cause Related Marketing pada Sikap Konsumen. Bandung

Leuthesser, L. Kohli, C. Suri, R.(2003). 2+2=5? A Framework for Suing Co-branding to Laverage A Brand. Henry Stewart Publication Brand Management.

Loudon, David I. Bitta, Albert J della. (1993). Consumer Behaviour: Concepts And Application 4th Edition. Unites States: Mc Graw Hills.

Lovelock, C., Wright, L., (2005) Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta : PT.INDEKS Kelompok Gramedia.

M. Rachman, Nurdizal. Efendi, Asep. Wicaksana, Emir (2011). Panduan Lengkap Perencanaan CSR. Jakarta : Penebar Swadaya.

Mahrinasari MS, (2006). Analisis Faktor Penentu Ekuitas Merek Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 2 No. 3, ISSN 1411 – 9366 hal 159-256

Mar’at, (1984). Sikap Manusia : Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

(31)

177

Universitas Kristen Maranatha Marin, Longinos. Ruiz, Salvador. Rubio, Alicia (2008).The Role of Identity Salience in the Effects of Corporate Social Responsibility on Consumer Behavior. Journal of Business Ethics (2009) 84:65–78

Miftah Toha, (1988). "Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya". CV. Rajawali. Jakarta.

Mowen (1995). Perilaku Konsumen, Penerbit Pustaka Ilmu, Jakarta.

Mowen, JC dn Minor, M. (1998). Consumer Behavior Fifth Edition. New Jersey: Prentice-Hall

Munandar, M. (2001). Budgeting, Perencanaan Kerja Pengkoodinasian Kerja Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Nahartyo, Ertambang. (2012). Desain Dan Implementasu Riser Eksperimental

Nasir, Mohhamad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia Nogi S., Hassel. Tangkilisan. (2005) Manajemen Publik. Grasindo

Novilia. (2006) Analisa Sikap Konsumen Terhadap Suatu Merek Produk Pelembab Wajah Sebelum dan Sesudah Co-branding Studi Kaus: Citra Hazeline. Depok: Fe UI

Nugroho, Agung (2005) Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS, Andi Jogyakarta

Nur, Emrinaldi. (2010). Logika dan Prosedur Metode Penelitian Eksperimen

Oliver, R.L., (1980). A Cognitive Model of Antecedents and Consequences of Satisfaction Decisions. Journal of Marketing Research 27, pg. 460-469.

(32)

178

Universitas Kristen Maranatha Peter JL, Olson JC (1996) Consumer Behavior and Stategic Management (jilid 2).

Erlangga. Jakarta

Polonsky, M.J. and Speed, R. (2001). Linking sponsorship and cause related marketing. European Journal of Marketing, 35(11/12), 1361-1385.

Prawirosentono, Suyadi, (1999), Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan (Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia), Yogyakarta, BPFE.

Porter ME, Kramer MR (2002) The Competitive Advantage of Coorporate Philantropy Harv Bus Rev December: 5-16

Rahman, Reza. (2009). Corporate Social Responbility. Antara Teorti Dan Kenyataan. Jogjakarta: Medpress.

Rangkuti, Freddy (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rangkuti, F (2009). Strategi Promosi yang Kreatif, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.

Ramasamy, Bala. Yeung, Matthew. Au, Alan. (2010) Consumer Support for Corporate Social Responsibility (CSR): The Role of Religion and Values. Journal of Business Ethics (2010) 91:61–72

Rao AR, Ruekert W (1994) Brand alliance as signal of product quality. Sloan Manag Rev 36(fall):87–89

Rosada, Dada. (2011). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Bandung

(33)

179

Universitas Kristen Maranatha Ratminto. Winarsih, Atik Septi. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka

Belajar

Saladin, Djaslim . 2004. Perilaku Konsumen dan Pemasaran Stratejik. Bandung: Linda Karya

Sarlito, W. 1987. "Teori-teori Psikologi Sosial". CV. Rajawali. Jakarta.

Sarlito Wirawan Sarwono. 1987. Pengantar Ilmu Psikologi, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta.

Schiffman, Leon G. Kanuk, Leslie Lazar. (2000).Consumer Behavior . 7th ed. PrenticeHall. New Jersey: Upper Saddle River.

Schiffman, Leon G. Kanuk, Leslie Lazar. (2007).Consumer Behavior . 9th ed. PrenticeHall. New Jersey: Upper Saddle River.

Semuel, H., Wijaya, E. (2008). Corporate Social Responsibility, Purchase Intention dan Corporate Image Pada Restoran di Surabaya dari Perspektif Pelanggan. Jurnal Manajemen Pemasaran,3(1):35-54.

Setiadi, Nugroho. (2008). Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta.

Setyawan, Heri. (2006). Analisis Sikap dan Preferensi Konsumen Dalam Pembelian Produk Bakery Tradisional Kartika Sari Bakery Bandung. IPB

Shellyana. Dharmmesta. Swastha, Bayu. (2002) Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Kategori Produk, dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 17, No.1

(34)

180

Universitas Kristen Maranatha Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Solihin, Ismail. (2009). Pengantar Manajemen. Erlangga, Jakarta

Solomon, Michael R. 2004. Consumer Behavior : Buying, Having, & Being 6th Edition. New Jersey : Prentice Hall.

Sondang P, Siagian. (1985). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Stoner, James A.F. (2006). Manajemen. Jilid I. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Pendidikan. Albeta

Swasta, Basu. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Jogjakarta.

Swastha, Basu. (2008) Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen (edisi pertama) Yogyakarta: BPFE.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia

Teguh Budiarto dan Fandy Tjiptono. 1997. Pemasaran Internasional. Yogyakarta: BPFE.

Temporal. Lee, K.C. (2001). Hi Ech Hi Touch Branding: Creating Brand Power in The Age Of Technology. Singapore: John Wiley and Sons Pte, Ltd.

Tjiptono. (2004). Strategi Pemasaran, Edisi 2, Penerbit Andi, Yogyakarta Tjiptono. (2005). Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta

(35)

181

Universitas Kristen Maranatha Tian, Zhilong. Wang, Rui. Yang, Wen. (2011). Consumer Responses to Corporate Social Responsibility (CSR) in China. Journal of Business Ethics (2011) 101:197–212

Miftah Toha, 1988. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. CV. Rajawali. Jakarta.

Umar, Husein. (2000). Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Varadarajan, P. Rajan & Menon, Anil (1998). Cause related marketing : A coalignment of marketing strategy and corporate philanthropy. Journal of marketing, 52, 58-74.

Webster, Frederick .E, JR. (1983). Field Sales Management. John Willey & Sons inc, Canada.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.

Wood, Marian Burk. (2004). Marketing Planning. Principles Into Practise. Pearson Education Limited, UK.

Referensi

Dokumen terkait

Nama Paket : Pembuatan Saluran Drainase + Plat Penutup Jl. Bungi

ponderosa, fine root area density initially increased one- to two-fold in response to elevated CO 2 (Figure 4b), suggesting that plants in elevated CO 2 extracted water and

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1975, tentang Contoh-Contoh Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksa­ naan Tata Usaha Keuangan Daerah

a. Memiliki tujuan yang jelas. Adanya perencanaan yang jelas. Menuntut adanya tindakan. Merupakan serangkaian prosedur yang harus di kerjakan. Melibatkan materi pembelajaran..

Thus, in GENA, the mathematical models are materialized in the GENA model toolboxes , the generic GENA software platform is built with libraries of the GENA software framework

Situs web Ebby Movie Info yang dibuat khusus untuk para penggemar film yang membutuhkan informasi mengenai film- film terbaru yang sedang beredar. Dalam Situs web ini juga

Menurut Wand and Brown (Djamarah dan Zain, 2010: 50), evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Berkaitan

: Ok, dulu kamu pemah cerita kalau setelah karnu rnenerirna sakramen krisrna karnu rnulai rnerasa tidak nyarnan ke gereja terns kernudian saat ini setelah rnasuk Kristen