• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS KELAS X SMA NEGERI 1 SIANTAR TA.2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS KELAS X SMA NEGERI 1 SIANTAR TA.2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE KANCING GEMERINCING

TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Oleh:

Fenri Lamhot Binsar Sianipar NIM. 4102131004

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kapada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Tipe Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Bapak Drs.Wesly Hutabarat, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si , Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang,S.Si, M.Si sebagai dosen-dosen penguji yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna menyelesaikan studi di bangku kuliah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. P. Maulim Silitonga, M.S selaku dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis, juga kepada Bapak Rudi Hendra Tarigan, M.Pd dan semua guru serta staf pengawai dan siswa/siswi kelas XI SMAN 1 Binjai Kec. Binjai Kab. Langkat yang telah ikut membantu selama penelitian ini.

(5)

v

waktu dalam membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Serta kepada Junior Siamnullang, John Patar Sinurat, David Purba, Arianto Purba, Nikmat Hutahuruk, Predi S.P dan semua rekan kelas Pendidikan Kimia B 2010 dan juga semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan kasih-Nya kepada kita semua.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 3

1.3.Rumusan Masalah 3

1.4.Batasan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 4

1.6.Manfaat Penelitian 4

1.7.Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.2. Pengertian Belajar 6

2.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 7

2.2.2. Pengertian Aktivitas Belajar 8

2.2.3. Hasil Belajar Kimia 8

2.3. Pengertian Model Pembelajaran 9

2.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 10

2.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 10

(7)

vii

2.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 12 2.5. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing 15

2.6. Struktur Atom 18

2.7. Kerangka Berfikir 31

2.8. Hipotesis Penelitian 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.3.Variabel dalam Penelitian 36

3.4. Rancangan dalam Penelitian 37

3.5. Instrumen Penelitian 38

3.6. Teknik Pengumpulan Data 42

3.7. Teknik Analisis Data 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 49

4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 49

4.1.2. Deskripsi Data hasil Penelitian 51

4.2. Analisis Data Penelitian 51

4.2.1. Uji Normalitas Data 52

4.2.2. Uji Homogenitas Data 53

4.2.3. Uji Hipotesis 54

4.3. Pembahasan 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 58

5.2. Saran 58

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 11

Tabel 2.2 Bilangan Kuantum (n) 20

Tabel 2.3 Nilai Bilangan Kuantum Utama (n) 22

Tabel 2.4 Harga Bilangan Kuantum Utama dan Azimuth 23

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 37

Tabel 3.2 Penolong 45

Tabel 4.1 Analisi Instrument tes 50

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Pre-test Dan Post-test 51

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Pre-test Dan Post-test Kelas Eksperimen I Dan II 52

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Distribusi Hasil Pre-test 52

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Distribusi Hasil Post-test 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Hasil Pre-test 53

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Proses Pembelajaran TSTS 14

Gambar 2.2 Spektra Atom Hidrogen 18

Gambar 2.3 Spektrum Kontinu Yang Mengandung Semua Jenis Warna 18

Gambar 2.4 Model Atom Bohr 20

Gambar 2.5 Bentuk orbital s 25

Gambar 2.6 Bentuk orbital p 27

Gambar 2.7 Bentuk orbital d dan f 27

Gambar 2.8 Pengisian Elektron Berdasarkan Tingkat Energi 29

Gambar 2.9 Pengisian Orbital Atom C 30

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 44

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata hasil Pre-Test dan Post-Test 51

Gambar 4.2 Grafik Nilai Pre-Test dan Post-Test Serta Standar Deviasi 52

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.Silabus 61

Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 62

Lampiran 3.Kisi-kisi Tes 82

Lampiran 4.Instrumen Tes Sebelum Validasi 96

Lampiran 5.Kunci Jawaban 103

Lampiran 6.Instrumen Tes Setelah Validasi 104

Lampiran 7.Kunci Jawaban 108

Lampiran 8 Penyelesaian Soal 109

Lampiran 9 Angket 113

Lampiran 10 Tabel Uji Validitas Tes 114

Lampiran 11 Uji Validitas Tes 115

Lampiran 12 Tabel Uji Reliabilitas Tes 116

Lampiran 13 Uji Reliabilitas Tes 117

Lampiran 14 Tabel Tingkat Kesukaran Tes 118

Lampiran 15 Uji Tingkat Kesukaran Tes 119

Lampiran 16 Tabel Daya Beda 120

(11)

xi

Lampiran 18 Data Hasil Belajar Siswa 122

Lampiran 19 Nama Anggota Kelompok 124

Lampiran 20 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Farians 126

Lampiran 21 Uji Normalitas 128

Lampiran 22 Uji Homogenitas 132

Lampiran 23 Uji Hipotesis 135

Lampiran 24 Tabel Chi Kuadrat 137

Lampiran 25 Tabel Distribusi F 138

Lampiran 26 Tabel t 139

Lampiran 27 Tabel nilar r product moment 140

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian yang paling penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan suatu bangsa. Pendidikan juga merupakan investasi sumber daya manusia, di mana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung upaya manusia untuk berprestasi di bidangnya. Dalam kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi suatu bangsa yang ingin maju, demikian halnya dengan Indonesia. (Purwanto, 2010)

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. Siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimilikinya (Suyanti,2010)

Metode belajar yang didominasi oleh guru, mengakibatkan siswa sulit memahami konsep sains yang bersifat abstrak dan rendahnya kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep atau materi pelajaran dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu, siswa juga sulit untuk berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna sehingga siswa cenderung jenuh dan bosan. Hal itu berpengaruh besar terhadap prestasi belajar rendah (Saputra, 2013).

(13)

2

arah ataupun ceramah. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga menyebabkan nilai yang diperoleh sangat rendah, khususnya pada materi Struktur Atom yang kebanyakan berupa ingatan. Melihat kenyataan ini diperlukan suatu solusi pembelajaran dengan model pembelajaran yang sesuai sehingga siswa akan lebih aktif dan dapat mengumpulkan informasi dengan stimulus pertanyaan efektif untuk mewujudkan kompetensi siswa.

Adapun solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang terjadi tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat lebih memberdayakan siswa agar berperan aktif dalam proses belajar mengajar di sekolah seperti model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif terdiri atas berbagai jenis, diantaranya adalah tipe Two Say Two Stray (TSTS). Pembelajaran tipe TSTS tersebut adalah model pembelajaran yang terdiri atas 4 orang dalam satu kelompok. Model belajar ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran, khususnya ilmu kimia. (Darmawan, 2013)

Selain tipe Two Stay Two Stray, model pembelajaran kooperatif tipe

Kancing Gemerincing juga sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

(14)

3

Penelitian tentang model pembelajaran kancing gemerincing telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Kartika (2013), Sarwo (2012), Sunarsih (2012), dan salah satu yang meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran ini adalah Saputra (2012). Setelah pembelajaran diperoleh nilai rata-rata kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe ini sebesar 69,33%. Taraf keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 79% termasuk kategori cukup baik.

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka peneliti mengadakan penelitian menggunakan model pembelajaran tipe Two Stay Two Stray dan akan dibandingkan dengan model pembelajaran yang sama dengan tipe berbeda yaitu

Kancing Gemerincing. Maka penelitian ini dilakukan dengan judul

“PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO

STAY TWO STRAY DENGAN TIPE KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah, yaitu:

1. Proses pembelajaran yang kurang menarik dan bersifat monoton 2. Hasil belajar kimia siswa yang masih sangat rendah

3. Guru kurang berinovasi dalam melibatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(15)

4

1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penelitian ini dibatasi masalahnya, yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan Tipe Kancing Gemerincing.

2. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah Struktur Atom di kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai tahun ajaran 2014/2015.

3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui tes berupa pre-test dan post-test.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay

Two Stray dengan Kancing Gemerincing terhadap hasil belajar kimia siswa di

kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai pada pokok bahasan Struktur Atom.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya adalah:

1. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai penggunaan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Sebagai solusi untuk kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengikuti proses pembelajaran Struktur Atom sehingga dapat dengan mudah dimengerti serta hasil belajar kimianya juga meningkat.

3. Bagi Guru

(16)

5

model pembelajaran yang menarik serta sebagai masukan untuk memilih model pembelajaran yang tepat.

4. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa serta kinerja guru.

5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih baik.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray memiliki teknik dua tinggal dan dua tamu yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing

(17)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1 Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa pada materi pokok Struktur Atom dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay

Two Stray yang memiliki rata-rata pre-test 21,44 dan rata-rata nilai

post-test adalah 72,24 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing yang memiliki rata-rata pre-test 39,34 dan nilai post-test 66,18.Dengan membandingkan antara thitung dan ttabel diperoleh thitung > ttabel atau 2,421> 2,383 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaaan yang signifikan antara hasil belajar kimia siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing pada materi pokok Struktur Atom di kelas XI semester I SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai. 5.2. Saran

1. Peneliti masih memiliki kekurangan dalam mengkondusifkan kelas. Oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama, sebaiknya mengadakan kerja sama dengan guru mata pelajaran kimia di sekolah itu untuk membimbing dan mendidik siswa dan perlu memerhatikan alokasi waktu karena dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan tipe Kancing Gemerincing membutuhkan waktu yang banyak, sehingga dapat memaksimalkan pencapaian hasil belajar .

2. Bagi peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan tipe Kancing

Gemerincing disarankan membuat perencanaan yang baik dalam

(18)

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi aksara, Jakarta.

Dahar, R.W., (1998), Teori-Teori Belajar, Dirjen Dikti Depdikbud, Jakarta.

Darmawan, F.T., Wahyu, Wawan., M, Heli., (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Berkomunikasi Siswa Pada Topik Aplikasi Reaksi Reduksi Oksidasi, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA Univesitas Pendidikan Indonesia.

Gultom, S., (2010), Kompetensi Guru, Unimed, Medan.

Hamalik, O., (2006), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Isjoni, H., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Ismawati, N., Hindarto, N., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA, Jurnal Pendidikan

Fisika Indonesia Vol. 7 hal : 38-41 Program Studi Fisika Uninersitas

Negeri Semarang.

Kartika, A., Suhendra., Budiana, S., (2013), Penerapan tekik Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII MTS Negeri Bogor, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Vol. 1 No. 1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia FKIP Universitas Pakuan.

Lie, A., (2002). Cooperatif Learning, Mempraktekkan Cooperatif learning di

Ruang-ruang kelas, Grasindo, Jakarta.

Nurkhasanah, L., Mulyani, B., Utomo, S., (2013), Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Think Pair Square (TPSq) Melalui Pemanfaatan Peta Konsep Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Kelas XI SMA N 4 Magelang Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret.

Purba, M., (2007), Kimia untuk SMA kelas XI, Grafindo, Bandung.

(19)

60

Belajar IPA Siswa Di SMP Negeri 7 Purworejo, Jurnal Radiasi Vol. 1 No. 1 Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Purwanto, M.N., (2010), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Saputra, Md., Murda, N., Suarjana, Md., (2013), Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1 Duda Utara, Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 5 tahun 2013 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Sarwo, E., Suhartono., Chamdani, Muh., (2011), Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Kelas IV SD, Jurnal Pendidikan, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret.

Sary, A.N., Soeyono., Pambudi, D., (2011), Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Number Head Together Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Matematika Solusi Vol. 1 No. 1 Program Studi Peendidikan Matematika FKIP Universitas Negeri Surakarta

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Sunarsih, S., (2012), Pembelajaran Keterampilan Berbicara Model Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Dan Teknik Kancing Gemerincing Pada Siswa Introver Dan Ekstrover Di SMP, Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia Vol. 1 No. 1 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,

program Pascasarjana Universitas negeri Semarang

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi, Pustaka Belajar, Surabaya

Suyanti, R., (2010), Srategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Suyatno., (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Masmedia Buana Pustaka, Sidoarjo .

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Perancangan Proses Produksi Surfaktan Non Ionik Alkil Poliglikosida (APG) Berbasis Pati Sagu dan Dodekanol serta Karakterisasinya

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika. Disusun Oleh :

Sektor Peternakan berpotensi besar untuk dikembangkan tidak hanya sebagai penghasil daging, susu, dan telur yang merupakan komponen penting dalam rantai pangan modern serta

Polimer biodegradabel seperti kopolimer poli(asam laktat)-poli(asam glikolat) (PLGA) biasanya dibuat melalui kopolimerisasi pembukaan cincin D,L-laktida dan glikolida

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing penulis dalam penulisan proposal dan telah memberi motivasi.. Suminah M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang