• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF LAJU REAKSI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INOVATIF LAJU REAKSI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

฀ENGEMNANGAN NAHAN AJAR KIMIA INOVATIF

LAJU REAKSI NERDASARKAN KURIKULUM 2013

TERINTEGRASI ฀ENDIDIKAN KARAKTER

TESIS

฀iajukan Untuk Memenuni Persyaratan ฀alam Memperolen Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

NRONIKA SE฀TIANI SIANTURI

NIM. 8136141001

฀ROGRAM ฀ASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

฀ENGEMNANGAN NAHAN AJAR KIMIA INOVATIF

LAJU REAKSI NERDASARKAN KURIKULUM 2013

TERINTEGRASI ฀ENDIDIKAN KARAKTER

TESIS

฀iajukan Untuk Memenuni Persyaratan ฀alam Memperolen Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

NRONIKA SE฀TIANI SIANTURI

NIM. 8136141001

฀ROGRAM ฀ASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

฀BSTR฀S

Bronika Septiani: Pengembangan Bahan ฀jar Simia Inovatif Laju Reaksi Berdasarkan Surikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Sarakter. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 20฀5

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar kimia inovatif terintegrasi pendidikan karakter pada pokok bahasan laju reaksi berdasarkan kurikulum 20฀3. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (฀esea฀ch and development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan laju reaksi. Adapun, sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20 orang guru kimia kelas XI di kota Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik pu฀posive sampling. Bahan ajar penerbit A dianalisis berdasarkan kurikulum 20฀3 oleh dosen dan guru. Hasil analisis bahan ajar penerbit A berdasarkan kurikulum 20฀3 diperoleh rata-rata 2,54 adalah valid, artinya sudah layak dan sebagian isi bahan ajar perlu direvisi. Bahan ajar yang telah dikembangkan dinilai oleh dosen dan guru. Penilaian dilakukan dengan 2 cara, yaitu berdasarkan kurikulum 20฀3 dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Hasil analisis berdasarkan kurikulum 20฀3 diperoleh rata-rata sebesar 3,60 adalah valid artinya sangat layak digunakan dan tidak perlu revisi. Hasil analisis berdasarkan BSNP diperoleh, aspek kelayakan isi 3,37 adalah valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi, kelayakan bahasa 3,39 adalah valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi, kelayakan penyajian 3,44 adalah valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi. Bahan ajar yang telah dikembangkan kemudian diuji kepada siswa. Pengujian terhadap siswa dilakukan dengan menggunakan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terhadap siswa kelas eksperimen diberikan bahan ajar kimia inovatif yang telah dikembangkan, sedangkan siswa kelas kontrol menggunakan bahan ajar yang telah ada sebelumnya. Nilai rata-rata gain ternormalisasi pada kelas kontrol yaitu sebesar 0,62 sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata gain ternormalisasi sebesar 0,76.

(7)

2 ฀BSTR฀CT

Bronika Septiani: Development ฀n Innovative Chemist Teaching Material of Reaction Rate Based on 2013 Curriculum Integrated by Character Building. A Thesis. Medan: Chemistry Study Program, State University of Medan,

Postgraduate School. 20฀5.

This research purposed to have an innovative chemist teaching material integrated by character building of reaction rate based on 20฀3 curriculum. The research also a development research. The research subject was a teaching material of reaction rate. The sample has used in this study consisted of 20 chemist teachers grade ฀฀ in Medan. The sample of this research used a purposive sampling. A teaching material of aprèss has analyzed based on 20฀3 curriculum by lecturer and teachers. Analyzing result of a press teaching material based on 20฀3 curriculum gained an average 2,54is valid, it means that the

teaching material is feasible and needs to be revised as well. The teaching material that has developed evaluated by lecturer and teachers. Evaluation has done in two ways, according to 20฀3 curriculum and BNSP (Education National Standard Bureau). The result of the analysis based on 20฀3 curriculum gained an average of 3,60 is a valid means very feasible to use and does not need to be revised. The result of the analysis based on BSNP obtained , feasibility aspect of the content was 3,37 as avalid, it menas very feasible and dose not need to be revised,

feasibility aspect of language was 3,39 as a valid, it means very feasible and does not need to be revised , feasibility aspect of presentation was 3,44 as a valid it means very feasible and does not need to be revised. Sility aspect the teaching material that has developed then assigned in the class. The assignment toward students used 2 classes, that were experiment class and controlling class. Toward students in experiment class has given with developed innovative teaching material, and controling class used existing teaching material.The average of normalized gain in controlling class was 0,62 and experiment class was 0,76.

(8)

฀ATA PENGANTAR

฀uji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis berjudul “฀engembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Laju Reaksi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi ฀endidikan Karakter”, disusun untuk memperoleh gelar magister ฀endidikan Kimia.

฀ada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak ฀rof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, dan Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai dengan selesainya penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak ฀rof. Dr. Albinus Silalahi, MS, Bapak Dr. Mahmud, M.Sc dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.฀d yang telah memberikan masukan dan saran-saran bagi penulis dan buat kak desi yang telah membantu dalam pengurusan administrasi selanjutnya kepada seluruh bapak dan ibu Dosen ฀rodi ฀endidikan Kimia ฀rogram ฀ascasarjana Unimed yang sudah memberikan ilmu pengetahuan yang tidak terhingga kepada penulis. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru kimia SMA N 5 Medan, SMA N 7 Medan, SMA N 14 Medan, SMA Yapim, dan SMA Katolik Tri Sakti Medan. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua R. Sianturi dan R. Sitohang beserta abang dan adik-adik, bang Henry Sianturi, S.฀d, Enos ฀aul, Novita Sari beserta keluarga yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada penulis,

(9)

฀enulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesisi ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini member manfaat bagi mahasiswa di lingkungan ฀rogram Studi ฀endidikan Kimia ฀rogram ฀ascasarjana Unimed khususnya jurusan kimia dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2015 ฀enulis

(10)

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar dalam Kegiatan Pembelajaran 17 2.1.4 Kriteria Pemilihan Bahan Ajar Kimia Yang Baik 18 2.1.5 Komponen-Komponen Bahan Ajar Kimia 19 2.1.6 Bahan Ajar dalam Pengajaran Kimia Pada Laju Reaksi 20

2.2 Teori Pengembangan Bahan Ajar 20

2.3 Kurikulum 2013 21

2.3.1 Latar Belakang21

2.3.2 Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 22 2.3.3. Tujuan dan Karakteristik Kurikulum 2013 22 2.3.4 Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 23 2.4 Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) 25 2.5 Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Kimia 27

2.5.1

Standar Kompetensi Lulusan 27

2.5.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 28

2.6 Pendidikan Karakter 29

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 36

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.4 Instrument Penelitian 37

(11)

2

3.6 Teknik Pengolahan Data 40

3.7 Uji Keberhasil Bahan Ajar Terhadap ฀asil Belajar 41 3.8 Efektivitas Bahan Ajar Terhadap Peningkatan ฀asil Belajar 41 BAB IV HASIL ฀AN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Umum Penelitian 42

4.2 Analisis Bahan Ajar Penerbit A 43

4.3 Analisis Bahan Ajar Yang Telah Dikembangkan 45 4.3.1 Berdasarkan Kurikulum 2013 46

4.3.2 Berdasarkan BNSP 48

4.4 Aplikasi Bahan Ajar Terhadap ฀asil Belajar Siswa 54

4.4.1 Uji Normalitas 58

4.4.2 Uji ฀omogenitas 59

4.4.3 Uji Efektivitad ฀asil Belajar 60

4.5 Pembahasan 61

BAB V SIMPULAN ฀AN SARAN

5.1 Simpulan 63

5.2 Saran 64

(12)

฀AFTAR TABEL

(13)

฀AFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Skema alur penelitian 39

Gambar 4.1 Hasil analisis bahan ajar penerbit A 43

Gambar 4.2 Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan 47

Gambar 4.3 Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan 50 pada aspek kelayakan isi

Gambar 4.4 Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan 52 pada aspek kelayakan bahasa

(14)

฀AFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 6฀

Lampiran 2. RPP 71

Lampiran 3. Forsat Analisis Bahan Ajar Berdasarkan Kurikulus 2013 76

Lampiran 4. Forsat Analisis Bahan Ajar Berdasarkan BSNP 77

Lampiran 5. Hasil Analisis Bahan Ajar Penerbit A Pada Pokok Bahasan 85 Laju Reaksi Berdasarkan Kurikulus 2013

Lampiran 6. Hasil Analisis Bahan Ajar yang telah dikesbangkan 86 Pokok Bahasan Laju Reaksi Berdasarkan Kurikulus 2013

Lampiran 7. Hasil Analisis Bahan Ajar yang telah dikesbangkan 87 Berdasarkan BSNP (Kelayakan Isi)

Lampiran 8. Hasil Analisis Bahan Ajar yang telah dikesbangkan 88 Berdasarkan BSNP (Kelayakan Bahasa)

Lampiran 9. Hasil Analisis Bahan Ajar yang telah dikesbangkan 8฀ Berdasarkan BSNP (Kelayakan Penyajian)

Lampiran 10. Kisi-Kisi Soal ฀0

Lampiran 11 Tabulasi Data Hasil Pretest dan Posttest siswa ฀6

Lampiran 12. Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperisen dan Kelas Kontrol ฀7

(15)

฀A฀ I

PENDAHULUAN

1.1 Latar ฀elakang

Kurikulum 20฀3 menuntut siswa untuk aktif dan kreatif melalui penguatan pedngetahuan, sikap dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dibutuhkan pembelajaran yang inovatif yang dapat membuat siswa belajar secara mandiri sehingga terjadi pergeseran dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa.

Pemberlakuan kurikulum 20฀3 di Indonesia sangat diharapkan dapat memperbaiki mutu sumber daya manusia. Mutu sumber daya manusia sebagai gambaran kualitas pendidikan memerlukan perhatian khususdan berkelanjutan bagi semua pihak. Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengadakan perombakan dan pembaharuan kurikulum yang berkesinambungan mulai dari kurikulm ฀968 sampai kurikulum 20฀3.

(16)

2

guru mengajar tanpa harus melihat silabus. Dengan demikian, kualitas pengajaran di kelas sangat bergantung pada bahan ajar.

Bahan ajar yang baik isinya mencakup semua standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan standar isi, bentuk penyajian yang menarik, bahasa yang baku, dan ilustrasinya menarik dan tepat. Maka diharapkan proses belajar pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa bisa optimal mencapai Standar Kompetensi Kelulusan (SKL).

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru tentunya seringkali menggunakan strategi pembelajaran yang beragam. Masing-masing strategi pembelajaran tersebut menuntut keterampilan mengajar yang berbeda pula, bahkan sebagai guru harus dapat memahami kondisi dan situasi dari masing-masing kegiatan pembelajaran.Sementara dengan memanfaatkan bahan ajar yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, siswa diarahkan untuk menjadi pembelajaran yang aktif karena mereka dapat membaca atau mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar.

(17)

3

kualitas pendidikan kita.Disamping itu, guru juga belum menerapkan metode yang sesuai dengan materi kecepatan reaksi dan media yang belum sesuai dengan materi laju reaksi.

Selama ini proses pembelajaran masih menggunakan bahan ajar berupa buku teks, maka disarankan agar menggunakan buku yang lebih aplikatif dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa untuk dapat memahami materi pembelajaran dan siswa mampu mengaitkan pembelajaran yang diperoleh dengan kehidupan nyata sehingga tidak hanya memperoleh nilai yang emmuaskan di kelas tetapi siswa juga mampu mengapilkasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupannya (Harahap 20฀3). Agar bahan ajar yang digunakan dapat lebih apilkatif dan inovatif maka dapat disusun materi yang dapat membuat siswa aktif belajar.

(18)

4

Kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard  skill.Oleh karena itu, maka dalam kurikulum 20฀3 aspek yang lebih di tekankanadalah aspek afektif dari peserta didik itu sendiri.

Herdian (2009) menyatakan bahwa proses pendidikan dan pengajaran yang ideal pada hakikatnya merupakan suatu ajakan seorang pendidik untuk menghantarkan seseorang peserta didik ketujuan belajarnya dengan cara menyediakan situasi dan kondisi serta fasilitas yang kondusif sehingga lahirlah suatu interaksi edukatif yang harmonis. Terkait dengan fasilitas belajar, buku pelajaran merupakan salah satu akses pendidikan yang penting dalam menyelenggarakan pendidikan nasional.Lee, dkk (20฀0) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu.

Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa disamping menguasai kompetensi yang berkaitan dengan materi ajar, diharapkan juga dapat berkembang nilai-nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan pendidikan nasional segera dapat terwujud.

(19)

5

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka pendidikan di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya menumbuhkembangkan karakter anak didik menjadi seseorang yang berakhlak mulia.

Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah/di kampus, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar saja. Sedangkan nilai-nilai karakter anak didik tidak pernah menjadi perhatian pendidik.Sehingga pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang selama ini berjalan mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional (Suharta dan Luthan, 20฀3).

Pembelajaran yang baik dan secara kontiniu mampu meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Pembelajaran, pada hakekatnya, merupakan komunikasi dua arah antara guru dan siswa yang menghasilkan perubahan bagi siswa dari belum mengerti menjadi mengerti (Riyanto, dan Heny, 2007).

Hendra Gunawan Parulian (20฀3) dalam penelitiannya mengenai Pengembangan buku ajar kimia inovatif untuk kelas XI Semester 2 SMA/MA menemukan bahwa pengajaran dengan menggunakn buku ajar kimia inovatif dapat meningkatkan hasil belajar rata-rata 74,25% sedangkan pengajaran dengan buku pegangan siswa meningkatkan hasil belajar rata-rata 73%.

(20)

6

dibidangnya dan memiliki karakter bangsa (Ghufron, 20฀0).

Sesuai dengan hasil penelitian Mundilarto (20฀3) yang menyatakan bahwa dengan mengembangkan pendidikan karakter siswa dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya hasil penelitian ini menyatakan masih banyak kasus yang mengindikasikan rendahnya karakter manusia Indonesia.

Berdasarkan standar pendidikan nasional, pemerintah telah menunjuk beberapa penerbit untuk menerbitkan buku berbasis kurikulum 20฀3. Salah satunya adalah penerbit Platinum yang menerbitkan buku dengan judul Kimia Berbasis Eksperimen untuk kelas XI SMA. Berdasarkan hasil analisis beberapa pakar (guru dan dosen) terhadap buku yang diterbitkan Platinum tersebut, hasilnya menunjukkan buku ini belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan kurikulum 20฀3.

Dalam buku Kimia Berbasis Eksperimen penerbit Platinum materi laju reaksi, materinya belum sepenuhnya menggambarkan Kompetensi Dasar yang harus dicapai seperti pengertian molaritas yang tidak dijelaskan, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi siswa karena dengan memanfaatkan kemajuan teknologi pengembangan bahan ajar dapat lebih dimaksimalkan dengan penambahan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu (Djamarah:2000). Selain itu uraian materi yang belum menggambarkan pendekatan saintifik sehingga dimungkinkannya dilakukan penilaian autentik seperti tuntutan kurikulum 20฀3.

(21)

7

berbassis pendidikan karakter. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: ฀) mandiri, 2) tanggung jawab, 3) rasa ingin tahu, 4) percaya diri, dan 5) jujur.. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Laju Reaksi Berdasarkan Kurikulum 20฀3 Terintegrasi Pendidikan Karakter.” 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

฀. Bahan ajar yang ada dipasaran belum berdasarkan pada kurikulm 20฀3 dan belum memenuhi Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI)

2. Bahan ajar belum mampu memotivasi siswa untuk lebih giat belajar

3. Bahan ajar belum menjadi salah satu akses pendiddikan yang penting dalam menyelenggarakan pendidikan nasional

4. Bahan ajar yang digunakan belum memberikan pengaruh dan belum mencapai tujuan pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum 20฀3

1.3 ฀atasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

฀. Menganalisis bahan ajar kimia SMA kelas XI semester I pokok bahasan Laju Reaksi penerbit A

(22)

8

3. Penilaian dan revisi bahan ajar kimia yang standar oleh tim ahli (dosen) dan guru-guru kimia SMA sehingga dihasilkan bahan ajar kimia

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

฀. Bagaimanakah persepsi guru kimia atas buku-buku teks kimia yang diterbitkan oleh beberapa penerbit yang dirujuk oleh pemerintah?

2. Apakah bahan ajar kimia inovatif yang dikembangkan untuk SMA kelas XI semester I sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum 20฀3?

3. Apakah pengaruh dari penggunaan bahan ajar kimia inovatif untuk SMA kelas XI semester I memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia inovatif? 4. Bagaimanakah efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif untuk SMA

kelas XI semester I terhadap hasil belajar kimia siswa? 1.5 Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

฀. Memperoleh data bagaimana persepsi guru kimia atas buku-buku teks kimia yang diterbitkan oleh beberapa penerbit yang dirujuk oleh pemerintah

(23)

9

3. Mengetahui apakah pengaruh dari penggunaan bahan ajar kimia inovatif untuk SMA kelas XI semester I memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia inovatif.

4. Mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan bahan ajar kimia inovatif untuk SMA kelas XI semester I terhadap hasil belajar kimia siswa

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:

฀. Bagi siswa, sebagai sumber ilmu yang mempermudah pemahaman akan ilmu kimia khususnya pada materi kecepatan reaksi untuk siswa SMA kelas XI pada semester I.

2. Bagi guru, sebagai bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 20฀3 sehingga mempermudah terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta mampu memotivasi minat belajar kimia siswa.

3. Bagi peneliti, sebagai suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bahan ajar kimia yang layak untuk kurikulum 20฀3

4. Bagi peneliti lain, merupakan informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut, untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

(24)

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Buku ajar kimia yang diterbitkan oleh penerbit yang dirujuk pemerintah untuk

mengembangkan bahan ajar laju reaksi sudah layak namun perlu dikembangkan

materinya berserta strategi pembelajarannya.

2. . Urutan materi yang disusun dalam bahan ajar kimia SMA kelas XI semester I

telah sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013

3. Bahan ajar kimia inovatif yang dikembangkan untuk SMA kelas XI semester 1

telah layak dan sesuai dengan kurikulum 2013. Hasil rata-rata yang diperoleh dari

angket yang diberikan kepada responden yaitu dosen dan guru untuk analisis

standar kelayakan isi, bahasa dan penyajian berturut-turut adalah adalah 3,37;

3,39; dan 3,44 yang menunjukkan bahwa dosen dan guru kimia setuju dengan

bahan ajar kimia inovatif standar vyang diajukan telah layak dan sesuai dengan

kurikulum 2013.

4. Berdasarkan hasil analisis data di sekolah menunjukkan bahwa pengaruh

(25)

64

kurikulum 2013 memberikan hasil belajar kimia yang lebih baik dibandingkan

dengan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar kimia

inovatif dan diperoleh rata-rata kelas eksperimen adalah 85,00 dengan persen

peningkatan hasil belajar sebesar 76% dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah

74,25 dengan persen peningkatan hasil belajar sebesar 62%.

5.2 SARAN

Berdasarkan simpulan diatas, peneliti menyarankan:

1. Bagi para pengguna bahan ajar pada umumnya dan secara khusus bagi guru kimia

untuk lebih memperhatikan susunan materi yang sistematis dan standar kelayakan

sehingga tidak ada lagi pengguna bahan ajar yang tidak memunuhi standar

kelayakan isi menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

2. Melihat penggunaan bahan ajar kimia inovatif SMA kelas XI semester 1

berdasarkan kurikulum 2013 ini dapat meningkatkan hasil belahar siswa,

seharusnya guru kimia berusaha untuk mengajar siswa dengan menggunakan

bahan ajar kimia inovatif SMA kelas XI semsester 1 berdasarkan kurikulm 2013.

3. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan

penelitian terkait dengan pengembangan bahan ajar yang dapt meningkatkan

kualitas proses pembelajaran pada umumnya dan secara kusus pada proses

(26)

฀5

฀AFTAR PUSTAKA

Ahyan, S., (2012), Penelitian Pengembangan Dalam Pendidikan, www.yekamath.wordpress.com aksesw Januari 2015

Amri, Sofan.,dkk. (2011). ฀mplementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran.PT.Prestasi Pustaka raya; Jakarta.

Anonim (2007). Mengenal Sumber Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Badan Standar Nasional Pendidikan., (200฀). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan., (200฀), Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh Silabus SMA/MA,Departemen Pendidikan Nasional; Jakarta.

Bandono.. (2009). Pengembangan Bahan Ajar. [Online]. Tersedia: http://bandono.web.id/2009/04/02/pengembangan-bahan-ajar [5 Desember 2014]

Belawati, Tian.,dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka; Jakarta.

Buxton, C. A., dan Austin, P., (2003), Better Books, Better Teaching, Science and Children, 41(2): 28-32.

Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional ฀th ed). New York: Omegatype Typography, Inc

Diknas.(2004). Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar. Ditjen Dikdasmenum; Jakarta.

Ekawarna, (2007), Mengembangkan buku ajar mata kuliah Permodalan Koperasi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa, Jurnal Makara Sosial Humaniora, 11(1): 42-47

Folb, B.L., Wessel, C.B., danCzechowski, L.J., (2011), Clinical and academic use of electronic and print books: the Health Sciences Library System e-book study at the University of Pittsburgh, J Med Libr Assoc. 99(3): 218-228

Ghufron, A.,(2010), ฀ntegrasinilai-nilai karakter bangsa pada kegiatan pembelajaran, Jurnal Ilmiah Pendidikan Edisi Khusus Dies Natalis, Edisi Khusus Th.XXIX/Mei, hal.13

Goto, K., Pelto, H., Pelleteir, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), “It Really Opened My Eyes:” The Effects On Youth Peer Educators of Participating in an Action Research Project, Human Organization. 69(2): 192-200 20(4): 9฀7-977

Harahap, S.J., (2013), Pengembangan Buku Ajar Bioteknologi SMA Berbasis Literasi Sains, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan. Hendra, G,.(2013), PengembanganBuku Ajar Kimia ฀novatif Untuk Kelas X฀

Semester 2 SMA/MA.Tesis, Program PascaSarjana; Medan.

Herdian, (2009), Model Pembelajaran NHT (Number Head Together). Wordpress.http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22

(27)

฀฀

KonsorsiumSertifikasi Guru, (2013), Kurikulum 2013, Devisi Rayon 102 UniversitasNegeri Medan; Medan

Lee, A. D., Green, B. N., Johnson, C. D. danNyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of The Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1): 57-59.

Lickona, T., (1992), Educating For Character: How our school can teach respect and responsibility, New York, Bantam Books.

Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. 2003.CEP’s Eleven Principlesof Effective Character Education. Washington, DC: Character Education Partnership. Mulyasa, H.E., (2013), Pengembangan dan ฀mplementasi Kurikulum 2013,

Remaja Rosdakarya; Bandung.

Mundilarto., (2013), Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Melalui Sains, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 2: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Munte, S., (2011).Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester ฀ Berdasarkan Standar ฀si KTSP. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

฀ustaqim, (2003).,฀sikologi ฀endidikan, PT Rineka Cipta; Yogyakarta.

Navel, ฀., (2012), Penelitian Pengembangan (Research Development), www.navelmangelep.wordpress.com akses Januari 2015

Pannen, Paulina dan Purwanto.(2001). Penulisan Bahan Ajar. Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Ditjen Dikti Dinas; Jakarta.

Pingel, F., 2010, UNESCO Guidebook on Textbook Research and Texbook Revision, 2ndrevised and updated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cultare Organization.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar ฀novatif. Diva Press: Jogjakarta.

Rahardjo, S. B., (2014). Kimia Berbasis Eksperimen. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri: Solo.

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles Of The Secondary School Science Text Books Development, Journal Of Science Education, 4(2): 89.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FM฀PA Universitas Lampung 2013

Suharta dan Luthan, P. L.A., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Bahan Ajar dengan Pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan; Medan. Sukmadinata, N.S., (2012), Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung

Supriyadi, D., 2001, Anatomi Buku Sekolah di ฀ndonesia, Adi Cita Karya Nusa; Yogyakarta.

(28)

฀7

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Gambar

Tabel 3.1    Kriteria validitae analieie nilai rata-rata
Gambar 3.1   Skema alur penelitian
gambaran kualitas pendidikan memerlukan perhatian khususdan berkelanjutan

Referensi

Dokumen terkait

Siswa mencocokkan hasil praktikum uji makanan dengan

Hasil analisis matriks IFE juga memperlihatkan faktor strategi internal yang menjadi kelemahan utama perusahaan adalah promosi yang dilakukan kurang efektif yang

Berdasarkan dari uraian dalam latar belakang diatas maka dapat diambil perumusan permasalahannya adalah bagaimana merancang sebuah aplikasi tata cara teknik gerakan-gerakan

[r]

The objectives of this research were to study antibacterial activities of syzgium polyanta (“Salam†) and Pandanus amaryllifolius (“Pandanâ€Â

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

Mengingat kebutuhan yang sangat mendesak guna kepentingan Nasional khususnya provinsi Papua, terkait ketersediaan ternak Sapi Potong tahun 2017, menimbang dengan

[r]