• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPIRASI WARGA BINAAN TERHADAP PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DI KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN BINJAI SELATAN BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASPIRASI WARGA BINAAN TERHADAP PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DI KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN BINJAI SELATAN BINJAI."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ASPIRASI WARGA BINAAN TERHADAP PROGRAM

TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA

MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA

DI KELURAHAN TANAH MERAH BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh : ELVI NOVITA NIM. 109171007

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh

ELVI NOVITA

NIM. 109171007

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Januari 2014

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Skripsi

Prof. Dr. Yusnadi, M.S NIP. 196101091987031003

Ketua Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan hanya bagi Allah SWT, Tuhan

semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada setiap

hamba-Nya termasuk kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Aspirasi Warga Binaan Terhadap Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera di Kelurahan Tanah Merah Binjai”.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan. Selama dalam proses penyelesaian skripsi

ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semuanya teratasi berkat

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

sampaikan untaian terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,

terkhususnya kepada kedua orang tua tercinta atas kasih sayang, semangat serta

dukungan moril dan materil mulai dari awal hingga selesai perkuliahan.

Pada akhir kata penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

siapa saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai

pihak yang terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.

Medan, Januari 2014 Penulis

(4)

vi

2. Pendidikan Berbasis Masyarakat... 21

3. Program Pendidikan Nonformal... 26

4. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan... 33

B. Kerangka Konseptual... . 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 40

B. Populasi dan Sampel... 40

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 41

D. Alat Pengumpulan Data... 42

E. Teknik Analisis Data... 44

F. Lokasi dan Waktu Penelitian... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 46

(5)

vii

C. Data Berdasarkan Persentase... 47

D. Uji Kecenderungan... 64

E. Pembahasan... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 74

B. Saran... 75

(6)

viii

Tabel 6.1 : Kepuasan Memperoleh Pengetahuan dan Keterampilan... 56

Tabel 6.2 : Motivasi untuk Belajar... 56

(7)

ix

Tabel 8.2 : Dukungan Keluarga... 63

Tabel 8.3 : Sukses Seperti Orang Lain... 63

(8)

x

DAFTAR GAMBAR

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket... 79

Lampiran 2 : Data Responden... 83

Lampiran 3 : Rekapitulasi Hasil Angket... 86

Lampiran 4 : Distribusi Frekuensi Nilai... 87

Lampiran 5 : Perhitungan Statistik Deskriptif... 88

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatanpiritual, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sejalan

dengan itu, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan

kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi

manajemen pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,

nasional dan global sehinga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara

terencana, terarah dan berkesinambungan.

Dalam keseluruhan upaya pendidikan, kegiatan belajar mengajar

merupakan aktivitas yang sanggat penting, karena proses itulah tujuan pendidikan

nasional akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku. Menurut

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 10

“Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelengarakan

pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan

jenis pendidikannya.” Selanjutnya dijelaskan bahwa pendidikan nonformal

adalah jalur pendidikan diluar jalur pendidikan formal yang dapat dielenggarakan

secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan. Berdasarkan kedua jalur pendidikan tersebut maka

satuan-satuan pendidikan luar sekolah terdiri atas keluarga, kelompok belajar,

(11)

2

lembaga kursus dan pelatihan, majelis taklim, pusat kegiatan belajar masyarakat,

dan lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan sejenis

Penyelenggaraan pendidikan nonformal merupakan upaya dalam rangka

mendukung perluasan akses dan peningkatan mutu layanan pendidikan bagi

masyarakat. Jenis layanan dan satuan pembelajaran pendidikan nonformal yang

diselengarakan sangat beragam, diantaranya: pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, pendidikan keaksaraan,

pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja (kursu, magang, kelompok belajar usaha), serta pendidikan lainyang

ditujukan untuk mengembangkan kemajuan masyarakat.

Dalam situasi demikian, makna dibalik fenomena bermunculannya

lembaga pendidikan nonformal sebenarnya lebih ingin memberikan ruang

kesadaran baru pada masyarakat, bahwa upaya pendidikan bukan sekedar kegiatan

untuk meraih sertifikasi atau legalitas semata. Lebih daripada itu, upaya

pendidikan sejatinya merupakan kegiatan penyerapan, internalisasi ilmu dan

dilakukan seumur hidup, yang pada akhirnya diharapkan mampu membawa

peningkatan taraf kehidupan bagi individu maupun masyarakat dalam berbagai

aspek kehidupannya.

Pembangunan pendidikan berarti membangun sumber daya manusi, dari

yang belum terdidik menjadi berpendidikan, yang sudah berpendidikan

ditingkatkan lagi kualitas pendidikannya, atau dari yang mempunyai pendidikan

umum diarahkan kepada pendidikan keahlian atau keterampilan tertentu untuk

(12)

3

seperti ini terasa penting dan mendesak, terlebih jika dihubungkan dengan era

globalisasi seperti sekarang ini

Harapan di atas tidak mungkin ditangani sendiri oleh pendidikan formal,

hal ini dikarenakan belum semua masyarakat berkemampuan dan berkesempatan

memasuki sekolah formal. Untuk mengatasi kendala ini Pemerintah menyediakan

jalur Pendidikan Nonformal (PNF), menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Tentang Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat 2 “Pendidikan nonformal berfungsi

mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan

pengetahuan dan keterampilan fungsional serta mengembangkan sikaf dan

kepribadian profesional.” Dengan kata lain pendidikan nonformal merupakan

sebuah pendidikan alternatif bagi mereka yang terkendala dalam memperoleh

pendidikan pada jalur formal. Hal ini sesuai dengan tujuan PLS yaitu membina

warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang

diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjut

ketingkat/jenjang yang lebih tinggi serta memenuhi kebutuhan belajar masyarakat

yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan formal.

Tetapi kenyataannya pada saat ini keberadaan Pendidikan Nonformal

belum banyak dikenal mayarakat, padahal petugas pendidikan nonformal itu

banyak, ada penilik pendidikan nonformal, ada tenaga lapangan pendidikan

masyarakat, ada tutor dan pamong belajar, melalui merekalah banyak pendidikan

nonformal yang harus ditebarkan kepada masyarakat yang kesulitan mengakses

pendidikan formal. Dengan dukungan dana yang cukup besar, yang dirupakan

dalam berbagai bentuk program seperti program dana rintisan penyelenggaraan

(13)

4

penyelenggaraan keaksaraan fungsional, ada juga program pasca melek aksara

dengan mendirikan TBM, KBU, program peningkatan kualitas hidup yang

termasuk didalamnya adalah penyelenggaraan pendidikan keterampilan hidup (life

skill) yang diutamakan bagi mereka belum memiliki pekerjaan agar bisa

membuka lapangan kerja secara mandiri.

Program pendidikan nonformal diatas kiranya perlu disosialisasikan

keberadaannya kepada masyarakat yang menjadi sasaran program melalui

berbagai media massa. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat dengan

memanfaatkan keberadaan kegiatan yang ada di masyarakat, seperti arian PKK,

poyandu serta majelis taklim. Semua itu perlu dilakukan agar program pendidikan

nonformal semakin dikenal oleh masyarakat, sehingga upaya mensukseskan

wajib belajar dan pemerataan melalui pendidikan nonformal bisa dirasakan dan

dilihat secara signifikan.

Kelurahan Tanah Merah merupakan kelurahan yang terletak di Kota Binjai

tepatnya di Kecamatan Binjai Selatan, terdiri dari VIII lingkungan dengan jumlah

penduduk sebanyak 5.519 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga 1.346 KK.

Adapun rincian dari jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 2.769 jiwa dan

perempuan 2.754 jiwa. (Data dari Kel. Tanah Merah Tahun 2012)

Program PNF yang ada di Kelurahan Tanah Merah yaitu: 1)Pemberdayaan

dan Kesejahteraan Keluarga/PKK, 2)Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahterah/P2WKSS 3)Bina Keluarga

Balita/BKB, 4) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/PKBM, 5)Taman Bacaan

(14)

5

Karang Taruna di Kelurahan ini tidak terlalu aktif, ini terlihat dengan tidak

adanya jadwal pertemuan rutin untuk para kader dan anggota karang taruna. Para

kader dan anggotaberkumpul apabila ada undangan perlombaan seperti kegiatan

ramadhan fiesta, kegiatan gotong royong kebersihan, penghijauan di kelurahan

bersama anggota PKK.

Paud di kelurahan ini ada 5 yaitu Paud Ahlaqul Karima yang terletak di

lingkungan I, Paud Sekar yang terletak di lingkungan I, Paud Cahaya yang

terletak di lingkungan II, Paud Nazila yang terletak di lingkungan VII, Paud

Cahaya Bunda yang terletak di lingkungan VIII. Ini berarti paud di kelurahan ini

belum merata di setiap lingkungan karena masih ada empat lingkungan lagi yang

belum memiliki paud yaitu lingkungan III, IV,V dan VI.

TBM di Kelurahan ini hanya ada satu yaitu TBM Mawar yang dikelolah

oleh PKBM Cahaya, dengan jumlah buku 350. TBM ini melayani masyarakat dari

hari senin hingga jumat, dari pukul 09.00 s/d 16.00 wib. Jumlah pengunjung di

TBM ini rata-rata hanya 20-25 orang perhari, tentu ini sangat memprihatinkan, ini

menunjukan bahwa minat baca masyarakat masih rendah padahal kita ketahui

buku merupakan jendela dunia, selain taman bacaan masyarakat, PKBM Cahaya

juga mengelolah pendidikan anak usia dini, bimbingan belajar matematika dan

bahasa inggris serta pelatihan pembibitan jeruk nipis.

Program BKB ini terintegrai dengan Posyandu dan Pendidikan Anak

Usia Dini Kelurahan Tanah Merah dan diadakan satu bulan satu kali bersamaan

(15)

6

lahir hingga usia 6 tahun. Program BKB di kelurahan ini di bentuk dalam 3

kelompok yang mana setiap kelompok terintegrasikan dengan 2 posyandu.

Program yang selanjudnya adalah Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahterah (P2WKSS) dalam pelaksanaannya

program ini menjalin mitra dengan PKK. Tujuan Program Terpadu P2WKSS

yaitu untuk menangulangi 3R (Rawan Ekonomi, Rawan Kesehatan, dan Rawan

Pendidikan). Kegiatan dari program tersebut berupa pemberian penyuluhan

kesehatan, penyuluhan pemanfaatan perkarangan, sosialisasi trafiking, pelatihan

pembudidayaan jamur tiram dan ikan lele, pembuatan tempat tisu, bross, bunga,

kue tradisional, pembuatan pupuk organik, dan gotong royong.

Dalam kegiatan PKK dan Program Terpadu P2WKSS juga membentuk

Pra Koperasi yang diberi nama UPPK (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahterah) Kelurahan Tanah Merah. Selain itu PKK dan Program Terpadu

P2WKSS juga bekerjasama dengan para pengurus PKBM, Posyandu, BKB, dalam

penyuluhan kesehatan dan sosialisasi pentingnya pendidikan melalui TBM,

PAUD dan TK sampai pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk mengembangkan peran wanita demi terwujudnya kesejahteraan

masyarakat maka kita harus melibatkan masyarakat sebagi subjek bukan sekedar

objek yang hanya menerima Program Terpadu P2WKSS, dengan demikian

masyarakat diajak bertanggung jawab dalam perencanaan kegiatan yang akan

dilakukan hingga pelaksanaan serta pengembangan dari kegiatan di masa yang

akan datang. Oleh sebab hendaknyapengelolah harus bisa menyerap apirasi dari

(16)

7

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti “Aspirasi Warga

Masyarakat terhadap Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju

Keluarga Sehat Sejahterah di Kelurahan Tanah Merah Binjai.”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Keberadaan pendidikan nonformal belum banyak dikenal oleh

masyarakat.

2. Kurangnya sosialisasi mengenai pendidikan nonformal kepada

masyarakat.

3. Banyak program pendidikan nonformal yang belum mendapat respon

yang positif dari masyarakat.

4. Kurangnya aspirasi warga binaan terhadap Program Terpadu

Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat

Sejahterah/P2WKSS.

C.Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya kesalapahaman dan meluasnya

permasalahan dalam penelitian, mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi

akademik, tenaga, biaya, maupun waktu, serta dari efisiensi dan efektifnya

penelitian ini maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada Aspirasi

Warga Binaan Terhadap Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju

(17)

8

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian sebagai berikut: seberapa tinggi tingkat aspirasi

warga binaan terhadap Program Terpadu Penigkatan Peranan Wanita menuju

keluarga Sehat Sejahtera di Kelurahan Tanah Merah Binjai?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka tujuan penelitian

adalah untuk mengetahui tingkat aspirasi warga binaan terhadap Program Terpadu

Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera di Kelurahan

Tanah Merah Binjai.

F.Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang ingin

diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai bahan masukan bagi Kelurahan Tanah Merah Kec.Binjai

Selatan untuk memaksimalkan upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

b. Sebagai masukan bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas

Negeri Medan dalam membuat program-program pendidikan

nonformal di Kelurahan Tanah Merah mengingat Kelurahan Tanah

Merah merupakan Desa Binaan PLS.

c. Untuk menambah wawasan penelitian dalam mengetahui aspirasi

(18)

9

Program Terpadu peningkatan Peran Wanita menuju keluarga Sehat

Sejahtera/PT.P2WKSS

d. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

e. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan

(19)

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tanah Merah Binjai,

Tentang Aspirasi warga binaan terhadap Program Terpadu Peningkatan Peranan

Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil perolehan skor data warga binaan terhadap Program Terpadu

Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera cenderung

sedang (60%).

2. Aspirasi positif yang merupakan keinginan warga masyarakat untuk meraih

kemajuan di masa yang akan datang dinyatakan 38,33% (memiliki tingkat

aspirasi rendah)

3. Aspirasi negatif yang merupakan mempertahankan apa yang telah diperoleh

dinyatakan 43% (memiliki tingkat aspirasi rendah)

4. Aspirasi jangka panjang yang merupakan keinginan yang proses

pencapaiannya membutuhkan waktu yang relatif lama dinyatakan 45%

(memiliki tingkat aspirasi rendah)

5. Aspirasi jangka pendek yang merupakan keinginan yang segera dapat dicapai

dalam jangka waktu relatif singkat dinyatakan 48,56% (memiliki tingkat

aspirasi rendah)

6. Aspirasi realistis yang merupakan usaha untuk mewujudkan keinginan

dinyatakan 44,66% (memiliki tingkat aspirasi rendah)

(20)

75

7. Aspirasi tidak realistis yang meliputi keinginan yang didasarkan pada

kemampuan dan kesempatan yang meragukan untuk mecapai kesuksesan

dinyatakan 44% (memiliki tingkat aspirasi rendah)

B. Saran

Perempuan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan, baik itu

dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Pempuan remerupakan aset yang

sanggat berharga yang harus dikembangkan sehingga dapat membantu

pembanggunan ekonomi. Semua itu dapat terwujut jika potensi yang ada dalam

diri perempuan dapat dikembangkan secara maksimal.

Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat

Sejahtera sebagai wadah yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk

mengembangkan potensi yang ada didalam diri perempuan hendaknya dapat

memberikan pengetahuan atau keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat, dan mudah untuk dipahami dan dipraktekan dalam kehidupan

sehari-hari.

Sebagai penyelengara Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita

Menuju Keluarga Sehat Sejahtera Pemerintah diharapkan memberikan tutor yang

dapat berbaur dengan masyarakat sehingga bila terdapat kesulitan dalam proses

belajar mengajar masyarakat tidak merasa sungkan ataupun malu untuk bertanya

dan semoga program ini tidak hanya berhenti pada pengajaran, namun

berkelanjutan hingga pembinaan dan pemodalan sehingga para warga binaan

dapat mensehjahterakan keluarganya.

Kepada masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan menambah

(21)

76

Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera

dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan yang diharapkan bersama dapat terwujud

dan warga binaan dapat merasakan dampak dari program ini. Warga binaan juga

diharapkan meningkatkan minat baca karena dengan banyak membaca buku maka

(22)

78

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Depdikbud. 2003. Undang-Undan RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.

Hatimah, Ihat. 2007. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta: Universitas Terbuka

Joesoef, Soelaiman. 2008. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: Bumi Aksara.

Purba, Parulian. 2011. Statistik Sosial I. Medan: Universitas Negeri Medan

Sihombing, Umbreto. 1999. Pendidikan Luar Sekolah Kini dan Masa Depan. Jakarta: Mahkota.

Sihombing, Umbreto. 2000. Pendidikan Luar Sekolah Mangemen Strategi. Jakarta: Mahkota.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Transito

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukardi. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Tim Penyusun, 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka

Skripsi :

Budirahayu, Tuti, 1998. Rencana Siswa Sekolah Menengah Umum untuk

Melanjudkan Pendidikan Ke Jenjang yang Lebih Tinggi, Dihubungkan dengan Aspirasinya dan Orang Tuanya Pada Pendidikan dan Pekerjaan, Tesis Pascasarjana Bidang Ilmu Sosial Program Studi Sosiologi. Jakarta:

Univesitas Negeri Jakarta.

Purnawati, 2005. Aspirasi dan Partisipasi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

(Kasus Pada Komunitas Pedagang Kaki Lima). Semarang : Universitas

Negeri Semarang.

Internet :

Ajizah, Sandy. 2013. Self Esteem. (Online), dalam (http;//sandyajizah. blogspot.com/2013/01/self-esteem.html?m=1 diakses 10 mei 2013)

(23)

78

Anggoro, T, Ronggo. 2010. Acuan Program Peningkatan Mutu Kelembagaan

PKBM, (Online), dalam

(http;//imadiklus.com//2010/03/acuan-program- peningkatan-mutukelembagaan-pusat-kegiatan-belajar-masyarakat.htm/-diakses 4 mei 2013.

Hidayat. 2003. Memahami Pendidikan Berbasis Masyarakat. (Online). dalam (http://www.hidayatjayagirl.net/2013/02/memahami-pendidikanberbasis-masyarakat-.html?m=1 diakses 5 juli 2013)

KBBI (Online). dalam (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ diakses 29 april 2013).

Riantiarno. 2012. Pra Desain Riset Sosial di Jawa Barat, (Online), dalam (http://riantiarno.blogspot.com/2012/06/ diakses 20 april 2013)

Suharsahputra, Uhar. 2010. Pendidikan Nonformal, (Online) dalam (http://uharsahputra.wordpress.com/pendidikan/pendidikan-nonformal/ diakses, 25 April 2013)

___. 2012. Aspirasi Karir. (Online) dalam (bpkemula.wordpress.com/2012 /09/aspirasi-karir/ diakses 20 mei 2013)

___. 2012. Hubungan sikap ayah terhadap pendidikan anak dan tingkat aspirasi

dalam pendidikan dengan tingkat aspirasi dalam pendidikan pada remaja. (Online), dalam

(24)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

Nama : Elvi Novita

Tempat Tanggal Lahir : Mancang, 20 November 1990

Nama Ayah : Legimin

Nama Ibu : Nuriyati

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Karyawanswasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Jumlah Saudara : 4 (Empat) Bersaudara

Anak Ke : 4 (Empat)

Alamat Orang Tua : Jl. Mayjend Suprapto No.16 Dusun Melati

Desa Mancang Kec. Selesai Kab.Langkat

2. Riwayat Pendidikan

Sekolah Dasar : SD Negeri No. 056939 Mancang

( 1997 – 2003 )

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Selesai

( 2003 – 2006 )

Sekolah Menengah Atas : SMA Swasta Taman Siswa Binjai

Gambar

Tabel  1 : Kisi-kisi Angket.......................................................................
Tabel  8.2 : Dukungan Keluarga................................................................
Gambar  1 : Paradigma Penelitian................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Zubair Amin (2009) tujuan dari assessment adalah menentukan apakah learning outcomes tercapai, mendorong mahasiswa belajar, sertifikasi dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan kesimpulan bahwa, peranan kodeki dalam menyelesaikan kasus malpraktek diwujudkan melalui sidang lembaga penegak

Function euler2a computes an ODE solution by the fixed step modified Euler method for a series of points along the solution by repeatedly calling function sseuler for a single

Berdasarkan Hasil Evaluasi Ke-2 terhadap Dokumen Penawaran dan Evaluasi Ke-2 terhadap persyaratan kualifikasi yang telah saudara sampaikan untuk Pekerjaan

Rasionalisasi yang umum dilakukan oleh pria dengan mencari pasangan lebih muda adalah karena pihak wanita tidak lagi tertarik pada seks setelah menopause, hal ini semakin diperparah

Apa yang dipandang penting oleh Barat dipandang penting juga oleh kita.” Mulai tertantang jugakah kalangan media massa Islam untuk melakukan upaya yang serius membentuk wacana

Dan pada ciprofloksasin selain terlihat perbedaan yang nyata pada semuanya juga menunjukan aktivitas yang paling besar.Untuk kontrol positif pada bakteri S aureus

( inherent) dan menjadi bagian dari suatu zat, sistem, kondisi, atau peralatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahaya adalah sumber terjadinya kecelakaan. atau insiden baik