PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN
DAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG KONSTRUKSI SEDERHANA
PADA SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON
SMK NEGERI 1 BALIGE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
o l e h:
ANJU M NABABAN
N I M: 509 111 006
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Anju M Nababan, NIM : 509111006. ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Menghitung Konstruksi Sederhana Pada Siswa Kilas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 1 Balige Tahun Ajaran 2013\2014”
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar menghitung konstruksi sederhana pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu betonSMK N 1 Balige melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 20 orang. Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan pada siklus I diperoleh 10 soal yang valid dari 20 soal, indeks kesukaran soal diperoleh dengan kategori soal sukar 3, kategori sedang 9 dan dalam katagori mudah 8 soal. Daya beda soal diperoleh 5 soal baik, 4 soal cukup dan 11 soal jelek. Uji reliabilitas 0,60 (tinggi) dan pada siklus II diperoleh 9 soal yang valid dari 20 soal, indeks kesukaran dengan katagori soal sukar 3, kategori sedang 10 dan dalam kategori mudah 7 soal. Daya beda soal diperoleh 3 soal baik, 9 soal cukup, 8 soal jelek. uji reliabilitas 0,60 (tinggi).
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa observasi keaktifan siswa dalam penelitian ini, ditemukan siklus I nilai rata-rata keaktifan belajar siswa yaitu 62% meningkat sebesar 22% menjadi 84% pada siklus II. Untuk rata-rata nilai hasil belajar pada siklus I yaitu 54 dan meningkat sebesar 32 menjadi 86 pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dapat 1) meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses belajar mengajar, 2) meningkatkan hasil belajar menghitung konstruksi sederhana siswa. Jadi, untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar menghitung konstruksi sederhana siswa di SMK N 1 Balige, maka guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and
ii
ABSTRACT
Anju M Nababan, NIM: 509 111 006. "Application of Cooperative Learning Model Type And Think Pair Share To Increase Motivation and Learning Outcomes Simple Construction Counting Student Looking At Stone Concrete Construction Engineering XI SMK N 1 Balige Academic Year 2013\2014"
This study aims to improve the activity and learning outcomes calculate simple construction in class XI stone construction techniques beton SMK N 1 Balige through cooperative learning model think pair and share. This study is an action research conducted in the second semester of academic year 2013/2014 the number of students 20. From the test results performed on the instrument cycle I gained 10 of the 20 valid questions that matter, about the difficulty index is obtained with about difficult category 3, category was 9 and 8 in the category of easy questions. Different power gained about 5 good questions, 4 and 11 questions about pretty ugly. Test reliability was 0.60 (high) and the second cycle was obtained 9 of the 20 questions are valid questions, difficulty index with three categories of difficult questions, categories were 10 and 7 in the category of easy questions. Different power gained about 3 good questions, 9 questions fairly, 8 about ugly. test reliability of 0.60 (high).
This research was conducted in two cycles in the first cycle consisted of two meetings and the second cycle consisted of two meetings. Each cycle consists of a planning phase (planning), action (acting), observation (observating), and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test. The results showed that the observation of active students in this study, found the first cycle the average value of the activity of student learning, which is 62% increased by 22% to 84% in the second cycle. For the average value of learning outcomes in the first cycle is 54 and increased by 32 to 86 on the second cycle.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan anugerah-Nya yang memberikan kesempatan dan hikmat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Menghitung Konstruksi Sederhana Pada Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N 1 Balige Tahun Ajaran 2013\2014”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun penyampaiannya. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penyusun banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi. Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Darwin, ST.,M.Pd., selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan .
4. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan dan sekaligus dosen Narasumber.
6. Bapak Drs. Parlaungan Hutagaol, M.Pd sebagai Pembimbing akademik dan dosen Narasumber
iv
8. Bapak/Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Teknik.
9. Seluruh staff tata usaha yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dan di Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan yang telah banyak dalam pengurusan surat-surat dalam penulisan skripsi ini.
10. Bapak Bosi Sianipar ST. selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Balige yang memberikan ijin penelitian disekolah yang dipimpin
11. Bapak Muthia Hutajulu S.Pd selaku guru mata pelajaran yang telah memberikan waktu dan ijin untuk mengadakan observasi dan penelitian saya. 12. Teristimewa kepada seluruh keluarga pomparan Op Simeon Nababan (M.
Nababan P Br Siahaan), terima kasih telah membina, mendidik, memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sampai sekarang
13. Buat kedua maktua saya terima kasih atas dukungan dan doanya.
14. Khususnya buat Christina Silalahi, terima kasih atas kehadirannya beserta doa dan dukungan yang membantu saya dalam penyusunan skripsi ini.
15. Terima kasih kepada teman-teman stambuk 09 yang selalu membantu penulis terutama kepada Vasco, Rizal, Joni, Pahala dan lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu oleh penulis.
16. Kepada abang stambuk yang telah banyak memberi saya pelajaran selama penulis mengikuti perkuliahan.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan banyak ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Medan, Juli 2014 Penulis
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Hakikat Hasil Belajar Menghitung Konstruksi Sederhana... 8
2. Hakikat Pembelajaran Koperatif... 9
3. Hakikat Pembelajaran Think Pair And Share (TPS)... 15
4. Keaktifan dalam pembelajaran... ... 17
B. Kerangka Konseptual... 19
C. Hipotesis Tindakan ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 22
B. Subjek Penelitian ... 22
vi
D. Metode Penelitian ... 23
E. Rancangan Penelitian ... 23
F. Prosedur Penelitian ... 25
G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 31
H. Teknik Analisis Data ... 41
I. Indikator Kerja ... 43
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus Pertama ... 45
B. Siklus Kedua ... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 58
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59
B. Implikasi... 59
C. Saran ... 60
Daftar Pustaka ... 61
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model penelitian tindakan kelas model Arikunto ... 24
Gambar 2. Grafik Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ... 48
Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 50
Gambar 4. Grafik Keaktifan Belajar Siswa Siklus II ... 53
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 54
Gambar 6. Grafik Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ... 56
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Persentase Hasil Belajar Menghitung Konstruksi Sederhana
Kelas XI SMK Negeri 1 Balige ... 3
Tabel 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 13
Tabel 3 Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Think Pair and Share ... 17
Tabel 4. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I ... 27
Tabel5. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II ... 29
Tabel 6. kisi-kisi instrumen menghitung konstruksi sederhana (siklus I).... 32
Tabel 7. kisi-kisi instrumen menghitung konstruksi sederhana (siklus II)... 32
Tabel 8. Observasi keaktifan belajar siswa ... 33
Tabel 9. Perolehan Nilai Keaktifan Belajar Siswa Pada Siklus I... 48
Tabel 10. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I... 49
Tabel 11. Indikator Keberhasilan pada Siklus I... 50
Tabel 12. Perolehan Nilai Keaktifan Siswa pada Siklus II... 52
Tabel 13. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II... 53
Tabel 14. Indikator Keberhasilan pada Siklus II... 55
Tabel 15. Peningkatan Keaktifan Belajar siswa ... 56
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusianya guna menopang dan mengikuti laju globalisasi. Peningkatan sumber daya manusia tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dihasilkan dengan adanya tenaga-tenaga pendidik yang profesional serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan nyaman. Dalam undang-undang (UU) No.20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyatakan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Untuk menciptakan pendidikan yang baik, dimana pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, maka pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini sangat memberikan konstribusi pada pendidikan di negara kita Indonesia. Dimana tujuan pendidikan nasional ini diharapkan akhirnya dapat terfokus pada satu tujuan atau sasaran yang tepat. Tujuan pendidikan nasional sebagai mana dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sis Dik Nas menyataka bahwa
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuandan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan”.
Untuk mencapai pendidikan nasional itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengelola pendidikan dalam bidang teknologi dan kejuruan mempunyai tujuan secara umum, seperti dimuat dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan (GBPP) edisi 2004, menyatakan bahwa tujuan SMK adalah:
2
1. Mengutamakan persiapan siswa untuk memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
2. Menyiapkan siswa agar mampu merintis karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri.
3. Meyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja saat ini dan masa yang akan datang.
4. Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
SMK tediri dari beberapa program keahlian yang mempunyai tujuan khusus. Salah satu program keahlian itu adalah program keahlian teknik bangunan yang mempunyai tujuan khusus untuk mendidik siswa agar:
1. Mampu memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian teknik bangunan
2. Mampu merintis karier, mampu berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian teknik bangunan. 3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia kerja saat ini dan masa yang akan datang dalam lingkup keahlian teknik bangunan.
4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
3
SMK Negeri 1 Balige merupakan lembaga formal pendidikan yang memiliki Jurusan Teknik Bangunan, dimana para lulusannya diharapkan mampu bersaing di dunia usaha khususnya bidang teknik bangunan. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri 1 Balige terdapat mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu, salah satunya adalah standar kompetensi menghitung konstruksi sederhana.
Pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2013 di SMK Negeri 1 Balige, persentase hasil belajar standar kompetensi menghitung konstruksi sederhana pada siswa kelas XI program keahlian teknik konstruksi batu beton dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Persentase Hasil Belajar Menghitung Konstruksi Sederhana Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige.
NO Tahun
Ajaran
Perolehan Nilai
TOTAL
< 69 70 - 79 80 - 89 90 -
100
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
2 Genap
2010/2011 8 40% 11 55% 1 5% - - 20 100%
3 Genap
2011/2012 6 31,5% 12 63,2% 1 5,3% - - 19 100%
(Sumber:Kumpulan Nilai Ujian Harian Siswa Standar Kompetensi Menghitung
Konstruksi Sederhana SMK Negeri 1 Balige)
4
(17 orang) dan nilai 80-89 sebanyak 4 % (1 orang); pada tahun ajaran 2010/2011 semester genap dengan jumlah peserta didik 20 orang, yang memperoleh nilai <69 sebanyak 40% (8 orang) nilai 70-79 sebanyak 55% (11 orang) dan nilai 80-89 sebanyak 5% (1 orang) ; dan pada tahun ajaran 2011/2012 semester genap dengan jumlah peserta didik 19 orang, yang memperoleh nilai <69 sebanyak 31,5% (6 orang), nilai 70-79 sebanyak 63,2% (12 orang) dan nilai 80-89 sebanyak 5,3% (1 orang). Dan berdasarkan keterangan guru yang bersangkutan nilai ini pun telah mengalami penyiraman yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan, seperti: kehadiran, keaktifan dalam proses belajar mengajar, sikap dan tingkah laku dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) standar kompetensi menghitung kostruksi sederhana adalah nilai 70.
Dari fakta di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada standar kompetensi menghitung konstruksi sederhana, tergolong dalam kategori rendah. Tidak tercapainya hasil belajar siswa seperti yang diharapkan dipengaruhi berbagai macam faktor. Faktor tersebut dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal (dari dalam siswa) antara lain; sikaf kreatif siswa, minat belajar siswa, kemandirian belajar, penguasaan siswa dan motivasi siswa. Faktor eksternal (dari luar siswa) antara lain: metode pengajaran, proses belajar mengajar disekolah, kurikulum dan perencanaan pembelajaran (Ahmad Sabri, 2010)
Menurut Trianto (2009), Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pembelajaran tradisional suasana kelas cenderung teacher centered (berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif.
5
menggunakan model Pembelajaaran Kooperatif (cooperative learning). Dalam cooperative learning terdapat variasi model yang dapat diterapkan, yaitu: 1) Student Team Achievent division (STAD), 2) Jigsaw, 3) group
investigation (GI), 4)Think Pair Share (TPS), 5) Numbered Head Together
(NHT) dan 6) Teams Game Tournament (TGT).
Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang diawali dengan guru
mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan peserta didik dan guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawabannya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Adapun judul penelitian yang diangkat oleh penulis adalah
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Meghitung Konstruksi Sederhana Pada Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton Smk Negeri 1 Balige”. Alasan penulis memilih pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair and Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam penelitian ini karena model pembelajaran ini siswa secara langsung dilibatkan dalam pembelajaran. Dimana siswa lanngsung memberikan pendapat maupun bertukar pendapat yang dibimbing guru mata diklat tentang materi pembelajaran yang berlangsung.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa mempelajari menghitung konstruksi sederhana masih rendah.
6
3. Rendahnya penguasaan materi menghitung konstruksi sederhana khususnya kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige.
4. Kurang berminat atau tidak termotivasi dalam belajar menghitung konstruksi sederhana.
5. Pembelajaran menghitung konstruksi sederhana lebih berpusat pada guru.
6. Guru belum menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
and Share dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
kompetensi kejuruan pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Balige.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah serta mempertimbangkan keterbatasan waktu dan luasnya cakupan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share pada standar kompetensi menghitung konstruksi sederhana dengan materi perhitungan volume pekerjaan persiapan, dan perhitungan volume pekerjaan/material struktur dan non-struktur yang dibutuhkan, di kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1 Balige Tahun Ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran menghitung konstruksi sederhana dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
think pair and share tahun ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar menghitung konstruksi sederhana dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think pair and share tahun ajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
7
1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada standar kompetensi menghitung konstruksi sederhana melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe think pair and share pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2013/2014?.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada standar kompetensi menghitung konstruksi sederhana dapat meningkat melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe think pair and share pada siswa kelas XI teknik konstruksi batu beton SMK Negeri 1 Balige tahun ajaran 2013/2014?.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada, antara lain:
1. Kepada kepala sekolah sebagai informasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
think pair and share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
2. Kepada guru sebagai informasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe think pair and
share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Kepada siswa sebagai model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.
59
BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu :
1. Keaktifan belajar siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share pada siklus I kurang mencapai standar minimal yang diharapkan, sehingga perlu dilakukan siklus lanjutan (siklus II). Hal ini dapat dilihat dari nilai keaktifan belajar siswa pada siklus I yang mendapat nilai tidak kompeten ada 11 orang (55%), cukup kompeten 8 orang (40%) dan kompeten hanya 1 orang (5%). Dan pada siklus II terbukti mengalami peningkatan yang terlihat pada nilai keaktifan belajar menjadi 8 orang (40%) yang cukup kompeten, 10 orang (50%) kompeten dan 2 orang (10%) sangat kompeten.
2. Hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share adalah mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata 54 meningkat menjadi 86 pada siklus II dengan mengalami peningkatan sebesar 32%. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair and Share pada materi perhitungan volume pekerjaan persiapan
dan perhitungan volume pekerjaan material struktur dan non struktur yang dibutuhkan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dapat menigkatkan keaktifan dan hasil belajar menghitung konstruksi sederhana siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian diatas ternyata menunjukkan hasail ketuntasan yang signifikan. Dimana hasilnya didapatkan sebagai berikut:
1. Nilai peningkatan keaktifan siswa meningkat 22% dimana nilai rata-rata pada siklus I didapatkan 62 dan siklus II didapatkan 84. Peningkatan nilai
60
keaktifan siswa belajar menghitung konstruksi sederhana ini ditentukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share dan cara penyanpaian oleh guru.
2. Nilai peningkatan hasil belajar siswa meningkat 27% dimana nilai rata-rata pada siklus I didapatkan 54 dan siklus II didapatkan 80. Peningkatan nilai hasil belajar menghitung menghitung konstruksi sederhana ini ditentukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share dan cara penyanpaian oleh guru.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah untuk meningkatkan nilai keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran yang ada di SMK N 1 Balige, kepala sekolah dapat menyarankan guru mata pelajaran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share.
2. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran kompetensi kejuruan sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran yang ada di lingkungan sekolah, khususnya menghitung konstruksi sederhana siswa disarankan mengerti dan memahami model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share.
61
DAFTAR PUSTAKA
A M Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali press
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta, Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metode Penelitian. Jakarta, Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara.
Christuna. 2009. Menghitung RAB Pembangunan Rumah. Jakarta, MedPress
Dimyanti (2010) (http://indramunawar.blogspot.com/2010/06/hasil-belajar-pengertian-dan-defenisi.html)
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran. Media Persada. Medan
Isjoni. 2009. Model pembelajaran kooperatif. Jakarta., Bumi Aksara.
Lie, Anita. 2010. Coperative Learning. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching. Quantum Teaching, Ciputat.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin R E. 2005. Cooperative Learning : Theory, Research And Practice. Bandung; Nusa Media.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep Landasan
Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
(http://pendi s. Depag.go.id/index 2012)