• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW II, STAD DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT, DAN MENJAWAB PERTANYAAN ANALISIS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW II, STAD DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT, DAN MENJAWAB PERTANYAAN ANALISIS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW II, STAD DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR,

KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT, DAN MENJAWAB PERTANYAAN ANALISIS

DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

MUHAMMAD DARWIS NIM. 809735010

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

Muhammad Darwis. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II, STAD dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mahasiswa Mengemukakan Pendapat, dan Menjawab Pertanyaan Analisis di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2013.

Penelitan ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) pada mahasiswa semester 4 Tahun Pembelajaran 2012/2013, bertujuan untuk mengetahui: (1) terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional; (2) terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan analisis yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II STAD, dan konvensional; dan (3) terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan. Sampel penelitian ini seluruh populasi penelitian yang berjumlah 104 mahasiswa pada 3 kelas. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar mahasiswa dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 30 soal, tes kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan analisis berjumlah 12 soal, dan lembar observasi kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang berjumlah 5 pernyataan. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan analisis varians (anava) pada taraf signifikansi

= 0,05. Karena terdapat interaksi antar variabel maka analisis dilanjutkan dengan uji Tukey

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif jigsaw II, kooperatif STAD dan konvensional (F = 4,353; Sig. = 0,015); (2) terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan analisis yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif jigsaw II, kooperatif STAD dan konvensional (F = 6,595; Sig. = 0,002); dan (3) terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif jigsaw II, kooperatif STAD dan konvensional (F = 4,668; Sig. = 0,012) pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa model pembelajaran kooperatif baik itu Jigsaw II dan STAD merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa serta menjawab pertanyaan analisis pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan. Dengan pembelajaran kooperatif (Jigsaw II dan STAD) dapat membantu mahasiswa menguasai suatu konsep, memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, percaya kepada diri sendiri dan berani mengemukakan pendapatnya.

(5)

iv

ABSTRACT

Muhammad Darwis. Differences Jigsaw Cooperative Learning Model II, Student Team Achievement Division (STAD) and Against Conventional Learning Outcomes, Student Ability Expressing Opinion, and Analysis in Question Answering Muhammadiyah University of South Tapanuli. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan (UNIMED). Medan. 2013.

This research was conducted at the University of Muhammadiyah Tapanuli (UMTS) in the 4th semester student learning Year 2012/2013, aimed to determine: (1) there are differences in learning outcomes of students who learned with Jigsaw II cooperative learning, STAD, and conventional, (2) there differences in the ability of students to answer analytical questions learned with Jigsaw II STAD cooperative learning, and conventional, and (3) there is a difference in the students' ability to express opinions that learned by Jigsaw II cooperative learning, STAD, and conventional in structure and development of the plant material. The study sample the entire study population, Amounting to 104 students in 3 classes. Research instrument in the form of student achievement test in the form of multiple-choice questions numbered 30, tests the ability of students to answer questions about the analysis amounted to 12, and the observation sheet student ability in expressing the opinion that the statement amounted to 5. This research method is quasi-experiment with data analysis techniques using analysis of variance (anova) at significance level = 0.05. Because there is no interaction between the variables of analysis followed by Tukey's test.

The results of this study showed that: (1) there are differences in learning outcomes of students who learned with jigsaw II cooperative learning, STAD cooperative and conventional (F = 4.353; Sig. = 0.015), (2) there are differences in the ability of students to answer analytical questions learned with jigsaw II cooperative learning, STAD cooperative and conventional (F = 6.595; Sig. = 0.002), and (3) there is a difference in the students' ability to express opinions that learned with jigsaw II cooperative learning, STAD cooperative and conventional (F = 4.668; Sig. = 0.012) on the structure and development of the plant material at the Muhammadiyah University of South Tapanuli (UMTS). The results of this research imply that cooperative learning model both STAD and Jigsaw II is a learning model that can improve student learning outcomes as well as answer questions analysis of material structure and development of plants. Using cooperative learning (Jigsaw II and STAD) can help students master a concept, solving a problem through a process that provides an opportunity for students to think, to believe in themselves and dare to express their opinions.

(6)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw II dan STAD) dengan Konvensional Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mahasiswa Mengemukakan Pendapat, dan Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan” dengan baik dan sesuai waktu yang direncanakan. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc. dan Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si., Selaku dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

(7)

ii

Tapanuli Selatan, seluruh staf pengajar serta mahasiswa atas bantuan dan kerjasamanya. Secara khusus penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orangtua tercinta, istri serta anak-anakku yang selalu mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Magister Pendidikan. Teristimewa terimakasih yang sedalam-dalamnya juga diucapkan kepada teman-teman Angkatan XVI yang telah memotivator selama penulis menempuh studi hingga meja hijau seperti saat sekarang ini.

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan pada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia dan akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan. Amin

Medan, Juni 2013 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

2.1.2. Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 18

2.1.4. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II ... 22

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif STAD ... 30

2.1.6. Strategi Pembelajaran Konvensional ... 34

2.1.7. Materi Struktur dan Perkembangan Tumbuhan ... 37

2.1.8. Kemampuan Mengemukakan Pendapat ... 47

2.1.9. Kemampuan Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi ... 49

2.2. Kerangka Berpikir ... 51

2.3. Hipotesis Penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ... 54

3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ... 54

3.3.Jenis Penelitian ... 55

3.4.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 55

3.4.1.Variabel Penelitian ... 55

3.4.2.Defenisi Operasional ... 56

3.5.Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 59

3.6.Metode Pengumpulan Data dan Instrumen ... 62

3.6.1.Teknik Pengumpulan Data ... 62

3.6.2.Instrumen ... 62

3.7.Teknik Analisis Data ... 68

3.8.Hasil Analisis Data dan Instrumen Penelitian ... 70

3.8.1. Validasi Instrumen Tes ... 70

(9)

3.8.3. Taraf Kesukaran Soal ... 70

3.8.4. Daya Pembeda Soal ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

4.1.Hasil Penelitian ... 72

4.1.1.Hasil Belajar Mahasiswa ... 72

4.1.1.1. Pretes ... 72

4.1.1.2. Postes ... 73

4.1.2. Kemampuan Mahasiswa Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi ... 74

4.1.3. Kemampuan Mahasiswa Dalam Mengemukakan Pendapat ... 75

4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 75

4.1.4.1. Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa yang dibelajarkan dengan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

4.1.4.3 Perbandingan Kemampuan Mahasiswa Dalam Mengemukakan Pendapat yang Dibelajarkan dengan

4.2.2.Kemampuan Mahasiswa Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi 85 4.2.3.Kemampuan Mahasiswa dalam Mengemukakan Pendapat .... 88

4.3.Keterbatasan Penelitian ... 91

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 92

5.1. Simpulan ... 92

5.2. Implikasi ... 93

5.3. Saran ... 94

(10)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 100

Lampiran 2 ... 114

Lampiran 3 ... 123

Lampiran 4 ... 129

Lampiran 5 ... 143

Lampiran 7 ... 145

Lampiran 8 ... 148

Lampiran 9 ... 151

Lampiran 11 ... 155

Lampiran 12 ... 158

Lampiran 13 ... 160

Lampiran 14 ... 162

Lampiran 15 ... 163

Lampiran 16 ... 165

Lampiran 17 ... 167

Lampiran 18 ... 168

Lampiran 19 ... 170

Lampiran 20 ... 171

Lampiran 21 ... 172

Lampiran 22 ... 174

Lampiran 23 ... 175

Lampiran 24 ... 176

Lampiran 25 ... 177

Lampiran 26 ... 192

Lampiran 27 ... 194

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di sekolah, mata pelajaran biologi cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang disukai oleh sebahagian siswa, karena pada mata pelajaran biologi siswa dituntun untuk lebih banyak menghafal sehingga butuh ketekunan dan kemampuan menghafal yang cukup tinggi dalam menguasai materi pelajaran biologi di sekolah. Oleh karena itu, para guru harus berusaha untuk memiliki kreativitas yang tinggi dalam mengajar untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan dan tidak monoton kepada para siswa di dalam kelas, sehingga pada akhirnya siswa merasa tertantang dan menyukai mata pelajaran biologi (Isjoni, 2010).

(12)

2

dari dosen menuju mahasiswa. Mahasiswa bisa juga saling mengajar dengan sesama mahasiswa yang lainnya yakni dengan pengajaran melalui rekan sebaya (peer teaching) (Efi, 2007).

Di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), dapat dilihat bahwa masih ada pembelajaran beberapa dosen yang tetap menggunakan model pembelajaran konvensional di dalam kelas. Dosen masih menerangkan materi perkuliahan dengan menggunakan spidol maupun LCD proyektor dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada para mahasiswa. Kondisi tersebut dapat membuat mahasiswa minim akan interaksi belajar yang hanya berpusat kepada dosen saja sehingga dapat menimbulkan kurangnya minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan observasi pada kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di UMTS, dosen memberikan materi perkuliahan secara monoton dan searah dengan dosen sebagai alur proses pembelajaran. Akibatnya para mahasiswa belum secara maksimal terlibat aktif dalam pembelajaran, menjawab pertanyaan, gagasan atau pendapatnya terhadap materi seperti pembelajaran yang diberikan. Hal tersebut menyebabkan minimnya interaksi proses pembelajaran yang terjadi antara dosen dengan para mahasiswa, dan mahasiswa merasa bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

(13)

3

diperlukan adalah pembelajaran kooperatif yang memungkinkan mahasiswa dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama yakni memaksimalkan belajar berbagi informasi dengan mahasiswa lainnya dan saling belajar mengajar sesamanya dalam meningkatkan hasil belajar.

Slavin (1995) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan proses pembelajaran dimana peserta didik mengerjakan tugas secara bersama-sama dengan saling membantu satu bersama-sama lainnya sebagai satu kelompok. Sehingga dalam pelaksanaannya, pendidik (dosen) tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, tetapi mahasiswa sebagai peserta didik dituntut untuk berbagi informasi dan saling belajar sesama mereka.

(14)

4

Model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) merupakan model pembelajaran kooperatif yang sederhana, mudah diterapkan dalam pembelajaran pada umumnya. Pembelajaran kooperatif STAD dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Dalam model kooperatif STAD, peserta didik ditugaskan untuk bekerja dalam kelompoknya setelah dosen menyampaikan bahan pelajaran dan mengharuskan semua anggota menguasai pelajaran dan saling membantu untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, atau diskusi. Sehingga untuk mendapatkan penghargaan, setiap siswa dalam kelompok harus membantu kelompoknya. Keberhasilan kelompok tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain (Slavin, 1995; dan Karuru, 2003).

Melalui pembelajaran kooperatif di atas, mahasiswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik mempelajari materi akademik serta keterampilan antar pribadi pada masing-masing mahasiswa. Kegiatan bekerjasama ini dapat mengembangkan tingkat pemikiran yang tinggi dalam menjawab pertanyaan tingkat tinggi yang diberikan oleh dosen, keterampilan komunikasi yang penting, meningkatkan minat, percaya diri, kesadaran bersosial dan sikap toleransi terhadap perbedaan individu dalam mengemukakan pendapat (Hartati, 1997; dan Kauchak, 1998).

(15)

5

mata kuliah biologi. Iksan dan Zakaria (2007) juga mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif Jigsaw II dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk melibatkan mahasiswa secara aktif dalam berbagi ide dan bekerja secara kooperatif untuk menyelesaikan tugas akademiknya di dalam kelas. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Qiao & Jin (2010) yang mengemukakan bahwa dengan teknik pembelajaran kooperatif Jigsaw II, dosen dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dengan memfokuskan mahasiswa dengan cara yang efektif yaitu mempromosikan mahasiswa dalam berpartisipasi dan antusiasme ketika kegiatan belajar mengajar pada mata kuliah biologi serta dapat menyelesaikan tugas-tugasnya di kampus.

Prilatama (2008) mengemukakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar bagi peserta didik. Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Widowati (2011) bahwa dengan penggunaan metode-metode efektif interaktif dengan pembelajaran kooperatif berupa STAD akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa dengan bekerjasama menemukan permasalahan perkuliahan dan bersama-sama mencari dan menemukan solusi untuk perbaikan yang lebih tepat dan komprehensif berkaitan permasalahan perkuliahan dalam bidang studinya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik judul penelitian mengenai Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II dengan STAD Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mahasiswa Mengemukakan Pendapat, dan

Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi di Universitas Muhammadiyah Tapanuli

(16)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang teridentifikasi berdasarkan uraian latar belakang, yaitu: (1) masih kurang aktifnya mahasiswa bertanya, dan menjawab pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung; (2) minimnya kemampuan mahasiswa dalam memberikan gagasan atau pendapatnya pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas; (3) kurang berjalannya interaksi pembelajaran yang baik antara dosen dengan mahasiswa; (4) masih minimnya inovasi pembelajaran yang digunakan oleh pendidik (dosen); (5) alur proses belajar selalu monoton dan satu arah berasal dari dosen; (6) dosen masih menggunakan pembelajaran model konvensional (ceramah tanya jawab); dan (7) kurangnya minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.

1.3. Batasan Masalah

(17)

7

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan analisis yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan?

3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan:

1. Hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan.

(18)

8

3. Kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan.

1.6. Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada Juni 2017, terjadi peningkatan NTN sebesar 0,67 persen dibandingkan Mei 2017 yaitu dari 101,12 menjadi 101,80 Peningkatan NTN ini disebabkan karena laju indeks harga yang

Mereka yakin, seandainya terjadi perubahan snatnya hanya semootara dan kemudian kembali lagi ke karakter dasamya, yaitu mencari keuntungan pribadi, "Di seluruh negara tidak akan

WLQJJL WDQDPDQ 3HUODNXDQ ODPD QDXQJDQ VDWX EXODQ PHQXQMXNNDQ KDPEDWDQ GLDPHWHUEDWDQJPHQFDSDLPP ODPD QDXQJDQ GXD EXODQ PHQFDSDL PP GDQ ODPD QDXQJDQ WLJD

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Klasifikasi Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu ( quasi-eksperimen ). Populasinya semua siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tawangmangu. Sampel diambil dengan teknik

Realitinya kerja-kerja amali adalah bertujuan untuk melengkapkan pelarjar dengan pengalaman kerja secara hands-on yang miana semua pembelajaran secara teori akan diaplikasikan di

SMILES terpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri 5 Palu pada materi hidrokarbon dengan memberikan hasil yang lebih baik dari pada kelas kontrol, hal ini dapat

Jadi penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Penelitian yang akan menghasilkan gambaran informasi yang mendalam