• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN JAMBU BIJI MERAH TERHADAP PERUBAHAN KADAR MALONDIALDEHIDE YANG MENDAPAT AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL PADA PEMAIN SSB GARUDA BINTANG KAB. DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN JAMBU BIJI MERAH TERHADAP PERUBAHAN KADAR MALONDIALDEHIDE YANG MENDAPAT AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL PADA PEMAIN SSB GARUDA BINTANG KAB. DELI SERDANG."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN JAMBU BIJI MERAH TERHADAP

PERUBAHAN KADAR MALONDIALDEHIDE YANG

MENDAPAT AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL PADA

PEMAIN SSB GARUDA BINTANG

KAB. DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat-Syarat Memperoleh

Sarjana Sains

OLEH :

WINARA

NIM : 609210045

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati dan rasa syukur Bismillahirrahmanirrahim

penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang dibuat untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih penulis kepada seluruh pihak yang telah membantu

baik moril maupun materil serta sumbangan pemikiran selama proses perkuliahan

dan penyelesian skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar , M.Si Selaku Rektor

2. Bapak Drs. Basyarudin Daulay. M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan dan beserta staf-stafnya.

3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si, Apt. selaku ketua jurusan Ilmu Keolahragaan

FIK UNIMED, dan Ibu Zulaini, SKM, M.Kes selaku Seretaris Jurusan Ilmu

Keolahragaan FIK UNIMED, yang telah banyak membantu dan membimbing

penulis dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak dr.Zulfachri,M.Biomed,AIFM. selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini, juga banyak memberikan

motivasi,doa,dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

5. Drs. Jumadin IP, M.Kes selaku pengarah I dan dr. Novita Sari Harahap,M.Kes

Selaku pengarah II

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Ilmu Keolahragaan

yang telah banyak membantu penulis.

7. Terkhusus penulis ucapkan kepada ayahanda Jamin dan Ibunda Yani yang

selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan perhatian, kasih sayang,

nasehat dan dorongan kepada saya untuk dapat menyeleaikan studi ini.

8. Teristimewa juga untuk Bapak Drs Ardi Nusri M.Kes, AIFO yang banyak

memberikan motivasi,doa,dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan

(5)

iii

9. Teristimewa juga untuk Ibu Dra. Rosmaini Hasibuan, M.Pd.yang mengizinkan

untuk meneruskan peneitian ini,juga banyak memberikan materi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10.Bapak Indra dan Ibu Laboratorium Terpadu Universitas Sumatera Utara

11.Teristimewa juga buat orang yang saya cintai yaitu abangda Herianto beserta

keluarga yang telah banyak memberi dan mendoakan saya dalam segala hal

dan sampai akhirnya skripsi ini selesai.

12.Dan tidak lupa juga untuk teman organisasi UKMI dan KAMMI yang telah

banyak membantu dan memotivasi sampai skripsi ini selesai.

13.Seluruh teman-teman dan adik-adik jurusan IKOR 2009-2012 yang tidak

dapat disebutkan namanya satu persatu yakni, Lukman, Ika, Hendri Aritonang,

Khairul Usman, M.Safitri Bambang Surya Jaya ,Eby Alfadli, Irfansyah

Tambunan, Warista, Alfian, yang sudah memberi motivasi kepada penulis.

14.Teristimewa juga untuk yang saya sayangi Shizuka dan Aiy yang banyak

memberikan motivasi, doa ,dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

15.Seluruh anak didik pemain sepak bola Garuda Bintang Kab. Deli Serdang

yang telah banyak mendukung dan membantu dalam segala hal.

Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah

diberikan kepada penulis. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaaan skripsi ini.

Medan, Agustus 2013 Penulis

(6)

i

ABSTRAK

WINARA. Pengaruh Pemberian Jambu Biji Merah Terhadap Perubahan Kadar Malondialdehide Yang Mendapat Aktivitas Fisik Maksimal Pada Pemain SSB Garuda Bintang Kab. Deli Serdang .

(Pembimbing : Zulfachri)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Medan 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jambu biji

merah terhadap perubahan malondealdehide yang mendapatkan latihan fisik

maksimal berupa lari 300 meterpada Pemain Sepak Bola Garuda Bintang Kab.

Deli Serdang.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan populasi pemain SSB

Garuda Bintang Kab. Deli Serdang. Teknik perolehan sampel yang digunakan

adalah total sampling kesluruhan populasi yang memenuhi karteria sampel,

sampel yang digunakan sebnyak 15 orang. Penelitian ini berlangsung selama 2

minggu dengan frekuensi tiga kali pertemuan selama 2 minggu. Pertemuan

pertama untuk mengambil sampel pre-test dan pertemuan kedua dan ketiga

pengambilan post-test. Instrument penelitian dengan mengukur kadar

malondialdehide dalam darah. Untuk mengukurnya adalah dengan pemeriksaan di

laboratorium Terpadu Universitas Sumatera Utara.

Dari hasil analisi data yang dilakukan dengan uji-t dua pihak diperoleh

bawha < , artinya terdapat penurunan untuk kadar malondealdehide

pada kelompok yang di berikan jambu biji merah selama perlakuan dan terdapat

peningkatan kadar malondialdehide pada kelompok yang tidak di berikan jambu biji merah sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa “ terdapat pengaruh pemberian jambu biji merah terhadap penurunan kadar malondialdehide pada

pemain sepak bola Garuda Bintang Deli Serdang Kab. Deli Serdang yang mendapatkan aktivitas fisik maksimal”.

(7)

iv

1. Profil Klub Sekolah Sepakbola Garuda Bintang ... 10

2. Olahraga Sepakbola ... 12

f. Respon Fisiologi Terhadap Latihan Fisik ... 31

4. Latihan Fisik Dan Stres Oksidatif ... 32

(8)

v

6. Stres Oksidatif ... 34

7. Peroksidasi Lipid ... 35

8. Antioksidan Enzimatis ... 37

9. Antioksidan Enzimatis ... 38

10.Dampak Latihan Fisik Berlebihan ... 39

11.Latihan Fisik dan Metabolisme ... 42

12.Mekanisme Pembentukan Radikal Bebas Selama Olahraga ... 44

13.Mengukur Radikal Bebas Dalam Olahraga ... 45

14.Vitamin C ... 46

a. Dosis Expermental Vitamin C Pada Manusia dan Hewan ... 47

b. Metabolisme Vitamin C ... 47

c. Jambu Biji Merah ... 48

15.Spektrofotometer ... 51

B. Kerangka Berpikir ... 52

C. Hipotesisi Penelitian ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 56

A. Lokasi dan Waktu... 56

1. Lokasi Penelitian ... 56

2. Waktu Penelitian ... 56

B. Jenis Penelitian ... 56

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 57

D. Prosedur Penelitian ... 58

E. Instrumen Penelitian ... 59

F. Defenisi Oprasional Variabel ... 59

G. Bahan dan Alat ... 59

H. Prosedur Perlakuan Penelitian ... 62

I. Pengamatan ... 62

(9)

vi

BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN ... 64

A. Diskripsi Data Penelitian ... 64

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 64

C. Pengujian Hipotesis ... 66

D. Pembahasan Penelitian ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 71

Daftar Pustaka ... 72

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Skala Intensitas Berdasarkan Sistem Energi ... 23

2. Sumbangan Proses Anaerobik dan Aerobik untuk Berbagai Aktivitas ... 23

3. Intensitas Latihan Berdasarkan Prsentase Kemampuan Maksimal dan Denyut Nadi/menit ... 23

4. Komposisi Nutrisi Buah Jambu Biji Merah Per100 gram ... 50

5. Uji Normalitas Data... 65

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Garuda Bintang ... 10

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Mentah Hasil Penelitian Pengukuran Malondialdehide ... 74

2. Nilai Baku Rata-Rata Pre-Test dan Post Test ... 76

3. Perhitungan Rata-Rata Standart Deviasi dan Varians Nilai Pre-Test 77 4. Perhitungan Rata-Rata Standart Deviasi dan Varians Nilai Post-Test 1 Dan Post-Test 2 ... 80

5. Uji Normalitas Data . ... 82

6. Uji Homogenitas Data ... 84

7. Pengujian Hipotesis ... 85

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

harapan dapat memberikan nilai tambah berupa peningkatan kualitas,

kesejahteraan dan martabat manusia. Aktifitas fisik dapat memberikan pengaruh

terhadap berbagai aspek kehidupan seperti psikologi, social, ekonomi, budaya,

politik dan fungsi biologis. Terhadap fungsi biologis aktifitas fisik merupakan

modulator dengan spectrum pengaruh yang luas dan dapat terjadi pada berbagai

tingkat fungsi.

Menurut (Zulfachri Dalam Tesis nya 2011:1) menyatakan latihan fisik yag

teratur bila di lakukan sebagai dari gaya hidup sehat akan banyak bermanfaat

untuk kesehatan dan dapat mempengaruhi resiko penyakit kardiovasculer,

osteoporosisi dan penyakit degeneratif lainya. Dalam hal ini salah satu mekanisme

yang ikut berperan adalah berkurangnya jaringan lemak, perubahan profil lipid,

hormonial dan peningkatan fungsi dari mitochondria. Latihan fisik dapat juga

akan meningkatkan fungsi dari otot-otot, mempertahankan massa otot serta

memperbaiki system adaptasi kardiovaskuler.

Sedangkan menurut Chevion S, Moran DS & Heled Y(Dalam jurnal

Serum antioxidant stress and cell injury after severe physicaal exercise.

Proceedings of The United State of America. 100 (9) : 5119-5123. Diakses 6

(14)

meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, dan martabat hidup manusia. Contoh

aktifitas fisik berat misalnya olahraga anaerobik seperti renang dan lari jarak

pendek. Pada keadaan tertentu, aktifitas fisik berat dapat memberikan pengaruh

negatif yaitu menghambat atau mengganggu proses fisiologis di dalam tubuh.

Latihan fisik juga dapat menimbulkan atau memicu ketidakseimbangan

antara produksi radikal bebas dengan antioksidan tubuh, yang disebut sebagai

stress oksidatif, selama latihan fisik maksimal, konsumsi oksigen didalam tubuh

dapat meningkat sampai 20 kali. Sedangkan konsumsi oksigen oleh serabut oto

diperkiraan meningkat sampai 100 kali lipat. Peningkatan konsumsi oksigen inilah

yang mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi radikal bebas yang dapat

menimbulkan kerusakan sel. Stres oksidatif suatu keadaan dimana produksi

radikal bebas melebihi antioksidan system pertahanan seluler, sehingga terjadi

kerusakan memberan sel. Sel-sel otot termasuk sel otak dan hati.

Aktivitas fisik Maksimal dapat meningkatkan konsumsi oksigen 100-200

kali lipat karena terjadi peningkatakan metabolisme di dalam tubuh. Peningkatan

penggunaan oksigen terutama oleh otot-otot yang berkontraksi, menyebabkan

terjadinya peningkatan kebocoran elektron dan mitokondnia yang akan menjadi

SOR (Senyawa Oksigen Reaktit) (Clarkson, 2000; Sauza, 2005 sumber

www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-442-babiiv.pdf diakses 3 Maret 2013

). Umumnya 2-5% dan oksigen yang digunakan dalam proses metabolisme di

dalam tubuh akan menjadi ion superoksid sehingga saat aktivitas fisik berat terjadi

(15)

Kehidupan dengan aktivitas fisik berat serta pengaruh lingkungan

menyebabkan radikal bebas sulit dihindari sehingga perlu diusahakan untuk

meningkatkan antioksidan di dalam tubuh. Antioksidan berfungsi untuk

melindungi tubuh dan efek destruktif yang ditimbulkan radikal bebas. Antioksidan

dapat melindungi tubuh dari sejumlah penyakit berat seperti penyakit jantung,

kanker, stroke, artritis, serta berbagai kondisi kesehatan lainnya. Antioksidan

diyakini dapat melindungi biomolekul terhadap stres oksidatif sehingga dapat

menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler seth jenis kanker tertentu (Huang

dkk., 2004 sumber www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-442-babiiv.pdf

diakses 3 Maret 2013).

Pembentukan radikal bebas berlangsung terus-menerus di dalam sel

sebagai konsekuensi dari reaksi enzimatik dan non enzimatik. Reaksi enzimatik

bersumber dari rantai respirasi, fagositosis, sintesis prostaglandin, serta sistem

pada sitokrom P450. Radikal bebas juga berasal dari reaksi non enzimatik oksigen

dengan melibatkan komponen organik, termasuk reaksi yang dimulai dengan

ionisasi radiasi. Beberapa sumber internal radikal bebas : mitokondria, fagositosis,

xanthine oxidase, reaksi yang melibatkan logam transisi, seperti Fe dan Cu, jalur

arachidonate, peroxisomes, latihan fisik, inflamasi, iskemia/reperfusi. Pada proses

iskemia terjadi perubahan enzim xanthine dehidrogenase menjadi xanthine

oxidase, perubahan ini bersifat ireversibel. Pada saat terjadi reperfusi (oksigen

terpenuhi kembali) reaksi yang terjadi dipengaruhi xanthine oxidase. Reaksi ini

menghasilkan radikal bebas sehingga menimbulkan reperfusion injury (injury

(16)

sumber eksternal radikal bebas asap rokok, polusi lingkungan, radiasi, sinar

ultraviolet, obat-obatan tertentu, pestisida, anestesi, industri pelarut, ozon

(Langseth, 1996).

Radikal bebas dapat terbentuk secara endogen dari reaksi metabolisme

yang normal atau secara eksogen dari asap rokok dan polusi udara. Secara tidak

langsung melalui metabolisme seperti pelarut tertentu, obat-obatan, pestisida,

termasuk juga paparan radiasi (Machim dkk., 1987). Radikal bebas diyakini dapat

menimbulkan kerusakan sel dan komponen sel seperti lipid, protein, DNA,

mutasi, dan bersifat karsinogenik (Thannical dan Fanburg, 2000; Droge, 2002;

Clarkson dan Thomson, 2000 sumber

www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-442-babiiv.pdf diakses 3 Maret 2013).

Oksigen dalam jumlah berlebihan merupakan molekul reaktif tinggi yang

merusak organisme hidup dengan memproduksi Senyawa Oksigen Reaktif (SOR)

(Davies, 1995). Oksigen merupakan elemen yang sangat diperlukan untuk

kehidupan, di bawah situasi tertentu memiliki efek destruktif terhadap tubuh

manusia. Efek merugikan yang ditimbulkan oksigen sebagian besar mengarah

kepada pembentukan dan aktivitas sejumlah komponen kimia yang dikenal

sebagai Senyawa Oksigen Reaktif (SOR). Banyak di antara senyawa reaktif

tersebut adalah radikal bebas yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak

berpasangan sehingga menjadi tidak stabil dan reaktif (Bagchi dan Puri, 1998).

Beberapa cara untuk mengurangi radikal bebas yang timbul akibat

aktivitas fisik maksimal antara lain dengan pemberian antioksidan dan istirahat.

(17)

suatu biomarker. Biomarker didefinisikan sebagai suatu karakteristik yang secara

objektif dapat diukur dan dievaluasi sebagai indikator normal terhadap proses

biologi, patologi, atau respon farmakologi terhadap intervensi terapeutik

(Dalle-Donne, dkk., 2006). Salah satu indikator yang dipakai untuk menentukan stres

oksidatif pada manusia adalah kadar MDA (Ma1ondialdehyde) yang merupakan

hasil peroksidasi lipid di dalam tubuh akibai radikal bebas (Clarkson, 2000;

Rodriguez, 2003; Souza, 2005 dalam skripsi Zulfachri). Antioksidan dibedakan

menjadi dua kelompok yaitu antioksidan enzimatik dan non enzimatik.

Antioksidan enzimatik disebut juga antioksidan pencegah, terdiri dari superoksid

dismutase, katalase, dan glutathione peroxidase. Antioksidan non enzirnatik

disebut juga antioksidan pemecah rantai. Antioksidan pemecah rantai terdiri dari

vitamin C, vitamin E, dan beta karoten (Chevion, 2003; Ji, 1999 dalam skripsi

Zulfachri).

Salah satu antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas adalah asam

askorbat atau yang dikenal dengan vitamin C. Vitamin C merupakan antioksidan

non ezimanatis yang berupa mikronutrien yang larut dalam air. Vitamin C

berperan sebagai redactor untuk berbagai radikal bebas. Selain itu juga

meminimalkan terjadinya kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan oleh stress

oksidatif. Vitamin antioksiden terbukti beraeaksi terhadap radikal bebas dan

mengurangi kemampuan untuk melakukan kerusakan mikroskopik ( Kanker

dalam Sharkey. 2003). Peake (2003) menyatakan “ Asam askrobat merupakan

garis pertama pertahanan antioksidan dalam plasma, dan juga efektif melindungi

(18)

dipercaya mampu mengatasi kelelahan yang diakibatkan oleh beban fisik yang

terjadi saat bekerja atau saat beraktifitas. Selama berolahraga ataupun beraktivitas

dengan beban kerja yang cukup berat ekskresi vitamin C meningkat melalui urine

dan keringat. Sehingga dapat dikatakan kebutuhan akan vitamin C meningkat

pada olahragawan ( Almatsler, 2009)

Sekolah sepak bola Garuda Bintang adalah salah satu klub yang berada di

Deli serdang tepatnya di Kampung Kolam Kec. Percut Sei Tuan yang berdiri pada

tahun 2009. Untuk menghadapi sebuah pertandingan dan memenangkannya

sangat dibutuhkan pemain-pemain yang cukup terlatih dan menguasai teknik

permainan. Oleh karena itu, untuk menghadapi kompetisi yang dihadapi, pelatih

dan pembinan memberikan latihan yang cukup berat, hal ini ditunjukan untuk

menghadapi intensitas kerja yang cukup berat selama bertanding, apa lagi melihat

komposisi pemain yang terdiri dari individu yang kurang terlatih. Latihan yanh

intensif bagi individu yang kurang telatih cendrung akan menimbulkan

peningkatan radikal bebas didalam tubuh.

Mendasari tentang latihan olahraga dan kaitanya dengan pembentukan

radikal bebas yang cukup berbahaya bagi tubuh serta peran vitamin C sebagai

antioksidan serta latar belakang dari Sekolah Sepak Bola Garuda Bintang.

Sindrom latihan fisik berlebih memiliki karakteristik penurunan

penampilan dan timbulnya gejala inflamasi yang terjadi pasca latihan fisik

berlebih yang memberikan dampak kesehatan yang serius terhadap atlet.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan

(19)

Merah Terhadap Perubahan Kadar Malondialdehide Yang Mendapat

Aktivitas Fisik Maksimal Pada Pemain SSB Garuda Bintang Deli Serdang”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan yang

dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan Pelatih maupun Guru Penjas dalam memberikan latihan

fisik terhadap anak didiknya belum optimal, karena pelatih dan Guru

Penjas kurang melihat segi dampak negatif dari Aktivitas Fisik

maksimal tersebut?

2. Untuk mengetahui pengaruh jambu biji merah terhadap perubahan

kadar melondialdehide setelah mendapatkan aktifitas fisik maksimal

pada pemain sekolah sepak bola garuda bintang.

C. Pembatasan Masalah

Melihat identifikasi masalah yang diuraikan di atas dan mengingat

keterbatasan penulis baik dai segi dana, tenaga yang dibutuhkan serta untuk

memperoleh hasil penelitian yang lebih baik maka penulis membatasi masalah “

Pengaruh Pemberian Jambu Biji Merah Terhadap Perubahan Kadar

Malondialdehide Yang Mendapatkan Aktivitas Fisik Maksimal Pada Pemain SSB

(20)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah peningkatan kadar MDA dalam darah atlet yang diinduksi

aktivitas fisik maksimal bisa merusak prestasi atlet ?

2. Apakah ada pengaruh pemberian Jambu Biji Merah terhadap

perubahan kadar Malondialdehide setelah mendapatkan aktifitas fisik

maksimal pada pemain Sekolah sepak bola Garuda Bintang?.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui pemberian latihan fisik maksimal dapat

meningkatkan kadar MDA dalam darah atlet yang diinduksi aktivitas

fisik maksimal.

2. Untuk mengtahui pengaruh pemberian Jambu Biji Merah Selama 2

hari terhadap perubahan kadar Malondialdehide setelah mendapatkan

aktifitas fisik maksimal pada pemain Sekolah sepak bola Garuda

Bintang

F. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi pemain sepak bola

SSB Garuda Bintang Deli Serdang Khususnya dan penggiat olahraga

(21)

berolahraga yang dapat menimbulkan cedera pada saat berolahraga dan

untuk meningkatkan kualitas kebugaran jasmani para atlet.

2. Hasil penelitian ini dapat bergua bagi Pembina dan pelatih SSB

Garuda Bintang dalam meningkatkan kualitas pemain untuk meraih

prestasi yang lebih baik.

3. Bagi peneliti menambah pengetahuan dan pengalaman untuk

mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam dunia pendidikan

4. Sebagai bahan masukan yang relevan dan bermanfaat bagi mahasiswa

Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan untuk mengadakan

(22)
(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasa hasil penelitian maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa “ terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan

kadar malondialdehide yang mendapatkan latihan fisik maksimal lari 300 meter

pada pemain SSB Garuda Bintang Kab. Deli Serdang”.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal antara

lain, yaitu :

1. Kepada pembina dan pelatih untuk memberikan konsumsi vitamin C

pada Para pemain, terlebih vitamin C yang alami seperti Jambu biji

merah yang kaya akan vitamin C. Agar tidak terjadi pembentukan

radikal bebas yang dapat merugikan kesehatan.

2. Untuk semua penggemar olahraga agar menjaga konsumsi vitamin

termasuk vitamin C dalam upaya menghambat pembentuakn radikal

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arief Prahasta Soedarya. (2010). Agribisnsi Guava (Jambu Batu). CV Pustaka Grafika Bandung

Chevion, S., Moran, D. S., Heled, Y., Shani, Y., Regev, G., Abbou, B., Berenshtein, E., Stadtman, E. R., Epstein, Y. (2003) Plasma antioxidant

status and cell injury after severe physical exercise. Proc Natl Acad Sci

U S A, 100, 5119-23.

Clarkson, P. M. and Thompson, H. S. (2000) Antioxidants: what role do they

play in physical activity and health? Am J Clin Nutr, 72, 637S-46S.

Djoko Pekik Irianto. (2007) Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan

Olahragawan. C. V Andi Offset Yogyakarta.

Harsono (1988). Coaching dan aspek-aspek dalam Coaching. CV Tombak kusuma Jakarta.

Harjanto, 2004. Pemulihan Stres Oksidatif Pada Latihan Olahraga . Jurnal Kedokteran YARSI 12 (3) : 81-87.

Hairrudin, 2005. Pengaruh pemberian ekstrak jinten hitam dalam mencegah

stres oksidatif akibat latihan olahraga anaerobik. Jurnal Biomedis III

(1) : 1-11.

Muchtamadji dan S.Santosa ,2006 ILMU Faal Olahraga Fungsi Tubuh

Manusia Pada Olahraga UPI Bandung.

Ji.L.L. (1999). Antioxidant Enzyme Response to Exercise and Aging. Med Scient Sport Exercise, 25, 225-231.

Rahmad Darmawan dan Ganesha Putra. (2012) . Jadi Juara Dengan Sepakbola

Possession. KickOffMedia – RD Books Jakarta.

Rukmini MS, Benedicta D’Sauza & Vivian D’sauza. 2004. Superoxide

dismutase and catalase activities and their correlation with malondialdehyde in schizophrenic patients. Indian Journal of Clinical

(25)

Rosmaini dkk (2011). Pengaruh pemberian Vitamin C 500MG Terhadap

Perubahan Kadar Melandialdehide yang Mendapatkan Aktifitas fisik Submaksimal Pada Pemain SSB Sejati Pratama Medan Johor.

Laporan Penelitian Research Grant Tahun Anggaran 2011 Unimed.

Suryohudoyo P. 2005. Oxidant and anti oxidant defense in health and disease. Post graduate Program Airlangga University in Collaboration with Institute of Biochemistry. Hombolt University Berlin Germany. Surabaya: 1-17.

Syaifudin. (2006). Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran.Jakarta EGC

Winarsi, H. (2007) Antioksidan Alami dan Radikal Bebas: Potensi dan Aplikasinya dalam Kesehatan. Kanisius, Yogyakarta, 153.

Zulfachri ( 2011) .Pengaruh Tocopherol Terhadap Kadar Testosteron Jumlah

Sperma dan Berat mencit Dewasa Yang Mendapatkan Latihan Fisik maksimal. dalam Skripsi Tesis.

http://publichealth08.blogspot.com/2011/12/metabolisme-vitamin-c.html

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pengujian pengukuran dilakukan untuk mengetahui metode yang paling tepat dengna akurasi yang paling tinggi dalam proses mendapatkan nilai diameter minimum

Useimmat vastaajat olivat samaa mieltä siitä, että myös Kainuun tulisi tehdä osansa ilmastovastuullisuuden ja kestävän kehityksen edistämiseksi.. Vastaajat eivät ajatelleet,

Dalam konteks Pegawai Negeri SipiL kompensasi sebagai balas jasa atau hasil kerja ditetapkan berdasarkan atas pekerjaan dan besamya tanggung jawab serta dengan tidak merupakan

Secara keseluruhan apa yang telah dilakukan oleh kepala Desa Tolinggula Pantai baik dari pelayanan terhadap masyarakat dan tugas berdasarkan dari hasil

Perkembangan zaman telah merubah berbagai aspek kehidupan manusia, teknologi informasi dan komunikasi mendorong perubahan hubungan antar bangsa yang tidak bisa lagi

Semakin sempurna penerapan model project citizen dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), semakin memberikan dorongan terhadap pengembangan karakter bangsa

Peningkatan mutu pendidikan melalui lesson study dimulai dari tahap perencanaan (Plan) yang bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat mendorong