• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAGI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SELESAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAGI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SELESAI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TIPE NHT PADA

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Oleh:

Muhammad Arief Tirtana NIM. 4102111011

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah

dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik serta Shalawat

penulis sampaikan untuk Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan Number Head Together

(NHT) Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Bagi Siswa Kelas IX SMP

Negeri 1 Selesai”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

Bapak Drs. W.L Sihombing, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini,

Bapak Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd, Ibu Dra. N. Manurung, M.Pd, dan Bapak

Denny Haris, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran mulai

dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, Bapak Prof.

Drs. Dian Armanto, M.Pd, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada

seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu

Hajar, M.Si beserta seluruh Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak

Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu

Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku

Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program

Studi Jurusan Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Matematika.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Masa, S.Pd selaku

Kepala Sekolah dan Bapak Arinal Ginting, S.Pd selaku guru matematika SMP

Negeri 1 Selesai yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian di sekolah serta telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan

(4)

v

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Sumpeno

dan Ibunda Leginah yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi semangat

kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan

kepada Kakanda Lydia Wati, Abangda Defhie Krisnawan, dan Adikku tersayang

Riska Novita Sari yang selalu memberikan dukungan dan doa.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Abangda Robin

Ginting, M.Pd, Juliswan, S.Pd, Sarianto, S.Pd, Nico Adrian, S.Pd, Suharman,

M.Sc, Ridho Pahwan Kasio, S.Pd, Satria Pratama, S.Pd, Ahmad Husni, S.Pd,

Ikbal Abdillah, SE dan sahabat-sahabat saya Rudi Purwanto, Indra Lasmana

Tarigan, Rajo Hasyim Lubis, Firman, Primsya, Muhammad Aziz Nasution,

Khairuzzaman, Solikin, Rio Agus Syahputra, Fitra Syaifullah, Surya Pohan,

Muhammad Arrasyid, serta sahabat yang lainnya di UKMI 2010.

Kemudian terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan di

jurusan matematika kelas B Reguler 2010, Nely Andriana, Ika Sari, Lolla Sartika,

Fatmah, Linda Purnama Sari, Fitria Sri Ratu, Khairul Sakti Lubis, Hutapea Dian,

Namora dan semua teman-teman DIK-B. Terima kasih juga kelas DIK-A, DIK-C,

EKSTENSI. Kemudian terima kasih kepada keluarga Besar Albanna Camp,

UKMI Ar-Rahman Unimed, UMMAT Unimed, Forum Mahasiswa Muslim

Langkat (FORMULA), dan FSLDK Sumatera Utara yang telah banyak membantu

kepada penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, November 2014 Penulis,

(5)

ii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TIPE NHT PADA

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

MUHAMMAD ARIEF TIRTANA (4102111011) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih tinggi daripada tipe Number Head Together (NHT) pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dikelas IX SMP Negeri 1 Selesai T.A 2014/2015.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Selesai dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-1 yang berjumlah 30 siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang disebut sebagai kelas eksperimen A dan kelas IX-2 yang berjumlah 30 siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yang disebut sebagai kelas eksperimen B. Instrumen penelitian ini menggunakan tes pilihan berganda sebanyak 20 soal.

Nilai rata-rata hasil posttest siswa pada kelas eksperimen A adalah 79.5 dengan standar deviasi adalah 8.0247. Nilai rata-rata hasil posttest siswa pada kelas eksperimen B adalah 73.333 dengan standar deviasi adalah 7.1115. Dari hasil analisis data berupa uji normalitas data pretest hasil belajar kelas eksperimen A menunjukkan dan data pretest hasil belajar kelas eksperimen B menunjukkan . Data postest hasil belajar kelas eksperimen A menunjukkan Lhitung < Ltabel (0,161) dan data posttest hasil belajar kelas eksperimen B menunjukkan Lhitung < Ltabel (0,161). Dengan demikian dapat disimpulkan kedua kelas berdistribusi normal. Dari hasil analisis data berupa uji homogenitas data postest diperoleh nilai Fhitung = 1,273295. Pada taraf signifikan diperoleh harga Ftabel = 1,8608. Fhitung < Ftabel maka data pretest dan data postest kedua sampel homogen.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Diagram xi

Daftar Rumus xii

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.1.3.Pembelajaran Matematika 10

2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.4.1. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 16

2.1.4.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran

(7)

vii

2.1.4.2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19

2.1.4.2.1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD 23

2.1.4.3. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT dan STAD 24

2.1.5. Ringkasan Materi 25

2.1.5.1. Bangun Ruang Sisi Lengkung 25

2.1.5.1.1. Luas Tabung, Kerucut, dan Bola 25

2.1.5.1.2. Volume Tabung, Kerucut, dan Bola 36

2.1.5.1.3. Perubahan Volume 40

2.1.5.1.4. Penerapan Bangun Ruang Sisi Lengkung 40

2.2. Penelitian yang Relevan 42

2.3. Kerangka Konseptual 43

2.4. Hipotesis Penelitian 45

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46

3.1.1. Lokasi Penelitian 46

3.1.2. Waktu Penelitian 46

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 46

3.2.1. Populasi Penelitian 46

3.2.2. Sampel Penelitian 46

3.3. Variabel Penelitian 47

3.4. Definisi Operasional Variabel 47

3.5. Jenis dan Desain Penelitian 48

3.5.1. Jenis Penelitian 48

3.5.2. Desain Penelitian 49

3.6. Prosedur Penelitian 50

3.7.Validitas Internal Penelitian 53

3.8.Instrumen Penelitian 54

(8)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

4.1. Uji Validasi 61

4.2. Uji Reliabilitas 61

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian 61

4.3.1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 62

4.3.2. Nilai Posttest Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 63

4.4. Analisis Data Hasil Penelitian 64

4.4.1. Uji Normalitas Data 65

4.4.2. Uji Homogenitas 65

4.4.3. Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Siswa 66

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 67

4.5.1. Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran

STAD dan NHT 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 70

5.2. Saran 70

(9)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15

Tabel 2.2 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 21

Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan 22

Tabel 2.4 Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT dan STAD 25

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 50

Tabel 4.1 Data Pretest Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 63

Tabel 4.2 Data Posttest Kelas Eksperimen A dan Kelas

Eksperimen B 63

Tabel 4.3 Ringkasan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest

Kedua Kelas 64

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil

Belajar Siswa 65

Tabel 4.5 Data Hasil Uji Homogenitas 66

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Hasil

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Alas Tabung 26

Gambar 2.2 Jaring-jaring Tabung 27

Gambar 2.3 Bentuk Kerucut 30

Gambar 2.4 Unsur-unsur kerucut 31

Gambar 2.5 Jaring-jaring dan Garis Pelukis 31

Gambar 2.6 Selimut Kerucut dan Alas kerucut 32

Gambar 2.7 Perubahan untuk tabung 40

Gambar 3.1 Rangkaian prosedur penelitian yang

(11)

xi

DAFTAR DIAGRAM

(12)

xii

DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Untuk mencari Luas selimut tabung 28

Rumus 2.2 Untuk mencari Luas permukaan tabung 29

Rumus 2.3 Untuk mencari Luas kerucut tertutup 33

Rumus 2.4 Rumus Luas Lingkaran 36

Rumus 2.5 Untuk mencari Luas sisi bola 36

Rumus 2.6 Untuk mencari volume tabung 37

Rumus 2.7 Untuk mencari volume kerucut 38

Rumus 2.8 Rumus Teorema Pythagoras 38

Rumus 2.9 Untuk mencari volume bola 39

Rumus 3.1 Rumus Korelasi Product Momen 55

Rumus 3.2 Rumus Kunder-Richardson KR-20 55

Rumus 3.3 Rumus standard deviasi 56

Rumus 3.4 Indeks kesukaran 56

Rumus 3.5 Rumus Daya pembeda soal 56

Rumus 3.6 Menghitung Rata-rata Skor 57

Rumus 3.7 Mencari bilangan baku 58

Rumus 3.8 Menghitung proporsi 58

Rumus 3.9 Uji Farians 58

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 73

Lampiran 2a RPP 77

Lampiran 2b RPP 85

Lampiran 2c RPP 94

Lampiran 3 Soal-soal LKS 103

Lampiran 4 Alternatif Jawaban LKS 109

Lampiran 5a Kisi-kisi Instrument Test 122

Lampiran 5b Soal Instrument Test (sebelum divalidasi) 130

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrument Test (sebelum divalidasi) 136

Lampiran 7 Soal Instrumen Test (Setelah divalidasi) 137

Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Test (setelah divalidasi) 141

Lampiran 9 Tes Validitas Instrumen Soal 142

Lampiran 10 Reliabitias Instrumen Soal 143

Lampiran 11 Tingkat Kesukaran Soal 144

Lampiran 12 Daya Pembeda Soal 145

Lampiran 13 Uji Normalitas Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 146

Lampiran 14 Uji Homogenitas 152

Lampiran 15 Uji Hipotesis 154

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian 155

Lampiran 17 Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 159

Lampiran 18 Nilai-nilai Untuk Distribusi F 160

Lampiran 19 Tabel Distribusi t 161

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik.

Dalam pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masing-masing pribadi.

Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka menjadi

hubungan antara pribadi pendidik dan pribadi anak didik, yang pada akhirnya

melahirkan tanggung jawab pendidik dan kewibawaan pendidkan. Pendidik

bertindak demi kepentingan dan keselamatan anak didik, dan anak didik mengakui

kewibawaan pendidk dan bergantung padanya. (Hasbullah, 2011 :5-6)

Dasar dan tujuan pendidikan bertitik tolak dari usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Hamdani,

2011 :69). Pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi

semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan bangsa.

Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah

bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan di

antara hal-hal itu. Untuk dapat memahami struktur-struktur serta

hubungan-hubungan, tentu saja diperlukan pemahaman tentang konsep-konsep yang terdapat

di dalam matematika itu. Dengan demikian, belajar matematika berarti belajar

tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang

dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan

struktur-struktir tersebut. ( Herman Hudojo, 2005 :107)

Asmin (2012 :4) menyebutkan peranan matematika untuk menumbuh

kembangkan wahana berpikir bagi ilmu pengetahuan, berkembang karena adanya

permasalahan. Objek pembelajaran matematika di kelas dapat berupa fakta,

keterampilan, konsep, dan prinsip yang diajarkan di kelas, akan tetapi fakta dan

(15)

2

pada kelas menengah, dan prinsip pada kelas yang lebih tinggi. Keterampilan

belajar matematika dimaknai sebagai bentuk operasi dan prosedur, dimana siswa

diharapkan dapat melakukannya dengan cepat dan tepat. Konsep dalam

matematika adalah ide abstrak yang memudahkan orang dapat mengklarifikasikan

objek atau kejadian, dan menentukan apakah objek atau kejadian itu merupakan

contoh atau bukan contoh, kesamaan, ketidaksamaan, segitiga, kubus, jari-jari,

dan eksponen, dan sebagainya yang merupakan contoh konsep. Prinsip

pembelajaran matematika dapat berupa objek matematika yang paling kompleks.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang

merupakan mata pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan

dalam berbagai aspek kehidupan. Matematika merupakan sarana berpikir untuk

menumbuh kembangkan pola pikir yang logis, sistematis, objektif, kritis dan

rasional yang harus dibina sejak dini. Untuk meguasai matematika setiap harus

sering melatih kebaisaannya untuk bisa mahir dalam matematika atau dalam kata

lain banyak belajar, karena yang diperlukan dari semua sesungguhnya adalah

belajar.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut, menunjukkan bahwa

hasil dari belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan, yaitu perubahan yang

terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas tertentu.

(M. Sobry Sutikno, 2013 :3-4).

Rendahnya hasil belajar siswa dalam matematika tentu dipengaruhi

banyak faktor. Namun secara garis besar faktor tersebut dapat dikelompokkan

menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

meliputi persiapan siswa dalam proses belajar mengajar. Faktor eksternal meliputi

bahan ajar, strategi, model pembelajaran, media pendidikan serta situasi

lingkungan. Berdasarkan hal tersebut penggunaan model pembelajaran yang

kurang tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga siswa dalam

memahami dan menguasai materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa

(16)

3

Hasil belajar matematika siswa yang masih rendah tidak dapat seutuhnya

merupakan kesalahan dari siswa tetapi harus diperhatikan bagaimana seorang guru

menyampaikan dari menyajikan materi. Seperti yang diungkapkan Suryosubroto

(2002 :4) bahwa:

Didalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinan yang dilakukan itu. Ia tidak melakukan instruksi - instruksi dan tidak berdiri dibawah instruksi manusia lain kecuali dirinya sendiri setelah masuk dalam situasi kelas.

Keberhasilan pengajaran matematika ditentukan oleh seberapa hasil

belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Sehubungan dengan hal tersebut Cockroft (dalam Abdurrahman 2009 :253)

menyatakan bahwa :

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Salah satu materi pelajaran dalam matematika yaitu Bangun Ruang Sisi

Lengkung. Selain kelemahan belajar matematika yang telah diuraikan diatas,

terdapat juga kelemahan belajar matematika yang lebih terperinci pada materi

Bangun Ruang Sisi Lengkung diantaranya adalah sebagai berikut : (1) Siswa tidak

memahami konsep dan siswa tidak memiliki keterampilan dalam menemukan

solusi. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak memuaskan dengan

kata lain tidak tercapainya criteria ketuntasan mengajar yang telah ditetapkan.

Rendahnya hasil belajar siswa tidak sepenuhnya dapat disebabkan oleh

teknik dan kurangnya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru tetapi juga

dikarenakan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada

dalam matematika yang dipandang merupakan seperangkat fakta-fakta yang harus

di hafal. Oleh karena itu guru harus mencari cara yang dapat membuat siswa

(17)

4

penting dalam menentukan keberhasilan belajar matematika adalah pemilihan

model pembelajaran, Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mengatasi

kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran matematika yaitu salah satu solusinya

adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk bekerja kelompok dalam memecahkan suatu masalah secara

bersama-sama. Seperti yang diungkapkan oleh Slavin (2008 :4) bahwa :

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) yaitu model

kooperatif yang dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam

pembelajarannya siswa ditempatkan dalam suatu kelompok untuk berdiskusi,

meningkatkan tanggungjawab siswa secara bersama, sebab masing–masing

kelompok diberi tugas yang berbeda untuk dibahas, serta melatih siswa untuk

menyatukan pikiran, karena Numbered Heads Together mengajak siswa untuk

menyatukan persepsi dalam kelompok. Selain NHT ada juga model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yaitu model

kooperatif yang dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam

pembelajarannya siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam suatu

kelompok, membuat suasanan belajar lebih menyenangkan karena siswa

dikelompokkan dalam kelompok yang heterogen. Jadi siswa tidak mudah bosan

mendapat kawan atau teman baru dalam pembelajaran.

Kedua model ini sama-sama baik dalam proses pembelajaran kooperatif,

namun disini akan ditelititi mana yang lebih baik apabila di ajarkan oleh kedua

(18)

5

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan dua model

pembelajaran kooperatif yang berbeda. Dalam hal ini penulis tertarik mengadakan

penelitian yang berjudul

Perbedaan Hasil Belajar Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Tipe Number Head

Together (NHT) Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Bagi Siswa

Kelas IX di SMP Negeri 1 Selesai”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa di kelas masih rendah.

2. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.

3. Proses pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru

(Ekspositori), meskipun model pembelajaran telah berkembang salah

satunya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT

sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar dan

meningkatkan hasil belajarnya.

1.3.Batasan Masalah

Seperti yang telah diuraikan diatas, terdapat banyak masalah yang

teridentifikasi. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka

permasalahan dalam penelitian ini berfokus pada hasil belajar matematika siswa

tertulis model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) dan model Number Heads Together (NHT) pada materi bangun ruang

(19)

6

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

“Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih

tinggi daripada tipe Number Heads Together (NHT) pada materi Bangun ruang

sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 1 Selesai ?”

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

“Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) lebih tinggi daripada tipe Number Heads Together (NHT) pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 1 Selesai ”.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan untuk dapat memilih model pembelajaran yang

lebih baik dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dan

mengaktifkan siswa dalam belajar serta dapat menjalin hubungan yang

lebih baik diantara siswa lainnya sehingga dapat meningkatkan

komunikasi dan hasil belajar dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran

yang lebih tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa

(20)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka diperoleh

kesimpulan, yaitu : secara statistic dengan menggunakan uji t disimpulkan bahwa

hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih tinggi

dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Bangun Ruang Sisi

Lengkung di kelas IX SMP Negeri 1 Selesai T.A 2014/2015.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah:

1. Kepada guru-guru atau calon guru salah satu model pembelajaran yang baik

adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

cenderung lebih menarik perhatian siswa karena dalam model pembelajaran

ini siswa diajak untuk dapat berpikir atau menyelidiki suatu kajian materi

secara lebih detail.

2. Kepada siswa disarankan untuk saling bekerjasama dalam diskusi kelompok

terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang

dipelajari serta melakukan persiapan belajar dan aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang lebih baik.

3. Kepada calon peneliti berikutnya, disarankan untuk mengembangkan

penelitian ini sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi kemajuan

(21)

71

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S, (2012), Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Asmin dan Abil, (2012), Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar Dengan Analisis Klasik dan Modern, Larispa Indonesia, Medan.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Cetakan I, Yrama Widya, Bandung.

Hamalik, Oemalik (2006), Proses Belajar Mengajar, Cetakan kelima, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Hamdani, (2011), Dasar-dasar Kependidikan, Cetakan Ke-I, Pustaka Setia, Bandung.

Hasbullah, (2011), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Hudojo, H., (2005), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang, Universitas Negeri Malang.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persedia, Medan.

Lie, A., (2010), Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang – Ruang Kelas, Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Sheskin, D., J (2000). Parametric and Nonparametric Statistical . Second Edition. New York: Chapman & Hall/RC

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (2001), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2012), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

(22)

72

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

(23)

iii

RIWAYAT HIDUP

Muhammad Arief Tirtana lahir pada 12 April 1992 dan dibesarkan di

dusun Betinga, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat. Ayah bernama Sumpeno

dan Ibu bernama Leginah. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Kakak bernama Lydia Wati, Abang bernama Defhie Krisnawan, dan Adik

bernama Riska Novita Sari. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri 054878

Laumulgap, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan

studinya di SMP Negeri 1 Selesai, dan selesai pada tahun 2007. Penulis masuk

SMA Negeri 1 Kuala pada tahun 2007 dan selesai tahun 2010. Pada tahun 2010,

penulis diterima di Program Studi Pendidikan Matematika jurusan Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri

Medan. Selama kuliah penulis aktif di organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam

(UKMI) Ar-Rahman Unimed dan Forum Mahasiswa Muslim Langkat (Formula)

serta Ukhuwah Mahasiswa Muslim Matematika (UMMAT) Unimed. Untuk

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Alas Tabung

Referensi

Dokumen terkait

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

commit to user ª·· ÜßÚÌßÎ ×Í× Ø¿´¿³¿² ØßÔßÓßÒ ÖËÜËÔ

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaturan hukum terhadap delik penyertaan (deelneming) dalam hukum pidana Indonesia dan untuk mengetahui pertimbangan

melakukan penelitian lanjutan tentang “Analisis Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi, Kesempatan Kerja, Kepuasaan Kerja Terhadap Auditor

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

Faktor penting lain yang menjadi penghambat kegiatan usaha agroindustri perikanan yang dihadapi oleh wirausaha wanita di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Palabuhan Ratu

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak

Saudara diminta untuk menyiapkan seluruh data/dokumen penawaran dan kualifikasi perusahaan yang asli dan sah sesuai yang disampaikan dalam penawaran dan dapat