i
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2014 - 2018
SKRIPSI
Oleh HARTAMING 105730534215
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
ii
HALAMAN JUDUL
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2014 - 2018
SKRIPSI
Oleh HARTAMING 105730534215
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
iii
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk:
1. Ayahanda Mustajab dan Ibunda-ku tercinta Jumaintang terima kasih atas segala kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya terlahir ke dunia ini hingga saya sampai saat ini, terima kasih atas segala limpahan doa yang tak berkesudahan serta terima kasih atas segala pengorbanan yang telah engkau lakukan selama ini dan teruntuk kedua adik ku Windastuti dan Yudhistira terima kasih atas segala doa dan dukungan yang telah kalian haturkan. Kupersembahkan
sebuah tulisan yang ku tuliskan di atas lembaran putih ini yang yang ku rangkai dari kata demi kata dan kalimat demi kalimat yang diiringi dengan berjuta makna kehidupan yang tak lain sebagai ucapan terima kasih yang sedalam dalamnya.
2. Bapak dan ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus dan ikhlas meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan dalam menyelesaikan karya ini.
3. Para sahabat – sahabat yang selalu memberi bantuan dan memberi semangat beserta dukungan dalam penyelesaian karya ini.
“IMM, HIMANSI, HPMT, ARC”
MOTTO
“Bekerja keras adalah bagian dari fisik, Berkerja cerdas merupakan bagian dari otak, Sedangkan bekerja ikhlas adalah bagian dari hati.
Kita tidak akan pernah diberi suatu impian tanpa kemampuan untuk mewujudkannya”
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI Alamat : Jln. Sultan Alauddin No.259 Fax (0411) 860 132 Makassar
90221 .
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian :“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”.
Nama Mahasiswa : Hartaming No. Stambuk/NIM : 105730534215 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Menyatakan bahwa Skripsi ini telah diperiksa dan diajukan didepan panitia Penguji Skripsi Starata Satu (S1) pada hari Sabtu, 28 Septemb er 2019 di Ruang IQ. 7.1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 28 September 2019
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ansyarif Khalid, SE., M.Si., Ak., CA Chairul Ihsan Burhanuddin, SE., M.Ak NIDN : 0009095406 NIDN : 0904088601
Mengetahui,
v Diketahui oleh:
Dekan Ketua Program Studi,
Ismail Rasulong, SE., MM Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA.CSP
vi
vii
ABSTRAK
Hartaming, 2019. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.,Ak.CA dan pembimbing II Chairul Ihsan Burhanuddin, SE.,M.Ak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap KInerja Keuangan pada perusahaan manufaktur sector industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis Data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil analisis Data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa data CSR berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA dan ROE. Sedangkan data Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan CR.
Kata kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR)
viii
ABSTRACT
Hartaming, 2019. The Influence of Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure on the Financial Performance of Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2014-2018 Period. Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Dr. Ansyarif Khalid, SE., M.Sc., Ak.CA and advisor II Chairul Ihsan Burhanuddin, SE., M.Ak.
This study aims to analyze the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) on Financial Performance in the basic industrial and chemical manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This type of research used in this research is quantitative descriptive. Data analysis techniques used in the study are descriptive analysis and simple regression analysis. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR) has a significant effect on the financial performance of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2014-2018. The results of this study indicate that CSR data has a significant positive effect on financial performance as measured using ROA and ROE. While Corporate Social Responsibility (CSR) data have a significant negative effect on financial performance as measured by CR.
Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018)”. Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga serta sahabat-sahabat beliau yang telah menebarkan permadani-permadani kebenaran dan memerangi benih-benih kebatilan hingga kita dapat merasakan ketentraman hidup saat ini.
Terima kasih pula kepada kedua orang tua, Ayahanda Mustajab dan Ibunda Jumaintang yang selalu mendoakan penulis dalam setiap langkahnya, yang selalu memberi dukungan, memberi motivasi dan berkorban demi masa depan penulis dan juga kepada kedua adikku tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dorongan kepada penulis selama ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan dalam penulisan dan penyusunan, namun berkat do’a, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan terima kasih kepada:
x
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim, SE.,MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak.CA.,CSP selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.,Ak.CA dan Bapak Chairul Ikhsan Burhanuddin, SE.,M.Ak selaku pembimbing I dan Pembimbing II yang telah berkenang meluangkan waktunya guna membimbing, memberi petunjuk, serta memberi saran dalam penyusunan skrpsi ini.
5. Para dosen yang termasuk dalam ruang lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan pengajaran serta ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Kepada seluruh staff (tata usaha) yang telah memberikan pelayanan yang baik selama ini.
7. Kepada kakanda, teman-teman pengurus dan adinda di Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan begitu banyak pembelajaran yang bermakna selama ini.
8. Kepada kakanda, teman-teman pengurus, dan adinda di Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) Komisariat universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan banyak sumbangan pemikiran dan nasihat kepada penulis.
xi
9. Kepada kakanda, teman-teman pengurus dan adinda di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah senantiasa mendorong, memotivasi dan memberikan ilmu tambahan kepada penulis khususnya dalam bidang akuntansi.
10. Kepada teman-teman seperjuangan Accounting Research Class (Ak. 15E) yang telah memberikan begitu banyak sumbangan pemikiran, selalu memotivasi dan nasihat ketika penulis berpikir untuk menyerah.
11. Kepada teman-teman KKN Tematik-BKKBN Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantisa memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.
12. Kepada para sahabat LASKAR HIJRAH yang selalu memberi sumbangan pemikiran, motivasi dan doa kepada penulis selama ini.
13. Kepada tema-teman lembaga se-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa memberi masukan dan petunjuk kepada penulis.
14. Kepada teman-teman Alumni SDI No. 142 Pannara yang juga selama ini senantiasa memberikan dukungan dan memberikan pelajaran yang bermakna.
15. Kepada adik-adik khususnya di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang juga selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis.
16. Para sahabat di MPD yang juga berperang penting dan membantu penulis selama ini.
17. Serta setiap orang yang juga selalu memberikan doa, dukungan, masukan, dan motivasi selama ini yang tak mampu penulis tuliskan satu per satu.
xii
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan tidak lepas dari kodrat kita sebagai manusia biasa. Demikian juga halnya dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis berharao kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat baik bagi pembaca maupun penulis.
Billahi fii sabilil haq, fastabiqul khairat
Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarakatuh
Makassar, September 2019
Hartaming
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
SURAT PERYATAAN ... vi
ABSTRAK INDONESIA ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Tinjauan teori ... 7
1. Teori Agency ... 7
2. Teori Stakeholder ... 7
3. Teori Legitimasi ... 7
xiv
B. Corporate Social Responsibility (CSR) ... 8
1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ... 8
2. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR) ... 11
3. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perusahaan ... 13
4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) ... 17
C. Kinerja Keuangan ... 18
1. Pengertian Kinerja Keuangan ... 18
2. Pengukuran Kinerja Keuangan ... 19
D. Hubungan CSR Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan ... 20
E. Tinjauan Empiris ... 21
F. Kerangka Pikir ... 25
G. Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Jenis Penelitian ... 28
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 28
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 28
D. Populasi dan Sampel ... 30
E. Sumber Data dan Teknik pengumpulan Data ... 34
F. Metode Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 39
B. Hasil Penelitian ... 43
1. Corporate Social Responsibility (CSR) ... 43
2. Kinerja Keuangan Perusahaan ... 50
xv
3. Analisis Statistik deskriptif ... 54
4. Uji Asumsi Klasik ... 57
5. Analisis Regresi Sederhana ... 62
6. Uji Hipotesis ... 64
7. Uji Koefisien Determinasi……….. 67
C. Pembahasan ... 68
1. Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap ROA ... 68
2. Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap ROE ... 70
3. Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap CR ... 72
BAB V PENUTUP ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76 DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 21
Tabel 3.1 Daftar Populasi ... 31
Tabel 3.2 Daftar Sampel ... 34
Tabel 4.1 Data Pengungkapan CSR ... 46
Tabel 4.2 Data Kinerja Keuangan Perusahaan ... 52
Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 55
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ... 57
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Terhadap ROA ... 58
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Terhadap ROE ... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Terhadap CR ... 59
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ... 62
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Sederhana VAriabel ROA ... 62
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Sederhana Variabel ROE ... 63
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Sederhana Variabel CR ... 64
Tabel 4.12 Hasil Uji t CSR Terhadap ROA ... 65
Tabel 4.13 Hasil Uji t CSR Terhadap ROE ... 66
Tabel 4.14 Hasil Uji t CSR Terhadap CR ... 66
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 67
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model Piramida CSR ... 10
Gambar 2.2 Kerangka Pikir ... 25
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BEI ... 42
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA ... 60
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE ... 60
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas CR ... 61
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Ringkasan Hasil Perhitungan CSR Dan Kinerja Keuangan Lampiran 2 : GRI Reportting Guidelines Index (G4)
Lampiran 3 : Ringkasan Hasil Perhitungan CSR Dan Kinerja Keuangan Lampiran 4 : Hasil Uji SPSS Analisis deskriptif
Lampiran 5 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA Lampiran 6 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE Lampiran 7 : Hasil Uji Heteroskedastisitas CR Lampiran 8 : Hasil Uji Multikolinearitas ROA Lampiran 9 : Hasil Uji Multikolinearitas ROE Lampiran 10 : Hasil Uji Multikolinearitas CR Lampiran 11 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 12 : Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 13 : Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (t) Terhadap ROA Lampiran 14 : Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (t) Terhadap ROE Lampiran 15 : Hasil Uji hipotesis Secara Parsial (t) Terhadap CR Lampiran 16 : Hasil Uji Koefisien Determinasi
Lampiran 17 : Hasil Analisis Regresi Sederhana Terhadap ROA Lampiran 18 : Hasil Analisis Regresi Sederhana Terhadap ROE Lampiran 19 : Hasil Analisis Regresi Sederhana Terhadap CR
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan memiliki banyak tantangan dalam beroperasi dan menghasikan laba. Suatu perusahaan tidak dapat bekerja sendiri dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, ada pihak lain yang turut berperan dan berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan yaitu lingkungan dan masyarakat.
Hal tersebut menyebabkan perusahaan untuk tidak memperbanyak laba bagi dirinya sendiri dan bertanggungjawab pada pihak (shareholder) saja, tetapi juga pada pemangku kepentingan.
Menurut Anatan Lina (2010), bahwa tanggung jawab social merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan para pemangku kepentingan. Tanggung jawab sosial menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan saja.
Tanggung jawab sosial perusahaan memiliki kandungan dan konsekuensi baik secara sosial (social consequences) maupun secara ekonomi (economic consequences). Lebih lanjut bahwa perusahaan yang melakukan aktivitas tanggung jawab dengan penuh keseriusan dan didukung oleh strategi implementasi yang tepat, memiliki manfaat, seperti: apresiasi masyarakat, meningkatkan nilai bagi perusahaan, mengurangi komplain masyarakat, membantu pemecahan persoalan yang dihadapi masyarakat baik di bidang social, ekonomi maupun kesehatan. Di samping itu, dapat meningkatkan apresiasi investor di pasar modal, dan meningkatkan nilai bagi kesejahteraan pemilik.
Semakin banyak perusahaan yang menyadari arti penting dari Corporate Social Responsibility (CSR), tanggung jawab sosial perusahaan dan memasukkannya ke dalam strategi bisnis mereka. Berdasarkan berbagai definisi tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi, secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, peningkatan kualitas hidup dari karyawan serta peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas.
Dalam UU No. 40 Pasal 74 tahun 2007 dijelaskan bahwa perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan demikian, ada jenis - jenis usaha tertentu yang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bukan sebagai kegiatan yang sifatnya sukarela namun sebagai sebuah kewajiban, oleh karena itu pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada jenis perusahaan seperti ini cenderung akan mempengaruhi beberapa elemen perusahaan termasuk pertimbangan dari inverstor sehingga dapat dipastikan akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Namun, di sisi lain, terdapat beberapa jenis perusahaan seperti bank, perusahaan asuransi, dan lain – lain yang tidak diwajibkan melaporkan Corporate Social Responsibility (CSR), untuk jenis perusahaan seperti ini, masih sulit diprediksi apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) akan mempengaruhi kinerja keuangan atau tidak.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability)
perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelajutan (sustainable development). Disisi lain, masyarakat mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungan- keuntungannya membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial.
Pemilihan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri dasar dan kimia sebagai objek penelitian bukan tanpa dasar atau alasan.
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menganalisis pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan. Penelitian Wijayanti (2011), menggunakan ROA, ROE, dan EPS sebagai proksi kinerja perusahaan. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk ke dalam industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan periode penelitian hanya 1 tahun, yaitu 2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap ROE dan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan EPS.
Penelitian Rahmadhana (2015), mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja perusahaan, menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel independen dan menggunakan
ROA, ROE, dan ROS sebagai proksi kinerja perusahaan serta menggunakan Size (ukuran), Growth (pertumbuhan penjualan) dan Leverage sebagai variabel control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pasar perusahaan.
Adanya hasil yang tidak konsisten mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan seperti ROA, ROE, EPS maupun ROS, mengisyaratkan masih perlunya menguji kembali pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan dalam konteks tahun pengamatan dan sampel yang digunakan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah penggunaan periode pengamatan, dimana penelitian sebelumnya hanya menggunakan 1 (satu) tahun pengamatan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan 5 (lima) tahun pengamatan, yaitu 2014-2018. Penambahan populasi dan sampel ini dimaksudkan agar hasil penelitian dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pertimbangan bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki jumlah yang paling besar dibanding dengan jenis perusahaan lainnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dalam kaitannya dengan kinerja keuangan. Dimana penulis menggunakan kacamata berupa
variable profit, people dan planet sesuai dengan konsep triple bottom line yang dikemukakan Elkington (1991), hal ini dikarenakan inilah yang dinilai cukup representative untuk disandingkan dengan kinerja keuangan. Maka dari itu peniliti mengangkat judul tentang “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diukur dengan Return On Asset (ROA)?
2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diukur Return On Equity (ROE)?
3. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diukur Current Ratio (CR)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)!
2. Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)!
3. Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)!
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
a) Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Muhammadiyah Makassar.
b) Sebagai informasi untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu ekonomi khususnya efektifitas penggunaan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR).
2. Bagi Perusahaan
Sebagai informasi bagi perusahaan dalam melihat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan dan memberi inspirasi bagi perusahaan untuk Corporate Social Responsibility (CSR) yang akan datang.
3. Bagi Investor
Sebagai informasi bagi investor dalam melihat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan dan memberi inspirasi bagi investor untuk pengembangan bisnis dengan modal tambahan dari investor dalam berinvestasi pada perusahaan.
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Agency Theory (Teori Agensi)
Teori ini menjelaskan adanya hubungan keagenan atau kontrak kerja yang melibatkan antara dua pihak. Kontrak kerja terjalin antara pihak principal dengan pihak agen. Pihak agen menutup kontrak untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi principal menutup kontrak untuk memberikan imbalan pada pihak agen. Hendriksen (2001) dalam (Widayuni
& Harto, 2014).
2. Stakeholders Theory (Teori Stakeholders)
Teori mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Keberadaan suatu perusahaan dengan dukungan para stakeholdernya akan sangat berpengaruh kuat, karena pada dasarnya perusahaan mendapat support yang lebih dari stakeholdernya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain), kelompok stakeholder inilah yang menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam mengungkap atau tidak suatu informasi didalam laporan perusahaan tersebut. Chairi & Ghazali 2007:409 dalam (Prasetyo & Meiranto, 2017).
3. Legitimacy Theory (Teori Legitimasi)
Teori legitimasi yaitu kontrak sosial dengan masyarakat, dimana perusahaan dalam menjalankan kegiatannya menggunakan sumber ekonomi. Perwujudan legitimasi dapat berupa pelaporan kegiatan CSR.
Perusahaan dalam menerapkan perogram CSR diharapkan dapat memperoleh legitimasi sosial dan akan memberikan dampak yang positif terhadap kekuatan keuangannya. (Rahayu, Darminto, & Topowijono, 2014).
B. Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut (Rahayu,2010), Corporate Social Responsibility (CSR) lahir dari desakan masyarakat atau perilaku perusahaan yang biasanya selalu focus untuk memaksimalkan laba perusahaan saja, mensejahterakan para pemegang saham, dan mengabaikan tanggung jawab social perusahaan seperti perusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, dan lain sebagainya. Pada dasarnya keberadaan perusahaan itu bertolak belakang dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan social. Konsep dan praktik Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini tidak dipandang sebagai suatu cost center tetapi sebagai strategi perusahaan dalam menstabilkan pertumbuhan usaha secara jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sangat penting sebagai wujud pelaporan tanggung jawab social perusahaan kepada masyarakat.
Menurut Saipullah Hasan (Judy, Gilbert, 2010) Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kewajiban perusahaan untuk pengembangan pemangku kepentingan dan untuk menghindari serta mengoreksi setiap konsekuensi negative yang timbul dari kegiatan usaha.
Pengertian ini mengandung dimensi: Pemangku kepentingan dan ekonomi.
Menurut Mu’man Nuryana (Busyra Azheri, 2012), Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian social dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelawan dan kemitraan. Sedangkan Busyra Azheri (2012), merumuskan pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebagai komitmen perusahaan untuk melaksanakan kewajiban yang didasarkan atas keputusan untuk mengambil kebijakan dan tindakan dengan memerhatikan kepentingan para stakeholders dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum yang berlaku.
Pada tahun 1970-an, Carroll (1977) memperkenalkan Corporate Social Performance (CSP). Pendekatan ini dimaksudkan agar perusahaan dalam menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak sekedar memenuhi kewajiban tanpa mengetahui hasil dari kinerja sosialnya. Hal ini penting mengikat kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bersumber dari dana perusahaan baik dari biaya operasional atau keuntungan. Apabila salah satu pengelolaannya, maka pengeluaran biaya Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan tidak akan memberikan manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan merugikan aktivitas bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Konsep CSP merupakan perpanjangan dari Corporate Social Responsibility (CSR) yang berusaha menyimbangkan antara pengeluaran biaya social dengan manfaat yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain, kinerja social memiliki manfaat terhadap kinerja ekonomi.
Konsep CSP yang berkembang pada tahun 1976 memiliki kesamaan dengan pandangan H. Grdon Fitch mengenai tanggung jawab social. Fitch
(Carroll, 1999) berpandangan bahwa tanggung jawab social merupakan upaya serius perusahaan untuk memecahkan masalah social yang sebagian atau keseluruhan merupakan dampak operasi bisnis. Upaya pemecahan masalah dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi masalah social, kemudian memutuskan masalah social mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Model piramida dari yang telah diungkapkan diatas dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.1: Model piramida tanggung jawab perusahaan dalam berbagai tataran
Masih menurut Carroll dalam Susanto (2007:32-33), tanggung jawab ekonomi adalah memperoleh laba, sebuah tanggung jawab agar dapat menghidupi karyawan, membayar pajak, dan kewajiban-kewajiban perusahaan lainnya. Kemudian sebagai perwujudan dari tanggung jawab social perusahaan di bidang hukum perusahaan mesti mematuhi hukum yang berlaku sebagai refresentasi dari rule of the game. Berikutnya tanggung jawab social juga harus tercermin dalam tindakan etis
Philanthropic Responsibilities
Ethical Responsibilities
Legal Responsibilities
Economic Responsibilities
perusahaan dan memuncaknya adalah tanggung jawab philanthropic yang mengharuskan perusahaan untuk berkontribusi terhadap komunitasnya.
2. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada prinsipnya Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholers dalam arti luas daripada sekedar kepentingan perusahaan mereka. Meskipun secara moral adalah baik suatu perusahaan mengejar keuntungan, bukan berarti perusahaan dibenarkan mencapai keuntungan tersebut dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan pihak yang terkait. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan dari usahanya yang mempunyai dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap stakeholders-nya dan lingkungan dimana perusahaan melakukan aktivitas usahanya.
Menurut Jack Mahoney dalam (Azheri) dalam orasinya menegaskan bahwa melalui praktis etik dunia usaha modern dewasa ini, ruang lingkup Corporate Social Responsibility (CSR) minimal dapat dibedakan atas empat, yaitu :
1. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan social yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas.
Selama ini image yang berkembang pada sebagian besar perusahaan sehubungan keterlibatannya dalam berbagai kegiatan social secara tradisional dianggap sebagai wujud paling “urgen” sebagai implementasi Corporate Social Responsibility (CSR). Bahkan ada image yang menyatakan bahwa keterlibatan perusahaan pada kegiatan social inilah satu-satunya kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Dari
sekian banyak bentuk kegiatan social yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yang paling banyak mendapatkan sorptan adalah kegiatan social yang dapat memecahkan masalah ketimpangan social dan ekonomi.
2. Keuntungan ekonomis yang diperoleh perusahaan.
Kegiatan usaha dewasa ini, sulit untuk memisahkan antara keuntungan ekonomis dengan keuntungan social. Fakta empiris menunjukkan bahwa keterlibatan perusahaan dalam kegiatan social sangat menunjang aktivitas usaha itu sendiri, yang akhirnya akan menguntungkan perusahaan. Dalam kerangka, keuntungan ekonomi dilihat sebagai sebuah lingkup tanggung jawab moral dan social yang sah dari suatu perusahaan.
3. Memenuhi aturan hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan kegiatan dunia usaha maupun kehidupan social masyarakat pada umumnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Jack Mahoney menegaskan betul bahwa lingkup tanggung jawab social perusahaan yang “paling penting dan urgen” dewasa ini adalah bagaimana suatu perusahaan mematuhi aturan hukum. Asumsi dasar yang digunakan Jack Mahoney adalah jika suatu perusahaan tidak mematuhi aturan hukum yang ada, sebagaimana halnya orang lain, maka keterlibatan dan keberaturan masyarakat tidak akan terwujud. Demikian pula halnya dengan perusahaan, jika tidak menaati ketentuan hukum, maka tidak akan ada ketenangan, ketentraman, dan rasa aman dalam melakukan setiap aktivitas usahanya.
4. Menghormati hak dan kepentingan stakeholders atau pihak terkait yang mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung atas aktivitas perusahaan.
Ruang lingkup ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, praktisi, akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dewasa ini, dengan asumsi bahwa suatu perusahaan mempunyai tanggung jawab moral dan social. Sehingga perusahaan secara moral dituntut dan menuntut dirinya sendiri untuk bertanggung jawab atas hak dan kepentingan stakeholders.Tanggung jawab social perusahaan akan menjadi hal yang begitu konkret demi terciptanya suatu kehidupan social, maupun demi keberlanjutan dan keberhasilan aktivitas perusahaan itu sendiri.
3. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Perusahaan Menurut Setianingrum (2015), dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatiannya kepada tiga hal, yaitu profit, masyarakat dan lingkungan. Ketiga hal inilah yang akan memberikan manfaat bagi keberlangsungan perusahaan.
Pertama, dari sisi profit, perusahaan memfokuskan untuk menghasilkan laba sehingga perusahaan dapat memberikan dividen bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagian laba yang diperoleh guna membiayai pertumbuhan dan mengembangkan usaha di masa depan, serta membayar pajak kepada pemerintah.
Kedua dari sisi masyarakat, perusahaan fokus untuk membantu masyarakat untuk ikut berkembang. Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan aktivitas-aktivitas serta pembuatan-
pembuatan kebijakan yang dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki di berbagai bidang, seperti pemberian beasiswa bagi pelajar di sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, dan penguatan ekonomi local.
Ketiga, perusahaan juga memfokuskan pada sisi lingkungan, dengan memberikan perhatian kepada lingkungan sekitar, perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan demi terpeliharanya kualitas kehidupan manusia dalam jangka panjang.
Perusahaan juga ikut mengambil bagian dalam aktivitas manajemen bencana. Manajemen bencana disini bukan hanya sekedar memberikan bantuan kepada korban bencana, namun juga berpatisipasi dalam usaha- usaha mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana melalui usaha-usaha pelestarian lingkungan sebagai tindakan preventif untuk meminimalisir bencana. Dengan menjalankan tanggung jawab social, perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, namun juga turut memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat serta lingkungan sekitar dalam jangka panjang.
a. Profit (Saham/Penanaman Modal)
Profit merupakan unsur yang paling penting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha kaarena hal itulah tak heran bila fokus utama dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan profit atau mengejar harga saham setinggi-tingginya.
Menurut Wibisono (2007:33), profit sendiri hakikatnya merupakan tambahan pendapatan yang dapat digunakan untuk menjamin
keberlangsungan hidup perusahan. Sedangkan aktivitas yang ditempuh untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya, memperbaiki manajemen kerja melalui penyederhanaan proses, mengurangi aktivitas yang tidak efisien, menghemat waktu proses dan pelayanan. Termasuk juga menggunakan material sehemat mungkin dan memangkas biaya serendah mungkin sehingga perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.
b. People/pembangunan nasional (SDM)
Masyarakat merupakan salah satu stakeholder yang penting dalam perusahaan. Karenanya, dukungan dari masyarakat sangat diperlukan bagi keberadaan, keberlangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan. Sehingga perusahaan perlu untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
Intinya, jika ingin eksis dan akseptabel, perusahaan harus menyertakan pula tanggung jawab yang bersifat sosial.
Aliran pemikiran yang semakin diminati dan semakin punya daya tarik untuk masa yang akan datang nampaknya adalah aliran yang meyakini bahwa kondisi keuangan saja tidak menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi terkait lainnya, termasuk dimensi sosial.
c. Planet (Lingkungan)
Wibisono (2007:36) mendefinisikan lingkungan (planet) adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan kita. Semua
kegiatan yang kita lakukan mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga kita terlelap di malam hari selalu berhubungan dengan lingkungan.
Hubungan perusahaan dengan lingkungan adalah hubungan sebab akibat, dimana jika perusahaan merawat lingkungan, maka lingkungan akan memberikan manfaat bagi perusahaan. Dengan kata lain, apa yang perusahaan lakukan terhadap lingkungan tempatnya berada pada akhirnya akan kembali kepada perusahaan sesuai dengan yang dilakukan.
Namun sayangnya, sebagian perusahaan kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Hal ini antara lain disebabkan karena tidak adanya keuntungan langsung di dalamnya. Keuntungan merupakan inti dari dunia bisnis dan itu merupakan hal yang wajar. Maka banyak pelaku industri yang hanya mementingkan bagaimana menghasilkan uang sebanyak-banyaknya tanpa melakukan upaya apapun untuk melestarikan lingkungan. Padahal dengan melestarikan lingkungan, mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih, terutama dalam hal kesehatan, kenyamanan, di samping ketersediaan sumber daya yang terjamin keberlangsungannya.
Dapat kita bayangkan, perusahaan yang lingkungan disekitarnya tidak terjaga atau tercemar, masyarakat sebagai konsumen utama tentu akan terganggu dan hal itu akan berdampak terhadap keberlangsungan hidup perusahaan. Sehingga dengan menjaga lingkungan kita akan menciptakan kondisi yang nyaman demi terpliharanya masyarakat sebagai konsumen utama dari perusahaan yang pada gilirannya menjamin keberlangsungan perusahaan.
4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan merupakan cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan, dan melegitimasi konstribusi perusahaan dari sisi ekonomis maupun politis (Ludovicus, 2007) dalam (Tiarawati, 2015).
Proses mengkomunikasikan dampak social dan lingkungan dari kegiatan ekonomi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dengan kegiatan masyarakat secara keseluruhan merupakan suatu bentuk pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sering disebut sebagai social disclosure, corporate social reporting maupun social accounting (Sudana dan Arlindania, 2011) dalam (Tiarawati, 2015).
Menurut (Suwardjono, 2005:583) dalam (Wiwik Rahayu, Darminto, dan Topowijono, 2014) memberikan penjelasan bahwa pengungkapan sukarela yaitu pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan di luar apa yang diwajibkan. Sementara itu pengungkapan adalah pengeluaran informasi yang ditujukan pada pihak – pihak yang berkepentingan. Tujuan dari pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah agar perusahaan dapat menyampaikan tanggung jawab social yang telah dilaksanakan perusahaan dalam periode tertentu. Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diungkapkan perusahaan dalam media laporan tahunan (annual report) perusahaan yang berisi laporan tanggung jawab social perusahaan selama kurung waktu satu tahun berjalan.
Standar pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang paling berkembang dan paling banyak digunakan adalah standar pengungkapan yang diterapkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). GRI
adalah sebuah jaringan berbasis organisasi yang mempelopori perkembangan dunia. Tujuan GRI yaitu untuk membantu investor, pemerintah, perusahaan dan masyarakat umum untuk memahami proses peningkatan dalam pencapaian keberlanjutan pada tingkat yang sama dengan laporan keuangan melalui pengembangan kerangka laporan umum yang dapat diterima (Wiwik rahayu, Darminto, dan Topowijono, 2014).
C. Kinerja Keuangan
1. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja merupakan hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan, hasil pekerjaan tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama. Setiap pekerjaan yang telah selesai perlu dilakukan penilaian atau pengukuran secara periodic (Sujarweni, 2017).
Sedangkan kinerja keuangan adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisien penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud tujuan yang diinginkan dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan.
(Mashun, 2006:26) dalam (Bahy, 2015).
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standardan ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan
General Accepted Accounting Principle (GAAP) dan lainnya. (Fahmy, 2011).
2. Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan dilakukan melalui rasio keuangan (financial ratio). Rasio-rasio tersebut merupakan cara untuk membandingkan dan menyelidiki hubungan yang ada diantara berbagai informasi keuangan. Pengukuran rasio akan menghilangkan masalah ukuran karena ukuran akan secara efektifas terbagi yang akhirnya didapatkan adalah presentase, kelipatan, atau periode waktu (Ross, Westenfield, Jordan, 2009:78) dalam (Bahy, 2015)
Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk melakukan pengukuran kinerja.
Pengukuran tersebut dapat menggunakan sistem penilaian (rating) yang relevan. Rating tersebut harus mudah digunakan sesuai dengan yang akan diukur dan mencerminkan hal-hal yang menentukan kinerja. Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan (misalnya berdasarkan peraturan menteri keuangan) dengan kinerja keuangan yang ada dalam perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan bersifat kuantitatif dengan berdasarkan pada laporan keuangan (Sujarweni, 2017)
Adapun alat pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Return on Asset (ROA)
ROA adalah perbandingan antara laba bersih sebelum pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total.
Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. Return on Asset merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
2. Return on Equity (ROE)
ROE merupakan salah satu alat utama investor yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu saham. ROE adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan ekuitas.
3. Current Ratio (CR)
Rasio ini digunakan sebagai tolak ukur perusahaan pada saat membayar kewajiban lancer oleh aktiva lancer perusahaan (aktiva yang dapat diubah menjadi kas yang likuid dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus bisnis).
D. Hubungan CSR Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyrakat dan stakeholder lainnya, perusahaan sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan tanggung jawab social perusahaan. Masyarakat dan stakeholder dapat memberikan respon positif kepada perusahaan- perusahaan yang terlibat dalam kegiatan tanggung jawab social perusahaan. Respon positif yang diberikan oleh masyarakat dan stekholder berupa kepercayaan dan diterimanya produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibatnya dapat meningkatkan operasi perusahaan dan hal ini akan berimplikasi terhadap meningkatnya kinerja keuangan perusahaan. (sihotang, 2012)
E. Tinjauan Empiris
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.
Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode analisis Hasil Penelitian 1. Yumiko Setiya
Sakti (2017)
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor
Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2012 – 2015
Penelitian ini menggunakan cross-sectional serta longitudinal dan
menggunakan data sekunder dengan menggunakan annual report.
Dari hasil uji yang telah dilakukan, untuk hipitesis 1 dan 2 ditolak karena diperoleh hasil bahwa tidak ada hasil yang signifikan antara pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan ROE karena nilai α > 0,05.
Sedangkan hipotesis 3 dan 4 diterima karena diperoleh hasil
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan karena nilai α <
0,05.
2. Fitria Ayuning Putri, Darminto, Dwiatmanto (2014)
Pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR)
Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Indeks SRI- KEHATI yang Listing di BEI Periode 2010- 2012)
Jenis penelitian ini menggunakan explanatory research atau penelitian ini menjelaskan dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE, namun CSR tidak signifikan terhadap EPS.
3. Yuniarti
Wahyuningrum, Irwan Noor, Abdul Wachid (2014)
“Pengaruh Program Corporate Social
Responsibility (CSR)
Terhadap Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada
Penelitian ini merupakan kantitatif yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan dan parsial antara variable social, ekonomi dan
Implementasi CSR PT.
Amerika Indah Otsuka Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kab.
Pasuruan)
lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat. Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa ketiga variable bebas mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
pemberdayaan masyarakat.
4. Vinta Paulinda Awuy, Yosefa Sayekti, Indah Purnamawati (2016)
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Suatu Studi Empiris Pada
Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR yang dilakukan
perusahaan tidak berpengaruh terhadap ERC perusahaan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa
pengungkapan CSR perusahaan tersebut tidak
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010- 2013)
mempengaruhi keputusan investasi oleh para investor.
5. Winnie Eveline Parengkuan (2017)
Pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR)
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Melalui Pojok Bursa FEB – UNSRAT.
Jenis penelitian ini menggunakan metode purpose sampling dan data dianalisis dengan
menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap ROA.
F. Kerangka Pikir
Perusahaan manufaktur adalah badan usaha di Indonesia, perusahaan manufaktur meyakini bahwa perusahaan, masyarakat dan lingkungan dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai strategi dan menjadikan sebagai sumber efiensi untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Dengan adanya Corporate Social Responsibility (CSR), maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai
panutan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan profit yang maksimal sehingga memiliki tingkat investasi yang tinggi.
Kinerja keuangan juga memperhatikan kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan dari asset dan ekuitas. Dengan menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan akan mendapat manfaat yang salah satunya yaitu nama perusahaan akan lebih dikenal dengan kalangan masyarakat sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan social, sehingga produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan lebih dinikmati oleh masyarakat.
Gambar. 2.2. Kerangka Pikir
G. Hipotesis
Model dalam penelitian ini adalah pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018. Dimana Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel independen dan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Current Ratio (CR) sebagai variabel dependen.
Corporate Social Responsibility (CSR) (X)
Return On Asset (ROA) (Y1)
Return On Equity (ROE) (Y2)
Current Ratio (CR) (Y3)
1. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Diukur Dengan Return On Asset (ROA)
Laba atau profit merupakan indikator kesuksesan dari suatu badan usaha serta merupakan salah satu tujuan yang mendorong perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang lebih lanjut. Corporate Social Responsibility (CSR) dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diamana dengan melakukan aktivitas CSR, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk perusahaan sehingga reputasi perusahaan juga meningkat dimata masyarakat. Melalui teori legitimasi, perusahaan yang melakukan CSR lebih berperan dalam meningkatkan legitimasi yang akan berpengaruh kepada sikap konsumen terhadap produk perusahaan (Riska, 2013). Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara CSR dengan ROA, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha1: Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Retutn On Asset (ROA).
2. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Diukur Dengan Return On Equity (ROE)
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Pengungkapan yang semakin luas akan memberikan sinyal positif kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder) maupun para pemegang saham (shareholder). Semakin luas yang disampaikan kepada stakeholder dan shareholder, maka akan semakin memperbanyak
informasi yangb diterima mengenai perusahaan. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan stakeholder dan shareholder kepada perusahaan. Hal ini yang meyebabkan aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak terhadap kinerja perusahaan (Dahlia dan Siregar, 2008), oleh karena itu hipotesis penelitian yang diajukan adalah:
Ha2: Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return On Equity (ROE).
3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Diukur Dengan Current Ratio (CR)
Current Ratio (CR) merupakan cerminan dari perusahaan untuk menyatakan bahwa perusahaan berada pada posisi yang likuid atau perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam melunasi hutang- hutang jangka pendeknya. Perusahaan dikatakan mampu melunasi hutang jangka pendeknya dengan baik apabila perolehan aktiva lancar yang diperoleh perusahaan tersebut besar. Perusahaan diharuskan mampu memberikan kontribsi dan tanggungjawabnya pada para stakeholder dan shareholder seperti yang diungkapkan teori legitimasi. Oleh karena itu, hipotetsis yang diajukan adalah:
Ha3: Pengungkapan Corporate Social Responsbility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Current Ratio (CR).
28 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan data kuantitatif yang dipublikasikan melalui website (www.idx.co.id) berupa laporan keuangan. Menurut (Sugiyono, 2017), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Galeri Bursa Efek Universitas Muahmmadiyah Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 259 Kota Makassar dan penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 2 (dua) bulan pada tahun 2019.
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberi arti dan memspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang dilakukan untuk mengukur variabel tersebut.
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variable bebas adalah variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen. Variable bebas dalam penelitian ini adalah Corporate Social
Responsibility (CSR). Tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada laporan tahunan perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate Social Responsibility Index (CSRI) yang akan dinilai dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan yang disyaratkan oleh GRI. Untuk tiap item yang diungkapkan diberi nilai 1 dan nilai 0 untuk item yang tidak diungkapkan.
Rumus perhitungan index luas pengungkapan CSR (CSRI) sebagai berikut:
CSRIj =
Keterangan
CSRj = Corporate Social Responsibility perusahaan j
= Jumlah item yang diungkapkan perusahaan j
= Jumlah keseluruhan item 2. Variabel Dependen (variable terikat)
Variabel dependen merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variable bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan melalui rasio keuangan (financial ratio). Rasio – rasio tersebut merupakan cara untuk membandingkan dan menyelidiki hubungan yang ada diantara berbagai informasi keuangan yang dan dapat diukur dengan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Current Ratio (CR).
Pengukuran ketiga variable tersebut adalah sebagai berikut:
1. Return on Asset (ROA)
ROA dapat diukur dengan menghitung perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total asset perusahaan. ROA dapat diukur dengan rumus:
2. Return on Equity (ROE)
ROE merupakan alat yang paling sering digunakan investor dalam mengambil keputusan investasi. ROE dapat diukur dengan rumus:
3. Current Ratio (CR)
Rasio ini sebagai tolak ukur perusahaan pada saat membayar kewajiban lancer oleh aktiva lancer perusahaan dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus bisnis. CR dapat diukur dengan rumus:
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Wallen (1990:68), populasi adalah sekelompok yang menarik peneliti, dimana kelompok tersebut dijadikan oleh peneliti sebagai objek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan data time series atau data runtut waktu dan populasi di dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 - 2018.
Tabel 3.1
Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2014-2018
NO KODE NAMA PERUSAHAAN 2014 2015 2016 2017 2018
1. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk /
2. SMCB Holcim Indonesia Tbk
3. SMGR Semen Gresik Tbk
4. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
5. ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
6. IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
7. KIAS Keramika Indonesia Asosiasi Tbk
8. MLIA Mulia Industrindo Tbk X
9. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
10. ALKA Alaska Industrindo Tbk
11. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
12. BTON Beton Jaya Manunggal Tbk
13. CTBN Citra Turbindo Tbk
14. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
15. INAI Indal Aluminium Industry Tbk
16. ITMA Itamaraya Tbk x X X X
17. JKSW Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk
18. JPRS Jaya Pari Steel Tbk X X X
19. KRAS Krakatau Steel Tbk
20. LION Lion Metal Works Tbk
21. LMSH Lionmesh Prima Tbk
22. MYRX Hanson Internasional Tbk
23. NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
24. PICO Pelangi Indah Canindo Tbk X
25. TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
26. BRPT Barito Pasific Tbk
27. BUDI Budi Acid Jaya Tbk
28. DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
29. EKAD Ekadharma Internasional Tbk
30. ETWA Eterindo Wahanatama Tbk X
31. INCI Intan Wijaya Internasional Tbk
32. SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk X X X
33. SRSN Indo Acitama Tbk
34. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
35. UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk
36. AKKU Alam Karya Unggul Tbk X
37. AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
38. APLI Asiaplast Industries Tbk
39. BRNA Berlina Tbk
40. FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk
41. IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
42. IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
43. SIAP Sekawan Intipratama Tbk
44. SIMA Siwani Makmur
45. TRST Trias Sentosa Tbk X
46. YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk X
47. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
48. JAPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
49. MAIN Malindo Feedmill Tbk
50. SIPD Siearad Produce Tbk
51. SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk
52. TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk
53. ALDO Alkindo Naratama Tbk
54. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
55. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
56. INRU Toba Pulp Lestari Tbk
57. KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
58. KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
59. SPMA Suparma Tbk
60. TKIM Pabrik Kertas Twiji Kimia Tbk X
61. DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Metode pengambilan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Adapun kriteria pengambilan sampel, yaitu:
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018.
b. 10 perusahaan yang menyajikan laporan keuangan secara berurut.
c. Menerbitkan annual report yang berisi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada periode 2014 – 2018.
d. Memiliki data – data perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Berikut sepuluh perusahaan manufaktur sector industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang konsisten melaporkan Corporate Social Responsibility dalam annual report.
Tabel 3.2
Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Konsisten dan Melaporkan Corporate Social
Responsibility (CSR)
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 2. BRPT Barito Pasific Tbk
3. BTON Beton Jaya Manunggal Tbk 4. GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 5. JAPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 6. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 7. LMSH Lionmesh Prima Tbk
8. SIPD Siearad Produce Tbk
9. SMGR Semen Gresik Indonesia Tbk 10. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
Sepuluh perusahaan diatas adalah perusahaan yang berhasil dijadikan sampel penelitian ini karena sepuluh perusahaan diatas telah memenuhi kriteria dan sistematika pengambilan sampel dalam penelitian ini.
E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yang berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang berhubungan dengan variable penelitian, sedangkan untuk laporan tahunan perusahaan diperoleh melalui situs resmi masing-masing perusahaan.