• Tidak ada hasil yang ditemukan

modul-1.html LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 MULTIMETER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "modul-1.html LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 MULTIMETER"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

http://artahadi.blogspot.com/2011/07/laporan-praktikum-elektronika-1- modul-1.html

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 MULTIMETER

1. Tujuan Percobaan

Mempelajari fungsi dan sifat multimeter

Mempelajari penggunaan multimeter dan keterbatasan kemampuan multimeter

Dapat membedakan multimeter elektronis dan non elektronis

Dapat membedakan multimeter digital dan analog

Dapat menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan (Voltmeter)

Mempelajari kode warna pada resistor

2. Peralatan dan Komponen Percobaan

Multimeter Digital masing masing 1 buah

Sumber tegangan searah 6 volt, 0.5 ampere

Sumber tegangan bolak balik (generator sinyal)

Resistor W 5 %, 1 MΩ, dan 2,2 KΩ ( masing masing 2 buah )

Resistor W 5 %, 270 KΩ, 33 KΩ 1,2 Ω 10 Ω ( masing masing 1 buah )

BreadBroad

Kabel Penghubung

Kit praktikum

3. Teori Penunjang

Multitester adalah alat untuk mengukur tegangan AC/DC, arus DC dan tahanan. Untuk mengukur tegangan, saklar pilih

multitester dikembalikan pada posisi ACV atau DCV dan alat ukur dipasang secara paralel dengan beban ( yang akan diukur).

Bila yang diukur adalah arus DC maka saklar pemilih diatur pada posisi DC mA dan alat ukur di pasang seri dengan beban.

Sedangkan untuk mengukur tahanan, saklar pemilih di atur pada posisi Ohm dan alat ukur dipasang secara paralel dengan beban ( perlu diingat beban dalam keadaan tidak berarus listrik). Hasil pengukuran dapat diketahui dengan membaca skala yang sesuai dengan penempatan posisi skala pemilih.

(2)

4. Pelaksanaan Percbobaan

A. Mengukur tegangan dan arus pada power supply (Generator Sinyal)

- Pastikan power supply terhubung dengan sumber daya

- Nyalakan power supply kemudian tekan tombol protector

- Ukur tegangan menggunakan multimeter dengan cara menghubungkan kabel positif

multimeter ke lobang positif power supply, begitu juga untuk yang negative

- Baca nilai yang tertera pada multimeter

B. Pengukuran resistant pada bread broad

- Siap 5 buah resistor dengann ketahanan yang berbeda dan sebuah bread broad

- Rangkai resistor sesuai gambar di bawah ini

5. Hasil Percobaan

- Seri

- Paralel

6. Analisa Hasil Percobaan

(3)

Pada praktikum yang kami lakukan,kami melakukan 2 percobaan pengukuran yaitu tegangan power supply dan pengukuran tahanan,untuk pengukuran tegangan power supply kami melakukan pengukuran pada AC,+DC ,-DC beserta DC total,sedangkan pada

pengukuran tahanan kami melakukan pengukuran pada rangkaian seri dan paralel yang masing-masing menggunakan 5 resistant dan hasil dari pengukuran ke 2 rangkaian tersebut tersebut memang jelas berbeda.

7. Kesimpulan

Pada percobaan diatas kami menyimpulkan bahwa :

- Tiap Resistor yang kami ukur mempunyai tahanan yang berbeda beda

- Tiap Multimeter mempunyai daya ukur yang berbeda beda dan tidak hanya mengukur satu

jenis Besaran Elktro

- Resistor yang dirangkai secara seri memiliki Rtotal = Jumlah R nya

- Resistor yang dirangkai secara Paralel memiliki Nilai Resistan yang sama

8. Daftar Pustaka

[1]SEDRA,Adel S and Kenneth C.Smith,Microelectronics Circuit,Saunders College Publishing,USA 1997

[2]MALVINO,Albert Paul,Electronic principles 3rd edition,MCGraw-Hill,1973 [3]HAYT,William J,et.al,Rangkaian Listrik Jilid 1 edisi ke-4 terjemahan pantur Silaban,Erlangga,Jakarta,1991

[4]Nilsson,James W,et,al,Electric Circuit 5th edition,Addison-Wesley Publishing Company,1996

[5]Franco,Sergio,Design with Operational Amplifiers andAnalog Integrated Circuit,McGraw Hill,USA 1988

[6]KNOX,Rosemary,Fundamentals of Digital Electronics,Delmar Publishe Inc,New York,1986

[7]http://labdasar.ee.itb.ac.id/

[8]http://www.alldatasheet.com/

(4)

http://yukoiri.blogspot.com/2012/11/percobaan-multimeter.html PERCOBAAN MULTIMETER

BAB 1 MULTIMETER

A. TUJUAN

a. Mempelajari fungsi dan kegunaan multimeter

b. Memahami kekurangan dan kelebihan dari multimeter digital dan analog

c. Dapat menggunakan multimeter sebagai pengukuran tegangan (Voltmeter), sebagai

pengukur arus (Amperemeter) dan sebagai pengukur resistansi (Ohmmeter)

B. ALAT DAN BAHAN

a. Multimeter Analog

b. Multimeter Digital

c. Power Supply DC

d. Sumber Tegangan AC

e. Tahanan

f. Kabel

g. Jek

h. Resistor

C. DASAR TEORI

1. Multimeter

Multimeter elektronik kadang-kadang disebut juga AVO-meter, Pada dasarnya alat ini merupakan gabungan dari alat ukur searah, tegangan searah, resistansi, tegangan bolak-balik.

Untuk mengetahui fungsi dan sifat multimeter yang dipergunakan pelajarilah baik-baik spesifikasi dan penggunaan alat tersebut.

Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama adalah batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur arus, tegangan searah atau tegangan bolak-balik dan resistansi. Serta harus bisa mengira satuannya, bilamana tidak diketahui maka bisa menggunkan skala yang lebih besar. Dalam pengukuran sensitivitas yang dinyatakan dalam ohm-per-volt pada pengukuran tegangan searah dan bolak-balik dan ketelitian yang dinyatakan dalam %. Serta

(5)

hanya mampu mengukur daerah frekuensi yang mampu diukur pada pengukuran tegangan bolak-balik (misalnya antara 20 Hz sampai dengan 30 KHz). Tidah kalh penting adalah batere yang diperlukan untuk mensuplay alat ukur. Sebelum menggunakan alat tersebut, perlu dipelajari cara membaca skala serta melakukan “zero adjustment” (membuat jarum pada kedudukan nol). Mampu memilih batas ukur dan tahu memilih terminal, yaitu

mempergunakan polaritas (tanda + dan -) pada pengukuran tegangan dan arus searah.

2. Alat Ukur Arus Searah

Ammeter arus searah (DC ammeter) dipergunakan untuk mengukur arus searah. Alat ukur ini dapat berupa amperemeter, milliamperemeter dan galvanometer. Dalam mempergunakan ammeter arus searah perlu diperhatikan beberapa hal yaitu Ammeter tidak boleh dipasang sejajar (paralel) dengan sumber daya serta ammeter harus dipasang seri dengan rangkaian yang diukur arusnya dan melihat polaritasnya. Bila kita mempunyai milliamperemeter arus searah, hendak digunakan sebagai ammeter dengan beberapa macam batas ukur, dapat dilakukan sebagai berikut:

Gambar 1 Rangkaian Dasar Ammeter Searah

Dimisalkan M milliamperemeter dengan batas ukur 1 mA dan resistansi dianggap RM pasang resistor RP paralel dengan meter M. Dari rangkaian,dapat dilakukan perhitungan berikut:

Arus yang diukur adalah:

Misalkan IM adalah batas ukur meter M = 1 mA dan dipilih

(6)

maka arus yang diukur adalah

Jadi, dengan memilih harga RP tertentu maka akan mendapatkan pengaturan besaran arus IX yang diukur. Resistor RP disebut resistor paralel atau "shunt“ dari rangkaian ammeter.

3. Alat Ukur Tegangan Searah

Suatu alat ukur tegangan searah umumnya terdiri dari: meter dasar (Amperemeter) dan rangkaian tambahan untuk memperoleh hubungan antara tegangan searah yang diukur dengan arus searah yang mengalir melalui meter dasar. Meter dasar merupakan suatu alat yang bekerja (merupakan stator), dan suatu kumparan yang akan dilalui arus yang bebas bergerak dalam medan magnet tetap tersebut. Rangkaian dasar voltmeter dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2 Rangkaian Dasar Voltmeter Searah Dari gambar 2 dapat diperoleh suatu persamaan

VX = IM RS + IM RM Ket: VX = tegangan yang diukur RS = resistor seri

RM = resistansi dalam meter

M = meter dasar (berupa mA meter)

Bila IM adalah batas ukur meter M atau skala penuh maka RS harus dipilih sehingga VX

merupakan batas ukur dari seluruh rangkaian sebagai voltmeter.

4. Alat Ukur Tegangan Bolak-Balik

(7)

Pada dasarnya voltmeter bolak-balik terdiri dari: rangkaian penyearah, meter dasar (misalnya mA-meter searah) dan resistor seri (lihat Gambar 3).

Gambar 3 Rangkaian Dasar Voltmeter Bolak-Balik Untuk gambar 3a Arus Searah memperolah persamaan sebagi berikut:

Atau Vx (harga efektif = 1,11 IM (RS + RM)

Sedangkan untuk gambar 3b Arus Searah dengan persamaan sebagai berikut:

Atau Vx (harga efektif = 2,22 IM (RS + RM)

Jadi untuk skala multimeter ssebagai voltmeter bolak-balik umumnya dikalibrasi, untuk bentuk gelombang sinusoida murni. Dengan demikian diharapkan meter akan menunjukan harga yang salah dipengukuran tegangan bolak-balik bukan sinus murni.

5. Alat Ukur Resistansi

Umum suatu rangkaian ohmmeter terdiri dari meter dasar berupa miliammeter atau mikroammeter arus searah, beberapa buah resistor dan potensiometer serta suatu sumber tegangan searah atau baterai. Ada dua macam jenis ohmmeter, yaitu ohmmeter seri dan ohmmeter paralel.

(8)

Gambar 4 Rangkaian Dasar Ohmmeter seri

V merupakan sumber tegangan searah atau baterai dan RM adalah resistansi dalam meter dasar M. a) Mula-mula diambil RX = nol atau A-B dihubungkan sehingga diperoleh arus melalui meter M adalah:

atau

Pada keadaan tersebut R2 diatur

agar meter M menunjukan harga maksimum. Imaks = arus skala penuh (full-scale). b) Bila diambil RX = tak terhingga atau A-B dalam keadaan terbuka, maka diperoleh I M = 0 c) Sekarang dimisalkan suatu resistor RX dipasang pada A-B, maka arus melalui M adalah

Sehingga

Dalam persamaan tersebut IM = arus yang mengalir melalui meter M dan RX = resistansi yang diukur.

Gambar 5 Rangkaian Dasar Ohmmeter Paralel

(9)

V = Sumber Tegangan Searah/Baterai RM = Resistansi Dalam Meter M

Dalam keadaan tidak dipergunakan, saklar S harus dibuka agar baterai V tidak lekas menjadi lemah. Bila ohmmeter dipergunakan, maka saklar S akan ditutup. Mula-mula diambil RX = tak terhingga atau A-B dalam keadaan terbuka, sehingga diperoleh arus melalui M + IM. Pada keadaan ini pontensiometer R2 diatur agar arus melalui M mencapai harga

maksimum (skala penuh), sehingga

Kedudukan R2 jangan diubah lagi sehingga selalu terpenuhi persamaan diatas dengan demikian akan diperoleh bahwa skala dengan RX = tak terhingga terletak di sebelah kanan.

Untuk RX = nol atau A-B dihubungsingkatkan maka tidak ada arus melalui M atau IM = 0 Jadi, pada ohmmeter skala nol ohm akan terletak di sebelah kiri

6. Rangkaian Multimeter

Gambar di bawah ini merupakan beberapa rangkaian multimeter yang digambarkan secara terpisah, sebagai ammeter searah (Gambar 6), sebagai voltmeter searah (Gambar 7), sebagai voltmeter bolak-balik (Gambar 8), dan sebagai ohmmeter.

Gambar 6 Rangkaian Ammeter Searah

Gambar 7 Rangkaian Voltmeter Searah

(10)

Gambar 8 Rangkaian Voltmeter Bolak-Balik

D. PETUNJUK UMUM MENGGUNAKAN MULTIMETER

Sebelum memulai percobaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

a. Perhatikan baik-baik beberapa catatan tentang penggunaan multimeter yaitu dalam kesalahan

penggunaan multimeter dapat menyebabkan fuse pada multimeter putus. Putusnya fuse dapat mengakibatkan pemotongan nilai praktek sebesar min. 10 point.

b. Dalam keadaan tidak dipakai, selector sebaiknya pada kedudukan AC volt pada harga skala

cukup besar (misalnya 250 volt). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pakai yang membahayakan multimeter.

c. Sebelum mulai mengukur suatu besaran listrik perhatikanlah lebih dahulu besaran apakah

yang hendak diukur dan kira-kira berapakah besaranya, kemudian pilihlah kedudukan

selector dan skala manakah yang akan dipergunakan. Perhatikan pula polaritas (tanda + dan -) bila diperlukan.

d. Jangan menyambungkan multimeter pada rangkaian. Tetapi bila rangkaian siap baru

kemudian memilih kedudukan selector dan skala yang akan digunakan. Jika arus/tegangan melebihi batas maksimal pengukuran multimeter fuse akan putus.

e. Pada waktu mulai melakukan pengukuran arus dan tegangan dan besarnya tidak dapat

dipastikan, maka mulailah dari batas ukur yang paling besar. Setelah itu selector dapat dipindahkan ke batas ukur yang lebih rendah untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

f. Pada pengukuran tegangan dan arus, pembacaan meter akan teliti bila penunjukan jarum

terletak di daerah dekat skala penuh, sedangkan pada pengukuran resistansi bila penunjukan jarum terletak di daerah pertengahan skala.

g. Harus diperhatikan: pengukuran resistansi hanya boleh dilakukan pada komponen atau

rangkaian tidak mengandung sumber tegangan.

E. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Mengukur Tahanan

Referensi

Dokumen terkait

menghubungkan multimeter (jika digunakan sebagai ammeter) ke sumber tegangan. Hal ini akan merusak alat ukur. Gunakan ammeter secara SERI dengan rangkaian yang

• Nilai kuat arus bolak-balik rata-rata adalah kuat arus atau tegangan bolak-balik yang nilainya setara dengan kuat arus searah untuk memindahkan muatan listrik yang sama dalam

Untuk memperoleh tegangan searah yang cukup konstan pada suatu harga, kita dapat membuat penyearah tegangan dengan menggunakan dioda, berbagai macam rangkaian yang dapat

Untuk menentukan atau membaca skala yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur dalam pengukuran suatu benda yaitu dengan pembacaan pada skala utama dan skala nonius pada jangka

Semua Arus Dioda Reverse Bias bernilai 0 karena tegangan dengan hubungan arah balik menyebabkan timbul medan listrik yang arahnya menolak elektron, sehingga dioda

Alat elektronika daya dapat mengkonversi tegangan searah (DC/direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC/alternating current). Sebuah inverter

Perbandingan jumlah lilitan dengan tegangan listrik bolak-balik dapat dirumuskan sebagai berikut : 𝑉 𝑉 =𝑁 𝑁 Gaya gerak magnet memproduksi fluks pada inti yang kemudian membangkitkan

Arus dan tegangan berubah-ubah setiap saat sesuai dengan bentuk kurva sinusoidal pada rangkaian AC, sehingga arus dan tegangan terdiri dari tiga besaran nilai, sebagai berikut.. Suatu