• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. berlangsung atau dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan di Online Shop

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. berlangsung atau dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan di Online Shop"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana suatu penelitian berlangsung atau dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan di Online Shop Nacific Cosmetics, dan subjek dari penelitian ini adalah para followers Instagram @nacificcosmetics.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian jenis eksplanatori ini menguji hipotesis yang menyakatan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel. Menurut Singarimbun & Effendi (2011), explanatory research merupakan jenis penelitian yang menjelaskan hubungan antrara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Pendekatan kuantitatif adalah sebuah metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dapat diamati dan diukur menggunakan hubungan variabel-variabel melalui data statistik yang diolah menjadi angka-angka, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2013).

C. Sumber/Jenis Data

Menurut Umar (2013), data primer adalah data yang didapatkan dari sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau pengisian kuisioner yang dilakukan peneliti. Sumber data yang

(2)

digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang didapat dari data-data informan berupa kuisioner yang disebar dan diisi oleh responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data berupa pertanyaan-pertanyaan atau penyataan tertulis yang diberikan kepada responden (Sugiyono, 2013). Kuesioner yang disebarkan ini telah dikembangkan sesuai dengan variabel dalam penelitian ini yaitu Brand Ambassador, Korean Wave, minat beli, dan keputusan pembelian.

Pertanyaan-pertanyaan ini disusun menggunakan google form sebagai media kuesioner online, kemudian disebar kepada subjek melalui media sosial DM (direct message) Instagram, dibantu dengan twitter, dan whatsapp untuk jangkauan yang lebih luas.

E. Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Berikut merupakan definisi operasional dari masing-masing variabel dan indikator yang ditunjukkan pada tabel 3.1:

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator No. Variabel Definisi

Operasional Variabel

Indikator

1. Brand Ambassador (X1)

Brand Ambassador merupakan

seorang artis yang mewakili brand dalam hal ini menjadi duta Nacific yaitu Stray Kids.

- Visibility: Stray Kids sebagai ambassador Nacific

merupakan selebriti Korea yang populer.

- Credibility: Stray Kids mampu menyampaikan infromasi produk

kosmetik Nacific dengan baik.

(3)

No. Variabel Definisi Operasional

Variabel

Indikator

- Informasi yang disampaikan Stray Kids terkait produk Nacific dapat dipercaya.

- Attraction: Stray Kids memiliki daya tarik visual.

- Penampilan Stray Kids cocok dengan brand Nacific.

- Penampilan Stray Kids dapat merepresentasikan brand kosmetik Nacific.

- Power: Stray Kids mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk kosmetik Nacific.

- Stray Kids dapat mengingatkan konsumen mengenai brand kosmetik Nacific.

(Royan, 2004) 2. Korean

Wave (X2)

Korean Wave digambarkan sebagai fenomena peningkatan dalam popularitas budaya Korea Selatan dan hiburan musik Korea serta Korean beauty product yaitu Nacific.

- Role Model: Budaya Korea membuat saya menjadikan idola sebagai panutan dalam hal kecantikan.

- Expression of Idolization:

Setelah menyukai selebriti Korea, saya cenderung meniru dan mencari tahu hal-hal terkait mereka.

- Saya cenderung membeli produk yang digunakan idola saya.

(Lee, 2015) 3. Keputusan

Pembelian (Y)

Keputusan Pembelian yaitu tindakan

seseorang dimana mereka akan benar-benar membeli produk kosmetik Nacific.

- Product Choice: Saya tidak ragu ketika membeli produk kosmetik Nacific.

- Saya memilih membeli produk kosmetik Nacific yang sesuai selera saya.

- Purchase Timing: Saya cepat dalam mengambil keputusan membeli produk kosmetik Nacific.

(Kotler & Keller, 2009)

(4)

F. Populasi, Sampel, dan Sampling a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu wilayah yang ingin diteliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2013), populasi merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk didalami dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah followers atau pengikut @nacificcosmetics di Instagram, dengan jumlah 118.916 (s/d November 2021). Pemilihan populasi tersebut dikarenakan Brand Ambassador Stray Kids diumukan di Instagram @nacificcosmetics.

b. Sampel

Sampel merupakan sekumpulan kecil dari jumlah populasi.

No. Variabel Definisi Operasional

Variabel

Indikator

4. Minat Beli (Z)

Minat beli adalah suatu sikap dalam hal ini keinginan konsumen untuk membeli atau memilih produk kosmetik Nacific.

- Minat transaksional: Saya tertarik untuk membeli produk kosmetik Nacific.

- Minat preferensial: Saya cenderung memilih produk kosmetik Nacific daripada produk kosmetik yang lain.

- Produk kosmetik Nacific lebih unggul daripada produk kosmetik yang lain.

- Minat eksploratif: Saya berusaha mencari informasi mengenai produk kosmetik Nacific.

(Ferdinand, 2014)

(5)

Penggunaan sampel ini bila populasinya besar dan peneliti tidak mungkin untuk meneliti semua yang ada pada populasi yang ditetapkan karena adanya keterbatasan dana, waktu, serta tenaga (Sugiyono, 2013).

Kesimpulan dari sampel itu dapat diberlakukan untuk populasi, maka dari itu sampel yang diambil harus betul-betul mewakili.

Penelitian ini menggunakan acuan rumus Slovin yang memiliki batas toleransi sebesar 10% atau 0,1 dan jumlah followers nacificcosmetics sebesar 118.916 orang. Maka sampel responden dengan perhitungan rumus Slovin adalah sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁(𝑒)2

𝑛 = 118.916

1 + 118.916(0,1)2

𝑛 = 118.916

1 + 1.189,16 = 99.96 ≈ 100

Berdasarkan hasil perhitungan rumus Slovin didapatkan hasil sebanyak 99,96 responden, dibulatkan menjadi 100 responden untuk dapat memudahkan peneliti dalam perhitungan dan mendapatkan hasil yang akurat.

c. Sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Penentuan sampling ini dimana menggunakan pertimbangkan tertentu berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan sejalan dengan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2013) sampling

(6)

purposive merupakan teknik pengambilan anggota sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria tersebut yaitu responden pernah membeli produk Nacific, mengetahui Stray Kids, berusia 17 tahun keatas, dan bersedia menjadi responden penelitian.

G. Penskalaan Data

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengatur, sikap atau perilaku, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang mengenai fenomena sosial. Jawaban dari setiap pertanyaan yang digunakan dalam skala Likert mempunyai rentang dari sangat positif hingga sangat negatif. Berikut ini merupakan bobot nilai yang digunakan dalam penelitian ini menurut skala Likert:

Tabel 3.2 Skala Likert

No. Skala Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Netral (N) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

H. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Menurut Widayat (2018) suatu kuesioner dikatakan valid apabila item pernyataan pada kuesioner tersebut benar- benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang diteliti. Untuk

(7)

pengujian validitas dilakukan dengan melihat hasil dari cross loading dimana dengan kriteria jika nilai koefisien korelasi lebih dari atau sama dengan 0.3 maka dinyatakan valid. Berikut merupakan hasil uji validitas pada setiap item pernyataan:

Tabel 3.3 Uji Validitas Indikator Item Koefisien

Korelasi

Keterangan

Visibility X1.1 0.793 Valid

Credibility X1.2 0.754 Valid

X1.3 0.791 Valid

Atrraction X1.4 0.754 Valid

X1.5 0.819 Valid

X1.6 0.794 Valid

Power X1.7 0.816 Valid

X1.8 0.799 Valid

Role Model X2.1 0.837 Valid

Expression of Idolization

X2.2 0.860 Valid

X2.3 0.780 Valid

Product Choice Y1 0.899 Valid

Y2 0.500 Valid

Purchase Timing Y3 0.831 Valid

Minat Transaksional Z1 0.731 Valid Minat Preferensial Z2 0.895 Valid

Z3 0.882 Valid

Minat Eksploratif Z4 0.661 Valid Sumber: data diolah (2022)

Berdasarkan tabel 3.3 menunjukkan bahwa item-item dalam setiap variabel dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali & Latan (2015) reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu instrument yang merupakan indikator dari variabel. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu instrument apakah reliabel atau tidak. Suatu pengukuran dapat dipercaya apabila

(8)

jawaban seseorang dalam pernyataan cenderung konsisten atau stabil dalam beberapa waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan composite reliability dimana kriteria pengujian yaitu: jika nilai koefisien composite reliability ≥ 0.7 maka dikatakan reliabel, jika

≤ 0.7 dikatakan tidak reliabel. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas:

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Variabel Composite

Reliability

Keterangan

Brand Ambassador 0.930 Reliabel

Korean Wave 0.799 Reliabel

Keputusan Pembelian 0.866 Reliabel

Minat Beli 0.874 Reliabel

Sumber: data diolah (2022)

Tabel diatas menjelaskan bahwa tiap-tiap variabel memiliki nilai composite reliability ≥ 0.7 maka seluruh variabel dinyatakan reliabel.

I. Metode Analisis Data

Analisis Partial Least Square (PLS) merupakan metode multivariant dimana membandingkan antara variabel dependen berganda dan independen berganda, PLS merupakan model persamaan structural berbasis variance yang mampu menggambarkan variabel laten dan diukur menggunakan indikator-indikator (Ghozali & Latan, 2015). Dalam model evaluasi Partial Least Square (PLS) terdapat tahap-tahap sebagai berikut:

a. Uji Kecocokan Model Pengukuran (Outer Model)

1) Validitas Konvergen (Convergent Validity) dari model pengukuran yaitu nilai loading factor pada laten dengan indikator-indikatornya.

Loading factor merupakan koefisien jalur yang menghubungkan

(9)

variabel laten dengan indikatornya dimana apabila nilai loading factor > 0.7 dinyatakan valid. Apabila nilai > 0.4 sampai < 0.7 dapat tetap dipertahankan apabila tidak merubah perhitungan selanjutnya (AVE dan composite reliability) (Hair et al., 2016). Kemudian Average Variance Extracted (AVE) dihitung sebagai rata-rata nilai akar standardize loading factor yang dibagi dengan jumlah indikator. AVE ini mampu menunjukkan kemampuan nilai variabel laten dalam mewakili skor data asli dimana nilai AVE > 0.5 menunjukkan bahwa ukuran convergent validity baik (Ghozali &

Latan, 2015).

2) Validitas Diskriminan (Discriminant Validity) yaitu untuk menguji indikator-indikator suatu konstruk memiliki nilai korelasi yang lebih tinggi dengan indikator dari konstruk lainnya. Menurut Jogiyanto (2011) Validitas diskriminan ini berhubungan dengan prinsip pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi. Validitas diskriminan dinilai dengan cara melihat cross loading factor untuk setiap variabel laten lebih besar dari nilai loading factor variabel lain. Jika menggunakan nilai akar AVE yaitu dengan membandingkan nilai korelasi antar konstruk dengan kosntruk lainnya (Ghozali & Latan, 2015).

3) Composite Reliability yaitu uji reliabilitas yang menunjukkan ketepatan, akurasi, konsistensi suatu alat ukur dalam melakukan

(10)

pengukuran (Jogiyanto, 2011). Apabila nilai composite reliability >

0.7 maka reliabel atau dapat diterima.

b. Uji Kecocokan Model Struktural (Inner Model)

Tahap kedua dalam evaluasi model adalah model struktural atau inner model. Model ini dievaluasi menggunakan R-Square untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independent terhadap variabel dependent (Jogiyanto, 2011). Perubahan nilai R-Square ini dapat digunakan untuk menjelaskan apakah variabel laten memiliki pengaruh yang substantive.Menurut Ghozali & Latan (2015) nilai R- Square 0.75, 0.50, 0.25 mengindikasikan atau menyimpulkan bahwa model kuat, moderate, dan lemah. Kemudian evaluasi Goodness of Fit (GoF Index) yaitu untuk menvalidasi model secara keseluruhan. GoF Index ini digunakan untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel independent dalam menjelaskan keberagaman variabel dependent.

Untuk menghitung index ini menggunakan nilai Q-Square Predictive Relevant (Q2) sebagai berikut:

𝑄2 = 1 − (1 − 𝑅1) ∗ (1 − 𝑅2)

Keterangan:

Q2: Q-Square Predictive Relevant 𝑅1, 𝑅2: R-Square

Uji Hipotesis

Suharyadi dan Purwanto (2011) menjelaskan bahwa uji hipotesis signifikasi parsial atau t-satistik merupakan pengujian yang digunakan

(11)

untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen atau tidak. Uji ini dilakukan dengan cara menguji Brand Ambassador (X1), Korean Wave (X2), dan Minat Beli (Z) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Untuk menguji hipotesis harus menggunakan uji statistika yang tepat dengan menggunakan prosedur bootstrapping. Dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan nilai t-statistik, dengan alpha 0.05 maka nilai yang digunakan adalah 1.96 (significance level=5%) (Ghozali &

Latan, 2015). Hipotesis diterima jika t-statistik >1.96 dan hipotesis ditolak jika < 1.96.

Uji pada variabel mediasi Minat Beli (Z) menggunakan uji pengaruh tidak langsung (indirect effect) dengan menggunakan metode bootstrapping pada PLS. Metode ini dapat digunakan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh tidak langsung antara variabel independent terhadap variabel dependen melalui variabel mediasi. Variabel Minat Beli dikatakan mampu memediasi pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen jika nilai t-statistik >1.96.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator  No.  Variabel  Definisi
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3 Uji Validitas  Indikator  Item  Koefisien
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat beberapa faktor penyebab kejadian anemia yang dialami remaja yaitu kurangnya pengetahuan anemia dan asupan gizi sehingga mempengaruhi pemilihan dalam konsumsi makanan yang

Bahan baku yang digunakan yaitu Crude Palm Oil (CPO) harus melalui tahap pemurnian (refining) terlebih dahulu agar dihasilkan produk yang dapat diolah pada tahap

Pada Langkah 2.1 untuk memperoleh penduga koefisien regresi t dan y diperoleh berdasarkan rataan dan matriks peragam terboboti, dimana bobot yang diberikan untuk

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa identifikasi terhadap kemiringan (slope) kurva pengukuran sumber radiasi dapat digunakan untuk menetapkan ambang batas alarm

Analisis Kecelakaan Kerja dengan Menggunakan Metode Hazard and Operability Studi (HAZOP). Hubungan antara work-life balance dengan komitmen organisasi perempuan bali

Indikasi stabilitas Pondok Pesantren adalah kemapanannya dalam hal pengelolaan santri, karyawan, dan SDM lain, penyusunan kurikulum, serta kemapanannya dalam mengelola dana

Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi suatu sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data