• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKAIAN LISTRIK (PARALEL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANGKAIAN LISTRIK (PARALEL)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKAIAN LISTRIK (PARALEL)

TIM PELAKSANA TUGAS

Nama Ketua Tim : Syahrina NPM Ketua : 171434130

Nama Anggota 1 : Mutiah Rahma Dani NPM Anggota 1 : 171434108

Nama Anggota 2 : Nurul Aina Fika NPM Anggota 2 : 171434113

Nama Anggota 3 : Herwina Pulungan NPM Anggota 3 : 171434100

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH

2018

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Dalam listrik sendiri terdapat beberapa hal yang mempengaruhi listrik itu sendiri, yaitu seperti tahanan, arus, tegangan dan lain lain.

Dalam kehidupan sehari hari pun kita juga sering didengarkan dengan yang namanya hambatan, arus dan tegangan.

Hambatan listrik merupakan suatu hambatan pada rangkaian yang nantinya dapat menghambat arus listrik yang mengalir. Semakin besar hambatan yang mengalir pada suatu rangkaian dan pada suatu variable V (tegangan yang tetap), maka arus yang mengalir pada rangkaian pun juga makin kecil.

Rangkaian Listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian listrik tersusun  dengan tiga cara, yaitu: rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.

Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan seri secara bersama-sama.

Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian listrik yang disusun secara tidak berurutan. Kekurangan rangkaian listrik paralel adalah boros kabel dan saklar.

Kelebihan rangkaian paralel adalah jika salah satu lampu padam yang lain tetap menyala dan nyala lampu sama terang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari rangkaian listrik paralel ? 2. Apa sifat-sifat dari rangkaian listrik paralel?

3. Apa prinsip-prinsip dalam rangkaian listrik paralel?

4. Apa kelebihan dan kekurangan rangkaian listrik paralel ? 5. Bagaimana ciri – ciri rangkaian listrik paralel ?

(3)

C. Tujuan

1. Mengetahui rangkaian listrik paralel.

2. Mengetahui sifat-sifat rangkaian listrik paralel.

3. Mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat pada rangkaian listrik paralel.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan rangkaian listrik paralel 5. Mengetahui ciri – ciri rangkaian listrik seri dan paralel.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian dibutuhkan beda potensial.

Cara untuk menghasilkan beda potensial adalah dengan baterai. Georg Simon Ohm (1787- 1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada ujung kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya: I ∞ V. Beda potensial listrik yang lebih besar, atau tegangan, menyebabkan lairan arus listrik menjadi lebih besar(Sutrisno. 2009: 146). Besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Hambatan dari suatu penghantar mempengaruhi besar kecilnya arus yang mengalir. Hambatan suatu bahan nilainya bergantung dari hambatan jenis, panjang, dan luas penampang. Berikut adalah rumus untuk mengetahui nilai hambatan pada suatu bahan, berdasarkan bahan penyusunnya.

       I = V/R

Dimana :   R = Hambatan ( Ω )         I  = Arus (A)

      V = Tegangan (volt)

Hubungan ini menunjukan bahwa hambatan ekuivalen dari rangkaian resistor yang dihubungkan seri adalah penjumlahan dari masing-masing resistor dan selalu lebih besar daripada masing-masing resistornya(Serway, 2010: 403). Selain itu, rangkaian elektronika secara paralel juga memiliki ciri apabila terjadinya putus arus pada salah satu pada cabang tahanan maka arus yang terputus hanya akan terjadi pada rangkaian cbang tersebut dan rangkaian pada cabang yang lain akan tetap bekerja dan tak akan terganggu atau terpengaruhi oleh cabang rangkaian yang terputus tersebut. tegangan ditiap-tiap beban listrik memiliki tegangan yang sama dengan tegangan dari sumber (Andi. 2014). Banyak rangkaianmengandung lebih dari satu hambatan (tahanan). Tahanan- tahanan tersebut dapat dihubungkan dengan cara: 1) seri (dua penahan dihubungkan deret). 2) paralel (sejajar) atau tiga tahanan dihubungkan sejajar. 3) gabungan antara seri dan paralel. Dalam hubungan seri, arus yang melalui tahanan-tahanan mempunyai kuat arus yang sama. Jumlah tegangan antara tahanan jumlah dari tegangan masing-masing. Sedangkan dalam hubungan paralel, tegangan tegangan pada tiap-tiap tahanan sama besarnya dan jumlah arus yang diberikan oleh sumber tenaga sama dengan jumlah arus melalui tahanan masing-masing (Daryanto, 2000: 23-26).

(5)

BAB III PEMBAHASAN

A. Rangkaian Listrik Paralel

Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Misal tiga buah lampu tersusun paralel, jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yang lain tidak akan ikut mati.

Rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel) di mana hambatannya disusun secara bercabang dari kabel utama dengan hambatan lainya. Secara umum, rangkaian paralel tidak hanya digunakan untuk hambatan saja, tetapi juga di gunakan untuk kapasitor juga. Pada rangkaian paralel, dimana penyusunan komponennya dengan cara berderet. Kalau rangkaian ini contohnya adalah lampu listrik yang biasa kita gunakan dirumah.

Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun secara paralel, perhitungan nilai resistor totalnya mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk percabangan sama besarnya dengan kuat arus yang keluar dari percabangan. Misal 3 buah hambatan yang masing masing R1, R2dan R3dirangkai secara paralel. Susunan paralel ketiga hambatan itu kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan.

Pada rangkaian paralel terdapat 2 titik, yaitu A dan B. Titik A dan titik B disebut titik percabangan. Dapat diketahui bahwa jumlah kuat arus listrik yang masuk titik percabangan, titik A sama besarnya dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik percabangan titik B. Oleh karena itu :

I = I1+ I2+ I3

Selama tidak ada penambahan muatan atau arus dari luar maka besarnya muatan total adalah tetap, disebut hukum kekekalan muatan listrik. Satu hal yang penting adalah bahwa pada rangkaian paralel beda potensial tiap cabang besarnya sama :

V = V1= V2= V3

(6)

Selain lampu listrik yang digunakan dirumah, dalam kendaraan bermotor juga terdapat sebagian besar beban listrik dihubungkan secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.

Contoh gambar rangkaian listrik paralel:

Sifat-sifat rangkaian listrik paralel adalah sebagai berikut:

 Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.

 Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu.

Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.

 Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam

(7)

rangkaian.)

 Kuat arus yang melewati hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap komponen.

 Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.

Prinsip dalam Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:

(a) Seperi hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap hambatan paralelnya.

(b) Bila salah satu lampu mati, lampu yang lain akan tetap menyala.

(c) Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.

(d) Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya.

V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn I total = I1 + I2 +.. In

1/R total = 1/R1 + 1/R2 + … 1/R n

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan sehari-hari:

a) Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.

b) Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Perbedaan Rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut:

 Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.

 Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang.

(8)

 Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...

 Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian paralel.

 Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya ebih besar dibanding rangkaian paralel.

B. Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Listrik Paralel

Kelebihan Rangkaian Listrik Paralel:

1. Jika salah satu komponen (lampu) mati, maka komponen (lampu) yang lain tidak ikut mati. Hal ini sangat cocok untuk instalasi listrik di sebuah daerah.

Karena jika ada salah satu alat di sebuah lokasi rusak, maka lokasi yang lain tidak ikut padam.

2. Lebih efesian menghantarkan tegangan, karena pada semua beban pada rangkaian paralel mendapatkan besar tengangan yang sama besar.

Misal ada tiga buah lampu dalam rangkaian. Maka nyala lampu pertama, kedua, dan ketiga sama terangnya. Tidak ada lampu yang lebih terang atau lebih redup.

3. Dengan rangkaian Paralel pada sumber listrik kita dapat menaikkan arus, karena jika 2 buah baterai masing-masing-masing memiliki tegangan 12 Volt dengan arus 5 Ampere, maka jika kedua baterai tersebut di rangkai secara Paralel akan mampu mengeluarkan arus sebesar 2 x 5 Ampere =  10 Ampere.

4. Jika kita merangkai  sumber listrik Dengan rangkaian paralel maka besar tegangan adalah tetap dan besar arusnya merupakan penjumlahan dari masing-masing arus yang ada.

Kekurangan Rangkaian Listrik Paralel:

1. Rangkaian lebih Sulit dibuat

2. Biaya pembuatan rangkaian lebih mahal karena menggunakan lebih dari satu garis edar, maka rangkaian listrik paralel memerlukan kabel dan saklar yang lebih banyak. Secara otomatis jika komponen yang dibutuhkan banyak, biaya atau harga yang diperlukan juga lebih mahal dibandingkan dengan rangakaian

(9)

seri.

3. Analisa kerusakan lebih sukar

4. Kurang Efesian dalam menghantarkan arus listrik, karena pada semua beban pada rangkaian paralel mendapatkan arus dengan besar yang berbeda tergantung dengan tahanannya.

5. Arus yang mengalir melalui masing- masing komponen besarnya tidak sama tergantung dengan besar tahanan rangkaiannya.

Rangkaian listrik paralel juga mempunyai ciri-ciri khusus. Ciri-ciri rangkaian listrik paralel yaitu:

1) Arus mengalir melalui satu cabang atau lebih. Arus listrik yang melalui lampu 1 atau baterai 1 tidak melalui lampu 2 atau baterai 2.

2) Jika salah satu alat listrik dilepas atau rusak arus listrik akan tetap mengalir melalui cabang yang lain.

3) Cara penyusunan rangkaian cenderung lebih sulit.

4) Semua komponen listrik terpasang secara tersusun atau sejajar.

5) Arus yang mengalir pada setiap cabang memiliki besar nilai yang berbeda.

Dalam rangkaian paralel masing-masing cabang dalam rangkaian paralel merupakan rangkaian individu sehingga ketika satu lampu dikendorkan tidak mempengaruhi nyala lampu yang lain karena arus listrik tetap mengalir.

Dalam rangkaian paralel, nilai hambatan total (Rp) lebih kecil dari nilai masing-masing hambatan penyusunnya (R1 dan R2). Oleh karena itu beberapa lampu yang disusun paralel sama terangnya dengan lampu pada intensitas normal (tidak mengalami penurunan). Jika salah satu lampu padam yang lain tetap menyala.

C. Rancangan Rangkaian Listrik Paralel

Bahan-Bahan:

1. kabel

2. lampu senter/bola lampu kecil 3. fitting

4. rumah baterai

(10)

5. saklar 6. Batre besar 7. Gunting

Langkah-Langkah:

1. Siapkan alat-alat yang digunakan untuk praktikum membuat rangkaian listrik paralel.

2. Potonglah kabel menjadi dua bagian, kupas plastik pembungkus ujung-ujung kabel sepanjang 2 cm sehingga kawatnya terlihat.

3. Ambil satu ujung kabel yang sudah dipotong. Lilitkan salah kedua ujung kabel (kutub negatif dan positif) ke rumah baterai.

4. Ujung kabel sebelahnya di lilitkan ke saklar yang akan memudahkan untuk menyalakan lampu.

5. Potong kembali kabel menjadi dua bagian, kupas plastik pembungkus ujung-ujung kabel sepanjang 2cm sehingga kawatnya terlihat.

6. Lilitkan kawat kabel yang terlihat ke fiting lampu, pasang kanan kiri.

Lakukan sebanyak 2 fiting yang akan di gunakan.

7. Di fiting yang terakhir, kupas plastik pembungkus di tengah-tengah fiting yang kedua di sisi negatif dan positif.

8. Lalu sambungkan lagi ke kabel utama. Dan Setelah selesai pasang baterai kedalam rumah baterai, lalu amatilah yang terjadi.

9. Amatilah apa yang terjadi.

10. Simpulkan hasil pengamatan.

(11)

BAB IV KESIMPULAN

Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketetntuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.

Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian listrik yang disusun secara tidak berurutan. Kekurangan rangkaian listrik paralel adalah boros kabel dan saklar.

Kelebihan rangkaian paralel adalah jika salah satu lampu padam yang lain tetap menyala dan nyala lampu sama terang.

       Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

(12)

BAB V DAFTAR PUSTAKA

http://sydiksetianto.blogspot.com/2013/12/rangkaian-seri-dan-paralel.html

http://ellinhandayani.blogspot.com/2016/01/makalah-rangkaian-listrik-dan-paralel.ht ml

http://moeluzie.blogspot.com/2012/06/rangkaian-listrik-paralel.html

http://ricoandica.blogspot.com/2016/10/praktikum-ipa-rangkaian-listrik-seri.html https://www.slideshare.net/AnnisaFebriana2/laporan-praktikum-rangkaian-seri-paral el

http://aneka-praktikum.blogspot.com/2014/12/rangkaian-listrik-seri-paralel.html

Referensi

Dokumen terkait

Ciri/karakteristik yang ditemukan dan dibangun sebagai sebuah pengetahuan mengenai konsep rangkaian seri dan rangkaian paralel adalah bentuk rangkaian, karakteristik

Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda

Dari perbandingan kedua konfigurasi rangkaian sakelar seri dan paralel dapat ditarik kesimpulan bahwa jika salah satu saja sakelar seri terbuka menyebabkan

Berdasarkan percobaan ke-3 ialah hubungan kombinasi dimana rangkaian yang didalamnya terdapat hubungan seri dan paralel dimana tahanannya baik seri maupun tahanan paralel

Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda

TEOREMA NORTON Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubung paralelkan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua

Dua elemen yang besarnya sama terhubung paralel akan menghasilkan arus yang sama pula Untuk elemen yang terhubung paralel dengan besar yang berbeda akan menghasilkan arus yang lebih

Dokumen ini mengenai model rangkaian listrik campuran seri dan