• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah :"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah :

Secara geografis, Indonesia dan Australia merupakan dua negara yang saling berdekatan.

Sejarah hubungan antara Australia dengan Indonesia berawal ketika Australia mendukung serta membantu rakyat Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan pada tahun 1945-1949. Australia merupakan negara asing yang menjadi pendukung utama kemerdekaan Indonesia sekaligus negara pertama yang mengirimkan misi diplomatik untuk bertemu Presiden Soekarno (Australian Broadcasting Corporation, 2020). Sebagai negara yang saling berdekatan, tentunya kerap terjadi pasang surut dalam menjalani hubungan kerjasama.

Ada periode dimana hubungan antar kedua negara tetangga ini begitu hangat akan tetapi ada juga momen dimana hubungan tersebut dingin dan penuh kegaduhan (Catley, Dugis, &

Vinensio, 1998). Australia dan Indonesia merupakan dua negara yang berbeda. Indonesia merupakan negara berkembang, sedangkan Australia merupakan negara maju. Sebagai negara maju, tentunya Australia memiliki indikator yang membuat negaranya bisa dikategorikan sebagai negara maju, salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Mutu pendidikan di Australia berstandar tinggi dan juga telah mendapat pengakuan internasional.

Memiliki kualitas pendidikan yang baik menjadikan negara ini menjadi salah satu negara tujuan bagi negara lain untuk melanjutkan studinya di negeri kangguru ini. Terdapat lebih dari 400,000 pelajar dari sekitar 200 negara yang memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studinya di Australia setiap tahun (Kedutaan Besar Australia Indonesia).

Dengan banyaknya masyarakat mancanegara yang tertarik untuk melanjutkan studi di Australia, membuat pemerintah Australia berinisiatif untuk memberikan mereka beasiswa.

Salah satu beasiswa yang dikelola oleh pemerintah Australia bernama Australia Awards Scholarship.

(2)

18

Australia Awards Scholarship sendiri merupakan sebuah program bantuan luar negeri Australia yang berbentuk beasiswa dan diberikan kepada negara-negara di kawasan Asia, Pasifik, dan Timur Tengah. Berikut merupakan negara-negara penerima beasiswa Australia Awards Scholarship beserta kuotanya sejak tahun 2011 - 2019 :

Tabel 1.1 Negara/

Tahun

2011/

2012

2012/

2013

2013/

2014

2014/

2015

2015/

2016

2016/

2017

2017/

2018

2018/

2019

Bangladesh 64 - - 71 30 72 70 70

Bhutan 33 45 44 - - 19 - -

Kamboja 50 112 55 55 50 46 50 48

Indonesia 350 398 474 340 700 - - 300

Laos 50 47 47 50 21 32 - 29

Maldives 25 33 33 - - - - -

Mongolia - 38 43 - - - - -

Myanmar - 31 40 - - 55 51 51

Nepal 19 31 35 46 60 52 22 26

Pakistan 51 - 16 18 20 40 45 74

Philipinnes - - - 120 120 60 90 90

Sri Lanka - - - 35 - 19 - -

Thailand - - - -

Timor-Leste - 22 - - 23 - 17 20

Vietnam 250 225 443 185 100 80 60 50

Federated States of Micronesia

13 - - - -

Fiji 40 40 50 10 81 - 124 85

Kiribati 8 8 8 - 32 - - 30

Marshall Island

- - - -

(3)

19

Nauru - 12 10 - 14 - 8 -

Papua New Guinea

171 152 154 350 458 - 309 -

Samoa 27 - 52 50 145 - 58 56

Solomon Island

52 52 68 47 33 39 - 38

Tonga 30 12 8 66 127 127 95 75

Tuvalu 16 26 24 16 - - -

Vanuatu 43 53 56 - 32 - 43 46

Palestinian Territories

5 - - - - 9 8 12

Sumber: https://www.dfat.gov.au/about-us/publications/Pages/aid-program-performance- reports#country

Beasiswa ini diberikan kepada mereka yang ingin melanjutkan studi pascasarjana (S2) maupun doctor (S3) di Australia secara gratis. Indonesia merupakan salah satu negara penerima Australia Awards Scholarships. Sejak tahun 1953, sudah lebih dari 9000 masyarakat Indonesia yang menerima beasiswa jangka pendek dan jangka panjang di perguruan tinggi Australia ( Australian Embassy Jakarta) . Saat ini, sudah terdapat banyak alumni Australia Awards Scholarship yang “berhasil”. Adanya alumni Australia Awards Scholarship memberikan dampak positif bagi dua negara, baik Australia maupun Indonesia.Bagi Australia, para alumni dapat mempromosikan Australia sebagai negara yang layak untuk pendidikan, pariwisata, dan berinvestasi serta dapat merubah opini publik masyarakat Indonesia tentang Australia. Sedangkan bagi Indonesia, para alumni memiliki potensi untuk turut serta membantu membangun Indonesia agar menjadi negara yang lebih baik lagi di berbagai aspek melalui kontribusi mereka sesuai dibidangnya masing-masing.

Sebagaimana tujuan dari Australia Awards Scholarship sendiri, yaitu untuk membantu mewujudkan kesejahteraan di negara-negara mitra Australia termasuk Indonesia.

(4)

20

Seperti yang sudah diketahui, Australia sebagai negara yang berdekatan dengan Indonesia tentunya memiliki berbagai macam kepentingan di Indonesia, salah satunya dalam hal keamanan. Terjadinya berbagai kasus pengeboman di Indonesia yang memakan korban warga Australia membuat pemerintah Australia merasa “terancam” dengan Indonesia. Pasca kejadian Bom Bali 1, Indonesia membentuk sebuah badan khusus kontraterorisme atau DENSUS 88 yang bertujuan untuk menumpas segala aktivitas terorisme. Pembentukan DENSUS 88 tidak hanya melibatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia, namun juga terlibat kerjasama internasional dengan Amerika Serikat melalui Dinas Keamanan Diplomatik dan Australia yaitu Persemakmuran Australia. Australia sebagai negara yang kehilangan 88 warga negara akibat adanya Bom Bali I tentunya sangat mendukung dibentuknya DENSUS 88 ini.

Dalam menjalankan tugasnya, DENSUS 88 memang banyak berhasil menumpas aktivitas terorisme. Namun di beberapa waktu, DENSUS 88 juga pernah salah sasaran (salah menangkap orang yang diduga teroris). Hal ini tentunya menciptakan citra negatif DENSUS 88 di masyarakat Indonesia, tidak terkecuali dengan Australia yang turut dalam pembentukan DENSUS 88 ini. Citra Australia pun turut menjadi negatif karena adanya kasus ini. Dalam memilih negara penerima Australia Awards Scholarship, tentunya Australia tidak sembarangan dan juga terdapat maksud maupun kepentingan di negara penerima. Termasuk dalam memilih Indonesia. Dilihat dari data diatas, Indonesia merupakan negara yang mendapat kuota penerima terbanyak dari negara-negara lainnya.Tentu terdapat alasan maupun motif Australia dalam memberikan “kuota” terhadap Indonesia.

1.2.Rumusan Masalah :

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis mengajukan pertanyaan “Mengapa Australia memilih Indonesia sebagai penerima Australia Awards Scholarship?”

(5)

21 1.3. Kerangka Pemikiran :

1.3.1. Konsep Diplomasi Publik

Dewasa ini, aktifitas diplomasi semakin meningkat digunakan oleh suatu negara karena semakin kompleksnya permasalahan dalam hubungan internasional. Pada dasarnya, aktfitas diplomasi dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Banyak perantara untuk melakukan diplomasi, salah satunya adalah diplomasi melalui publik atau yang dikenal dengan istilah diplomasi publik. Diplomasi publik dimaknai sebagai sebuah proses komunikasi pemerintah terhadap publik mancanegara yang memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya, kepentingan nasional, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh suatu negara (Wang, 2006).

Adapun 3 pilar utama dalam diplomasi publik yaitu informasi, pendidikan, dan budaya (Brown, 2020). Diplomasi publik mengarah ke government to people atau people to people. Salah satu contoh negara yang menggunakan diplomasi people to people adalah Australia. Bentuk diplomasi people to people dari Australia adalah melalui program Australia Awards Scholarship. Tujuan dari diplomasi publik Australia sendiri adalah untuk meningkatkan kesadaran negara lain tentang Australia, bahwa Australia mampu menjadi negara tujuan yang bagus untuk pendidikan dan pariwisata, menjadi pendukung liberalisasi perdagangan global, dan negara yang terpercaya di kawasan Indo-Pasifik (Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade) .

Sesuai dengan tujuan Australia di diplomasi publiknya yang mengatakan bahwa Australia mampu menjadi negara tujuan pendidikan, maka pemerintah Australia membuat beasiswa Australia Awards Scholarship. Australia Awards Scholarship tidak hanya dijadikan sebagai perantara untuk melanjutkan studi secara gratis bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Indo-Pasifik, namun bagi pemerintah Australia juga dijadikan sebagai strategi untuk menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara penerimanya, termasuk Indonesia. Adanya beasiswa Australia Awards Scholarship yang melibatkan peranan penerima sebagai actor diplomasi publik ini diharapkan memberikan daya tarik tersendiri dalam pelaksanaan diplomasi publik Australia di Indonesia.

(6)

22

Maka dari itu, konsep diplomasi publik pantas diimplementasikan sebagai upaya diplomasi publik Australia terhadap Indonesia.

1.3.2. Konsep Soft Power

Konsep power tidak bisa dipisahkan dari politik dan kebijakan. Terdapat dua konsep power yang digunakan oleh negara-negara di dunia, yaitu Soft Power dan Hard Power.

Joseph Nye dalam tulisannya yang berjudul “Publik diplomacy and Soft Power”

menjelaskan bahwa Soft power adalah :

“the ability to get what you want through attraction rather than through coercion or payments”.

Dengan soft power, pihak lain dapat melakukan hal yang menguntungkan tanpa perlu diminta atau dipaksa. Soft power merupakan upaya suatu negara untuk mempengaruhi negara lain dengan cara membangun jaringan, mengkomunikasikan narasi yang menarik, menetapkan aturan internasional, dan menggunakan sumber daya yang membuat suatu negara menarik bagi dunia (Portland) . Dapat ditarik kesimpulan bahwa Soft Power merupakan alat diplomasi sebuah negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya melalui persuasi tanpa melakukan kekerasan seperti perang maupun melibatkan militer.

Daya tarik budaya, kebijakan luar negeri, dan nilai politik merupakan tiga komponen utama dalam soft power.

Kebijakan pemerintah baik dalam maupun luar negeri merupakan potensi dari soft power. Kesadaran akan pentinganya sebuah soft power telah mengakibatkan banyak negara di dunia borkempetisi dalam menyebarkan daya tarik dari negaranya. Saat ini, sudah banyak negara yang menggunakan soft power guna mencapai kepentingan nasionalnya. Salah satunya adalah Australia. Memiliki kemampuan untuk memengaruhi perilaku atau pemikiran publik mancanegara melalui adanya kekuatan daya tarik dan gagasan merupakan hal yang penting bagi kebijakan luar negeri Australia, hal ini dianggap sebagai soft power oleh Australia ( Australian Government, 2017).

(7)

23

Penekanan pemerintah Australia akan pentingnya soft power dituliskan di Buku Putih Kebijakan Luar Negeri Australia 2017 atau Foreign Policy White Paper 2017 dan beberapa tinjauan di Department of Foreign Affairs and Trades (DFAT). Melalui soft power nya, Australia ingin mengedukasi, memberi pelatihan, serta mengadakan pertukaran penelitian dengan negara-negara di dunia guna membangun pengaruh dan menjalin hubungan yang baik antar orang ke orang. Menurut data dari soft power 30, pendidikan di Australia menempati posisi 9 besar secara berturut-turut sejak tahun 2016 hingga tahun 2019. Selain itu, pendidikan di Australia memiliki standar internasional, maka tidak heran jika banyak masyarakat internasional yang melanjutkan studi di negeri kangguru ini.

Australia melalui Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan ( Foreign Affairs and Trades) membuat sebuah program Australia Awards yang salah satunya adalah program beasiswa yang bernama Australia Awards Scholarship. Australia Awards Scholarship memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat internasional yang ingin melanjutkan studi jenjang pascasarjana dan doctor di Australia secara gratis. Adanya program beasiswa Australia Awards Scholarship sebagai salah satu alat soft power dari pemerintah Australia ini mampu meningkatkan nama baik Australia di kancah internasional dan membuat Australia mendapatkan citra positif dari negara-negara penerima, yang salah satunya adalah Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Australia Awards Scholarship pantas diimplementasikan menjadi upaya soft power oleh Australia.

1.3.3. Konsep Kepentingan Nasional

Secara umum kepentingan nasional (National Interest) adalah tujuan yang ingin dicapai suatu negara (kebutuhan yang harus dipenuhi suatu negara guna menyejahterahkan rakyatnya, karena jika tidak akan berisiko). Kepentingan nasional suatu negara bisa berkaitan dengan keamanan, ekonomi, budaya, dan masih banyak lainnya. Adanya kepentingan nasional berguna untuk menentukan arah kebijakan luar negeri suatu negara yang dibuat oleh para pembuat keputusan (decision makers).

“The meaning of national interest is survival, the protection of pshyical, political, and cultural, identity against ecroachments by other nation-states”-Morgenthau.

(8)

24

Menurut Hans J. Morgenthau, kepentingan nasional dianggap sebagai alat untuk mengejar kekuasaan. Dengan kekuasaan, suatu negara dapat mengontrol negara lain.

Kepentingan nasional dapat dicapai melalui berbagai cara, misalnya melalui pembangunan berkelanjutan, kerjasama internasional, dan program-program pemerintahan. Dalam upaya mencapai kepentingan nasionalnya, suatu negara juga mengembangkan cara untuk membentuk “image”. Australia merupakan contoh negara yang menggunakan program pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Melalui program pemerintah Australia Awards Scholarship, Australia berusaha untuk membentuk “image” di mata Indonesia agar dapat mencapai kepentingan nasionalnya yang berkaitan dengan keamanan.

Hal ini dilakukan agar dapat mewujudkan kepentingannya terhadap Indonesia. Seperti yang sudah diketahui, Australia dan Indonesia merupakan dua negara yang saling berdekatan. Negara yang bertetangga seperti Australia dan Indonesia berpotensi menjadi sahabat sekaligus musuh karena adanya perbedaan diantara dua negara tersebut. Namun tidak dipungkiri juga jika saling bergantung satu sama lain. Australia menganggap Indonesia adalah negara yang penting hingga dituliskan mengenai fokus terhadap Indonesia di dalam Buku Kebijakan Luar Negeri Australia “White Paper 2017”. Australia memiliki kepentingan nasional yang mendasar dalam membantu Indonesia menjadi negara yang stabil, sejahtera, dan berkembang dengan baik (Mackie, 2007) .

Australia membutuhkan Indonesia sebagai mitra untuk melakukan berbagai macam kerjasama yang berkaitan dengan ekonomi. Australia mendukung perekonomian di Indonesia, termasuk dalam kerjasama pembangunan guna mengembangkan infrastruktur.

Apabila perekonomian Indonesia buruk dan tidak stabil, maka akan berpengaruh juga bagi Australia. Dibalik adanya hubungan kerjasama yang terjalin antara Australia – Indonesia, terdapat juga ketakutan Australia menyangkut adanya berbagai ancaman keamanan. Namun saat ini kedua negara telah menjalin kerjasama yang menyangkut keamanan, seperti memerangi terorisme, keamanan maritim, dan perdagangan manusia.

Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penerima beasiswa Australia Awards Scholarship diharapkan dapat membuat Australia mencapai kepentingannya.

(9)

25

Tujuan dari Australia memberikan beasiswa ini pada Indonesia adalah agar jika penerima beasiswa telah lulus, dapat berguna bagi Indonesia maupun juga Australia.

Sesuai dengan tujuan dari beasiswa ini, yaitu untuk memberikan bantuan terhadap negara penerima melalui kontribusi para alumni serta untuk menjalin hubungan yang baik antara Australia dengan negara penerima. Ketika hubungan kedua negara membaik, maka akan lebih mudah dalam menjalankan suatu kerjasama dan tercapainya tujuan dari Australia awards Scholarship. Para alumni bisa menjadi “jembatan” bagi kedua negara untuk menjalin hubungan yang baik dalam hal kerjasama ekonomi dan keamanan. Adanya Australia Awards Scholarship dijadikan Australia sebagai salah satu “alat” untuk mencapai kepentingan nasional terhadap Indonesia.

1.4. Hipotesa

Australia memilih Indonesia sebagai salah satu negara penerima Australia Awards Scholarship karena sebagai upaya diplomasi publik Australia agar memperoleh dukungan masyarakat dan pemerintah Indonesia guna menurunkan Ancaman keamanan Indonesia terhadap Australia.

1.5.Jangkauan Penelitian

Jangkauan Penelitian dari skripsi ini adalah pada tahun 2011 – 2019.

1.6. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui alasan mengapa Australia memilih Indonesia sebagai negara penerima Australia Awards Scholarship terhadap Indonesia.

(10)

26 1.7. Metodologi Penelitian

1.7.1. Metode Penelitian :

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada teknik pustakaan. Penulis akan menggunakan bentuk data studi dokumen. Data tersebut kemudian diolah menjadi sebuah penelitian.

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data :

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka yang bersumber dari sata sekunder. Data sekunder tersebut didapatkan melalui buku, jurnal, surat kabar, termasuk dokumen-dokumen.

1.8.Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, penulis membagi tulisan menjadi 4 bab dengan maksud agar mempermudah penulis dalam mendeskripsikan setiap permasalahan yang sedang diteliti.

Sistematika Penulisan dalam penelitian ini disusun sebagai berikut : BAB I :

Pada Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesa, jangkauan penelitian, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II :

Pada Bab ini akan berisi mengenai gambaran umum mengenai Australia Awards Scholarship yang mencangkup Australia Awards Scholarship ( tujuan program, peta persebaran, negara penerima, dan kriteria pelamar Australia Awards Scholarship) dan Australia Awards Scholarship di Indonesia ( Program Australia Awards Scholarship di Indonesia).

BAB III :

Pada Bab ini akan berisi mengenai Diplomasi Publik Australia untuk pencapaian Kepentingan Australia di Indonesia yang mencangkup Kepentingan Australia, Diplomasi Publik Australia, Alumni Australia Awards Scholarship Indonesia (Kegiatan Alumni

(11)

27

dalam upaya diplomasi publik), Kepentingan Nasional Australia Melalui Diplomasi Publik (Mempromosikan Australia, Menyampaikan Citra Positif tentang Australia, Memperkuat Pengaruh Kepentingan Keamanan Australia)

BAB IV :

Pada Bab ini akan dituliskan mengenai kesimpulan dari pemaparan bab-bab sebelumnya.

Gambar

Tabel 1.1  Negara/  Tahun  2011/ 2012  2012/ 2013  2013/ 2014  2014/ 2015  2015/ 2016  2016/ 2017  2017/ 2018  2018/ 2019  Bangladesh  64  -  -  71  30  72  70  70  Bhutan  33  45  44  -  -  19  -  -  Kamboja  50  112  55  55  50  46  50  48  Indonesia  35

Referensi

Dokumen terkait

Surat pernyataan kesanggupan penanggung jawab teknis dan SIP dimana sarana kesehatan tersebut berada;3. Surat pernyataan kesanggupan masing-masing tenaga teknis/administrasi;

Pada gambar B di bawah ini merupakan suatu form monitoring output perancangan solar tracker dual axis dapat di lihat pada form di bawah ini sebagai berikut :.

Jika ditemukan pembuatan lebih dari satu (1) akun oleh satu (1) pengguna yang sama dan/atau nomor handphone yang sama dan/atau alamat yang sama dan/atau ID

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi interpersonal dengan kinerja karyawan di Hotel Bumiminang Padang. Jenis penelitian ini adalah

Authorized prominent experts, government officials and businessmen will shares greal jdeas on the besl solutlon to your transportation and logistics problems.. Thank

Pengujian dalam bentuk cairan besi cor kelabu menggunakan alat uji CE Meter lalu pada specimen besi cor kelabu Sebelum di uji dilakukan proses heat treatmen Qhuenching mencapai 750

Total Recordable Incident Frequency Rate (TRIR) merupakan rasio insiden kecelakaan kerja yang dicatat perusahaan. Masih sama dengan LTFR dan TFIR, satuan yang

Secara keseluruhan visual karya ini adalah sebuah instalasi sumur tradisional yang disatukan dengan video dengan cara diproyeksikan menggunakan alat optik