• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTIM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PASAR DI KENAGARIAN UJUNG GADING KECAMATAN LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTIM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PASAR DI KENAGARIAN UJUNG GADING KECAMATAN LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTIM PENGELOLAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PASAR DI KENAGARIAN UJUNG GADING

KECAMATAN LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI)

ULVA HADIA 10030179

Pembimbing I Pembimbing II

Widya Prari Keslan, M.Si Yuherman, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2014

(2)

ENVIRONMENTAL HEALTH MANAGEMENT SYSTEM IN KENAGARIAN IVORY TIP OF THE DISTRICT VALLEY CROSSING

WEST PASAMAN by:

Ulva Hadia * Widya PrariKeslan** Yuherman **

* Students of geography education STKIP PGRI West Sumatra Lecturer in the department of geography STKIP ** PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This study aimed to obtain information, analyze and describe data on Environmental Health Management Systems Market In Kenagarian Edge Ivory Crossing the Valley District of West Pasaman views of: 1) The participation of traders (vegetable, food, fish and chicken) in the waste management market, 2) pemeritah role in the management of the market environment, 3) public awareness of environmental hygiene market in kenagarian Edge Ivory Crossing the Valley District of West Pasaman. This study is a qualitative study using the technique wawancara.Hasil showed: (1) The participation of traders (food, vegetables, fish and chicken) in the management of environmental hygiene market looks of providing temporary trash such as cardboard, sacks (burlap). Compliance entire market traders Kenagarian Edge Ivory is by paying a levy. For vegetable trader charged IDR 3,000, 2,000 Dollar Traders satay, chicken Merchants Merchants Fish 2,000 rupiah and 3,000 rupiah. Traders who sell in the market do not utilize Kenagarian Edge Ivory waste of their wares, mostly organic waste like scraps of vegetables, food, and so on to be used as animal feed or compost, and (2) The Role of Government in a market environment clean look of the existence of market janitor who works every day precisely at night they clean up the market and (3 Lack of awareness of the people living in the market area hygiene market, frequently seen because of the attitude of people who throw their household waste such as kitchen waste such as coconut pulp and other waste in buamg dipinggiran Edge Ivory Kenagarian market thereby undermining the market value of beauty.

Keywords: Health Management Systems, Environmental

(3)

Sistim Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang

Kabupaten Pasaman Barat

Oleh:

Ulva Hadia *Widya Prari Keslan**Yuherman**

* Mahasiswa pendidikan geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

** Dosen departemen geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi, menganalisa dan mendeskripsikan data tentang Sistim Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Pasar Di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari : 1) Keikutsertaan pedagang (sayur, makanan, ikan dan ayam) dalam pengelolaan sampah pasar , 2) Peran pemeritah dalam pengelolaan lingkungan pasar , 3) Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan pasar di kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara.Hasil penelitian menunjukkan: (1) Keikutsertaan pedagang (makanan, sayur, ikan dan ayam) dalam pengelolaan kebersihan lingkungan pasar terlihat dari penyediaan tempat sampah sementara seperti : kardus, karung (goni). Kepatuhan seluruh pedagang di pasar Kenagarian Ujung Gading yaitu dengan membayar retribusi. Untuk pedagang sayur dikenakan biaya 3.000 Rupiah, Pedagang sate 2.000 Rupiah, Pedagang ayam 2.000 Rupiah dan Pedagang Ikan 3.000 Rupiah. Pedagang yang berjualan di pasar Kenagarian Ujung Gading tidak memanfaatkan sampah dari dagangan mereka yang sebagian besar merupakan sampah organik seperti : sisa sayur- sayuran, makanan, dan sebagainya untuk makanan ternak ataupun dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dan (2) Peran Pemerintah dalam kebersihan lingkungan pasar terlihat dari adanya petugas kebersihan pasar yang bekerja setiap hari tepatnya pada malam hari mereka membersihkan pasar dan (3 Kurangnya kesadaran masyarakat yang tinggal di daerah pasar dalam menjaga kebersihan pasar, karna sering terlihat dari sikap masyarakat yang membuang sampah rumah tangganya berupa sampah dapur seperti ampas kelapanya dan sampah lainnya yang di buamg dipinggiran pasar Kenagarian Ujung Gading sehingga merusak nilai keindahan pasar.

Kata kunci: Sistim Pengelolaan Kebersihan, Lingkungan

PENDAHULUAN

Lingkungan hidup merupakan faktor utama dalam kehidupan, semua lapisan masyarakat dan pemerintah berkewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesejahteraan bagi manusia. Lingkungan itu sendiri meliputi halaman pekarangan, rumah, jalan, dan lingkungan sekitar, segala sesuatu yang terjadi dilingkungan akan berpengaruh terhadap kelangsungan kesejahteraan manusia.

(Http//id.Wikipedia.org/wiki/lingkungan hidup)

Lingkungan adalah upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat. Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang esensial di samping masalah prilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.

(4)

Lingkungan memberikan kontribusi yang besar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat, lingkungan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengelola semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.

Kerusakan lingkungan telah mengglobal. Hal ini berpengaruh terhadap terjadinya perubahan iklim, timbulnya bencana, timbulnya berbagai penyakit, serta kelangsungan hidup manusia, binatang dan tumbuhan beserta spesies-spesies lainnya. Salah satu pencemaran lingkungan tersebut adalah sampah. Sampah saat ini menjadi persoalan pokok di kota - kota besar, khususnya Indonesia. (Kuncoro, 2009 : 3).

Masyarakat dan keluarga berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dalam mengelola lingkungan hidup melalui penyuluhan dan bimbingan. Sadar akan lingkungan yang bersih diharapkan dapat menciptakan kesehatan lingkungan yang optimal, baik bagi kesehatan maupun kehidupan yang sehat bagi masyarakat secara menyeluruh Riyadi dalam Mufriyeni (2000).

Menurut Slamet (2002) permasalahan sampah sangat dipengaruhi oleh faktor: (1) Jumlah penduduk (2) keadaan sosial ekonomi masyarakat, dan (3) kemajuan teknologi. Salah satu permasalahan sampah yang cukup rumit adalah permasalahan sampah pasar, selain jumlahnya yang relatif sangat banyak dan prilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan merupakan faktor lain yang menyebabkan permasalahan di Indonesia.

Untuk itu diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, baik individu maupun kelompok.

Ada 2 alasan dalam hal ini, pertama : Peningkatan kualitas lingkungan hidup pada dasarnya tidak terpisah dari peningkatan kesejahteraan sehingga masyarakat mengetahui apa yang dibutuhkannya. Kedua, keterlibatan masyarakat lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas sistem pengelolaan lingkungan sehingga masyarakat merasa ikut bertanggung jawab terhadap

kebersihan program lingkungan hidupnya.

Semakin banyaknya aktivitas manusia yang memanfaatkan pasar untuk keperluan hidupnya akan mengakibatkan semakin besar pula dampak negatif terhadap kebersihan pasar. Semakin berkembangnya pembangunan pasar, pertokoan, los, serta tempat - tempat pedagang kaki lima mengakibatkan semakin kompleksnya kegiatan yang dilakukan di pasar, dan ini tentu berpengaruh terhadap kebersihan lingkungan pasar.

Permasalahan sampah tidak hanya dialami di kota - kota besar saja, tetapi juga oleh pasar di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Pasar di kenagarian ujung gading merupakan salah satu pasar di kecamatan lembah melintang yang letaknya di jorong Lombok. Hasil wawancara dengan panitia pengelola sampah ( PPS) jumlah sampah yang dihasilkan perhari lebih kurang 15 ton. Kegiatan pasar tersebut tidak seimbang dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengeloaan sampah seperti: kurangnya penyediaan bak sampah oleh pemerintah sehingga menyebabkan banyak tumpukan sampah disudut pasar di kenagarian Ujung Gading.

Dalam usaha pengembangan masalah kebersihan pasar di Kenagarian Ujung Gading, pemerintah daerah telah berusaha secara maksimal dengan menyediakan fasilitas yang cukup baik sarana dan prasarana seperti menyediakan truk, gerobak dan lain - lain. Prilaku yang baik dari masyarakat sangat diharapkan dalam menjaga kebersihan pasar. Kegiatan perdagangan dilakukan setiap hari, hanya saja hari pekan atau yang dikenal hari balai yaitu pada hari senin. Kegiatan dari perdagangan ini tentu akan menimbulkan sampah, sampah adalah suatu sumber penyakit yang sering bertebaran dimana- mana sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap seperti tempat hinggapnya lalat, nyamuk, kecoak dan berbagai faktor penyakit lain.

Selain itu sampah juga berasal dari rumah tangga seperti pembuangan sampah rumah tangga berupa ampas kelapa yang di buang di pinggiran pasar sehingga merusak keindahan pasar. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat sekitar pasar terhadap kebersihan lingkungan pasar. Dari data

(5)

yang didapatkan penyakit yang paling banyak adalah penyakit TB Paru yang jumlahnya 6.771,89 jiwa diantaranya Laki – laki sebanyak 6.196,84 jiwa dan Perempuan sebanyak 7.346,94 jiwa. ( Diambil dari data Puskesmas Ujung Gading, 2013).

METODELOGI PENELITIAN

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah serta sesuai dengan tujuan dan manfaat penelitian di atas, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Kualitatif.

Metode penelitian kualitatif sering juga disebut dengan metode penelitian naturalistik karena penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dimana objeknya berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.

Setting dan Subjek penelitian adalah Penelitian ini dilakukan di pasar Kenagarian Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat. Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah orang yang dianggap banyak mengetahui informasi seputar tema penelitian. Penentuan haruslah sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu dengan informan kunci. Informan kunci diambil dari orang banyak mengetahui permasalahan penelitian pedagang dan Dinas instansi yang terkait di Kenagarian Ujung Gading.

sedangkan Informan Penelitian adalah Dalam rangka memperoleh data dan informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian, maka pengumpulan data dilakukan dengan menentukan informan penelitian.

Pemilihan informan penelitian dilakukan secara purposive sampling maksudnya peneliti menentukan sendiri informan penelitian berdasarkan tujuan penelitian.

Untuk itu peneliti dahulu mengetahui bahwa orang yang akan dipilih dapat memberikan informasi yang diinginkan. Adapun informan dalam penelitian terbagi atas dua bagian yaitu : Informan non kunci dan kunci. Informan kunci adalah : Pedagang, Konsumen,.

Sedangkan, informan non kunci adalah : Pemerintah (Wali nagari dan dinas instansi yang terkait). Sedangkan Teknik pengumpulan data yang di gnakan adalah Wawancara,

Observasi dan Dokumentasi. Jenis dan Sumber data Adalah data primer dan

data sekunder Sedangkan Sumber data . sedangkan Teknik analissa data Adalah Reduksi Data, Penyajian Data dan Pengambilan dan Keputusan atau Verifikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengelolaan sampah di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut :

Pertama, Keikutsertaan pedagang (makanan, sayur, ikan dan ayam) dalam pengelolaan kebersihan lingkungan pasar terlibat dari penyediaan tempat sampah sementara. Hal ini dilakukan pedagang karna tidak ada bantuan dari pemerintah tetapi hanya di ambil dari biaya retribusi pasar . Penyediaan tempat sementara itu berupa kardus (Goni) yang memudahkan Petugas Kebersihan Untuk Mengangkatnya.

Selanjutnya, Pengelolaan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai usaha secara sadar untuk memelihara dan memperbaiki mutu lingkungan agar manusia memperoleh kebutuhan dasar kita dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya Soemato dalam Sepriyanti (2006).

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dapat dilakukan dengan cara melap jendela dan perabotan rumah tangga, menyapu, dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makanan, serta membuang sampah. Pemusnahan dan pengolahan sampah

Pemusnahan atau pengolahan sampah padat ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :

1. Ditanam (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang di tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun dengan tanah.

2. Dibakar (incenerations), yaitu pengolahan sampah dengan cara membakar di dalam tungku pembakaran (incenerator).

3. Dijadikan pupuk (composting), yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya untuk sampah organik dan daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang dapat membusuk. Di daerah pedesaan hal ini sudah biasa,

(6)

sedangkan di daerah perkotaan hal ini perlu di budayakan. Apabila setiap rumah tangga dibiasakan untuk memisahkan sampah organik dan an-organik, kemudian sampah organik diolah menjadi pupuk tanaman dapat dijual atau dipakai sendiri. Sedangkan sampah anorganik dibuang dan akan segera dipungut oleh para pemulung.

Dengan demikian maka masalah sampah akan berkurang.

Pengolahan sampah kenyataannya saat ini sulit dilaksanakan karna berbagai hal yaitu :

a. Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat dari pada kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami persoalan sampah.

b. Meningkatnya biaya operasional, dan kontruksi di segala bidang termasuk bidang persampahan.

c. Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien dan tidak benar

sehingga menimbulkan

permasalahan pencemaran tanah, air dan udara.

d. Kurangnya pengawasan dan melaksanakan peraturan yang ada.

e. Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

f. Pembiayaan yang kurang memadai, mengingat bahwa sampah sampai saat ini dikelola oleh pemerintah (Slamet, 1994).

Kedua, Upaya pemerintah dalam mengelola dan membina pasar tradisional pembangunan nasional bagi bangsa Indonesia salah satunya menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Hal ini turut seta mendorong usaha perpasaran tumbuh dengan pesat.

Tumbuhnya usaha perpasaran menunjukkan bahwa semakin tingginya kebutuhan akan tempat usaha bagi masyarakat dan semakin meningkat serta beragamnya keinginan konsumen untuk menentukan tempat berbelanja.

Peran pemerintah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan pasar terlihat dari adanya peraturan tentang pengelolaan sampah serta menyediakan tenaga kebersihan pasar. Tenaga kebersihan pasar bertugas setiap hari dalam membersihkan lingkungan pasar.

Secara umum peranan dinas pasar tersebut sudah baik dan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2004 tentang pengelolaan pasar dan tempat

berjualan pedagang. Solusi agar pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan pasar daerah bias berjalan dengan baik adalah memperbaiki fasilitas, melakukan pendataan ulang data pasar .

Ketiga, Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan pasar terlihat dari kurangnya partisipasi masyarakat yang tinggal di daerah pasar dalam menjaga kebersihan pasar, mereka membuang sampah rumah tangganya berupa sampah dapur di pinggiran pasar yang kadang dibuang secara berserakan tanpa memasukkannya kedalam goni atau plastik. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) Mengemukakan pengertian kesadaran adalah suatu yang mendalam atau kelompok orang yang mewujudkan pada sikap, prilaku dan pemikiran yang diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman lingkungan yang mendalam.

Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan Tuhan yang lain. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya.

Kesadaran sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif melainkan suatu proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki : diferensiasi dan integrasi. Meskipun secara kronologis perkembangan kesadaran manusia berlangsung pada tiga tahap : sensansi (pengindraan), perceptual (pemahaman), dan konseptual (pengertian). (Veronica 2007).

Berbagai alas an bahwa kebijakan yang telah dibuat sudah menginterpretasi individu tentang adanya kesadaran, tetapi fakta yang ada kesadaran itu tdak di dapatkan oleh individu – individu maupun masyarakat dalam menjalankan kebersihan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kesadaran merupakan hal yang penting dalam perubahan karena tanpa kesadaran semuanya itu hanya omong kosong belaka. Hanya untuk membuat diri bersih dari prasangka bahwa individu di kota kita telah berkembang dan berfikir maju.

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang diperoleh, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

(7)

1. Keikutsertaan pedagang (makanan, sayur, ikan dan ayam) dalam pengelolaan kebersihan lingkungan pasar di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintan Kabupaten Pasaman Barat terlihat dari penyediaan tempat sementara berupa kardus, karung ( goni ).

Keikutsertaan pedagang juga terlihat dari kepatuhan pedagang dalam membayar retribusi.

2. Peran pemerintah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan pasar di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat terlihat dari adanya peraturan tentang pengelolaan sampah serta menyediakan tenaga kebersihan pasar. Tenaga kebersihan pasar bertugas setiap hari dalam membersihkan lingkungan pasar.

3. Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan kebersihan lingkungan pasar di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat terlihat dari kurangnya partisipasi masyarakat yang tinggal di daerah pasar dalam menjaga kebersihan pasar, mereka membuang sampah rumah tangganya berupa sampah dapur di pinggiran pasar yang kadang dibuang secara berserakan tanpa memasukkannya kedalam goni atau plastik.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka di bawah ini diajukan saran - saran :

1. Diharapkan kepada pedagang yang berjualan di Pasar Kenagarian Ujung Gading terutama kepada pedagang sayur untuk tidak membuang sampah sembarangan, sebaiknya buanglah sampah pada tempat yang tersedia, Dan diharapkan kepada pedagang untuk menyediakan tempat sampah seperti : kardus, karung, ataupun keranjang untuk mengumpulkan sampah masing - masing. Diharapkan kepada pedagang untuk bisa bekerja sama dengan petugas kebersihan pasar.

2. Diharapkan kepada masyarakat ikut berperan serta dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kenagarian

Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

3. Kepada kepala kebersihan pasar dengan petugas kebersihan agar dapat bekerja sama sama dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Angraini, Wati. 2007. Prilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan limbah rumah tangga disepanjang pantai pasie nan tigo. Padang. Fis.

UNP.Skripsi.

Anonimus.2011.http://elearning.gunadarm a.ac.id./docmodull//pokok-pokok pengertian pasar.Diakses 7 april 2012.

Bahar.1999.Tuberculosis.

http://Wikipedia.org. Akses tanggal 3 September 2013 Cahyono. 2000. Pengelolaan Kebersihan

Lingkungan. Padang. Fis. UNP.

Skripsi.

Damanhuri. 2004. Jenis – Jenis sampah.

Padang. Fis. UNP.Skripsi.

Depkes RI. 2002. Penyakit TB paru.

http://Wikipedia.org. Akses tanggal 3 September 2013 Fattah. 2008. Jenis - jenis Pasar. Padang.

Fis. UNP. Skripsi.

Gunadarma. 2011. Hubungan Pasar Dengan Kesehatan Manusia. Fis.

UNP. Skripsi.

Hermon , Dedi. 2010. Geografi Lingkungan. UNP. Press Padang.

Hermanto . 2007. Pengelolaan Sampah Kota Padang (Studi Kasus Pada Lokasi Pembuangan Akhir Air Dingin). Padang. FIS.UNP.

Skripsi.

Http://eprints.undip.ac.id.Diakses 7 Maret 2014 jam 12.35

Http://journal.an.fisip.ac.id.Diakses 7 Maret 2014 jam 18.00

Http://journal.fhunmul.ac.id.Diakses 10 Maret 2014 jam 21.30

(8)

Http://journal.unsil.ac.id.Diakses 10 Maret 2014 jam 21.50

Http://portalgaruda.ord.ac.id.Diakses 13 Maret 2014 jam 23.00

Http://staff.uny.ac.id.Diakses 15 Maret 2014 08.50

Http://journal.widyamanggala.ac.id.Diaks es 16 maret jam 10,50

Http://id. Wikipedia.org/wiki/Pasar Diakses 18 Maret Jam 08.50 Jaswita. Desi. 2006. Prilaku Pedagang

dan Dinas Pengelolaan Pasar Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Pasar Raya Solok.

Padang. Fis. UNP. Skripsi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2009.

Pengertian Kesadaran Masyarakat

Moleong. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung. Remaja Rusdakarya.

Margono. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung. Remaja Rusdakarya.

Muhammnad. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung. Remaja Rusdakarya.

Mufriyeni. 2000. Prilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Limbah Rumah Tangga di Kelurahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Padang.

Pasca Sarjana UNP. Tesis.

Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Pemusnahan dan Pengelolaan sampah.

Padang. Pasca Sarjana UNP.

Tesis.

Puskesmas. 2013. Kabupaten Pasaman Barat.

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Pasar dan Tempat Berjualan Pedagang.

Ramilius. 2005. Prilaku Pedagang Sayur dan Buah dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Serikat (Batu Sangkar Kabupaten Tanah

Datar). Padang. Pasca Sarjana UNP. Tesis.

Riska. 2006. Metode Pengumpulan Data.

Padang. Fis. UNP. Skripsi Sejati, kuncoro. 2009. Pengelolaan

Sampah Terpadu dengan Sistem Noda, sub point da center poin.

Yogyakarta: Kamisius.

Sepriyanti. 2006. Prilaku Pedagang dan Dinas Pengelolaan Pasar Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di Pasar Raya Solok. Padang. Fis.

UNP. Skripsi.

Slamet. 1994. Pengelolaan sampah terpadu. Yogyakarta: Gajah Mada University Prees.

Slamet, S.J. 2002. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta: Gajah Mada University Prees.

Soemirat. 2011. Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sugiyono. 2012. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung. Remaja Rusdakarya.

Sumardiji. 2007. Syarat- syarat Lingkungan Bersih. Padang. Fis.

UNP.Skripsi.

Veronica. A.Kumurur. 2007. Pendidikan dan

Kesadaran.http://Wikipedia.org.

Akses tanggal 5 September 2013 Undang- undang Lingkungan Hidup

Nomor 23 Tahun1997 Tentang Pengolahan Lingkungan Hidup Wali Nagari Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat.

Widjaja. 2010 . Pendidikan dan Kesadaran.http://Wikipedia.org.

Akses tanggal 6 September 2013

(9)

.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Pengelolaan Sampah di Pasar Terapung Tembilahan belum memenuhi syarat kesehatan yaitu masih banyak pedagang yang tidak

Dio"k'a antak Mdtq,ai cetat sa4aht lh' potiti* Partd Fa*,tt^ |th, s^i't dan b'. J1JRUSAN ILAru TOLITII( IAKUI-TAS ILMU SOSLAI,

7. Kakak Atikah Asnaa S.Sos. Selaku Staf Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.. selaku mantan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SU, juga sekaligus guru panutan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan Pengelolaan Sampah di Pasar Terapung Tembilahan belum memenuhi syarat kesehatan yaitu masih banyak pedagang yang tidak

Program ini juga bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pembangunan desa, sehingga desa dapat menjadi lebih mandiri dan berkembang secara berkelanjutan