• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PARKIR DI PASAR UJUNG GADING KECAMATAN LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PARKIR DI PASAR UJUNG GADING KECAMATAN LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PARKIR DI PASAR UJUNG GADING KECAMATAN LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

Erwin Nasution1), Fidel Miro), Tomi Eriawan2)

Department Urban and Regional Planning, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta, Padang

Jalan. Sumatera Ulak Karang, Padang. 25133 Telp : (0751) 7051678

E-mail :syahriferdiansyah14@yahoo.com, fidelmiro610@gmail.com, tomi.visi@gmail.com

Abstrak

Kawasan Pasar Ujung Gading merupakan pasar tradisional yang mempunyai daya yang tinggi untuk dikunjungi oleh masyarakat Kecamatan Lembah Melintang dan sekitar di Kabupaten Pasaman Barat, pasar ini memiliki kapasitas parkir yang terbatas. Kendaraan pengunjung diparkirkan semrawut pada tepi jalan akibat marka parkir yang tidak jelas, perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap larangan parkir dan kegiatan manuver kendaraan keluar dan masuk parkir menimbulkan kemacetan akibat kapasitas ruas jalan berkurang serta berpangaruh pada menurunya kinerja jalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan parkir saat ini. mengetahui kapasitas parkir yang tersedia berdasarkan asumsi, melakukan penataan parkir pada kawasan Pasar Ujung Gading dan desain off-street parking. Lokasi penelitian berada pada tepi ruas Jalan Nusantara, Ujung Gading. Pengambilan data dilakukan selama 2 (dua) hari yaitu pada hari minggu dan hari Senin (hari pasar). Data yang diamati berupa kendaraan masuk ke lokasi parkir, kendaraan keluar dari lokasi parkir, kendaraan yang telah ada di lokasi parkir serta ukuran panjang dan lebar onstreet parking. Metode yang digunakan yaitu metode berdasarkan selisih terbesar antara kedatangan dan keberangkatan. Hasil yang didapatkan berupa kebutuhan parkir maksimum pada hari senin (hari pasar), yaitu sepeda motor sebesar 376 kend/jam pada pukul 08.00-09.00 WIB dengan kapasitas 315 kendaraan, becak sebesar 37 kend/jam pada pukul 09.00-10.00 WIB dengan kapasitas 18 kendaraan, mobil penumpang/pick up sebesar 52 kend/jam pada pukul 08.00-09.00 WIB dengan kapasitas 24 kendaraan, dan truk sebesar 2 kend/jam pada pukul 09.00-10.00 WIB dengan kapasitas tidak disediakan. Lokasi onstreet parking eksisting pada ruas Jalan Nusantara dilakukan penataan ulang, sehingga kendaraan yang tidak tertampung direlokasi ke offstreet parkir. Untuk perencanaannya Off-street parkir ini berada pada lahan kosong bekas lapangan bola volley di Jalan Nusantara, mengingat lahan tersebut tidak dipergunakan lagi. Kapasitas parkir truk tetap tidak disediakan karena SRP truk mengurangi kapasitas jalan namun untuk kegiatan logistik dapat beroperasi sebelum aktivitas pasar dimulai. Diharapkan pemerintah daerah dapat merealisasikan penyediaan off- street parking dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai lahan tersebut.

Kata kunci : kapasitas parkir, akumulasi parkir, durasi parkir, indeks parkir, on-street parker, off-street parkir.

Abstract

Ujung Gading Market area is a traditional market that has a high power to be visited by the public District of Okanagan Melintang and about in West Pasaman, this market has parking capacity is limited. Visitor vehicles parked on the roadside due to chaotic parking markings are not clear, the behavior of people who are less concerned about the prohibition of parking and maneuvering activities in and out of parked vehicles causing traffic jams due to road capacity is reduced as well as influential on the decline in the performance of the road.determine the capacity of available parking based on assumptions, making the arrangement of parking in the Market area Ujung Gading and design of off-street parking. The research location is at the edge of Jalan Nusantara, Ujung Gading. Data were collected during the two (2) days on Sunday and Monday (market day). Data were observed as the vehicle entrance to the parking location, the vehicle out of the parking area, vehicles that have been in the parking area as well as the length and width of onstreet parking. The method used is a method based on the biggest difference between arrivals and departures. Results obtained in the form of maximum parking requirements on Monday (market day), namely motorcycles of 376 veh / hour at 8 a.m. to 9:00 pm with a capacity of 315 vehicles, tricycles by 37 veh / hour at 09:00 to 10:00 pm with a capacity of 18 vehicles , passenger car / pick up by 52 veh / hour at 08:00 to 09:00 pm with a capacity of 24 vehicles, and trucks of 2 veh / hour at 09.00-10.00 hrs with a capacity not provided. Onstreet parking in the existing locations Jalan Nusantara carried rearrangement, so the vehicle can not be accommodated relocated to offstreet parking. For planning Off-street parking is located on a former vacant land volley ball field in Jalan Nusantara, considering that land is not used anymore. Truck parking capacity remains available for SRP trucks reduce road capacity but for logistics activities to operate before the market activity begins. It is hoped local governments can realize the provision of off-street parking and to disseminate to the public regarding the land.

Keywords: parking capacity, the accumulated parking, parking duration, indexes parking, on-street parking, off-street parking.

(2)

PENDAHULUAN

Pertumbuhan penduduk dan pemenuhan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi menyebabkan manusia harus bermobilitasi.

Dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi

masyarakat membentuk sebuah pusat salah satunya yaitu pasar. Sedangkan untuk bermobilitasi masyarakat memerlukan sarana dan prasarana transportasi. Selain kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi diperlukan juga fasilitas-fasilitas lainnya yang mendukung. Salah satu sarana untukbermobilisasiadalah kendaraan bermotor (mobil dan sepeda motor) dan salah satuprasarananya adalah jalan raya. Sedangkan fasilitas pendukungnya untukpemberhentian sementara dibutuhkan ruang parkir.

Kebutuhan masyarakat untuk

bermobilisasi menyebabkan jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat. Meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor menyebabkan permasalahan baru dalam pelayanan fasilitas yang mendukung agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Saat masyarakat melakukan pemenuhan kebutuhan tersebut

masyarakat membutuhkan lahan untuk

pemberhentian kendaraan sementara atau parkir, sehingga dibutuhkan tempat untuk parkir. Begitu halnya masyarakat Kecamatan Ujung Gading yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, mereka melakukan mobilisasi untuk pemenuhan kebutuhan salah satunya di Pasar Ujung Gading. Pasar merupakan pusat kegiatan yang membutuhkan perhatian khusus terutama dalam hal penataan kota yang meliputi fasilitas parkir. Karena Pasar Ujung Gading terletak di pusat Kecamatan maka Pasar Ujung Gading menjadi salah satu sentral ekonomi, sehingga parkir yang kurang tertata dan tidak teratur menyebabkan areal parkir yang tersedia tidak dapat menampung kendaraanbermotor para pengunjung pasar.

Kesibukan pada Jalan Nusantara di pasar Ujung Gading ditambah lagi dengan angkutan umum yang mengangkut dan menurunkan penumpang di sembarang tempat karena tidak tersedianyahalte bis sehingga kemacetan lalu lintas tidak dapat dihindari. Ruas jalan tersebut memiliki ruang parkir yang terbatas, sehingga banyak kendaraan yang sering mengalami gangguan dengan adanya kendaraan yang parkir di pinggir jalan tersebut. Dengan kondisi seperti ini,maka dengan sendirinya kecepatan kendaraan yang lewat menjadi rendah dan jalan tidakdapat berfungsi secara optimal. Permasalahan ini

muncul pada saat jam-jam sibuk, yaitu pagi,siang dan sore hari. Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, maka diperlukan studi dan analisa untuk memberikan alternatif dan solusi pola parkir kendaraan pada bahu jalan supaya lebih optimal.

STUDI PUSTAKA Pengertian Parkir

Parkir adalah merupakan keadaan tidak bergeraknya kendaraan, baik sipengemudi meninggalkan kendaraannya atau tidak meninggalkan kendaraanya dalam waktu tertentu baik sementara atau lama. Setiap kendaraan yang bergerak di ruas jalan akan sampai di tempat tujuan, maka pada saat itulah timbul kebutuhan akan prasarana untuk meletakkan kendaraan yang disebut prasarana parkir. (Fidel Miro dalam silabus dan materi mata kuliah Manajemen Transportasi).

Analisis Karakteristik Parkir

Karakteristik parkir dimaksudkan sebagai sifat-sifat dasar yang memberikan penilaian terhadap pelayanan parkir dan permasalahan parkir yang terjadi pada daerah studi. Berdasarkan karakteristik parkir, akan dapat diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada daerah studi seperti mencakup volume parkir, akumulasi parkir, lama waktu parkir, pergantian parkir, penyediaan ruang parkir, kapasitas parkir, dan indeks parkir. Adapun analisis karakteristik parkir meliputi :

Akumulasi Parkir

Dimana : Xin : ∑Kendaraan yang

masuk lokasi parkir (unit)

Xout : ∑Kendaraan yang

keluar lokasi parkir (unit)

Xs : ∑Kendaraan yang telah

ada sebelum pengamatan Dilakukan (unit)

Durasi Parkir

Dimana : Tout : Waktu saat kendaraan masuk lokasi parkir (jam)

Tin : Waktu saat kendaraan keluar lokasi parkir (jam) Rata - rata durasi parkir

Dimana : D : Rata-rata durasi parkir (jam/kend)

(3)

Nx : Jumlah kendaran yang parkir selama interval waktu survei (kend)

X : Jumlah dari interval

I : Interval waktu survei (jam)

Nt : Jumlah total kendaraan selama waktu survei (kend)

Indeks Parkir

Analisis Kebutuhan Parkir

Kebutuhan Ruang Parkir adalah jumlah tempat yang dibutuhkan untuk menampung

kendaraan yang membutuhkan parkir

berdasarkan fasilitas dan fungsi dari sebuah tata guna lahan. Untuk mengetahui kebutuhan parkir pada suatu kawasan yang di studi. Adapun analisis kebutuhan parkir ini dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Kebutuhan ruang parkir :

Keterangan :

S : Jumlah petak parkir yang diperlukan saat ini

Nt : Jumlah total kendaraan selama waktu survei (kend)

D : Waktu rata – rata lamanya parkir (jam/kend)

T: Lamanya survei (jam)

F : Faktor pengurangan akibat pergantian parkir, nilai antara 0,85 s/d 0,95.

GAMBARAN

UMUM KAWASAN STUDI

Gambaran Umum Pasar Ujung Gading

Pasar Ujung Gading adalah Pasar Tradisional yang di kelola oleh UPTD nagari Ujung Gading:

Berdiri : Tahun 1983

Kapasitas : ±108Petak/lapak.

Luas bangunan : 3.869m2.

Jumlah Pedagang : 194 orang pedagang Pasar Ujung Gading ini terletak di Jalan Nusantara, kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat. Lebih jelasnya mengenai lingkup wilayah studi ini dapat dilihat

pada Gambar 1 Peta Orientasi dan Delinasi Kawasan Studi

Kondisi Parkir di Pasar Ujung Gading

Kawasan perdagangan pasar Ujung Gading belum memiliki ruang parkir yang cukup dan memadai untuk menampung kendaraan yang datang ke kawasan perdagangan. Untuk pasar Ujung Gading sendiri, parkir tidak dikelola oleh dinas pasar, melainkan oleh masyarakat. Karena hanya dikelola oleh masyarakat, ruang parkir yang disediakan tidaklah memadai dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung sebab hanya memanfaatkan ruang kosong yang terbatas. Jika pada jam puncak parkir, ruang parkir akan dimaksimalkan dengan mengabaikan ruang untuk sirkulasi dan jarak antar kendaraan agar kendaraan yang masuk dapat parkir. Selain itu, parkir untuk kendaraan roda empat juga tidak disediakan sehingga harus memanfaatkan badan jalan. Sedangkan untuk toko dan ruko disekitar pasar, kebanyakan hanya menyediakan ruang parkir untuk kendaraan roda dua saja. Sehingga kendaraan roda empat hanya memanfaatkan badan jalan.Berikut ini adalah identifikasi parkir kendaraan roda empat (on-street).

(4)

Tabel 3.3 :Identifikasi Parkir Roda empat dan Roda tiga (becak) di Kawasan Studi

Sumber : hasil survey tahun 2016

Lokasi parkir untuk kendaraan roda dua terdapat lima titik parkir. Lokasi parkir untuk kendaraan roda dua di luar badan jalan terdapat lima titik parkir dibadan jalan (off-street). Berikut adalah identifikasi kendaran roda dua :

Tabel 2 :Identifikasi Parkir Roda Dua di Kawasan Studi

Sumber: Hasil Survey 2016

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Karakteristik Parkir Pasar Ujung Gading

Analisis Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir adalah jumlah totaldari kendaraan yang parkir selama periode tertentu. Akumulasi ini dapat dijadikan sebagai ukuran kebutuhan ruang parkir di Pasar Ujung Gading.Akumulasi kendaraan di pasar Ujung Gading pada jenis kendaraan roda empatdan roda dua berdasarkan selang waktu 1 jam. Maka dapat ditarik kesimpulan Akumulasi maksimum kendaraan dan rata-rata akumulasi kendaraan pada pasar Ujung Gading sebagai berikut :

Tabel 3 : Akumulasi Parkir Maksimal Per/jam Pada Hari Senin (Hari Pasar)

Sumber : Hasil Analisis 2016

Analisis Durasi Parkir (Lama waktu parkir)

Lama waktu parkir pada Pasar Ujung Gading sangat tergantung dari maksud dan tujuan perjalanan, diamana suatu parkir kendaraan Pasar yang tujuannya meliputi penjual, pengelola, pemasok barang, konsumen dan lai-lain. Dari hasil analisis durasi parkir dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5 : Durasi Parkir Kendaraan di Pasar Ujung Gading Durasi Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2 0:00 – 1:00 52 198 1:00 – 2:00 24 86 2:00 – 3:00 31 11 3:00 – 4:00 11 10 >4:00 6 39

Sumber : Hasil Penelitian tahun 2017

Titik Parkir On/Offstreet 1 (mobil) On-street 2 (mobil) On-street 3 (becak) On-street 4 (mobil) On-street

Titik Parkir On/Offstreet

5 Off-street 6 Off-street 7 Off-street 8 Off-street 9 Off-street TitikPengamatan Akumulasi 1 (mobil) on-street B C D 17 2 (mobil) on-street 10 3 (becak) on-street 37 4 (mobil) on-street 25

5 (sepeda motor) off-street 131 6 (sepeda motor) off-street 78 7 (sepeda motor) off-street 56 8 (sepeda motor) off-street 68 9 (sepeda motor) off-street 43

(5)

Tabel 6 : Rata-rata Durasi Parkir di Pasar Ujung Gading

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017 Analisis Indeks Parkir

Indeks parkir adalah perbandingan antara akumulasi parkir dengan kapasitas parkir. Nilai indeks parkir ini dapat menunjukkan seberapa besar kapasitas parkir yang telah terisi. Berdasarkan perhitungan, dapat diperoleh indeks parkir sebagai berikut :

Tabel 7 : Indeks Parkir di Pasar Ujung Gading

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan perhitungan diatas baik itu indeks parkir untuk kendaraan roda empat maupun roda dua nilai indeks parkirnya besar dari satu, maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas parkir bermasalah, dimana kebutuhan parkir melebihi daya tampung/kapasitas normal.

Analisis Kebutuhan Ruang Parkir

Analisis Lokasi Parkir Alternatif Dan Kriteria Lokasi

Berdasarkan Studi literatur yang di jelaskan pada Bab II serta diperkuat dengan peninjauan langsung di lapangan dengan kriteria-kriteria pemilihan lokasi parkir maka didapat lah 3 lokasi parkir alternatif. Lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar berikut. Peta alternatif lokasi

Jenis Kendaraan Rata-rata Durasi Parkir (jam/kend) Kendaraan Roda Empat 1,91 Kendaraan Roda Dua 1,28 Jenis Kendaraan Rata-rata Akumulasi Petak Parkir Yang Tersedia Indeks Parkir Kendaraan Roda Empat 52 24 1,19 Kendaraan

Roda Dua 376 315 2,16 Lokasi Parkir

Alternatif Luas Laha n (m²) Daya Tampu ng (SRP) Jarak Lokasi Ke Bangun an Pasar (m) Kesesuai an RTRK Alternatif 1 (Berada di Sebelah Barat Pasar, lahan kosong di tepi jalan Nusantara) 1.527 302 52 Perdagan gan dan jasa Alternatif2 (Berada di Sebelah Seletan Pasar, lahan kosong di tengah pemukiman penduduk) 960,6 189 47 Permuki man Alternatif3 (Berada di Sebelah Timur Pasar, lahan kosong di tengah pemukiman penduduk) 640,4 126 36 Permukiman 2

alt

er

na

tif

2

1 3

(6)

parkir.

Off-street parking yang direncanakan memiliki pintu masuk dan pintu keluar yang terpisah, guna menghindari kemacetan pada ruas Jalan Nusantara Pasar Ujung Gading akibat aktivitas keluar masuknya kendaraan menuju off-street parkir.Berikut adalah Gambar : Peta Arahan Alternatif Lokasi Parkir (off-street) :

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis parkir seperti yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kapasitas parkir yang di sediakan lebih kecil dari kebutuhan parkir maksimum. Guna memenuhi kapasitas parkirnya maka petak parkir yang harus disediakan untuk sepeda motor 46 petak, mobil 28 petak, dan becak 19 petak.

2. Pola parkir mobil yang telah ada mengakibatkan berkurangnya kapasitas jalan, sehingga pola tersebut di rubah menjadi pola parkir paralel. Dengan dilakukan penataan ulang ini, menyebabkan lahan parkir untuk mobil/pick up semakin berkurang

3. Truck tidak disediakan kapasitas parkirnya mengingat SRP yang digunakan akan mengurangi kapasitas ruas Jalan Nusantara pasar Ujung Gading. Untuk itu di sarankan agar truck beroperasi lebih awal sebelum aktivitas pasar di mulai. Truck Juga tidak di perbolehkan lewat di koridor jalan pasar ujung gading dan di alihkan ke jalan alternatif ada di belakang pasar.

4. Persentase kendaraaan yang tidak

tertampung yaitu sepeda motor sebesar 13,93%, becak sebesar 51,35% , dan mobil penumpang/pick up sebesar 53,84%.

5. Lokasi pelataran parkir baru yang di rencanakan berada di lahan kosong dengan luas 1527,85 m². Hal tersebut disarankan oleh penulis mengingat lahan ini tidak di manfaatkan. Dengan adanya off street parking ini di harapkan akan mengurangi tingkat kemacetan dan akan meningkatkan kembali kinerja ruas jalan Nusantara mengingat jalan ini adalah jalan arteri primer yang menghubungkan ke provinsi Sumatera Utara. Off street parkir yang di rencanakan memiliki pintu masuk dan pintu keluar yang terpisah untuk menghindari kemacetan pada ruas jalan nusantara akibat keluar masuknya kendaraan menuju off street parking.

Daftar Pustaka

Anonymous, 1999, tentang “Pedoman

Perencanaan Dan Pengoperasian Fasilitas Parkir ”, Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat, 2014. Kabupaten Pasaman Barat

Dalam Angka Tahun 2014. BPS

Kabupaten Pasaman Barat.

Departemen Perhubungan Darat. 1998,

Pedoman Perencanaan dan

Pengoperasianfasilitas Parkir, Jakarta. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan

Darat Nomor 272, Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir No. 66 tahun 1996. Jakarta.

Menteri Perhubungan,Keputusan Menteri Perhubungan, Tentang Fasilitas Parkir untuk Umum. No. 66 tahun 1993. Jakarta. Miro, Fidel, 2005, Perencanaan Transportasi,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Munawar, A., 2004, Manajemen Lalu-lintas Perkotaan. Yogyakarta, Penerbit Beta Offset.

Pignataro,L.J., (1979), Traffic Engineering: Theory & Practice, Prentice Hall,Englewood Cliffs,N.J.

Sujana, 1975, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Taju, 1996 dalam Rinaldi Mirsa

Tamin, 2003 dalam buku Perencanaan dan Permodelan Transportasi

Vuchic, V.R., 1981, Urban Public

(7)

Technology,Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Warpani, P Suwarjoko. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : Penerbit ITB

Gambar

Tabel 3.3 :Identifikasi Parkir Roda empat dan  Roda tiga (becak) di Kawasan Studi
Tabel 6 : Rata-rata Durasi Parkir di Pasar  Ujung Gading

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan lima varietas lokal lahan rawa pasang surut Kalimantan Selatan yang akan diradiasi untuk mendapatkan mutan yang berumur lebih pendek

Hipotesis dari penelitian ini adalah Surveilans berbasis masyarakat efektif dalam mendeteksi kasus baru TB Paru BTA (+) / mengukur case detection rate (CDR) TB Paru BTA (+) di

Sebagian besar informan mengatakan langsung mencari pertolongan apakah itu sifatnya konsultasi, berobat ke Puskesmas untuk memastikan keluarga terkena TB paru, diantara informan

[r]

Menurut Setiyanto (1998), agroindustri memiliki keunggulan baik dari segi input, proses (pengolahan), ouput dan pasar yang meliputi antara lain: (1)

Pada lingkungan manufaktur yang berdasarkan Make-to-Order (MTO), pada umumnya proses produksi dilakukan setelah menerima pesanan dari konsumen, sehingga menyebabkan

gambaran secara garis besar bagaimana data dari web kabupaten apa saja yang diambil nantinya sehingga bisa di masukkan ke database dan di olah data tersebut sehingga

Pelaksanaan kegiatan Monev Triwulan IV tahun anggaran 2017 dilaksanakan dalam periode 3 bulan dari bulan Oktober – Desember 2017, yang dilakukan terhadap kegiatan