• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga kegiatan Monitoring dan Evaluasi Triwulan IV Tahun Anggaran 2017 ini dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan Monev Triwulan IV bertujuan untuk monitoring persiapan dan pelaksanaan kegiatan serta pengelolaan anggaran tahun 2017, baik lingkup kegiatan penelitian maupun non-penelitian. Hasil monitoring tersebut menjadi bahan evaluasi atas pencapaian kinerja dari masing-masing kegiatan yang berjalan. Tak lupa kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Evaluator yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan di Balai Riset dan Observasi Laut (BROL).

Kami berharap laporan ini dapat memberi manfaat, terutama dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki pelaksanaan kegiatan di BROL. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dalam menyempurnakan laporan ini.

Jembrana, Desember 2017 Tim Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II DAFTAR GAMBAR ... III DAFTAR TABEL ... V DAFTAR LAMPIRAN ... VI RINGKASAN ... 1 BAB I ... 2 PENDAHULUAN ... 2 1.1 LATAR BELAKANG ... 2

1.2 TUJUAN DAN KELUARAN ... 2

1.3 RUANG LINGKUP ... 2

BAB II ... 3

PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI ... 3

2.1 KEGIATAN PENELITIAN 2017 ... 3

2.1.1 Data dan Informasi Riset Daerah Penangkapan ikan ... 3

2.2 LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN ESELON I ... 16

2.2.1 Kegiatan Tata Operasional ... 17

2.2.2 Kegiatan Tata Usaha ... 27

2.2.3 Kegiatan Pelayanan Teknis ... 32

2.3 LAYANAN IPTEK (LABORATORIUM) ... 52

2.3.1 Laboratorium Riset Kelautan ... 53

2.3.2 Surveillance dan Monitoring (INDESO) ... 42

2.4 LAYANAN PEMBAYARAN BIAYA OPERASIONAL ... 43

2.5 KEGIATAN SARANA DAN PRASARANA RISET KELAUTAN ... 47

BAB III ... 49

(4)

DAFTAR GAMBAR

1. Data SPL Selat Bali gabungan (Himawari-8 dan model MUR SST) ... 5

2. Sebaran kepadatan untuk kedalaman 5 – 25 m... 5

3. Sebaran kepadatan ikan untuk kedalaman 25 – 50 m ... 6

4. Sebaran kepadatan ikan untuk kedalaman 50 – 75 m ... 6

5. Sebaran kepadatan ikan untuk kedalaman 75 – 100 m ... 6

6. Sebaran kepadatan ikan untuk kedalaman total (5 – 100 m) ... 7

7. Gerombolan ikan terekam alat hidroakustik pada jalur 01 ... 7

8. Gerombolan ikan terekam alat hidroakustik pada jalur 02 ... 7

9. Gerombolan ikan terekam alat hidroakustik pada jalur 03 ... 8

10. Bentuk geometri protolan ... 8

11. Bentuk geometri sempenit ... 8

12. Analisis deret waktu SPL, klorofil-a, PAR dan kelimpahan zooplankton (2003 – 2017) ... 9

13. Hubungan kelimpahan zooplankton dengan hasil tangkapan ikan di PPN Pengambengan (2007 – 2015) ... 10

14. Variabilitas temporal klorofil dari hasil model dan observasi ... 10

15. Profil vertikal temperatur Selat Bali ... 11

16. Suhu Permukaan Laut musim barat dan musim timur ... 11

17. Temperatur dan Salinitas musim timur dan musim barat ... 12

18. Evolusi temporal profil vertikal bulanan Selat Bali ... 12

19. Distribusi spasial klorofil hasil model ... 13

20. Karakteristik klorofil Selat Bali ... 13

21. Geomorfologi habitat pada daerah rataan terumbu Pulau Menjangan ... 15

22. Pembahasan dan penelaahan pagu anggaran BROL tahun 2018 ... 18

23. Rapat koordinasi dan sinkronisasi pelaporan kinerja BRSDM KP ... 20

24. Penyusunan RZWP-3-K Prov. Bali ... 21

25. Monev terpadu BRSDM KP ... 24

26. Monev internal BROL ... 25

27. Capaian Final BROL ... 25

28. Capaian kinerja monev anggaran BROL ... 26

29. Capaian realisasi anggaran dan fisik BROL ... 26

30. Capaian kinerja BROL ... 27

31. Peningkatan kapasitas kinerja SDM BROL ... 29

32. Final workshop INDESO 2017 ... 34

33. Sesi tanya jawab petugas Pusdatin dan BROL ... 35

34. Pemaparan masterplan PUI BROL ... 36

35. Workshop efektivitas pengelolaan MPA ... 36

36. Coaching clinic IJReSES ... 37

37. Workshop coral reef habitat mapping ... 38

38. Workshop IUU Fishing, Transhipment dan FAD Use ... 38

39. Paparan materi ISO/IEC 17025:2005 ... 39

40. Oral presentation peneliti BROL ... 40

41. Annual meeting of centers for natural resources ... 41

42. Konsultasi publik dokumen RZWP-3-K Prov. Bali ... 41

43. Seminar nasional pengelolaan perikanan pelagis ... 42

44. Kunjungan HUMANERA UB ... 43

(5)

46. Penandatanganan masterplan PUI ... 44

47. Soft launching gedung layanan publik ... 45

48. Peningkatan kinerja SDM BROL ... 46

49. Hibah Partnerships for Enhanced Engagement in Research (PEER) ... 47

50. Program Doktor mengabdi UB ... 47

51. Perkembangan kerjasama BROL dengan Fakultas Geografi UGM ... 48

52. Rencana kerjasama BPPT dengan BROL ... 49

53. Kelanjutan kerjasama Fakultas Geografi UGM dengan BROL ... 50

54. Penandatanganan perjanjian kerjasama BROL dengan ITB ... 51

55. Penandatanganan perjanjian kerjasama BROL dengan Universitas Udayana ... 51

56. Rencana kerjasama BROL dengan Fakultas Geografi UGM dan University of The West of England, Bristol ... 52

57. Peningkatan kompetensi personil laboratorium ... 56

58. Studi banding LKP BROL ... 58

59. Capaian pengujian sampel hingga triwulan IV... 58

60. Presentase jumlah LKP berdasarkan jenis customer ... 59

61. Diagram presentase permintaan parameter pengujian LKP tahun 2017 ... 59

62. Dokumentasi kegiatan penginderaan jauh kelautan ... 63

63. Titik lokasi kegiatan survei ... 64

64. Pengukuran kualitas air dengan WQC dan pengukuran arus dengan flow meter ... 65

65. Pengukuran kualitas air dengan WQC multiparameter (kiri); pengukuran aliran perm,ukaan dengan flowmeter (kanan) ... 66

66. Titik penempatan stasiun observasi laut ... 67

67. Aplikasi stasiun bumi (INDESO) ... 42

(6)

DAFTAR TABEL

1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan IV ... 1

2. Pendugaan umur sedimen, tahun terdeteksinya sedimen dan laju sedimentasi di sekitar Taman Nasional Bali Barat. ... 14

3. Hasil analisis kualitas air laut ... 15

4. Kegiatan Layanan Pendukung Eselon I ... 16

5. Daftar pembelian bahan laboratorium tahun 2017 ... 54

6. Jumlah capaian PPDPI Triwulan IV ... 60

7. Personil yang terlibat dalam kegiatan survey periodik X (31 Oktober 2017) ... 64

8. Personil yang terlibat dalam kegiatan survey periodik XI (30 November 2017) ... 65

9. Personil yang terlibat dalam kegiatan survey periodik XII (13 Desember 2017) ... 66

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perkembangan DIPA ... 52 2. Kendala dan tindak lanjut ... 59 3. Grafis serapan anggaran Triwulan IV ... 62

(8)

RINGKASAN

Berdasarkan peraturan Menteri kelautan perikanan Republik Indonesia nomor 11/PERMEN-KP/2017 tentang organisasi dan tata kerja Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) memiliki tugas dan fungsi :

a. Penyusunan rencana program dan angaran, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. b. Pelaksanaan riset dan observasi sumberdaya laut di bidang fisika dan kimia

kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan dan pemodelan laut.

c. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikas, dan kerja sama riset d. Penegelolaan prasarana dan sarana riset

e. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Balai Riset dan Observasi Laut berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan. Pada tahun anggaran 2017 melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sumberdaya laut dan pesisir yang terdiri dari 9 sub output. BROL mengelola 2 pagu anggaran, untuk pagu anggaran lama sebesarRp 26.298.943.000,-, dan pagu anggaran baru sebesar 15.104.660.000,-. Pagu anggaran baru (DIPA baru) berlaku antara bulan Juli – Desember 2017. Pada Laporan Triwulan IV ini data yang digunakan mengacu pada anggaran baru (DIPA baru). Realisasi penyerapan anggaran berdasarkan sumber dana pada Triwulan IV terlihat pada Tabel 1. Total realisasi pada Triwulan IV adalah Rp. 4.344.702.968 atau sekitar 28.72 % dari total pagu.

Tabel 1. Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan IV

Ket Rupiah Murni (RM) PHLN PNBP

51 52 53 53 52 Pagu 5.879.857.000 6.689.780.000 2.524.023.000 0 46.282.000 Target 1.505.162.000 2.839.542.000 0 0 0 Realisasi 1.505.161.302 2.839.541.666 0 0 0 % 25,60 42,45 0 0 0 Total Pagu 15.093.660.000 0 46.282.000 Total Realisasi 4.344.702.968 (28,72) *Oktober – Desember

(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan rutin berkesinambungan yang berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas opersional suatu kegiatan dan berkontribusi untuk memberi input balik bagi perencanaan serta pembuat kebijakan. Data dan informasi yang dikumpulkan dari kegiatan monitoring selanjutnya diolah untuk kemudian digunakan sebagai bahan dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk perbaikan kebijakan dan perencanaan di masa yang akan datang maupun pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan. Dua kegiatan tersebut tidak terpisahkan sehingga dapat menyimpulkan secara utuh berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing fungsi yang berperan untuk membangun BROL yang lebih baik. Keberhasilan pelaporan monev juga dapat menjadi indikator keberhasilan kinerja BROL. Pelaksanaan monev yang sistematis dan terukur akan memberikan hasil penilaian valid tentang keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya konsistensi dan komitmen sejak dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan kegiatan penting untuk dipahami oleh para evaluator yang bertugas untuk mengetahui berbagai kekurangan dan penyimpangan yang ada, yang dapat diidentifikasi melalui monitoring terhadap kegiatan yang sedang berjalan serta evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

1.2 Tujuan dan Keluaran

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan monitoring, evaluasi serta membuat pelaporan secara vertikal maupun horisontal terhadap kegiatan-kegiatan yang akan, sedang, maupun telah dilaksanakan melalui kinerja yang profesional untuk menghasilkan keluaran sesuai target yang diharapkan. Disamping itu juga memantau kinerja dan hasil kegiatan di BROL yang terukur melalui pelaporan monitoring dan evaluasi dengan lancar dan sistematis (bulanan, triwulan, semester, tahunan), sehingga diperoleh pelaporan monitoring dan evaluasi yang baik dan sistematis. Sasaran lain yang ingin dicapai adalah terpantaunya kinerja dan hasil kegiatan di BROL.

Keluaran (output) yang diharapkan dari penyelenggaraan monev adalah : 1. Monitoring dan Evaluasi

2. Hasil Monitoring dan Evaluasi Triwulan Tahun Anggaran 2017. 3. Pelaporan Mingguan dan Entry data Aplikasi Monev

4. Laporan berkala pelaksanaan kegiatan baik Mingguan, Bulanan, Triwulan, Semester serta Tahun.

1.3 Ruang Lingkup

Pelaksanaan monev Triwulan IV dalam bentuk pertemuan koordinasi internal dan penyampaian laporan triwulan oleh penanggung jawab kegiatan. Melibatkan anggota tim peneliti, penanggung jawab pelaksanaan kegiatan, pelaksana monev, untuk periode triwulan IV tahun anggaran 2017 ini pelaporan monev dilaksanakan secara internal oleh BROL sendiri dan tidak melibatkan evaluator dari eksternal BROL.

(10)

BAB II

PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI

Pelaksanaan kegiatan Monev Triwulan IV tahun anggaran 2017 dilaksanakan dalam periode 3 bulan dari bulan Oktober – Desember 2017, yang dilakukan terhadap kegiatan penelitian maupun kegiatan non-penelitian.

2.1 Kegiatan Penelitian 2017

Pada Tahun 2017 ini penelitian di Balai Riset dan Observasi Laut hanya memiliki satu output kegiatan, hal ini telah sesuai dengan arahan pusat untuk memfokuskan kegiatan penelitian dalam mendukung kebijakan pemerintahan saat ini yaitu membangun potensi perikanan nasional. Oleh karena itu, saat ini penelitian BROL dilaksanakan di WPP 573 pesisir Bali dengan judul Penelitian “Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir”.

2.1.1 Data dan Informasi Riset Daerah Penangkapan ikan

A. Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir

Sistem merupakan sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan system informasi adalah kombinasi dari seluruh komponen dan elemen untuk mendukung manajemen maupun operasi. Komponen data berupa parameter fisika, kimia maupun biologi laut yang diperoleh melalui teknologi penginderaan jauh, permodelan maupun secara in situ sangat diperlukan untuk membangun system infomasi spasial ini.

Komponen utama dalam inputan penyusunan dan produksi peta daerah penangkapan ikan menggunakan data penginderaan jauh dari satelit Aqua/Terra MODIS. Pengunaan citra tersebut sangat rentan terhadap tutupan awan, sehingga dibutuhkan metode penggabungan citra satelit dengan data hasil model oseanografi. Metode alternative untuk perbaikan input data PPDPI adalah metode fusi, yaitu metode dengan menyamakan resolusi spasial dari masing-masing data fusi kemudian merubah data citra satelit pada bagian liputan awan menjadi nilai yang bias digabungkan dengan data model. Sedangkan data hasil model merupakan data yang dihasilkan dari pengambilan data secara langsung di perairan Selat Bali. Selain itu pula, diperlukan peningkatan akurasi PPDPI yang dilakukan dengan metode akustik untuk mendeteksi keberadaan ikan akibat dari perubahan lingkusngn fisik perairan maupun migrasi ikan.

Keberadaan ikan di laut, dipengaruhi oleh keadaan dari tempat bertelur (spawning ground), daerah asuhan (nursery ground) dan mencari makan (feeding groung). Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya pesisir perlu dilakukan pemantauan berkala untuk keberlangsungan biota laut. Pemantauan zona ekosistem pesisir secara kontinu baik secara in situ, penginderaan jauh dan permodelan merupakan salah satu cara untuk mengetahui perubahan lingkungan yang terjadi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi untuk pengambilan keputusan terhadap pengelolaan pesisir untuk tetap lestari.

Kegiatan ini menghasilkan 2 output berupa data dan/atau informasi dan rekomendasi daerah penangkapan ikan dan data dan/atau infromasi dan rekomendasi perubahan lingkungan pada ekosistem pesisir.

(11)

Metode pelaksanaan kegiatan

- Observasi data oseanografi dengan survei pengukuran data insitu - Pemodelan oseanografi dengan metode komputasi numerik

- Analisis data satelit menggunakan algoritma dan penggabungan data satelit dengan data model oseanografi

- Validasi Peta Potensi Daerah penangkapan Ikan (PPDPI) lemuru dengan menggunakan analisis data satelit, data model oseanografi dan analisis statistik - Habitat mapping dilakukan dengan metode foto transek dengan menggunakan data

citra satelit resolusi tinggi

- Monitoring terumbu buatan (bioreeftek)

- Pengukuran laju sedimentasi pada daerah mangrove dengan metode coring sedimen dan analisa isotop

- Pengukuran suhu perairan laut dengan HOBO temperature logger yng ditanam selama periode waktu tertentu

- Pengukuran kualitas perairan

- Pengukuran plastik debris di air, sedimen dan biota laut

Kegiatan-kegiatan yang dicapai selama Triwulan IV adalah melakukan :

A. Data Sekunder

- Data input komputasi numerik (batimetri, model oseanografi global). - Data satelit SST, klorofil-a, data satelit visible.

- Peta kawasan konservasi.

- Dokumentasi peta PPDPI dari tahun 2005 – sekarang.

- Dokumentasi hasil penelitian Balai Riset dan Observasi Laut (BROL). B. Data Insitu Hasil Survei

- Data hidroakustik bulan Oktober 2017.

- Data suhu permukaan laut bulan Januari hingga bulan Desember 2017. - Data sebaran klorofil bulan Januari hingga bulan Desember 2017. - Data salinitas bulan Oktober 2017.

- Data nutrien bulan Oktober 2017.

- Hasil review metode peta PPDPI dan rencana pengembangannya.

- Identifikasi dan rekap produk unggulan hasil penelitian Balai Riset dan Observasi Laut.

1. Bidang Kepakaran Penginderaan Jauh  Seluruh data sudah dianalisis.

(12)

 Telah tersusunnya draft laporan akhir riset bidang kepakaran Penginderaan Jauh Kelautan dan sedang dilakuakn revisi terkait revisi dari reviewer. Hasil laporan tersebut meliputi :

- Data Suhu Permukaan Laut (SPL) pada bulan – bulan tertentu terutama pada musim barat mengalami gangguan data tertutup awan. Oleh karena itu data SPL gabungan dapat digunakan sebagai data masukan PPDPI agar didapatkan wilayah potensi ikan yang optimal (Gambar 1).

Gambar 1. Data SPL Selat Bali gabungan (Himawari-8 dan model MUR SST)

- Sebaran spasial kepadatan ikan terlihat bahwa kepadan yang tinggi hanya ada pada beberapa lokasi saja, perlu dikonfirmasi bagaimana hasil tangkapan di posisi – posisi yang memiliki kepadatan tinggi tersebut (Gambar 2 – 6).

(13)

Gambar 3. Sebaran kepadatan ikan untuk kedalaman 25 – 50 m

Gambar 4. Sebaran kepadatan ikan untuk kedalaman 50 – 75 m

(14)

Gambar 6. Sebaran kepadatan ikan untuk kedalaman total (5 – 100 m)

- Hasil tampilan echogram mendeteksi adanya gerombolan ikan pada ketiga jalur survei yang dilalui selama kegiatan survei (Gambar 7 – 9).

Gambar 7. Gerombolan ikan terekam alat hidroakustik pada jalur 01

(15)

Gambar 9. Gerombolan ikan terekam alat hidroakustik pada jalur 03

- Pada salah satu jalur diintepretasikan sebagai gerombolan ikan lemuru (Sardinella lemuru) yang berukuruan kecil 11 – 14,9 cm yang disebut dengan portolan (Gambar 10), sedangkan yang lebih kecil disebut dengan sempenit (Gambar 11) dengan ukuran kurang dari 11 cm. Jika dibandingkan dengan bentuk geometri dari jenis gerombolan ikan yang lain maka untuk jenis protolan ini lebih teratur. Hasil disajikan pada gambar berikut.

Gambar 10. Bentuk geometri protolan

Gambar 11. Bentuk geometri sempenit

- Berdasarkan penelitian terdahulu dan berdasarkan hasil yang ditunjukkan bahwa Selat Bali masih menjadi tempat hidup yang baik bagi jenis – jenis ikan pelagis, walaupun beberapa spesies mengalami penurunan dalam produksi penangkapan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut terkait faktor – faktor yang menekan siklus hidup dari spesies yang diteliti.

- Secara umum peningkatan SPL terjadi mulai bulan Nopember hingga mencapai suhu tertinggi pada bulan Maret. Sedangkan trend penurunan SPL mulai terlihat sejak awal musim timur (April) dengan nilai terendah pada bulan Agustus. Kondisi SPL di perairan Selat Bali pada tahun 2017 cenderung mengikuti nilai SPL klimatologis (2003-2016). Pada awal tahun kondisi laut cenderung lebih hangat

(16)

dibandingkan kondisi beberapa tahun sebelumnya. Hasil analisis deret waktu menunjukkan konsentrasi klorofil-a tertinggi terekam pada periode musim timur. Sementara pada musim yang barat cenderung lebih rendah. Nilai konsentrasi klorofil-a pada tahun 2017 cenderung lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, yaitu mencapai 1,6 mg/m3 pada periode waktu yang sama. Hasil analisis deret waktu menunjukkan pada umumnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi pada akhir musim timur, yaitu antara bulan Agustus – September dan terendah pada akhir periode musim barat (Februari - April). Kondisi laut cenderung lebih hangat (>28°C) pada musim timur, yang dikenal sebagai puncak proses upwelling. Demikian pula halnya dengan konsentrasi klorofil-a yang menunjukkan nilai yang rendah dibandingkan pada periode musim timur yang sama tahun-tahun sebelumnya (<0,6 mg/m3). Semua analisis disajikan pada Gambar 12.

Gambar 12. Analisis deret waktu SPL, klorofil-a, PAR dan kelimpahan zooplankton

(2003 – 2017)

- Hasil analisis deret waktu kelimpahan zooplankton dan volume pendaratan ikan di TPI Pengambengan periode tahun 2007-2015 menunjukkan bahwa kelimpahan zooplankton yang tinggi (>5.000 ind/m3) diikuti dengan volume produksi ikan yang cenderung tinggi pula (Gambar 13).

(17)

Gambar 13. Hubungan kelimpahan zooplankton dengan hasil tangkapan ikan di PPN Pengambengan (2007 – 2015)

2. Bidang Kepakaran Oseanografi

 Seluruh data observasi sudah selesai dianalisis.

 Telah tersusunnya draft laporan akhir riset bidang kepakaran Oceanografi dan sedang dilakukan revisi terkait revisi dari reviewer. Hasil laporan tersebut meliputi :

- Variabilitas temporal klorofil dari hasil model dan observasi menunjukkan fase yang hampir sama (Gambar 14). Berdasarkan hasil tersebut, output model dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

Gambar 14. Variabilitas temporal klorofil dari hasil model dan observasi

- Profil vertikal temperatur di Selat Bali (model dan observasi) menunjukkan pola yang sama, yaitu mixed layer depth lebih tebal pada musim barat (Februari 2017) dibandingkan musim timur (Agustus 2017) (Gambar 15) dan suhu permukaan lebih tinggi pada musim barat (Gambar 16).

(18)

Gambar 15. Profil vertikal temperatur Selat Bali

Gambar 16. Suhu Permukaan Laut musim barat dan musim timur

- Karakteristik musim timur menunjukkan temperatur lebih rendah dan salinitas lebih tinggi sedangkan kondisi musim barat menunjukkan karakteristik yang sebaliknya (Gambar 17).

(19)

Gambar 17. Temperatur dan Salinitas musim timur dan musim barat

- Evolusi temporal profil vertikal bulanan di perairan Selat Bali (Gambar 18) pada periode Januari 2012 – Oktober 2017 menunjukkan bahwa adanya peningkatan suhu pada lapisan permukaan di periode pertengahan 2016, kondisi suhu perairan terindikasi dipengaruhi oleh fenomena global ENSO, terlihat penurunan suhu permukaan pada bulan Agustus 2017 bila dibandingkan bulan Agustus 2013, serta terlihat adanya penipisan mixed layer depth pada bulan Agustus 2017.

Gambar 18. Evolusi temporal profil vertikal bulanan Selat Bali

- Distribusi spasial klorofil dapat diperoleh melalui produk satelit, namun dengan keterbatasan produk dengan cloud-coverage, hasil model dapat dimanfaatkan untuk analisis spasial (Gambar 19). Karakteristik klorofil di perairan Selat Bali bagian selatan meski dapat direproduksi dengan baik melalui model, namun keterbatasan hasil model menunjukkan kondisi konsentrasi klorofil yang over-estimate

(20)

dibandingkan dengan produk satelit untuk perairan di pesisir barat dan timur Selat Bali serta perairan selat bagian utara (Gambar 20).

-Gambar 19. Distribusi spasial klorofil hasil model

Gambar 20. Karakteristik klorofil Selat Bali

3. Bidang Kepakaran Dinamika Pesisir  Seluruh sampel sudah selesai dianalisis.

 Telah tersusunnya draft laporan akhir riset bidang kepakaran Ekosistem Pesisir dan sedang dilakukan revisi terkait revisi dari reviewer. Hasil laporan tersebut meliputi : - Hutan mangrove Taman Nasional Bali Barat memiliki karakteristik yang unik,

karena kawasan ini memperlihatkan perubahan pesisir dari geomorfologi hutan mangrove. Karang yang terlihat di sekitar hutan mangrove menandakan bahwa mangrove telah berekspansi ke tepi laut yang sebelumnya adalah wilayah terumbu karang. Lokasi studi memiliki laju sedimentasi yang beragam. Laju sedimentasi tertinggi ditemukan di TNBB 3 (Teluk Gilimanuk) dengan nilai tertinggi 1,94 cm/tahun di tahun 2016. Umur tertua sedimen ditemukan di TNBB 2 (Pulau Menjangan), sedangkan sedimen di TNBB 1 (Teluk Terima) dan TNBB 3 (Teluk Gilimanuk) memiliki umur yang serupa yaitu 80 tahun dan 92 tahun. Dengan data

(21)

tersebut dapat diperkirakan bahwa daratan di sekitar hutan mangrove TNBB telah terbentuk sekitar 100 tahun lalu. Tidak hanya di Taman Nasional Bali Barat,

marine debris sebetulnya telah menjadi perhatian di taman nasional atau kawasan konservasi lainnya. Hasil rinci ditampilkan pada Tabel2.

Tabel 2. Pendugaan umur sedimen, tahun terdeteksinya sedimen dan laju sedimentasi di

sekitar Taman Nasional Bali Barat.

Depth

Umur Tahun Laju sedimentasi

TNBB 1 TNBB 2 TNBB 3 TNBB 1 TNBB 2 TNBB 3 TNBB 1 TNBB 2 TNBB 3 0-1 1 2 1 2016 2015 2016 0,71 0,41 1,94 1-2 3 6 2 2014 2011 2015 0,57 0,27 0,98 2-3 5 9 3 2012 2008 2014 0,49 0,42 0,79 3-4 6 12 4 2011 2005 2013 1,04 0,26 1,16 4-5 10 18 5 2007 1999 2012 0,28 0,18 0,59 5-6 12 22 7 2005 1995 2010 0,38 0,27 0,64 6-7 14 26 8 2003 1991 2009 0,60 0,25 1,05 7-8 15 28 8 2002 1989 2009 1,12 0,54 1,64 8-9 17 28 10 2000 1989 2007 0,54 1,73 0,60 9-10 19 31 12 1998 1986 2005 0,56 0,35 0,60 10-12 26 35 15 1991 1982 2002 0,67 0,44 1,17 12-14 47 17 1970 2000 0,18 1,12 14-16 60 19 1957 1998 0,15 1,00 16-18 34 80 23 1983 1937 1994 0,64 0,10 0,48 18-20 92 27 1925 1990 0,16 0,48 20-22 42 109 1975 1908 1981 0,59 0,12 0,58 22-24 155 1862 0,04 24-26 26-28 54 46 1963 1971 0,42 0,48 28-30 30-35 80 60 1937 1957 0,20 0,36 35-40 92 1925 0,16

- Secara keseluruhan geomorfologi habitat pesisir di Pulau menjangan terbagi dalam 6 kategori dengan 12 jenis habitat bentik dengan total karang hidup ± 30% yang tersebar secara merata. Proses selanjutnya dapat dilakukan dengan cara model klasifikasi supervisi dimana setelah memasukkan beberapa formula yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan data in-situ dan tekstur citra habitat bentik dapat didetekesi secara otomatis dan dengan melakukan detail mapping habitat seperti salah satu contohnya yang dilakukan di Pulau Bunaken yang termasuk

(22)

dalam kawasan CTI dan peneltian pertama di Indonesia yang menggunakan data citra beresolusi tinggi dengan tingkat akurasi assessment >70% dimana secara rinci ditemukan >150 jenis klasifikasi habitat serta aplikasi dengan menggunakan Drone dengan resolusi lebih tinggi yakni < 2 cm. Geomorfologi habitat Pulau Menjangan disajikan pada Gambar 21.

Gambar 21. Geomorfologi habitat pada daerah rataan terumbu Pulau Menjangan

- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai suhu, salinitas, kekeruhan, nitrat dan ortofosfat pada sebagian lokasi pengambilan sampel melebihi baku mutu air laut untuk biota laut, yang menunjukkan terjadinya anomali dan pencemaran di wilayah tersebut. Kelimpahan fitoplankton didominasi oleh Diatom, namun tidak dalam kondisi blooming. Salah satu indikasi dari peningkatan populasi bintang laut berduri di perairan Pulau Menjangan adalah berkaitan dengan kondisi kualitas perairan. Hasil rinci analisis kualitas air laut disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil analisis kualitas air laut

Parameter Februari 2017 Agustus 2017

Baku Mutu Air

Laut*

Min. Maks. Rerata Min. Maks. Rerata

Suhu (Celc.) 26,50 - 27,70 27,07 27,40 - 27,70 27,51 28-30 pH 7,35 - 8,05 7,78 8,28 - 8,48 8,36 7-8,5 DO (mg/L) 7,17 - 9,15 7,79 4,96 - 5,60 5,30 >5 Salinitas (ppt) 32,90 - 34,70 33,43 28,97 - 32,80 31,54 33-34 Turbiditas (NTU) 0,40 - 14,23 7,24 0,00 - 123,67 13,17 <5 TDS (g/L) 53,83 - 54,70 54,44 49,87 - 51,48 50,80 TSS (mg/L) 53,00 - 384,00 111,10 5,40 - 9,50 7,87 20 Nitrat (µM) <MDL - 13,075 3,997 <MDL - 6,925 1,614 0,571** Nitrit (µM) <MDL - 0,312 0,031 <MDL - <MDL <MDL Ammonia (µM) <MDL - 14,548 4,263 <MDL - 0,785 0,079 4,998**

(23)

Ortofosfat

(µM) <MDL - 1,161 0,234 <MDL - 1,711 0,817 0,484** Silika (µM) 2,707 - 7,034 4,609 1,139 - 87,661 12,754

Klorofil-a

(µg/L) 0,05 - 0,43 0,25 0,08 - 0,57 0,23

- 2 Karya Tulis Ilmiah dalam proses review ke redaksi Jurnal Kelautan Nasional, Kementrian Kelautan dan Perikanan terkait bentik habitat dan kualitas perairan hubungannya dengan COTS outbreaks ekosistem pesisir di Pulau Menjangan. Kendala dan Pemasalahan

 Cuaca pada bulan Oktober yang merupakan musim peralihan cenderung tidak menentu, mempengaruhi pelaksanaan survei bulan Oktober 2017.

Pemecahan Masalah

 Berkoordinasi dengan kepala Balai Riset dan Observasi Laut dan mengikuti informasi cuaca harian dari BMKG.

2.2 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan PER.34/MEN/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Laut, BROL mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan observasi sumber daya laut. sedangkan fungsinya meliputi Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan; Pelaksanaan penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim, serta pengkajian teknologi kelautan; Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, dan kerja sama penelitian dan observasi dan Pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi dan Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. Dalam mewujudkan pencapaian terhadap tugas dan fungsi dari Balai dibentuk suatu unit kerja yang membantu dalam penyusunan dan pencapaian rencana kerja tersebut di antaranya:

1. Kegiatan Tata Operasional. 2. Kegiatan Usaha.

3. Kegiatan Pelayanan Teknis.

Tabel 4. Kegiatan Layanan Pendukung Eselon I

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN SUB OUTPUT KEGIATAN KOMPONEN KEGIATAN SUBKOMPONE N KEGIATAN TARGET (2428) Riset Kelautan (950) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (001) Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran Riset Kelautan

(051) Penyusunan Rencana Program

(A) Penyusuan dan Perencanaan Program Kerja

1

(24)

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN SUB OUTPUT KEGIATAN KOMPONEN KEGIATAN SUBKOMPONE N KEGIATAN TARGET (002) Layanan Dukungan Manajemen Kerjasama Riset Kelautan (051) Penjalinan Kerjasama (A) Penjalinan Kerjasama Riset Kelautan 1 Dokumen (004) Layanan Dukungan Manajemen Kepegawaian Riset Kelautan (051) Pengadministrasia n Kepaegawaian (A) Pelatihan Kompetensi Laboran Dana dari PNBP 1 Dokumen (B) Pelayanan Kepegawaian (C) Pengembangan Sumber Daya Manusia 005) Layanan Dukungan Manajemen Keuangan dan Tata Usaha Riset Kelautan

(053)

Penatausahaan Belanja Barang

(A) Belanja Barang Kegiatan Tata Usaha 1 Dokumen (B) Belanja Barang Kegiatan Tata Operasional (C) Belanja Barang Kegiatan Pelayanan Teknis (007) Layanan Dukungan Manajemen Data Informasi Riset Kelautan

(051) Penataan

Data dan

Informasi

(A) Diseminasi dan Publikasi KP 1 Dokumen (008) Layanan Dukungan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Riset Kelautan (051) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi (A) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1 Dokumen (009) Layanan Dukungan Manajemen Tata Laksana dan Pelayanan Jasa Riset Kelautan (052) Pelayanan Jasa Riset (A) Laboratorium Riset Kelautan 1 Dokumen 2.2.1 Kegiatan Tata Operasional

Berdasarkan peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/PERMEN-KP/2017 bagian tata operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan. Dalam melaksanakan tusi, Tata Operasional pada tahun 2017 mengelola 2 (dua) kegiatan dengan pagu anggaran

(25)

sebesar Rp. 9.785.000,-. Berikut adalah hasil pembahasan dari setiap kegiatan lingkup Tata Operasional tersebut.

A. Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan Program, dan Anggaran Riset Kelautan.

Pada Triwulan IV ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan rencana pelaksanaan anggaran diantaranya ;

1. Menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam acara final workshop INDESO 2017. 2. Dilakukan rapat Rencana Strategis 2017 -2019.

3. Dilakukan usulan pemutakhiran kegiatan 2018.

4. Menghadiri penyusunan dan penelaahan (Quality Control I) RKA-K/L pagu alokasi anggaran lingkup BRSDM KP tahun 2018 (Gambar 22), serta telah tersusunnya dokumen usulan perencanaan kegiatan dan anggaran Tahun Anggaran 2018 dengan total pagu anggaran Balai Riset dan Observasi Laut sebesar Rp. 22.781.623.000,-.

Gambar 22. Pembahasan dan penelaahan pagu anggaran BROL tahun 2018

5. Telah tersusun dan telah disetujuinya revisi anggaran III BROL kewenangan Kanwil DJPBN Denpasar.

6. Telah dikirimkannya ADK RKAK/L pendukung revisi penambahan perjalanan dalamn rangka tindak lanjut rencana kerja buoy ke Pusat Riset Kelautan untuk diteruskan ke Sekretariat BRSDM KP.

7. Telah tersusunnya dan telah disetujuinya revisi anggaran IV BROL kewenangan Kanwil DJPBN Denpasar.

8. Telah tersusunnya dan telah disetujuinya revisi anggaran V BROL kewenangan Kanwil DJPBN Denpasar.

9. Telah tersusunnya dan telah disetujuinya revisi anggaran VI BROL kewenangan Kanwil DJPBN Denpasar.

10. Penyusunan perjanjian kinerja berdasarkan perubahan DIPA APBN-P.

11. Telah terhitungnya proyeksi penyerapan anggaran serta telah disampaikan ke Pusat Riset Kelautan.

12. Telah tersusunnya laporan ringkas Program dan Anggaran Balai Riset dan Observasi Laut.

13. Telah terhitungnya kebutuhan kenaikan Tukin PNS Balai Riset dan Observasi Laut untuk tahun 2017.

(26)

14. Telah terhitung dan telah disampaikannya alokasi penghematan anggaran 2018 sebagai bahan retreat ke Pusat Riset Kelautan.

15. Penyusunan laporan akhir Perencanaan Program dan Anggaran TA 2017. Kendala dan Pemasalahan

 Penyerapan anggaran Balai Riset dan Observasi Laut hingga akhir Tahun Anggaran 2017 hanya mencapai 46,25% untuk DIPA baru. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan yang tidak terealisasi yaitu pengadaan data radar dan operasional perkantoran berupa gaji dan tunjangan.

Pemecahan Masalah

 Dilakukan akselerasi penyerapan anggaran berupa revisi potensi anggaran yang tidak terserap untuk dapat dialihkan ke dalam kegiatan peningkatan pelayanan publik BROL.

B. Layanan Dukungan Manajemen Monitoring, Evaluasi Riset Kelautan

Pada Triwulan IV ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan rencana pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi riset kelautan diantaranya sebagai berikut.

1. Penyusunan laporan mingguan, bulanan dan laporan kinerja dari bulan Oktober – Desember 2017.

2. Telah dilaksanakannya penyesuaian realisasi anggaran satker dalam aplikasi monev, meliputi aplikasi monev anggaran, sipmonev dan dashboard BRSDM KP.

3. Penyusunan dan telah disampaikan laporan kegiatan Triwulan III & IV dan laporan Digest Triwulan III & IV Balai Riset dan Observasi Laut kepada monev BRSDM KP dan PUSRISKEL.

4. Penyusunan dan telah disampaikannya laporan kegiatan Semester II Balai Riset dan Observasi Laut kepada monev BRSDM KP dan PUSRISKEL.

5. Penyusunan laporan kegiatan Akhir Balai Riset dan Observasi Laut. 6. Penginputan aplikasi Dashboard, Monev Anggaran, dan Sipmonev.

7. Berpartisipasi dan berperan aktif (notulensi) dalam acara final workshop INDESO 2017.

8. Pengisian dan telah disampaikannya kuisioner monev terpadu kepada Dinas KP Provinsi Bali 2017.

9. Penyusunan dan telah disampaikannya manajemen resiko Triwulan III Balai Riset dan Observasi Laut kepada BRSDM KP.

10. Membantu kegaitan survei tahap-III (Oktober 2017) untuk bidang kepakaran ekosistem pesisir.

11. Mengikuti rapat koordinasi dan sinkronisasi pelaporan kinerja 2017 pada tanggal 1 – 3 November 2017 di Royal Hotel Bogor (Gambar 23).

Acara dihadiri oleh 44 satker dibawah BRSDMKP dengan total peserta mencapai 69 orang. Acara dibuka oleh Maman Hermawan selaku Sekretaris Badan. Pada kesempatan tersebut, SesBadan menyampaikan mengenai penyampaian atau pelaporan kinerja online baik dalam weekly report ataupun pada aplikasi kinerjaku. SesBadan menyampaikan perlu adanya peningkatan pemahaman teknis weekly

(27)

report dan validasi pengukuran kinerja pada jenjang program, IKU dan IKK. SesBadan menambahkan bahwa pelaporan kinerja online merupakan suatu terobosan dan pengelolaan strategis dikarenakan mudah dilakukan, hemat waktu dan bentuk penyeragaman format untuk seluruh satker. Pelaporan penyampaian kinerja harus bisa membedakan antara proses kegiatan dengan output kegiatan. Secara garis besar, kegiatan ini membahas 2 output yaitu, pertama mengenai peningkatan teknis weekly report dan kedua terkait validasi pengukuran kinerja. Adapun rundown acara terdiri dari, diskusi panel terkait peningkatan SAKIP Tahun 2017 dan evaluasi SAKIP BRSDM Tahun 2017, pemaparan teknis weekly report pada dashboard BRSDM KP, petunjuk teknis pengisian weekly report, coaching clinic pengisian aplikasi weekly report, validasi pengisian aplikasi kinerjaku dan coaching clinic pengisian aplikasi kinerjaku.

Gambar 23. Rapat koordinasi dan sinkronisasi pelaporan kinerja BRSDM KP

12. Menghadiri undangan dan berpartisipasi dalam penyusunan zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil (RZWP-3-K) Provinsi Bali pada tanggal 8 November 2017 di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali (Gambar 24).

Acara dihadiri oleh seluruh satuan kerja yang berada di Provinsi Bali baik instansi pemerintah maupun non-pemerintah. Pada kesempatan tersebut acara dimoderatori oleh Ir. I Made Gunaja, M.Si. selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Bali dan bahan dipaparkan oleh Dr. Ir. Krishna Samudra, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Wilayah Pesisir, Direktorat Penglolaan Ruang Laut, Kementrian Kelautan dan Perikanan. Acara dimulai dengan sambutan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Bali dan langsung dilanjutkan dengan pemaparan terkait rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil (RZWP-3-K) untuk Prov. Bali oleh Dr. Ir. Krishna Samudra, M.Si. Dr. Ir. Krishna Samudra, M.Si memulai paparan dengan pengertian rencana zonasi menurut UU 27 / 2007 pasal 1. . Beliau juga menambahkan alasan RZWP-3-K Prov. Bali perlu disusun karena sesuai dengan UU No. 27 / 2007 JO UU No. 1 / 2014 mengenai pengelolaan wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil dan perubahannya terutama pada pasal 7 ayat 3 tentang pemerintah daerah wajib menyusun RZWP-3-K; UU No. 32 / 2014 mengenai kelautan terutama pasal 43 tentang perencaan ruang laut; UU No. 23 / 2014 mengenai pemerintahan daerah. Pada lampiran Y UU No. 23 / 2014 kewenangan provinsi meliputi pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi serta penerbitan izin dan pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil di luar minyak dan gas.

(28)

Dr. Ir. Khrisna Samudra, M.Si menjelaskan mengapa penyusunan RZWP-3-K perlu percepatan dengan alasan yaitu memperhatikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang izin lokasi dan izin pengelolaan di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil yang mengamanatkan bahwa perda RZWP-3-K sudah harus ditetapkan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah berlakunya peratutan pemerintah dimaksud, maka dari itu setiap provinsi harus segera mendorong proses penetapan Peraturan Daerah tentang RZWP-3-K pada tahun 2017. Paparan dilanjutkan dengan 3 tahapan proses penyusunan PERDA RZWP-3-K meliputi proses penyusunan RZWP-3-K sesuai PERMENKP No. 23 / 2016; kesepakatan dan persetujuan antara legislatif dan eksekutif atas RANPERDA RZWP-3-K; proses evaluasi RANPERDA RZWP-3-K sesuai PERMENDAGRI No. 13 / 2016. Dr. Ir. Khrisna Samudra dan Kepala Dinas KP Prov. Bali langsung memimpin penyusunan peta eksisting dari data sekunder dan data primer setiap dinas baik pemerintah maupun non-pemerintah untuk dijadikan dokumen awal. Dr. Agung Yunanto selaku perwakilan BROL memplotkan wilayah kantor BROL dan wahana riset dan observasi pada peta dasar Prov. Bali. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu percepatan penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil Provinsi Bali.

Gambar 24. Penyusunan RZWP-3-K Prov. Bali

13. Operator dalam kegiatan Pelatihan Pemahaman Manajemen Teknis ISO/IEC 17025:2005 di Balai Riset dan Observasi Laut.

14. Mengikuti kegiatan Monev Terpadu 2017 BRSDM KP di Banyuwangi pada tanggal 21 November 2017 (Gambar 25).

Acara dihadiri oleh 5 satuan kerja yang berada pada lingkup Jawa Timur (BPPP Banyuwangi dan Politeknik KP Sidoarjo) dan Bali (BBRBLP Gondol, LRPT Denpasar dan BROL Jembrana) serta ditambahkan 4 satuan kerja meliputi STP Jakarta, SUPM Kupang, Politeknik KP Kupang dan BRPSDI Purwakarta. Adapun agenda pertemuan selanjutnya berupa paparan dari tiap satuan kerja :

 Paparan STP Jakarta;  Paparan BROL Jembrana;  Paparan Politeknik KP Kupang;  Paparan SUPM Kupang;

(29)

 Paparan BBRBLP Gondol;  Paparan Politeknik KP Sidoarjo;  Paparan BPPP Banyuwangi;  Paparan BRPSDI Purwakarta;  Review evaluator;

Clossing Statement tiap satuan kerja.

Adapun review untuk BROL pertama disampaikan oleh SesBadan, meliputi :

a. Pegawai kontrak yang akan mundur, perlu dipertahankan dan SesBadan ingin bertemu dengan tenaga kontrak guna sosialisasi dan berinteraksi secara langsung. b. Pusat Unggulan Iptek perlu didorong dan semoga pada tahun 2018 ada peluang

serta menjadi Unggulan Utama.

c. Tertarik pada peta sebaran spasial dan temporal, karena riset untuk menjawab pertanyaan masyarakat bagaimana hilangnya Ikan Lemuru, maka dari itu BROL mempunyai tugas untuk itu.

d. Perkembangan teknologi terutama untuk perkembangan riset yang dapat lebih berkembang ke digital untuk mempermudah riset.

e. Gedung pelayanan publik yang bagus untuk penunjang publikasi riset dan semoga bisa membantu UPT lain untuk publikasi riset.

f. Anggaran data radar perlu pembahasan lebih lanjut.

g. Kelebihan anggaran pada belanja pegawai (tunjangan kinerja) mengapa sangat besar?

h. Beberapa hari lalu ada pembahasan PNBP di pusat, khusus BRSDM KP untuk melakukan kerjasama terkait peralatan INDESO dan pembahasan tariff PNBP pun menyangkut terkait peralatan INDESO, maka dari itu konsep lebih lanjutnya perlu dibahas.

Adapun kedua review untuk seluruh riset disampaikan oleh KaPusLatLuh, meliputi : a. Riset yang seperti apa yang akan disampaikan ke masyarakat karena BRSDM

belum mendalami riset apa saja yang akan disampaikan ke masyarakat. Hal tersebut harus memuat,

 Apa hasil riset?

 Siapa pengguna hasil riset?  Bagaimana hasilnya?  Apa dampaknya?

b. Jangan bekerja sendiri, harus bisa dibedakan antara riset yang dihasilkan tiap lembaga negara antara LIPI dan BRSDM serta hasil mana yang lebih dibutuhkan masyarakat.

Review ketiga disampaikan oleh KaPusDik yang menyoroti bidang pendidikan, meliputi :

(30)

a. SUPM dan Politeknik KP dapat memanfaatkan balai dan loka riset untuk riset kelautan dan perikanan dalam bentuk kerjasama.

b. Kerjasama dilakukan untuk tiap taruna serta dosen yang terlibat.

Review keempat disampaikan oleh KaPusRisKel yang diwakilkan, meliputi :

a. Server Mirror INDESO sudah akan dikirimkan ke Pusriskel, Pusriskel sedang menyiapkan tempat dan alat yang harus ada dalam proses penyimpanan.

b. Menanggapi review KaPusDik, kerjasama sudah berlangsung, tiap BROL mengadakan cruise, beberapa dosen dan taruna sudah turut serta dalam cruise

tersebut.

c. Diseminasi PUI harus jelas dari awal hingga jadi PUI utama, serta menjawab hasil yang dimanfaatkan masyarakat banyak.

d. Layanan publik perlu ditambahkan sanksi jika BROL tidak menepati janji layanan tersebut.

e. Update ISO/IEC 17025:2005 menjadi ISO/IEC 17025:2008.

Clossing statement dari Kepala Balai Riset dan Observasi Laut meliputi :

a. INDESO dalam tahapan sekarang statusnya masih idle, BROL sudah mengirimkan surat terkait apa yang harus diambil dari dana segitu.

b. Buoy, sudah diajukan revisi anggaran tentang temuan Irjen terkait buoy tersebut tetapi nampaknya ditolak. Hal ini langsung ditanggapi KaBag Program BRSDM KP yaitu anggaran tentang hal tersebut akan ditanggung BRSDM KP.

c. BROL melakukan renovasi dan pemeliharaan gedung layanan publik untuk satu pintu layanan publik. Jika SesBadan berkenan hadir dalam acara monev BROL, maka dapat dilakukan pula seremonial atau peresmian gedung tersebut.

d. Kerjasama dengan SUPM dan Politeknik KP sudah dilakukan, sudah teradpat taruna magang di BROL dan pihak SUPM dan Politeknik KP dapat memanfaatkannya lebih dalam, dapat dilakukan seperti pertukaran dosen tamu. e. BROL masih menunggu BAST INDESO untuk ditindaklanjuti.

f. Terdapat beberapa IKU yang mungkin tidak tercapai, hal tersebut dikarenakan status INDESO yang idle.

g. Terkait kelebihan belanja pegawai (tunjangan kinerja) akan ditinjau kembali oleh BROL.

(31)

Gambar 25. Monev terpadu BRSDM KP

15. Operator dalam kunjugnan Madrasah Ibtidayah (MI) Mambaus Solihin Pengambengan.

16. Telah tersusunnya bahan paparan Tata Operasional untuk Monev Internal Balai Riset dan Observasi Laut 2017.

17. Telah tersusunnya laporan ringkas Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan Balai Riset dan Observasi Laut untuk Monev Internal Balai Riset dan Observasi Laut. 18. Telah terlaksananya Monev Akhir Internal Balai Riset dan Observasi Laut Tahun

Anggaran 2017.

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pegawai BROL ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan capaian setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh BROL pada Tahun Anggaran 2017. Setiap penanggung jawab kegiatan memaparkan perkembangan dan capaian kegiatan untuk diberikan evaluasi oleh Kepala Balai Riset dan Observasi Laut , Dr. I Nyoman Radiarta, selaku evaluator dalam acara tersebut. Acara berisi paparan kegiatan penelitian BROL dengan hasil yang ditampilkan mengenai scientific justification keberadaan Ikan Lemuru yang ‘menghilang’ di perairan Selat Bali dan juga perubahan lingkungan yang terjadi di wilayah pesisir. Evaluator mendorong para peneliti BROL untuk menghasilkan

scientific brief paper dan publikasi untuk masyarakat luas. Agenda berikutnya merupakan paparan kegiatan Laboratorium Riset Kelautan BROL, yang merupakan bentuk layanan publik baik internal maupun eksternal BROL. Paparan ini mencakup Laboratorium Kualitas Perairan, Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan, Laboratorium Observasi Laut dan Laboratorium Alam. Evaluasi kegiatan ini lebih ditonjolkan dalam penetapan nama laboratorium, peningkatan kualitas pelayanan dan penetapan produk untuk dijadikan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di tahun 2018. Pada tanggal 18 Desember 2017, BROL akan meresmikan Gedung Pusat Layanan sebagai bentuk peningkatan layanan publik dalam satu pintu. Kegiatan ini juga mengagendakan pemaparan tentang Pusat Unggulan IPTEK (PUI) BROL yang mengangkat fokus Sistem Prediksi Kelautan. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi menjadi PUI, hingga pada tanggal 13 - 14 Desember 2017, BROL diundang untuk hadir dan berpartisipasi dalam Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2017 di Gedung BPPT, Jakarta. Tidak hanya paparan Pusat Unggulan IPTEK, terdapat juga paparan terkait keberlanjutan project INDESO dengan bahasan sarana prasarana yang dimiliki serta kegunaan data dari project tersebut. Agenda terakhir merupakan paparan kegiatan manajerial meliputi paparan Tata Operasional, Tata Usaha, dan

(32)

Pelayanan Teknis yang dipaparkan oleh masing-masing Kepala Seksi ataupun Pelaksana Tugas (PLT). Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diharapkan menjadi bentuk pengendalian pelaksanaan kegiatan baik penelitian dan manajerial, sehingga dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya. Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 26.

Gambar 26. Monev internal BROL

19. Telah tersusunnya bahan paparan Retreat KKP.

20. Telah tersusunnya rumusan kegiatan Monev Internal Balai Riset dan Observasi Laut Tahun Anggaran 2017.

21. Operator kegiatan paparan dalam soft launching Gedung Pusat Layanan Publik Balai Riset dan Observasi Laut.

22. Telah dilakukan pengisian aplikasi Sipmonev monev sekretariat BRSDM untuk bulan Januari – Desember dengan akun BROL (Gambar 27).

Gambar 27. Capaian Final BROL

23. Telah dilakukan penginputan aplikasi monev anggaran DJA (Gambar 28) terkait pencapaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut sampai dengan TW IV Tahun 2017.

(33)

Gambar 28. Capaian kinerja monev anggaran BROL

24. Telah dilakukan penginputan aplikasi emonev bappenas (Gambar 29) terkait target realisasi anggaran dan fisik sampai dengan TW IV Tahun 2017.

Gambar 29. Capaian realisasi anggaran dan fisik BROL

25. Telah dilakukan penginputan aplikasi kinerjaku (Gambar 30), Penginputan IKU, target dan capaian Kinerja sampai dengan TW IV Tahun 2017.

(34)

Gambar 30. Capaian kinerja BROL Kendala dan Pemasalahan

a. Beberapa aplikasi monev sering mengalami error sehingga membutuhkan perbaikan dari pusat.

Pemecahan Masalah

a. Dilakukan koordinasi dengan datin pusat dan monev eselon II dan I. 2.2.2 Kegiatan Tata Usaha

Bagian Tata Usaha berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/PERMEN-KP/2017 mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. Dalam melaksanakan tusi, Tata Usaha mengelola 2 (dua) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 328.199.000 ,-. Berikut adalah hasil pembahasan dari setiap kegiatan lingkup Tata Usaha tersebut.

A. Manajemen Kepegawaian Riset Kelautan

1. Pengiriman rekap presensi pegawai Balai Riset dan Observasi Laut bulan September 2017.

2. Telah tersusunnya jabatan dan pemangku jabatan Balai Riset dan Observasi Laut. 3. Telah disusun analisis jabatan tenaga operator INDESO sebagai salah satu hasil

tindak lanjut Itjen project INDESO.

(35)

5. Koodinasi dan konsultasi dengan kepegawaian PRK terkait tindak lanjut usulan pengaktifan kembali peneliti atas nama Eghbert Elvan Ampou yang telah diajukan bulan September 2017.

6. Telah tersusunnya formasi jabatan fungsional peneliti di Balai Riset dan Observasi Laut sampai dengan tahun 2019.

7. Telah tersusunnya SK penetapan manajemen LKP Balai Riset dan Observasi Laut per Oktober 2017.

8. Pembayaran gaji bulan Oktober, November dan Desember bagi tenaga kontrak telah terbayarkan.

9. Kunjungan Kepala BRSDM KP dan memberikan arahan terkait dengan rencana rancangan surat edaran Kepala BRSDM KP tentang Moratorium Tenaga Kontrak di BRSDM KP.

10. Telah terbit PAK Peneliti Pertama 3B atas nama Teguh Agus Setiadi dan PAK Peneliti Muda 3C atas nama Agung Yunanto.

11. Telah disampaikannya usulan rencana Diklat BROL 2018 ke Subrenbag SDM BRSDM KP.

12. Telah berkoordinasi dengan Setba terkait pengusulan kenaikan jabatan atas nama Agung Yunanto, masih teradapat kendala dengan kepakaran yang bersangkutan yang belum sesuai dengan eformasi JFT peneliti, sehingga sedang dilakukan pengupayaan perubahan usulan eformasi.

13. Pembukaan lowongan Tenaga Kontrak Operator Ocean Modelling.

14. Telah melakukan pengusulan ujian sertifikasi bagi Bendahara Balai Riset dan Observasi Laut.

15. Telah terbit SK KP atas nama Endah Mulyastuti, S.E.

16. Pranata Humas Balai Riset dan Observasi Laut (Rochma Widia Lestari) menghadiri undangan rapat koordinasi kehumasan lingkup KKP.

17. Dilakukan pengusulan pejabat perbendaharaan Tahun Anggaran 2018 Balai Riset dan Observasi Laut.

18. Dilaksanakannya pembahasan penyusunan formasi jabatan fungsional peneliti yang dihadiri oleh Kepala Balai dan Fungsional Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut, pembahasan dipokokkan dengan hal pemilihan kepakaran penelitian Balai Riset dan Observasi Laut dengan narasumber Peneliti Utama Balai Riset dan Observasi Laut (Dr. I Nyoman Radiarta, M.Si.).

19. Telah dilaksanakan Workshop Penanganan dan Pengelolaan Kebersihan di Gedung Aula Geol Balai Riset dan Observasi Laut yang dihadiri oleh seluruh karyawan Balai Riset dan Observasi Laut. Kegiatan ini guna menunjang peningkatan kinerja cleaning service dalam menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan Balai Riset dan Observasi Laut. Kegiatan ini meliputi paparan dari narasumber LPK Detail Training Centre terkait alat alat dan tata cara kebersihan yang benar, kemudian para cleaning service langsung praktek kerja untuk melakukan pembersihan lingkungan Balai Riset dan Observasi Laut. Hasil dari kegiatan ini para cleaning service akan mendapatkan suatu sertifikat yang membuktikan bahwa dalam kinerjanya, mereka tersertifikat dalam hal kebersihan.

(36)

20. Updating data SKP.

21. Telah tersusun dan disampaikannya SK pengangkatan kembali ke fungsional peneliti atas nama Eghbert Elvan Ampou.

22. Telah dilakukan koordinasi dengan biro kepegawaian KKP terkait SK Belajar pegawai.

23. Telah dilaksanakan peningkatan kapasitas kinerja SDM Balai Riset dan Observasi Laut (outbond) (Gambar 31). Kegiatan dilaksanakan pada 19 Desember 2017 yang merupakan program kerja tahunan yang sudah berjalan dengan baik dengan tujuan memperoleh kesenangan yang bernilai positif yang dapat memberikan penyembuhan, seperti stres, keteganggan dan lmenjalin keakraban dan kerja sama agar dapat melaksanakan program kerja dengan baik, meningkatkan kemampuan memimpin yang lebih baik, baik memimpin diri sendiri maupun orang lain dalam berorganisasi dan lingkungan sekitar.

Gambar 31. Peningkatan kapasitas kinerja SDM BROL

24. Calon perencana (Samsul Huda) menghadiri undangan rapat koordinasi jabatan fungsional perencana lingkup BRSDM KP pada tanggal 20 – 21 Desember 2017 di Jakarta.

25. Telah tersusunnya pakta integritas 2018.

26. Telah dilaksanakannya pertemuan ramah tamah perpisahan INDESO.

27. Telah dilaksanakannya evaluasi tenaga kontrak Balai Riset dan Observasi Laut yang dilaksankan pada tanggal 20 Desember 2017.

28. Penyusunan laporan rekap cuti PNS Balai Riset dan Observasi Laut. 29. Penyusunan SK Pengawas BUOY oleh Sekretaris KPA.

Kendala dan Pemasalahan

Pemecahan Masalah

B. Manajemen Keuangan dan Tata Usaha Riset Kelautan a. Manajemen Keuangan

(37)

1. Pengajuan UP/TUP.

2. Menerima kunjungan tim keuangan BRSDM KP terkait tindak lanjut hasil evaluasi Itjen mengenai project INDESO.

3. Telah dilaporkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah untuk Triwulan III Balai Riset dan Observasi Laut kepada BRSDM KP.

4. Persiapan pengajuan ganti uang persediaan.

5. Telah tersusunnya SOP laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan bulan Oktober 2017.

6. Menerima kunjungan tim KPPN Singaraja terkait pelaporan keuangan satker. 7. Dilakukan pelaksanaan rapat bulanan pelaksanaan pengelolaan anggaran. 8. Telah dilakukan penatausahaan pembukuan.

9. Telah tersusunnya laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut.

10. Pengajuan SPM tunjangan fakasi. 11. Telah dilakukan rekon keuangan saiba. 12. Telah dilakukan pengajuan gaji bulan Januari.

13. Telah dilakukan pengajuan anggaran yang dikontrakkan.

14. Telah tersusunnya laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut.

15. Telah dilakukan penginputan SPJ Belanja ke aplikasi SILABI. 16. Telah dilakukan penyetoran sisa UP.

17. Menyiapkan SPM nihil.

18. Telah berkoordinasi dengan BRSDM terkait penyelesaian keuangan perjalanan dinas tindak lanjut masalah BUOY.

19. Rekonsiliasi laporan keuangann bulan November 2017 dan pengajuan SPM belanja pegawai dan belanja barang.

20. Penyusunan laporan PNBP tahun 2017 oleh Bendahara Penerimaan. b. Manajemen Tata Usaha dan BMN

1. Pembayaran gaji kepada pegawai PNS bulan Oktober – Desember 2017.

2. Audit Inspektorat Jenderal III pada tanggal 10 – 14 Oktober 2017 atas hilangnya Buoy.

3. Penindaklanjuti beberapa hasil temuan audit Inspektorat Jenderal terkait alat observasi laut (Coastal Buoy) yang hilang (berkoordinasi dengan KPKNL terkait penanganan dan penghapusan BMN, menyusun dan revisi SOP pemeliharaan dan pemanfaatan serta pengawasan alat observasi laut (buoy) mencakup SOP monitoring buoy, SOP penyimpanan data buoy, SOP pelaporan status data buoy dan SOP penanganan kehilangan BMN diluar kantor

4. Telah tersusunnya penetapan status penggunaan alat observasi laut (buoy) dan usulan telah dikirimkan ke Sekretariat BRSDM KP.

(38)

5. Pemasangan lampu penerangan jalan area kantor dan tiang lampu dengan daya PLN sebagai sumber tenaga listrik.

6. Pemasangan lampu taman depan kantor. 7. Perbaikan speedboat.

8. Perawatan kendaraan bermotor.

9. Perbaikan LCD Proyektor Sony VPL-DX 15. 10. Perbaikan PC Unit DELL.

11. Perbaikan CCTV.

12. Pemindahan dan pemasangan Line PABX. 13. Perawatan garasi kantor.

14. Perawatan jaringan irigasi mess 35. 15. Perbaikan paving blok mess 35. 16. Perawatan mess 2, 3, 4 dan 7.

17. Pemasangan lantai kayu pada raungan workshop instrument laut. 18. Telah tersusunnya RK BMN tahun 2017 – 2019.

19. Telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana terkait penggunaan lahan Balai Riset dan Observasi Laut untuk Fasum ke Pura.

20. Telah dilakukan pemeliharaan / perbaikan gedung asimilasi untuk kegiatan layanan Balai Riset dan Observasi Laut.

21. Pengelola BMN dan verifikator keuangan menghadiri Bimtek Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan dan BMN tingkat wilayah Tahun Anggaran 2017 lingkup satker KKP se-Provinsi Bali pada hari Kamis, 16 November 2017.

22. Telah dilakukan serah terima perbaikan HPC cluster server maintenance dan data storage server maintenance.

23. Telah dilakukan koordinasi terkait usulan PSP BMN, dengan hasil sampai saat ini sedang dalam tahap usulan ke Biro Keuangan.

24. Telah dilakukan koordinasi terkait perjalanan dinas alat observasi laut BUOY sebagai tindak lanjut hasil review Itjen.

25. Telah dilaksanakan review alat observasi laut BUOY pada tanggal 21 – 22 Desember 2017 dengan pihak EPISI.

26. Telah dilakukan rapat Pengamanan Aset BMN. 27. Perawatan gedung kantin dan musholla.

28. Perawatan gedung instrument.

29. Perawatan gedung Laboratorium Kualitas Perairan. 30. Perawatan gedung satpam.

31. Perawatan tempat parkir tamu. 32. Perawatan area lapangan basket.

(39)

33. Perawatan halaman.

34. Pembelian sparepart Alat Laboratorium.

35. Maintenance dan instalasi CCTV Gedung Layanan. 36. Perawatan AC Split.

37. Perawatan jaringan internet. 38. Perbaikan Meubelair.

39. Perawatan kendaraan roda 2 Nomor Polisi DK 3534 W. 40. Perawatan kendaraan roda4 Nomor Polisi B 1649 WQ. 41. Perawatan kendaraan roda4 Nomor Polisi DK 1287 W. 42. Perawatan kendaraan roda4 Nomor Polisi DK 9727 W. 43. Perawatan kendaraan roda4 Nomor Polisi DK 1023 W. 44. Perbaikan PC dan Printer.

45. Penyelesaian dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan Balai Riset dan Observasi Laut.

46. Koordinasi dengan BRSDM terkait penyelesaian keuangan perjalanan dinas tindak lanjut masalah BUOY.

47. Rekonsiliasi laporan keuangan bulan November 2017 dan pengajuan SPM belanja pegawai dan belanja barang.

48. Penyusunan SK pengawas BUOY oleh Sekretaris KPA.

49. Penyusunan laporan PNBP tahun 2017 oleh Bendahara Penerimaan. Kendala dan Pemasalahan

Pemecahan Masalah

2.2.3 Kegiatan Pelayanan Teknis

Dalam melaksanakan tusi, Pelayanan Teknis pada tahun anggaran 2017 mengelola 3 (tiga) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp

68.200.000,-A. Pengembangan Kerjasama Riset Kelautan

Balai Riset dan Observasi Laut merupakan suatu lembaga yang telah banyak menghasilkan kegiatan maupun penelitian di bidang kelautan dan observasi kelautan. Hasil - hasil penelitian dan observasi tersebut sangat berguna bagi seluruh pihak yang berkepentingan dibidang kelautan (stakeholders). Guna memperluaskan hasil penelitian kelautan maka seksi Pelayanan Teknis. yang membawahi kegiatan diseminasi dan kerjasama. melakukan sosialisasi dalam bentuk website, partisipasi di pameran, visualisasi, publikasi dan promosi serta menjalin kerjasama dengan beberapa instansi dalam kerangka perjanjian kerjasama. Dengan diadakannya kegiatan tersebut, diharapkan keberadaan Balai Riset dan Observasi Laut lebih dikenal dan hasil-hasil penelitiannya dapat dipergunakan

(40)

semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. Pada Triwulan IV ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya :

1. Workshop INDESO User Applications “Toward Interdisciplinary Stakeholder’s Network For Better Marine Sesources Management”.

Negara Kepulauan Indonesia merupakan salah satu sumber terbesar dari keanekaragaman hayati laut. Setiap tahun keanekaragaman hayati laut kita memberikan kontribusi beberapa milyar dollar terhadap pendapatan penangkapan ikan, budidaya perikanan dan industri pariwisata. Lima puluh juta penduduk Indonesia hidup dari hasil perikanan tangkap dan budidaya. Sumber Daya Laut Indonesia tersebut tidak luput dari ancaman penagkapan ikan secara ilegal yang merugikan pemerintah dan nelayan kita, juga pemanasan global, pencemaran dan perusakan pesisir.

Untuk menanggulangi resiko-resiko tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2014 mempersiapkan dan melaksanakan Proyek Infrastructure Development Of Space Oceanography - INDESO, sebagai pusat prakiraan dan pengelolaan sumber daya laut yang dapat memberikan prediksi perubahan- perubahan pada sumber daya perikanan dan ekosistem pesisir di Indonesia. Komponen utama dari proyek INDESO meliputi: (1) Ocean Numerical Model, (2) Central Information System, (3) Stasiun Bumi Penerima Data Satelit Radar di Perancak. Dari tiga komponen tersebut lahirlah tujuh aplikasi handal yang meliputi: (1) Memerangi Penangkapan Ikan Ilegal (Illegal Fishing), (2) Pemantauan Tumpahan Minyak, (3) Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, (4) Pengelolaan Kawasan Pesisir Terintegrasi dan Pemantauan Hutan Bakau, (5) Pemetaan Kawasan Budidaya Udang, (6) Pengembangan Budidaya Rumput Laut, (7) Memantau dan Melindungi Kawasan Terumbu Karang. Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 3-5 Oktober 2017 di Denpasar Bali. Tujuan secara umum dari workshop ini yaitu memberikan informasi kepada pengguna dan pengambil keputusan mengenai produk aplikasi yang telah dihasilkan melalui proyek INDESO, sehingga pemanfaatannya diharapkan akan lebih baik dan berguna. Tujuan secara spesifik dari kegiatan workshop ini yaitu: (1) Memberikan wawasan yang lengkap mengenai 7 aplikasi INDESO yang telah dihasilkan, (2) Mendiskusikan setiap aplikasi INDESO secara detail sesuai dengan keperluan pengguna, (3) Melakukan pertukaran informasi sesama pengguna. Workshop INDESO user applications ini dihadiri oleh instansi pemerintah (KKP, KEMENRISTEKDIKTI, KEMENKOMAR, KLHK, BMKG, TNBB, PU, BAPPENAS, KEMENKEU, BAKAMLA, LAPAN, Universitas (CRESOS, UNUD dan UNWAR), Pemerintah Daerah, World Bank, ATLI dan LSM (WWF, CI Indonesia dan CTC), serta pemerintah Perancis (AFD dan CLS). Total peserta mencapai 125 orang. Workshop INDESO user applications dilaksankan atas kerjasama antara KKP dan CLS Perancis dengan mengusung tema "Toward Interdisciplinary Stakeholder's Network For Better Marine Sesources Management".

Hari pertama dipaparkan 3 topik terkait dengan IUU Fishing, yaitu Radar Data and VMS-AIS Correlation (Romy Ardianto - BROL), Utilization of Radar Data for Maritime Surveillance (Dendy Mahabror - Pusriskel) dan Fishing Effort Estimation (Aris Budiarto - DJPT). Sesi diskusi yang dimoderatori lansung oleh Kepala Balai Riset dan Observasi Laut mendapat respon positif oleh para peserta, sehingga acara yang seharusnya sudah berakhir pada pukul 17.00 WITA harus diundur sampai dengan pukul 18.30 WITA.

(41)

Pada hari kedua, sesi pertama, topik yang dibahas adalah Integrated Coastal Zone Management, yaitu tentang Coral Reef Monitoring Habitat Mapping, Change Detection (E. Elvan Ampou - BROL), Seaweed Mapping and Utilization ( Nur Azmi Ratna - Pusriskel), Shrimp pond Monitoring (Niken Gusmawati - Pusriskel), Mangrove Change Detection (Rinny Rahmania - Pusriskel) dan INDESO Application for Mangrove Conservation and Restoration (Frida Sidik - BROL). Sesi kedua dilanjutkan dengan 2 topik lainnya yang terkait dengan Fish Stock dan oil Spill. Sesi training dilakukan pada tanggal 4 pada Oktober 2017 terkait dengan SEAPODYM, IUU Fishing and Oil Spill dan ICZM: Coral Reef, Mangrove and Shrimp Product. Dokumentasi kegiatan workshop dapat dilihat pada Gambar 32.

Gambar 32. Final workshop INDESO 2017

2. Balai Riset dan Observasi Laut Dukung Penyusunan Masterplan TI KKP Melalu

Assessment Proses Bisnis.

Perancak, 13 Oktober 2017. Assessment proses bisnis pekerjaan untuk penyusunan masterplan TI KKP telah dilaksanakan Pusdatin dari tanggal 9 – 25 Agustus 2017 di semua unit kerja Eselon II Pusat. Untuk memperkuat data dukung, maka kegiatan yang sama telah dilakukan juga di Balai Riset dan Observasi Laut pada Unit Pelayanan Teknis tanggal 12 Oktober 2017. Acara diawali dengan pembukaan dari Kasi Tata Operasional Dr. Agung Yunanto, M. Si. yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (Gambar 33) oleh petugas Pusdatin yang mencakup Deskripsi Proses Bisnis Pekerjaan (Tugas Pokok dan Fungsi) yang ada dan permasalahan yang dihadapi, program / inisiatif strategis pada periode 2015- 2019., dukungan aplikasi terhadap pelaksanaan pekerjaan saat ini. Masterplan TI KKP merupakan suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan sistem informasi guna mendukung visi dan misi instansi. TI Master Plan berisi strategi - strategi organisasi atau instansi dalam memanfaatkan teknologi informasi sebagai enabler dan menambah keunggulan yang kompetitif. TI Master Plan membahas mulai dari visi dan misi organisasi sampai pada perencanaan manajemen proyek TI.

Gambar

Gambar 1. Data SPL Selat Bali gabungan (Himawari-8 dan model MUR SST)  -  Sebaran spasial kepadatan ikan terlihat bahwa kepadan yang tinggi hanya ada pada
Gambar 12. Analisis deret waktu SPL, klorofil-a, PAR dan kelimpahan zooplankton  (2003 – 2017)
Gambar 13. Hubungan kelimpahan zooplankton dengan hasil tangkapan ikan di PPN  Pengambengan (2007 – 2015)
Gambar 19. Distribusi spasial klorofil hasil model
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari berbagai definisi tersebut, penulis mengartikan probiotik sebagai mikroba hidup atau sporanya yang dapat hidup atau berkembang dalam usus; dan dapat menguntungkan inangnya

Dalam periode triwulan IV (Oktober – Desember) tahun 2012 dilakukan sosialisasi : Potensi Panas Bumi, acara tersebut diadakan pada tanggal 9 Oktober 2012 bertempat di

c. triwulan III, yaitu sampai dengan bulan September, dan d. triwulan IV, yaitu sampai dengan bulan Desember. Kriteria dan sub kriteria evaluasi kinerja beserta penjelasannya

Ketika ip aplikasi sudah diroutingkan oleh Server maka ketika VPN Client dengan username dan password yang sesuai, maka client dapat masuk ke jaringan VPN,

Kajian ini menyimpulkan bahwa dalam pengembangan literasi TIK diperlukan landasan fi losofi s dan keilmuan yang kokoh agar memiliki arah yang jelas yakni: (1) telah

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi untuk triwulan III diagendakan akan diadakan pada bulan Oktober tahun 2017, untuk tanggal dan harinya akan segera dikonfirmasi

Sampai akhir Triwulan IV Tahun 2020, meningkatnya kualitas laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan indikator kinerja nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi

mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk