• Tidak ada hasil yang ditemukan

Layanan Dukungan Manajemen Monitoring, Evaluasi Riset Kelautan

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV (Halaman 26-34)

Pada Triwulan IV ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan rencana pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi riset kelautan diantaranya sebagai berikut.

1. Penyusunan laporan mingguan, bulanan dan laporan kinerja dari bulan Oktober – Desember 2017.

2. Telah dilaksanakannya penyesuaian realisasi anggaran satker dalam aplikasi monev, meliputi aplikasi monev anggaran, sipmonev dan dashboard BRSDM KP.

3. Penyusunan dan telah disampaikan laporan kegiatan Triwulan III & IV dan laporan Digest Triwulan III & IV Balai Riset dan Observasi Laut kepada monev BRSDM KP dan PUSRISKEL.

4. Penyusunan dan telah disampaikannya laporan kegiatan Semester II Balai Riset dan Observasi Laut kepada monev BRSDM KP dan PUSRISKEL.

5. Penyusunan laporan kegiatan Akhir Balai Riset dan Observasi Laut. 6. Penginputan aplikasi Dashboard, Monev Anggaran, dan Sipmonev.

7. Berpartisipasi dan berperan aktif (notulensi) dalam acara final workshop INDESO 2017.

8. Pengisian dan telah disampaikannya kuisioner monev terpadu kepada Dinas KP Provinsi Bali 2017.

9. Penyusunan dan telah disampaikannya manajemen resiko Triwulan III Balai Riset dan Observasi Laut kepada BRSDM KP.

10. Membantu kegaitan survei tahap-III (Oktober 2017) untuk bidang kepakaran ekosistem pesisir.

11. Mengikuti rapat koordinasi dan sinkronisasi pelaporan kinerja 2017 pada tanggal 1 – 3 November 2017 di Royal Hotel Bogor (Gambar 23).

Acara dihadiri oleh 44 satker dibawah BRSDMKP dengan total peserta mencapai 69 orang. Acara dibuka oleh Maman Hermawan selaku Sekretaris Badan. Pada kesempatan tersebut, SesBadan menyampaikan mengenai penyampaian atau pelaporan kinerja online baik dalam weekly report ataupun pada aplikasi kinerjaku. SesBadan menyampaikan perlu adanya peningkatan pemahaman teknis weekly

report dan validasi pengukuran kinerja pada jenjang program, IKU dan IKK.

SesBadan menambahkan bahwa pelaporan kinerja online merupakan suatu terobosan dan pengelolaan strategis dikarenakan mudah dilakukan, hemat waktu dan bentuk penyeragaman format untuk seluruh satker. Pelaporan penyampaian kinerja harus bisa membedakan antara proses kegiatan dengan output kegiatan. Secara garis besar, kegiatan ini membahas 2 output yaitu, pertama mengenai peningkatan teknis weekly report dan kedua terkait validasi pengukuran kinerja. Adapun rundown acara terdiri dari, diskusi panel terkait peningkatan SAKIP Tahun 2017 dan evaluasi SAKIP BRSDM Tahun 2017, pemaparan teknis weekly report pada dashboard BRSDM KP, petunjuk teknis pengisian weekly report, coaching clinic pengisian aplikasi weekly

report, validasi pengisian aplikasi kinerjaku dan coaching clinic pengisian aplikasi

kinerjaku.

Gambar 23. Rapat koordinasi dan sinkronisasi pelaporan kinerja BRSDM KP

12. Menghadiri undangan dan berpartisipasi dalam penyusunan zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil (RZWP-3-K) Provinsi Bali pada tanggal 8 November 2017 di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali (Gambar 24).

Acara dihadiri oleh seluruh satuan kerja yang berada di Provinsi Bali baik instansi pemerintah maupun non-pemerintah. Pada kesempatan tersebut acara dimoderatori oleh Ir. I Made Gunaja, M.Si. selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Bali dan bahan dipaparkan oleh Dr. Ir. Krishna Samudra, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Wilayah Pesisir, Direktorat Penglolaan Ruang Laut, Kementrian Kelautan dan Perikanan. Acara dimulai dengan sambutan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Bali dan langsung dilanjutkan dengan pemaparan terkait rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil (RZWP-3-K) untuk Prov. Bali oleh Dr. Ir. Krishna Samudra, M.Si. Dr. Ir. Krishna Samudra, M.Si memulai paparan dengan pengertian rencana zonasi menurut UU 27 / 2007 pasal 1. . Beliau juga menambahkan alasan RZWP-3-K Prov. Bali perlu disusun karena sesuai dengan UU No. 27 / 2007 JO UU No. 1 / 2014 mengenai pengelolaan wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil dan perubahannya terutama pada pasal 7 ayat 3 tentang pemerintah daerah wajib menyusun RZWP-3-K; UU No. 32 / 2014 mengenai kelautan terutama pasal 43 tentang perencaan ruang laut; UU No. 23 / 2014 mengenai pemerintahan daerah. Pada lampiran Y UU No. 23 / 2014 kewenangan provinsi meliputi pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi serta penerbitan izin dan pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil di luar minyak dan gas.

Dr. Ir. Khrisna Samudra, M.Si menjelaskan mengapa penyusunan RZWP-3-K perlu percepatan dengan alasan yaitu memperhatikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang izin lokasi dan izin pengelolaan di wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil yang mengamanatkan bahwa perda RZWP-3-K sudah harus ditetapkan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah berlakunya peratutan pemerintah dimaksud, maka dari itu setiap provinsi harus segera mendorong proses penetapan Peraturan Daerah tentang RZWP-3-K pada tahun 2017. Paparan dilanjutkan dengan 3 tahapan proses penyusunan PERDA RZWP-3-K meliputi proses penyusunan RZWP-3-K sesuai PERMENKP No. 23 / 2016; kesepakatan dan persetujuan antara legislatif dan eksekutif atas RANPERDA RZWP-3-K; proses evaluasi RANPERDA RZWP-3-K sesuai PERMENDAGRI No. 13 / 2016. Dr. Ir. Khrisna Samudra dan Kepala Dinas KP Prov. Bali langsung memimpin penyusunan peta eksisting dari data sekunder dan data primer setiap dinas baik pemerintah maupun non-pemerintah untuk dijadikan dokumen awal. Dr. Agung Yunanto selaku perwakilan BROL memplotkan wilayah kantor BROL dan wahana riset dan observasi pada peta dasar Prov. Bali. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu percepatan penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil Provinsi Bali.

Gambar 24. Penyusunan RZWP-3-K Prov. Bali

13. Operator dalam kegiatan Pelatihan Pemahaman Manajemen Teknis ISO/IEC 17025:2005 di Balai Riset dan Observasi Laut.

14. Mengikuti kegiatan Monev Terpadu 2017 BRSDM KP di Banyuwangi pada tanggal 21 November 2017 (Gambar 25).

Acara dihadiri oleh 5 satuan kerja yang berada pada lingkup Jawa Timur (BPPP Banyuwangi dan Politeknik KP Sidoarjo) dan Bali (BBRBLP Gondol, LRPT Denpasar dan BROL Jembrana) serta ditambahkan 4 satuan kerja meliputi STP Jakarta, SUPM Kupang, Politeknik KP Kupang dan BRPSDI Purwakarta. Adapun agenda pertemuan selanjutnya berupa paparan dari tiap satuan kerja :

 Paparan STP Jakarta;  Paparan BROL Jembrana;  Paparan Politeknik KP Kupang;  Paparan SUPM Kupang;

 Paparan BBRBLP Gondol;  Paparan Politeknik KP Sidoarjo;  Paparan BPPP Banyuwangi;  Paparan BRPSDI Purwakarta;  Review evaluator;

 Clossing Statement tiap satuan kerja.

Adapun review untuk BROL pertama disampaikan oleh SesBadan, meliputi :

a. Pegawai kontrak yang akan mundur, perlu dipertahankan dan SesBadan ingin bertemu dengan tenaga kontrak guna sosialisasi dan berinteraksi secara langsung. b. Pusat Unggulan Iptek perlu didorong dan semoga pada tahun 2018 ada peluang

serta menjadi Unggulan Utama.

c. Tertarik pada peta sebaran spasial dan temporal, karena riset untuk menjawab pertanyaan masyarakat bagaimana hilangnya Ikan Lemuru, maka dari itu BROL mempunyai tugas untuk itu.

d. Perkembangan teknologi terutama untuk perkembangan riset yang dapat lebih berkembang ke digital untuk mempermudah riset.

e. Gedung pelayanan publik yang bagus untuk penunjang publikasi riset dan semoga bisa membantu UPT lain untuk publikasi riset.

f. Anggaran data radar perlu pembahasan lebih lanjut.

g. Kelebihan anggaran pada belanja pegawai (tunjangan kinerja) mengapa sangat besar?

h. Beberapa hari lalu ada pembahasan PNBP di pusat, khusus BRSDM KP untuk melakukan kerjasama terkait peralatan INDESO dan pembahasan tariff PNBP pun menyangkut terkait peralatan INDESO, maka dari itu konsep lebih lanjutnya perlu dibahas.

Adapun kedua review untuk seluruh riset disampaikan oleh KaPusLatLuh, meliputi : a. Riset yang seperti apa yang akan disampaikan ke masyarakat karena BRSDM

belum mendalami riset apa saja yang akan disampaikan ke masyarakat. Hal tersebut harus memuat,

 Apa hasil riset?

 Siapa pengguna hasil riset?  Bagaimana hasilnya?  Apa dampaknya?

b. Jangan bekerja sendiri, harus bisa dibedakan antara riset yang dihasilkan tiap lembaga negara antara LIPI dan BRSDM serta hasil mana yang lebih dibutuhkan masyarakat.

Review ketiga disampaikan oleh KaPusDik yang menyoroti bidang pendidikan, meliputi :

a. SUPM dan Politeknik KP dapat memanfaatkan balai dan loka riset untuk riset kelautan dan perikanan dalam bentuk kerjasama.

b. Kerjasama dilakukan untuk tiap taruna serta dosen yang terlibat.

Review keempat disampaikan oleh KaPusRisKel yang diwakilkan, meliputi :

a. Server Mirror INDESO sudah akan dikirimkan ke Pusriskel, Pusriskel sedang menyiapkan tempat dan alat yang harus ada dalam proses penyimpanan.

b. Menanggapi review KaPusDik, kerjasama sudah berlangsung, tiap BROL mengadakan cruise, beberapa dosen dan taruna sudah turut serta dalam cruise tersebut.

c. Diseminasi PUI harus jelas dari awal hingga jadi PUI utama, serta menjawab hasil yang dimanfaatkan masyarakat banyak.

d. Layanan publik perlu ditambahkan sanksi jika BROL tidak menepati janji layanan tersebut.

e. Update ISO/IEC 17025:2005 menjadi ISO/IEC 17025:2008.

Clossing statement dari Kepala Balai Riset dan Observasi Laut meliputi :

a. INDESO dalam tahapan sekarang statusnya masih idle, BROL sudah mengirimkan surat terkait apa yang harus diambil dari dana segitu.

b. Buoy, sudah diajukan revisi anggaran tentang temuan Irjen terkait buoy tersebut tetapi nampaknya ditolak. Hal ini langsung ditanggapi KaBag Program BRSDM KP yaitu anggaran tentang hal tersebut akan ditanggung BRSDM KP.

c. BROL melakukan renovasi dan pemeliharaan gedung layanan publik untuk satu pintu layanan publik. Jika SesBadan berkenan hadir dalam acara monev BROL, maka dapat dilakukan pula seremonial atau peresmian gedung tersebut.

d. Kerjasama dengan SUPM dan Politeknik KP sudah dilakukan, sudah teradpat taruna magang di BROL dan pihak SUPM dan Politeknik KP dapat memanfaatkannya lebih dalam, dapat dilakukan seperti pertukaran dosen tamu. e. BROL masih menunggu BAST INDESO untuk ditindaklanjuti.

f. Terdapat beberapa IKU yang mungkin tidak tercapai, hal tersebut dikarenakan status INDESO yang idle.

g. Terkait kelebihan belanja pegawai (tunjangan kinerja) akan ditinjau kembali oleh BROL.

Gambar 25. Monev terpadu BRSDM KP

15. Operator dalam kunjugnan Madrasah Ibtidayah (MI) Mambaus Solihin Pengambengan.

16. Telah tersusunnya bahan paparan Tata Operasional untuk Monev Internal Balai Riset dan Observasi Laut 2017.

17. Telah tersusunnya laporan ringkas Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan Balai Riset dan Observasi Laut untuk Monev Internal Balai Riset dan Observasi Laut. 18. Telah terlaksananya Monev Akhir Internal Balai Riset dan Observasi Laut Tahun

Anggaran 2017.

Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pegawai BROL ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan capaian setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh BROL pada Tahun Anggaran 2017. Setiap penanggung jawab kegiatan memaparkan perkembangan dan capaian kegiatan untuk diberikan evaluasi oleh Kepala Balai Riset dan Observasi Laut , Dr. I Nyoman Radiarta, selaku evaluator dalam acara tersebut. Acara berisi paparan kegiatan penelitian BROL dengan hasil yang ditampilkan mengenai scientific justification keberadaan Ikan Lemuru yang ‘menghilang’ di perairan Selat Bali dan juga perubahan lingkungan yang terjadi di wilayah pesisir. Evaluator mendorong para peneliti BROL untuk menghasilkan

scientific brief paper dan publikasi untuk masyarakat luas. Agenda berikutnya

merupakan paparan kegiatan Laboratorium Riset Kelautan BROL, yang merupakan bentuk layanan publik baik internal maupun eksternal BROL. Paparan ini mencakup Laboratorium Kualitas Perairan, Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan, Laboratorium Observasi Laut dan Laboratorium Alam. Evaluasi kegiatan ini lebih ditonjolkan dalam penetapan nama laboratorium, peningkatan kualitas pelayanan dan penetapan produk untuk dijadikan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) di tahun 2018. Pada tanggal 18 Desember 2017, BROL akan meresmikan Gedung Pusat Layanan sebagai bentuk peningkatan layanan publik dalam satu pintu. Kegiatan ini juga mengagendakan pemaparan tentang Pusat Unggulan IPTEK (PUI) BROL yang mengangkat fokus Sistem Prediksi Kelautan. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi menjadi PUI, hingga pada tanggal 13 - 14 Desember 2017, BROL diundang untuk hadir dan berpartisipasi dalam Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2017 di Gedung BPPT, Jakarta. Tidak hanya paparan Pusat Unggulan IPTEK, terdapat juga paparan terkait keberlanjutan project INDESO dengan bahasan sarana prasarana yang dimiliki serta kegunaan data dari project tersebut. Agenda terakhir merupakan paparan kegiatan manajerial meliputi paparan Tata Operasional, Tata Usaha, dan

Pelayanan Teknis yang dipaparkan oleh masing-masing Kepala Seksi ataupun Pelaksana Tugas (PLT). Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diharapkan menjadi bentuk pengendalian pelaksanaan kegiatan baik penelitian dan manajerial, sehingga dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya. Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 26.

Gambar 26. Monev internal BROL

19. Telah tersusunnya bahan paparan Retreat KKP.

20. Telah tersusunnya rumusan kegiatan Monev Internal Balai Riset dan Observasi Laut Tahun Anggaran 2017.

21. Operator kegiatan paparan dalam soft launching Gedung Pusat Layanan Publik Balai Riset dan Observasi Laut.

22. Telah dilakukan pengisian aplikasi Sipmonev monev sekretariat BRSDM untuk bulan Januari – Desember dengan akun BROL (Gambar 27).

Gambar 27. Capaian Final BROL

23. Telah dilakukan penginputan aplikasi monev anggaran DJA (Gambar 28) terkait pencapaian kinerja Balai Riset dan Observasi Laut sampai dengan TW IV Tahun 2017.

Gambar 28. Capaian kinerja monev anggaran BROL

24. Telah dilakukan penginputan aplikasi emonev bappenas (Gambar 29) terkait target realisasi anggaran dan fisik sampai dengan TW IV Tahun 2017.

Gambar 29. Capaian realisasi anggaran dan fisik BROL

25. Telah dilakukan penginputan aplikasi kinerjaku (Gambar 30), Penginputan IKU, target dan capaian Kinerja sampai dengan TW IV Tahun 2017.

Gambar 30. Capaian kinerja BROL

Kendala dan Pemasalahan

a. Beberapa aplikasi monev sering mengalami error sehingga membutuhkan perbaikan dari pusat.

Pemecahan Masalah

a. Dilakukan koordinasi dengan datin pusat dan monev eselon II dan I.

2.2.2 Kegiatan Tata Usaha

Bagian Tata Usaha berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/PERMEN-KP/2017 mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. Dalam melaksanakan tusi, Tata Usaha mengelola 2 (dua) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 328.199.000 ,-. Berikut adalah hasil pembahasan dari setiap kegiatan lingkup Tata Usaha tersebut.

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV (Halaman 26-34)

Dokumen terkait