• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Kerjasama Riset Kelautan

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV (Halaman 39-60)

Pemecahan Masalah

2.2.3 Kegiatan Pelayanan Teknis

Dalam melaksanakan tusi, Pelayanan Teknis pada tahun anggaran 2017 mengelola 3 (tiga) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp 68.200.000,-

A. Pengembangan Kerjasama Riset Kelautan

Balai Riset dan Observasi Laut merupakan suatu lembaga yang telah banyak menghasilkan kegiatan maupun penelitian di bidang kelautan dan observasi kelautan. Hasil - hasil penelitian dan observasi tersebut sangat berguna bagi seluruh pihak yang berkepentingan dibidang kelautan (stakeholders). Guna memperluaskan hasil penelitian kelautan maka seksi Pelayanan Teknis. yang membawahi kegiatan diseminasi dan kerjasama. melakukan sosialisasi dalam bentuk website, partisipasi di pameran, visualisasi, publikasi dan promosi serta menjalin kerjasama dengan beberapa instansi dalam kerangka perjanjian kerjasama. Dengan diadakannya kegiatan tersebut, diharapkan keberadaan Balai Riset dan Observasi Laut lebih dikenal dan hasil-hasil penelitiannya dapat dipergunakan

semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. Pada Triwulan IV ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya :

1. Workshop INDESO User Applications “Toward Interdisciplinary Stakeholder’s Network For Better Marine Sesources Management”.

Negara Kepulauan Indonesia merupakan salah satu sumber terbesar dari keanekaragaman hayati laut. Setiap tahun keanekaragaman hayati laut kita memberikan kontribusi beberapa milyar dollar terhadap pendapatan penangkapan ikan, budidaya perikanan dan industri pariwisata. Lima puluh juta penduduk Indonesia hidup dari hasil perikanan tangkap dan budidaya. Sumber Daya Laut Indonesia tersebut tidak luput dari ancaman penagkapan ikan secara ilegal yang merugikan pemerintah dan nelayan kita, juga pemanasan global, pencemaran dan perusakan pesisir.

Untuk menanggulangi resiko-resiko tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2014 mempersiapkan dan melaksanakan Proyek Infrastructure

Development Of Space Oceanography - INDESO, sebagai pusat prakiraan dan

pengelolaan sumber daya laut yang dapat memberikan prediksi perubahan- perubahan pada sumber daya perikanan dan ekosistem pesisir di Indonesia. Komponen utama dari proyek INDESO meliputi: (1) Ocean Numerical Model, (2) Central Information System, (3) Stasiun Bumi Penerima Data Satelit Radar di Perancak. Dari tiga komponen tersebut lahirlah tujuh aplikasi handal yang meliputi: (1) Memerangi Penangkapan Ikan Ilegal (Illegal Fishing), (2) Pemantauan Tumpahan Minyak, (3) Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, (4) Pengelolaan Kawasan Pesisir Terintegrasi dan Pemantauan Hutan Bakau, (5) Pemetaan Kawasan Budidaya Udang, (6) Pengembangan Budidaya Rumput Laut, (7) Memantau dan Melindungi Kawasan Terumbu Karang. Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 3-5 Oktober 2017 di Denpasar Bali. Tujuan secara umum dari workshop ini yaitu memberikan informasi kepada pengguna dan pengambil keputusan mengenai produk aplikasi yang telah dihasilkan melalui proyek INDESO, sehingga pemanfaatannya diharapkan akan lebih baik dan berguna. Tujuan secara spesifik dari kegiatan workshop ini yaitu: (1) Memberikan wawasan yang lengkap mengenai 7 aplikasi INDESO yang telah dihasilkan, (2) Mendiskusikan setiap aplikasi INDESO secara detail sesuai dengan keperluan pengguna, (3) Melakukan pertukaran informasi sesama pengguna. Workshop INDESO user applications ini dihadiri oleh instansi pemerintah (KKP, KEMENRISTEKDIKTI, KEMENKOMAR, KLHK, BMKG, TNBB, PU, BAPPENAS, KEMENKEU, BAKAMLA, LAPAN, Universitas (CRESOS, UNUD dan UNWAR), Pemerintah Daerah, World Bank, ATLI dan LSM (WWF, CI Indonesia dan CTC), serta pemerintah Perancis (AFD dan CLS). Total peserta mencapai 125 orang. Workshop INDESO user

applications dilaksankan atas kerjasama antara KKP dan CLS Perancis dengan

mengusung tema "Toward Interdisciplinary Stakeholder's Network For Better

Marine Sesources Management".

Hari pertama dipaparkan 3 topik terkait dengan IUU Fishing, yaitu Radar Data and VMS-AIS Correlation (Romy Ardianto - BROL), Utilization of Radar Data for

Maritime Surveillance (Dendy Mahabror - Pusriskel) dan Fishing Effort Estimation (Aris Budiarto - DJPT). Sesi diskusi yang dimoderatori lansung oleh

Kepala Balai Riset dan Observasi Laut mendapat respon positif oleh para peserta, sehingga acara yang seharusnya sudah berakhir pada pukul 17.00 WITA harus diundur sampai dengan pukul 18.30 WITA.

Pada hari kedua, sesi pertama, topik yang dibahas adalah Integrated Coastal Zone

Management, yaitu tentang Coral Reef Monitoring Habitat Mapping, Change Detection (E. Elvan Ampou - BROL), Seaweed Mapping and Utilization ( Nur Azmi

Ratna - Pusriskel), Shrimp pond Monitoring (Niken Gusmawati - Pusriskel),

Mangrove Change Detection (Rinny Rahmania - Pusriskel) dan INDESO Application for Mangrove Conservation and Restoration (Frida Sidik - BROL). Sesi

kedua dilanjutkan dengan 2 topik lainnya yang terkait dengan Fish Stock dan oil

Spill. Sesi training dilakukan pada tanggal 4 pada Oktober 2017 terkait

dengan SEAPODYM, IUU Fishing and Oil Spill dan ICZM: Coral Reef, Mangrove

and Shrimp Product. Dokumentasi kegiatan workshop dapat dilihat pada Gambar 32.

Gambar 32. Final workshop INDESO 2017

2. Balai Riset dan Observasi Laut Dukung Penyusunan Masterplan TI KKP Melalu

Assessment Proses Bisnis.

Perancak, 13 Oktober 2017. Assessment proses bisnis pekerjaan untuk penyusunan masterplan TI KKP telah dilaksanakan Pusdatin dari tanggal 9 – 25 Agustus 2017 di semua unit kerja Eselon II Pusat. Untuk memperkuat data dukung, maka kegiatan yang sama telah dilakukan juga di Balai Riset dan Observasi Laut pada Unit Pelayanan Teknis tanggal 12 Oktober 2017. Acara diawali dengan pembukaan dari Kasi Tata Operasional Dr. Agung Yunanto, M. Si. yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (Gambar 33) oleh petugas Pusdatin yang mencakup Deskripsi Proses Bisnis Pekerjaan (Tugas Pokok dan Fungsi) yang ada dan permasalahan yang dihadapi, program / inisiatif strategis pada periode 2015- 2019., dukungan aplikasi terhadap pelaksanaan pekerjaan saat ini. Masterplan TI KKP merupakan suatu perencanaan jangka panjang dalam pengembangan sistem informasi guna mendukung visi dan misi instansi. TI Master Plan berisi strategi - strategi organisasi atau instansi dalam memanfaatkan teknologi informasi sebagai enabler dan menambah keunggulan yang kompetitif. TI Master Plan membahas mulai dari visi dan misi organisasi sampai pada perencanaan manajemen proyek TI.

Gambar 33. Sesi tanya jawab petugas Pusdatin dan BROL

3. Balai Riset dan Observasi Laut Memasuki Tahap Pemaparan Masterplan Terkait Usulan Sebagai Pusat Unggulan IPTEK.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (MENRISTEKDIKTI) Mohamad Nasir, meluncurkan kegiatan Safari Pusat Unggulan Iptek (PUI) 2017, yang merupakan rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) tahun 2017. Menristekdikti menjelaskan, Safari PUI 2017 merupakan kegiatan Bakti Teknologi untuk Negeri, sebagai upaya mendayagunakan dan mendiseminasikan teknologi unggulan langsung ke masyarakat pengguna.

KEMENRISTEKDIKTI sudah memiliki 27 PUI yang tersebar di seluruh Indonesia. Safari PUI ini akan terus disosialisasikan ke daerah-daerah disusul dengan pelatihan-pelatihan. Produk-produk teknologi yang dihasilkan PUI sesuai dengan bidang fokus riset yang dikembangkan antara lain pangan-pertanian, energi, teknologi kesehatan dan obat, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi transportasi, teknologi pertahanan dan keamanan, serta material maju. Diperkenalkan pula beberapa produk yang terkait dengan mitigasi bencana, maritim, kebijakan dan sosial budaya humaniora.

Demi mendukung kegiatan Safari PUI 2017 oleh MENRISTEKDIKTI Balai Riset dan Observasi Laut telah memaparkan masterplan di KEMENRISTEKDIKTI Jakarta tanggal 17 Oktober 2017 untuk menentukan fokus Pusat Unggulan IPTEK (PUI) yang merupakan rangkaian pengusulan Balai Riset Observasi Laut menjadi PUI. Kepala BROL dan koordinator masing-masing bidang PUI: Komang Iwan Suniada (Ketua PUI BROL), Dr. Agung Yunanto (Koordinator R&D Capacity), Endah Mulyastuti (Koordinator Absortive Capacity) dan Teguh A. Setiadi (Koordinator Dessiminatif Capacity) menghadiri acara tersebut. Tim Pakar PUI adalah Bapak Ilman Husada dan Bapak Hilman melakukan review dan memberikan pengarahan terkait fokus unggulan PUI Balai Riset dan Observasi Laut. Hasil pertemuan ini telah memberikan gambaran jelas tentang fokus PUI dan menjadi dasar dalam penyempurnaan masterplan. Dokumentasi proses paparan masterplan dapat dilihat pada Gambar 34.

Gambar 34. Pemaparan masterplan PUI BROL

4. Balai Riset dan Observasi Laut Terlibat Dalam Workshop Efektivitas Pengelolaan MPA.

Pada tanggal 23 Oktober 2017 Kepala Balai Riset dan Observasi Laut, Dr. I Nyoman Radiarta, M.Sc. dan Peneliti Ekosistem Pesisir, Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K. menghadiri workshop efektivitas pengelolaan Marine Protected Area (MPA) dengan tema “Enhancing Marine Protected Area Management Effectiveness at Buleleng Regency”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali bertempat di Hotel Taman Sari Pemuteran, Buleleng (Gambar 35). Jumlah peserta yang hadir mencapai 30 orang yang merupakan perwakilan dari beberapa instansi pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan LSM pemerhati lingkungan. Acara diisi dengan paparan tentang pengusulan wilayah Pemuteran sebagai kawasan MPA dan diskusi. Kunjungan lapang dilaksanakan untuk melihat aplikasi penanaman terumbu karang dengan sistem Biorock di kawasan Pantai Pemuteran. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mempercepatan penetapan kawasan pemuteran sebagai kawasan MPA dan memperkenalkan sistem konservasi terumbu karang dengan biorock kepada pengambil kebijakan dan pemerhati lingkungan yang ada di Bali.

Gambar 35. Workshop efektivitas pengelolaan MPA

5. Coaching Clinic International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES).

Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut (Amandangi Wahyuning Hastuti, S.I.K) diundang mengikuti coaching clinic penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk publikasi

International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) yang

diselenggarakan oleh Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) pada tanggal 6 – 8 November 2017 di Lorin Sentul Hotel, Bogor. Jurnal Internasional Penginderaan Jauh dan Ilmu Bumi (IJReSES) diharapkan dapat memperkaya publikasi serial tentang ilmu pengetahuan alam dan penginderaan jarak jauh khusunya, tidak hanya di Indonesia dan negara – negara Asia, tapi juga di seluruh dunia. Jurnal ini dimaksudkan antara lain untuk melengkapi informasi tentang Penginderaan Jauh dan Ilmu Bumi dan juga mendorong ilmuwan muda di Indonesia dan negara – negara Asia untuk menyumbangkan hasil penelitian mereka. Terdapat beberapa jenis topik yang dibahas yaitu : studi genangan banjir, SPOT-6 penggabungan data, pemetaan tingkat kerentanan, hubungan antara total suspended

solid (TSS) dan pertumbuhan terumbu karang, perubahan kualitas lingkungan,

koefisien redaman berdiminasi turun, klasifikasi hutan dan identifikasi daerah terendam. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Kegiatan Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2017 yang diselenggarakan oleh LAPAN pada tanggal 17 Oktober 2017 di Depok, Jawa Barat. Dokumentasi disajikan pada Gambar 36.

Gambar 36. Coaching clinic IJReSES

6. Workshop on Coral Reef Habitat Mapping : A User Perspective.

Kerangka project INDESO khususnya aplikasi Coral Reef Monitoring, the Institut de

Recherche pour le Development (IRD), France dan Balai Riset dan Observasi Laut

(BROL) telah mengadakan workshop yang bertemakan “Coral Reef Habitat Mapping : A User Perspective”. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 6 – 10 November 2017 di Nusa Lembongan. Sebanyak 11 peserta workshop yang berasal dari KKP (BROL – BRSDM KP dan Direktorat Konservasi PRL), Universitas Pattimura, Politeknik Kelautan dan Perikanan Tual, Rare Indonesia, CI, CTI dan IRD. Materi workshop berisikan paparan tentang pemetaan habitat terumbu karang dan bagaimana memanfaatakan informasi tersebut untuk mendukung manajemen terumbu karang (strategi pengawasan, desain sampling biodiversitas, perikanan, perencanaan kawasan konservasi, pariwisata, dll.). Selain itu dilakukan pemaparan tentang pemetaan habitat mangrove. Kunjungan lapangan juga dilakukan (diving, snorkling dan tour di kawasan mangrove) untuk melihat kondisi lapangan secara langsung berdasarkan pemetaan yang telah diperoleh. Kepala Balai Riset dan Observasi Laut, Dr. I Nyoman Radiarta beserta dua peneliti bidang kepakaran

Dinamika Pesisir, Dr. Eghbert Elvan Ampou dan Dr. Frida Sidik terlihat langsung dalam workshop untuk berbagi informasi terhadap peserta workshop. Workshop ini dipimpin langsung oleh Prof. Serge Andrefouet peneliti dari IRD France. Diharapkan, dari kegiatan workshop yang bersifat teknikal ini dapat memberikan wawasan tentang aplikasi yang telah dihasilkan oleh INDESO terutama pemetaan terumbu karang, sehingga stakeholder akan mengenal dan dapat mengimplementasikan secara praktis. Dokumentasi disajikan pada Gambar 37.

Gambar 37. Workshop coral reef habitat mapping

7. Balai Riset dan Observasi Laut terlibat dalam Workshop Terkait IUU Fishing, Transshipment dan FAD Use (Gambar 38).

Workshop bertemakan “Enabling Enforcement Through Improved Use of

Monitoring Information to Support Surveillance Activities” telah dilaksanakan

pada tanggal 13 – 14 November 2017 di Balai Riset Perikanan Laut, Cibinong. Workshop ini dihadiri oleh 20 peserta yang berasal dari berbagai stakeholders diantaranya Pusat Riset Perikanan, Ditjen Perikanan Tangkap, PSDKP, Direktur Perijinan dan Kenelayanan, TNI AL dan CSIRO. Kepala Balai Riset dan Observasi Laut, Dr. I Nyoman Radiarta, diundang sebagai pembicara dengan tema ‘The Use of

Radarsat Data to Identify IUU Fishing (Transshipment; FAD Use and Landings and Off-Loading at Ports Other Than Specified on Fishing License)”. Workshop

ini memberikan gambaran tentang kerjasama yang telah dilaksanakan oleh Pusat Riset Perikanan dengan CSIRO Australia terkait IUU Fishing, Transshipment; FAD Use and Landings and Off-Loading at Ports Other Than Specified on Fishing License. Workshop ini diharapkan dapat membatnu dalam manajemen pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia.

Gambar 38. Workshop IUU Fishing, Transhipment dan FAD Use

8. Pelatihan Pemahaman Manajemen dan Teknis ISO/IEC 17025:2005 di Balai Riset dan Observasi Laut.

Tanggal 15 – 17 November 2017 telah diselenggarakan Pelatihan Pemahaman Manajemen dan Teknis ISO/IEC 17025:2005 di Balai Riset dan Observasi Laut, Perancak, Bali. Kegiatan yang diikuti oleh institusi laboratorium uji di lingkup Kementrian Kelautan dan Perikanan diantaranya BBRBLPP Gondol, LRPT Denpasar, BKIPM Kelas I Denpasar, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana, PT. Bali Maya Permai dan personil Laboratorium Riset Kelautan Balai Riset dan Observasi Laut,kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas personil lab terkait pemahaman manajemen dan teknis ISO/IEC 17025:2005. Narasumber dalam kegiatan pelatihan ini adalah Ir. Anwar Hadi, MEM (Trainer, Consultant dan Penulis beberapa buku tentang Sistem Manajemen Mutu dan Teknis Laboratorium) (Gambar 39) dan Santi Ambarwarti, M.Si (Asesor KAN, Manajer Mutu Lab SEAMEO BIOTROP). ISO/IEC 17025:2005 adalah persyaratan umum kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi. Standar sistem manajemen ini mencakup sistem mutu, administrasi dan teknis yang menggerakkan kegiatan laboratorium. ISO/IECN 17025:2005 secara jelas dibedakan persyaratan untuk persyaratan manajemen dan persyaratan teknis, termasuk di dalamnya keharusan memiliki personil manajerial dan personil teknis. Laboratorium harus mendokumentasikan kebijakan, sistem, program dan instruksi sejauh yang diperlukan untuk menjamin mutu hasil pengujian dan/atau kalibrasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kebenaran dan kehandalan pengujian dan/atau kalibrasi, laboratorium harus memperhitungkan faktor – faktor tersebut dalam mengembangkan metode, prosedur pengujian, prosedur kalibrasi, pelatihan , kualifikasi personil dan pemilihan kalibrasi peralatan yang digunakan.

Gambar 39. Paparan materi ISO/IEC 17025:2005

9. Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut berperan serta dalam ASEAN-FEN

International Fisheries Symposium 2017.

Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut, Wingking Era Rintaka Siwi berperan serta dalam ASEAN-FEN International Fisheries Symposium 2017 di Batu, Malang pada tanggal 7 – 10 November 2017. IFS merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh akademisi, peneliti, technical expert, pembuat kebijakan lingkup ASEAN dan beberapa negara lainnya seperti China, Jepang, Korea dan Jerman untuk membahas isu – isu di lingkup kelautan dan perikanan. ASEAN-FEN IFS 2017 bertema ‘Project ASEAN FEN-Plus for Sustainable Aquaculture, Fisheries and Aquatic

Ecosystem”. IFS 2017 dibuka langsung oleh Rektor Universitas Brawijaya (Prof. Dr.

Ir. Mohammad Bisri, M.S.) dilanjutkan sesi 4 pembiacara utama : Prof Dr. Motoki Kubo (Directur of SOFIC Business Association Japan) bidang Bioteknologi, Prof.

Patrick Sorgeelos (Chairman Thematic Network Aquaculture, penerima honorary award of China, Yunani, Mesir, USA, Vietnam di bidang biologi dan akuakultur Artemia), Dr. Zizhong Qi (Koordinator Nature Science Foundation of China (NSFC), bidang – bidang penyakit dan komposisi Bakteri dan Mikrobiologi Teripang dan Abalone), Prof. Dr. Diana Arfiati, M.S. (Dekan FPIK UB).

IFS 2017 diikuti oleh 400 peserta dari 7 negara yaitu Jepang, China, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Indonesia, Korea, Italy dan Jerman. Salah satu peneliti Balai Riset dan Observasi Laut (Wingking Era Rintaka Siwi) menjadi oral

presentation (Gambar 40) dengan mempresentasikan makalah berjudul “Validation of Potential Fishing Zone (PFZ) Forecast Using Experimental Fishing Method in Tolo Bay, Central Sulawesi” bersama 3 presenter di sesi yang sama yaitu Matsuish

Takashi Fritz (Hokaido University), Dr. Umi Zakiyah (UB), Yimin li (Chief Marine and Inland Fisheries Branch, Food and Igriculture Organization of UN, Italy). Pada sesi tersebut terjadi diskusi hangat dan ada beberapa masukan dari para expert bidang terkait. Acara ini merupakan salah satu wadah peneliti untuk melakukan diseminasi dan publikasi hasil riset di tingkat regional dan international. Diharapkan, semoga peneliti Balai Riset dan Observasi Laut bisa berpartisipasi kembali di International Fisheries Symposium tahun 2018 di Bangkok, Thailand.

Gambar 40. Oral presentation peneliti BROL

10. Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut ikuti 2017 Annual Meeting of Centers for

Natural Resources.

Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut (Bambang Sukresno dan Frida Sidik) menghadiri 2017 Annual Meeting of Centers for Natural Resources (CNRD) (Gambar 41). Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 21 November 2017 di Hotel Grand Istana Rama Kuta. CNRD merupakan kerjasama internasional antar universitas yang bergerak bersama dalam pengelolaan sumberdaya alam, khususnya sumberdaya air, tanah, ekosistem dan energi terbarukan. Balai Riset dan Observasi Laut diundang dalam acara tersebut untuk memaparkan kegiatan riset yang berkaitan dengan hal tersebut diatas serta memaparkan kapasitas kelembagaan dalam rangka inisiatif kerjasama riset. Pertemuan tersebut telah mengidentifikasikan potensi kerjasama riset yang ditindaklanjuti dengan diskusi beberapa universitas baik dalam negeri maupun luar negeri dan akan dilanjutkan dengan penyusunan rencana riset bersama.

Gambar 41. Annual meeting of centers for natural resources

11. Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut hadiri kegiatan konsultasi publik dokumen RZWP-3-K di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali.

Selasa, 21 November 2017 di ruang pertemuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Denpasar, telah diadakan kegiatan konsultasi terkait dokumen rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil (Gambar 42). Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan yang melibatkan beberapa instansi terkait baik daerah maupun pusat serta swasta yang output akhirnya akan dituangkan pada zonasi tata ruang pesisir dalam kerangka hokum guna keberlanjutan ekosistem pesisir khususnya di Provinsi Bali. Balai Riset dan Observasi Laut diwakili oleh peneliti Balai Riset dan Obsverasi Laut (Dr. Eghbert Elvan Ampou). Diharapkan nantinya hasil diskusi ini agar tidak terjadi duplikasi pada pertemuan selanjutnya dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi selaku fasilitator memberikan update informasi ke semua pemangku kepentingan yang hadir dalam acara konsultasi.

Gambar 42. Konsultasi publik dokumen RZWP-3-K Prov. Bali

12. Balai Riset dan Observasi Laut terlibat dalam Seminar Nasional Pengelolaan Perikanan Pelagis.

Diseminasi hasil kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang perikanan pelagis perlu disebarkan secara baik. Berdasarkan hal tersebut, Marine

Resources Exploration and Management (MEXMA) Research Group Universitas

Brawijaya menyelenggarakan Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Pelagis II dengan tema “Keterkaitan Dinamika Oseanografi dengan Sumberdaya Perikanan Pelagis”. Seminar yang diselenggarakan tanggal 30 November 2017 ini, dihadiri oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari berbagai instansi diantaranya, ITB,

UB, UNIPA, UNDIP, Universitas Bangka Belitung, PPN Perigi, Balai Besar Penangkapan Ikan dan Balai Riset dan Obsverasi Laut (BROL).

Kepala Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Perancak, Dr. I Nyoman Radiarta, diundang sebagai pembicara utama pada seminar tersebut dan berbagi pengetahuan tentang “Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Perikanan Lemuru di Selat Bali” (Gambar 43). Narasumber lainnya yang juga hadir pada seminar ini adalah Dr. Nining Sari Ningsih (ITB) dan Ir. Aida Sartimbul, PhD (MEXMA, UB). Balai Riset dan Observasi Laut juga mengirimkan salah satu peneliti dalam seminar ini, Adi Wijaya, M.Si yang memaparkan makalah berjudul “Karakteristik Spasial Temporal Kondisi Oseanografi Laut Banda dan Hubungannya dengan Potensi Sumberdaya Perikanan”. Melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan informasi terbaru terkait penelitian pelagis di Indonesia, mengembangkan network antara peserta seminar dan menjaring makalah yang nantinya dapat dipublikasikan di jurnal yang dikelola oleh FPIK UB.

Gambar 43. Seminar nasional pengelolaan perikanan pelagis

13. Studi Banding HUMANERA Universitas Brawijaya.

Kamis, 30 November 2017, Balai Riset dan Observasi Laut menerima kunjungan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (HUMANERA) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya (Gambar 44). Rombongan sejumlah 40 Orang dan 1 orang dosen pendamping tersebut diterima di Gedung Observasi Laut dan disambut oleh Kepala Seksi Pelayanan Teknis dan beberapa Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan HUMANERA. Paparan dibawakan oleh Dr. Denny Wijaya Kusuma, M.Si. dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung selama 1 jam 30 menit dengan berbagai jenis pertanyaan yang diajukan oleh beberapa mahasiswa. Ditutup dengan sesi foto bersama di depan Gedung Observasi Laut, Balai Riset dan Observasi Laut.

Gambar 44. Kunjungan HUMANERA UB

14. Kunjungan Adik - Adik MI Mambaus Sholihin ke Balai Riset dan Observasi Laut. Tanggal 7 Desember 2017, Balai Riset dan Observasi Laut mendapat kunjungan dari salah satu Sekolah Dasar di Jembrana yaitu MI Mambaus Sholihin (Gambar 45). Jumlah siswa yang turut hadir yaitu sebanyak 74 orang yang rata-rata berasal dari kelas 1, 2, 3 dan 4 serta di dampingi oleh 8 orang guru pendamping. Rombongan berkumpul di Gedung Observasi Laut dengan suasana sederhana namun cukup meriah yang diawali dengan doa bersama. Acara dilanjutkan sambutan dari Balai Riset dan Observasi Laut dan MI Mambaus Sholihin. Sebelum dan sesudah mendapatkan paparan dari peneliti Balai Riset dan Observasi Laut, adik- adik dari MI Mambaus Sholihin juga diajak untuk senam bersama terlebih dahulu. Paparan kali ini disampaikan oleh salah satu peneliti Balai Riset dan Observasi Laut yaitu Camellia Kusuma Tito, M.Si yaitu tentang Tim penelitian yang ada di Balai Riset dan Observasi Laut serta tugas dan fungsinya masing- masing, dan cara menjaga ekosistem laut . Mereka terlihat sangat tertarik dengan menyimak paparan dari peneliti, meskipun tidak ada alat peraga yang bisa mereka lihat langsung. Tujuan kami kali ini yaitu menyadarkan anak pesisir pentingnya menjaga ekosistem laut melalui paparan dengan tampilan menarik serta video - video untuk memperluas pengetahuan mereka tentang ekosistem laut.

Gambar 45. Kunjungan MI Mambaus Sholihin

15. Balai Riset dan Observasi Laut Lolos Seleksi Pusat Unggulan IPTEK dari

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV (Halaman 39-60)

Dokumen terkait