• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laboratorium Kualitas Perairan

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV (Halaman 60-67)

b) Laboratorium Penginderaan Jauh c) Laboratorium Alam

d) Laboratorium Observasi dan Pemodelan Laut

Beberapa capaian kinerja pelayanan informasi dan teknologi yang dilaporkan pada Triwulan IV 2017 adalah sebagai berikut :

A. Laboratorium Kualitas Perairan

Informasi tentang kondisi sumberdaya kelautan dari tahun ke tahun harus didukung oleh data dan informasi yang akurat agar upaya pengelolaan yang dilakukan lebih efektif. Pengelolaan sumberdaya kelautan tidak terlepas dari peranan penting laboratorium pengujian yang didukung oleh sumberdaya yang kompeten. Laboratorium pengujian sebagai penyedia data primer tentang kualitas sumberdaya kelautan perlu dibina secara berkesinambungan dan ditingkatkan kapasitasnya agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium secara optimal dan menghasilkan data yang akurat. Oleh karena itu sangat diperlukan laboratorium pengujian kualitas perairan kompeten yang mampu melakukan pengujian parameter kualitas perairan dan mampu menyajikan data pemantauan kualitas perairan dengan benar.

Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset Kelautan Balai Riset dan Observasi Laut (LKP - LRK BROL) telah berdiri sejak awal 2006. Perjalanan dari tahun 2006 hingga tahun 2017 ini, LKP telah banyak mengalami kemajuan di bidang pelayanan jasa pengujian, sarana maupun prasarana. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang semakin bertambah dari tahun ke tahun merupakan bentuk pemenuhan terhadap permintaan layanan pengujian dengan parameter yang semakin beragam dari pengguna jasa laboratorium. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna jasa dan permintaan layanan pengujian laboratorium dari tahun ke tahun menjadikan LKP harus mengedepankan pelayanan dan kualitas hasil pengujian.

Didirikannya LKP dengan segala sarana dan prasarana yang ada, maka diperlukan sebuah kegiatan operasional laboratorium untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BROL dan juga melayani para pengguna jasa laboratorium di sekitar lingkungan BROL.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoperasionalkan laboratorium pengujian melalui kegiatan layanan pengujian dan pengolahan data di Laboratorium Kualitas Perairan - Laboratorium Riset Kelautan Balai Riset dan Observasi Laut (LKP – LRK BROL) yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian.

Kegiatan yang telah dilakukan bulan Triwulan IV 2017 :

1. Survei Laboratorium Alam wilayah Perancak (31 Oktober 2017). Diikuti oleh personil LKP : I Nyoman Surana dan Selvi Aniati.

2. Survei Laboratorium Alam wilayah Perancak (30 November 2017). Diikuti oleh personil LKP : I Nyoman Surana.

3. Survei Laboratorium Alam wilayah Perancak (13 Desember 2017). Diikuti oleh personil LKP : Nuryani Widagti, I Nyoman Surana, Nadya Christa Mahdalena, Frida Sidik dan Jonathan Adi Wijaya.

4. Analisis sampel internal, meliputi :

a. Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir.

b. Laboratorium Alam.

5. Analisis sampel eksternal, meliputi : a. P3E KLHK Bali Nusra, Denpasar, Bali.

b. Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara.

c. Lab Penguji Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol-Buleleng, Bali. d. Loka Riset Budidaya Rumput Laut, Gorontalo.

e. Conservation International (CI) Indonesia, Denpasar-Bali. f. World Wildlife Fund Indonesia, Denpasar-Bali.

g. Mahasiswa PKL S1 dari Universitas Udayana, Denpasar-Bali. h. Mahasiswa PKL D4 dari Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.

i. Mahasiswa PKL D3 dari Politeknik Kelautan dan Perikanan, Sidoarjo-Jawa Timur.

j. Mahasiswa tugas akhir S1 dari Universitas Brawijaya, Malang-Jawa Timur. k. Mahasiswa tugas akhir S3 dari Institut Pertanian Bogor, Bogor-Jawa Barat. l. Siswa SMAN 2 Singaraja-Buleleng, Bali.

m. Siswa SMA Firdaus, Banyu Biru-Jembrana, Bali. n. PT. Menjangan Mas, Buleleng, Bali.

o. PT. Bumi Balimina, Pengambengan-Jembrana, Bali. p. PT. Indosarnia, Negara-Jembrana, Bali.

q. PT. Sarana Tani Pratama, Pengambengan-Jembrana, Bali. r. PT. Indobali, Negara-Jembrana, Bali.

s. RSU Balimed, Negara-Jembrana, Bali.

t. Medewi Beach Cottage, Pekutatan-Jembrana, Bali. 6. Pengadaan Bahan dan Perawatan Alat Laboratorium.

Semua pengujian yang dilakukan di LKP dapat berjalan lancar jika ditunjang dengan bahan laboratorium yang memadai serta sesuai kebutuhan. Apabila ada salah satu bahan laboratorium baik bahan kimia maupun peralatan gelas yang tidak tersedia, maka akan mempengaruhi kinerja personel dan proses pengujian itu sendiri. Pada tahun 2017 LKP telah melakukan pembelian bahan laboratorium untuk menggantikan bahan yang telah kadaluarsa dan bahan yang telah habis terpakai. Pemakaian bahan kimia yang berkualitas ditunjang dengan peralatan yang baik dan tepat ukur akan berdampak pada hasil pengujian yang memuaskan. Daftar pembelian bahan laboratorium selama tahun 2017 sejumlah 38 jenis bahan habis pakai. Rincian pengadaan bahan dan perawatan alat laboratorium dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Daftar pembelian bahan laboratorium tahun 2017

No Nama Barang Merek

1 tri-Sodium Citrate Dihydrate, 500 g Merck

2 Phenol, 250 g Merck

3 Ammonium Iron(II) Sulfate Hexahydrate, 500 g Merck

5 Potassium dichromate, 500 g Merck

6 Sodium chloride, 1 kg Merck

7 Silver Nitrate, 25 g Merck

8 Mercury(II) Sulfate, 50 g Merck

9 Ethanol absolute, 2.5 L Merck

10 NaOCl teknis, 1 L Merck

11 Nitrit acid Merck

12 Sodium Sulfite, 500 g Merck

13 Silver Nitrate, 25 g Merck

14 Buffer Solution pH 10.00 Merck

15 Buffer Solution pH 4.00 Merck

16 Buffer Solution pH 7.00 Merck

17 Mercury(II) Sulfate, 50 g Merck

18 Polyseed, 50 Capsules InterLab

19 Standard Solution pH 4.01, WQC TOA DKK

20 Standard Solution pH 6.86, WQC TOA DKK

21 Standard Solution pH 9.18, WQC TOA DKK

22 Reference Elektrode Gel Liquid WQC TOA DKK

23 Liquid Junction for pH WQC TOA DKK

24 DO Electrode Diagram Set WQC TOA DKK

25 Sulfite Test, 200 Test Merck

26 L-Ascorbic acid, 100 gr Sigma Aldrich

27 Ammonium heptamolibdate tetrahydrate, 250 gr Merck

28 Sodium chloride, 5 kg Merck

29 Magnesium sulfate heptahydrate, 500gr Merck

30 Potassium iodide, 250 gr Merck

31 Sodium hydroxide, 1 kg Merck

32 Sodium Thiosulfate pentahydrate, 500 gr Merck

33 Sodium azide, 100 gr Merck

34 Sulfanilamide, 100gr Merck

35 CRM demand ERA

36 CRM Solids ERA

37 CRM Simple Nutrients ERA

38 COD Standard Solution, 100ml Merck

7. Peningkatan Kompetensi Personil Laboratorium.

Peningkatan kompetensi personel laboratorium merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh laboratorium terakreditasi ISO/IEC 17025:2005. Peningkatan kompetensi personel dapat berupa studi banding, magang, workshop atau pelatihan. Pelatihan merupakan peningkatan kompetensi personel yang umum dilakukan di LKP-LRK BROL (Gambar 57). Oleh karena itu, pelatihan dilakukan rutin setiap tahunnya kepada personel laboratorium dengan topik yang berbeda-beda untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan informasi di bidang manajemen teknis dan manajemen mutu laboratorium.

Pada tanggal 15-17 November 2017 telah diselenggarakan Pelatihan Pemahaman Manajemen dan Teknis ISO/IEC 17025:2005 di Balai Riset dan Observasi Laut, Perancak, Bali (Gambar 6). Kegiatan yang diikuti oleh institusi laboratorium uji di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (BBRBLPP Gondol, LRPT Denpasar, BKIPM Kelas I Denpasar), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana, Lab Uji RSUD Kabupaten Jembrana, PT. Bali Maya Permai dan personil Laboratorium Riset Kelautan BROL ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas personil lab terkait pemahaman manajemen dan teknis ISO/IEC 17025:2005.

Sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan ini adalah Ir. Anwar Hadi, MEM (Trainer, Consultant dan penulis beberapa buku tentang Sistem Manajemen Mutu dan Teknis Laboratorium) dan Santi Ambarwati, M.Si (Asesor KAN, Manajer Mutu Lab SEAMEO BIOTROP). ISO/IEC 17025:2005 adalah persyaratan umum kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi. Standar sistem manajemen ini mencakup sistem mutu, administrasi, dan teknis yang menggerakkan kegiatan laboratorium. Dalam ISO/IEC 17025:2005 secara jelas dibedakan persyaratan untuk persyaratan manajemen dan persyaratan teknis, termasuk di dalamnya keharusan memiliki personil manajerial dan personil teknis. Laboratorium harus mendokumentasikan kebijakan, sistem, program dan instruksi sejauh yang diperlukan untuk menjamin mutu hasil pengujian dan/atau kalibrasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kebenaran dan kehandalan pengujian dan/atau kalibrasi, laboratorium harus memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam mengembangkan metode, prosedur pengujian, prosedur kalibrasi, pelatihan, kualifikasi personil dan pemilihan kalibrasi peralatan yang digunakan.

Gambar 57. Peningkatan kompetensi personil laboratorium

Dalam rangka peningkatan kompetensi personel laboratorium, pada tanggal 21 - 24 November 2017, seluruh personel LKP, Manager Administrasi LRK dan Wakil Manager Puncak LRK melakukan studi banding ke beberapa instansi laboratorium pengujian di Denpasar dan Surabaya (Gambar 58). Kegiatan studi banding ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas dan inovasi layanan pengujian pada LKP. Selain itu, dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi media penyebaran informasi layanan pengujian LKP kepada pengguna dan menjalin jejaring kerja sama antar laboratorium pengujian di Indonesia.

Dari kegiatan studi banding ini didapatkan berbagai informasi di bidang teknis laboratorium, administrasi dan pelayanan dari masing-masing instansi laboratorium pengujian. Berbagai informasi ini dapat diaplikasikan di LKP dalam rangka peningkatan kualitas dan inovasi layanan pengujian pada LKP. Beberapa informasi hasil studi banding sebagai berikut:

 Bidang Teknis Laboratorium

 Ada distributor bahan dan tempat kalibrasi yang telah terakreditasi KAN, yang terletak di Denpasar yaitu PT. Nirmala Karya, Jl. Gatsu IV no.19, Denpasar. Email: nirmalakarya@gmail.com

 Perlunya dipasang alat pembersih udara seperti ozone maker untuk menjaga udara di laboratorium tetap sehat dan aman bagi personilnya.

 Melakukan kalibrasi terhadap lemari pendingin untuk sampel dan bahan kimia, dan dapat menggunakan termometer kaca untuk mengukur suhu lemari pendingin tersebut.

 Sebaiknya menguji air dari IPAL min. 3 bulan sekali, untuk mengetahui kinerja dari IPAL tersebut.

 Proses pelapisan Cu pada logam Cd sebaiknya dilakukan di nampan agar proses pelapisan berlangsung sempurna, dan sebaiknya pada efisiensi kolom Cd-Cu sampel nitrit juga ditambahkan larutan NH4-EDTA dan dialirkan pada kolom Cd-Cu agar perlakuannya sama dengan sampel nitrat.

 Mengerjakan presisi dan akurasi setiap menganalisis sampel meskipun setiap batch sampel jumlahnya kurang dari 10 sampel.

 Menentukan penanggung jawab untuk setiap peralatan laboratorium.

 Terdapat keterangan di setiap ruangan, dan SOP ditempel dengan jelas di setiap ruangan pengujian.

 BARISTAND mempunyai 6 orang analis.  DLH Prov Jatim mempunyai 17 analis.

 Analis dibagi tugas sesuai kompetensinya untuk menganalisis 2-4 parameter tertentu.

 Bidang Administrasi

 Adanya layanan mengisi formulir penerimaan contoh secara online, yaitu PPK (Permohonan Pemeriksaan Karantina Ikan) di BKIPM.

 Menyediakan fasilitas komputer bagi customer yang ingin mengisi data PPK di kantor BKIPM secara langsung.

 Adanya sistem informasi laboratorium (SILABKARIN) di BKIPM.

 Mempermudah penyampaian Laporan Hasil Pengujian (LHP) dengan membuat grup whatsapp bagi customer pengguna jasa laboratorium BKIPM.

 Lab BARISTAND terintegrasi dengan Sistem Informasi Laboratorium (SIL).  Info disampaikan melalui sms terkait waktu penyelesaian dan pengambilan LHU

di BARISTAND.

 Lab BARISTAND menetapkan harga normal untuk biaya analisis bagi customer internal (peneliti BARISTAND) dengan dana penelitian dari DIPA. Apabila peneliti BARISTAND melakukan analisis mandiri maka Lab BARISTAND tidak dapat mengeluarkan LHP.

 Lab ITS menetapkan harga untuk mahasiswa sebesar ½ dari harga untuk umum bagi mahasiswa ITS, ditambahkan 50rb per alat bagi mahasiswa non ITS.

 Pembayaran langsung transfer menggunakan CMS, mengurangi resiko pegawai membawa uang cash berlebihan untuk disetorkan ke Bank (PNBP).

 Sistem pembayaran dilakukan di awal pada saat customer menyerahkan sampel uji (Lab BARISTAND), kecuali customer rutin bisa melakukan pembayaran pada saat pengambilan hasil uji (Lab DLH Prov Jatim).

 Mengijinkan untuk pemberian uang lembur bagi analis yang melakukan analisis sampel dari customer (apabila analis bersedia), karena dilakukan di luar jam kantor (sabtu/minggu) untuk mempercepat laporan hasil (urgent).

 Bidang Pelayanan

 Lobi pelayanan satu pintu, meliputi kegiatan penerimaan sampel uji, pengambilan hasil uji, dan loket pembayaran.

 Perlu dibuat video layanan lab.

 SOP pelayanan perlu ditampilkan dengan jelas.

Gambar 58. Studi banding LKP BROL

Capaian Kinerja :

1. Jumlah sampel kualitas air total hingga triwulan IV : 866 sampel untuk analisis 4.764 parameter (Gambar 59).

Gambar 59. Capaian pengujian sampel hingga triwulan IV

2. Berdasarkan 866 sampel, sebanyak 664 sampel (76,67%) merupakan sampel dari

customer internal Balai Riset dan Observasi Laut dan sebanyak 202 sampel (23,33%)

Gambar 60. Presentase jumlah LKP berdasarkan jenis customer

3. Berdasarkan 24 parameter pengujian yang dapat dianalisis oleh LKP, terdapat sekitar tujuh (7) parameter yang banyak diminati dan sangat dibutuhkan oleh customer, dibuktikan dengan persentase melebihi 5%. Parameter yang banyak diminati oleh

customer internal dan eksternal BROL yang bergerak di bidang penelitian adalah

parameter yang berkaitan dengan nutrien dan kualitas air laut, yaitu TSS (548 sampel; 11,50%), ammonia (543 sampel; 11,39%), fosfat (540 sampel; 11,331%), nitrit (538 sampel; 11,29%), nitrat (531 sampel; 11,15%), klorofil (482 sampel; 10,12%), dan silika (376 sampel; 7,89%) (Gambar 61).

Gambar 61. Diagram presentase permintaan parameter pengujian LKP tahun 2017

Kendala dan Pemasalahan

a. Keterlambatan penerbitan LHP bulan Desember yang disebabkan oleh :  Overload sampel uji yang masuk pada bulan Oktober.

 Mengerjakan verifikasi tindakan perbaikan penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium (deadline akhir bulan November 2017).

 Mengikuti kegiatan Pelatihan Pemahaman Manajemen dan Teknis ISO 17025:2005 (15 – 17 November 2017).

 Melakukan kegiatan studi banding ke beberapa instansi laboratorium pengujian di Denpasar dan Surabaya (20 – 24 November 2017).

Pemecahan Masalah

a. Pemberitahuan kepada customer terkait keterlambatan penerbitan LHP.

Dalam dokumen Laporan Monitoring & Evaluasi Triwulan IV (Halaman 60-67)

Dokumen terkait