• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. ANALISA DATA. Tabel 6.1 Rata-rata Efisiensi dalam Periode Pengamatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "6. ANALISA DATA. Tabel 6.1 Rata-rata Efisiensi dalam Periode Pengamatan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6.1. Hasil Perhitungan Eflsiensi

Hasil-hasil perhitungan yang diperoleh pada bab sebelumnya berdasarkan efisiensi teknis dan ekonomis yang disesuaikan keadaan perusahaan untuk periode pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.1

Rata-rata Efisiensi dalam Periode Pengamatan

Untuk memudahkan analisa yang dilakukan maka hasil dari efisiensi yang diperoleh menggunakan dua desimal.

6.2. Analisa Efisiensi Per Periode

Analisa pada tahap ini difokuskan pada hasil efisiensi yang diperoleh pada periode pengamatan:

(2)

• Periode 1

Hasil rata-rata efisiensi yang diperoleh pada periode ini adalah efisiensi teknik 85.87% dan efisiensi ekonomis 32.73 %. Berdasarkan range efisiensi pada landasan teori gambar 2.1. pada bab 2 maka dapat dikatakan efisiensi teknis tergolong baik sedangkan efisiensi ekonomis periode ini sedang. Ini berarti pada periode ini aliran tranformasi fisik dari produk tergolong lancar dan perbandingan keluaran aktual dengan standar perusahaan perbedaannya kecil sedangkan untuk penggunaan biaya masih tergolong sedang jika dibandingkan dengan biaya-biaya sampingan yang tidak terkait dengan produk.

Pada periode ini terdapat indikator efisiensi yang nilainya tergolong mencolok (rendah) yakni efisiensi kualitas absolut, efisiensi kualitas konstan, efisiensi volume produk dan efisiensi ekonomis peralatan dinamis dan keanakeragaman produk campuran. Hal ini dipengaruhi oleh karena :

a. Kualitas produk pada perusahaan ini masih memfokuskan pada keablian dan pengetahuan dari pekerja dan hal ini akan berpengaruh pada kualitas konstannya, dimana perusahaan belum mencapai tingkat kekonstanan tertinggi

b. Jumlah produk yang dihasilkan masih tergolong rendah dibandingkan dengan kapasitas untuk menghasilkan produk yang ditargetkan.

c. Adanya target produksi untuk produk baru yang rendah mempengaruhi biaya depresiasi mesin-mesin yang dibebankan pada unit yang dihasilkan tergolong tinggi dan hal ini konstan selama periode pengamatan.

d. Adanya ketidakseimbangan jumlah demand untuk variasi jenis produk mempengaruhi biaya produksi per unit untuk produk baru jauh lebih besar dibandingkan dengan produk lama.

• Periode 2

Rata-rata efisiensi yang diperoleh pada periode ini adalah efisiensi teknis adalah 88.53 % dan efisiensi ekonomis adalah 30.72 %. Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya terdapat perbaikan untuk efisiensi teknis maupun ekonomis.

Faktor yang mendorong terjadinya hal ini oleh karena makin meningkatnya jumlah permintaan konsumen dan hal membuat efisiensi volume produk kita

(3)

bertambah baik. Semikian juga lerdapat peningkatan eflsiensi kualitas absolut dimana hal ini dipengaruhi oleh karena makin terampilnya pekerja berkecimpung dalam hal ini.

• Periode 3

Hasil rata-rata efisiensi yang diperoleh pada tahap ini yakni efisiensi teknis 87.41 % dan efisiensi ekonomis 32.08 %. Jika ditinjau dari periode sebelumnya eflsiensi ini mengalami penurunan tapi secara umum hasil yang diperoleh pada periode mi untuk tiap indikator lebih merata dari periode sebelumnya. Faktor penyebab turunnya efisiensi pada periode ini yakni jumlah pesanan yang mengalami penurunan dan hal ini berpengaruh pada efisiensi volume produk.

Sedangkan penurunan efisiensi siklus energi ini dapat dipengaruhi oleh karena makin bertambah banyak penggunaan energi yang kurang produktif.

6.2.1. Dinamika Etisiensi Teknis Dari Tiap Periode

Gambar 6.1.

Dinamika Efisiensi Teknis dalam Tiap Periode

(4)

Secara umum pergerakan nilai efisiensi teknis untuk tiap indikator dalam periode pengamatan adalah stabil (konstan). Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk indikator kelima (kualitas absolut) terdapat perbaikan efsiensi dari tiap periode, walaupun terdapat nilai yang tergolong mencolok (rendah) yakni indikator keenam (kualitas konstan). Sedangkan adanya penurunan yang cukup drastis pada indikator kesepuluh (volume produk) oleh karena adanya faktor penumnan permintaan terhadap jumlah produk yang dihasilkan.

6.2.2. Dinamika Efisiensi Ekonomis Dari Tiap Periode

Gambar 6.2.

Dinamika Efisiensi Ekonomis dalam Tiap Periode

Secara umum pergerakan nilai efisiensi dari masing-masing indikator adalah konstan. Walaupun terdapat nilai yang terlalu mencolok yakni efisiensi keenam (kualitas konstan), efisiensi kedelapan (pengoperasian peralatan dinamis)

(5)

dan efisiensi yang kesembilan (efsiensi keanekaragaman produk campuran).

Untuk analisa hal ini akan dijelaskan pada sub bab 6.3.4.

6.3. Rata-rata Efisiensi Teknis dan Ekonomis berdasarkan Indikatornya Analisa ini diperoleh dengan mencari nilai rata-rata dari tiap indikator efisiensi baik itu efisiensi teknis maupun efisiensi ekonomis.

Tabel 6.2

Rata-rata Eflsiensi Teknis dan Ekonomis Untuk Tiap Indikator

Indikator Efisiensi

1. Efisiensi Siklus Material 2. Efisiensi Siklus Energi

3. Efi. Ling Keseluruhan Proses 4. Efi. Ling Siklus Energi

5. Efi. Kualitas Absolut Produk 6. Efi. Kualitas Konstan Produk

7. Efi. Pengoperasian Peralatan Statis 8. Efi. Pengoperasian Peralt. Dinamis 9. Ef. Keanekaragaman Produk Camp.

10. Efisiensi Volume Produk 11. Efisiensi Input

Rata-rata

Rata-rata Efisiensi

Teknis (%) 95.71 93.29 100 100 65.83

50 95.83 95.83 100 64.2 99.23 87.26545

Efisiensi Ekonomis

(%) 4.51

7.2 1.17 1.47 33 1

100 1.35 51.084

100 35.8 14.53 31.83764

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari rata-rata total efisiensi dari tiap indikator maka secara umum efisiensi yang ada untuk efisiensi teknis adalah tinggi dan untuk efisiensi ekonomis adalah sedang.

Hasil pada tabel di atas dilanjutkan dengan analisa dengan menetapkan kategori efisiensi pada pembagian tinggi, sedang dan rendah.

(6)

6.3.1. Penggolongan Kategori Efisiensi Teknis.

Nilai rata-rata yang diperoleh dari tiap indikator efisiensi akan digolongkan dalam kategori tinggi, sedang dan rendah seperti pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3.

Penggolongan Kategori Efisiensi Teknis

Rendah

1. Efisiensi Kualitas Konstan Produk.

Sedang

1. Efisiensi Kualitas Absolut Produk.

2. Efisiensi Volume Produk

Tinggi

1. Efisiensi Siklus Material

2. Efisiensi Siklus Energi

3. Efisiensi Lingkungan Keseluruhan Proses 4. Efisiensi Lingkungan

Siklus Energi

5. Efisiensi Pengoperasian Peralatan Statis 6. Efisiensi Pengoperasian

Peralatan Dinamis 7. Efisiensi Keanekaragaman

Produk Campuran 8. Efisiensi Input

6.3.2. Analisa Terhadap Efisiensi Teknis Yang Tergolong Rendah

Efisiensi teknis kualitas konstan produk tergolong rendah oleh karena dipengaruhi hasil pengukuran efisiensi teknis kualitas absolut produk yang hanya berkisar pada kategori sedang pada kisaran 65 %. Adanya faktor pemilihan bahan baku yang kurang bagus oleh staflf karyawan juga mempengaruhi kualitas absolut ini.

Alternatif untuk meningkatkan kualitas ini dimulai dengan mengevaluasi kualitas absolut dari produk kita dimana hal yang dapat dilakukan yakni dengan menempatkan karyawan yang benar-benar menguasai bidangnya misalnya penempatan karyawan yang bertugas dalam hal pemilihan bahan baku yang masuk. Selain itu patut dilakukan proses conlrolling dan momtoring terhadap

(7)

kinerja karyawan yang ada di lantai produksi, hal disebabkan oleh karena proses produksi kita merupakan proses semi automatic dimana lebih memfokuskan pada tingkat konsentrasi, ketelitian serta keahlian dari karyawan khususnya yang bertugas pada bagian assembling. Pemograman untuk mengadakan training pada karyawan juga patut diperhatikan oleh perusahaan ini mengingat orientasi produksi untuk ekspor sehingga kualitas produk harus diiringi dengan kualitas karyawan yang terampil dan cekatan.

6.3.3. Penggolongan Kategori Efisiensi Ekonomis

Penggolongan untuk hal ini sama seperti pada efisiensi teknis dimana digolongkan berdasar pada rala-rata efisiensi ekonomis untuk tiap jenis indikatornya.

Tabel 6.4.

Penggolongan Kategori Efisiensi Ekonomis

Rendah

1 Efisiensi Kualitas Konstan Produk.

2. Efisiensi Perala*an Dinamis

3. Efisiensi Keanekaragaman Produk Campuran

Sedang

i. Efisiensi Kualitas Absolut Produk

2. Efisiensi Volume Produk

Tinggi

1. Efisiensi Siklus Material

2. Efisiensi Siklus Energi

3 Efisiensi Lingkungan Keseluruhan Proses 4. Efisiens" Lingkungan

Siklus Energi

5. Efisiensi Pengoperasian Peralatan Statis 6. Efisiensi Input

6.3.4. Analisa Terhadap Efisiensi Ekonomis Yang Tergolong Rendah

• Efisiensi Kualitas Konstan Produk

Hal ini dipengaruhi karena sampai saat ini perusahaan belum mecapai tingkat kekonstanan tertinggi sehingga belum terdapat kenaikan nilai komersial

(8)

dari produk yang dihasilkan. Padahal dengan mencapai atau mempertahankan tingkat kekonstanan kualitas dari produk, peningkatan nilai komersial dapat diperoleh dengan cara meningkatkan harga jual.

Untuk meningkatkan nilai efisiensi ini sebaiknya perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas yang ada saat ini sehinnga diperoleh keseimbangan atau kestabilan dari efisiensi teknis kualitas konstan dari produk dan tentu saja hal ini berpengaruh pada nilai-nilai yang terkait.

• Efisiensi Pengoperasian Peralatan Dinamis

Efisiensi ini tergolong rendah oleh karena target produksi produk yang dianggap baru untuk lebih diprioritaskan, yang ditetapkan oleh pihak perusahaan masih belum sebanding dengan kapasitas atau target produksi yang ditetapkan oleh pemsaaan untuk produk lama.

Oleh karena adanya hal mi menyebabkan biaya produksi untuk produk yang baru ini lebih tinggi dimana biaya depresiasi yang dibebankan sesuai dengan target ini akan jauh lebih besar dibandingkan dengan pioduk yang lama.

Untuk meningkatkan etisiensi ini, maka sebaiknya kapasitas produksi untuk Long Beach dan Barcelona harus ditingkatkan sedangkan untuk Havana bisa dipertahankan. Peningkatan kapasitas ini tentu saja akan mengurangi nilai depresiasi yang dibebankan pada unit baru yang dihasilkan. Dengan bertambahnya jumlah konsumen dari kawasan Eropa merupakan momen yang paling baik untuk lebih mempromosikan keberadaan jenis yang baru ini. Dan orientasi perusahaan jangan hanya terfokus pada jenis tertentu saja tetapi perlu penyeimbangan untuk permintaan dari setiap jenis produk yang dihasilkan.

• Efisiensi Keanekaragaman Produk Campuran

Penyebab rendahnya nilai efisiensi ini adalah biaya produksi per unit untuk jenis produk baru tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan biaya produksi per unit produk lama. Hal dipengaruhi oleh karena rendahnya jumlah permintaan terhadap produk baru yang ditargetkan ini.

Alternatif peningkatan untuk efisiensi ini adalah dengan berusaha meningkatkan jumlah kapasitas produksi untuk produk baru dan

(9)

menyeimbangkannnya dengan pennintaan jumlah untuk produk lama. Dan hal ini dapat dilakukan dengan cara promosi sesuai uraian yang sebelumnya.

6.4. Pengelompokan Berdasarkan Hubungan Dari Aspek Efisiensi

Analisa yang akan diuraikan selanjutnya yakni berdasarkan pengelompokan hubungan dari rnasing-masing aspek efisiensi. Pengelompokan tersebut dapat diuraikan seperti yang terdapat pada gambar 2.1. pada bab 2.

Jika ditinjau dari hubungan masing-masing aspek efisiensi, maka terdapat 6 kelompok yaitu input, kualitas, produk, peralatan, siklus, dan lingkungan maka diperoleh rata-rata efisiensi tersebut seperti pada tabel 6.5 berikut ini.

Tabel 6.5.

Rata-rata Efisiensi Teknis dan Ekonomis Bardasarkan Kelompok

Kelompok

Input Kualitas Produk Peralatan Siklus Lingkungan Rata-rata

Rata-rata Efisiensi Teknis

99.23 57.915

82.1 95.83

94.5 100 88.2625

Rata-rata Efisiensi Ekonomis

14.53 66.55 67.9 26.217

5.855 1.32 30.39533

Berdasarkan range kategori pada landasan teori yang kita gunakan pada tabel 2.1. pada bab 2., maka masing-masing kelompok di atas dapat dianalisa berdasarkan kategori baik , sedang dan kurang.

(10)

6.4.1. Analisa Untuk Kelompok Input

Dari hasil yang diperoleh efisiensi teknis maupun ekonomis input pada perusahaan ini tergolong tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan berdasarkan input yang dimasukkan ke dalam proses sudah berjalan dengan baik dan ini dapat dilihat dengan perbandingan antara jumlah optimal yang dapat dihasilkan dengan jumlah (keluaran) aktual yang ada di sini berimbang.

6.4.2. Analisa Untuk Kelompok Kualitas

Dari perhitungan rata-rata perhitungan efisiensi teknis maupun ekonomis, digolongkan bahwa kualitas yang diperoleh tersebut masih kurang. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kinerja yang ada belum konstan dan masih perlu peningkatan kualitas bagi karyawan yang terkait langsung dengan hal ini. Selain itu analisa untuk hal ini diuraikan dengan metode diagaram tulang ikan yang disesuaikan dengan realita yang ada di perusahaan.

Gambar 6.3.

Diagram Sebab Akibat llntuk Kualitas

Belum konstannya kualitas yang dihasilkan mengakibatkan belum adanya kenaikan nilai komersial dari produk yang dapat diperoleh.

(11)

6.4.3. Analisa Untuk Kelompok Produk

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh maka efisiensi teknis untuk kelompok produk ini tergolong tinggi, ini berarti adanya variasi produk baru membuat efisiensi teknis keanekaragaman semakin baik pula. Tetapi dengan penambahan variasi iini belum diiringi dengan penyeimbangan jumlah demand bagi produk-produk yang dihasilkan, permintaan yang masih tergolong rendah untuk produk baru menyebabkan biaya produksi per unit yang dikenakan untuk produk ini lebih besar dari produk yang dihasilkan sebelumnya. Selain itu nilai yang terkandung dalam ratio perbandingan permintaan dan target yang ditetapkan oleh perusahaan masih kecil menyebabkan efisiensi ekonomis untuk produk ini tergolong kurang (rendah).

6.4.4. Analisa Untuk Kelompok Pengoperasian Peralatan

Efisiensi teknis pengoperasian peralatan di perusahaan ini tergolong tinggi.

Ini berarti total waktu yang digunakan unruk roses produksi dibandingkan dengan jumlah breaktime yang ada baik. Tetapi masih kecilnya jumlah permintaan untuk jenis produk baru yang dihasilkan dengan menggunakan mesin-mesin yang ada masih tergolong kecil menyebabkan biaya depresiasi yang dikenakan terhadap produk baru ini lebih tinggi dan hal itu mempengaruhi efisiensi ekonomis untuk kelompok ini dimana efisiensi tergolong dalam kategori sedang.

6.4.5. Analisa lintuk Kelompok Siklus

Efisiensi teknis dan ekonomis untuk kelompok ini tergolong tinggi sehinngga dapat dikatakan kondisi perusahaan berdasarkan siklus material dan energi yang digunakan sudah berjalan dengan baik.

6.4.6. Analisa Untuk Kelompok Lingkungan

Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis tergolong tinggi, hal ini berarti proses produksi yang kita hasilkan tidak mencemari lingkungan.

(12)

6.4.7. Analisa Untuk Keseluruhan Kelompok

Secara umum efisiensi teknis untuk perusahaan ini tergolong tinggi.

Dengan mengetahui efisiensi secara keseluruhan, maka dapat diupayakan suatu usaha untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan efisiensi yang sudah ada mengingat produk yang dihasilkan mi merupakan produk yang diekspor.

Sedangkan untuk efisiensi ekonomis secara keseluruhan tergolong sedang.

Ini berarti secara umum perusahaan harus mampu meminimasi biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi sehingga hal ini dapat mempengaruhi peningkatan efisiensi ekonomis perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa artefak yang ditemukan baik dari hasil penggalian maupun yang sudah berada di permukaan tanah yaitu batu-batu berbentuk kala; makara; batu berelief guirlande, gapa, pilar

Obwohl die KIDRON Vermögens- verwaltung GmbH der Auffassung ist, dass die Angaben auf ver lässlichen Quellen beruhen, kann sie für die Qualität, Richtigkeit, Aktualität oder

Fase ini ditandai dengan perkembangan suatu wilayah yang bertumpu pada potensi alam (hasil bumi) yang disertai industri.. Ada pun fase pertama dikatakan sebagai

Konsep utama HBM terdiri atas lima komponen yaitu kerentanan yang dirasakan akibat timbulnya efek samping jika tidak patuh menggunakan insulin dengan benar

Kis 2:41-47 bercerita mengenai Cara Hidup Jemaat Pertama. Perikope ini menampakkan persaudaraan dan cinta kasih antar anggota jemaat. Jemaat tersebut terbiasa melakukan

Pada  pembelajaran  Siklus  II  ini terdapat  peningkatan  keaktifan  siswa yang semuala 59,25% menjadi 96,26%. Hal ini dikarenakan dalam demonstrasi guru 

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil

Menurut penulis dalam pembahasan singkat diatas, yang sangat menarik dalam Buku Novel berjudul “Analisis Denotasi dan Konotasi Terhadap Narasi Perempuan Bercadar