PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU JUDI ONLINE DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM
PIDANA ISLAM (Analisis Putusan Nomor 483/pid.B2016PN.Lbp) Di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum (S.H)
di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Oleh:
RIZQI KURNIADI NURDIN NIM: 11180454000004
PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1443 H/2022 M
ii
PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU JUDI ONLINE DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM
PIDANA ISLAM (Analisis Putusan Nomor 483/pid.B/2016/PN.Lbp) Di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Oleh:
RIZQI KURNIADI NURDIN NIM : 11180454000004
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Qasim Arsadani, MA Dr. Fitriyani, M.H
NIP. 1969062920080011016 NIP. 197403212002122005
PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1443H/2022
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU JUDI ONLINE DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM (Analisis Putusan Nomor 483/pid.B2016PN.Lbp) Di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam” telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Peogram Studi Hukum Pidana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 19 Januari 2022. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata (S-1) pada Program Studi Hukum Pidana Islam.
Jakarta, 19 Januari 2022 Mengesahkan
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Dr. Ahmad Tholabi Kharlie. S.Ag.,S.H., M.H.,M.A NIP. 197608072003121001
PANITIA UJIAN MUNAQASYAH
1. Ketua : Qosim Arsadani, M.A. ( )
NIP.1969062920080011016
2. Sekretaris :Mohamad Mujibur Rohman, M.A. ( ) NIP.197604082007101001
3. Pembimbing I : Qosim Arsadani, M.A. ( ) NIP.1969062920080011016
4. Pembimbing II : Dr. Fitriyani, M.H. ( ) NIP. 197403212002122005
5. Penguji I : Prof. Dr. Yunasril Ali, M.A. ( ) NIP. 195512301986011001
6. Penguji II : Rahmat Ferdian Andi Rosidi, S.HI,.M.H ( )
iv
v ABSTRAK
Rizqi Kurniadi Nurdin 11180454000004 Penegakan Hukum Pidana Terhadap pelaku Judi Online Dalam Perspektif Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam (Analisis Putusan Hakim Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP) di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam. Program Studi Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,1442H/2921 M. lx + 57 halaman 9 halaman lampiran.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan Bagaimana penerapan hukum terhadap putusan perkara Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP dan melihat pertimbangan hakim dalam memutus perkara Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP dalam perspektif hukum pidana positif dan pidana Islam.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan sumber primer dan sekunder, data penelitian dihimpun dari sumber buku-buku, artikel, Al-qur’an dan Hadist, peraturan perundang- undangan, dan kemudian dianalisis menggunakan metode analisis.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwam yang pertama, penerapan hukum yang digunakan hakim dalam mengadili terdakwa AGUS SALIM LUBIS Als KRP dalam putusan Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP menggunakan pasal 303 ayat (1) Kuhp. Kedua, pertimbangan hakim Dalam putusan Hakim Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP, terdapat beberapa pertimbangan Hakim yang dapat meringankan dan memberatkan berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa, sehingga terdakwa dijatuhkan dengan pidana penjara selama 3 bulan.
(Kata Kunci : Penegakan Hukum pidana, Pelaku Judi online, Hukum pidana Positif, Hukum pidana Islam).
Pembimbing : Qasim Arsadani, M.A dan Dr. Fitriyani, M.H Daftar pustaka : 1993 s/d 2021
vi
KATA PENGANTAR مي ِحهرلا ِنَمْحهرلا ِ هاللَّ ِمْسِب
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan alam beserta hukum-hukumnya, melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga dengan pertolonganNya penulis dapat menyelasiakan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan dan senantiasa penulis sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti ajarannya. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini bukanlah jerih payah penulis secara pribadi. Tetapi semua itu merupakan wujud akumulasi dari usaha dan bantuan, pertolongan serta do’a dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi tersebut. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr.Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag.,S.H.,M.A. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Qasim Arsadani, M.A., selaku Ketua Program Studi Hukum Pidana Islam dan Mohamad Mujibur Rohman,M.A selaku Sekretaris Program Studi Hukum Pidana Islam (Jinayah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai motivasi dan arahan, mulai dari proses awal hingga proses berikutnya.
3. Nurul Handayani, S.pd., M.pd. Selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah mengantarkan penulis menuju pembuatan skripsi ini.
4. Qasim Arsadani, M.A. dan Dr. Fitriyani, M.H. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan dalam pembuatan skripsi ini.
5. Burhanudin, S.H.,M.Hum. Selaku Dosen Penguji Proposal Skripsi yang telah memberikan arahan dan petuah dalam langkah awal penulisan skripsi ini.
6. Prof. Dr. Yunasril Ali, M.A. dan Rahmat Ferdian Andi Rosidi, S.HI,.M.H.
Selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan arahan dan masukan kepada saya untuk skripsi ini.
7. Pimpinan Perpustakaan Pusat Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memfalisitasi penulis dalam menyediakan buku dan literatur lainnya hingga penulis dapat memperoleh informasi sebagai bahan rujukan pembuatan skripsi ini.
8. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyampaikan ilmu dengan sabar dan ikhlas dalam proses belajar di kuliah ataupun dalam diskusi.
vii
9. Teruntuk kedua orang tua penulis beserta segenap keluarga, atas segala doa, perhatian dan arahan dan kasih sayangnya yang tidak dapat penulis ungkapkan dalam untaian kata-kata.
10. Teruntuk sahabat-sahabat penulis, Teuku Rajih, Husnoel, Said Nafiha, Ryan Fathurrahman, Salman, Andi. yang selalu memberi semangat sehingga terselesainya skripsi ini,
11. Teruntuk Nur Fadillah Rizky Nasution, yang turut menemani dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman–teman seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terutama teman-teman Hukum Pidana Islam angkatan 2018 dan teman-teman di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Januari 2022 Penulis,
Rizqi Kurniadi Nurdin
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi, pembatasan, Perumusan masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Metode Penelitian ... 5
F. Rieview Studi Terdahulu ... 7
G. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II PELAKU JUDI ONLINE PERSPEKTIF HUKUM PIDANA POSITIF DAN PIDANA ISLAM A. Kerangka Konseptual ... 13
1. Penegakan Hukum Pidana ... 13
2. Judi Online Tindak Pidana Cyber Perspektif Hukum Pidana Positif ... 14
3. Judi Online dalam Perspektif Hukum Islam ... 17
4. Sejarah, bentuk, dan Dampak Perjudian Online ... 18
B. Kerangka Teoritis ... 23
1. Teori pemidanaan ... 23
2. Teori Penegakan hukum pidana ... 24
3. Teori hukum Pidana Islam Ta’zir ... 25
ix
BAB III PANDANGAN HUKUM PIDANA POSITIF DAN PIDANA HUKUM ISLAM TERHADAP JUDI ONLINE
A. Putusan Hakim Nomor 483/pid.B2016 PN LBP
di lubuk pakam ... 29 1. Penerapan Putusan Hakim Nomor 483/pid.B2016 PN LBP .... 29 2. Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Secara Kelembagaan. ... 36 B. Perbandingan Hukum pidana Positif dan Hukum Pidana
Islam Terhadap judi online. ... 39 1. Hukum Pidana Positif ... 39 2. Hukum Pidana Islam ... 41
BAB IV ANALISIS KRITIS TERHADAP PENEGAKAN HUKUM PIDANA PELAKU JUDI ONLINE DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM
A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Nomor 483/pid.B2016 PN LBP di lubuk pakam ... 44 B. Pandangan Hukum Pidana Positif dan Hukum Islam
Terhadap Judi Online ... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 52 B. Saran ... 54
x
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berjalannya waktu tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan zaman semakin maju dan pesat.Terutama dibidang teknologi yang makin berkembang disetiap harinya. Sebenarnya perkembangan dibidang tekhnologi ini bagus, dan dapat mempermudah segala urusan yang ada dalam hal tekhnologi tersebut. Namun, siapa sangka perkembangan ini justru menjadi serangan balik terhadap masyarakat, Pada saat ini kejahatan tidak hanya dilakukan di dunia nyata, tetapi juga melalui internet, atau sering disebut sebagai kejahatan dunia maya.1
Kejahatan yang kerap dilakukan dunia maya adalah perjudian. perjudian ini sulit untuk diatasi, menurut pandangan hukum sendiri, judi juga termasuk kejahatan yang dapat meresahkan masyarakat.2 Tindak pidana perjudian sulit diatasi karena sifatnya yang tertutup sehingga mudahkan orang untuk melakukannya.3 Perjudian bukan hanya menjadi masalah nasional, tetapi sudah menjadi masalah internasional, karena ditiap-tiap negara pun memiliki kasus perjudian didalamnya.Tindakan kriminal ini setiap harinya terus meninggkat, dan bentuknya pun juga terus berubah-ubah.
Praktek dari perjudian itu dilarang baik dari segi agama maupun hukum nasional.
Dampak yang ditimbulkan dari perjudian ini mengandung unsur unsur kriminal yang dapat pula membahayakan bukan hanya pada diri sendiri namun juga akan berdampak kepada orang lain, perjudian tidak selalu menguntungkan karena dalam setiap permainan pasti ada yang menang dan ada yang kalah, tidak sedikit pula orang yang mengalami kekalahan. Orang yang sudah kecanduan atau ketergantungan untuk berjudi tidak akan memikirkan efeknya bahkan mereka tidak
1 Enik Isnaini, Tinjauan Yuridis Normatif Perjudian Online menurut Hukum Positif di Indonesi,. Jurnal independent vol.5, no.1.
2 Hendri Saputra Manalu, Penegakan Pelaku Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perjudian Online, Vol 2 No. 2 Desember 2019, h.. 431.
3 Christianata, Perjudian Online Dalam Perspektif UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Jurnal Teknologi Informasi, h., 70.
takut untuk menaruhkan seluruh harta benda yang dimilikinya untuk di jadikan bahan judi, dan hasilnya hanyalah kekalahan. Hal ini lah yang dapat mengguncang mentalitas keagamaan seseorang, sehingga dapat menjadikan orang tersebut frustasi dalam kehidupan.4
Perbuatan judi dilarang oleh Allah sebab tidak cocok dengan ajaran Islam. Salah satu wujud permainan yang menjurus kepada judi online ataupun maisir salah satunya adalah judi bola online. permainan judi bola online ini dilakukan dengan menggunakan perangkat komunikasi yang terhubung dengan jaringan internet sebagai alat utama dalam menjalankan permainan judi ini. Terdapat kasus judi bola online yang terjadi pada tahun 2016 lalu, Seorang bernama Agus Salim Lubis yang telah ditetapkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam terbukti secara sah telah melakukan tindak pidana perjudian.5 Banyak orang yang mencari keuntungan melalui permainan judi online ini mendatangkan mudharat yang besar tentunya, dikarenakan hidup dalam keadaan yang tidak pasti, hal ini juga dapat membentuk karakter masyarakat untuk tidak giat bekerja, yang hanya memikirkan keuntungan dari permainan tersebut dengan mengharapkan keuntungan yang belum jelas atau tidak ada bentuknya.6 Dari sini kita dapat melihat dampak yang ditimbulkan cukup besar mudharatnya dari pada manfaat yang didapatkan. Pada saat ini judi sudah banyak bentuknya baik itu seperti lotere, undian, bahkan judi juga dapat dimainkan secara online, sarana yang digunakan biasanya handphone, komputer dan alat lainnya yang berbasis internet.7
Dampak negatif dari pada judi online diantaranya kerugian material yang dapat merusak ekonomi keluarga.8 membuang-buang waktu percuma, kurangnya kreatifitas dalam dirinya, dan hal yang paling parah dapat mengganggu keamanan masyarakat.
Jika kita melihat dari sudut pandang hukum pidana positif yang secara khusus telah mengatur tindak pidana perjudian ini terdapat dalam pasal 27 ayat (2) UU Informasi Transaksi Elektronik yang berbunyi :
"Setiap orang dengan sengaja mendistribusikan tanpa hak, mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya informasi atau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian".9
4 Kartini Kartono, Patologi Sosial:kenakalan remaja, ( Jakarta: Rajawali Press, 1992), Edisi II- h., 45.
5 salinan putusan Nomor 483/Pid.B/2016/PN.LBP
6 Kutbuddin Aibak, Kajian Fiqh Kontemporer, ( Yogyakarta:Kalimedia, 2017), Edisi Revisi. cet . h.. 204.
7 Dewi bunga, Kebijakan Formulasi Judi Online Dalam Hukum Indonesia, Vyavahara Duta vol XIV, No, 1, (Maret, 2019), h. 24.
8 Ahmad zurohman,dkk, Dampak Fenomena Judi Online terhadap Melemahnya Nilai-nilai Sosial pada Remaja (Studi di Campusnet Data Media Cabang Sadewa Kota Semarang), Jurnal of education. (Desember, 2016), h., 159.
9 Undang-undang no 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
3
Jika kita melihat kedalam perspektif hukum pidana Islam, Di Indonesia sendiri terdapat salah satu peraturan yang mengatur tindak pidana perjudian yaitu terdapat pada Qanun Aceh No 6 pasal 18 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat berbunyi :
“Setiap Orang yang dengan sengaja melakukan Jarimah Maisir dengan nilai taruhan dan/atau keuntungan paling banyak 2 (dua) gram emas murni, diancam dengan
‘Uqubat Ta’zir cambuk paling banyak 12 (dua belas) kali atau denda paling banyak 120 (seratus dua puluh) gram emas murni atau penjara paling lama 12 (dua belas) bulan".10
Sanksi pidana yang ditekankan disini adalah cambuk terhadap pelaku yang melanggar ketentuan syariat, hal ini justru dapat membantu mengisi kekosongan- kekosongan dan menstabilkan hukum yang ada. Dalam penerapan hukum harus melihat ketentuan asas “lex specialis derogat lagi generali” yaitu hukum yang bersifat khusus dapat mengenyampingkan hukum yang bersifat umum. Berdasarkan asas tersebut penulis tertarik untuk membahas putusan hakim Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP, dalam putusan ini hakim menjatuhkan hukuman terhadap pelaku judi online dengan menggunakan pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHP, sedangkan terdapat undang-undang yang secara khusus mengatur tindak pidana judi online kedalam Undang-undang No 19 Tahun 2016 perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dengan melihat dan meninjau lebih lanjut terkait permasalahan ini, penulis ingin membahas lebih rinci serta dapat dijadikan suatu penelitian yang berjudul : "Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Judi Online Dalam Perspektif Hukum Pidana Positif Dan Hukum Pidana Islam (Analisis Putusan Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp) di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam".
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka terdapat pula identifikasi beberapa masalah yang ditimbulkan, yaitu ketentuan-ketentuan sanksi yang mengatur tentang perjudian online, baik dari segi hukum pidana positif dan hukum pidana Islam, melihat penerapan hukum dan pertimbangan hakim dalam Putusan Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp dalam hal ini hakim dalam menjatuhkan hukuman pidana terhadap pelakutindak pidana dengan menggunakan KUHP bukan menggunakan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
10Qanun Nanggroe Aceh Darussalam No. 6 pasal 18 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
2. Pembatasan Masalah
Dengan luasnya permasalahan yang ada, maka penulis membatasi pembahasan penelitian ini pada masalah analisa putusan hakim terkait judi online. Agar tidak melebar dan keluar dari inti pembahasan, Penulis membatasi ruang lingkup dari pada skripsi ini dengan membuat pembatasan terkait masalah yang penulis bahas ialah penerapan hukum terhadap Putusan Perkara Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp yang mengatur tindak pidana perjudian online dan pertimbangan hakim dalam putusan Perkara Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp yang mengatur tindak pidana perjudian online, sehingga majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana 3 bulan terhadap palaku tindak pidana.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka penulis membuat rumusan dari permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana penerapan hukum dalam Putusan Perkara Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp ?
b. Apa pertimbangan hakim dalam putusan Perkara Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp
C. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, tentunya penulis juga memiliki tujuan terkait penelitian yang dilakukan oleh penulis, diantaranya:
a. Untuk mengetahui penerapan hukum dalam putusan hakim Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp.
b. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam putusan hakim Nomor 483/Pid.B/2016/PN.Lbp.
D. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoretis, dalam penelitian ini, penulis berharap dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang hukum, baik pengetahuan hukum pidana positif maupun hukum pidana Islam khususnya, selain itu penulis juga berharap agar kita mengetahui penerapan sanksi pidana bagi pelaku perjudian baik secara hukum pidana positif dan juga hukum pidana Islam. Dengan mencantumkan data-data penelitian yang akurat, sehingga dengan adanya penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi penulis sendiri, pelajar atau mahasiswa, dan lainnya.
5
b. Manfaat praktis, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S1 pada program studi Hukum Pidana Islam dan dapat memberikan penjelasan kepada kalangan pelajar maupun masyarakat terkait penegakan sanksi pidana terhadap pelaku judi online dalam perspektif hukum pidana positif dan hukum pidana Islam.
E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis normatif. Penelitian hukum yuridis normatif adalah penelitian yang meletakkan hukum menjadi sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma di sini adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, perjanjian secara doktrin (ajaran).11 Pendekatan yuridiss normatif ini lebih menekankan kepada metode deduktif untuk dijadikan sebagai bahan utama dalam penelitian ini, dan menggunakan metode induktif sebagai bahan bantuan dari penelitian. Dalam pendekatan penelitian ini, menggunakan bahan-bahan atau berupa data-data kepustakaan, sebagai sumber penelitian penulis.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah yang diteliti, dengan memanfaatkan data-data yang diungkap berdasarkan norma dan aturan yang berlaku.12 Dalam penelitian ini penulis juga memanfaatkan penelitian hukum doktriner, yaitu suatu penelitian yang membahas melalui Undang-undang dan asas hukum yang secara khusus menjadi landasan serta mengatur kejahatan tindak pidana judi online. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui serta menjelaskan terkait asas dan norma yang menjadi landasan hukum dari tindak pidana judi online.
Pembahasan ini dilihat dari putusan hakim mengenai Penegakan hukum Pidana terhadap pelaku judi online dalam perspektif hukum pidana positif dan hukum pidana Islam yang dilihat dari putusan Nomor 483/pid.B2016PN.Lbp.
11 Fahmi Muhammad Ahmadi dan Jaenal Arifin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidyatullah, 2010), hal 31.
12 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta Kencana Prenada Group,2008), hal., 23
3. Sumber Data Penelitian
Sumber penelitian ini sendiri diambil melalui data sekunder. Data sekunder sendiri merupakan data yang diperoleh di luar koresponden dalam arti bahwa data tersebut diperoleh secara tidak langsung, yang dapat dibagi antara lain:
a. Bahan Hukum Primer yakni dari ketentuan Peraturan Perundang- Undangan baik KUHP dan UU ITE, serta dalil-dalil yang terdapat dalam Al-quran dan Sunnah terkait perjudian online;
b. Bahan Hukum Sekunder yakni bahan yang berkaitan dengan bahan hukum primer dan merupakan bahan pendukung dari bahan hukum primer. Penulis mengambil bahan hukum sekunder dari studi kepustakaan, yaitu buku-buku yang berkaitan dengan bahan hukum primer;
c. Bahan Hukum Tersier merupakan bahan hukum pelengkap dari bahan hukum primer dan bahan hukum tersier.
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan di sini, ialah mengunakan kepustakaan (Library Research). Yang mana data kepustakaan ini didapat melalui bahan hukum primer yaitu peratuaran perundang undangan (KUHP dan UU ITE), qanun,serta buku-buku, dokumen-dokumen yang berisikan terkait dengan tema, objek kajian dan pembahasan yang diteliti. Dan bahan sekunder yang dapat mendukung pengumpulan data, yaitu berupa kajian, analisis dari undang-undang yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Analisisis ini digunakan ketika data yang diperoleh berupa kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam-dalam kategori atau struktur kualifikasi. Kemudian penulis juga mengkombinasikan dari satu peraturan dengan peraturan yang lain.
Dalam hal ini juga penulis melakukan analisis data penelitian dengan pendekatan kualitatif dan melkuakannnya dengan proses deduktif. Data data yang digunakan di penelitian ini yaitu bahan yang di peroleh dari buku-buku, jurnal, internet, Alquran dan hadist dan bahan-bahan yang memuat informasi lainnya.
Menurut Miles dan Huberman, analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, menjadi sesuatu hal yang saling menjalin antara satu dengan lainnya. Hal ini merupakan proses siklus dan interaksi pada saat sebelum, selama, dan
7
sesudah pengumpulan data.13 Berkaitan dengan tiga alur tersebut, penulis menjabarkannya sebagai berikut:
1) Reduksi data
Reduksi data didefinisikan sebagai proses memilih, memusatkan perhatian pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data mentah yang timbul daricatatan tertulis di lapangan. Reduksi data sedang berlangsung selama proyek berorientasi penelitian kualitatif. Antisipasi dari adanya reduksi data sudah terlihat pada saat penelitian diputuskan (sering tanpa menyadari sepenuhnya) kerangka konseptual dari area penelitian,masalah penelitian, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilihnya dipilihnya.14
Selama pengumpulan data berlangsung, maka terjadilah tahapan reduksi selanjutnya, yaitu (membuat ringkasan, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo). Reduksi data/transformasi ini berlanjut hingga penelitian lapangan, dan sampai pada tahap laporan akhir sudah lengkap tersusun.
2) Penyajian data
Dalam hal ini, Miles dan Huberman telah membatasi terkait penyajian menajadi sekumpulan informasi tersusun yang berfungsi untuk memberikan ruang akan adanya penarikan suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian tersebut akan lebih baik, dan menjadi cara utama untuk analisis kualitatif yang valid. Hal ini juga memuat berbagai jenis grafik, matrik, dan bagan, semuanya disusun untuk dapat menggabungkan informasi kedalam bentuk yang sepadan dan mudah untuk dipahami.15 Maka, penulis dapat lebih mudah mengetahui apa yang terjadi dan juga memudahkan untuk menarik suatu kesimpulan.
3) Penarikan kesimpulan
Dalam menarik kesimpulan Miles & Huberman juga mengatakan bahwa kesimpulan hanyalah sebagian dari satu aktivitas konfigurasi lengkap. Kesimpulan juga diverifikasi keselarasannya dengan melihat beberapa hal yang dijadikan rujukan oleh penulis. Dalam hal ini mungkin dinilai agak singkat untuk memikirkan kembali yang sudah melewati pikiran peneliti.16 Oleh karena itu penulis harus dapat menyimpulkan berdasarkan apa yang telah penulis teliti.
13 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Roda Karya, 2004), h.,6
14 Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), h., 16.
15 Milles dan Huberman,”Analisis Data Kualitatif”, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), h. 16.
16 Milles dan Huberman,”Analisis Data Kualitatif”, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992), h. 16.
F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu.
Dalam Penulisam skripsi, terkadang terdapat tema yang sama atau berkaitan dengan yang diteliti penulis walaupun arah dan tujuan penelitian itu berbeda maksudnya. Dalam penulisan skripsi ini penulis menemukan beberapa sumber penelitian lain yang lebih dulu membahas perjudian dalam pandangan hukum pidana positif dan hukum pidana Islam.
1. Jurnal “Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian (Penerapan Pasal 303, 303 BIS KUHP)”, oleh Geraldy Waney. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa penerapan sanksi pidana yang menggunakan pasal 303, 303 bis Kuhp, dalam penelitian ini dikatakan bahwa tindak pidana perjudian dapat dikategorikan kedalam dua pasal yang mana pasal tersebut adalah pasal 303 dan 303 bis.
Dengan melihat kedua pasal tersebut, menerangkan bahwa bermain judi adalah permainan yang ditawarkan untuk mendpatkan kesempatan meraih keuntungan- keuntungan yang belum jelas nilainya dan siapa pemenangnya, dan yang menjadi unsur-unsur tindak kejahatan perjudian ini adalah perminan yang bersifat untung- untungan. namun dalam jurnal tersebut tidak secara rinci membahas terkait perjudian online dan lebih membahas kepada putusan hakim dalam membahas tindak pidana perjudian. Dalam penerapan pasal 303 dan 303 bis, pertimbangan hakim ketika memutus perkara pidana melalui penetapan keputusan hakim di dalam persidangan dilihat dari fakta yang terungkap dan dapat dikenakan hukum baik melalui saksi maupun keterangan dari pada terdakwa, lalu alat-alat bukti lain yang dapat menguatkannya, baru kemudian hakim melihat secara yuridis terhadap hal yang meringankan dan memberatkan sipelaku dengan keyakinan hakim pejabat yang berwenang.17
Adapun Kesamaan dengan penelitian penulis ialah tentang tindak pidana perjudian yang juga membahas berdasarkan pasal 303 dan 303 bis, tetapi dalam penelitian ini lebih melihat pada ketentuan pasal 303 dan 303 bis, sementara hal yang membedakan dengan penelitian penulis ialah penulis tidak hanya membahas pasal tersebut, dan lebih membahas kepada penegakan hukum pidana terhadap pelaku judi online dalam perspektif hukum pidana positif baik dari segi kuhp dan juga undang-undnag yang secara khusus mengaturnya dan penulis juga membahas penerapan hukum yang menurut hukum pidana Islam.
17 Geraldy Waney, Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian (Penerapan Pasal 303, 303 BIS KUHP), Lex crimen vol. V/No.3/Mar 2016., h., 36
9
2. Disertasi, berjudul Kebijakan Formulasi Judi Online Dalam Hukum Indonesia, yang ditulis oleh Dewi Bunga, Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 2018. Kesimpulan dalam penelitian ini menekankan pada pencegahan kejahatan yang dikemukakan oleh baharuddin lopa yaitu Peningkatan kesejahteraan rakyat agar dapat mengurangi angka pengangguran dan dengan sendirinya kejahatan juga akan ikut terminimalisir, memperbaiki sistem administrasi yang menyimpang baik itu di dalam maupun luar instansi agar terhindar dari penyimpangan-penyimpangan sosial, dan menambah porsenil kepolisian dan penegak hukum untuk lebih proaktif dalam menangani perkara-perkara kejahatan tersebut. Selain itu langkah yang efektif ialah membatasi diri terhadap pergaulan dengan melihat tujuan agar terhindar dari perjudian ini. Pada dasarnya kejahatan tindak pidana judi online inimerupakan kejahatan lintas batas negara, dan dalam kasus seperti ini biasanya menggunakan asas teritorial. Dalam penegakan hukum terhadapa judi online dapat dilakukan dengan kerja sama internasional antar negara, yang mana kedua negara tersebut harus menyepakati bahwa perbuatan tersebut adalah tindak pidana. Namun dalam karya tidak secara spesifik membahas terkait judi online dan tidak menjelaskan bagaimana kaitannya dengan hukum pidana Islam. 18
Di dalam karya ilmiah ini, penulis menemukan bebarapa kesamaan terkait kebijakan hukum yang diterapkan dalam tindak pidana perjudian online yang mengkategorikan judi online termasuk kedalam kejahatan di dunia maya dan meninjau hukum dari KUHP dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dan hal yang membedakan dengan penelitian penulis yaitu yang lebih spesifik membahas kepada Hukum positif lebih membahas kepada penegakan hukum pidana terhadap pelaku judi online dalam perspektif Hukum pidana Positif baik dari segi kuhp dan juga undang-undnag yang secara khusus mengaturnya dan penulis juga membahas penerapan hukum yang menurut hukum pidana Islam.
3. Skripsi berjudul Analisis Tindak pidana Hukum Islam Terhadap Judi Online, oleh Aswar Ardi, Fakultas Syariah Hukum UIN Alaudin Makassar.
Kesimpulan dalam skripsi ini ialah tindak pidana perjudian online yang berpengaruh pada perilaku seseorang dan dapat merusak perekonomian dari pelaku judi tersebut. Selain itu dampak yang ditimbulkan juga dpat
18 Dewi Bunga, Kebijakan Formulasi Judi Online Dalam Hukum Indonesia,Vyaharaduta, Universitas Gadjah Mada;
Yogyakarta vol XIV, No.1,2019.,hal 32.
mendatangkan permusuhan di lingkungan baik di dalam maupun luar kelurga dan mendatangkan krisis moral dan menrunkan etos dan semangat dalam bekerja.19
Di dalam karya ilmiah ini penulis menemukan kesamaan, adapun kesamaan yang ditemukan dengan penelitian penulis yaitu terkait Judi online yang membahasnya menerut ketentuan Hukum pidana Islam, setelah penulis cermati, penulis menemukan perbedaan yaitu karya ilmiah ini lebih membahas terkait faktor serta dampak yang ditimbulkan terkait judi online di Desa Lautang Kec.
Belawa Kab Wajo. Hal ini justru Berbeda dengan Penelitian penulis yang membahas judi online tidak hanya membahas terkait hukum Islam saja, namun juga membahasnya menurut hukum positif, dengan menganalisis putusan Hakim Nomor 483/pid.B/2016/PN LBP di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam.
4. Skripsi berjudul Penegakan Hukum Tindak Pidana Judi Online Di Kota Gorontalo oleh Mia Audina Midu Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo pada tahun 2019. Kesimpulan dari skripsi ini, pada dasarnya kejahatan yang dimaksud tersebut di klasifikasikan kedalam Undang-undang khusus yang mengaturnya yaitu UU ITE. Dalam uu yang bersifat umum juga termuat dalam pasal 63 ayat (1) KUHP, yang menyatakab bawa : Jika terdapat suatu perbuatan masuk dalam aturan pidana yang umum, namun diatur pula dalam aturan yang khusus, maka yang diterapkan adalah undang-undnag yang bersifat khusus.
Sudah jelas bahwa yang seharusnya diterapkan di sini menggunakan pasal 27 UU ITE dengan ancaman pidana kurungan selama 6 tahun penjara.20
Dalam skripsi ini penulis menemukan kesamaan yang mana dalam menganalisis kekuatan hukum yang diterapkan kepada pelaku judi online di gorontalo masih menggunakan pasal 303 kuhp, bukan menggunakan UU Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan tidak menimbang lex specialis derogate legi generalis. Namun terdapat perbedaan antara penelitian penulis, yang tidak hanya membahas judi online dari perspektif hukum pidana posituf saja. Namun, penulis juga secara spesifik membahas perjudian online dalam perspektif hukum pidana Islam.
5. Skripsi berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjudian (Kajiann Perbandingan Qanun Maisir di Aceh Dan Perda Perjudian Di Kota Bekasi) oleh Reniati Sumanta Program studi Jinayah Siyasah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014. Skripsi ini,
19 Aswar Ardi, Analisis Tindak Pidana Hukum Islam Terhadap Judi Online, (skripsi fakultas syariah hukum Uin Alaudin: Makassar 2018),
20 Mia Audina, Penegakan Hukum Tindak Pidana Judi Online Di Kota Gorontalo, (skripsi fakultas hukum Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo 2019),
11
menjelaskan terkait perjudian yang digolongkon kedalam jarimah ta’zir. Yang dikatakan ta’zir adalah tindak pidana yang tidak secara tegas di atur di dalam Alquran maupun hadist, dalam hal ini juga memuat aturan dan teknis dari pelaksanaannya kepada penguasa atau hakim setempat. Kemudian, dalam penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwa karya ilmiah ini memfokuskan kepada perbandingan dua peraturan antara qanun aceh dan juga perda kota bekasi yang sama sama mengatur tindak pidana perjudian yang salah satunya dapat dilihat dari aspek sanksi pidana. Di dalam qanun sendiri, sanksi yang diterapkan adalah hukuman cambuk dan denda sedangkan dalam perda kota bekasi sanksinya berupa kurungan dan atau denda. Terlihat jelas bahwa ada perbedaan terkait pengaturan sanksi diantara kedua peraturan ini.21
Dalam skripsi ini penulis menemukan kesamaan dengan apa yang diteliti penulis yakni terkait pandangan hukum Islam terhadap judi online dengan mendeskripsikan tindak pidana maisir kedalam qanun Aceh No 13 tahun 2003, tetapi berbeda penelitian penulis tidak melihat ketentuan yang diatur dalam perda perjudian di kota Bekasi. Penulis lebih membahas judi online yang menagtur perjudian online berdasarkan hukum positif baik dari kuhp dan uuite dan hukum pidana Islam dengan melihat putusan Hakim 483/pid.B/2016/PN LBP si Pengadilan Negeri Lubuk Pakam.
G. Sistematika Penulisan
Agar mempermudah memahami isi skripsi dan mencapai sasaran seperti yang diharapkan, maka penulis membagi isi dari skripsi ini ke dalam lima bab, yang mana masing-masing bab terdiri dari sub bab. Secara teknis penulisan skripsi ini berpedoman atau berpacu pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2017”. Adapun sistematika dari pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Pada Bab Pertama penulis menguraikan latar belakang masalah identifikasi, pemabahasan dan perumusan masalah, tujuan Penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu dan sistematika penulisan.
Pada Bab Kedua Penulis akan menguraikan kerangka Konseptual dengan menjelaskan penegakan hukum pidana pengertian dari pada perjudian, kemudian penjelasan terkait judi online termasuk kedalam tindak pidana cyber dalam perspektif hukum pidana positif, dan menjelaskan judi online dalam hukum Islam, bentuk-
21 Reniati Sumanta, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjudian (Kajiann Perbandingan Qanun Maisir di Aceh Dan Perda Perjudian Di Kota Bekasi), (Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Jakarta 2014).
bentuk cyber crime, serta sejarah, dan dampak perjudian online. Menjelaskan Teori pemidanaan yaitu Teori Penegakan hukum dan Teori hukum Pidana Islam Ta’zir.
Pada Bab Ketiga Penulis akan menjelaskan terkait Putusan Hakim Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP di lubuk pakam yang meliputi penerapan hukum serta menjelaskan pengadilan Negri Lubuk Palam secara kelembagaan. Kemudian penulis juga menjelaskan Perbandingan Hukum pidana Positif dan Hukum Pidana Islam Terhadap judi online.
Pada Bab Keempat Penulis akan membahas terkait Analisis Terhadap Putusan Hakim Nomor 483/pid.B/2016/PN.LBP di lubuk pakam serta Pandangan Hukum Pidana Positif dan Hukum Islam Terhadap Judi Online
Pada Bab Kelima Penulis akan membahas terkait penutup yang memuat hasil akhir dari penelitian penulis yaitu berupa kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, dan dalam penutup ini juga memuat saran atas penelitian tersebut.
13 BAB II
PELAKU JUDI ONLINE PERSPEKTIF HUKUM PIDANA POSITIF DAN PIDANA ISLAM A. Kerangka Konseptual
1. Penegakan Hukum Pidana
Dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam pasal 1 ayat (3), yang menyatakan bahwa “negara Indonesia merupakan negara hukum”22 yang artinya setiap warga negara yang berada dalam negara kesatuan republik Indonesai harus tunduk dan patuh pada aturan yang berlaku. Apabila ada warga negara yang tidak menikuti aturan ataupun melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang, maka keadilan hukum akan ditegakkan.
Menurut Satjipto Rahardjo, penegakan hukum merupakan upaya untuk mewujudkan ide dan konsep menjadi kenyataan. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, secara konseptual, esensi makna penegakan hukum terletak pada harmonisasi hubungan nilai-nilai yang dituangkan dalam aturan yang kokoh dan sikap final untuk menciptakan, memelihara, dan memelihara kehidupan sosial yang damai.23 Hukum dibuat untuk ditegakkan dan dilaksanakan, hukum tidak dapat dikatakan sebagai produk hukum apabila tidak adanya pelaksanaan dari hukum tersebut.
Menurut Muljanto Hukum pidana merupakan satu bagian dari bagian hukum lainya yang berlaku dalam suatu negara, mengenai aturan-aturan untuk dapat menentukan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, perbuatan yang dilarang serta yang mendapatkan ancaman hukuman atau sanksi pidana tertentu bagi orang yang melanggar aturan tersebut. Terkait perbuatan yang dilarang serta mendapatkan sanksi atau ancaman pidana disebut dengan perbuatan pidana atau delik.24
Penegakan hukum pidana adalah upaya untuk mewujudkan gagasan tentang keadilan dalam hukum pidana untuk mendapatkan kepastian hukum serta manfaat sosial dapat menjadi kenyataan hukum dalam kepastian hukum dan dalam setiap hubungan hukum.25 Penegakan hukum pidana tentunya harus sejalan dengan nilai- nilai hukum, apabila penegakan tersebut tidak dilakukan maka kepastian hukum sendiri tidak akan pernah dicapai.
22 Salinan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 1 ayat (3)
23 Soerjono Soekanto. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. (Jakarta:Rajawali.1983), h. 24.
24 Lukman Hakim, 2020. Asas-Asas Hukum Pidana, (Yogyakarta : CV Budi Utama), h. 1
25 Peter Mahmud, Marzuki. Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta : Kencana Prenada. 2012). h.15
2. Judi Online Tindak Pidana Cyber Perspektif Hukum Pidana Positif
perjudian online adalah permainan yang dilakukan dengan menggunakan uang sebagai alat taruhannya, dengan ketentuan permainan serta jumlah taruhan yang ditentukan oleh pelaku perjudian online, untuk memajukan judi online ini menggunakan media elektronik yang dihubungkan dengan jaringan internet.
Secara umum, cyber crime adalah suatu tindak pidana yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Dengan kata lain, seseorang yang melakukan kejahatan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk melakukan aksi kejahatan.
Cyber crime dalam arti sempit merupakan perbuatan-perbuatan, yaitu tergolong kedalam perbuatan mengakses sistem komputer tanpa hak, dan takpa hak merusakkan data informasi. Sedangkan cybercrime dalam arti yang lebih luas, adalah perbuatan yang terkait dengan komputer, meliputi kejahatan terkait pornografi anak, perjudian, pelanggaran tanpan hak lainnya.
Judi online dikatakan sebagai kejahatan cyber karena dalam memainkan judi online ini memerlukan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan jaringan internet. Dalam perjudian online ini seseorang akan lebih mudah untuk mengakses dan memainkannya, sebab cara memainkan judi online berbeda dengan judi biasanya.
Judi online dapat dimainkan oleh pemainnya tanpa hadir langsung ke tempat perjudian. Sedangkan perjudian biasa, dilakukan secara langsung dan harus ada ditempat perjudian.
Dengan berkembangnya tekhnologi juga dapat menyebabkan kejahatan jadi lebih sulit untuk diusut, dan diatasi, karena sifatnya yang lebih tertutup maka kejahatan tersebut dapat dilakukan oleh semua pihak tanpa terlihat oleh orang lain dan dapat dilakukan dimana saja. Kejahatan yang sering dilakukan di internet adalah perjudian (internet gambling). Perjudian online merupakan tindak pidana yang dilakukan secara visual, yang mana kata visual di sini merujuk kepada suatu alat ataupun media penggambaran yang dapat terbaca oleh indra penglihatan26. Perjudian juga online bisa dilakukan dengan adanya jaringan internet yang dihubungkan ke alat komunikasi baik itu hp maupun laptop serta alat komunikasi lainnya. perjudian berbasis online dapat menjangkau lokasi manapun yang ingin dituju tanpa adanya batas teritorial.
26 Hetty Hasanah , Tindak Pidana Perjudian Online Melalui Internet (internet Gambling) Ditinjau Dari Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik,(Jurnal Ilmiah Unikom: Program Studi Ilmu Hukum Universitas Komputer Indonesia), Vol.8,No.2, h., 231.
15
Ketika dihadapkan dengan persoalan judi online, terdapat masalah baru dimana terkait barang bukti dari kejahatan ini, biasanya barang bukti perjudian biasa hanya menggunakan dadu dan barang taruhan berupa yang digunakan, sudah cukup dijadikan barang bukti. Namun berbeda dengan internet gambling ini, yang menggunakan media komunikasi sebagai alatnya, dan taruhannya dibayar bukan dari tangan ke tangan melainkan ditransfer ke rekening lainnya yang juga menggunakan internet. Hal inilah yang dapat memudahkan orang dalam melakukan perjudian, selain caranya yang mudah, namun sifatnya juga tertutup.
a. Perkembangan cyber crime di dunia
Cybercrime terjadi berawal dari kegiatan hacking yang sudah ada lebih dari satu abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak sistem tekhnologi berupa telepon baru negara dengan merubah otoritas.
Pada Awal 1960, terdapat Fasilitas universitas seperti laboratorium kepintaran buatan (artificial intelligence) MIT, dengan memanfaatkan komputer sebagai alat utamanya, ini merupakan tahap percobaan bagi para hacker. Hacker menganggap seorang yang menguasai komputer lah yang dapat membuat sebuah program. Dengan merancang program tersebut maka dapat menjalankan tugasnya.
Awal tahun 1970, John Draper membuat sebuah panggilan telepon jarak jauh secara gratis dengan menambahkan nada yang tepat ke dalam telepon, untuk memberitahukan kepada sistem telepon agar membuka saluran. John Draper menemukan siulan sebagai hadiah gratis dalam sebuah kotak sereal anak-anak.
Draper, ia dijuluki sebagai “Captain Crunch”. Kemudian ia ditangkap berulangkali terkait pengrusakan telepon pada tahun 1970-an. Pergerakan sosial Yippie memulai majalah YIPL/TAP (Youth International Party Line/Technical Assistance Program) untuk menolong para hacker telepon (phreaks) membuat panggilan jarak jauh secara gratis.
Awal 1980 seorang Pengarang bernama William Gibson membuat istilah cyberspace, dapat diartikan sebagai dunia maya. dalam sebuah novel fiksi ilmiah yang disebut dengan Neuromancer. Dalam misi pertama untuk menangkap para hacker, FBI menggerebek markas 414 di Milwaukee (merupakan kode untuk satu lokasi). Misi ini dilakukan, karena para hacker melakukan pembobolan 60 komputer berjarak dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center ke Los Alamos National Laboratory.
Comprehensive Crime Control Act merupakan satu organisasi yang bertugas untuk melakukan tindakan pengendalian kejahatan komprehensif, dengan cara
memberikan Secret Service (layanan rahasia) lewat kartu kredit dan penipuan komputer.
Pada Akhir 1980 Penipuan komputer dan tindakan penyalahgunaan memberi kekuatan lebih bagi otoritas federal. Computer Emergency Response Team (Tim Tanggap Darurat Komputer) dibentuk oleh agen pertahanan Amerika Serikat yang bertempat di Carnegie Mellon University Pittsburgh, tim ini mempunyai misinya untuk melakukan investigasi terhadap perkembangan volume dari penyerangan pada jaringan komputer.
Di usianya yang ke-25, kevin Mitnick merupakan seorang hacker veteran yang melakukan misinya secara rahasia dengan memonitor e-mail dari MCI dan pegawai keamanan peralatan digital. MItnick melakukan perusakan komputer dan mencuri software. Berdasarkan kasus tersebut Mitnick dihukum selama satu tahun penjara.
Pada bulan Oktober 2008 muncul virus baru bernama Conficker (disebut juga Downup, Downandup dan Kido) yang dikategorikan sebagai virus jenis worm.
Conficker menyerang Windows dan paling sering ditemukan di Windows XP.
Microsoft merilis patch untuk menghentikan worm pada 15 Oktober 2008. Heinz Heise memperkirakan Conficker telah menginfeksi 2,5 juta PC pada 15 Januari 2009, sementara The Guardian memperkirakan 3,5 juta PC terinfeksi. Pada 16 Januari 2009, worm ini telah menginfeksi hampir 9 juta PC, hal ini menjadikan satu infeksi ini yang paling cepat menyebar dalam waktu singkat.27
b. Perkembangan Cyber crime di Indonesia
Perkembangan teknhologi dikehidupan masyarakat pada saat ini semakin pesat, hal ini juga dapat menambah bentuk kejahatan yang harus diatasi dengan serius, apabila kejahatan ini tidak diatasi dengan sungguh-sungguh maka akan berdampak dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Cybercrime merupakan jenis tindak pidana yang sulit diatasi karena berbeda dengan kejahatan biasa pada umumnya. Di Indonesia sendiri berbagai jenis cybercrime telah terjadi, seperti pornografi, mengotori situs, hacking, cyber perjudian, dan lain-lain.28
Dalam hukum yang ada di Indonesia, perjudian merupakan perbuatan yang dilarang, karena perjudian bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia baik dari segi norma agama dan kesusilaan bahkan juga menentang moral
27 Redaksi. Mengenal Sejarah Cybercrime di Dunia, https://jurnalsecurity.com/mengenal-sejarah-cybercrime-di- dunia/. Diupload (17 November 2016). Diakses pada 14 agustus 2021.
28 Adami chazawi, Tindak Pidana Kesopana”, (Rajawali Pers, Jakarta, 2005). h.,169.
17
Pancasila. Perjudian juga termasuk perbuatan yang dapat meresahkan masyarakat sebagaimana tertuang dalam pasal 1 UU nomor 7 Tahun 1974 tentang penertiban perjudian yang mana dikatakan bahwa semua tindak pidana yang memuat perjudian adalah kejahatan.
3. Judi Online dalam Perspektif Hukum Islam
Judi dalam kamus besar bahasa Indonesia merupakan “permainan” dengan menggunakan uang atau barang berharga sebagai taruhan (misalnya dadu, dan kartu).29 Dalam bahasa Arab disebut dengan "Al-maysir" adalah perjudian yang dapat disandingkan dengan kata “Al-qimar” yaitu taruhan atau judi.30 Dapat dikatakan Al- maysir merupakan suatu permainan yang menggunakan taruhan di dalamnya, dan yang memenangkan permainan tersebut mendapatkan taruhannya.
Menurut Ibn 'Abidin, kata taruhan berasal dari kata ارامقو ةرماقم هرماق berarti
"memberikan sesuatu jaminan untuk menang".31 dapat dikatakan bahwa dalam melakukan perjudian memerlukan jaminan untuk dijadikan bahan taruhannya, besaran taruhan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, dan orang yang menang maka akan mendapatkan jaminan tersebut.
Perbuatan judi telah dijelaskan dalam QS. Al-Maidah ayat 90 :
َن ْوُحِلْفُت ْمُكَّلَعَل ُه ْوُبِنَتْجاَف ِن ٰطْيَّشلا ِلَمَع ْنِِّم ٌسْج ِر ُم َلْ ْزَ ْلْا َو ُباَصْنَ ْلْا َو ُرِسْيَمْلا َو ُرْمَخْلا اَمَّنِا ا ْٰٓوُنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّيَآٰٰي
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al-Maidah : 90) 32
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Ali Ibnu Abu Thalib r.a bahwa beliau pernah mengatakan permainan catur itu adalah perbuatan maisir. 33
ْطَّشلاِب َنوُبَعْلَي ٍم ْوَق ىَلَع ُهْنَع ُ َّاللَّ َى ِض َر ٍبِلاَط ىِبَأ ُنْب ُّىِلَع َّرَم : َلاَق ٍبيِبَح ِنْب َة َرَسْيَم ْنَع َلاَقَف ِجْنَر
َنوُفِكاَع اَهَل ْمُتْنَأ ىِتَّلا ُليِثاَمَّتلا ِهِذَه اَم
29 Departemen Perndidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h 479.
30 Khairul Bahri Nasution dkk, Hukum Islam Kontemporer (Dari Teori Ke Implementasi Tafsir Ayat-ayat Hukum), (Aceh Utara: Sefa Bumi Persada, 2019), h., 183.
31Muhammad Amin (Ibn 'Abidin), Hasyiyah Radd al-Mukhtar 'Ala al-Dur al-Mukhtar, (Beirut: Dar al-Fikr, 1386 H), Juz 7, h. 159.
32 Alqur’an Kemenag, https://quran.kemenag.go.id/sura/5/90
33 Hukum Bermain catur, Diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitab Sunan Al-Kubro (10/212) https://www.moeslimchoice.com/read/2021/04/01/44907/hukum-bermain-catur diakses pada 23 januari 2022
Dari Maysaroh bin Habib, Ia berkata bahwa ‘Ali bin Abu Tholib radhiyallahu
‘anhu pernah melewati suatu kaum yang sedang bermain catur. Kemudian ia berkata, “Apa geragan dengan patung-patung yang kalian i’tikaf atau berdiam lama di depannya? (HR. Al-Baihaqi 10:212).
Dari hadist diatas, patung tersebut dapat dianalogikan kepada berhala, dan dalam Islam berhala itu hukumnya haram. Judi juga dapat dikatakan Ar-rijs yang bermakna najis, adapun firman Allah SWT, yang menjelaskan berhala itu najis yaitu :
ِناَث ْوَ ْلْا َنِم َسْج ِِّرلا اوُبِنَتْجاَف Artinya : maka jauhilah olehmu (penyembahan) berhala-berhala yang najis itu (QS. Al-Hajj: 30)
Dapat pula dikatakan maisir adalah memperoleh sesuatu dengan cara yang mudah dengan tidak perlu kerja keras atau memprolah keuntungan yang didapat tanpa harus bekerja. Yang dikenal dengan berjudi. Sedangkan menurut istilah judi diartikan sebagai suatu perbuatan transaksi yang dilakukan oleh dua belah pihak atas kepemilikan suatu benda atau jasa dengan cara menebak atau memainkannya, yang bertujuan untuk menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lain dengan cara menggunakan transaksi tersebut sebagai suatu tindakan untuk memperoleh keuntungan.34
Perjudian merupakan suatu permainan yang dimainkan baik secara pribadi maupun kelompok, yang mana dalam perjudian ini menggunakan uang sebagai bahan utama untuk dijadikan sebagai taruhan dari pada permainan ini. Judi bersifat untung- untungan, maka ada yang menang dan kalah.35 Jika orang tersebut Menang dalam permainan ini maka ia akan mendapatkan uang dari hasil taruhannya, sedangkan yang kalah tidak akan mendapatkan apapun. Hal ini lah yang dinamakan dengan mengundi nasib. Karena dalam memperoleh pendapatan dengan cara yang tidak pasti.
Dalam hukum pidana Islam terdapat beberapa macam jarimah sebagai berikut : 1) Jarimah Hudud ialah bentuk jama’ dari kata had yang berarti larangan atau
pencegahan. Sabagian ahli fiqh yang dikutip oleh abdul Qadir Audah (dalam Irfan, 2018: 14) berpendapat bahwa had merupakan sanksi yang telah ditentukan oleh syara’ atau dalil yang qath’i.36 Dalam jarimah hudud ini, terbagi menjadi tujuh macam yaitu : jarimah zina, jarimah qadzaf, jarimah syurb al-khamr, jarimah pencurian, jarimah riddah dan jarimah al-Baghyu (pemberontakan)
34 Sudarsono, Kamus Hukum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h., 200
35 Adami chazawi, Tindak Pidana Kesopanan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2005), h.,169
36 Nurul Irfan dan Masyrofah. Fiqh Jinayah, Edisi. 1. Cet 5, (Jakarta: Amzah, 2018), h., 13
19
2) Jarimah Qishash ialah sebuah tindakan (sanksi) kepada pelaku jarimah seperti perbuatan yang telah dilakukannya. Jarimah qishash terbagi menjadi dua yaitu qishash karena pembunuhan dan penganiayaan.
3) Jarimah ta’zir adalah suatu perbuatan yang tidak ditentukan secara tegas di dalam al-qur’an dan sunnah. Dalam penjatuhan hukuman terhadap pelaku jarimah di berikan kepada pejabat yang berwenang atau pemimpin (ulil amri).
Berdasarkan penjelasan diatas, jarimah maisir masuk pada tingkat ke tiga yaitu ta’zir, dikarenakan dalam jarimah maisir tidak ada dalil yang menjelaskan secara rinci terkait hukuman yang dijatuhkan. Dalam hal ini, perbuatan maisir dalam menetapkan hukumnya akan ditetapkan oleh penguasa atau pemimpin yang berwenang dalam menjatukan hukuman pada pelaku maisir.
Dalam menetapkan hukuman terhadap pelaku judi online harus memperhatikan unsur-unsur jarimahnya. Suatu jarimah dapat dikatakan sebagai jarimah apabila unsur-unsur dari jarimah tersebut telah terpenuhi. Diantaranya :
1) Unsur Formal yaitu terdapat nash yang melarang dan memuat ancaman hukuman dari perbuatan yang dilarang.
2) Unsur Materil yaitu adanya perbuatan yang menyebabkan terjadinya jarimah, baik perbuatan secara nyata maupun tidak.
3) Unsur Moril yaitu adanya orang yang dapat dibebankan hukum dan dapat dimintai pertanggungjawaban atas jarimah yang dilakukan yang disebut dengan mukallaf.37
Ketika unsur-unsur di atas telah terpenuhi, maka perbuatan maisir tersebut sudah dapat digolongkan kedalam jarimah.
4. Sejarah, Bentuk dan Dampak Perjudian Online a. Sejarah Perjudian online
Perjudian online bukanlah permainan yang baru muncul di kehidupan masyarakat. Perjudian jenis ini muncul pertama kali pada tahun 1994, yang disahkan oleh pemerintah Antigua Barbuda, berdasarkan “free Trade and Processing Zone Act 1994”. (UU Zona Perdagangan dan Pemroresan Bebas 1994).
37 Wulan Kartika Sari. Perbandingan Formulasi Tindak Pidana Judi Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Di Indonesia Dengan Hukum Islam, JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1, April 2018.
Pada tanggal 18 Agustus 1995. ICI (internet Casinos Inc) memperkenalkan internet gambling yang meliputi 18 permainan casino yang berbeda, dalam hal ini ICI telah melayani lebih dari 40.000 pendaftar dan ICI juga mencatat terdapat lebih dari 7 juta kunjungan yaitu situs di internet yang diakses secara sengaja maupun tidak sengaja perbulannya.
Pada awal mula berkembangnya judi online ini, banyak agen atau bandar judi yang mendapat larangan keras di negara tersebut, sehingga mengakibatkan mereka bangkrut. Hal ini dukarenakan pemerintah setempat menganggap permainan tersebut adalah suatu hal yang ilegal dan menyalahi dari pada peraturan perundang-undnagan di negara mereka. Para agen-agen tersebut tidak mundur begitu saja, mereka membuat terobosan baru agar perjudian ini tetap dapat berjalan, dan diakses dengan mudah oleh semua pihak tanpa harus hadir untuk bermain judi. Melalui terobosan seperti ini, ternyata mendapatkan perhatian besar dar banyak kalangan, dengan kebijakan dan privasi yang sudah terjaga, para agen dan bandar judi dapat lebih mudah melakukan aksinya tanpa ada rasa cemas yang mendalam terkaita larangan dari aparat pemerintah.
pada tahun 1990 para agen judi memulai karir mereka dan berbagai situs web dengan kapasitas keaamanan yang canggih pun mulai diperkenalkan di kalangan masyarakat. Perjudian yang sudah lama berkembang sejak peradaban kuno kini telah dapat beradaptasi dengan kehidupan manusia yang semakin modern. Dan dapat diakses bukan hanya pada satu tempat, namun dapat diakses oleh siapun tanpa harus datang langsung ke tempat perjudian. Hal ini lah yang dapat memudahkan orang dalam melakukan perjudian dengan sistem yang praktis. Dengan hadirnya kecanggihan tekhnologi semacam ini, dunia pun terasa lebih dekat, bukan hanya itu saja dalam segi kejahatan pun berkembang, yang semulanya perjudian dilakukan secara langsung kini berubah menajdi perjudian online seperti halnya kasino online.38 Lonjakan populasi kasino terjadi pada tahun 1996 yang man terletak di wilayah Mohawk Kahnawake di Kanada, yang mana kasino mendapatkan lisensi untuk dapat beroperasi di dunia perjudia online, saat ini sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah dan macamnya karena setiap permainan ini semakin berkembang ddan hidup di kalangan masyarkat.
Seiring dengan berkembang dunia judi online. Terdapat situs online yang diluncurkan pada tahun 1998 yaitu poker online. awal dari kemunculannya juga dinilai cukup populer di dunia perjudian, namun karena ada beberapa permasalahan
38 Iqbal Ramadhan Satya Prawira, Penegakan Hukum Judi Online Yang dilakukan Sat.Reskrim Polrestabes Medan Berdasarkan Penerapan Kuhp Dan Undang-undang No 19 tahun 2016 Perubahan Atas Undang-undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik”, (Tesis:Program Studi Magister Ilmu Hukum, Univeesitas Sumatera Utara Medan, 2018), h., 49
21
yang terjadi dalam situs poker ini, pada tahun 1999 para pemain lebih memilih situs poker lainnya yang berasal dari Kosta Rika karena lebih baugus dibandingkan tahun sebelumnya.39
Pada tahun 2000, terdapat sebuah situs taruhan baru yang menawarkan beberapa fitur baru. Di mana seorang pemain bisa meletakkan taruhan mereka sendiri. Betfair adalah perusahaan baru tersebut yang mengenal sistem Peer to Peer (pemain ke pemain) di mana pemain bisa menempatkan beberapa fitur seperti atas, bawah, dan lain sebagainya.
Hal ini justru menjadi tantangan tersendiri, karena seorang pemain bisa membuat beberapa taruhan dalam satu pertandingan, Sistem ini masih digunakan sampai sekarang dengan berkembangnya berbagai situs taruhan olahraga. Mendominasi pasar tidak menghentikan Betfair untuk mengembangkan inovasi, merangkul olahraga balap membuat dunia perjudian olahraga semakin luas. Perkembangan ini melanjutkan sistem taruhan langsung dimana pemain yang ingin memasang taruhan pada pertandingan balapan untuk dapat menebak pemenangnya atau yang lainnya.
Pada tahun 2010 bisnis judi online sedikit meredup dikarenakan tidak adanya peluang inovasi, tetapi hal itu berubah dalam 2 hari. Konferensi di London 13-15 September diadakan dengan topik "Betting on E-Sport" yang dipimpin oleh panelis dari CEO Millennial Esports dan Game CO. Konferensi tersebut membahas bagaimana E-Sport dapat bekerja sama dengan kasino sehingga mampu menghidupkan kembali Las Vegas di mana pun pertandingan E-Sport diadakan.
Dengan Munculnya beberapa situs dari perusahaan judi yang menawarkan penempatan taruhan dalam pertandingan E-Sport, dengan ini menjadi salah satu hal baru yang dapat dinikmati oleh para pecinta olahraga elektronik.
Saat ini sudah banyak permainan judi yang berhasil diadopsi oleh situs judi online, maka tidak heran jika situs judi telah berdarah daging. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia juga menikmati perkembangan teknologi semacam ini, membuat banyak pemain judi di Indonesia mengakses situs judi online. Pemerintah melakukan upaya untuk memblokirnya melalui proxy, tetapi tetap saja pemain judi dapat bermain judi dengan nyaman dan aman. Ada banyak cara bermain aman dan nyaman menggunakan VPN palsu, bahkan banyak artikel yang menyediakan cara untuk ini dan tentu saja dapat membantu pemain judi untuk bermain dengan melewati situs yang diblokir.
39 Robert T. Wood dan Robert J. Williams, Ilegal Gambling : Fortunes on the Line, Lives in the Balance, Journal of Gambling Issues, Juni 2007. No. 20
b. Bentuk-Bentuk Perjudian Online
perjudian online dilakukan oleh masyarakat untuk memperoleh keuntungan dengan cara yang cepat dan mudah. Namun keuntungan yang didapatkan belum ada kepastiannya. Berikut ini terdapat beberapa bentuk perjudian online, antara lain : 1) Taruhan Bola
Taruhan bola atau judi bola merupakan permainan terkenal di abad 21 ini.
Permainan judi bola ini dimainkan melalui sistem online. Para pemain judi bola ini berasal dari kelas menengah atas. Karena sistem yang diterapkan dalam permainan ini mewajibkan para pemain untuk menginvestasikan sayap kepada sang agen judi dengan menggunakan kartu kredit dan ATM. Adapun agen judi yang terkenal dimasa sekarang ini yaitu : SBOBET, IBCBET, MABOSBET, berdasarkan tiga hal tersebut merupakan tempat taruhan atau agen judi bola yang populer dimainkan pada saat ini.
2) Togel Online
Togel online adalah permainan yang dimainkan dengan menebak angka dengan hasil kelipatan yang diterima menjanjikan dan menggiurkan, apabila angka yang ditebak tersebut benar. Perjudian jenis ini dapat dikategorikan kedalam perjudian semi modern, karena menggunakan peralatan yang bisa dikatakan moderen seperti : bilyard, dan balapan motor secara liar. Sedangkan perjudian yang dilakukan secara tradisional menggunakan alat tradisional, misalnya : batu domino, togel, kartu remi kupon berhadiah atau lotre, dadu, sabung ayam, Pacu kuda, pacuan merpati, pacuan anjing, adu kambing, dan lain sebagainya.
3) Poker
Dalam permainan ini, menggunakan kartu Remi dengan suatu perangkat elektronik yang terhubung ke jaringan internet dan dimainkan secara online. Permainan seperti ini sudah diakses oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia. Cara bermainnya dengan cara melihat kartu yang sama, warna yang sama, serta nomor kartu yang berurut dan tanda warna sama, dalam permainan poker ini juga menggunakan chip, jika pemian memenangkan permainan tersebut maka akan mendapatkan chip yang nantinya dapat dijualkan ke agen chip atau ke sesama pemain judi online ini.
Berdasarkan harga yang telah ditentukan. 40
40 Daman Huri Lubis dan Syafrizal, Judi Online di Kalangan Mahasiswa Kota Pekanbaru” (Study kasus Mahasiswa yang berdomisili di Kecamatan Tampan), Pekanbaru. h. 5. Dokumen diakses pada 21 agustus 2021 dari
file:///C:/Users/User/Downloads/adoc.pub_judi-online-di-kalangan-mahasiswa-kota-pekanbaru-s.pdf