• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SUKAMARA provlnsl KAIAMAnrTAN TENGAII PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 5 TAIIUN 2022 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI SUKAMARA provlnsl KAIAMAnrTAN TENGAII PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 5 TAIIUN 2022 TENTANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

BUPATI SUKAMARA

pRovlNsl KAIAMAnrTAN TENGAII PERATURAN BUPATI SUKAMARA

NOMOR 5 TAIIUN 2022 TENTANG

ALORASI BAGI HASIL PAIAK DAERAII DAN RETRIBUSI DAERAII KEPADA DESA TAHUN AAVGGARAN 2022

DENGAN RAHMAT TUIIAN YANG MAIIA ESA BUPATI SUKAMARA,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 97 dan Pasal 99 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 sebagaimana telah beberapa -kali dinbah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kepada Desa Tahun Anggaran 2022;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang pembentuhan Kabupaten Katingan, rabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten I+amandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Iiembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (I+embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa a.embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495) ; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Ifembaran Negara Repub]ik Indonesia Tahuri 2014 Nomor 244, Ta±I±bahan Lembara±± Negara_ Repu_bHk lr±dor±esia

Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Peruhahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (I+embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;

fl

(2)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (I,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2010 Nomor 8);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 12 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun

2010 Nomor 13);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2012 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukanara Nomor 16);

10. Peraturan Daerah Ka_bupaten_ Suka_rna_ra_ Nomor I Tahun_

2020 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2020 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 71);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 2 Tahun 2020 tentang Retribusi Jasa Usaha (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2020 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 72) ;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Retribusi Perizinan Tertentu (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2010 Nomor 11), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 4 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Retribusi Parizinan Tertentu (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukanara Nomor 44) ;

(3)

Menetapkan

MEMUTUSKAN :

: PERATURAN BUPATI TENTAVG AIOKASI BAGI HASIL PAJAK DAERAII DAN RETRIBUSI DAERAII KEPADA DESA TAHUN ANGGARAN 2022.

BABI

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Sukamara.

2. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara.

3. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintah Desa yang dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia melalui pemilihan Kepala Desa.

4. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kelja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.

5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagal unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

7. Kecamatan adalah wilayah kelja Camat sebagai Perangkat DaerahK_abupaten/Kota,

8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas- batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarhan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalain Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa9

11. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

±2t Len_baga_ Ken_a_syarak_a.tar± adalah lembaga_ yar±g diber±tuk o±eh

masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.

3

(4)

13. Rekening Kas Desa yang selanjutnya disingkat RKD adalah rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Desa yang menampung seluruh penerimaan Desa dan untuk selumh pengeluaran Desa pada bank umum yang ditetapkan.

14. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten adalah lnspektorat Daerah Kabupaten Sukamara.

15. Dana Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah adalah suatu sistem pembactan keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelengaraan desentrdisasi dengan mempertimbangan potensi, kondisi dan kebutuhan daerah serta besaran pendanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

16. Dana Perimbangan Keuangan Daerah dan Desa adalah dana yang bersumber dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dialokasikan kepada desa untuk membiayai kebutuhan desa.

17. Anggaran dan Pendapatan Daerah yang selanjutnya disin9hat APBD adalah Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD serta ditetaphan dengan peraturan Daerah.

18. Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk desa yang bersumber dari bagian dana Hasil Pajak dan Retribusi Daerah yang dimaksudkan untuk memperkuat keuangan desa, dengan tujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan kewenangannya.

19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat dengan APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

20. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undarig, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar- besamya kemakmuran rakyat.

21. Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu I yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

22. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat PDRD adalah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

23. Peraturan Desa adalah Peraturan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

24. Pengelolaan sumber pendapatan dan kekayaan desa adalah proses dalam pengaturan dan perencanaan penggunaan penghasilan dari sumber pendapatan dan kekayaan desa.

25. Kekayaan Desa adalah segala kekayaan dan sumber penghasilan bagi desa yang bersangkutan.

(5)

26. Bendaharawan Desa adalah kepala urusan keuangan desa dan atau staf sekretariat desa yang diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa untuk melaksanakan penatausahaan keuangan Desa.

BAB 11

RINCIAN BAGI HASIL PDRD Pasal 2

(1) Besarnya bagi hasil PDRD dialokasikan paling sedikit loo/o (sepuluh persen) dari proyeksi realisasi penerimaan hasil PDRD Tahun Anggaran 2022.

(2) Alokasi Bagi Hasil PDRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar Rp 835.817.486 (Delapan Ratus Tiga Puluh Lima Juta Delapan Ratus Tujuh Belas Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Enam Rupiah).

(3) Pengalokasian bagian dari hasil PDRD sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan berdasarkan ketentuan:

a. Alokasi Dasar sebesar 60°/o (enam puluh perseratus) dari total realisasi PDRD Kabupaten dibagi secara merata kepada seluruh desa; dan

b, Alokasi Formula sebesar 40% (empat puluh perseratus) dibagi secara proporsional dari realisasi penerimaan hasil PDRD dari desa masing-masing.

(4) Alokasi Formula setiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b menggunakan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

(5) Rumus perhitungan Alokasi Bagi Hasil PDRD yaitu:

Alokasi Bagi Hasil PDRDx = AD+( RPPDRDx/RPPDRDK )*AF ) Keterangan :

PDRDx AD

RPPDRDx RPPDRDK AF

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Desa x Alokasi Dasar

Realisasi Penerimaan PDRDx

Realisasi Penerimaan PDRD Kabupaten Alokasi F`ormula

(6) Besaran bagi hasil PDRD bagi 29 Desa, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran 11 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati

ini.

BAD Ill

MEKANISME PENYALURAN

Pasal 3

(1) Penyaluran dana bagi hasil PDRD kepada desa dilakukan melalui pemindahbuhaian dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Desa (RKD).

(6)

(2) Penyaluran PDRD ke RKD sebagaimana dimaksud ayat (1) dflaksanakan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tahap I paling cepat bulan Januari dan paling lambat minggu ketiga bulan Juni sebesar 80% (delapan puluh persen);

b. tahap 11 paling cepat bulan Juni dan paling lambat minggu ketiga bulan Oktober sebesar 20% (dua puluh persen).

(3) Penyaluran PDRD Tahap I dilakukan setelah Kepala Desa menyanpaikan :

a. Peraturan Desa mengenai APE Desa; dan

b. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana bagi hasil PDRD tahun anggaran sebelumnya.

(4) Penyaluran PDRD Tahap 11 dilakukan setelah Kepala Desa menyampaikan Laporan realisasi penyerapan dan capaian output PDRD samp-ai dengan tahap I-.

(5) F`ormat laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana bagi hasil PDRD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

BJD IV

PENcOUNAAN DANA

Pasal 4

(1) Dana bagi hasil PDRD digunakan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa sesuai dengan kewenangan Desa.

(2) Penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam APBDesa.

BABV

pERTANGGUNouAWABAlr Pasal 5

(1) Pertanggungjawaban penggunaan dana bagi hasil PDRD merupakan satu kesatuan dengan pertanggungjawaban

APBDesa.

(2) Pemerintah Desa wajib menyalnpaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana bagi hasil PDRD kepada Bupati melalui Camat.

Pasal 6

Dalam hal Kepala Desa terlambat atau tidak menyampaikan laporan pertanggungjawaban tahun anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), Bupati dapat menunda penyaluran dana sampai dengan disampaikannya laporari pertanggunedawaban penggunaan dana bagi hasil PDRD.

(7)

BAD VI

PEREBIHAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 7

(1) Camat wajib melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan dana bagi hasil PDRD.

(2) Pengawasan menyangkut pengelolaan dan penggunaan dana bagi hasil PDRD dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten.

DAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 8

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara.

Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 26 Januari 2022 BupATI suHunARA,

ttd

VINDU SUBAGIO

Diundangkan di Sukamara pada tanggal 26 Januari 2022 SEKRETARIS DAERAII

IIABUPATEN SUIIAMARA,

ttd

REHDy LrsMANA

BERITA DAERAII KABUPATEN SUKAMARA TAIIUN 2022 NOMOR 5

7

(8)

iI

88aaa~ta88aaI¢0\LOa0C>aaaaSCO8aaa€£® aaaaaaP-COCuaa8a:h®CV 0\CV

£a•Ea'#iE

iEa#ii•!a±

aa•EsEa9ii!

jIEI

i.ti=Ei9i•8q&E

i•fiB!

gii

`,x=+y`r,3`'/T`:l^l,-/x`}1^x`` 00t`aa®®c5® a£C)ECVCqr`aCVa0\tCV®

8-CVa®10- lJ)0\t-80\I+C>®0\00SCq-t`8aIJ)LO- a®taat-aaLOCq00®- 00taa-®-LO-a3CV0\® L®CVtaSCV- LOacOalJJtt- LO+acOa00-

8t`®8cO--r`Ch-Haa®1®a0\t`=tCOt`%®CqIa ChIt`a-CV-C1-=®ar`- -Ia-0\-aC1 h+tL®LOChCVCqh8aHa,Ch--a+a+aL®- a8aCVtICq ®-t`8CVLO-®aatocoa--CVtt`acOCV-00t-00t`a,CVCq

i8Ii

kJ

cO,+•te

lilI,k+Ha

\_I

~

'x`.`T``x`^*,v`*,+,~<,'`.`,,-*``yz-/,`tr`.rI`

cO+to-no\

Er`h®c5®C®acO 00aLOSa=CVCVtLOaaCqaCnt.Cq0 ao00ChCV-CVa®LO- t`a+0\+I?0\Ia\CVacO0`00®L®CV- t®at`acOa1®L®.- L®ChlACr)tc5a+I®ChLO=LOCV00®I aa00t®a-®I00-aT+®0\00Cu0\cOa®tCVt.ChSCVI r`tLOaa§+-evcOt¢a®a00H CO00gt`¥a®-a,aar`0\IIaa® a0\80\t`a%®thCVLr)COC,HChCV et`00-t`aHevICVev--+t`®Bt`- 000\a-a-Ch-aCV®00-®ttLriu)0\,CVCVevtt`®a+IC®0\-

=aataSLO-teaa®aaCVtrICq L®a®Ht`8evlJ)It`CqcOacOaLOe¢a-ev®aev¢§CV-®CV00t-8ChCVCV

8-!,a§.

i

-y`,<Y*`+\\\

<k

J-. -I^x-*1-)``,^}\z'.:,,I`*-,,-.`-}v}+\

cO

®LO0\00800+CVa?a- CVt`le000\-aCVaC)tC)Ia® Ir`r`0\®t`a

8CVr`+CV cOt-00aCYcoCV-P`00GhCVCVCYCVCV8to- tCq0\edlJ)00CVat`a\0\aCV -Bt`1®®HcOCqa-CVCVICq®Iu)aa

Sagt`t`tCVaCV®00- IcO,aCV-CVCV cOC>00r.®00®I LOa,0!tCY0\00h-aCVLOaLO r`%a0\00®-®C1r`®aaaIcO,0CV8r`ht`ai®0

?%H0\

0\S000ChCq 0\®Iaata0\atJ)t`tC1t8aa-

i,S,a

x

TkI,z(

•(.,+`,,'```,xkkI`.,J^->,> ~at`

S®i ?co R- aSC, aa-a ?f,-- h8`a

:a Ia®a -8-- -10-a ®aa aC,aCV®a 108t` -HC®a

8t` £t`t®

00t`®C1

3co0 ?-t #aC, CV-+- +=t® +CVCVt+ g- CV8a §t 8111I

`"k,```,,X.*1I,.,y.,xkT`.

9E8 8U,u')L®CeLOCV

§¢Ha3 5-U)a®P` t`aot`t`CY¢a-

§S 8a?t` S-gtoLO g®g® a§CV a-¢Iunuj® a59 t,-BC®LC

!-t+®- ar`§H -Ia8HLO¢ SCV§3 8t`:a¢ §5-C1 ?L®-t`®- 8c588 !t`t`001®CV

t`a:t`-

#at-cO §1®ar+CVC,

L®8aat`

§aaoCh 38- §CqaLr'C1

V}I§£0

E

+;-y_i,,,ys`,+I,xX-,Tx`)*```yfl,.-.,+++

sO

tg-aCV- tS!I0\CVa,-

§-0\CVC1-

+g-0\C,C,- +C,P`-ChCVC1- ¢CVt`-0\CVCV- +S!-Cha,CV-

ar`-aCY- ¢S!-0\C1CV-

§-0\C1C1- at`-aCVC1+ a=-0\CVCV- at`-aC|- §I0\CqCV- +E:IChC1C1- trCVt`-ChCVC\I ¢CVhIaC1-

at`-aCV- +Cqt`-aCVC,- tg-0\C,CV- aC1t`-0\CVCV- ag-aCV-

ar`-ChC\CV- at`-0\CVCV- aS!I8:Cu- tE:-aCVCV- tg-aC1-

at`-0\CVCV- +Cqt`-aCqCV-

-`)`(l`y,` T`,,>x,.I`lr,i:ir.`,+I`\,`f.x`

-`+

ii

ia aji

ia

i=iaaa ai

aa5:i

aaZ5

i!5i

i=Dao

aaii aaa:a

6aaa3

=ia gaa

aagicO

ii

5=aia iZa

*5Za

iiZa

gi

i

iaaI gi

a:a

=Daia a:aai

ai:OD

i

``v,•J~-3:+.

x`(ry``J>`,'~``',```+',,^-`-^,'`,--+,

SD

ia

ii

:a

9ii

aaaaai

r^ < ,`

SY

~aCl~a8S

§CYH08S §CYH08S §Cv~08S haCY,08S

§Ci~aaS SaCVS8S aS8S §CVS8S ?CvS8S

~ia8S

§CV88S Sa8S

®aC\a8Shaa,a8S-Ta88S CV"Sa8S ®T|aa8S ~aa8.S

i8aS aC)Cv§8S i88S

~a8aSS8a8S

aCq88S §C\a8S ?CVa8S

i88S

t\C>aCV8.8S

`/I,)`,yrx>-

~ ~ CV a) + LO a t\ co a C)~ ~~ C\~ a)~ V,LO~ V)H t\~ Q3~ Ch, 8 HCV a a a a & t\Cv a Cha,

(9)

i

ea 0a C10\ C,Ch8 t0\ 8i 8 8 ¢c5¢a0\® aa

+t` tt` ®a 8 00q 00a

I I lJ, 1® ® a

t` h tt~

t-

0\ 0\

~tCV IttC1

!

Ea'i

5

a

i

a

I CE:

i

a' '5j!

'E a'5!g

ai

a'Eb'8

'a= a'5 £

i

`8 d

a F

£ a §

a •-

i

a a'

a98 i•E

I a.

f

'5 fi

E

i f

•E

'a 'a S

a

5 a

a E = a

q

i i i

E E E

i

OI a,i. a

i

;;::;:ii:;;:

..

C>V C\ C^ to a ~Ch a) a ® CD t\

R R C\ ®tCV V + a8YSc5H0\ a ® LO C\ ® a LO ®

0a t< €,ac;a)

.

t\ ~ C> 00 * 00 0\C> 10 S!, + ® ~ ® 10 ¢

i

a? H,CO,+( Ci C\ LO, LO, LOf t\a

t

0\,C| C? ®, ~,Ch,V,V),lQ Q2 0\ a

C>q

S 0\~ a8 ~a ®® a 8 8 ®V t\0 0\~ 8 0\+ S3 aa 0\a) 8 8t\~ S S ~a) cdq t-I

+iDIatl CDei, 0'oiCvciH C\C t<t{ Hu5a)C 0\u5 rou5 Cr)u5 Chu5T| ~|rs 0\u5 t\t< Cr)|S 10ciH C>+~00-~ aq5 a)t{ a)Oi 00t< Cr)¢ t\de ~6 ®C au? a)Oi t`Ia

I;::;:

:'::y,:,f co

CT) t\ V LO~ + V ~ 00 LO ® ® t\ 0 + t\ V 00 t\

-

LO8+Sc;~V cO ® t\ ® t\ 10 Ch

i:

=`bi~&:iS`33a 3a0\_o\`

C>®5`

3i®®E`0\_E`00_R`+_c\`V-®`S t_t`~+`t\Of 3a0\_S`3%`S`~®i`

u)_o\`~lei

a) C>a 0'

S R ~ ® H C5 CO + + 00 0\ a q S! + ® ~ ® + ro

+ a) 00 + 0 C\ tJ) LO to t\ q Ci Ch CD CY Cr) ® 1 0\ V ® LO 00 0\3

•i5H x A ,+ro,aVa)

S

0\HC\

a £ ~C)H C>8 ®8\ § aa) § ®+11

!

t\a 0\~0)SLO §

0\8

5 aa) 0\S £ 8a) t\E 8~ 5 +8 toS t-It`

. i *~`- C\~ Ch C9~ at< tc ® u5 |r' 1®, 1® lJ5 t< C\H V1 ~~ 00 t\ 0\ t< ® 00 ® ® 10 0\ Ia

-I-E=`,->`,

*:,u`>1`

'z=;``,y`,,y,y^`

sO

cO a 00 a

-

Ch t`

I

lJ)

EcOL®tJ)aLO

co u7 lJ,CV r` r` co ® 0\- a HLr) lJ)tg E CVCV H0 to01 Htr) ®iF ®IJ7 co0\ t`r` CVCV- 10Ch

tI

-a lJ)I a ¢A E,

®® CV

-

a 00 ® to ® CV CV

t

t

10I t`

I t

I

•. 00 a CV•. CV

-

®•. 00

t

tJ) tJ)

-

t` a

-

•.

I

-

•. Cr) a,

®t` CVtCV00 CVHt`CV H ®- 0\ ® 0 a

I

Ch t` ® LOa cOa CV ® 00 ® r`

I

a ®

• I ,xJ ,*1,x.,,`-i,`--|x--..,i.\

a- Cq t` 0\ a ® CV

t

CV

-

® H

- t

®a

xx•,c-,I .

t<

- ? 3 8

. ,`± ,1,rJy-,,T`•,,-`x`y`,'->

a S t`a S 8 t®t` S -a -a -te ®® a t®® -- 3 # g 3 t`00 1®U) CY- aa +Cq coa

% 5

LO ®- C{ co- - ®- 0\ a. CO ® - a. h ®- 00 a,a- t` ® ao

t

0\ t- 00. CV t`- a a I

t` a 00 - C1 C) - a a a I- a a CV a t` 0\ t` ® C,u')

t

C, - ® - - a a

tr®

:::;j£y,i

£

C1 ® t` h h a CY ® Cq 00 a a tr co ¢ a h CO ® CV t` 00 a u)

§

00 C>

CV a Ce a co cO a ¢ a 0\ C, I I a t` - ¢ a ® C> a a - 00 a a 00 a,I

a U) a - h 00 q I e C, - a - a2 t` q C, t` h t q e Q le a a q a

= L®1® t- 8 t`C1 a0\ aot` C®CV a t- aoa B -+ t`0\ a 8 a t`LO t®- aC1 R atr ? u,a a a 8 CVCe §

t` ® a CO

t

Le a Le t` Q ul) ao ® - 00 - a co a t` t` ao C2 - - a co - 0\

;;:;i7`x`-I-,I#

®t L®CV Cn¢ t` a- t` IJ, ® CV t®a LO a- ~ u)a a § I+C, ®- ®a t®CV t`- 00 & t` Cn 1®Cu

£

'-=vi`J-,,i,-i=->F-I

ro

- - - I +

8

P? in in in -LO -u, -u, -in -in -u, -ro -u' -ro -in -U, -n -8 ILO Iu,

ro 5 5 5 5 5

-ro -u, -ro

- - H - -

iSI

±,,y``x+-.',*r`J,•'\*,`,:A(--L<,'--,x,,,.

?to

- - - I I 11 -8Le 11 - - - -?t® - - - I -?u, -alJ,

8 8 a 8 8 8 8 8 8 8 8 a0 8 8 8 a 8 C>a 8 8 8 8 8 8

LC tJ, Le te LC ro te IJ, LO u? tJ) to lJ, u,

x`\`,,,yI-`,,*\|r,\1>•,.;+`,-1X-A\`,,+,,-\

•-' . 7` v-yJ``..,```+,`•,i-,,,,rl\`+'`,,`fy?k,-I-.^`+1`v*)<-,Jx-,,x,_`,I.:'.-`,ir=•->H,•-,,,I-r,f,,

* ¥g

S

i

g.=

a

g D

gja

<

<

<

a

a § < a ! g

i:

B!

a

= aE

ZDa aa<

Z

i

a J 0!

i

ia 0 d * a a a 5 a

E!cO E;=

i

e2Z aa aa a E g ia Za a a a Ea aa a

i

a a a aa EEa

:

g g g 8= =a a,a

i

a=

i

6a

i

Z 5a 5aa ?

:

a ? S Za a =

a a a E a a

Z a, a,GO cO a)

i

I a] a,a) a fB cO cO OD a,a a cO

I ` ,,+y,,,.I,\`(1rx,,,'`,.,x`•^\`A,`

sO

ai

ii

=aE g3i

aiai

`<,,,,,1<

>`,`J`x'^`,.y/;:=J,'rx-,x

h . t\ e, ` t\

<,`x`<y,.

~ H H H H ` `

a aa 8 aa a a a a a a 8 a S aa 8 Ha ~C) Ha

S S a a a a a aa aa C)a 8

CY CY 0! Ci Ci CY 0' Ci 0' 0! a, CV CV Cv CV CV CV Cv CY CV 0' CY a,Cv CY CV 0'

a

Sv ~C> ~a Ha HC> ~a Ha

S a S S 8 8 8 8 8 a 8 8 8 8 8 8 8 8 8 S 8 8

ed Q5 q5 co` ed q5 c6 q5 q5 q5 Q5 q5 c6 Q5 q5 q5 q5

a c6 Q5 q5 q5 q5 q5 c6 q5 a; ed c6

a a C} a a 0 C) a C> C> C> C> a C5 a a a a a aSC> C> C> a C> a a a

S c\ro ciro c{ro c\® c{a c{Vj S c{ro c{Vj S c{ro c[Vj ®ci ci ciro Vj S c[V) c{Vj c{V) S S ciro S ci® ® ®c{ ci f`va

:*H H CV Cr) V 10 ® t\ ao 0\ a~ ~~ CV~ a)~ V. ~ ®- t\~ co-. 0\- C)CV 1Cq a 8! a a 8 t\CV 8 aC\

`1L-r`

:-, T| ~ Cv CT) + 10 V) r\ CO Ch a,~~ CvH 0~ +~ LO~ ®~ t\~ CO~ 0\H

a ~CV & 8: & a 8 t\Cv a 0\C\

Referensi

Dokumen terkait

Berikan nomor urutannya diawali dengan paling dekat ikatan rangkap sebagai ujungnya dan yang melewati cabang terdekat dan terbanyak.. Lingkaran garis putus-putus

Pada perancangan MIMO dibuat dari 16 elemen antena sirkular tunggal yang sudah dilakukan optimasi, kemudian dibentuk dengan pola 4×4 seperti pada Gambar 5.. Namun

Dana Alokasi Desa yang selanjutnya disingkat DAD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk Desa yang bersumber dari Bagi Hasil Pajak Daerah, Bagi

Peraturan Bupati Semarang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Semarang

Dalam hal Peraturan Bupati tentang Pagu Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Dana Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi, Bantuan Keuangan Provinsi dan Bantuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar air, berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut, dan

Sebutkan 3 dampak negative dari bacaan tersebut, apabila pasar tradisional hilang! Jawab : ………. Kita harus selalu menghargai dan memiliki rasa bangga terhadap budaya local. Sebutkan

Di Sumatera Barat bantuan dana bergulir kepada masyarakat miskin salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diperuntukkan