• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINASI BIAYA PESANAN PADA PERUSAHAAN DAGANG: PENJUALAN BERSIH, BIAYA PRODUKSI DAN LABA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DETERMINASI BIAYA PESANAN PADA PERUSAHAAN DAGANG: PENJUALAN BERSIH, BIAYA PRODUKSI DAN LABA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DOI: https://doi.org/10.31933/jemsi.v3i5 Received: 17 Maret 2022, Revised: 6 April 2022, Publish: 30 Mei 2022

DETERMINASI BIAYA PESANAN PADA PERUSAHAAN DAGANG:

PENJUALAN BERSIH, BIAYA PRODUKSI DAN LABA

Ajijah Jumani1, Delvia Ivanti Umagap2, Fathia Rizqi Ananda3, Firmansyah Tonda4, Muh. Radittya Hanif F5

1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, ajijahjmni10@gmail.com

2) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, umagapdelvia@gmail.com

3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, anandafathia754@gmail.com

4) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, firmansyhtnd@gmail.com

5) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, faturrohman1221@gmail.com Korespondensi Penulis: Ajijah Jumani1

Abstrak: Penelitian sebelumnya atau yang terkait sangat penting dalam sebuah penelitian atau disertasi akademik. Studi sebelumnya atau terkait dapat membantu memperkuat teori dan fenomena hubungan atau efek antar variabel. Pada artikel ini, kita akan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pesanan dari sebuah perusahaan perdagangan: Penjualan Bersih, Biaya produksi dan Laba, suatu studi literatur Manajemen Sumberdaya Manusia. Tujuan penulisan artikel ini guna membangun hipotesis pengaruh antar variabel untuk digunakan pada riset selanjutnya. Hasil artikel literature review ini adalah: 1) Penjualan Bersih berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang; 2) Biaya produksi berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang; dan 3) Laba berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang.

Kata Kunci: Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, Penjualan Bersih, Biaya produksi dan Laba

PENDAHULUAN

Setiap mahasiswa wajib melakukan penelitian dalam bentuk disertasi, disertasi, atau disertasi. Demikian pula peneliti dan staf fungsional lainnya yang aktif meneliti dan menulis karya ilmiah untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah.

Karya ilmiah merupakan salah satu syarat untuk lulus dari sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia. Ketentuan ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan: tesis (S1), disertasi (S2), diploma (S3).

berdasarkan pengalaman empiris, banyak mahasiswa dan penulis berjuang untuk menemukan artikel pendukung untuk penelitian akademis mereka sebagai penelitian terdahulu atau terkait. Artikel yang relevan diperlukan untuk memperkuat teori yang diteliti, mengenali hubungan atau efek antar variabel, dan merumuskan hipotesis. Artikel ini membahas pengaruh Penjualan Bersih, Biaya produksi, dan Laba terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, suatu studi literature review dalam bidang Manajemen Sumberdaya Manusia

(2)

Dengan latar belakang ini, adalah mungkin untuk merumuskan masalah yang akan dibahas untuk merumuskan hipotesis untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1). Apakah penjualan bersih mempengaruhi biaya pesanan perusahaan dagang?

2). Apakah biaya produksi mempengaruhi biaya pemesanan perusahaan dagang?

3). Apakah Laba Mempengaruhi Biaya Pesanan Perusahaan dagang?

KAJIAN PUSTAKA

Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang

Biaya pesanan pada perusahaan dagang adalah suatu sistem atau metode pengumpulan atau pemungutan biaya produksi untuk menentukan harga pokok barang, produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atau dasar Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan secara efektif, pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah, suatu pesanan adalah unit dari suatu produk yang dapat dengan mudah dibedakan dari unit lainya. (Wibowo, 2009). Sedangkan menurut Mulyadi (2015:14) Biaya pesanan merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.

Dimensi atau indikator Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang adalah

a) Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai pesanan berikutnya.

b) Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Ini berarti bahwa satu pesanan dapat berbeda dari yang lain.

c) Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk mengisi persediaan.

Perusahaan berbasis pesanan memproses bahan mentah menjadi produk jadi sebagai tanggapan atas pesanan dari luar atau dalam perusahaan (Mulyadi, 2007).

Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang ini sudah banyak di teliti oleh peneliti sebelumnya di antaranya adalah (Rahmawati, R., & Surya, 2016), (Andira, 2017) dan (Handayani, E. S., Winarni, W., Akiah, S., & Suriyanti, 2020)

Penjualan Bersih

Penjualan bersih adalah pendapatan perusahaan setelah pemotongan yang sesuai telah dibuat. Ini adalah angka utama yang dievaluasi oleh analis keuangan ketika menilai laporan laba rugi perusahaan. Jika laporan atau formulir keuangan Anda hanya berisi baris berlabel

"Pendapatan", ini biasanya mengacu pada penjualan bersih karena merupakan representasi yang lebih akurat dari keuangan perusahaan Anda. Penjualan bersih adalah penjualan (pada tagihan) dikurangi retur, diskon, pengiriman langganan yang dibayar, dan diskon penjualan yang diterapkan (Soemarso, 2009:124). Dimensi atau indikator Penjualan Bersih adalah : a) Retur adalah penyerahan suatu barang dari pembeli kepada penjual karena barang

tersebut tidak sesuai dengan uraian di atas atau karena barang yang diterima pembeli rusak. Pengembalian mengurangi faktur penjual atau faktur pembeli. Dalam melakukan catatan transaksi retur penjualan dalam jurnal. akan dicatat di akun retur penjualan di debet serta akun piutang dagang di kredit (Herry, 2002:269).

b) Potongan penjualan adalah diskon yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai imbalan atas aktivitas tertentu oleh pembeli yang disukai penjual. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa potongan penjualan adalah potongan harga yang diberikan oleh penjual untuk membujuk konsumen agar membeli produk dalam jangka waktu tertentu (Tjiptono, 2007).

Penjualan bersih sebelumnya disurvei oleh peneliti, termasuk: (Denny P. H., 2018), (Adyta Nur Yasinta, Ernadhi Sudarmanto, 2017), (Simangunsong et al., 2019) dan (Wijaya, N. ., Veronika, V., Kosasih, S., & Natalia, 2021)

(3)

Biaya Produksi

Biaya produksi adalah pengorbanan sumber daya ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat sekarang atau di masa depan. Pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna diperlakukan sebagai uang tunai, karena barang atau jasa tersebut juga dapat ditukar dengan barang atau jasa (Baldric Siregar, 2013).

Secara garis besar biaya adalah pengorbanan sumber daya ekonomi, diukur dalam satuan moneter, untuk mencapai sesuatu guna mencapai baik tujuan yang telah terjadi maupun tujuan yang belum terjadi/direncanakan saat ini. Sebenarnya, biaya adalah pengorbanan sumber daya keuangan dalam istilah moneter untuk memperoleh aset (V.

Wiratna Sujarweni, 2015). Dimensi atau indikator Biaya produksi adalah :Biaya bahan baku langsung; Biaya tenaga kerja langsung; Overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dalam proses produksi, kecuali bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya ini merupakan bagian dari biaya produksi yang tidak nampak atau tidak dapat ditelusuri secara langsung baik ke produk itu sendiri maupun ke volume produksi (Mulyadi, 2012:14). Biaya Produksi sudah banyak di teliti oleh peneliti sebelumnya di antaranya adalah (Muktiadji, N.,

& Soemantri, 2009), (Lambajang, 2013) dan (Rustami et al., 2014) Laba

Laba adalah imbalan atas usaha perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Artinya laba melebihi biaya (total biaya yang terkait dengan kegiatan produksi dan penyediaan barang atau jasa). Pengukuran kinerja (Suwardjono, 2010:464). Dimensi atau indikator Laba yaitu:

a) Laba kotor, Laba kotor adalah penjualan bersih dikurangi biaya penjualan. Oleh karena itu, laba kotor adalah nilai tambah yang diperoleh perusahaan dari pendapatan dari harga pokok penjualan.

b) Laba operasi, Laba operasi atau laba usaha merupakan selisih antara laba bruto dan biaya usaha atau selisih antara hasil penjualan bersih dengan harga pokok penjualan dan biaya operasi.

c) Laba bersih, Laba bersih (net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua biaya dan kerugian. Jumlah ini merupakan peningkatan bersih dalam semua biaya dan kerugian, bukan hanya modal.

d) Laba ditahan, Laba ditahan adalah laba bersih kumulatif dari perseroan terbatas dikurangi distribusi. (Soemarso, 2009:252).

Laba sebelumnya sudah banyak disurvei oleh peneliti, termasuk: (Handayani, R. S., &

Rachadi, 2009), (Irawati, 2012), (Jao, R., & Pagalung, 2011), (Siallagan, H., & Machfoedz, 2006) dan (Gunawan, A., & Wahyuni, 2014)

Tabel 1: Penelitian Terdahulu yang Relevan No Author

(tahun)

Hasil Riset terdahulu Persamaan dengan artikel ini

Perbedaan dengan artikel ini 1 (Juwita, R., &

Budiati, 2015)

Penjualan bersih, biaya produksi, dan laba berpengaruh positif signifikan terhadap biaya pesanan perusahaan dagang

Biaya produksi dan laba mempengaruhi biaya pesanan perusahaan dagang

Penjualan bersih mempengaruhi biaya pesanan perusahaan dagang

2 (Roy’an, M.

F., &

Rohman, 2021)

Penjualan bersih dan laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap biaya pesanan

Biaya Produksi Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan

Penjualan Bersih Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan Pada

(4)

perusahaan dagang Perusahaan Dagang 3 (Raissa Arfah,

2021)

Penjualan bersih, biaya produksi, dan laba berpengaruh positif signifikan terhadap biaya pesanan perusahaan dagang

Penjualan Bersih & Laba Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang

Biaya Produksi Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan

.4 (Kusumah,

2011)

Penjualan bersih, biaya produksi, dan laba berpengaruh positif signifikan terhadap biaya pesanan perusahaan dagang

Biaya Produksi & Laba Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang

Penjualan Bersih Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang .5 (Sululing, S.,

& Asharudin, 2016)

Penjualan bersih dan laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap biaya pesanan perusahaan dagang

Biaya Produksi Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan

Penjualan Bersih Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang 6 (Syukriadi,

2016)

Penjualan bersih, biaya produksi, dan laba berpengaruh positif signifikan terhadap biaya pesanan perusahaan dagang

Penjualan Bersih & Laba Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang

Biaya Produksi Berpengaruh Terhadap Biaya Pesanan

*Ket variabel: Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang=Kinerja karyawan; Penjualan Bersih= Perceived Organizational Support (POS); Biaya produksi= Komunikasi; dan Laba= Gaya kepemimpinan.

METODE PENELITIAN

Penulisan karya ilmiah didasarkan pada metode kualitatif dan penelitian kepustakaan (library research). Mengevaluasi teori dan hubungan atau dampak antar variabel dalam buku dan majalah offline di perpustakaan dan online dari Mendeley, Google Cendekia, dan media online lainnya. Dalam penelitian kualitatif, tinjauan pustaka harus digunakan secara konsisten dengan asumsi metodologis. Dengan kata lain, harus digunakan secara induktif agar tidak mengarahkan pertanyaan peneliti. Salah satu alasan utama untuk melakukan penelitian kualitatif adalah karena penelitian tersebut bersifat eksploratif, (Ali & Limakrisna, 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Kajian teori dan penelitian terdahulu yang relevan maka pembahasan artikel literature review ini dalam konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah:

Pengaruh Penjualan Bersih terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang.

Penjualan Bersih berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, dimana dimensi atau indikator Penjualan Bersih (a. Retur penjualan dan b. Potongan penualan) berpengaruh terhadap dimensi atau indikator Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang (a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus, b. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan, c. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan), (Mulyadi, 2007).

Untuk meningkatkan Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang dengan memperhatikan Penjualan Bersih, maka yang harus dilakukan oleh manjemen adalah melakukan efisiensi biaya. Tujuannya adalah untuk membantu perusahaan mencapai keuntungan yang lebih optimal dengan menilai manfaat dari penjualan bersih dan biaya kontrak perusahaan

(5)

perdagangan dan memastikan bahwa manajer mendapat keuntungan dari penjualan, (Christiani, I., & Nugrahanti, 2014).

Penjualan bersih berpengaruh terhadap biaya pesanan pada perusahaan dagang, apabila penjualan bersih di persepsikan baik oleh pelanggan / konsumnen maka ini akan dapat meningkatkan kualitas. Maka perusahaan diharapkan untuk meningkatkan dan mempertahankan indikator yang ada dalam penjualan bersih yaitu retur penjualan dan potongan penjualan. Jika indikator tersebut meningkat maka biaya pesanan pada perusahaan dagang juga akan meningkat, (Syukriadi, 2016).

Penjualan Bersih berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh: (Sugiarti, 2018), (Simangunsong et al., 2019) dan (Alex Budi Simangunsong, Catarina Panjaitan, Ester Hasugian, Annisa NauliSinaga, 2019)

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Biaya Pesanan Perusahaan Dagang

Biaya produksi berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, dimana dimensi atau indikator Penjualan Bersih (a. Biaya bahan baku langsung, b. Biaya tenaga kerja langsung, c. Overhead pabrik) berpengaruh terhadap dimensi atau indikator Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang (a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus, b.

Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan, c. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan), (Irawati, 2012)

Untuk meningkatkan Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang dengan memperhatikan Penjualan Bersih, maka yang harus dilakukan oleh manejemen adalah berinteraksi guna mencapai sasaran individu dimana dapat membantu manajer dalam memprediksi penerimaan biaya produksi terhadap suatu produk, (Sugiarti, 2018).

Biaya produksi berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, apabila Biaya produksi di persepsikan baik oleh pelanggan / konsumnen maka ini akan dapat meningkatkan kualitas dan mempertahankan indicator yang ada dalam biaya produksi yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, overhead pabrik. Jika indikator tersebut meningkat maka biaya pesanan pada peusahaan dagang juga akan meningkat (Adyta Nur Yasinta, Ernadhi Sudarmanto, 2017)

Biaya produksi berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh: (Christiani, I., & Nugrahanti, 2014), (Supriadi, Y., & Gendalasari, 2013) dan (SIRAIT, 2021)

Pengaruh Laba terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang.

Laba berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, dimana dimensi atau indikator Penjualan Bersih (a. Laba kotor, b. Laba operasi, c. Laba bersih, d. Laba ditahan) berpengaruh terhadap dimensi atau indikator Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang (a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus, b. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan, c. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan), (Sopini, 2017).

Untuk meningkatkan Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang dengan memperhatikan Laba, maka yang harus dilakukan oleh manjemen adalahmengubah sumber ekonomi menjadi nilai guna berupa barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dan tujuan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup serta mengembangkan produk yang sesuai dengannya, dimana dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk, (Solechan, 2009).

Laba berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, apabila Penjualan Bersih di persepsikan baik oleh pelanggan / konsumnen maka ini akan dapat meningkatkan kualitas dan mempertahankan indikator yang ada dalam laba yaitu laba kotor, laba operasi,

(6)

laba bersih. Jika indikator tersebut meningkat maka biaya pesanan pada peusahaan dagang juga akan meningkat (Suwandika, I. M. A., & Astika, 2013).

Laba berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh: (Dira, K. P., & Astika, 2014), (Ifada, L. M., & Puspitasari, 2016) dan (Negara, A. G. R. P., & Suputra, 2017)

CONCEPTUAL FRAMEWORK

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian teoritis, penelitian sebelumnya terkait, dan pembahasan pengaruh antar variabel, kerangka berpikir artikel ini adalah:

Figure 1: Conceptual Framework

Berdasarkan gambar conceptual framework di atas, maka: Penjualan Bersih, Biaya produksi, dan Laba berpengaruh terhadap Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang.

Selain dari tiga variabel exogen ini yang mempengaruhi Biaya Pesanan Pada Perusahaan Dagang, masih banyak variabel lain yang mempengaruhinya diantaranya adalah:

a) Biaya langsung: (Nursanti, W., & Setyorini, 2021), (Sugiarti, 2018), (Harahap, B., &

Prima, 2019), (Arni, 2018) dan (Wanialisa, 2011)

b) Tenaga kerja langsung: (Firmansyah, T., & Darsawati, 2016), (Roidelindho, 2017), (Rustami, P., Kirya, I. K., & Cipta, 2014) dan (Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, 2013).

c) Overhead manufaktur: (Simbolon, 2008), (Yuliningsih, 2020), (Fatmawati, A. P., & Al Mumtahanah, 2022)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan teori, artikel terkait, dan diskusi, Anda dapat membuat hipotesis untuk penelitian lebih lanjut.: Penjualan bersih mempengaruhi biaya pesanan perusahaan dagang;

Biaya produksi mempengaruhi biaya pemesanan perusahaan dagang; Laba mempengaruhi biaya pesanan perusahaan perdagangan. Dengan mengimbangi biaya pesanan, pemilik perusahaan dapat menentukan jumlah biaya pesanan dalam bisnis ritel. Hal ini memungkinkan administrator untuk mengetahui biaya pesanan sebelumnya dan memungkinkan perusahaan untuk memprediksi pesanan di masa mendatang yang akan diterima atau ditolak.

Saran

Hasil analisis yang penulis lakukan menunjukkan bahwa sesuai dengan prinsip-prinsip teori yang disampaikan penulis, penerapan order costing untuk perusahaan sudah cukup, tetapi diperlukan implementasi yang konsisten (order costing) meningkat. Disarankan untuk membuat berbagai perhitungan untuk menentukan biaya yang diperlukan untuk melanjutkan produksi perusahaan tanpa mengurangi kualitas produk dan untuk dapat mendanai pabrik atau

Biaya produksi

Penjualan

Bersih

Biaya

Pesanan Pada Perusahaan

Dagang

ε1

Laba H3

H1 H2

(7)

bangunan. perusahaan membutuhkan penetapan biaya produk yang lebih andal. Menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan teknologi yang lebih maju dari sebelumnya, kami akan mempertahankan dan meningkatkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi bisnis kami. Anda harus bisa melakukan ini.

DAFTAR RUJUKAN

Adyta Nur Yasinta, Ernadhi Sudarmanto, S. M. (2017). Pengaruh Penjualan Bersih Dan Beban Komersial Terhadap Pajak Penghasilan Terutang (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi, 4(2).

Alex Budi Simangunsong, Catarina Panjaitan, Ester Hasugian, Annisa NauliSinaga, T. F. H.

(2019). No TitlePENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERPUTARAN PIUTANG, PENJUALAN BERSIH, HUTANG USAHA TERHADAP LABABERSIH PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANGTERDAFTAR DI BEI 2013-2016. Jurnal AKRAB JUARA, 4(2), 115–128.

Andira, O. E. (2017). Analisis persediaan bahan baku tepung terigu menggunakan metode eoq (economic order quantity) pada Roti Puncak Makassar. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 21(3).

Arni, Y. (2018). Persentase Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik Terhadap Harga Pokok Produksi Pada Pt. Maju Tambak Sumur. Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Ekonomi Akuntansi, 2(1).

Christiani, I., & Nugrahanti, Y. W. (2014). Pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba.

Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 16(1), 52–62.

Denny P. H., A. S. (2018). ANALISIS PENJUALAN BERSIH, BEBAN UMUM &

ADMINISTRASI TERHADAP LABA TAHUN BERJALAN. Jurnal Akuntansi, 5(1).

Dira, K. P., & Astika, I. B. P. (2014). Pengaruh struktur modal, likuiditas, pertumbuhan laba, dan ukuran perusahaan pada kualitas laba. E-Jurnal Akuntansi, 7(1), 64–78.

Fatmawati, A. P., & Al Mumtahanah, A. (2022). ). Pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Dan Biaya Overhead Pabrik Terhadap Harga Jual Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI. Land Journal, 3(1), 60–68.

Firmansyah, T., & Darsawati, E. (2016). Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Laba Bersih Perusahaan Pada PD. Mochi Lampion Kaswari Periode 2012-2014. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak Dan Manajemen), 5(9), 68–80.

Gunawan, A., & Wahyuni, S. F. (2014). Pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 13(1).

Handayani, E. S., Winarni, W., Akiah, S., & Suriyanti, L. H. (2020). Analisis Perhitungan Biaya Produksi Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Pada Rafi Jaya Mebel (Rjm) Suak Temenggung. Research in Accounting Journal, 1(1), 187–195.

Handayani, R. S., & Rachadi, A. (2009). Pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 11(1), 33–56.

Harahap, B., & Prima, A. P. (2019). Pengaruh Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Factory Overhead Cost Terhadap Peningkatan Hasil Produksi Pada Perusahaan Kecil Industri Tahu Tempe Di Kota Batam. Jurnal Akuntansi Barelang, 4(1), 12–20.

Ifada, L. M., & Puspitasari, T. (2016). Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba. Jurnal Akuntansi Dan Auditing, 13(1), 97–108.

Irawati, D. E. (2012). Pengaruh struktur modal, pertumbuhan laba, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap kualitas laba. Accounting Analysis Journal, 1(2).

(8)

Jao, R., & Pagalung, G. (2011). Corporate governance, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur Indonesia. Diponegoro University.

Juwita, R., & Budiati, S. A. (2015). Pengaruh Biaya Produksi Dengan Menggunakan Metode Full Costing Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Setiap Perusahaan Memiliki Tujuan Untuk Mencapai Laba Yang Optimal, Karena Sering Kali Dalam Persaingan Antar Perusahaan, Keberhasilan Perusahaan Tersebut Dinilai Dari Pencapaian Labanya. Tujuan Dalam Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Biaya , 7(1), 25–32.

Kusumah, R. (2011). Pengaruh Harga Pokok Produksi Terhadap Laba Kotor Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Gunung Putri Agranusa Tasikmalaya) (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Lambajang, A. A. . (2013). Analisis Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Variabel Costing PT. Tropica Cocoprima. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).

Muktiadji, N., & Soemantri, S. (2009). ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI DALAM PENINGKATAN KEMAMPULABAAN PERUSAHAAN Studi Kasus di PT HM Sampoerna Tbk. Jurnal Ilmiah Kesatuan, 11(1), 1–8.

Negara, A. G. R. P., & Suputra, I. D. (2017). Pengaruh perencanaan pajak dan beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba. E-Jurnal Akuntansi, 20(3), 2045–2072.

Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi serta hubungannya terhadap tingkat kemiskinan di indonesia.

Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN, 1(2), 8.

Nursanti, W., & Setyorini, R. D. A. (2021). Pengaruh Biaya Bahan Baku Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Laba Usaha Pada PT. Mustika Ratu, Tbk. JURNAL AKUNTANSI, 15(1).

Rahmawati, R., & Surya, F. (2016). Analisis Perhitungan Biaya Pesanan Dalam Menetapkan Harga Jual Pada Usaha Las Palandan Di Desa Palandan Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Akuntansi STIE Muhammadiyah Palopo, 1(2).

Raissa Arfah, T. A. L. I. T. H. A. (2021). Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods Industry Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020 (Doctoral Dissertation, Universitas Siliwangi).

Roidelindho, K. (2017). Penentuan Beban Kerja Dan Jumlah Tenaga Kerja Optimal Pada Produksi Tahu. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 3(1), 73–80.

Roy’an, M. F., & Rohman, F. (2021). Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Distribusi Terhadap Harga Jual Pada UKM Gendis Meubel. Jurnal Rekognisi Akuntansi, 5(2), 78–

89.

Rustami, P., Kirya, I. K., & Cipta, W. (2014). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis. Jurnal Manajemen Indonesia, 2(1).

Rustami, P., Drs. I Ketut Kirya, M. . ., & Drs. Wayan Cipta, M. . . (2014). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis. Jurnal Manajemen Indonesia, 2(1).

Siallagan, H., & Machfoedz, M. U. (2006). Mekanisme corporate governance, kualitas laba dan nilai perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi, 9(61), 23–26.

Simangunsong, A. B., Panjaitan, C., Hasugian, E., Sinaga, A. N., & Hutahaean, T. F. (2019).

Pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang, penjualan bersih, hutang usaha terhadap laba bersih perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2013-2016. Jurnal

Akrab Juara, 4(2), 115–128.

http://akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/551

(9)

Simbolon, M. R. (2008). Sistem Activity Based Costing Sebagai Alternatif Pembebanan Biaya Overhead Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ekonomis, 2(2), 76–87.

SIRAIT, S. F. (2021). Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Di Masa Mendatang.

Solechan, A. (2009). Pengaruh manajemen laba dan earning terhadap return saham (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Sopini, P. (2017). No Title. Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 7(1), 69–79.

Sugiarti, S. (2018). Pengaruh Biaya Bahan Baku Dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Penjualan Bersih Pada Pt Mustika Ratu Tbk. Jurnal Akrab Juara2, 3(3), 9–21.

Sululing, S., & Asharudin, D. (2016). Analisis harga pokok penjualan pada laba di Apotik Kimia Farma No. 66 Luwuk. Jurnal Ekonomi, 21(1), 23–42.

Supriadi, Y., & Gendalasari, G. G. (2013). Pengaruh Laba Terhadap Likuiditas Perusahaan.

Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 1(3), 219–228.

Suwandika, I. M. A., & Astika, I. B. P. (2013). Pengaruh perbedaan laba akuntansi, laba fiskal, tingkat hutang pada persistensi laba. E-Jurnal Akuntansi, 5(1), 196–214.

Syukriadi, M. (2016). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, dan Biaya Distribusi terhadap Laba Perusahaan dengan Volume Penjualan sebagai Variabel Moderasi (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Wanialisa, M. (2011). Pengaruh Biaya Bahan Baku Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung Dan Biaya Overhead Pabrik Terhadap Laba Kotor Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 2(1), 113–131.

Wijaya, N. ., Veronika, V., Kosasih, S., & Natalia, F. (2021). Pengaruh Modal Kerja,Total Hutang,Tingkat Inflasi dan Penjualan Bersih Terhadap Laba Bersih. Jurnal Akuntansi, 5(1), 240–251.

Yuliningsih, S. (2020). Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Manufaktur Materi Biaya Overhead Pabrik. Edudikara. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(2), 74–87.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam film animasi “CHASE!” terdapat satu karakter protagonis atau karakter utama dan satu karakter misterius yang nantinya baru diketahui bahwa itu seorang waria di akhir

 Ingatlah karakteristik klien di rumah sakit adalah mereka yang sedang cemas, gelisah dan khawatir akan kondisi diri atau keluarganya, sehingga sangat bisa

Kata berantonim dalam paragraf tersebut adalah kata

JIKA F105 > 1 HANYA UNTUK ORANG YANG MEMILIKI PENGHASILAN DARI USAHA ATAU PROYEK SELAIN DARI PEKERJAAN UTAMA (LIHAT F103) <F119> <F117> Berapa minggu Anda

Pada varietas NC 297, ukuran daun tengah dan atas terluas dihasilkan oleh tembakau yang dipupuk dengan dosis N tertinggi 100 kg N/ha dari sumber pupuk majemuk

b. Tidak menghormati atau menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun yang dimaksud peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah meliputi keseluruhan peraturan

(teknologi informasi.. berkaitan dengan segala sesuatu yang berbasis komputer yang digunakan orang untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi

Akibatnya, hasil penyiaran belum sepenuhnya mampu mengangkat permasalahan perempuan pada arus utama (mainstream). Penumbuhan rasa empati terhadap ketidakadilan yang